ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN"

Transkripsi

1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud adalah unsur pelaksana sebagai tugas pokok dan fungsi universitas/institut, sekolah tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan dalam bidang ilmu dan teknologi kesehatan masyarakat. 2. Program pendidikan yang dimaksudkan pada ayat (1) ialah program pendidikan formal, bergelar dan berjenjang meliputi program pendidikan sarjana, profesi, magister dan doktor dalam bidang kesehatan masyarakat 3. Ilmu dan teknologi kesehatan masyarakat yang dimaksudkan pada ayat (1) ialah ilmu, keterampilan dan teknologi untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia hidup, memelihara kesehatan jasmani, rohani serta meningkatkan efisiensi dengan jalan usaha masyarakat yang terorganisasi. BAB II KEANGGOTAAN Pasal 2 Anggota 1. Anggota biasa AIPTKMI ialah institusi penyelenggara pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang terdapat di Indonesia setingkat fakultas atau Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) dan diakui oleh pemerintah Republik Indonesia, cq Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, atau lembaga pendidikan tinggi lainnya yang terdapat di Indonesia yang juga menyelenggarakan program pendidikan, penelitian dan pengabdian kemasyarakatan di bidang ilmu dan teknologi kesehatan masyarakat dan diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. serta telah dinyatakan menjadi anggota melalui tata cara penerimaan anggota 2. Anggota luar biasa adalah institusi penyelenggaraan pendidikan tinggi non-kesehatan masyarakat yang memiliki komitmen dan kontribusi yang tinggi terhadap perkembangan pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia dan telah disetujui oleh rapat pengurus harian dan disahkan dalam rapat anggota tahunan. 3. Keanggotaan dalam AIPTKMI diwakili oleh pimpinan institusi atau wakil yang ditunjuk oleh masing-masing institusi penyelenggara pendidikan tinggi anggota AIPTKMI. 4. Setiap institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat hanya berhak mendapatkan satu status keanggotaan, meskipun memiliki berbagai jenjang program pendidikan sarjana, profesi magister dan doktor dalam bidang kesehatan masyarakat.

2 Pasal 3 Syarat-syarat Keanggotaan 1. Syarat-syarat keanggotaan biasa: 1) Institusi penyelenggara pendidikan tinggi kesehatan masyarakat, dengan status institusi diakui atau terdaftar di Pemerintah Indonesia, Cq. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan memiliki program studi telah terakreditasi oleh Lembaga Akreditasi Nasional/Mandiri. 2) Lembaga pendidikan tinggi lainnya yang menyelenggarakan program pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang ilmu dan teknologi kesehatan masyarakat yang telah memenuhi persyaratan khusus yang ditetapkan oleh Pengurus AIPTKMI. 2. Syarat-syarat keanggotaan luar biasa: 1) Institusi penyelenggaraan pendidikan tinggi non-kesehatan masyarakat dengan status institusi diakui atau terdaftar di Pemerintah Indonesia, Cq. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan memiliki program studi yang telah terakreditasi oleh Lembaga Akreditasi Nasional/Mandiri. 2) Memenuhi persyaratan khusus yang ditetapkan oleh Pengurus AIPTKMI. Pasal 4 Tata Cara Penerimaan Anggota 1. Mengajukan permohonan tertulis sebagai anggota. 2. Mengisi formulir pendaftaran anggota. 3. Mengirimkan persyaratan dan dokumentasi institusi. 4. Bersedia diverifikasi oleh tim yang dibentuk oleh pengurus AIPTKMI. 5. Menandatangani persetujuan, mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AIPTKMI. 6. Bersedia aktif mengikuti kegiatan yang diselenggarakan AIPTKMI 7. Membayar uang pangkal dan iuran wajib tahunan anggota serta iuran lain sesuai ketentuan. Pasal 5 Hak Anggota 1. Setiap anggota biasa, mempunyai hak: 1) memperoleh perlakuan yang sama. 2) mengeluarkan suara/pendapat, saran, baik secara lisan maupun tulisan. 3) memilih kepengurusan asosiasi. 4) dipilih dalam kepengurusan asosiasi sesuai dengan persyaratan. 5) memperoleh perlindungan dan pembelaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 6) mengikuti kegiatan peningkatan pengetahuan dan ilmiah serta pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan yang diadakan oleh asosiasi. 2. Setiap anggota luar biasa, mempunyai hak: 1) memperoleh perlakuan yang sama. 2) mengeluarkan suara/pendapat, saran, baik secara lisan maupun tulisan.

