ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA"

Transkripsi

1 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PEMUDA KEPULAUAN NIAS Sekretariat: Gedung PFN Ruang Editing Room 10 Jalan Otto Iskandardinata No Jakarta Telepon , , Website : Facebook: Gerakan Pemuda Kepulauan Nias-GPKN,

2 ANGGARAN DASAR GERAKAN PEMUDA KEPULAUAN NIAS (GPKN) PEMBUKAAN Bahwasanya dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, generasi muda atau pemuda memiliki peranan yang sangat penting dalam memainkan peran kepeloporannya, khususnya dalam mencentuskan ide-ide pembaharuan yang didasari pada militansi dan idealisme, seperti pada tahun 1908 yang dikenal dengan momentum Kebangkitan Nasional, tahun 1928 lahirnya Sumpah Pemuda, tahun 1945 merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tahun 1966 lahirnya Orde Baru, tahun 1973 terbentuk KNPI melalui Deklarasi Pemuda Indonesia serta tahun 1998 dengan semangat juang yang kritis, dinamis dan rasional dalam menegakkan demokrasi, keadilan dan supremasi hukum yang membawa pada lahirnya era reformasi. Bahwasanya generasi muda merupakan ahli waris penerus perlu mempersiapkan diri sejak dini menjadi kader-kader bangsa yang siap mengisi kemerdekaan Indonesia dengan karya nyata dalam rangka mempercepat pembangunan nasional demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Menyadari hal ini generasi muda Kepulauan Nias dengan di dasari semangat persatuan dan kesatuan, mendirikan sebuah wadah perjuangan bersama bernama GERAKAN PEMUDA KEPULAUAN NIAS yang digagas oleh Tobias Duha bersama pemuda lainnya dari berbagai Kabupaten/Kota Kepulauan Nias antara lain Kornelius Halawa, Viktor Putra Fanolo Gulo, Kristiurman Jaya Mendrofa, Nani Martini Daeli, Rohzaman Laia, Natalius Fau, Warisman Jaya Daeli, Elvianus Wau, Ebitwan Buulolo, Juliana Lombu, Kesatuan Laia, Kris Harianto Dachi dan Evan Zebua., yang kemudian nama-nama ini di kenal sebagai Deklarator GPKN. Gerakan Pemuda Kepulauan Nias mempunyai Visi Generasi yang siap berkontribusi nyata bagi pembangunan Kepulauan Nias dan Misi Mewujudkan generasi yang peduli dengan masa depan Kepulauan Nias yang di dasari dengan semangat juang bersama demi tercapainya keberhasilan pembangunan dalam segala bidang. Agar terwujudnya Visi dan Misi di atas dengan di dasari rasa tanggung jawab penuh yang di sertai semangat persatuan dan kesatuan, maka atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami generasi muda Kepulauan Nias dengan ini menetapkan ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PEMUDA KEPULAUAN NIAS sebagai berikut:

3 BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Gerakan Pemuda Kepulauan Nias yang selanjutnya disingkat GPKN 2. GPKN didirikan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 2012 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan 3. Pusat Organisasi GPKN berkedudukan di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia BAB II ASAS, DASAR, DAN LANDASAN PERJUANGAN Pasal 2 Asas GPKN berasakan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 3 Dasar Dasar pembentukan GPKN adalah Undang-Undang Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan, Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1986, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 1986 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun Pasal 4 Landasan Perjuangan Landasan perjuangan GPKN adalah Keilmuan, Kebenaran, Keadilan, Kesetaraan dan Kesejahteraan. BAB III STATUS, SIFAT DAN WAWASAN Pasal 5 Status Status GPKN adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda atau dikenal dengan istilah OKP

4 Organisasi GPKN bersifat: Pasal 6 Sifat 1. GPKN bersifat mandiri, dan tidak terkait pada salah satu organisasi kemasyarakatan atau organisasi politik apapun. 2. GPKN terbuka bagi para pemuda Kepulauan Nias secara perorangan Pasal 7 Wawasan GPKN berwawasan kebangsaaan Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika BAB IV TUJUAN, FUNGSI DAN UPAYA Pasal 8 Tujuan Organisasi GPKN bertujuan untuk : 1. Menghimpun Pemuda Kepulauan Nias dimanapun berada untuk bersatu dalam wadah organisasi kemasyarakatan pemuda Kepulauan Nias bernama GPKN 2. Mendorong dan meningkatkan peran para anggotanya sebagai pemikir dan penggerak dalam rangka melanjutkan perjuangan dan semangat membangun demi tercapainya kepentingan dan tujuan pembangunan di Kepulauan Nias secara khusus. 3. Memberikan sumbangan pemikiran positif yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan di Kepulauan Nias Pasal 9 Fungsi Organisasi GPKN berfungsi sebagai : 1. Wadah bagi para anggotanya dalam rangka menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya pemuda Kepulauan Nias 2. Sebagai laboratorium kader pemuda Kepulauan Nias dalam rangka mengembangkan potensi insaniah pemuda yang berwawasan kebangsaan, mandiri dan bertanggungjawab guna terjaminnya proses regenerasi dan kesinambungan masa depan bangsa. 3. Penyalur aspirasi, pemikiran atau buah pikiran para anggotanya dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan di Kepulauan Nias.

5 4. Merumuskan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat kepulauan Nias secara aktif dan terbuka. 5. Berpartisipasi dalam usaha pembangunan serta memberikan rumusan bagi pemecahan masalah-masalah di Kepulauan Nias. 6. Sebagai wadah perjuangan pemuda Kepulauan Nias dalam rangka peningkatan derajat, taraf hidup, status dan kesejahteraan sosial, guna mempercepat terciptanya masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. 7. Mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 secara benar Pasal 10 Untuk mewujudkan tujuannya GPKN melakukan upaya-upaya : 1. Mempertahankan, mengamankan, dan melestarikan negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Membudayakan semangat kejuangan dengan mengaktualisasikan jiwa, semangat dan nilai-nilai Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai spritual, intelektual, dan profesional. 4. Membina persatuan dan kesatuan pemuda Kepulauan Nias dengan semangat kekeluargaan, kesetiakawanan dan kegotong-royongan 5. Mengkaji, meneliti, mengembangkan dan menyebarluaskan karya-karya yang nyata yang dapat diamalkan dan dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam pembangunan Kepulauan Nias. 6. Mengadakan kerja sama dan hubungan dengan organisasi lain, baik didalam maupun di luar negeri yang melakukan kegiatan serupa, serta mengadakan tukar- menukar informasi tentang kemajuan dan perkembangan disegala aspek kehidupan masyarakat. 7. Mengadakan seminar, diskusi, simpasium, loka karya dan program pelatihan yang bertujuan meningkatkan kehidupan dalam segala aspek. 8. Berpartisipasi dan proaktif dalam mengikuti segala dinamika dan perkembangan kepemudaan yang terjadi di tingkat nasional, regional dan tingkat Internasional, serta menggalang kerjasama persahabatan dalam menciptakan perdamaian yang dinamis dengan pemuda dunia lainnya. 9. Menggalang dan mengembangkan kedayaan pemuda dalam memperjuangkan kepentingan pemuda dalam berbagai dimensi pembangunan Kepulauan Nias secara khusus dan nasional pada umumnya secara adil dan bertanggungjawab dalam rangka kehidupan sosial politik dan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. 10. Mengadakan usaha lain yang sah, yang tidak bertentangan dengan AD/ART GPKN. BAB V KEDAULATAN Pasal 11 Kedaulatan GPKN berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepunuhnya dalam Kongres

