PENERAPAN THE LEARNING CELL PADA POKOK BAHASAN PETA DAN BENTUK POLA POLA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (IPS) SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Abdul Rahman*, Herdini**, Roza Linda*** phone:

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

ARTIKEL ILMIAH. OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI (A1C309047) 2. Dra.ASTALINI, M.Si 3. HAERUL PHATONI,S.Pd, M.Pd.Fis

Volume 17, Nomor 2, Hal ISSN: Juli Desember 2015

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

Universitas Bung Hatta Abstract

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Rima Rikmasari Silvia Riani Rosmawar Saragih ABSTRAK

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

WIWIK PUJIATI. Pendahuluan. Abstrak:

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Endah Rahmani Sunardi Emy Wuryani. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmun Pendidikan Universias Kristen Satya Wacana

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 3 Sleman dengan menggunakan model Number Head Together yang

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

PENERAPAN PEER LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN STRATEGI REACT

Frikson Jony Purba Dosen FKIP Universitas Quality E mail

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD NEGERI TEBING TINGGI

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VIIID SMP N I KASIHAN

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Pertama, Penelitian adalah suatu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV dapat dikemukakan simpulan penelitian yaitu penerapan metode

LAPORAN TUGAS AKHIR. Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

*

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Transkripsi:

PENERAPAN THE LEARNING CELL PADA POKOK BAHASAN PETA DAN BENTUK POLA POLA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (IPS) SISWA SMP DASWITA Guru SMP Negeri 11 Pekanbaru daswita_spd@yahoo.com ABSTRAK Belajar merupakan proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Antara proses belajar dengan perubahan adalah dua gejala yang saling terkait yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai bukti dari hasil yang diperoleh. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Guru sebagai seorang pendidik yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran bertugas menciptakan kondisi belajar yang dapat membuat peserta didik belajar dengan optimal sehingga mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Proses pembelajaran dengan menciptakan suasana kondusif terlebih dahulu dapat mengembangkan seluruh cara kerja otak karena belajar yang sesuai dengan cara kerja otak akan meningkatkan kemampuan dan mempermudah proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif, efisien, dan menyenangkan. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan mengatasi kesulitan peserta didik adalah strategi The Learning Cell dengan tujuan menggugah sepenuhnya kemampuan belajar, membuat menyenangkan, dan dapat meningkatkan hasil belajar. The learning Cell adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran the learning cell memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari makin meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran IPS yang disampaikan guru pada pokok bahasan Peta dan Bentuk Pola Pola Bumi. Ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, siklus II dan siklus III yaitu 77,14%, 85,71% dan 94,29%. Pada siklus II ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal telah tercapai. Kata kunci : The Learning Cell, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 193

PENDAHULUAN Proses belajar mengajar merupakan proses yang terpenting karena dari sinilah terjadi interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik. Di sini pula campur tangan langsung antara pendidik dan peserta didik berlangsung sehingga dapat dipastikan bahwa hasil pendidikan sangat tergantung dari perilaku pendidik dan perilaku peserta didik. Dengan demikian dapat diyakini bahwa perubahan hanya akan terjadi jika terjadi perubahan perilaku pendidik dan peserta didik. Dengan demikian posisi pengajar dan peserta didik memiliki posisi strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran (Surakhmad, 2000). Penggunaan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat menciptakan suasana yang menyebabkan peserta didik termotivasi aktif dalam belajar sehingga memungkinkan terjadi peningkatan prestasi belajar. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2007). Salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat mengaktifkan dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah model pembelajaran kooperatif tipe The Learning cell. The Learning Cell merupakan salah satu cara studi yang efektif dari kelompok berpasangan (dyad). Secara bergantian pasangan peserta didik saling bertanya dan menjawab pertanyaan dari lembar wacana telah ditetapkan guru dalam waktu yang bersamaan. Untuk menyiapkan para peserta didik dalam menyelasaikan tugas, sebelumnya peserta didik diminta membaca tugas yang diberikan dan kemudian menuliskan pertanyaanpertanyaan tentang materi ajar yang dibacanya. Pada pertemuan kelas berikutnya secara acak guru memasangkan peserta didik dua orang dua orang (Warsono, 2013). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu tekhnik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapai dicapai. PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara kesenimbungan, sedangkan tujuan penyetaraan adalah menumbuhkan LANDASAN TEORI budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2005). Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan maka penelitian ini menggunakan startegi pembelajaran The Learning Cell, yaitu bentuk siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi palnning (rencana), action (tindakan), obsevation (pengamatan), dan reflection (refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Untuk mengetahui kefektivan suatu metode dalam kegiatan 194 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017

pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan tekhnik analisa deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase keberhasilan peserta didik setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaiu : 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif. Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta didik yang selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata rata tes formatif dapat dirumuskan. METODE PENELITIAN dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon peserta didik terhdap kegiatan pembelajaran serta aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran. Dengan : = nilai rata rata = jumlah semua nilai peserta didik = jumlah siswa 2. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, seorang peserta didik telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 80% atau nilai 80. Dan kelas tersebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 80%. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut : P = 100% x A. Hasil Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IX. 4 SMP Negeri 11 Pekanbaru pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 36 orang siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan Peneliti Hj. Daswita, S.Pd dan Dra. Nurliati. Dimana Hj. Daswita, S.Pd sebagai pelaksana tindakan sedangkan Dra. Nurliati sebagai observer. Penelitian dilakukan sebanyak 3 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali HASIL DAN PEMBAHASAN pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuan adalah 3 x 45 menit dan diamati oleh observer yang melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PPKn peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran The Learning Cell pada pokok bahasan Peta dan Bentuk Pola Pola Bumi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan aktivitas siswa dan guru setiap kali Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 195

pertemuan dan nilai posttest yang diberikan setiap akhir siklus dalam bentuk objektif yang terdiri dari 10 soal dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data hasil penerapan model pembelajaran The Learning Cell terhadap peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Ujian Tes Formatif Siswa Pada Siklus 1 No Uraian Hasil Siklus 1 1 Nilai rata rata tes formatif 74,40 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 26 3 Presentase ketuntasan belajar 77,14 Tabel 2. Hasil Tes Formatif Peserta Didik pada Siklus II No Uraian Hasil Siklus II 1 Nilai rata rata tes formatif 83,76 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 29 3 Presentase ketuntasan belajar 85,71 Tabel 3. Hasil Tes Formatif Peserta Didik pada Siklus III No Uraian Hasil Siklus II 1 Nilai rata rata tes formatif 86,84 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 32 3 Presentase ketuntasan belajar 94,29 B. Pembahasan 1. Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran The Learning Cell memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari makin meningkatnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan guru (Ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, siklus II dan siklus III) yaitu masing masing 77,14%, 85,71 % dan 94,29 %. Pada siklus II ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal telah tercapai. 2. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar peserta didik yang dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata rata peserta didik pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 3. Aktivitas Guru dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran matematika dalam pokok bahasan matriks dengan menggunakan model pembelajaran The Learning Cell yang lebih dominan adalah peserta didik dibawa berbain dahulu sebelum melakukan proses belajar mengajar. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas peserta didik dalam kategori aktif. Dari aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah langkah belajar mengajar dengan menggunakan model pemebalajaran The Learning Cell dengan baik. Hal ini terlihat aktivitas 196 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017

guru yang muncul diantaranya adalah aktivitas membimbing dan mengamati peserta didik dalam mengerjakan mengerjakan kegiatan A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran The Learning Cell dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dimana proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan Ucapan terima kasih kepada semua pihak SMP Negeri 11 pekanbaru Agus Irianto. 2003.Statistik Konsep Dasar dan Aplikasi. Kencana. Jakarta. Agus Suprijono. 2009.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikam. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Deni Pranowo. 2007. Kimia For Dummies. PT. Intan Sejati. Bandung. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Evia Anjar Susanti. 2011. Studi Perbandingan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Learning Cell dan Tipe Artikulasi Di Kelas VII SMPN 7 MA Jambi. Jurnal Edumatica Volume 01 Nomor 02 Oktober 2011. KESIMPULAN DAN SARAN UACAPAN TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA LKPD/Menemukan konsep, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana presentase untuk aktivitas disana cukup besar. menyenangkan sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk belajar. 2. Penerapan model pembelajaran The Learning Cell dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan persentase pada siklus I sebesar 77,14 %, siklus II sebesar 85,71% dan siklus III sebesar 94,29%. yang telah membantu dalam kesuksesan penelitian ini. Hisyam Zaini. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga.Yogyakarta. Jihad A dan Haris. 2010.Evaluasi Pembelajaran. Multi Presindo. Jakarta. Luthfi Dwi Jayanti dan Didiek Purwadi. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode The Learning Cell Dengan Pendekatan Scientific Pada Mata Pelajaran Surveying Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI Geomatika SMK Negeri 2 Bojonegoro. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan UNESA Volume 2 Nomor 2/JKPTB/15. Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Rostina Sundayana. 2015. Statistik Penelitian Pendidikan. CV. Alfabeta. Bandung. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 197

Saifudin Azwar. 2005. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Pustaka pelajar. Yogyakarta. Sardiman. 2009.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Slameto. 2010.Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. RinekaCipta. Jakarta. Sudjana N. 2005.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya. Bandung. Surakhmad Winarno. 2000. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Tarsito. Bandung. Syaiful Sagala.2006. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Alfabeta. Bandung. Trianto. 2007.Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Prestasi Pustaka. Jakarta. Warsono dan Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif Teori Asesmen. PT. Remaja Rosdakraya. Bandung. Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 198 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017