3 3) memperoleh perlindungan dan pembelaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 4) mengikuti kegiatan peningkatan pengetahuan dan ilmiah serta pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan yang diadakan oleh asosiasi. Pasal 6 Kewajiban Anggota Setiap anggota biasa dan luar biasa berkewajiban untuk : 1. Mentaati dan melaksanakan sepenuhnya semua ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD & ART) dan ketentuan-ketentuan lain yang telah ditetapkan oleh asosiasi. 2. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik asosiasi. 3. Mempunyai kesadaran yang tinggi untuk mengembangkan asosiasi. 4. Menghayati dan melaksanakan kode etik profesi. 5. Mentaati keputusan-keputusan rapat. 6. Membayar iuran anggota. 7. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh asosiasi. Pasal 7 Kehilangan Keanggotaan 1. Anggota AIPTKMI dapat kehilangan keanggotanya dikarenakan salah satu sebab sebagai berikut: 1) institusi pendidikan tingginya membubarkan diri, atau dibubarkan dinonaktifkan, 2) tidak lagi menyelenggarakan program pendidikan dalam bidang ilmu dan teknologi kesehatan masyarakat sekurang-kurangnya untuk jenjang sarjana, 3) atas permintaan sendiri atau 4) diberhentikan keanggotaannya. 2. Anggota dapat diberhentikan dari keanggotaannya apabila tidak lagi mematuhi kewajibannya sebagai anggota, salah satu diantara adalah tidak memenuhi kewajiban membayar uang pangkal dan/atau iuran wajib tahunan selama tiga tahun terakhir, dan proses pemberhentian dilakukan melalui musyawarah nasional. 3. Anggota yang kurang dari setahun sejak ditetapkan sebagai anggota, maka tidak memiliki hak pilih pada masyawarah nasional. 4. Kehilangan keanggotaan atas permintaan sendiri hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan tertulis kepada pengurus AIPTKMI sekurang-kurangnya satu bulan sebelum musyawarah nasional dan disahkan melalui musyawarah nasional. 1. Rapat anggota terdiri dari: 1) Musyawarah Nasional (Munas) BAB III O R G A N I S A S I Pasal 8 Rapat Anggota

4 2) Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munas LB) 3) Rapat Anggota Tahunan atau Rapat Kerja Tahunan (RAT/RKT) 2. Musyawarah Nasional: 1) Status a. Musyawarah nasional merupakan forum musyawarah antar anggota AIPTKMI se- Indonesia b. Musyawarah nasional merupakan forum tertinggi AIPTKMI c. Musyawarah nasional diselenggarakan sekali dalam 3 (tiga) tahun 2) Kekuasaan dan wewenang a. Menetapkan AD/ART, pedoman pokok organisasi, program kerja dan anggaran belanja AIPTKMI b. Menilai dan mengesahkan pertanggungan jawab pengurus AIPTKMI dan pengawas mengenai amanat musyawarah nasional periode sebelumnya c. Menerima dan mengesahkan penerimaan anggota baru dan memberhentikan anggota AIPTKMI d. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas AIPTKMI 3) Tata Tertib a. Musyawarah nasional diselenggarakan oleh panitia musyawarah nasional yang dibentuk oleh pengurus AIPTKMI pusat. b. Musyawarah nasional dihadiri oleh Pengurus AIPTKMI, anggota AIPTKMI dan sebagai peserta serta undangan lain yang ditetapkan oleh pengurus AIPTKMI sebagai peninjau. c. Musyawarah nasional sah apabila mencapai quorum (hadir) 1/2 dari seluruh anggota yang hadir dan apabila tidak tercapai ditunda selama 1 (satu) jam. Setelah waktu penundaan tersebut jumlah peserta masih belum tercapai, maka dengan persetujuan forum yang ada, musyawarah anggota dapat dianggap sah untuk dilaksanakan. d. Anggota biasa mempunyai hak bicara dan mempunyai satu hak suara. e. Anggota luar biasa dan undangan (peninjau) hanya mempunyai hak bicara. f. Anggota biasa akan kehilangan hak suara, tetapi tetap memiliki hak bicara apabila tidak memenuhi kewajiban dalam membayar iuran anggota dalam setahun terakhir. g. Musyawarah Anggota dipimpin oleh seorang ketua, dengan dibantu oleh wakil ketua dan sekretaris yang dipilih dari dan oleh peserta dalam sidang pleno yang khusus diselenggarakan untuk maksud tersebut. h. Proses penetapan ketua, dengan dibantu oleh wakil ketua dan sekretaris dilakukan oleh ketua demisioner. i. Apabila pertanggung jawab pengurus AIPTKMI telah disahkan, maka kepengurusan periode tersebut dinyatakan demisioner dan selanjutnya mempunyai status sebagai anggota biasa peserta musyawarah dengan satu hak suara. j. Musyawarah nasional diselenggarakan berdasarkan asas kekeluargaan untuk musyawarah dan mufakat. k. Apabila pengambilan keputusan tidak dapat dilaksanakan dengan cara musyawarah, maka keputusan ditetapkan dengan suara terbanyak, dan dinyatakan sah apabila