6 BAB VI RUANG LINGKUP ORGANISASI Pasal 12 Ruang lingkup organisasi GPKN meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia BAB VII KEANGGOTAAN DAN KODE ETIK ANGGOTA Pasal 13 Keanggotaan 1. Anggota GPKN terdiri dari: a. Anggota Biasa b. Anggota Luar Biasa c. Anggota Kehormatan 2. Ketentuan mengenai keanggotaan, hak dan kewajiaban diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 14 Kode Etik Anggota Setiap anggota Gerakan Pemuda Kepulauan Nias (GPKN) dalam tingkah laku dan kehidupannya wajib mengaktualisasikan kode etiknya sebagai berikut: 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Setia dan taat kepada kemurnian cita-cita Proklamasi 17 Agustus Setia dan taat pada dasar dan tujuan perjuangan bangsa, Pancasila dan UUD Memiliki kepedulian dan tanggung jawab untuk melaksanakan amanat dan hati nurani rakyat. 5. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa indonesia. 6. Berpikir dan berkarya guna menunjang terciptanya keadaan dan kesejahteraan rakyat. 7. Berketeladan dan jujur dalam setiap tindak dan tingkah laku. 8. Bersikap dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. 9. Bertindak dan bersikap sebagai pemersatu bangsa.

7 BAB VIII ATRIBUT Pasal GPKN mempunyai atribut yang terdiri atas Lambang, Hymne, Mars dan Bendera Organisasi (Panji dan Pataka) 2. Ketentuan mengenai atribut di tetapkan pada awal berdirinya GPKN BAB IX ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN Pasal 16 Susunan Organisasi 1. GPKN disusun sebagai : a. Tingkat Pusat b. Tingkat Daerah/Provinsi c. Tingkat Cabang Kabupaten/Kota 2. Khusus Wilayah Kepulauan Nias disusun sebagai berikut : a. Tingakat Kabupaten/Kota sebagai Dewan Pengurus Daerah (DPD) b. Tingkat Kecamatan sebagai Dewan Pengurus Cabang (DPC) 3. Pembentukan dan Pengesahan Pengurus GPKN a. Pengurus Tingkat Pusat di bentuk dan disaksikan oleh Kongres b. Pengurus Tingkat Daerah dibentuk oleh Konferensi Daerah (Konferda), dan disahkan oleh Pengurus Tingkat Nasional. c. Pengurus Tingkat Cabang dibentuk oleh Konferensi Cabang (Konfercab), dan di sah kan oleh pengurus Tingkat Daerah d. Lembaga dibentuk oleh pengurus Tingkat Pusat untuk melakukan tugas khusus/tertentu. 1. Pengurus Tingkat Nasional terdiri dari : Pasal 17 Kepengurusan a. Dewan Penasehat GPKN b. Majelis Pemuda Kepulauan Nias Tingkat Pusat c. Badan Pengurus Harian Pusat

8 2. Pengurus Tingkat Daerah terdiri dari : a. Majelis Pemuda Kepulauan Nias Tingkat Daerah b. Badan Pengurus Daerah 3. Pengurus Tingkat Cabang terdiri dari : a. Majelis Pemuda Kepulauan Nias Tingkat Cabang b. Badan Pengurus Harian Cabang Pasal 18 Stuktur Organisasi 1. Struktur Organisasi GPKN terdiri dari Majelis Pemuda Kepulauan Nias (MPKN) dan Dewan Pengurus. 2. MPKN merupakan forum koordinasi dan guna memberikan masukan-masukan dan saran-saran yang konstruktif dan strategis untuk kemajuan GPKN. 3. Dewan Pengurus mempunyai hubungan hirarkhi secara vertikal dari pusat sampai tingkat cabang 4. MPKN hanya memiliki sifat koordinasi dari masing masing tingkat kepengurusan. 5. Khusus di tingkat nasional mempunyai Dewan Penasehat GPKN yang berfungsi untuk memberikan saran-saran dan nasehat kepada pengurus GPKN baik diminta maupun tidak untuk kemajuan GPKN Pasal 19 Hirarki Kepengurusan Hirarki Kepengurusan Organisasi GPKN, sebagai berikut: 1. Ditingkat Nasional Dewan Pengurus Pusat disingkat DPP GPKN yang berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Ditingkat Provinsi Dewan Pengurus Daerah disingkat DPD GPKN yang berkedudukan di ibukota Provinsi. 3. Ditingkat Kabupaten/Kota Dewan Pengurus Cabang disingkat DPC GPKN yang berkedudukan di ibukota kabupaten/kota. 4. Khusus di wilayah Kepulauan Nias Kabupaten/Kota dibentuk DPD GPKN dan ditingkat kecamatan DPC GPKN. 1. Jenis jenis permusyawaratan GPKN : a. Kongres b. Kongres Luar Biasa BAB X PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT Pasal 20 Permusyawaratan Dan Rapat

