BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
FLOWCHART PT.AGUNG PODOMORO LAND TBK TAHUN 2011 ROI 6.32%

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE DI INDONESIA Sejarah Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate

I.PENDAHULUAN. Sektor properti dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting di suatu

(Populasi dan Sampel)

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

LAMPIRAN 1. Daftar Populasi Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun

DATA PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Daftar Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar sebagai perusahaan publik

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Real property

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

LAMPIRAN Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah 5 hari sebelum terjadi pengumuman penurunan BI Rate pada

LAMPIRAN. Lampiran i. Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang menjadi sampel. Kreteria Sampel. No Kode Nama Emiten

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK);

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

ABSTRAK. Kata-kata kunci: laba bersih, laba kotor, arus kas. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis PERKANTORAN di Jakarta, Beserta Pengembang Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar.

III. METODE PENELITIAN. dikumpulkan ataupun diolah menjadi data untuk keperluan analisis atau

BAB III METODE PENELITIAN. dan penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perkembangan Tingkat Perputaran Piutang Perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Daftar Pustaka. Ang Robert Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft. Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif. Menurut (Rochaety, 2007:17), Penelitian asosiatif

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan semakin cepat mengikuti perubahan tekhnologi yang akan juga

BAB III METODE PENELITIAN. Desain peneltian menurut Hasan, I. (2009:31), Kerangka kerja dalam

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI PROPERTI Sejarah dan Perkembangan Industri Properti. Definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat

BAB III METODE PENELITIAN. yang diakses melalui Penelitian dimulai pada bulan November

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas

BAB III METODE PENELITIAN. building contrition yang terdaftar di BEI periode

BAB I PENDAHULUAN. pun ikut berkembang. Pembangunan sektor riil membutuhkan investasi yang besar,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Pasar Modal di Indonesia. seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia.

Tri Yuono Saputra / Pembimbing: Dr. Masodah, SE., MMSI.,

1. Gambaran Umum Perusahaan, hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: c. Struktur Perusahaan, entitas anak & Entitas Bertujuan Khusus (EBK);

DAFTAR PUSTAKA. Chariri, A., and Ghozali, I Teori Akuntansi. Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Isi. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI...

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan sektor Jasa Kostruksi dan Real Estate yang

Lampiran. Gambar 1.1. Grafik Indeks Pengungkapan CSR Tahun Gambar 1.2. Nilai ROA Perusahaan Properti Periode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. publik tahun yang diperoleh dengan menggunakan cara download

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini sangat berpengaruh pada dunia usaha untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Anissa Amalia, M Analisis Relevansi Informasi Laba Akuntansi, Nilai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian studi

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dipergunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu return

2015 PENGARUH FAKTOR FUND AMENTAL TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A EMITEN SEKTOR PROPERTI D AN REAL ESTATE D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti dan real estate merupakan industri yang bergerak

Rr. Latifah Indah Rahmaningrum Dosen Pembimbing: Armanto Witjaksono, S.E., Ak., MM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Keuangan Perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa

Zul Firda Adha

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat membutuhkan produk properti, khususnya rumah tinggal, guna

BAB I PENDAHULUAN. yang terus bertambah di Indonesia mengakibatkan adanya daya saing yang cukup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Maylina Dinda A / Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Euphrasia Susy Suhendra, MS

1.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pada zaman seperti sekarang ini menuntut kemampuan untuk

Disusun oleh: Nama : DEWI TRI YULIARY NPM : Jurusan : Manajemen / S1 Pembimbing : DR. Armaini Akhirson,SE.,MMA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap harga belinya. Emamgholipour et al. (2013), menyatakan bahwa tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Jogiyanto,2005). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. menarik investasi. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 menyebutkan bahwa. surplus tabungan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan memilih saham yang efisien, yang memberi return maksimal dengan

Grafik Garis PDB, Tingkat Inflasi dan BI Rate DAFTAR PEMILIHAN SAMPEL

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti

B A B IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. no.05/kpts/bkp4n/1995, Ps 1.a:4, properti adalah tanah hak dan atau bangunan

BAB I PENDAHULUAN. modal, dan bagi investor akan mendapatkan return. Para pemodal tertarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pihak investor kemudian digunakan pihak emiten untuk pengembangan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini membutuhkan tempat tinggal. Tanpa bisa di pungkiri berapun harga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel bebas ( independent variables) dan variabel terikat ( dependent variables).