5 didukung sekurang-kurangnya setengah ditambah 1 (satu) suara dari keseluruhan jumlah pemilik suara yang hadir. l. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini diatur dalam peraturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan tata tertib ini. 3. Musyawarah Nasional Luar Biasa: 1) Status a. Musyawarah nasional luar biasa merupakan forum musyawarah tertinggi antar anggota AIPTKMI se-indonesia yang diselenggarakan dalam keadaan keadaan luar biasa b. Musyawarah nasional luar biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu atas usul sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota biasa AIPTKMI atau atas usulan pengurus pusat 2) Kekuasaan dan wewenang a. Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Asosiasi, b. Pembubaran atau penggabungan asosiasi, dan c. Pemberhentian atau pemilihan dan pengangkatan ketua umum. 3) Tata Tertib a. Musyawarah nasional luar biasa diselenggarakan oleh panitia musyawarah nasional yang dibentuk oleh Pengurus AIPTKMI Pusat b. Musyawarah nasional luar biasa dihadiri oleh Pengurus AIPTKMI, anggota AIPTKMI dan sebagai peserta serta undangan lain yang ditetapkan oleh Pengurus AIPTKMI sebagai Peninjau c. Musyawarah Nasional luar biasa sah apabila mencapai quorum (hadir) sesuatu ketentuan pada Anggaran Dasar. Apabila tidak tercapai ditunda selama 1 (satu) jam. Setelah waktu penundaan tersebut jumlah peserta masih belum tercapai, maka dengan persetujuan forum yang ada, musyawarah anggota dapat dianggap sah untuk dilaksanakan. d. Anggota biasa mempunyai hak bicara dan memiliki satu hak suara. e. Anggota luar biasa dan undangan (peninjau) hanya mempunyai hak bicara. f. Anggota biasa akan kehilangan hak suara, tetapi tetap memiliki hak bicara apabila tidak memenuhi kewajiban dalam membayar iuran anggota dalam setahun terakhir. g. Musyawarah Anggota dipimpin oleh seorang ketua, dengan dibantu oleh wakil ketua dan sekretaris yang dipilih dari dan oleh peserta dalam sidang pleno yang khusus diselenggarakan untuk maksud tersebut. h. Musyawarah nasional diselenggarakan berdasarkan asas kekeluargaan untuk musyawarah dan mufakat. i. Apabila pengambilan keputusan tidak dapat dilaksanakan dengan cara musyawarah, maka keputusan ditetapkan dengan suara terbanyak, dan dinyatakan sah apabila didukung sekurang-kurangnya setengah ditambah 1 (satu) suara dari keseluruhan jumlah pemilik suara yang hadir. j. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini diatur dalam peraturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan tata tertib ini.

6 4. Rapat Anggota Kerja Tahunan atau Rapat Kerja Tahunan (RAT/RKT) 1) Status a. Rapat kerja ialah rapat yang dihadiri anggota dan pengurus AIPTKMI b. Rapat kerja diselenggarakan setahun sekali dalam masa jabatan pengurus AIPTKMI c. Dalam keadaan luar biasa rapat kerja dapat diselenggarakan sewaktu-waktu atas usulan sekurang-kurangnya setengah jumlah anggota AIPTKMI 2) Kekuasaan dan Wewenang a. Menilai pelaksanaan amanat musyawarah nasional serta menyempurnakannya untuk diselenggarakan pada sisa masa jabatan pengurus AIPTKMI, yang berkaitan dengan: (1) Pelaksanaan program dan Anggaran Pendapatan dan Belanja satu tahun berjalan; (2) Neraca Perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga puluh satu) Desember; (3) Penggunaan harta kekayaan; (4) Program Kerja dan Kegiatan serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja satu tahun yang akan datang. b. Menyelenggarakan pembahasan pendahuluan tentang agenda dan bahan Rapat Kerja yang akan datang 3) Tata Tertib a. Rapat kerja diselenggarakan oleh Pengurus AIPTKMI b. Rapat kerja dihadiri oleh segenap Pengurus AIPTKMI, Badan khusus dan anggota AIPTKMI sebagai peserta penuh serta undangan lainnya yang ditetapkan oleh Pengurus AIPTKMI sebagai peninjau c. Rapat kerja sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah jumlah anggota d. Jika persyaratan kesahan Rapat Kerja tidak terpenuhi, maka Rapat Kerja diundur paling lama dalam waktu 1 jam dan setelah itu Rapat Kerja dianggap sah dengan jumlah anggota yang hadir. e. Pengurus AIPTKMI dan anggota biasa dengan mandat penuh mempunyai hak bicara dan hak suara f. Anggota luar biasa dan peninjau mempunyai hak bicara g. Pengurus AIPTKMI serta anggota biasa mempunyai satu hak suara h. Rapat Kerja dipimpin oleh Pengurus AIPTKMI i. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini diatur dalam peraturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan tata tertib ini. Pasal 9 Pengurus AIPTKMI 1. Status 1) Pengurus AIPTKMI ialah Badan Eksekutif AIPTKMI 2) Pengurus AIPTKMI dipimpin oleh suatu susunan pengurus yang sekurang-kurangnya terdiri dari : a. Ketua Umum