9 c. Sidang Paripurna Nasional d. Sidang Paripurna Daerah e. Rapat Pimpinan Nasional f. Rapat Kerja Nasional g. Konferensi Daerah (Konferda) h. Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) i. Rapat Pimpinan Daerah j. Rapat Kerja Daerah k. Konferensi Cabang (Konfercab) l. Rapat Pimpinan Cabang m. Rapat Kerja Cabang 2. Jenis jenis rapat GPKN: a. Rapat Pleno Dewan Pengurus b. Rapat Harian Dewan Pengurus c. Rapat Koordinasi atau Konsultasi d. Rapat Komisi Dewan Pengurus e. Rapat Konsultasi DPP dengan Dewan Penaset GPKN f. Rapat Konsultasi Dewan Pengurus dengan MPKN BAB XI KONGRES DAN SIDANG PARIPURNA Pasal 21 Kongres 1. Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi GPKN ditingkat nasional. 2. Kongres diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun. 3. Kongres berwenang: a. Menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atas permintaan dua pertiga jumlah Pengurus Daerah. b. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) DPP GPKN. c. Menetapkan Program Kerja Nasional dan Kebijakan Organisasi. d. Memilih dan menetapkan komposisi pengurus DPP GPKN, Dewan Penasehat GPKN dan MPKN. 4. Kongres diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya DPP GPKN 5. Materi Kongres disiapkan melalui Rapat Pimpinan Nasional. Pasal 22 Kongres Luar Biasa 1. Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan secara tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah keseluruhan Dewan Pengurus Daerah GPKN.

10 2. Wewenang Kongres Luar Biasa berlaku sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Kongres sebagaimana diatur pada pasal 20 ayat 3 Angggaran Dasar ini. Pasal 23 Konferensi Daerah 1. Konferensi Daerah (Konferda) adalah pemegang kekuasaan tertinggi GPKN ditingkat DPD. 2. Konferda diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun. 3. Konferda berwenang: a. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) DPD GPKN. b. Menetapkan Program Kerja dan Kebijakan Organisasi ditingkat Daerah. c. Memilih dan menetapkan komposisi pengurus DPD GPKN, MPKN tingkat Daerah dan disahkan oleh DPP GPKN. 4. Konferda diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya DPD GPKN 5. Materi Konferda disiapkan melalui Rapat Pimpinan Daerah. Pasal 24 Konferensi Daerah Luar Biasa 1. Konferensi Daerah Luar Biasa dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan secara tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah keseluruhan Dewan Pengurus Cabang GPKN. 2. Wewenang Konferensi Daerah Luar Biasa berlaku sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Kongres sebagaimana diatur pada pasal 22 ayat 3 Angggaran Dasar ini. Pasal 25 Konferensi Cabang 1. Konferensi Cabang (Konfercab) adalah pemegang kekuasaan tertinggi GPKN ditingkat DPC. 2. Konfercab diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun. 3. Konfercab berwenang: a. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) DPC GPKN. b. Menetapkan Program Kerja dan Kebijakan Organisasi ditingkat Daerah. c. Memilih dan menetapkan komposisi pengurus DPC GPKN, MPKN tingkat Cabang dan disahkan oleh DPD GPKN yang diteruskan kepada DPP GPKN. 4. Konfercab diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya DPC GPKN 6. Materi Konfercab disiapkan melalui Rapat Pimpinan Cabang. Pasal 26 Sidang Paripurna 1. Sidang Paripurna Nasional (SIPURNAS) merupakan forum tertinggi kedua setelah Kongres, antara Pengurus Tingkat Daerah dengan Pengurus Tingkat Pusat.

11 2. Sidang Paripurna Daerah (SIPURDA) merupakan forum musyawarah tertiggi kedua setelah Konferensi Daerah (Konferda), antara Pengurus Tingkat Cabang dan Pengurus Tingkat Daerah. BAB XII TATA TERTIB DAN DISIPLIN ORGANISASI Pasal 27 Tata Tertib Guna menunjang disiplin organisasi, maka ditertibkan peraturan-peraturan Organisasi yang akan ditetapkan tersendiri oleh Badan Pengurus Harian Pusat. Pasal 28 Disiplin Organisasi 1. Apabila ada pengurus yang melakukan pelanggaran maka organisasi berhak dan berwenang untuk melakukan proses dan pemberian sanksi terhadap yang bersangkutan. 2. Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ada yang bersifat kode administratif, bersifat kode etik dan hukum 3. Hal yang berkaitan dengan sanksi yang bersifat administratif dan hukum akan di atur dalam Peraturan Organisasi (PO) Harta kekayaan organisasi diperoleh dari: BAB XIII KEUANGAN ORGANISASI Pasal Uang pangkal dan iuran anggota 2. Sumbangan yang tidak mengikat 3. Pendapatan lain yang sah yang tidak bertentangan dengan AD/ART Pasal Semua harta kekayaan organisasi (harta bergerak dan tidak bergerak) adalah milik organisasi. 2. Harta kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah milik Organisasi GPKN 3. Pertanggung jawaban kekayaan organisasi sesuai tingkatannya secara transparan dan wajib di ketahui setiap Dewan Pengurus.

12 BAB XIV HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN Pasal GPKN dapat mengadakan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART, Peraturan Organisasi dan perundang undangan yang berlaku. 2. GPKN memandang bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota maupun Organisasi Masyarakat Kepulauan Nias yang ada di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mitra kerja strategis yang dapat berisnergi bersama-sama untuk memajukan masyarakat Kepulauan Nias secara keseluruhan. 3. GPKN wajib menyampaikan saran positip bahkan kritik baik pemerintah pusat, daerah bahkan pemerintah yang ada di Kepulauan Nias secara khusus yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat Kepulauan Nias BAB XV PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 32 Pembubaran GPKN hanya dapat dilakukan: 1. Melalui Sidang Istimewa Pimpinan Nasional yang khusus diadakan / dilakukan untuk hal itu dan dihadiri oleh 2/3 seluruh pengurus aktif. 2. Keputusan seluruh anggota Deklarator Organisasi GPKN BAB XVI PERATURAN PERALIHAN Pasal GPKN didirikan oleh Penggagas dan Deklarator yang nama-namanya tertuang dalam Pembukan Anggaran Dasar. 2. Dewan Deklarator dapat dibentuk sewaktu-waktu, tugas dan wewenang akan di atur pada saat terbentuk.

