ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA/PEMUDA PERIODE

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

KETETAPAN KONGRES XIII PEMUDA/KNPI NOMOR : TAP 07/KONGRES-XIII/PEMUDA-KNPI/2011

KETETAPAN KONGRES XII PEMUDA/KNPI NOMOR: TAP. 08/KONGRES-XII/PEMUDA-KNPI/2008

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN DASAR Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pembukaan

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS. BAB I Lambang dan Atribut Organisasi

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR. Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

SURAT KEPUTUSAN Nomor : KEP.20/PP.PPI/I/2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA. Disempurnakan Pada Munas XV Februari 2010

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

Anggaran Rumah Tangga PARTAI KERJA RAKYAT INDONESIA Halaman 1

ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMATIKA FMIPA UNY

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN KERUKUNAN TANI INDONESIA (HKTI)

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA FAKULTAS (MUMF) 2015

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM BAB I KEANGGOTAAN BAGIAN I ANGGOTA. Pasal 1 Anggota Muda

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

BAB IV KEANGGOTAAN Bagian Kesatu

AD/ART Organisasi FORMASA MALANG (Forum Mahasiswa Sasak Malang)

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KETETAPAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PROVINSI

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA. BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan KeluaRga Anak Riau Telkom University

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

PERATURAN ORGANISASI SERIKAT PEKERJA AUTOMOTIF MESIN DAN KOMPONEN FEDERASI SERIKAT PEKERJA METAL INDONESIA NOMOR : 001/SPAMK FSPMI/IV/2015

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH. BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret.

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA/PEMUDA PERIODE 2015 2018 DEWAN PENGURUS PUSAT KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA PERIODE 2015 2018

ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA/KNPI PERIODE 2015 2018 BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Syarat Keanggotaan 1. Yang menjadi Anggota KNPI/PEMUDA adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP yang telah mengajukan permohonan untuk berhimpun dan terdaftar secara sah sesuai persyaratan 2. Persyaratan Umum OKP untuk menjadi Anggota KNPI/PEMUDA adalah : A. Menerima Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART, Pokok pokok Program Kerja Nasional Organisasi (PPKNO), dan Peraturan Organisasi KNPI lainnya; B. Memiliki AD?ART organisasi, Akta Notaris Organisasi, Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dari pemerintah pusat, surat keterangan berdomisili di Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia; C. Menyerahkan struktur komposisi kepengurusan organisasi kemasyarakatan pemuda disingkat OKP bersangkutan dari tingkat pusat sampai daerah; D. Benar benar adalah organisasi kepemudaan yang berorientasi kemasyarakatan untuk tujuan pemberdayaan pemuda sebagaimana diatur dalam AD/ART OKP bersangkutan dan atau yang mengatur secara tegas batas usia keanggotaannya maksimal 40 tahun; E. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP tingkat nasional yang memiliki jenjang struktur organisasi secara vertikal, serendah rendahnya sampai tingkat Kabupaten/Kota; F. OKP yang akan menjadi anggota KNPI/PEMUDA ditetapkan didalam Rapat Pimpinan Paripurna/ Daerah KNPI/PEMUDA disetiap tingkatan

3. Persyaratan khusus OKP untuk menjadi anggota keperhimpunan KNPI/PEMUDA adalah : A. Tingkat Nasional adalah OKP tingkat nasional yang telah memiliki jenjang kepengurusan lebih dari ½ kepengurusan OKP tingkat propinsi yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Kepengurusan tingkat provinsi serta terdaftar di DPD KNPI/PEMUDA Provinsi; (Harus masuk diperaturan peralihan) B. Di tingkat Propinsi adalah OKP Nasional Tingkat Propinsi yang telah terbentuk minimal 3 (Tiga) tahun dan meiliki jenjang kepengurusan ½ tambah satu jumlah Kabupaten/Kota diwilayah Propinsi yang dibuktikan dengan Surat keputusan Kepengurusan Tingkat Kabupaten/Kota periode berjalan, serta terdaftar di DPD KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota; C. Di tingkat Kabupaten/Kota adalah OKP Nasional tingkat Kabupaten/Kota yang telah terbentuk minimal 3 tahun di kabupaten/kota bersangkutan, yang dibuktikan dengan Surat Keputusan kepengurusan periode berjalan D. Di tingkat Kecamatan/Distrik adalah OKP Nasional tingkat Kecamatan/Distrik yang telah terbentuk minimal 3 tahun di Kecamatan/Distrik bersangkutan, yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Kepengurusan OKP Tingkat Kabupaten/kota; E. Periodisasi masa bakti kepengurusan OKP bersangkutan belum berakhir sesuai dengan Surat Keputusan yang diatur oleh ketentuan masa bakti kepengurusan organisasi yang bersangkutan; F. OKP Tingkat Nasional yang tidak tunduk dan patuh terhadap AD/ART KNPI/PEMUDA, maka akan diturunkan status keperhimpunannya dan atau dikeluarkan dari keperhimpunan KNPI/PEMUDA. 4. OKP yang menjadi anggota keperhimpunan KNPI/PEMUDA sesuai tingkatannya, wajib dilakukan verifikasi tentang pemenuhan syarat syarat keanggotaannya oleh tim khusus yang dibentuk oleh Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA sesuai tingkatannya, selambat lambatnya 6 bulan sebelum pelaksanaan Kongres/Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi/Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota/Musyawarah Kecamatan/distrik; 5. OKP yang berakhir masa bakti kepengurusannya sesuai Surat Keputusan internal organisasinya, dan sudah melampaui waktu minimal 1 tahun tidak melaksanakan Kongres/Muktamar/Munas dan atau sejenis permusyawaratan lainnya disemua tingkatan, maka keanggotaannya dicabut untuk sementara waktu oleh Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA sesuai tingkatannya, sampai batas waktu syarat syarat dipenuhi; 6. OKP yang dicabut keanggotaannya untuk sementara waktu tidak memiliki hak suara dalam musyawarah dan rapat rapat, serta forum pengambilan keputusan KNPI/PEMUDA lainnya sesuai tingkatannya, sampai batas waktu syarat syarat keanggotaannya dipenuhi; 7. OKP yang diterima sebagai anggota keperhimpunan KNPI/PEMUDA dalam mengikuti musyawarah, rapat rapat dan forum pengambilan keputusan KNPI/PEMUDA lainnya, untuk pertama kalinya berstatus Undangan, dan kedua kalinya sebagai Peninjau dan setelah melalui verifikasi kelayakan persyaratan dapat menjadi peserta dan memiliki hak suara dan hak bicara pada Kongres/Musyawarah daerah berikutnya; 8. OKP tingkat pusat yang sudah diterima sebagai anggota dan berhimpun di KNPI maka secara otomatis menjadi anggota KNPI daerah di semua tingkatan. 9. OKP yang tidak memenuhi syarat syarat keanggotaan keperhimpunan KNPI/PEMUDA, hanya berstatus sebagai undangan dalam Musyawarah, rapat rapat dan forum pengambilan keputusan KNPI/PEMUDA lainnya.

