BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tarif dasar listrik atau biasa disingkat TDL adalah tarif yang boleh dikenakan oleh pemerintah untuk para pelanggan PLN. PLN adalah satu-satunya perusahaan yang boleh menjual listrik secara langsung kepada masyarakat Indonesia, maka tarif dasar listrik bisa dibilang adalah tarif untuk penggunaan listrik di Indonesia. Kenaikan tarif dasar listrik atau TDL pada akhir-akhir ini sungguh membuat masyarakat dalam situasi ekonomi yang sulit, harga barang pokok yang ikut naik dan hal ini ternyata disebabkan oleh naiknya tarif dasar listrik. Kenaikan tarif dasar listrik dilaksanakan karena upaya pengurangan subsidi, pemerintah berusaha tentang kenaikan tarif dasar listrik ini agar tidak menyusahkan rakyat kecil. PLN mengakui bahwa kenaikan tarif dasar listrik dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja PLN sendiri dan meringankan beban APBN. Dimulai dari penambahan pembangkit kecil dan genset untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah kecil yang membutuhkan listrik serta penambahan trafo di berbagai pembangkit listrik di daerah Jakarta dan kota besar lainnya, penambahan inilah salah satu faktor dari kenaikan tarif dasar listik. PT PLN (Persero) sebagai organisasi perusahaan yang bersifat profit sehingga dalam penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan tersebut dapat menggunakan analisis rasio. Untuk mengukur tingkat kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan alat analisis yang disebut analisis rasio keuangan. Untuk melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan rugi-laba saja, atau pada neraca dan laporan rugi-laba. Setiap analisis keuangan bisa saja merumuskan rasio tertentu yang dianggap mencerminkan aspek tertentu (Husnan, 2011 : 69). Analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit infromasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan 1
2 atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. (Harahap, 2009:190). Perjalanan PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM). Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949. Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat. Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini. PT. PLN (Persero) sebagai organisasi perusahaan yang bersifat profit sehingga dalam penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan tersebut dapat menggunakan analisis rasio. Dalam hal ini perusahaan yang dimaksud adalah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dilihat dari rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Dalam hubungan dengan uraian tersebut diatas, akan dapat disajikan data profil keuangan perusahaan (total aktiva, laba bersih dan penjualan) untuk 3 (tiga) tahun terakhir yang dapat disajikan pada tabel yaitu sebagai berikut :
3 Tahun Tabel 1.1 Total Aktiva PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun 2011 2013 Total Aktiva Pertumbuhan Persentase (%) 2011 10.870.313.338.817 1.784.225.207.393 1,2 % 2012 12.589.517.154.543 1.719.203.815.726 1,2 % 2013 17.945.576.547.051 5.356.059.392.508 1,4% Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun Tabel 1.2 Penjualan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun 2011 2013 Penjualan Pertumbuhan Persentase (%) 2011 28.567.418.098.267 3.798.533.199.973 1,2 % 2012 31.462.058.474.440 2.894.640.376.173 1,1 % 2013 41.154.733.534.233 9.692.675.059.793 1,3 % Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
4 Tahun Tabel 1.3 Laba Bersih PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Tahun 2011 2013 Laba Bersih setelah Pajak Pertumbuhan Persentase (%) 2011 16.509.757.526.974 9.844.327.494.534 2,5 % 2012 13.333.832.600.264 3.175.924.926.710 0,8 % 2013 2.834.323.916.905 10.499.508.683.359 0,2 % Sumber : PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Dari tabel diatas dapat dilihat dari tahun 2011 sampai 2013 total aktiva mengalami peningkatan. Untuk penjualan dapat dilihat pada tahun 2011 sampai dengan 2013 cenderung meningkat. Sedangkan untuk laba bersih dilihat pada tahun 2011 sampai 2013 cenderung mengalami penurunan. Dikarenakan setiap tahun dalam pelaksanaannya pemberian subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada PT. PLN (Persero) Pusat dan di breakdown ke seluruh unit wilayah dan distribusi. Dimana PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten mendapat subsidi dari PT. PLN (Persero) Pusat tiap tahunnya menurun sehingga laba bersih pada tahun 2011 sampai 2013 mengalami penurunan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang kinerja keuangan perusahaan dan untuk melakukan suatu penelitian dengan mengambil judul ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di latar belakang, peneliti membatasi pembahasan dengan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi keuangan pada periode 2011-2013 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten?
