PERKULIAHAN 3: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian,

Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti

PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN)

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut arti leksikal Hasil adalah sesuatu yang diadakan. 10 Sedangkan belajar

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Di dalam penilaian tersebut guru merancang jenis penilaian yang seperti

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah yang akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST

ALAT-ALAT PENILAIAN PENDIDIKAN

BENTUK-BENTUK TES fungsinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dhelvita Sari, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. orang yang memiliki kompetensi- kompetensi tertentu seperti; (Hazkew dan Lendon dalam Uno, 2007 : 15).

Penanaman Nilai-nilai Keagamaan pada Siswa. Oleh: Siti Bahiroh

ISSN X. Penerbit: Badan Penerbitan FKIP UNLA. Percetakan: C.V. Sarana Cipta Usaha. Setting dan Layout: 3Nur Studio

TAKSONOMI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN. oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd

II. TINJAUAN PUSTAKA. interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Menurut Sugandi, (2004:10), dirinya dengan lingkungan dan pengalaman.

PENGUKURAN JENJANG KEMAMPUAN

BAB II STUDI LITERATUR. A. Kemampuan Matematis dan Revisi Taksonomi Bloom. Kemampuan matematis adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Tes dan Persyaratannya

Bagian 2. EVALUASI : Prinsip, Karakteristik Kualitas, Taksonomi Hasil Belajar, Ragam Bentuk dan Prosedur.

Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

TUGAS EVALUASI PEMBELAJARAN. Oleh : 1. Aprizal Putra 2. Nailur Rahmi 3. Renti Yunda Sari 4. Tika Septia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan suatu pengetahuan terhadap sesuatu. Menurut Rosser

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN ASESMEN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perumusan Tujuan Instruksional

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak orang belum mengetahui apa itu leaflet dan apa perbedaannya dengan

Pengertian dan Hubungan Antara Tes, Pengukuran, dan Evaluasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. adanya mekanisme suatu sistem. Kata lainnya yang mendekati pengertian tentang

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

PENGERTIAN BELAJAR 1. BELAJAR ADALAH SUATU PROSES ADAPTASI ATAU PENYESUAIAN TINGKAH LAKU YANG BERLANGSUNG SECARA PROGRESIF (SKINNER) 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maulana Malik Ibrohim, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasional

INSTRUMEN PENELITIAN (METODE PENELITIAN PENDIDIKAN : DR. HERI RETNAWATI)

Secara garis besar alat penilaian digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu non-tes dan tes.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil yaitu

INDIKATOR DAN INSTRUMEN PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan berpikir matematika tingkat tinggi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.2 Pembelajaran Kooperatif

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengembangan Tes Bentuk Uraian

Prinsip dalam Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundametal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. KERANGKA TEORETIS. Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur-prosedur Penilaian konvensional

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SISTEM PENILAIAN KTSP. Sosialisasi KTSP

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem pembelajaran. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan satu

BAB I PENDAHULUAN. derasnya informasi di era globalisasi ini, merupakan tantangan bagi kita semua.

MODEL GROUP MAPPING ACTIVITY (GMA) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

INDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan

AKTUALISASI TTB (TEORI TAKSONOMI BLOOM) MELALUI DRAMA KEPAHLAWANAN GUNA PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PESERTA DIDIK

TAKSONOMI BLOOM REVISI : RANAH KOGNITIF SERTA PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Build the world with studying..

Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 1, Desember 2013, Hal dari rencana pendidikan. Namun perlu dicatat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TAXONOMY BLOOM'S THEORY. Membagi kemampuan belajar menjadi 3 (tiga) domain: Kognitif (Pengetahuan) Psikomotorik (Keterampilan) Afektif (Sikap)

EMOSI DAN SUASANA HATI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan penting

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran siswa pada masalah yang nyata sehingga siswa dapat menyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TES & NON TES. Evaluasi. Tes. Pengukuran. Penilaian RETNO WAHYUNINGSIH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran kemampuan bertanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja secara umum dan yang sering kali didengar seseorang,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal dan bahkan sadar atau

Transkripsi:

PERKULIAHAN 3: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI 1. Taksonomi Bloom Bloom dan kawan-kawan membagi tujuan pendidikan ke dalam tiga daerah (domain), yaitu daerah kognitif (cognitive domain), daerah afektif (affective domain), dan daerah psikomotorik (psychomotorik domain). 1) Daerah Kognitif (Cognitive Domain) Daerah kognitif mencakup tujuan-tujuan yang berkenaan dengan kemampuan berpikir, yaitu berkenaan dengan pengenalan pengetahuan, perkembangan kemamampuan, dan keterampilan intelektual (akal). Daerah kognitif terdiri dari enam tahap yang tersusun mulai dari kemampuan berpikir yang paling sederhana menuju pada kemampuan berpikir yang paling kompleks yang merupakan suatu kontinum. Keenam tahap berpikir tersebut seringkali disebut jenjang kognitif, digambarkan sebagai berikut: Kompleks Sederhana C1 Pengetahuan (Knowledge) C2 C3 Pemahanan (Comprehension) Penerapan (Application) C4 Analisis (Analysis) C5 Sintesis (Synthesis) C6 Evaluasi (Evaluation) 1

C.1 Pengetahuan (knowledge) Jenjang kognitif yang paling sederhana disebut jenjang pengetahuan (knowledge) atau ingatan (recall) atau komputasi (computation). Pada jenjang kognitif ini siswa dituntut untuk mampu mengenali atau mengingat kembali (memory) pengetahuan yang telah disimpan di dalam skemata struktur kognitifnya. Hal-hal yang termasuk ke dalam jenjang kognitif ini adalah berupa pengetahuan tentang fakta dasar, terminologi (peristilahan), atau manipulasi yang sifatnya sudah rutin. KKO untuk tahap pengetahuan ini di antaranya: mendefinisikan, menyebutkan kembali, menuliskan, mengidentifikasi, mengurutkan, membedakan, memilih, menunjukkan, menyatakan, dan menghitung. C.2 Pemahaman (comprehension) Tahap pemahaman sifatnya lebih kompleks daripada tahap pengetahuan. Untuk dapat mencapai tahap pemahaman terhadap suatu konsep matematika, siswa harus mempunyai pengetahuan (knowledge) terhadap konsep tersebut. KKO untuk tahap pemahaman ini di antaranya: membedakan, mengubah, menginterpretasikan, menentukan, menyelesaikan, memberikan contoh, membuktikan, menyederhanakan, mensubtitusi. C.3 Aplikasi (application) Aplikasi atau penerapan adalah proses berpikir yang setingkat lebih tinggi dari pemahaman. Dalam jenjang kognitif aplikasi seorang siswa diharapkan telah menerapkan dengan tepat suatu teori atau cara pada situasi baru. KKO untuk tahap aplikasi ini di antaranya: menggunakan, menerapkan, menghubungkan, menggeneralisasikan, menyusun, mengklarifikasikan. C.4 Analisis (analysis) Jenjang kognitif analisis setingkat lebih tinggi dari aplikasi, yaitu suatu kemampuan untuk merinci atau menguraikan suatu masalah (soal) menjadi bagianbagian yang lebih kecil (komponen) serta mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian tersebut. 2

C.5 Sintesis (synthesis) Suatu kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses analisis adalah sintesis. Sintesis adalah suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logik sehingga menjelma menjadi suatu pola struktur atau bentuk baru. KKO untuk tahap sintesis ini di antaranya: menentukan, mengaitkan, menyusun, membuktikan, menemukan, mengelonpokkan, menyimpulkan. C.6 Evaluasi Evaluasi adalah jenjang kognitif tertinggi dalam jenjang kognitif menurut Bloom dan kawan-kawan. Evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk dapat memberikan pertimbangan (judgement) terhadap suatu situasi, ide, metode berdasarkan suatu patokan atau kriteria. Setelah pertimbangan dilaksanakan dengan matang maka kesimpulan diambil berupa suatu keputusan. KKO untuk tahap evaluasi ini di antaranya: menilai, mempertimbangkan, membandingkan, memutuskan, mengkritik, merumuskan, memvalidasi, menentukan. 2) Daerah Afektif (Affective Domain) Daerah afektif adalah hal-hal yang berhubungan dengan sikap (attitude) sebagai manifestasi dari minat (interest), motivasi (motivation), kecemasan (anxiety), apresiasi perasaan (emosional appreatiation), penyesuaian diri ( self adjusment), bakat (aptitude), dan semacamnya. Evaluasi bidang afektif dikategorikan ke dalam evaluasi non-tes. 3) Daerah Psikomotorik (Psychomotorik Domain) Tujuan dalam bidang ini mulai dari gerakan sederhana sampai dengan gerakan yang kompleks, yaitu gerakan refleks, gerakan dasar, gerakan keterampilan, dan gerakan komunikasi. Evaluasi bidang psikomotorik akan lebih efektif dilaksanakan melalui pengamatan (observasi) berupa evaluasi perbuatan dan lisan. 3