7 b. Ketua (1) Ketua I : bidang Pendidikan dan Latihan (2) Ketua II : bidang Penelitian dan Publikasi (3) Ketua III : bidang Pengembangan Organisasi (4) Ketua IV : bidang Mutu Penyelenggaraan Pendidikan (5) Ketua V : bidang Kerjasama dan Humas c. Bendahara: (1) Bendahara Umum dan (2) Wakil bendahara umum d. Sekretaris (1) Sekretaris Jenderal dan (2) Wakil sekretaris Jenderal e. Koordinator wilayah 3) Jumlah ketua, wakil bendahara, dan wakil sekretaris jenderal disesuai dengan kebutuhan organisasi. 4) Pembagian koordinator wilayah ditetapkan oleh pengurus asosiasi atau atas permintaan anggota dan berlaku minimal satu periode kepengurusan. 5) Struktur organisasi pada koordinator wilayah (koordinator, bendahara, sekretaris dan sub koordinator wilayah) disesuaikan kebutuhan wilayah dengan mengoptimalkan peran serta FKM/Stikes di wilayah masing-masing 6) Koordinator wilayah dijabat oleh ex-officio dekan/ketua stikes/kajur/kaprodi dari institusi yang terpilih sebagai koordinator wilayah sesuai masa jabatan pengurus 7) Koordinator wilayah dipilih dari institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat dengan akreditasi A atau berdasarkan musyawarah mufakat. 8) Pengurus lengkap ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Umum terpilih, selambatlambatnya satu bulan setelah hasil Musyawarah Nasional. 9) Masa jabatan Pengurus AIPTKMI selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih/diangkat kembali sebanyak 2 periode berturut-turut. 2. Persyaratan Pengurus 1) Ketua umum AIPTKMI disyaratkan memiliki pengalaman manajerial yang memadai, diantaranya: a. Sedang atau pernah menjadi pimpinan institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat (dekan/ rektor institut/ ketua stikes) atau pernah menjadi pengurus AIPTKMI dan koordinator wilayah pada saat periode pertama, dan berasal dari institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat dengan akreditasi A (Unggul) untuk prodi S-1 kesehatan masyarakat dari Lembaga Akreditasi Nasional/Mandiri, dan b. Pendidikan S3 dalam rumpun ilmu kesehatan dan c. Tidak merangkap jabatan sebagai ketua Organisasi Profesi atau ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi lain di level nasional pada saat dan dikukuhkan sebagai ketua umum, dan d. Berkomitmen penuh untuk memajukan organisasi dan dalam bentuk alokasi waktu, tenaga dan pikiran

8 2) Jabatan selain ketua umum (Ketua/bendahara/sekretaris jenderal AIPTKMI) disyaratkan memiliki pengalaman manajerial yang memadai, yaitu: a. Pernah atau sedang menjadi pimpinan institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat serendah-rendahnya sebagai Kaprodi, atau pernah menjadi pengurus pusat AIPTKMI, dan b. Berasal dari institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat dengan akreditasi minimal B (baik) untuk prodi S-1 kesehatan masyarakat dari Lembaga Akreditasi Nasional/Mandiri, dan c. Pendidikan serendah-rendahnya S2 atau Magister, dan d. Berkomitmen penuh untuk memajukan organisasi dalam bentuk alokasi waktu, tenaga dan pikiran 3. Tatacara Pemilihan: 1) Penjaringan Calon Ketua Umum a. Panitia pemilihan menerima pendaftaran bakal calon ketua umum sesuai batas waktu yang ditetapkan dalam agenda Musyawarah Nasional b. Bakal calon ketua umum harus memenuhi persyaratan Pasal 9 (2) dan mengisi form pendaftaran sebagai calon ketua umum. c. Panitia pemilihan melakukan verifikasi persyaratan bakal calon dan mengumumkan dalam forum rapat munas bakal calon yang memenuhi persyaratan d. Bakal calon ketua menyampaikan gagasan dan program pengembangan AIPTKMI 2) Pemilihan a. Rapat pemilihan ketua umum dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. b. Apabila tidak bisa dicapai kesepakatan dengan cara musyawarah dan mufakat maka pemilihan calon ketua umum terpilih dilakukan dengan pemungutan suara secara tertutup yang diikuti oleh anggota yang memiliki hak suara, dengan ketentuan: (1) Satu institusi anggota memiliki hak satu suara (2) Ketua AIPTKM demisioner memiliki hak satu suara. c. Apabila pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara, maka bakal calon yang mendapatkan suara terbanyak akan ditetapkan sebagai ketua umum terpilih 3) Penyusunan kepengurusan: a. Ketua umum terpilih melakukan rapat khusus untuk menyusun kepengurusan lengkap bersamaan waktunya dengan penyusunan stuktur pengawas. b. Susunan kepengurusan lengkap harus sudah ditetapkan dan dilantik selambatlambatnya sebulan setelah pelaksanaan Musyawarah Nasional. 4. Kekuasaan dan wewenang 1) Menyelenggarakan semua keputusan Musyawarah Nasional yang diamanatkan kepadanya 2) Menetapkan keputusan-keputusan organisasi yang tidak ditetapkan oleh Musyawarah Nasional sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan Musyawarah Nasional 3) Bertanggung jawab kepada Musyawarah Nasional 4) Ketua umum mewakili organisasi di luar dan di dalam pengadilan