13 BAB. XVII P E N U T U P Pasal Hal hal yang belum tertuang dan diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini. 2. Anggaran Dasar ini disahkan dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

14 ANGGARAN RUMAH TANGGA Gerakan Pemuda Kepulauan Nias (GPKN) BAB I NILAI NILAI DASAR ORGANISASI Pasal 1 1. GPKN adalah organisasi sosial yang lahir dari semangat pemuda Kepulauan Nias dan berjuang ditengah-tengah masyarakat untuk kesejahteraan, keadilan, kemakmuran dan keselamatan serta kebesaran Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. GPKN adalah organisasi sosial yang rela berjuang dan berkorban tanpa pamrih untuk kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kepulauan Nias secara khusus. 3. GPKN adalah organisasi sosial yang senantiasa menjalin hubungan dan kerjasama dengan semua pihak yang menjunjung tinggi cita cita Proklamasi 17 Agustus GPKN adalah orgsanisasi yang membangun kepercayaan diri masyarakat dengan budaya Indonesia serta meningkatkan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi hingga menjadi bangsa yang modern dengan tidak meninggalkan jati diri bangsa Indonesia yang beradab serta saling menghormati. BAB II K E A N G G O T A A N Pasal 2 Syarat Syarat Keanggotaan 1. Pada hakekatnya seluruh Pemuda Kepulauan Nias adalah anggota GPKN 2. Anggota biasa adalah pemuda Kepulauan Nias yang sudah terdaftar secara sah dalam organisasi GPKN 3. Yang dimaksud pemuda Kepulauan Nias adalah: a. Orang yang berasal dari Kepulauan Nias b. Orang yang lahir diseluruh daratan Kepulauan Nias dan mengakui dirinya bagian dari masyarakat Kepulauan Nias. c. Orang yang mempunyai garis keturunan leluhur berasal dari daratan Kepulauan Nias 4. Bersedia menerima dan mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Program Kerja dan Peraturan Organisasi yang di keluarkan secara nasional.

15 Pasal 3 Anggota Luar Biasa Anggota luar biasa adalah warga diluar masyarakat Kepulauan Nias yang menyatakan bersedia mematuhi aturan organisasi dan menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GPKN. Pasal 4 Anggota Kehormatan Anggota Kehormatan diangkat dan ditetapkan dalam Kongres atas usul Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pengurus Daerah dan Dewan Pengurus Cabang Pasal 5 Hak dan Kewajiban Anggota 1. Anggota GPKN mempunyai hak: a. Mendapatkan hak suara (dipilih dan memilih) b. Mendapatkan hak bicara untuk mengajukan pendapat, saran dan usul. c. Mendapat perlindungan dan pembelaaan dari GPKN d. Menggunakan hak suara dalam rapat serta hak memilih dan dipilih sebagai pengurus GPKN kecuali anggota kehormatan dan anggota luar biasa hanya mempunyai hak bicara. 2. Anggota GPKN mempunyai kewajiban: a. Tunduk dan taat terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GPKN serta seluruh perangkat Peraturan Organisasi GPKN lainnya b. Menjunjung tinggi nama baik serta visi misi organisasi GPKN c. Mendukung dan mensukseskan seluruh pelaksanaan program GPKN. Berhenti sebagai anggota GPKN karena: Pasal 6 Pemberhentian Keanggotaan a. Atas permintaan diri sendiri b. Diberhentikan karena tidak dapat melaksanakan kewajiban sebagai anggota GPKN c. Meninggal Dunia

16 BAB III KEPENGURUSAN Pasal 7 Dewan Pengurus Pusat 1. Wewenang a. Menentukan kebijakan umum sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Ketetapan Kongres lainnya, serta kebijakan-kebijakan GPKN lainnya. b. Mensahkan susunan Personalia Dewan Pengurus Daerah dan MPKN tingkat Daerah dari hasil Konferda. c. Dapat membentuk Badan-Badan khusus maupun Lembaga d. Membatalkan atau meluruskan atau memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan Pengurus Daerah karena bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan GPKN lainnya. e. Menyelenggarakan Konferensi Daerah Luar Biasa dalam hal Dewan Pengurus Pusat menilai bahwa telah terjadi kemacetan kepemimpinan organisasi di tingkat Daerah. f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan GPKN. 2. Untuk dapat dipilih personalia pengurus Dewan Pengurus Pusat, maka calon anggota harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut : a. Berakhlak mulia dan percaya kepada Tuhan yang maha esa. b. Memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam pasal 2 Anggaran Rumah Tangga GPKN c. Berusia tidak lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun saat dipilih. d. Tidak melebihi 2 (dua) periode kepengurusan di DPP GPKN e. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi. f. Tidak tercela dan atau tidak pernah berbuat hal - hal yang bertentangan dengan hukum negara. g. Berdomisili didaerah Jabodetabek serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan DPP GPKN. h. Bersedia menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan dan peraturan organisasi GPKN. 3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Umum DPP GPKN, maka selain memenuhi pasal 7 ayat 2 Anggaran Rumah Tangga, calon Ketua Umum harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Didukung sekurang-kurangnya 20 persen suara peserta. b. Mendapat rekomendasi dukungan tertulis sekurang kurangnya satu Dewan Pengurus Daerah. c. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi serta strategi dan Kebijakan dalam memajukan GPKN dihadapan peserta Kongres.

17 4. Komposisi Kepengurusan DPP GPKN terdiri dari Ketua Umum, beberapa Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, beberapa Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, beberapa Wakil Bendahara Umum, serta Departemen - Departemen yang pimpin oleh Ketua Departemen dan beberapa Anggota Departemen. Pasal 8 Dewan Pengurus Daerah 1. Wewenang a. Melaksanakan kebijakan organisasi di daerahnya dalam melaksanakan program sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan-kebijakan GPKN lainnya. b. Mensahkan susunan Personalia Dewan Pengurus Cabang dan MPKN tingkat Cabang dari hasil Konfercab. c. Membatalkan atau meluruskan atau memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan Pengurus Cabang karena bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan GPKN lainnya. d. Menyelenggarakan Konferensi Cabang Luar Biasa dalam hal Dewan Pengurus Daerah menilai bahwa telah terjadi kemacetan kepemimpinan organisasi di tingkat Cabang. e. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan GPKN. 2. Untuk dapat dipilih personalia pengurus Dewan Pengurus Daerah, maka calon anggota harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut : a. Berakhlak mulia dan percaya kepada Tuhan yang maha esa. b. Memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam pasal 2 Anggaran Rumah Tangga GPKN c. Berusia tidak lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun saat dipilih. d. Tidak melebihi 2 (dua) periode kepengurusan di DPD GPKN e. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi. f. Tidak tercela dan atau tidak pernah berbuat hal - hal yang bertentangan dengan hukum negara. g. Berdomisili di wilayah dimana Pengurus Daerah berada serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan DPP GPKN. h. Bersedia menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan dan peraturan organisasi GPKN. 3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua DPD GPKN, maka selain memenuhi pasal 8 ayat 2 Anggaran Rumah Tangga, calon Ketua DPD harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Didukung sekurang-kurangnya 20 persen suara peserta. b. Mendapat rekomendasi dukungan tertulis sekurang kurangnya satu Dewan Pengurus Cabang. c. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi serta strategi dan Kebijakan dalam memajukan GPKN dihadapan peserta Konferda. 4. Komposisi Kepengurusan DPD GPKN terdiri dari Ketua DPD, beberapa Wakil Ketua

