BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ILUSTRASI DAN PERHITUNGAN BESAR MANFAAT ASURANSI ASABRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1991 TENTANG ASURANSI SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1991 TENTANG ASURANSI SOSIAL ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Iuran Dana Pensiun. Pengembalian. Nilai Tunai.

PRESIDEN REPUBLIK IND ONES IA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

DESAIN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENSIUN PADA PT. ASABRI KANCAB SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PERTAHA REPUBLIK INDONESI/ PERATURAN MENTERI PEP AHANAN NOMOR 13 TAHUN 2( 1 TENTANG

Prosedur Dan Perhitungan Dana Pensiun Pada PT. ASABRI (Persero).

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan Ahmad Edi Komaruddin Kepala Bidang Pemasaran PU

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI

PP 70 Tahun tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN. Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal

2016, No Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYELENGGARAAN JKK DAN JKM APARATUR SIPIL NEGARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN UNTUK PEKERJA BUMN, SWASTA, MANDIRI, APARATUR SIPIL NEGARA, DAN TNI/POLRI

2017, No Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 324, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5793); MEMUTUSK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TENTANG PT ASABRI (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

*15906 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 40 TAHUN 2004 (40/2004) TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Nomor 96/PMK.05/2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian Gaji, Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri Si

Fransisca Hanita Rusgowanto S,Kom M,Ak

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

TENTANG PT ASABRI (PERSERO)

Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan

Transformasi BPJS 2. September 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2007 TENTANG SANTUNAN DAN TUNJANGAN CACAT PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM DAN PERHITUNGAN MANFAAT TABUNGAN HARI TUA SERTA DANA PENSIUN SEBAGAI HAK PESERTA PT TASPEN (PERSERO) CABANG LAMPUNG

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian/Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TANTANGAN PENETAPAN STANDAR UPAH MINIMUM NASIONAL DAN REGIONAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Produk BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016

Hubungan Industrial Mengenal BPJS Tujuan dan Manfaat BPJS Mekanisme BPJS Fakultas Psikologi

Implementasi Program dan Perubahan Regulasi BPJS Ketenagakerjaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2016, No Mengingat: Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pemberian Gaji, Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya.

KEMENHAN. Iuran Dana Pensiun. PT. Asabri (Persero). Investasi. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.577, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Iuran Dana. Pensiun. ASABRI. Investasi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

TABUNGAN HARI TUA (THT)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI SJSN. Rapat Pakar tentang Jaminan Sosial dan Landasan Perlindungan Sosial: Belajar dari Pengalaman Regional

BAB IV. keuangan dengan bingkai syariah Islam yang berkaitan dengan masalah. keuangan perusahaan. Secara garis besar, fungsi-fungsi perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan adanya jaminan sosial bagi pekerja atau pegawai tersebut.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Se


KONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. berikut tuntutan penanganan berbagai persoalan yang belum

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

SOSIALISASI PT.TASPEN (PERSERO) Disampaikan pada Acara Sosialisasi di Pemda Bantul Tanggal 18 September 2014

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun Menyongsong Pelaksanaan Jaminan Pensiun SJSN

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

BAB I PENDAHULUAN. seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga 1. Pekerja adalah setiap orang yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.117, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Prosedur. Santunan. Tunjangan Cacat. Pencabutan.

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 99 TAHUN 2015 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2007 TENTANG SANTUNAN DAN TUNJANGAN CACAT PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT ASABRI (Persero) yang berlokasi di Jl. Mayjen Sutoyo No. 11, Jakarta. PT ASABRI (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang berdiri pada tanggal 1 Agustus 1971. PT ASABRI (Persero) pada awalnya berada di bawah Menteri Keuangan (Menkeu) yang mewakili Pemerintah selaku Pemegang Saham Negara dan juga sebagai Pembina dan Pengawas Usaha Perasuransian. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2001 selaku Pemegang Saham Negara dialihkan dari Menteri Keuangan ke Menteri Negara BUMN. Landasan hukum pendirian Perusahaan ditetapkan berdasarkan : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 44 Tahun 1971 tentang Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 1971 tentang Pendirian Perusahaan Umum Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 67 Tahun 1991 tanggal 17 Desember 1991 tentang Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. 25