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data yang kemudian

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris mengenai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate yang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sektor bisnis yang berkembang pesat.bisnis property dan real

BAB I PENDAHULUAN. juga dalam pasar internasional. Kondisi Indonesia saat ini sangat membuka

BAB III METODE PENELITIAN. bergerak di bisnis properti karena perusahaan golongan ini mengalami

Nama : Resti Kurnia Nisa Anjar NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Irmawati Wijaya, SE., MMSI

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah singkat Perusahaan Industri Property dan Real Estate Industri real estate dan property pada umumnya merupakan dua hal yang berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatkan permanen di atasnya termasuk bangunan-bangunan, seperti gedung, pembangunan jalan, tanah terbuka, dan segala bentuk pengembangan lainnya yang melekat secara permanen. Menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia pengertian mengenai industri real estate tercantum dalam peraturan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) No.5 Tahun 1974 yang mengatur tentang industri real estate. Dalam peraturan ini pengertian industri real estate adalah perusahaan property yang bergerak dalam bidang penyediaan, pengadaan, serta pematangan tanah bagi keperluan usaha-usaha industri, termasuk industri pariwisata. Sedangkan definisi property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat No.05/KPTS/BKP4N/1995, Ps 1 ayat 4. Properti adalah tanah hak dan atau bangunan permanen yang menjadi objek pemilik dan pembangunan.. Dengan kata lain, properti adalah industri real estate ditambah dengan hukum-hukum seperti sewa dan kepemilikan. Perusahaan property dan real estate merupakan salah satu sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri property dan real estate begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk, sedangkan supply tanah bersifat tetap. Diawal tahun 1968, industry property dan 11

12 real estate mulai bermunculan dan mulai tahun 80-an, industri property dan real estate sudah mulai terdaftar di BEI. Adapun jumlah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 berjumlah 40 perusahaan. Mengingat perusahaan yang bergerak pada sektor property dan real estate tersebut adalah perusahaan yang sangat peka terhadap pasang surut perekonomian, maka seiring perkembangannya sektor property dan real estate dianggap menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dari kondisi ekonomi secara makro di Indonesia. Terbukti dengan semakin banyaknya sektor property dan real estate yang memperluas landbank (asset berupa tanah) melakukan ekspansi bisnis, dan hingga tahun 2014 sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) bertambah menjadi 44 perusahaan. 2.2. Perkembangan Perusahaan Industri Property dan Real Estate Industri property dan real estate merupakan bidang yang menjanjikan untuk berkembang di Indonesia, karena potensi jumlah penduduk yang besar dengan rasio pemilikan rumah yang masih rendah. Perkembangan perusahaan property dan real estate sangat bergantung pada modal yang diperoleh dari investor. Oleh karena itu, perusahaan property dan real estate harus dapat menunjukkan kinerja dan kondisi perusahaan yang baik dan selalu bertumbuh atau berkembang, sehingga investor percaya untuk tetap berinvestasi dan calon investor tertarik untuk menanamkan modalnya. Berikut ini disajikan data mengenai perkembangan harga saham perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Inonesia periode tahun 2010-2014.

13 2500 2000 1500 Rata-rata Indeks Harga Saham Property & Real Estate 1748 2247 1000 500 468 664 920 0 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: www.finance.yahoo.com (data diolah) Gambar 2.1. Indeks Harga Saham Perusahaan Property dan Real Estate di BEI Tahun 2010-2014 (dalam rupiah) Berdasarkan data yang disajikan pada gambar 2.1, indeks harga saham perusahaan sektor property dan real estate mengalami perkembangan dalam kurun waktu lima tahun, yaitu selama periode 2010-2014. Dengan meningkatnya harga saham tersebut diharapkan para investor dapat menangkap peluang dalam menanamkan modalnya untuk berinvestasi pada sektor tersebut. Bisnis property dan real estate adalah bisnis yang dikenal memiliki karakteristik cepat berubah (volatile), persaingan yang ketat, persisten, dan kompleks. Kenaikan harga properti disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah besifat tetap sedangkan demand nya akan selalu bertambah besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, taman hiburan dan lain-lain. Sudah selayaknya apabila perusahaan pengembang mendapatkan keuntungan yang besar dari kenaikan harga property