18 DPD, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, beberapa Wakil Bendahara, serta Divisi - Divisi yang pimpin oleh Ketua Divisi dan beberapa Anggota Divisi. Pasal 9 Dewan Pengurus Cabang 1. Wewenang a. Melaksanakan kebijakan organisasi di cabangnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Kebijakan-Kebijakan GPKN lainnya. b. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan GPKN. 2. Untuk dapat dipilih personalia pengurus Dewan Pengurus Cabang, maka calon anggota harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut : a. Berakhlak mulia dan percaya kepada Tuhan yang maha esa. b. Memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam pasal 2 Anggaran Rumah Tangga GPKN c. Berusia tidak lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun saat dipilih. d. Tidak melebihi 2 (dua) periode kepengurusan di DPC GPKN e. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi. f. Tidak tercela dan atau tidak pernah berbuat hal - hal yang bertentangan dengan hukum negara. g. Berdomisili di wilayah dimana Pengurus Cabang berada serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan DPP GPKN. h. Bersedia menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan dan peraturan organisasi GPKN. 3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua DPC GPKN, maka selain memenuhi pasal 9 ayat 2 Anggaran Rumah Tangga, calon Ketua DPD harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Didukung sekurang-kurangnya 20 persen suara peserta. b. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi serta strategi dan Kebijakan dalam memajukan GPKN dihadapan peserta Konfercab. 4. Komposisi Kepengurusan DPC GPKN terdiri dari Ketua DPC, beberapa Wakil Ketua DPD, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, beberapa Wakil Bendahara, serta Bidang - Bidang yang pimpin oleh Ketua Bidang dan beberapa Anggota Bidang. Pasal Untuk setiap jajaran kepengurusan di semua tingkatan perlu melihat faktor keterwakilan dari setiap masing masing daerah wilayah Kabupaten/Kota Kepulauan Nias. 2. Jabatan Ketua Umum/Ketua, Sekretaris Jenderal/Sekretaris, Bendahara Umum/Bendahara disemua tingkatan tidak boleh dari satu Kabupaten/Kota yang sama. 3. Kepengurusan yang berkedudukan di wilayah Kepulauan Nias sebagaimana di atur pada ayat 1 dan 2 pasal ini, hal ini tidak berlaku karena kepengurusan di bentuk secara khusus seperti yang tercantum dalam pasal 16 ayat 2 Anggaran Dasar.

19 BAB IV PERMUSYAWARATAN Pasal 11 Kongres 1. Kongres dihadiri oleh Peserta dan Peninjau 2. Peserta Kongres adalah : a. Dewan Pengurus Pusat b. Dewan Pengurus Daerah GPKN c. MPKN di tingkat Pusat 3. Peninjau Kongres adalah : a. Dewan Penasehat GPKN b. Dewan Pengurus Cabang GPKN c. MPKN tingkat Daerah dan Cabang d. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat. 4. Peserta Kongres memiliki hak bicara dan hak suara. 5. Ketentuan mengenai hak suara pada ayat (4) empat pasal ini akan diatur dalam Peraturan Organisasi. 6. Peninjau Kongres hanya memiliki hak bicara. 7. Rancangan materi Kongres disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat. 8. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban diterima Peserta Kongres, maka Dewan Pengurus Pusat dinyatakan demisioner. Pasal 12 Kongres Luar Biasa Kongres Luar Biasa hanya dapat dilakukan apabila dipandang perlu atas permintaan secara tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah Dewan Pengurus Daerah. Pasal 13 Konferensi Daerah 1. Konferensi Daerah (Konferda) dihadiri oleh Peserta dan Peninjau 2. Peserta Konferda adalah : a. Dewan Pengurus Pusat b. Dewan Pengurus Daerah GPKN c. MPKN di tingkat Daerah. d. Dewan Pengurus Cabang 3. Peninjau Konferda adalah MPKN ditingkat cabang dan undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah.

20 4. Peserta Konferda memiliki hak bicara dan hak suara. 5. Ketentuan mengenai hak suara pada ayat (4) empat pasal ini akan diatur dalam Peraturan Organisasi. 6. Peninjau Konferda hanya memiliki hak bicara 7. Rancangan materi Konferda disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah. 8. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban diterima Peserta Konferda, maka Dewan Pengurus Daerah dinyatakan demisioner. Pasal 14 Konferensi Daerah Luar Biasa Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) hanya dapat dilakukan apabila dipandang perlu atas permintaan secara tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah Dewan Pengurus Cabang. Pasal 15 Konferensi Cabang 1. Konferensi Cabang (Konfercab) dihadiri oleh Peserta dan Peninjau 2. Peserta Konfercab adalah : a. Dewan Pengurus Pusat b. Dewan Pengurus Daerah GPKN c. Dewan Pengurus Cabang d. MPKN di tingkat Cabang 3. Peninjau Konfercab adalah undangan yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Cabang. 4. Peserta Konfercab memiliki hak bicara dan hak suara. 5. Ketentuan mengenai hak suara pada ayat (4) empat pasal ini akan diatur dalam Peraturan Organisasi. 6. Peninjau Konfercab hanya memiliki hak bicara 7. Rancangan materi Konferda disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah. 8. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban diterima Peserta Konfercab, maka Dewan Pengurus Cabang dinyatakan demisioner. BAB V RAPAT RAPAT Pasal 16 Rapat Pimpinan Nasional 1. Peserta Rapat Pimpinan Nasional terdiri dari : a. Dewan Pengurus Pusat b. MPKN tingkat Pusat