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 68 Tahun 1991 tanggal 17 Desember 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). ASABRI adalah suatu jaminan sosial bagi prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Kemhan/TNI/Polri yang memberikan perlindungan terhadap risiko karena berkurang atau hilangnya penghasilan prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Kemhan/TNI/Polri yang bersangkutan yang dilaksanakan secara wajib berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tabungan Hari Tua/ Perumahan (THT/P) adalah tabungan yang bersumber dari iuran wajib yang dikenakan terhadap penghasilan peserta setiap bulan dan dikelola guna melaksanakan program ASABRI. 2. Bidang Usaha Produk asuransi yang dihasilkan antara lain : 1. Jaminan Hari Tua (JHT) a) Manfaat Santunan Asuransi, diberikan kepada Peserta yang diberhentikan dengan hak pensiun atau tunjangan bersifat pensiun. b) Manfaat Santunan Nilai Tunai Asuransi, diberikan kepada Peserta yang diberhentikan tanpa hak pensiun atau tunjangan bersifat pensiun dan ahli waris dari peserta yang meninggal dunia dalam status dinas aktif. 26

2. Jaminan Kematian (JK) a) Manfaat Santunan Risiko Kematian, diberikan kepada ahli waris dari peserta pensiunan yang meninggal dunia. b) Manfaat Santunan Risiko Kematian Khusus,diberikan kepada ahli waris dari Peserta yang gugur atau tewas yang ditetapkan berdasarkan surat keputusan Panglima TNI atau Kapolri. c) Manfaat Santunan Biaya Pemakaman, diberikan kepada ahli waris dari Peserta pensiunan yang meninggal dunia. d) Manfaat Santunan Biaya Pemakaman Istri/Suami (SBPI/S), diberikan kepada ahli waris dari Istri/Suami peserta aktif/ pensiunan yang meninggal dunia yang terkait dengan potongan iuran tabungan hari tua. e) Manfaat Biaya Pemakaman Anak (SBPA), diberikan kepada ahli waris dari anak peserta aktif/pensiunan yang meninggal dunia yang terkait dengan iuran tabungan hari tua. 3. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) a) Manfaat Santunan Cacat Karena Dinas, diberikan hanya satu kali kepada Peserta penyandang cacat jasmani dan/ atau rohani sesuai dengan tingkat dan golongan cacatnya yang terjadi pada masa kedinasan dalam tugas operasi yang ditetapkan berdasarkan surat keputusan Panglima TNI atau Kapolri. b) Manfaat Santunan Cacat Bukan Karena Dinas, diberikan hanya satu kali kepada Peserta penyandang cacat jasmani dan/atau rohani sesuai 27

dengan tingkat dan golongan cacatnya yang terjadi pada masa kedinasan di luar tugas operasi sesuai dengan tingkat dan golongan cacatnya yang ditetapkan berdasarkan surat keputusan Panglima TNI atau Kapolri. B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek penelitian. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data mengenai penerapan pengakuan pendapatan dan beban yang dilakukan oleh perusahaan kemudian dibandingkan dengan teori-teori dan peraturan yang berlaku. C. Definisi Operasional Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Pendapatan Asuransi Adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas pokok perusahaan asuransi, yaitu premi yang diterima dari pembayaran jasa pertanggungan yang diberikan oleh perusahaan asuransi. 28

2. Beban Asuransi Adalah beban yang dikeluarkan dan diperhitungkan oleh perusahaan asuransi untuk mendapatkan, mengembangkan, dan menyelesaikan suatu pertanggungan. D. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu : 1. Penelitian Kepustakaan Teknik ini dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian. Bahan-bahan dapat diperoleh dari buku-buku, laporan keuangan perusahaan, majalah, surat kabar dan internet. 2. Penelitian Lapangan Teknik observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian untuk memperoleh data dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. E. Jenis Data Data yang digunakan di dalam penelitian ini, untuk membantu memecahkan masalah yaitu data sekunder. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari annual report, laporan keuangan yang diaudit dan dipublikasikan oleh pihak yang berwenang serta jurnal transaksi perusahaan. 29

F. Metode Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Terdapat 2 macam analisis deskriptif, yaitu : a. Analisis Deskriptif Kuantitatif Adalah analisis data dengan berdasarkan angka-angka, presentase, diagram atau grafik dimana untuk mengolahnya digunakan statistik deskriptif. b. Analisis Deskriptif Kualitatif Adalah analisis yang didasarkan pada pernyataan keadaan dan ukuran kualitas sehubungan dengan pokok permasalahan yang ada. Pada penulisan penelitian ini penulis menggunakan deskriptif kualitatif karena penulis hanya menganilisis berdasarkan pernyataan keadaan dan ukuran kualitas tidak menggunakan statistik. 30