Pasal 2 Pengesahan Anggota 1. Anggota yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga dapat untuk disahkan. 2. Pengesahan anggota dilakukan dengan jalan: A. Bagi calon anggota di Tingkat Pusat, disahkan oleh Dewan pengurus Pusat KNPI/PEMUDA B. Bagi calon anggota di Tingkat Provinsi/kabupaten/Kota, disahkan oleh Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Provinsi C. Bagi calon anggota di tingkat Kabupaten/Kota, disahkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota D. Bagi calon anggota di Tingkat Kecamatan, disahkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA. Pasal 3 Hak dan Kewajiban Anggota 1. OKP sebagai anggota keperhimpunan KNPI/PEMUDA yang telah memenuhi persyaratan keanggotaan sesuai pasal 1 Anggaran Rumah Tangga KNPI/PEMUDA, mempunyai hak; a) Mendapatkan hak suara (dipilih dan memilih) b) Mendapatkan hak bicara untuk mengajukan pendapat, saran dan usul c) Hak hak lainnya secara organisatoris, setara dan seimbang sebagai anggota KNPI/PEMUDA lainnya, antara lain terlibat dalam kepengurusan KNPI/PEMUDA dan kegiatan kegiatan KNPI/PEMUDA, serta berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program lainnya 2. OKP sebagai anggota keperhimpunan KNPI/PEMUDA mempunyai kewajiban : a) Tunduk dan taat terhadap Deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia, Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI/PEMUDA serta seluruh perangkat Peraturan Organisasi KNPI/PEMUDA lainnya b) Menjunjung tinggi nama baik serta misi organisasi KNPI/PEMUDA c) Berperan aktif dalam program kegiatan keperhimpunan d) Mendukung dan mensukseskan seluruh pelaksanaan program KNPI/PEMUDA Pasal 4 Pemberhentian dan Pembekuan Keanggotaan 1. Organisasi berhenti sebagai anggota KNPI/PEMUDA karena : a) Atas permintaann tertulis Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP bersangkutan; b) Diberhentikan karena tidak dapat melaksanakan kewajiban sebagai anggota; c) Tidak tunduk dan patuh terhadap aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI/PEMUDA 2. Dibekukan keanggotaannya karena tidak lagi memenuhi syarat syarat keanggotaan keberhimpunan dalam KNPI/PEMUDA

BAB II PERMUSYAWARATAN Pasal 5 K O N G R E S 1. Kongres dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta Undangan DPP KNPI 2. Peserta Kongres KNPI/PEMUDA adalah : a) Dewan Pengurus pusat KNPI/PEMUDA b) Majelis Pemuda Indonesia Pusat c) Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi d) Utusan Dewab Pengurus Daerah KNPI/Pemuda Kota/Kabupaten e) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP tingkat Nasional yang telah memnuhi syarat sesuai dengan BAB 1, Pasal 1 ART. 3. Peninjau Kongres KNPI/PEMUDA terdiri : a) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP tingkat Nasional yang untuk kedua kalinya mengikuti kongres b) Utusan Badan Perwakilan KNPI/PEMUDA Luaer Negeri c) Utusan Badan Khusus/lembaga Otonom DPP KNPI/PEMUDA d) Utusan KNPI Perwakilan Luar Negeri 4. Undangan Kongres KNPI/PEMUDA terdiri dari : a) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang untuk pertama kalinya mengikuti Kongres b) Utusan Majelis Pemuda Indonesia Provinsi c) Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA 5. Peserta Kongres memiliki hak bicara, hak memilih dan dipilih, masing masing secara kelembagaann mempunyai hal 1 suara 6. Peninjau Kongres hanya memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak memilih dan dipilih 7. Rancangan Materi Kongres ditetapkan melalui Rapat Pimpinan Paripurna Nasional 8. Rekomendasi Tuan Rumah Kongres diusulkan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI/PEMUDA Provinsi 9. Sidang sidang Kongres dipandu oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA dan Presidium Sidang Kongres yang terpilih 10. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA diterima oleh Kongres, maka Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA dinyatakan demisioner.