21 c. Dewan Pengurus Daerah 2. Peserta Rapat Pimpinan Nasional memiliki hak bicara 3. Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat 4. Rancangan materi Rapat Pimpinan Nasional disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat. 5. Sidang-sidang Rapat Pimpinan Nasional dipimpin oleh Dewan Pengurus Pusat. Pasal 17 Rapat Pimpinan Daerah 1. Peserta Rapat Pimpinan Daerah terdiri dari : a. Dewan Pengurus Pusat b. Dewan Pengurus Daerah c. Dewan Pengurus Cabang d. MPKN tingkat Daerah 2. Peserta Rapat Pimpinan Daerah memiliki hak bicara. 3. Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah. 4. Rancangan materi Rapat Pimpinan Daerah disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah. 5. Sidang-sidang Rapat Pimpinan Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus Daerah. Pasal 18 Rapat Pimpinan Cabang 1. Peserta Rapat Pimpinan Cabang terdiri dari : a. Dewan Pengurus Pusat b. Dewan Pengurus Daerah c. Dewan Pengurus Cabang d. MPKN tingkat Cabang 2. Peserta Rapat Pimpinan Daerah memiliki hak bicara. 3. Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pengurus Cabang. 4. Rancangan materi Rapat Pimpinan Cabang disiapkan oleh Dewan Pengurus Cabang. 5. Sidang-sidang Rapat Pimpinan Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus Cabang. BAB VI KUORUM DAN PERSYARATAN Pasal Kongres/Kongres Luar Biasa, Konferensi Daerah/Konferensi Daerah Luar Biasa, Konferensi Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri duapertiga dari total jumlah kepengurusan GPKN. 2. Apabila ketentuan dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dipenuhi, maka semua jenjang permusyawaratan di atas dapat ditunda selama dua kali 60 menit, dan jika dalam tenggang waktu tersebut kuorum belum dapat terpenuhi, maka atas persetujuan peserta yang hadir sidang-sidang selanjutnya dinyatakan sah

22 3. Ketentuan mengenai kuorum dan persyaratan Rapat Rapat diberlakukan sama dengan yang diatur pada ayat 1 dan 2 pasal ini, terkecuali Rapat Rapat Dewan Pengurus penundaan waktunya adalah selama dua kali. BAB VII RANGKAP JABATAN, PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU Pasal 20 Rangkap Jabatan 1. Dewan Pengurus tidak diperkenankan merangkap jabatan pada Dewan Pengurus, MPKN baik yang lebih rendah maupun yang lebih tinggi tingkatannya. 2. Ketentuan lebih lanjut pada ayat 1 (satu) pasal ini diatur dalam Peraturan Organisasi. Pasal 21 Pendelegasian Wewenang Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan sementara dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat menjalankan kewajibannya untuk sementara waktu tertentu, maka salah seorang Ketua/Wakil Ketua yang ditunjuk Ketua Umum/Ketua bertindak untuk dan atas nama Ketua Umum/Ketua untuk jangka waktu yang ditentukan. Pasal 22 Pergantian Antar Waktu 1. Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan tetap dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat menjalankan dan atau menyelesaikan kewajibannya sampai masa bakti kepengurusan berakhir, maka jabatan Ketua Umum/Ketua digantikan oleh salah seorang Wakil Ketua Umum/Wakil Ketua yang ditetapkan dalam Rapat Pleno Dewan Pengurus yang diagendakan untuk keperluan itu. 2. Apabila karena diberhentikan dengan alasan tidak aktif, dan atau dianggap melanggar konstitusi, atau mengundurkan diri, maka pergantian untuk mengisi lowongan jabatan dimaksud dilakukan dan ditetapkan melalui Rapat Pleno Dewan Pengurus dengan mempertimbangkan secara sungguh-sungguh saran dan usulan dari Dewan Pengurus yang mengusulkan dan atau menggantikannya. 3. Tindakan yang dilakukan Dewan Pengurus sebagaimana dimaksud ayat 1 dan 2 pasal ini harus disampaikan secara tertulis kepada Dewan Pengurus satu tingkat diatasnya untuk disahkan, kecuali untuk Dewan Pengurus Pusat maka pengesahannya dilakukan oleh Ketua Umum. 4. Pengkuhan personalia pengurus yang mengisi jabatan lowong antar waktu dilakukan oleh Ketua umum/ketua Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dalam suatu rapat pleno yang

23 mengagendakan khusus untuk itu, terkecuali pergantian Ketua Umum pengukuhannya dilakukan oleh Pimpinan Sidang melalui Rapat yang diadakan untuk itu. 5. Ketentuan lebih lanjut ayat mengenai pergantian antar waktu diatur dalam Peraturan Organisasi GPKN. BAB VIII MAJELIS PEMUDA KEPULAUAN NIAS Pasal Majelis Pemuda Kepulauan Nias (MPKN) merupakan lembaga yang bekerja secara kolektif dan bertugas menyelenggarakan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus sesuai tingkatannya masing-masing. 2. MPKN dibentuk sesuai tingkatan kepengurusan GPKN, untuk tingkat Pusat dibentuk melalui Kongres, tingkat Daerah melalui Konferda dn tingkat Cabang melalui Konfercab. 3. Anggota MPKN mencakup tokoh-tokoh pemuda, mantan Dewan Pengurus sesuai tingkatannya. 4. Kepengurusan MPKN terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris serta sejumlah anggota. BAB IX BADAN DAN DEKLARATOR Pasal 24 Status Badan Khusus GPKN adalah Badan Pembantu Dewan Pengurus dalam merealisasikan program kerjanya yang dibentuk menurut kebutuhan oleh Dewan Pengurus menurut tingkatannya. Pasal 25 Tugas Dan Kewajiban 1. Badan Khusus bertugas melaksanakan program sesuai dengan fungsi dan peran serta pembidangan masing-masing. 2. Badan Khusus mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal memberikan pelatihan untuk meningkatkan keahlian profesi bagi pengurus GPKN dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan semacam kegiatan lainnya. 3. Pelaksana Badan Khusus bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus Pusat yang menyangkut laporan kegiatan maupun keuangan yang di kelola. 4. Ketentuan mengenai Badan Khusus diatur lebih lanjut dalam Peratuaran Organisasi.