9 5. Tata Cara Pengelolaan 1) Pengurus AIPTKMI menjalankan tugasnya segera setelah dilakukan serah terima dengan pengurus lama. 2) Serah terima kepengurusan tersebut dilakukan paling lambat dalam waktu satu bulan setelah selesainya Musyawarah Nasional 3) Untuk memperlancar penyelanggaraan tugasnya, Pengurus AIPTKMI menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (RKN), Rapat Pengurus Lengkap (RPL) dan Rapat Pengurus Harian (RPH). 4) Ketentuan tentang Penyelenggaraan rapat kerja diatur dalam pasal tersendiri melalui keputusan rapat pengurus dan dituangkan Surat Keputusan Ketua Umum. 5) Rapat Pengurus Lengkap diselenggarakan sekurang-kurangnya enam bulan sekali dan dihadiri oleh semua pengurus AIPTKMI 6) Rapat Pengurus Harian diselenggarakan sekurang-kurangnya sebulan sekali dan dihadiri oleh paling sedikit seorang Ketua Pengurus, Sekretaris dan Bendahara Pengurus AIPTKMI 7) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam tata cara penyelenggaraan ini diatur dalam peraturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan tata cara penyelenggaraan ini. Pasal 10 Pengawas 1. Status 1) Pengawas adalah organ Asosiasi yang bertugas sebagaimana diatur di Anggaran Dasar Asosiasi. 2) Struktur Pengawas terdiri dari 1 orang ketua dan 2 orang anggota 3) Ketua dan anggota pengawas adalah orang perseorangan yang merupakan perwakilan dari Asosiasi yang dipilih dalam Musyawarah Nasional 4) Ketua umum APTKMI periode sebelumnya secara otomatis ditetapkan sebagai salah satu pengawas dan 2 lainnya dipilih dalam Musyawarah Nasional 2. Persyaratan Pengawas 1) Memiliki pengalaman manajerial yang memadai 2) Pendidikan S3 rumpun ilmu kesehatan masyarakat 3) Telah berkontribusi besar terhadap pengembangan pendidikan kesehatan masyarakat dan asosiasi 4) Berkomitmen penuh untuk memajukan organisasi dalam bentuk alokasi waktu, tenaga dan pikiran 3. Tatacara Pemilihan: 1) Penjaringan calon pengawas a. Penjaringan bakal calon pengawas dilakukan sebelum proses penjaringan bakal calon ketua umum b. Bakal calon pengawas berasal dari usulan anggota c. Bakal calon pengawas harus memenuhi persyaratan dan menyatakan kesediaan secara lisan atau tulisan sebagai calon pengawas. d. Panitia munas melakukan verifikasi persyaratan bakal calon dan mengumumkan dalam forum rapat munas bakal calon yang memenuhi persyaratan

10 2) Pemilihan a. Pimpinan sidang memimpin proses pemilihan dengan cara musyawarah mufakat b. Apabila tidak bisa dicapai kesepakatan dengan cara musyawarah dan mufakat maka pemilihan calon pengawas dilakukan dengan pemungutan suara secara tertutup yang diikuti oleh anggota yang memiliki hak suara, dengan ketentuan: (1) Satu institusi anggota memiliki hak satu suara (2) Ketua umum AIPTKMI demisioner memiliki hak satu suara c. Apabila pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara, maka 2 bakal calon yang mendapatkan suara terbanyak ditetapkan sebagai pengawas terpilih. d. Ketua Pengawas dipilih diantara 3 pengawas terpilih dalam rapat pengawas e. Susunan pengawas ditetapkan dengan surat keputusan ketua umum asosiasi. f. Pergantian pengawas dapat dilakukan dalam rapat anggota tahunan sesuai tatacara pemilihan. Pasal 11 Badan Khusus 1. Status 1) Badan khusus ialah badan yang dibentuk oleh Pengurus AIPTKMI untuk menyelenggarakan amanat Musyawarah Anggota yang bersifat khusus 2) Badan khusus dipimpin oleh susunan pengurus yang sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris dan dua orang Anggota yang ditunjukan oleh Pengurus AIPTKMI 3) Masa Jabatan Badan-badan khusus paling lama sama dengan masa jabatan Pengurus AIPTKMI 2. Kekuasaan dan Wewenang 1) Menyelenggarakan amanat Musyawarah Nasional yang bersifat khusus dan yang ditentukan oleh Pengurus AIPTKMI 2) Badan-badan khusus bertanggung jawab kepada Pengurus AIPTKMI 3. Tata Cara Pengelolaan 1) Pembentukan Badan khusus dilakukan oleh Pengurus AIPTKMI 2) Jenis, jumlah, tata cara pembentukan serta tata cara pengelolaan Badan khusus ditentukan oleh Pengurus AIPTKMI BAB IV K E P U T U S A N Pasal Semua keputusan yang diambil dalam organisasi AIPTKMI dilakukan secara musyawarah dan mufakat 2. Jika musyawarah dan mufakat tidak berhasil dicapai, maka keputusan diambil atas dasar perhitungan suara terbanyak BAB V