Pasal 6 Kongres Luar Biasa 1. Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan secara tertulis lebih dari ½ jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda yang berhimpun serta Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi yang memnuhi pasal 17 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar KNPI/PEMUDA 2. Ketentuan ketentuan lain tentang Kongres Luar Biasa berlaku sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Kongres sebagaimana diatur pasal 17 ayat 4 Anggaran Dasar KNPI/PEMUDA Pasal 7 Rapat Pimpinan Paripurna Nasional 1. Peserta Rapat Pimpinan Paripurna Nasional terdiri dari : a) Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA b) Majelis Pemuda Indonesia c) Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi d) Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI/Pemuda Kota/Kabupaten e) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional 2. Peserta Rapat Pimpinan Paripurna nasional memiliki hak bicara dan hak suara masingmasing secara kelembagaan mempunyai hak 1 suara 3. Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA dan hanya memiliki hak bicara 4. Menetapkan Peserta Kongres berdasarkan hasil verifikasi Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA 5. Menetapkan Rancangan materi Kongres KNPI/PEMUDA yang disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA 6. Menetapkan tuan rumah Kongres berdasarkan hasil verifikasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) KNPI/PEMUDA 7. Sidang sidang Rapat Pimpinan Paripurna Nasional dipimpin oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA Pasal 8 Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi 1. Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta Undangan DPD KNPI/PEMUDA Provinsi 2. Peserta Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi adalah: a) Utusan Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA b) Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi c) Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota d) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat Provinsi

3. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi terdiri dari: a) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional di tingkat Provinsi yang untuk kedua kalinya mengikuti Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi b) Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPD KNPI/PEMUDA Provinsi c) Utusan Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik 4. Undangan Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA terdiri dari : a) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional tingkat Provinsi yang untuk pertama kalinya mengikuti Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi b) Utusan Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota c) Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA 5. Peserta Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi memiliki hak bicara, hak memilih dan dipilih, amsing masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 suara 6. Peninjau Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi hanya memiliki hak bicara dan tidak meiliki hak memilih dan dipilih 7. Rancangan Materi Musyawarah daerah KNPI Provinsi ditetapkan melalui Rapat Pimpinan daerah Provinsi 8. Rekomendasi Tuan Rumah Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi diusulkan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 9. Sidang sidang Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi dipandu oleh Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Provinsi dan Presedium Sidang Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi yang terpilih 10. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi diterima oleh Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi, maka Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Provinsi dinyatakan demisioner Pasal 9 Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI/PEMUDA Provinsi 1. Musyawarah daerah Luar Biasa KNPI/PEMUDA Provinsi dapat diadakan apabila dipandang perlu atas perhatian secara tertulis lebih dari ½ Organisasi Kemasyarakatan Pemuda yang berhimpun ditingkat Provinsi serta Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 2. Ketentuan ketentuan lain tentang Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI/PEMUDA Provinsi, berlaku sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi sebagaimana diatur pada pasal 8 Anggaran Rumah Tangga ini.

Pasal 10 Rapat Pimpinan Daerah Provinsi 1. Peserta Rapat Pimpinan Daerah Provinsi terdiri dari : a) Utusan Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA b) Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi c) Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/kota d) Majelis Pemuda Indonesia Provinsi e) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional tingkat Provinsi 2. Peserta rapat Pimpinan daerah Provinsi memiliki hak bicara dan hak suara masing masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 suara 3. Peninjau dan undangann ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi dan hanya memliki hak bicara 4. Menetapkan Peserta Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi berdasarkan hasil verifikasi Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi berdasarkan hasil verifikasi Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi 5. Menetapkan Rancangan materi Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi yang disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi 6. Menetapkan Tuan Rumah Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi berdasarkan hasil verifikasi Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi 7. Sidang sidang Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi di pimpin oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi Pasal 11 Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 1. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota dihadiri oleh Peserta dan Peninjau seerta Undangan KNPI/PEMUDA kabupaten/kota 2. Peserta Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota adalah: a) Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi b) Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabuparten/Kota c) Utusan dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA d) Majelis Pemuda Indonesia KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota e) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional Tingkat Kabupaten/Kota 3. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota terdiri dari: a) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional tingkat Kabupaten/Kota yang untuk kedua kalinya mengikuti Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota b) Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPD KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota

4. Undangan Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota KNPI/PEMUDA terdiri dari: a) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP)Nasional tingkat Kabupaten/Kota yang untuk pertama kalinya mengikuti Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota b) Utusan Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/Distrik c) Undangan lainnya yang ditetapkan oleh dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 5. Peserta Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota memiliki hak bicara, hak milik dan dipilih, masing masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 suara 6. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota hanya memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak memilik dan dipilih 7. Rancangan Materi Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota ditetapkan melalui Rapat Pimpinan daerah Kabupaten/Kota 8. Sidang sidang Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Jkota dipandu oleh dewan Pengurus Daereah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota dan Presidium Sidang Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota yang terpilih 9. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota diterima oleh Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota, maka Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA kabupaten/kota dinyatakan demisioner Pasal 12 Musyawarah daerah Luar biasa KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 1. Musyawarah daerah luar Biasa KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan secara tertulis lebih ½ Dewan pengurus KNPI/PEMUDA Kecamatan 2. Ketentuan ketentuan lain tentang Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI/PEMUDA Kabupaten/kota berlaku sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota sebagaimana diatur sama dengan pasal 11 Anggaran Rumah Tangga ini Pasal 13 Rapat pimpinan daerah Kabupaten/Kota 1. Peserta Rapat pimpinan Daerah kabupaten/kota terdiri dari: a) Utusan dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi b) Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota c) Utusan dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA d) Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/kota e) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional Tingkat Kabupaten/Kota