24 BAB X PEMBENTUKAN ORGANISASI DAERAH DAN CABANG Pasal 26 Pembentukan Dewan Pengurus Daerah 1. Dewan Pengurus Daerah GPKN dapat dibentuk di propinsi atas permintaan pemuda Kepulauan Nias yang berdomisili di provinsi tersebut dan disetujui oleh Dewan Pengurus Pusat. 2. Dewan Pengurus Daerah GPKN dapat dibentuk atas usul setengah lebih satu pengurus aktif ditingkat pusat. 3. Khusus Kepulauan Nias setiap Kabupaten/Kota dibentuk Dewan Pengurus Daerah. Pasal 27 Pembentukan Dewan Pengurus Cabang 1. Dewan Pengurus Cabang GPKN dapat dibentuk Kabupaten/Kota atas permintaan pemuda Kepulauan Nias yang berdomisili di Kabupaten/Kota tersebut dan disetujui oleh Dewan Pengurus Daerah dan disahkan Oleh Dewan Pengurus Pusat. 2. Dewan Pengurus Cabang GPKN dapat dibentuk atas usul setengah lebih satu dari jumlah pengurus Daerah. 3. Khusus Kepulauan Nias setiap Kecamatan dibentuk Dewan Pengurus Cabang BAB XI KEUANGAN ORGANISASI Pasal 28 Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan 1. Dewan Pengurus setiap tingkatan beranggungjawab atas penggunaan dana dan pengelolaan harta kekayaan organisasi sesuai sistem keuangan dan akutansi Indonesia. 2. Bendahara secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali memberikan laporan keuangan dalam rapat Pleno Dewan Pengurus. 3. Untuk transparansi Keuangan Organisasi Dewan Pengurus setiap tingkatan wajib membuka rekening atas nama organisasi GPKN. 4. Untuk setiap kegiatan apapun disetiap tingkatan, panitia yang telah ditunjuk menyelenggarakan suatu kegiatan wajib memberikan Laporan Pertanggungjawaban keuangan yang diterima kepada Dewan Pengurus maksimal 2 (dua) bulan setelah terselenggaranya acara tersebut.

25 BAB XII PERATURAN PERALIHAN Pasal Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga akan ditetapkan melalui mekanisme permusyawaratan dan rapat-rapat GPKN. 2. Hal hal yang akan diatur dan ditetapkan tidak boleh melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BAB XII PENUTUP Pasal Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh para deklarator GPKN 2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 27 Juli 2012 Oleh : Deklarator DEWAN PENGURUS PUSAT GERAKAN PEMUDA KEPULAUAN NIAS (GPKN) Tobias Duha, S.Kom Ketua Umum Viktor Putra Fanolo Gulo, SE Sekretaris Jenderal

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat-Syarat Keanggotaan 1. Yang menjadi anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pembukaan

ANGGARAN DASAR Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pembukaan ANGGARAN DASAR Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pembukaan Bahwasanya dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, generasi muda yang memiliki dinamika, militansi dan idealisme, menonjol peranan dan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.

Lebih terperinci

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal, AD/ART IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA KEPUTUSAN MUNAS I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA Nomor : 2/MUNAS I/ IGPKhI /I/ 2017 Tentang : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IGPKhI DENGAN

Lebih terperinci

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

KETETAPAN KONGRES XII PEMUDA/KNPI NOMOR: TAP. 08/KONGRES-XII/PEMUDA-KNPI/2008

KETETAPAN KONGRES XII PEMUDA/KNPI NOMOR: TAP. 08/KONGRES-XII/PEMUDA-KNPI/2008 KETETAPAN KONGRES XII PEMUDA/KNPI NOMOR: TAP. 08/KONGRES-XII/PEMUDA-KNPI/2008 t e n t a n g ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KONGRES

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia atau disingkat

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N P E M B U K A A N BAHWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945, YANG DICETUSKAN RAKYAT INDONESIA MERUPAKAN PUNCAK PERJUANGAN PERGERAKAN NASIONAL DAN TITIK AWAL UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA KEMERDEKAAN,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA : BAHWA KEMERDEKAAN, KEADILAN, DAN KEBENARAN ADALAH IDAMAN SETIAP BANGSA INDONESIA, SEBAGAI NEGARA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap

Lebih terperinci

Halaman PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam

Lebih terperinci

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA

KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA *48766 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 24 TAHUN 1999 (24/1999) TENTANG PENGESAHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa : Bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku yang terpadu menjadi bangsa yang besar adalah anugerah Tuhan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO MUKADIMAH Kemajuan Indonesia harus diusahakan melalui perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang cerdas, jujur, dan bermartabat dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2007 TANGGAL : 19 Juni 2007 ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA" Bahwa Veteran

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Bahwa perjuangan Bangsa Indonesia untuk mengisi kemerdekaan sejak 17 Agustus 1945 telah memasuki tahap yang makin memerlukan optimalisasi potensi bangsa,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA/PEMUDA PERIODE

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA/PEMUDA PERIODE ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA/PEMUDA PERIODE 2015 2018 DEWAN PENGURUS PUSAT KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA PERIODE 2015 2018 ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA/KNPI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Lebih terperinci

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016. KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016 tentang PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA MUKADIMAH Menyadari sepenuhnya bahwa untuk mencapai suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, guna mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,

Lebih terperinci

KETETAPAN KONGRES XIII PEMUDA/KNPI NOMOR : TAP 07/KONGRES-XIII/PEMUDA-KNPI/2011

KETETAPAN KONGRES XIII PEMUDA/KNPI NOMOR : TAP 07/KONGRES-XIII/PEMUDA-KNPI/2011 KETETAPAN KONGRES XIII PEMUDA/KNPI NOMOR : TAP 07/KONGRES-XIII/PEMUDA-KNPI/2011 T e n t a n g ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Himpunan Gerakan Kewirausahaan Nasional Indonesia, yang kemudian disingkat

Lebih terperinci

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU ANGGARAN DASAR SAREKAT HIJAU INDONESIA PEMBUKAAN Krisis berbangsa dan bernegara yang dialami Indonesia, terjadi hampir di seluruh bidang kehidupan. Krisis ini menyebabkan tidak terpenuhinya hak-hak sosial,

Lebih terperinci

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Bahwa PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG Lampiran IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II (IKAPENDA) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II (IKAPENDA) PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II (IKAPENDA) PEMBUKAAN Bahwa pembangunan nasional Indonesia pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan seluruh tanah air Indonesia untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-undang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 telah memberikan arah dan landasan perjuangan bagi bangsa Indonesia, yang selanjutnya pada pasal

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA MUKADIMAH Bahwa para Apoteker Indonesia merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang dianugerahi bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlian di bidang

Lebih terperinci

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 76 TAHUN 1993 (76/1993) Tanggal: 18 AGUSTUS 1993 (JAKARTA)

Lebih terperinci

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN DASAR halaman 1 dari 10 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN DASAR P E M B U K A A N