14 tersebut, dan dengan keuntungan yang diperoleh maka perusahaan pengembang dapat memperbaiki kinerja keuangannya sehingga dapat menaikkan harga saham. Sejak akhir tahun 2008 setelah terjadinya badai krisis keuangan khususnya sektor properti di Amerika, perkembangan industri properti saat ini di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat meyakinkan. Hal ini ditandai dengan maraknya pembangunan perumahan, apartemen, perkantoran dan perhotelan. Di samping itu, perkembangan sektor properti juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar. Dari perspektif makro ekonomi, industri properti memiliki cakupan usaha yang amat luas sehingga kemajuan bisnis properti pada gilirannya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. Properti juga menjadi indikator penting kesehatan ekonomi sebuah Negara, sebab industri ini yang pertama memberi sinyal jatuh atau sedang bangunnya perekonomian sebuah Negara. 2.3. Bidang Usaha Property dan Real Estate Bidang usaha dari sektor property dan real estate meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari hard assets (apartemen, mall, gedung perkantoran, hotel, maupun perumahan), surat utang, saham, hingga private equity. Keuntungan yang diperoleh bermacam-macam, tergantung dengan tipe investasinya, bisa berupa arus kas yang stabil (recuring income), capital gain, imbal hasil suku bunga, dan dividen (Michael Riady, 2009:14). Di dalam perusahaan properti terbagi kedalam tiga bagian, yaitu properti berwujud, properti tidak berwujud dan surat berharga. Properti berwujud dibagi menjadi dua bagian, yaitu real properti yang merupakan perusahaan

15 pengembangan tanah, bangunan, dan lain-lain. Sedangkan personal properti yang meliputi mesin, peralatan, perlengkapan, dan funitur, barang bergerak, peralatan operasioanal, dan perhiasan. Properti tidak berwujud meliputi goodwill, hak paten, franchise, merek dagang, hak cipta, dan proses kepemilikan. Adapun surat berharga meliputi saham, investasi, deposito, dan piutang dagang. Properti, baik itu apartemen, mall, gedung perkantoran, hotel, maupun perumahan, mempunyai siklus masing-masing. Ada kalanya properti tersebut sedang booming, namun ada kalanya juga pasarnya kemudian jenuh karena sudah oversupply. Misalnya, kehadiran strata mall yang mengalami booming pada sekitar tahun 2004-2005, kemudian lambat laun mengalami kejenuhan akibat sudah oversupply. Dengan demikian investor perlu menentukan upaya strategis dalam memprediksi bentuk investasi pada properti mana yang lebih menguntungkan. Untuk properti jenis office, industrial dan hotel, kriteria supaya booming adalah dalam kondisi sebagai berikut: stabilitas politik yang baik, kepastian hukum, regulasi yang pro-bisnis, insfrastruktur, banyak turis, serta keamanan dan kedamaian terjamin. Kemudian untuk properti jenis mall, maka supaya booming kriterianya antara lain: terdapat ekspansi baik domestik maupun ritel, tingkat pengangguran rendah, konsumsi yang tinggi, berkembangnya credit card, serta permintaan akan lifestyle. Sementara itu, property residential bisa booming karena memang itu kebutuhan dasar, atau dari meningkatnya kebutuhan para ekspatriat akan tempat tinggal.

16 Di bawah ini adalah nama-nama perusahaan property dan real estate yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesisa untuk periode tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. APLN ( Agung Podomoro Land Tbk ) 2. ASRI ( Alam Sutera Realty Tbk) 3. BAPA ( Bekasi Asri Pemula Tbk ) 4. BCIP ( Bumi Citra Permai Tbk ) 5. BSDE ( Bumi Serpong Damai Tbk ) 6. CTRA ( Ciputra Development Tbk ) 7. CTRP ( Ciputra Property Tbk ) 8. CTRS ( Ciputra Surya Tbk ) 9. COWL ( Cowell Development Tbk ) 10. DUTI ( Duta Pertiwi Tbk ) 11. FMII ( Fortune Mate Indonesia Tbk ) 12. GMTD ( Gowa Makassar Tourism Development Tbk ) 13. DILD ( Intiland Development Tbk ) 14. JRPT ( Jaya Real Property Tbk ) 15. KIJA ( Kawasan Industri Jababeka Tbk ) 16. LPCK ( Lippo Cikarang Tbk ) 17. LPKR ( Lippo Karawaci Tbk ) 18. MKPI ( Metropolitan Kentjana Tbk ) 19. MDLN ( Modernland Realty Tbk ) 20. PWON ( Pakuwon Jati Tbk )

17 21. RDTX ( Roda Vivatex Tbk ) 22. SMRA ( Summarecon Agung Tbk ) 23. SMDM ( Suryamas Dutamakmur Tbk )