2. Peserta Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota memiliki hak bicara dan hak suara masingmasing secara kelembagaan mempunyai hak 1 suara 3. Peninjau dan undangan ditetapkan oeh Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota dan hanya memiliki hak bicara 4. Menetapkan Peserta Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota berdasarkan hasil verifikasi Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA kabupaten/kota yang disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi 5. Sidang sidang Rapat Pimpinan daerah Kabupaten/Kota dipimpin oleh Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/kota dipimpin oleh Dewan Pengururs daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/kota Pasal 14 Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA 1. Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta Undangan KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 2. Peserta Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA: a) Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota b) Dewan Pengurus Kecamatan /Distrik KNPI/PEMUDA c) Majelis Pemuda Indonesia KNPI/PEMUDA Kecamatan/Kota d) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional Tingkat Kecamatan/Kota 3. Peninjau Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA terdiri dari: a) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional Tingkat Kecamatan/Distrik yang untuk kedua kalinya mengikuti Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA b) Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA 4. Undangan Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA terdiri dari: a) Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional Tingkat Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA yang untukn pertama kalinya mengikuti Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA b) Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan KNPI/PEMUDA 5. Peserta Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPi/PEMUDA memiliki hak bicara, hak memilih dan dipilih, masing masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 suara 6. Peninjau Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA hanya memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak memilihn dan dipilih 7. Rancangan Materi Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA ditetapkan melalui Rapat Pimpinan Daerah Kecamatan/Distrik 8. Sidang sidang Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA dipandu oleh Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA dan Presidium Sidang Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA yang terpilih; setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA diterima oleh Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA, maka Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA dinyatakan demisioner

BAB III RAPAT RAPAT Pasal 15 Rapat Kerja nasional 1. Peserta rapat Kerja Nasional terdiri dari; a) Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA b) Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi c) Majelis Pemuda Indonesia Pusat d) Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) tingkat Nasional e) Badan Perwakilan KNPI/PEMUDA Luar Negeri f) Badan Khusus/Lembaga Otonom DPP KNPI/PEMUDA 2. Peserta rapat kerja Nasional memiliki hak bicara dan hak suara masing masing secara perorangan mempunyai hak 1 suara 3. Rancangan materi Rapat Kerja Nasional disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA 4. Sidang sidang Rapat Kerja Nasional disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA Pasal 16 Rapat Kerja Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi 1. Peserta Rapat Kerja daerah KNPI/PEMUDA Provinsi terdiri dari: a) Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi b) Majelis Pemuda Indonesia Provinsi c) Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA d) Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota e) Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Tingkat Provinsi f) Badan Khusus/Lembaga Otonom DPD KNPI/PEMUDA Provinsi 2. Peserta Rapat Kerja daerah KNPI Provinsi memiliki hak bicara dan hak suara masing masing secara perorangan mempunyai hak 1 suara 3. Rancangan materi rapat Kerja daerah KNPI/PEMUDA Provinsi disiapkan oleh Dewan Pengurus daerah KNPi/PEMUDA Provinsi 4. Sidang sidang Rapat Kerja Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI/PEMUDA Provinsi

Pasal 17 Rapat Kerja daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 1. Peserta rapat Kerja Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota terdiri dari: a. Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota b. Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota c. Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi d. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Tingkat Kabupaten e. Dewan Pengurus Kecamatan KNPI/PEMUDA f. Badan Khusus/Lembaga Otonom DPD KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 2. Peserta Rapat Kerja Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota memiliki hak bicara dan hak suara masing masing secara perorangan mempunyai hak 1 suara 3. Rancangan materi Rapat Kerja Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota disiapkan oleh dewan Pengurus daerah KNPI Kabupaten/Kota 4. Sidang sidang rapat Kerja Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota dipimpin oleh Dewan pengurus daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota Pasal 18 Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA 1. Peserta Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA: a. Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA b. Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan c. Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota d. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) tingkat Kecamatan e. Utusan badan Khusus/Lembaga otonom DPD KNPI/PEMUDA Kecamatan 2. Peserta Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA memiliki hak bicara dan hak suara masing masing secara perorangan mempunyai hak 1 suara 3. Rancangan materi Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA disiapkan oleh Dewan pengurus Kecamatan KNPI/PEMUDA 4. Sidang sidang Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA dipimpin oleh dewan Pengurus Kecamatan KNPi/PEMUDA

BAB IV KEPENGURUSAN Pasal 19 Dewan Pengurus Pusat 1. Wewenang: a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta menetapkan Pedoman Organisasi yang berlandasan atas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan Kongres serta kebijakan kebijakan KNPI/PEMUDA lainnya b. Membentuk dan mengkoordinir Badan Perwakilamn KNPI/PEMUDA Luar Negeri c. Membentuk dan mengkoordinir Badan badan Khusus/Lembaga Otonom Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA d. Menetapkan dan mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia KNPI/PEMUDA Provinsi sesuai dengan hasil putusan Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi e. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi jika terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan Pedoman Organisasi KNPI/PEMUDA lainnya f. Mengambil alihn kepengurusan Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi untuk sementara waktu apabila terjadi pelanggaran AD/ART KNPI/PEMUDA pada kepengurusan DPD KNPI/PEMUDA Provinsi g. Melaksanaan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan organisasi KNPI/PEMUDA lainnya 2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA, maka calon pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut: a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Tingkat Nasional sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA demisioner dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI/PMUDA Provinsi sebagai unsur kesinambungan, dann atau perorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi b. Menjabat atau pernah menjadi pengurus pada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Tingkat Nasional yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon Pengurus DPP KNPI/PEMUDA kepada formatur Kongres terpilih d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut: 1. Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Ynag Maha Esa 2. Berusia maksimal 40 tahun 3. Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA atau Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Provinsi disemua tingkatan 4. Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap tugastugas organisasi