5 2. Sejauh mana pencapaian Kinerja Keuangan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sesuai target yang diberikan PT PLN (Persero) Kantor Pusat? 1.3 Cakupan Penelitian ini berfokus pada analisa data keuangan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi laporan keuangan terhadap kinerja keuangan selama periode 2011-2013 ditinjau dari likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas serta kinerja keuangan sesuai target yang diberikan dari PT PLN (Persero) Kantor Pusat. 1.4 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis antara lain untuk: 1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten selama periode 2011-2013. 2. Untuk mengetahui pencapaian Kinerja Keuangan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sesuai target yang diberikan PT PLN (Persero) Kantor Pusat. Diharapkan, penelitian ini dapat memberikan manfaat berikut ini: 1. Untuk perusahaan: a. Dapat memberikan data dan informasi serta gambaran mengenai analisis laporan keuangan terhadap kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas serta kinerja keuangan sesuai target yang diberikan dari PT PLN (Persero) Kantor Pusat. b. Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan langsung dengan penelitian ini. 2. Bagi peneliti selanjutnya: a. Dapat dijadikan referensi dalam mengadakan penulisan serupa disamping itu diharapkan dapat memberikan informasi, wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.
6 1.5 Penelitian Pendahulu Penulis menggunakan lima jurnal untuk penelitian ini. Jurnal utama adalah Laporan Keuangan sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan oleh Yuli Orniati. Dalam penelitian ini, lebih lanjut dilakukan beberapa pembatasan agar pembahasan lebih terfokus. Pertama, penelitian menggunakan lokasi PT Wira Jatim Group Pabrik Es Betek Malang dengan alasan selama ini perusahaan tersebut tidak secara sistematis dalam memberikan penilaian atas laporan keuangan, atau lebih jauh penilaian atas kinerja perusahaan hanya berdasarkan keuntungan yang telah dicapai, sehingga dalam kelanjutannya sering terjadi penentuan kebijakan yang kurang tepat terkait perbaikan maupun peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Kedua, data analisis menggunakan laporan keuangan yang terdiri atas neraca dan laporan laba rugi untuk periode 2005 2007. Ketiga, analisis kinerja keuangan menggunakan empat jenis rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Terkait hasil-hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, direkomendasikan beberapa hal yang dapat berguna sebagai bahan pertimbangan peningkatan kinerja keuangan perusahaan di masa dating. Perusahaan direkomendasikan untuk memperbaiki sistem pembayaran atau syarat-syarat kredit yang akan diterapkan, sehingga akan mampu menekan atau menurunkan jumlah hari untuk mengubah piutang menjadi kas. Dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk melunasi utang lancar dengan aktiva lancarnya yang mana untuk setiap periode mengalami penurunan dalam besaran persentase, perusahaan diharapkan untuk meningkatkan volume penjualan secara maksimal sehingga mampu untuk memperkuat posisi aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Ketiga, perusahaan dapat memperkecil investasi dalam bentuk persediaan, dikarenakan selama empat tahun periode penelitian diidentifikasi jumlah persediaan dapat dikatakan sangat besar. Dengan adanya situasi tersebut, perusahaan dapat segera menjual atau mengadakan proses produksi selanjutnya guna menutupi beban utang lancar yang ditanggung. Hal ini dinyatakan mengingat persediaan merupakan pos aktiva lancar atau aktiva jangka pendek yang paling kurang likuid. Jurnal kedua adalah The Information Offered by Financial Statements on the Company s Performance by Bordeianu, Gabriela-Daniela; Bordeianu, Sebastian. Tujuan penelitian ini adalah peningkatan kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan mengenai kinerja perusahaan UniCredit Tiriac Bank, Bacau, ROMANIA