11 K EK A Y A A N Pasal Besarnya uang pangkal sebesar Rp ,- (tiga juta rupiah) dan uang iuran anggota sebesar Rp ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) per tahun ditetapkan dan ditinjau secara berkala oleh Musyawarah Anggota. 2. Tahun buku organisasi dihitung sejak tanggal serah terima kepengurusan 3. Pada setiap akhir masa jabatan, Pengurus AIPTKMI harus membuat laporan keuangan dan kekayaan organisasi yang diperiksa oleh akuntan umum serta dipertanggung jawabkan kepada Musyawarah Anggota 4. Apabila karena satu dan lain hal AIPTKMI dibubarkan maka kekayaan AIPTKMI dihibahkan kepada badan-badan lain yang mempunyai asas, dasar, sifat, dan tujuan yang sama dengan AIPTKMI BAB VI ATRIBUT DAN LAMBANG Pasal Atribut dan lambang AIPTKMI ditetapkan serta disahkan oleh Musyawarah Nasional. 2. Tata cara penggunaan atribut dan lambang AIPTKMI diatur dalam peraturan tersendiri yang disahkan oleh Musyawarah Nasional BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AIPTKMI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional. 2. Perubahan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga AIPTKMI hanya sah jika dihadiri oleh ¾ dari jumlah anggota dan disetujui oleh paling sedikit 2/3 dari seluruh jumlah anggota yang hadir pada Musyawarah Nasional. 3. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat BAB VIII PEMBUBARAN AIPTKMI Pasal 16

12 1. Pembubaran AIPTKMI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional yang khusus diselenggarakan untuk itu. 2. Usulan untuk Pembubaran disampaikan minimal oleh ½ (setengah) jumlah anggota biasa 3. Musyawarah Nasional unuk pembubaran AIPTKMI hanya sah jika dihadiri oleh sekurangkurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota biasa 4. Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah suara sah anggota yang hadir dalam rapat. BAB IX ATURAN TAMBAHAN Pasal 17 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga AIPTKMI dimuat dalam peraturan tersendiri yang ditetapkan oleh Pengurus AIPTKMI sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga ini Perubahan Anggaran Rumah Tangga Ditetapkan di Makassar Tanggal 2 Nopember 2016 Pimpinan Sidang, Sekretaris Sidang, Prof. Dr. Arif Sumantri, SKM., M.Kes Dr. Sandu Siyoto, SKM, M.Kes.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA 2011-2016 PENDAHULUAN Sejarah terbentuknya Asosiasi Dosen pendidikan guru sekolah dasar di Indonesia didasari dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013 KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013 TENTANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU Diterbitkan oleh: Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru Daftar Isi BAB I Keanggotaan... 3 BAB II Musyawarah Besar... 4 BAB

Lebih terperinci

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r Oktober 2011 Tata Kerja Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi S u r a b a y a, O k t o b e r 2 0 1 1 Daftar Isi Mukadimah BAB I Nama, Waktu dan Kedudukan Pasal 1 Nama Pasal 2 Waktu Pasal 3 Kedudukan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016 ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016 BAB I KEANGGOTAAN DAN PERSYARATANNYA Pasal 1 Ketentuan Umum Anggota Akuntan

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R

A N G G A R A N D A S A R A N G G A R A N D A S A R D A F T A R I S I : 1. Mukadimah 2. Bab I: Ketentuan Umum Pasal 1 3. Bab II: Nama, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu Pendirian Pasal 2 4. Bab III: Asas, Landasan, Tujuan dan Kegiatan

Lebih terperinci

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 1 RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan tata tertib ini yang dimaksud dengan: a. Kongres adalah forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi yang sepenuhnya

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN RUMAH TANGGA halaman 1 dari 14 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) Peningkatan. dan Pemantapan Solidaritas Mahasiswa Kesehatan Indonesia ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota JMKI adalah lembaga eksekutif

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PERKUMPULAN Nomor : 35.- -Pada hari ini, Selasa, tanggal 15 (lima belas), bulan Juli, tahun 2014 (dua ribu empat belas), pukul 16.15 (enam belas lewat lima belas menit) WIB (Waktu Indonesia Barat).------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 KETENTUAN UMUM Anggota Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) adalah perseorangan dan perusahaan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 1. Perusahaan yang dapat menjadi Angota ASOSIASI PABRIK KABEL LISTRIK INDONESIA selanjutnya disingkat APKABEL adalah perusahaan yang melaksanakan usaha industri

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM. Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN. Pasal.

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM. Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN. Pasal. ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN Anggaran Rumah Tangga ini disusun berlandaskan pada Pasal. 27 Anggaran

Lebih terperinci

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA atau dikenal dengan ASOSIASI MANAJER INVESTASI INDONESIA (AMII) 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA atau dikenal

Lebih terperinci

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 STATUS ANGGOTA 1. Anggota IKA FIA UB terdiri dari: a. Anggota Biasa b. Anggota Luar

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se-Indonesia (BUMDESINDO) ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA Pasal 1 Kedudukan Organisasi 1. Dewan Pimpinan Nasional

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada

Lebih terperinci

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) MUKADDIMAH Keinginan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program studi dengan membentuk dan bergabung dalam suatu wadah yang dapat

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Rumah Tangga FPTI FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PENDAHULUAN Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar yang bertujuan

Lebih terperinci

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Revisi 2009 MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Bahwa untuk menanggulangi penyakit kanker