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Bijaksana, umat Katolik menyadari dan menghayati secara

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24 Tahun 1999 TANGGAL : 24 Maret 1999 ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan atas perjuangan seluruh

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA Dl RUSIA (Permira) P E M B U K A A N Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Federasi

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O TAHUN 2011 ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2 PEMBUKAAN Ikatan Surveyor Indonesia atau dikenal dengan ISI merupakan sebuah organisasi profesi yang terkait dengan pekerjaan di bidang informasi kebumian (geo-informasi) atau dikenal dengan nama Geomatika.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 27 Tahun 2013 TANGGAL : 12 November 2013 ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Kami Veteran

Lebih terperinci

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN AD/ART KM UGM PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Republik Indonesia harus diisi dengan kegiatan pembangunan yang bervisi kerakyatan sebagai perwujudan rasa syukur bangsa Indonesia atas rahmat Tuhan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR A P K L I N D O

ANGGARAN DASAR A P K L I N D O ANGGARAN DASAR A P K L I N D O (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia) Hasil MUNAS V 2008 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, dengan ini Dewan Pengurus Nasional APKLINDO

Lebih terperinci

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015 PEMBUKAAN Mahasiswa memiliki potensi yang merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang harus diarahkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari kaum penjajah, maka setiap warga negara berkewajiban mengisi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKLIn) 2016 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DOKTER SPESIALIS

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA MUKADIMAH : Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan kesadaran yang tinggi dalam menyumbangkan dharma bakti untuk pembangunan Nusa dan Bangsa Indonesia menuju

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG AMANDEMEN AD/ART PPI UTM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Anggota Biasa adalah setiap mahasiswa hukum di Indonesia pada tingkat strata 1 dan strata 2 hingga dua tahun setelah menyelesaikan studinya atau belum

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tujuan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

Musyawarah Nasional III Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (MUNAS HIMNI ) Gunungsitoli - Kepulauan Nias Juli Page 1 of 21

Musyawarah Nasional III Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (MUNAS HIMNI ) Gunungsitoli - Kepulauan Nias Juli Page 1 of 21 Musyawarah Nasional III Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (MUNAS HIMNI ) Gunungsitoli - Kepulauan Nias Juli 2011 Page 1 of 21 Lampiran Surat Keputusan MUNAS III HIMNI Tahun 2011. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006 ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006 MENIMBANG : a. Bahwa Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris telah disahkan

Lebih terperinci

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Arsitek sebagai warga negara yang sadar akan panggilan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan serta peradaban manusia, senantiasa belajar

Lebih terperinci

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015 PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, 29-30 MEI 2015 1. Beberapa ketentuan dalam MENIMBANG diubah dan disesuaikan dengan adanya Undang-Undang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARARAN RUMAH TANGGA PARTAI GOLONGAN KARYA ANGGARAN DASAR. Bagian Kesatu PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARARAN RUMAH TANGGA PARTAI GOLONGAN KARYA ANGGARAN DASAR. Bagian Kesatu PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARARAN RUMAH TANGGA PARTAI GOLONGAN KARYA ANGGARAN DASAR Bagian Kesatu PEMBUKAAN Bahwa Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah berkat rahmat

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan Anggaran Dasar GAPEKSINDO dan ditetapkan serta disahkan pada Musyawarah Nasional Khusus di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya pengabdian kepada bangsa dan negara adalah kewajiban setiap warga negara Indonesia yang harus dilaksanakan dan dikembangkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya sumberdaya perikanan yang ada di wilayah kedaulatan Republik Indonesia merupakan karunia

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008 Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR PERSATUAN GURU MADRASAH INDONESIA (PGMI) Bahwa sesungguhnya Islam adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PEMBUKAAN Kegiatan panjat tebing di Indonesia merupakan wujud nyata dari dinamika warga negara Indonesia yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam berbagai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA BAB I LAMBANG, BENDERA, HYMNE DAN MARS ORGANISASI Pasal 1 Lambang 1. Lambang Organisasi berbentuk lingkaran dengan tulisan Asosiasi Laundry Indonesia dan

Lebih terperinci

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL VI HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN (HAKLI) NOMOR : VI/MUNAS VI/HAKLI/2015 TENTANG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA (HAKLI) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 Telepon : 085 2222 934 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. Calon Anggota b. Anggota

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM SELURUH INDONESIA NOMOR : KEP-02/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Dengan menyadari sedalam-dalamnya akan kedudukan, tugas dan kewajiban

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Anggota Biasa adalah setiap mahasiswa hukum di Indonesia yang masih terdaftar sebagai mahasiswa pada

Lebih terperinci

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 LEMBAGA NEGARA. POLITIK. Pemilu. DPR / DPRD. Warga Negara. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berjuang secara bersinergi dan berkelanjutan untuk mengisi kemerdekaannya

Lebih terperinci

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI) 1 ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI) MUKADDIMAH Bahwa sesungguhnya kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan menyampaikan dan memperoleh informasi, serta kemerdekaan berserikat adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga yang selanjutnya disebut BEM

Lebih terperinci

POSDAYA BERSERI DUSUN I

POSDAYA BERSERI DUSUN I CONTOH ANGGARAN DASAR POSDAYA BERSERI DUSUN I DESA BAJONG, KEC. BUKATEJA, KAB. PURBALINGGA Logo Perguruan Tinggi Logo Pemerintah Daerah MUKADIMAH Keluarga sebagai bagian integral dari Masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN KERUKUNAN TANI INDONESIA (HKTI)

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN KERUKUNAN TANI INDONESIA (HKTI) ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN KERUKUNAN TANI INDONESIA (HKTI) Hasil Musyawarah Nasional VIII Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jakarta, 31 Juli 2015 AD dan ART HKTI Hal 1 ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Pembukaan Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Kriteria Keanggotaan Yang dapat diterima menjadi anggota harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebebagai berikut

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI BUMISERAM (IKAB) MAKASSAR JAKARTA, 19 JULI 2009 KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA Anggaran Dasar di bawah ini adalah Anggaran Dasar Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia sebagaimana telah diubah dan disahkan dalam Rapat Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH Bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana amanat UUD 1945 tiada lain adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB BAB I NAMA, BENTUK, SIFAT, ASAS, VISI, MISI, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama NINJA OWNERS CLUB, yang dapat disingkat dengan nama N O C. Pasal 2

Lebih terperinci

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012 KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPI Jepang Periode 2012-2013 Dengan rahmat Allah

Lebih terperinci