7 telah menentukan peningkatan peran yang telah mulai melihat keuntungan dan kerugian dalam struktur laporan keuangan, perusahaan menawarkan informasi cara ini disajikan dan diakui secara kesatuan mengenai kinerja. Setiap pemilik bisnis yang sukses adalah terus-menerus mengevaluasi kinerja perusahaan, membandingkannya dengan sejarah perusahaan, dengan pesaing industri, dan bahkan dengan bisnis yang sukses dari industri lain. Untuk menyelesaikan pemeriksaan menyeluruh efektivitas perusahaan, perusahaan perlu untuk melihat angka-angka dengan mudah dicapai seperti penjualan, laba, dan total aset. Perusahaan harus mampu membaca di antara baris laporan keuangan perusahaan dan membuat angka dapat diakses dan mudah dipahami. Analisis komparatif rasio membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengukur kekuatan dan kelemahan, perusahaan mengevaluasi posisi keuangan, dan memahami risiko yang dapat mengambil. Konsep ini dapat didefinisikan dan diukur melalui indikator atau kualitatif: keuntungan, rentability, pertumbuhan, produktivitas, output, citra merek dll. Jurnal ketiga adalah The Role of Financial Anaylisis Ratio in Evaluating Performance by El-Dalabeeh, Abdel-Rahman Kh.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran akuntansi manajemen dalam mengevaluasi kinerja perusahaan melalui penggunaan metode analisis keuangan dalam mengevaluasi kinerja industri National Chlorine industries Co Ltd. Pendekatan analitis, yang didasarkan pada analisis laporan keuangan selama lima tahun, kecuali tahun 2003, diadopsi dalam penelitian ini yaitu analisis horizontal, analisis vertical, dan rasio keuangan. Yang paling umum diterapkan antara 2003-2008. Studi ini menyimpulan perusahaan memiliki seorang akuntan administrator untuk menganalisa laporan keuangan perusahaan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan penyimpangan. Dan melalui pelatihan karyawan memungkinkan mereka untuk menggunakan metode lain untuk menganalisis penyimpangan yang dapat membantu dalam mengevaluasi perusahaan melalui identifikasi penyebab penyimpangan tersebut. Peneliti merekomendasikan pembentukan departemen yang independen dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja melalui analisis penyimpangan dan memperlakukan mereka untuk menyediakan karyawan yang memenuhi syarat karya ilmiah dan praktis bagi perusahaan Jurnal keempat adalah Financial Analysis: An Effective Tool of Performance Appraisal by Tailor, R K. Tujuan utama penelitian adalah untuk mendapatkan
8 wawasan kinerja Shree Cement Limited. Kinerja keuangan dan operasi telah dinilai dengan pandangan untuk menilai efisiensi dan efektivitas perusahaan. Ini berusaha untuk meninjau perubahan-perubahan yang telah terjadi dalam studi analisis. Tanpa analisis keuangan, sebuah organisasi bisnis tidak dapat mengidentifikasi nilai sebenarnya di pasar. Analisis keuangan disarankan untuk manajemen bahwa ditemukan rencana dan kebijakan harus dikembangkan untuk pengembangan usahanya. Dalam penelitian kinerja Shree Cement Limited untuk lima tahun terakhir telah diukur dan ditarik kesimpulan telah diberikan pedoman untuk manajemen, pemerintah, investor, kreditor, pekerja dan konsumen untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan bidang minat ini sendiri. Evaluasi kinerja keuangan dan operasi telah dilakukan dari pandangan akuntansi untuk menilai dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam studi analisis. Studi juga diukur pada panjang efisiensi manajerial di berbagai keuangan bidang produksi, penjualan dan keuangan. Secara keseluruhan, perusahaan berkinerja baik selama periode studi analisis. Posisi keuangan perusahaan ini baik aspek analisa rasio. Perusahaan berkinerja baik dalam mengelola dengan likuiditas dan profitabilitas. Jurnal kelima adalah Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi Resoruces TBK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT. Bumi Resources Tbk berdasarkan analisis rasio rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif menggunakan pengukuran rasio rentabilitas, likuiditas dan solvabilitas. Berdasarkan rasio likuiditas secara keseluruhan keadaan perusahaan berada dalam keadaan baik, meski selama kurun waktu dari tahun 2009-2011 berfluktuasi. Berdasarkan rasio sovabilitas keadaan perusahaan pada posisi solvable, karena modal perusahaan dalam keadaan cukup untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor. Berdasarkan rasio profitabilitas secara keseluruhan perusahaan berada dalam posisi yang baik.