Lebih terperinci

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat-Syarat Keanggotaan 1. Yang menjadi anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA MUKADIMAH : Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan kesadaran yang tinggi dalam menyumbangkan dharma bakti untuk pembangunan Nusa dan Bangsa Indonesia menuju

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan BAB X Pasal 33 Anggaran Dasar Asosiasi Kontraktor

Lebih terperinci

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur ANGGARAN DASAR PPI-UTKL Mukadimah Yakin akan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa serta sadar akan tugas dan kewajiban sebagai pelajar Indonesia untuk

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI ARSITEKTUR TARUMANAGARA ILUMARTA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI ARSITEKTUR TARUMANAGARA ILUMARTA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI ARSITEKTUR TARUMANAGARA ILUMARTA PEMBUKAAN Bahwa Universitas Tarumanagara sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan penelitian bertujuan untuk mendidik manusia

Lebih terperinci

IKATAN ALUMNI CEDS UI

IKATAN ALUMNI CEDS UI ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI CEDS UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Sesuai dengan Pasal 13 Anggaran Dasar, pendaftaran untuk menjadi anggota diajukan secara

Lebih terperinci

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota ZEC adalah seperti yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club. Pasal 2 Ketentuan dan Syarat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia disingkat IAKMI yang dalam bahasa Inggris disebut Indonesia Public Health

Lebih terperinci

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15 ANGGARAN DASAR BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15 (1) Pengambilan keputusan organisasi dilaksanakan dalam forum musyawarah dan mufakat. 14 (2) Forum musyawarah dan mufakat diselenggarakan dalam bentuk:

Lebih terperinci

NASKAH PERUBAHAN AD/ART AFEBI. Pembahasan pada: 24 Agustus 2013, FEB Universitas Udayana, Bali. Sidang Pleno ke-8 AFEBI. FEB Unsika, Karawang

NASKAH PERUBAHAN AD/ART AFEBI. Pembahasan pada: 24 Agustus 2013, FEB Universitas Udayana, Bali. Sidang Pleno ke-8 AFEBI. FEB Unsika, Karawang NASKAH PERUBAHAN AD/ART AFEBI Pembahasan pada: 1. Sidang Pleno ke- AFEBI 24 Agustus 2013, FEB Universitas Udayana, Bali 2. Sidang Pleno ke-8 AFEBI 4 Juni 2015 FEB Unsika, Karawang 3. Usulan Perubahan untuk

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN Pasal 1 Landasan Penyusunan 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan pada Anggaran Dasar yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR. Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Research Study Club dan selanjutnya disebut

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI UNIVERSITAS SEBELAS MARET (IKA UNS) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKA UNS PUSAT Sekretariat: Kampus UNS Kentingan, Jl. Ir Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271)646994 Fax. (0271)645567 IKATAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama. Pasal 2 Tempat Kedudukan

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama. Pasal 2 Tempat Kedudukan BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama 1. Organisasi ini bernama Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia, disingkat AMBI 2. AMBI dibentuk dan didirikan di Cibitung pada hari kamis tanggal 26 April 2001

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKLIn) 2016 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DOKTER SPESIALIS

Lebih terperinci

BAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan

BAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA BAB I PEMBUKAAN Pasal 1 Penjelasan Umum (1) Anggaran Rumah Tangga Himpunan Pendidik dan Peneliti Biologi Indonesia yang selanjutnya

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Analis Kebijakan adalah seseorang yang memiliki kompetensi

Lebih terperinci

ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ANGGARAN DASAR (AD)

ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI DAFTAR ISI M U K

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Keanggotaan Himpunan Alumni SB-IPB (HA SB-IPB) terdiri atas: a) Anggota Biasa, b) Anggota

Lebih terperinci

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI) MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI) Universitas Pattimura, Ambon 3 Desember 2015 Bertempat di hotel Swiss Bell ANGGARAN DASAR HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

VISI MISI TUJUAN. AD/ART AIPNI Diamandemen RUA III AIPNI 14 s.d. 16 November 2009

VISI MISI TUJUAN. AD/ART AIPNI Diamandemen RUA III AIPNI 14 s.d. 16 November 2009 VISI Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia memiliki visi menjadi wadah institusi penyelenggara pendidikan yang berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat, pengembangan teknologi dan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya Kegiatan Amatir Radio itu merupakan penyaluran bakat yang penuh manfaat dan oleh sebab itu telah mendapatkan tempat yang layak

Lebih terperinci

Pasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA

Pasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA MUKADIMAH Bahwa industri komunikasi dan pemasaran sebagai bagian dari sistem perekonomian modern dan global, patut diarahkan serta diberdayakan sesuai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN Pasal 1 Prinsip Dasar Prinsip dasar adalah: 1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli tehadap bangsa, tanah air

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Pra Kongres di Jakarta tanggal 25-26 Oktober 2013 BAB I STATUS PERKUMPULAN Pasal 1 IKATAN PEJABAT

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA BAB I PERHIMPUNAN WILAYAH Syarat dan Tatacara Pendirian Perhimpunan Wilayah Pasal 1 (1) Perhimpunan Wilayah adalah