2. Jenis Alat Evaluasi Alat evaluasi dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu teknik non tes dan teknik tes. 1) Teknik Non-Tes Teknik non-tes biasanya digunakan untuk mengevaluasi bidang afektif atau psikomotorik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Angket (questionaire) Angket adalah sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh orang yang akan dievaluasi (responden). Angket berfungsi sebagai pengumpul data, berupa keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapat mengenai sesuatu hal. Angket mempunyai 4 jenis, yaitu: angket terbuka langsung, angket terbuka tak langsung, angket tertutup langsung, dan angket tertutup tak langsung. b. Wawancara (interview) Wawancara merupakan teknik non-tes secara lisan. Pertanyaan yang diungkapkan umumnya menyangkut segi-segi sikap dan kepribadian siswa dalam proses belajarnya. Teknik dilakukan secara langsung dan dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan penilaian bagi siswa. Wawancara dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu: wawancara diagnostik, wawancara survey, dan wawancara penyembuhan. c. Observasi (pengamatan) Observasi adalah suatu teknik evaluasi non-tes yang menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajarnya. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan dan prilaku siswa secara langsung. d. Inventori (inventory) Inventori mengandung sejumlah pertanyaan yang tersusun dalam rangka mengetahui tentang sikap, pendapat, dan perasaan siswa terhadap kegiatan proses penyelenggaraan belajar mengajar. Data sebagai informasi umumnya telah disediakan dalam bentuk pilihan ganda, yang harus dipilih oleh siswa. e. Daftar Cek (checklist) dan Daftar Skala Bertingkat (rating scale) Daftar cek adalah sederetan pertanyaan atau pernyataan yang dijawab oleh responden dengan membubuhkan tanda cek ( ) pada tempat yang telah 4

disediakan. Sedangkan skala bertingkat adalah sejenis daftar cek dengan kemungkinan jawaban terurut menurut tingkatan atau hierarki. 2) Teknik Tes Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes matematika adalah alat pengumpul informasi tentang hasil belajar matematika. Alat tes tersebut berupa pertanyaan atau kumpulan pertanyaan atau perintah yang biasanya dimulai dengan kata: apa, berapa, bagaimana, mengapa, tunjukkan, buktikan, cari, tentukan, hitung, selesaikan, sederhanakan, jabarkan, lukiskan, gambarkan, dan sebagainya. Teknik tes dapat digolongkan ke dalam 3 cara, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. a. Tes Tertulis Dalam tes tertulis, testi menjawab tes tersebut secara tertulis pada lembar jawaban. Instrumen tes disampaikan secara lisan atau tertulis. Tes tertulis sangat bermanfaat untuk mengetahui kemahiran testi dalam teknik menulis yang benar, menyusun kalimat menurut kaidah bahasa yang baik dan benar secara efisien, mengungkapkan buah pikiran melalui bahasa tulisan dengan kata-kata sendiri. b. Tes Lisan Dalam tes lisan, jawaban yang diberikan oleh testi dalam bentuk ungkapan lisan. Instrumen yang digunakan disajikan dalam bentuk tulisan atau lisan. Pada umumnya tes lisan berbentuk tanya jawab langsung secara lisan antara tester dengan testi. Tes lisan ini sangat berguna bagi siswa untuk melatih diri dalam mengungkapkan pendapat atau buah pikirannya secara lisan dan mengembangkan kemampuan berbicara. c. Tes Perbuatan Tes perbuatan menuntut testi untuk melakukan perbuatan tertentu. tes perbuatan diberikan dalam bentuk tugas atau latihan yang harus diselesaikan secara individual atau kelompok. Tes perbuatan bisa berupa memperagakan apakah suatu bangun datar merupakan jaring-jaring kubus atau bukan, menggambarkan suatu bangun ruang, membuat lukisan dengan jangka, mistar, dan sebagainya. 5