5. Tidak tercela dan anti terhadap narkoba 6. Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI/PEMUDA lainnya 7. Bersedia Berdomisili di Ibukota Negara, serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI/PEMUDA 3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA, maka selain memenuhi pasal 19 ayat 2 diatas, calon Ketua Umum harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Tidak melebihi 2 periode sebagai Ketua Umum b. Pernah atau sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA dan atau Unsur Pimpinan OKP Tingkat nasional, dibuktikan dengan menunjukan SK Kepengurusan di masing masing lembaga c. Didukung sekurang kurangnya 20% suara peserta dalam Kongres d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 3 Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi serta sekurang kurangnya 6 OKP Tingkay Nasional yang berhimpun dalam KNPI/PEMUDA dan berstatus sebagai peserta Kongres KNPI/PEMUDA e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup Nasional dan pokok pokok Pikiran mengenai Visi dan misis serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI/PEMUDA dihadapan peserta Kongres KNPI/PEMUDA 4. Komposis Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA terdiri dari Ketua Umum, beberapa Ketua, Sekretaris Jendral, beberapa Wakil Sekretaris Jendral, Bendahara Jendral, dan beberapa Wakil Bendahara Umum, serta Departemen Departemen 5. Ketua Umum/Ketua OKP yang telah ditetapkan menjadi Ketua Umum/Ketua KNPI/PEMUDA disemua tingkatan selambat lambatnya 6 bulan sesudah Pelantikan di jajaran KNPI/PEMUDA harus membuat pernyataan tertulis non aktif. Pasal 20 Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi 1. Wewenang: a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta menetapkan Program Kerja Organisasi ditingkat KNPI/PEMUDA Provinsi yang berlandaskan atas Anggaran dasar, Anggaran Rumah Tangga, Pedoman Organisasi KNPI/PEMUDA, dan ketetapan Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi serta kebijakan kebijakan KNPI/PEMUDA lainnya b. Membentuk dan mengkoordinir Badan Badan Khusus ditingkat Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi c. Menetapkan dan mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota jika terdapat kekliruan dalam pelaksanaan kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan pedoman Organisasi KPNI/PEMUDA lainnya

e. Mengambil alih kepengurusan KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota untuk sementara waktu apabila terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI/PEMUDA f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta Ketetapan Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi 2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi, maka calon pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sabagai berikut : a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional tingkat Provinsi sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi demisioner dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota sebagai unsur kesinambungan, dan atau perorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi b. Menjabat atau pernah menjadi Pengurus pada organisasi Kemasyarakatan Pemuda OKP Nasional Tingkat Provinsi yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan fakta integritas calon pengurus DPD KNPI/PEMUDA Provinsi kepada formatur Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi terpilih d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut: 1. Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Ynag Maha Esa 2. Berusia maksimal 40 tahun 3. Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA atau Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Provinsi disemua tingkatan 4. Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas tugas organisasi 5. Tidak tercela dan anti terhadap narkoba 6. Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI/PEMUDA lainnya 7. Bersedia Berdomisili di Ibukota Negara, serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI/PEMUDA Provinsi. 3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi,maka selain memenuhi pasal 20 ayat 2 diatas, Calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai ketua b. Pernah atau sedang menjabat sebagai unsur pimpinan Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi dan atau Unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkap Provinsi dibuktikan dengan menunjukan SK Kepengurusan di masing masing lembaga c. Didukung sekurang kurangnya 20% suara peserta dalam musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 1 Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI/PEMUDA Kab/Kota jika jumlah Kab/Kota dan atau dukungan tertulis 2 DPD KNPI/PEMUDA Kab/Kota jika jumlah Kab/Kota di Provinsi tersebut 6 15 Kab/Kota dan atau dukungan tertulis 3 DPD KNPI/PEMUDA Kab/Kota jika jumlah Kab/Kota di Provinsi tersebut berjumlah lebih dari 15 Kab/Kota

e. Mendapat rekomendasi dan dukungan tertulis dari sekurang kurangnya 6 OKP Nasional Tingkat Provinsi yang berhimpun dalam KNPI/PEMUDA dan berstatus sebagai peserta Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi f. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI/PEMUDA dihadapan peserta Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi 4. Komposisi Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi terdiri dari Ketua, beberapa wakil ketua, Sekretaris, bebrapa wakil sekretaris, bendahara, dan beberapa wakil bendahara, serta Departemen Departemen Pasal 21 Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 1. Wewenang : a) Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta menetapkan Program Kerja Organisasi ditingkat Kab/Kota yang berlandaskan atas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Ketetapan Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota, serta kebijakan kebijakan KNPI/PEMUDA lainnya b) Membentuk dan mengkoordinir Badan badan Khusus ditingkat Kab/Kota c) Menetapkan dan mnegesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/Distrik sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota d) Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan Pengurus Kecamatan KNPI/PEMUDA jika terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan pedoman Organisasi KNPI/PEMUDA lainnya e) Mengambil alih kepengurusan Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA untuk sementara waktu apabila terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI/PEMUDA f) Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Ketetapan Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota, maka calon pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut: a) Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional Tingkat Kabupaten/Kota sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota demisioner dan atau dewan Pengurus Kecamatan KNPI/PEMUDA sebagai unsur kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi b) Menjabat sebagai Pengurus pada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional tingkat Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan c) Melampirkan Daftar Riwayat Hidup bersamaan dengan fakta Integritas calon pengurus DPD KNPI/PEMUDA Kab/kota kepada formatur Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota terpilih