Lebih terperinci

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association) IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association) KAWASAN PUSPIPTEK, BATAN-Gd.20 SERPONG 15314. TELEPHONE: 021-7560212, 7560562 ext.2027-223, 021-7560915 FACSIMILE: 021-7560909,7560926 EMAILS: samini@rocketmail.com,

Lebih terperinci

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI 7 Lampiran : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 10/Per/M.KUKM/XII/2011 Tentang : Pedoman Penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI SE-INDONESIA (AFEI)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI SE-INDONESIA (AFEI) ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI SE-INDONESIA (AFEI) MUKADDIMAH Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan luhur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta didasari oleh tanggung

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA MUKADIMAH Alumni Magister Teknik Universitas

Lebih terperinci

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

Draft. Perubahan AD/ART AFEBI. Dipresentasikan pada acara Rapat Pleno AFEBI di FE UNSRI, Palembang 31 Mei 2Juni 2013

Draft. Perubahan AD/ART AFEBI. Dipresentasikan pada acara Rapat Pleno AFEBI di FE UNSRI, Palembang 31 Mei 2Juni 2013 Draft Perubahan AD/ART AFEBI Dipresentasikan pada acara Rapat Pleno AFEBI di FE UNSRI, Palembang 31 Mei 2Juni 2013 Asosiasi Fakultas Ekonomi & Bisnis Indonesia Sekretariat Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI INDONESIA (INDONESIAN UNIVERSITY QUALITY ASSURANCE FORUM) Hak dan Kewajiban Anggota Pasal 1 Setiap anggota biasa berhak : a. Memilih dan dipilih

Lebih terperinci

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 007/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA KOMPUTER INDONESIA (APKOMINDO). Bunyi Anggaran Rumah Tangga APKOMINDO

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. anggota; dan b. calon anggota. 2. Anggota

Lebih terperinci

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, Negara Indonesia, bertempat tinggal di Kota Administrasi Jakarta Timur, Kecamatan-- Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, ------ alamat Jalan Matraman Salemba VIII/9,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN 1.1. Anggota Tetap ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN 1.1.1. Berbentuk Badan Hukum 1.1.2. Memiliki fasilitas perawatan pesawat terbang atau komponennya sesuai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya

Lebih terperinci

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2017 BAB I KEANGGOTAAN BAGIAN PERTAMA ANGGOTA HMTI UGM Pasal 1 Anggota HMTI UGM adalah mahasiswa

Lebih terperinci

Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia. Tata Tertib Musyawarah Nasional

Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia. Tata Tertib Musyawarah Nasional Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia Keputusan No. 002/Munas-6/IROPIN/II/2016 tentang Tata Tertib Musyawarah Nasional Musyawarah Nasional VI Refraksionis Optisien Indonesia yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PDSKJI M U K A D I M A H

ANGGARAN DASAR PDSKJI M U K A D I M A H ANGGARAN DASAR PDSKJI M U K A D I M A H Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami para Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, yang pada awalnya tergabung dalam Perhimpunan Neurologi, Psikiatri dan Neurochirurgi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang 22-24 Januari 2015 ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA () MUKADDIMAH Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sesungguhnya mahasiswa peternakan

Lebih terperinci

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA AD/ART

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA AD/ART TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA AD/ART ASOSIASI PENYELENGGARA JASA INTERNET INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 (1) Berdasarkan satu ketetapan pada Hasil Musyawarah Nasional VIII 20 Mei 2015

Lebih terperinci

Halaman PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal, AD/ART IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA KEPUTUSAN MUNAS I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA Nomor : 2/MUNAS I/ IGPKhI /I/ 2017 Tentang : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IGPKhI DENGAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DEWAN PERWALIAN DAN PENGAWASAN HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA ITB 2011-2012 MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya informatika sebagai ilmu

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I Pengertian Pasal 1 : Ilmu kesehatan masyarakat ialah ilmu dan seni untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang meliputi upaya-upya

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI)

ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) LAMPIRAN HASIL REKOMENDASI PLENO KONGRES IX IKORTI Bali, 9 Oktober 2014 ANGGARAN DASAR IKATAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS INDONESIA BAB I IDENTITAS ORGANISASI

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS INDONESIA BAB I IDENTITAS ORGANISASI MUKADIMAH Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur untuk meningkatkan kualitas pendidikan ilmu ekonomi, manajemen dan bisnis, akuntansi dan ekonomi Islam di Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UPN VETERAN YOGYAKARTA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UPN VETERAN YOGYAKARTA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UPN VETERAN YOGYAKARTA BAB I PENGURUS PUSAT LENGKAP DAN PENGURUS HARIAN PUSAT Pasal 1 1. Pengurus Pusat Lengkap terdiri dari : a. Pengurus Harian Pusat b. Ketua-ketua

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 BAB I UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 (2) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW ANGGARAN RUMAH TANGGA Nusantara Corruption Watch (NCW) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan

Lebih terperinci

RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014

RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014 RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014 Pasal 1 Kegiatan dan Usaha Kegiatan organisasi terdiri atas: a. kegiatan yang berhubungan dengan akademis berupa pendidikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : a. bahwa guna menjalankan tugas dan fungsinya

Lebih terperinci