d) Calon Pengurus yang diusulka harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut: 1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Ynag Maha Esa 2) Berusia maksimal 40 tahun 3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA atau Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Provinsi disemua tingkatan 4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas tugas organisasi 5) Tidak tercela dan anti terhadap narkoba 6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI/PEMUDA lainnya 7) Bersedia Berdomisili di Ibukota Negara, serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI/PEMUDA Kab/Kota 3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota, maka selain memnuhi pasal 4 ayat 2 diatas, calon ketua harus memenuhi syarat sebgai berikut : a) Tidak melebihi 2 periode sebagai Ketua b) Pernah atau sedang menjabat sebagai unsur Pimpinan dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota dan atau unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat Kab/kota, dibuktikan dengan menunjukan SK kepengurusan di masing masing lembaga c) Didukung sekurang kurangnya 20% suara peserta dalam Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota d) Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 1 Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik jika jumlah Kecamatan/Distrik dikabupaten/kota tersebut berjumlah 1 5 kecamatan/distrik dan atau dukungan tertulis 2 Dewan pengurus Kecamatan/Distrik jika jumlah Kecmaatan/Distrik tersebut 6 15 kecamatan/distrik dan atau dukungan tertulis 3 dewan Pengurus Kecamatan/Distrik jika jumlah Kecamatan/Distrik dari 15 Kecamatan/Distrik e) Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok pokok pikiran mengenai Visi dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI/PEMUDA dihadapan peserta Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota 4. Komposis Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Kab/kota terdiri dari ketua, beberapa wakil ketua, sekretaris, beberapa wakil sekretaris, bendahara dan beberapa wakil bendahara serta departemen departemen Pasal 22 Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI 1. Wewenang : a) Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta menetapkan Program Kerja Organisasi ditingkat Kab/Kota yang berlandaskan atas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Ketetapan Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota, serta kebijakan kebijakan KNPI/PEMUDA lainnya b) Membentuk dan mengkoordinir Badan badan Khusus ditingkat Kab/Kota

c) Menetapkan dan mnegesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/Distrik sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota d) Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan Pengurus Kecamatan KNPI/PEMUDA jika terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan pedoman Organisasi KNPI/PEMUDA lainnya e) Mengambil alih kepengurusan Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA untuk sementara waktu apabila terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI/PEMUDA f) Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Ketetapan Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kabupaten/Kota 2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota, maka calon pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut: a) Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional Tingkat Kabupaten/Kota sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota demisioner dan atau dewan Pengurus Kecamatan KNPI/PEMUDA sebagai unsur kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi b) Menjabat sebagai Pengurus pada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Nasional tingkat Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan c) Melampirkan Daftar Riwayat Hidup bersamaan dengan fakta Integritas calon pengurus DPD KNPI/PEMUDA Kab/kota kepada formatur Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota terpilih d) Calon Pengurus yang diusulka harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut: 1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Ynag Maha Esa 2) Berusia maksimal 40 tahun 3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan Pengurus Pusat KNPI/PEMUDA atau Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Provinsi disemua tingkatan 4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas tugas organisasi 5) Tidak tercela dan anti terhadap narkoba 6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI/PEMUDA lainnya 7) Bersedia Berdomisili di Ibukota Negara, serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI/PEMUDA Kab/Kota 3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota, maka selain memnuhi pasal 4 ayat 2 diatas, calon ketua harus memenuhi syarat sebgai berikut : a) Tidak melebihi 2 periode sebagai Ketua

b) Pernah atau sedang menjabat sebagai unsur Pimpinan dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota dan atau unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat Kab/kota, dibuktikan dengan menunjukan SK kepengurusan di masing masing lembaga c) Didukung sekurang kurangnya 20% suara peserta dalam Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota d) Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 1 Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik jika jumlah Kecamatan/Distrik dikabupaten/kota tersebut berjumlah 1 5 kecamatan/distrik dan atau dukungan tertulis 2 Dewan pengurus Kecamatan/Distrik jika jumlah Kecmaatan/Distrik tersebut 6 15 kecamatan/distrik dan atau dukungan tertulis 3 dewan Pengurus Kecamatan/Distrik jika jumlah Kecamatan/Distrik dari 15 Kecamatan/Distrik e) Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok pokok pikiran mengenai Visi dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI/PEMUDA dihadapan peserta Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Kab/Kota 4. Komposis Dewan Pengurus daerah KNPI/PEMUDA Kab/kota terdiri dari ketua, beberapa wakil ketua, sekretaris, beberapa wakil sekretaris, bendahara dan beberapa wakil bendahara serta Departemen Departemen BAB V RAPAT RAPAT DEWAN PENGURUS Pasal 23 Rapat Pleno Dewan Pengurus 1. Rapat Pleno Dewan Pengurus adalah Institusi pengambilan keputusan tertinggi Dewan Pengurus pada masing masing tingkatannya 2. Rapat Pleno Dewan Pengurus diadakan sekurang kurangnya sekali dalam 1 bulan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Harian, Anggota anggota Departemen serta Pimpinan Badanbadan Khusus/Lembaga Otonom sesuai tingkatannya 3. Fungsi dan wewenang Rapat Pleno adlah : a) Mengambil kebijakan dan keputusan yang mendasdar bagi organisasi dalam bentuk Peraturan Organisasi maupun kebijakan kebijakan strategis lainnya b) Membahas, mengevaluasi, dan mengkoordinir pelaksanaan hasil hasil keputusan Kongres/Musyawarah Daerah/musyawarah Kecamatan, serta mengevaluasi perkembangan pembangunan nasional dan daerah serta dampaknya bagi perkembangan organisasi Pasal 24 Rapat Harian Dewan Pengurus 1. Rapat Harian Dewan Pengurus adalah rapat yang diadakan sekurang kurangnya 1 kali dalam 1 bulan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus harian menurut tingkatannya

2. Fungsi dan wewenang Rapat Harian : a) Mengambil keputusan keputusan mendesak organisasi yang berkaitan dengan kebijakan kebijakan organisasi b) Mengambil keputusan tentang perkembangan internal dan eksternal organisasi Pasal 25 Rapat Bidang Dewan Pengurus 1. Rapat Bidang Dewan Pengurus adalah rapat yang diadakan sekurang kurangnya 1 bulan sekali yang dihadiri oleh Ketua Bidang, Sekretaris, bendahara Bidang serta Anggota Departemen yang terkait sesuai tingkatannya 2. Rapat Bidang Dewan Pengurus diselenggarakan untuk membahas, merencanakan aksi aksi pelaksanaan program kerja organisasi sesuai bidangnya Pasal 26 Rapat Rapat Khusus Lainnya Rapat rapat Khusus lainnya dilaksanakan Dewan Pengurus adalah rapat rapat lainnya yang tidak termasuk dalam Bab V Anggaran Rumah tangga ini, seperti Rapat Koordinator Bidang Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dan rapat lainnya. BAB VI KUORUM DAN PERSYARATAN Pasal 28 1. Kongres/kongres Luar Biasa/Musyawarah daerah KNPI/PEMUDA Provinsi/Musyawarah daerah Luar Biasa KNPI/PEMUDA Provinsi/Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI/PEMUDA Kab/Kota/Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang kurangnya ½ ditambah satu jumlah utusan peserta 2. Apabila ketentuan dalam ayat 1 pasal ini dapat dipenuhi, maka semua jenjang permusyawaratan diatas dapat ditunda selama dua kali 60 menit, dan jika dalam waktu tersebut kuorum belum dapat terpenuhi, maka atas persetujuan peserta yang hadir sidangsidang selanjutnya dinyatakan sah 3. Ketentuan mengenai kuoromdan persyaratan Rapat Rapat dan Rapat Rapat Dewan Pengurus diberlakukan sama dengan yang diatur pada ayat 1 dan 2 pasal ini, terkecuali khusus untuk rapat rapat Dewan Pengurus, penundaan waktunya selama dua kali 30 menit

BAB VII RANGKAP JABATAN, PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU Pasal 29 Rangkap Jabatan 1. Dewan Pengurus disetiap tingkatan, tidak diperkenankan merangkap jabatan pada : a) Majelis Pemuda Indonesia b) Dewan Pengurus baik yang lebih rendah maupun lebih tinggi tingkatannya, kecuali jika yang bersangkutan bersedia mengundurkan diri baik lisan maupun tertulis 2. Ketentuan lebih lanjut ayat 1 pasal ini diatur dalam Peraturan Organisasi KNPI/PEMUDA Pasal 31 Pergantian Antar Waktu 1. Pemberhentian dan Pengangkatan Plt Ketua umum a) Ketua Umum/Ketua dapat diberhentikan dan kemudia diangkat Pelaksana Tetap (Plt) Ketua Umum/Ketua sebelum Kongres/Musyawarah Daerah Provinsi/Musyawarah Daerah Kab/Kota/Musyawarah kecamatan/distrik KNPI/PEMUDA apabila memenuhi satu atau lebih hal hal berikut: 1) Terbukti melanggar AD/ART KNPI/PEMUDA 2) Mengundurkan diri 3) Meninggal dunia 4) Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab selama 6 bulan berturut turut 5) Tidak hadir dalam Rapat Pleno dan atau rapat Harians elama 3 bulan berturut turut b) Pemberhentian Ketua Umum/ketua dan pengangkatan Pelaksana Tetap (Plt) Ketua Umum/Ketua sebelum Kongres/Musyawarah Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi/Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota?musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI/PEMUDA, hanya dapat dilakukan melalui: 1) Keputusan Rapat Pleno pengurus di masing masing tingkatan, yang dihadiri dan disetujui minimal 50%+1 jumlah suara Pengurus Pleno dan atau 2) Usulan dari 2/3 Jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang terdaftar dan berhimpun serta 2/3 dari jumlah Dewan Pengurus sesuai tingkatannya untuk diputuskan dalam rapat Pleno Pengurus masing masng tingkatan 3) Usulan pemberhentian Ketua Umum/ketua harus disampaikan secara tertulis disertai tanda tangan pengusul untuk perseorangan dan atau tanda tangan pimpinan serta Cap Organisasi untuk OKP Nasional yang terdaftar dan berhimpun di KNPI/PEMUDA

4) Ketua Umum/ketua dapat mengajukan gugatan pembatalan dan pembelaan atas putusan pemberhentiannya dalam Rapat Pleno yang diadakan untuk maksud tersebut 2. Reshuffle dan pergantian Antar waktu Personalia Dewan Pengurus a) Ketua Umum/Ketua dapat melakukan Reshuffle atau pemberhentian atau pergantia antar waktu personlia Dewan Pengurus disetiap tingkatan dengan mempertimbangkan hal hal sebagai berikut: 1) Melanggar AD/ART KNPI/PEMUDA 2) Mengundurkan diri 3) Meninggal dunia 4) Keaktifan yang bersangkutan dalam Rapat Rapat Dewan Penfgurus KNPI/PEMUDA disetiap tingkatan 5) Realisasi program kerja dibidang yang bersangkutan dalam 1 tahun periodesasi 6) Partisipasi yang bersangkutan dalam Program Kerja dewan Pengurus KNPI/PEMUDA disetiap tingkatan b) Personalia Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA disetiap tingkatannya yang direshuffle atau pemberhentian atau pergantian antar waktu dari unsur OKP, pergantiannya mempertimbangkan secara sungguh sungguh saran dan usulan dari pimpinan OKP yang mengusulkan c) Surat Penetapan Pengisian Personalia Jabatan Lowong Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA disetiap tingkatan, ditanda tangani oleh Ketua Umum/Ketua d) Pengukuhan Personalia Jabatan Lowong Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA disetiap tingkatan dilakukan dalam Rapat Pleno 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pasal ini diatur dalam peraturan Organisasi KNPI/PEMUDA BAB VIII MAJELIS PEMUDA INDONESIA Pasal 32 Status, Kepemimpinan dan Masa Jabatan 1. Majelis Pemuda Indonesia merupakan lembaga yang bekerja secara kolektif dan bertugas menyelenggarakan pengawasan, fasilitas, mediasi dan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA sesuai tingkatannya masing masing 2. Kepemimpinan Majelis Pemuda Indonesia terdiri dari Ketua, beberapa Wakil Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris dan sejumlah anggota 3. Dalam hal ini menjamin kesinambungan organisasi maka anggota Majelis Pemuda Indonesia dipilih oleh Formatur disemua tingkatan 4. Untuk menjadi Anggota Majelis Pemuda Indonesia disetiap tingkatan, harus memenuhi syarat sebagai berikut: a) Ketua Umum/Ketua Demisioner Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA sesuai tingkatan

b) Ketua Umum/Ketua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang terdaftar dan berhimpun di KNPI/PEMUDA c) Tidak menjadi anggota majelis pemuda indonesia sesuai tingkatan untuk yang ketiga kali 5. Ketua Umum/ketua Demisioner Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA disetiap tingkatan secara otomatis menjadi Ketua Majelis Pemuda Indonesia sesuai tingkatannya, kecuali : a) Menolak menjadi Ketua Majelis Pemuda Indonesia b) Mendelegasikan Posisi Ketua Majelis Pemuda Indonesia kepada personal lainnya 6. Masa periodisasi Majelis pemuda indonesia mengikuti masa Periodisasi Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA disetiap tingkatan Pasal 33 Tugas dan Kewajiban 1. Pengawasan, fasilitas, mediasi dan penilaian sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal 32 diatas, dilaksanakan secara tertulis, obyektif, rasional dan disampaikan langsung kepada Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dan atau disampaikan melalu forum rapat konsultasi 2. Dalam hal Dewan Pengurus Pusat tidak dapat menyelenggarakan Kongres selama 6 bulan setelah masa baktinya berakhir, maka Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia dapat menyelenggarakan Kongres setelah mendapat persetujuan Rapat Majelis Pemuda Indonesia dan dukungan tertulis sebanyak ½ + 1 dari jumlah OKP Nasional dan DPD KNPI/PEMUDA Provinsi 3. Dalam hal Dewan Pengurus Daerah KNPI/PEMUDA Provinsi/Kabupaten/kota?kecamatan tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Daerah/Musyawarah Kecamatan/Distrik dalam jangka waktu sekurang kurangnya dalam tempo 6 bulan setelah masa baktinya berakhir, dan Dewan Pengurus diatas itu tidak berinisiatif melaksanakan Musyawarah Daerah/Musyawarah Kecamatan/Distrik maka Majelis Pemuda Indonesia sesuai tingkatannya dapat berinisiatif sebagai fasilitator/mediator untuk menyelenggarakan Musyawarah Daerah Provinsi, persetujuan Dewan Pengurus Provinsi untuk Musyawarah Kecamatan/Distrik dan dukungan tertulis sebanyak ½ + 1 dari jumlah OKP Nasional dan Dewan pengurus KNPI/PEMUDA pada tingkatannya. Pasal 34 Rapat Rapat 1. Rapat Majelis Pemuda Indonesia adalah rapat yang diadakan sekurang kurangnya sekali dalam 3 bulan yang dihadiri oleh anggota Majelis Pemuda Indonesia sesuai tingkatannya 2. Rapat Majelis Pemuda Indonesia diselenggarakan untuk membahas, mengevaluasi, dan merumuskan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA sesuai tingkatannya serta mengambil kebijakan sesuai dengan fungsi tugasnya.

BAB IX KEUANGAN Pasal 35 Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan 1. Dewan Pengurus setiap tingkatan bertanggungjawab atas penggunaan dana dan pengelolaan harta kekayaan organisasi sesuai dengan sistem keuangan di indonesia 2. Bendahara Umum/Bendahara secara rutin setiap 6 bulan sekali memberikan laporan keuangan kepada Rapat Pleno Dewan Pengurus 3. Laporan pertanggungjawaban keuangan harus disusun berdasarkan hasil audit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh dewan pengurus sesuai tingkatannya dan disepakati oleh Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia 4. Khusus dalam penyelenggaraan Kongres dan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi/kabupaten/Kota/Kecamatan/Distrik, semua pemasukan dan pengeluaran keuangan harus di pertanggungjawabkan kepada Dewan Pengurus KNPI/PEMUDA masa bakti berikutnya, melalui Panitia verifikasi yang dibentuk untuk kepentingan itu, sesuai tingkatan organisasi BAB X ATRIBUT Pasal 36 1. Lambang KNPI/PEMUDA adalah seperti yang terdapat dalam Lampiran Anggaran Rumah Tangga ini, yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Organisasi 2. Lambang seperti tersebut pada ayat 1 dipergunakan untuk pembuatan bendera, jaket, vandel, dan identitas KNPI 3. Bentuk, warna, penjelasan tata cara penggunaan danpengaturan lebih lanjut jenis atribut seperti tersebut pada ayat 2 pasal ini, diatur dalam lampiran Anggaran dasar/anggaran Rumah tangga ini 4. Jenis Lagu meliputi Mars Pemuda Indonesia dan Hymne Pemuda Indonesia seperti terdapat dalam lampiran Anggaran dasar/anggaran Rumah tangga ini BAB XI PERATURAN PERALIHAN Pasal 37 1. Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan kemudian melalui Peraturan Organisasi 2. Hal hal yang akan diatur dan ditetapkan kemudian dalam Peraturan Organisasi, tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah tangga ini

BAB XII PENUTUP Pasal 38 Anggaran Rumah Tangga ini merupakan perubahan dan penyempurnaan dari Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan dalam Kongres XIV KNPI/PEMUDA pada tanggal 28 Februari 2015 di Jayapura Papua. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 02 Juni 2015 DEWAN PENGURUS PUSAT KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA