BAB IV ANALISA DATA. berpengaruh terhadap biaya listrik, dengan langkah langkah sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan

Bab IV Analisis Kelayakan Investasi

BAB IV BAHASAN UTAMA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Pemakaian Beban Saat Kondisi Filter Bersih. 35PK, langsung pada sub distribution panel di area ruang serbaguna.

AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA

Optimasi Energi pada Motor Induksi 3 Fasa dalam Memproduksi Kebutuhan Air (Studi Kasus di PDAM Karang Pilang Surabaya)

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

KONSERVASI ENERGI DENGAN KENDALI SISTEM PEMOMPAAN AIR MENGGUNAKAN VARIABLE FREQUENCY DRIVE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Simulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat

ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA

V12 V10 V11 BAB IV BAHASAN UTAMA. 4.1 Analisa Kerja Mesin Pendingin. Gambar 4.1 Skema Distribusi Aliran Analisa Penggunaan Chiller

Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

Oleh : Pressa Perdana S.S Dosen Pembimbing Ir. Syarifuddin Mahmudsyah, M.Eng - Ir. Teguh Yuwonoi -

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)

BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

Penghematan Energi pada Kompresor Menggunakan Variable Speed Drive (VSD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow

ANALISA EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA PADA POMPA SIRKULASI PENDINGIN GENERATOR DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Tarif dan Koreksi Faktor Daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Renewable energy atau energi terbarukan adalah energy yang disediakan oleh alam

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN DAYA LISTRIK ANTARA RANGKAIAN STAR - DELTA DENGAN INVERTER PADA MOTOR LISTRIK AC 22 kw

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

Aplikasi Sistem Thermal Energy Storage pada Sistem Pengkondisian Udara di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH ARUS HARMONISA PADA UNJUK KERJA SISTEM OPEN- LOOP VARIABLE SPEED DRIVE MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN INVERTER

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PERHITUNGAN DAN METODE KONSTRUKSI SISTEM PENDINGINAN TERHADAP AUDITORIUM

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

Waktu rata rata penggulungan benang

Tabel 3.5 Kapasitas Aliran Air Q rata-rata setiap hari dari jam 00 sampai dengan jam05[pdam].

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

BAB III PROSES DAN HASIL PENGUKURAN DISTRIBUSI TEMPERATUR

PERHITUNGAN BEBAN SIRKULASI VERTIKAL (LIFT)

Batas Porsi Defence. Aliran Amphere. Moment Putaran. Saves Electricity Saves You Money Saves the Environment

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini sebagian besar pemakaian beban listrik di masyarakat hampir 90%

ANALISA PEMANFAATAN PANAS BUANG GENSET GAS UNTUK ABSORPTION CHILLER SEBAGAI IMPLEMENTASI EFISIENSI ENERGI HALAMAN JUDUL

BAB IV PERHTUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Contohnya yaitu beban beban nonlinier, terutama peralatan listrik berbasis

ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA MOTOR INDUKSI SATU PHASA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER

PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kelistrikan maka konsumsi daya semakin meningkat. Seperti halnya komputer,

TUGAS AKHIR OPTIMASI POMPA PROGRESSIVE CAVITY DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED DRIVE UNTUK KEBUTUHAN TRANSFER MASSECUITE DAN MOLASSES

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Energi Listrik, Daya Listrik dan Tarif Listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini

PENGOPERASIAN CHILLED WATER SYSTEM PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK

KAJIAN PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK DENGAN PEMASANGAN INVERTER PADA MOTOR FAN MENARA PENDINGIN RSG - GAS

BAB IV PEMBAHASAN Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 48 V

BAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA

OPTIMISASI KONSUMSI DAYA MULTI MOTOR INDUKSI TIGA FASA PENGGERAK POMPA AIR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB IV ANALISIS DATA. Penelitian ini dilakukan di Pantai Setro jenar, Kec.Bulus Pesantren, Kebumen,

WIKA HEAT PUMP WATER HEATER FOR SWIMMING POOL / JACUZZI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bambang Sri Kaloko Jurusan Elektro Universitas Jember

Studi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf

BAB III LANDASAN TEORI. kaleng yaitu ikan kaleng. Separator adalah proses dimana kaleng yang telah berisi

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

INOVASI TEKNOLOGI TERAPAN DIBIDANG ENERGI

ANALISIS KEBUTUHAN LISTRIK DAYA TERPASANG DI KAMPUS UNIVERSITAS GALUH CIAMIS. Oleh Hendra Firdaus, ST., M.Eng. Abstrak

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

TUGAS AKHIR MANAJEMEN ENERGI UNTUK PENCAPAIAN PENGHEMATAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK DI PT SINAR SOSRO

IDENTIFIKASI PELUANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA RS. DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

RANCANG BANGUN TRAINER VARIABLE SPEED DRIVE (VSD) ATV303 SEBAGAI PENGENDALI MOTOR INDUKSI TIGA FASA TUGAS AKHIR

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN. Gambar 4.1. Skema proses injeksi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut mengakibabtkan energi listrik meningkat. Energi listrik merupakan

Permasalahan. - Kapasitas terpasang 7,10 MW - Daya mampu 4,92 MW - Beban puncak 31,75 MW - Defisit daya listrik 26,83 MW - BPP sebesar Rp. 1.

AUDIT ENERGI UNTUK EFISIENSI LISTRIK DI BLOK A GEDUNG KEUANGAN NEGARA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DATA Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menganalisa perhitungan efisiensi chiller dan kapasitas yang diperlukan pada sistem pendinginan terhadap chiller di gedung Universitas Bina Nusantara - Alam Sutera. Dibatasi pada analisis efisiensi chiller, penggunaan VSD atau inverter, dan daya listrik yang berpengaruh terhadap biaya listrik, dengan langkah langkah sebagai berikut : 4.1 Pemilihan Chiller Pada analisa ini, data chiller dengan merk sebagai berikut : a. York b. Carrier c. Trane Tabel 4.1 Spesifikasi Chiller dari beberapa sumber No Keterangan York Carrier Trane 1 Rated Net Capacity (TR) 400 400 400 2 Model YKEDETQ65EIG 23XRV4040ERVAA90 RTHD-E3G2G1 3 Original China China USA 4 Refrigerant LB 134a : 1061 (LB) 482 kg 408 (Kg) 284 kg 5 Input Power ( KW ) 227 227 239 6 Voltage /Phase /Hz 380V/3 Ph/ 50 Hz 380V/3 Ph/ 50 Hz 380V/50Hz Motor Rate Load Amps 7 (RLA) 380 401 488 8 Full Load 0,567 kw/tr 0,567 kw/tr 0,599 kw/tr Non variable 9 Variable Speed Drive Inverter VFD = Inverter speed harmonic filter <5% 10 Flow Rate constant = 61.1 L/s 38

39 Tabel diatas merupakan data yang diperoleh dari masing-masing pabrikasi. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat kapasitas dari chiller adalah 400 TR. Untuk masing masing data yang dihasilkan berdasarkan masing masing merk Chiller, bahwa nilai yang dihasilkan berbeda. 4.2 Efisiensi Chiller Berdasarkan data dari masing masing pabrikasi, efisiensi chiller disederhanakan sebagai berikut : Tabel 4.2 Part Load Chiller dari beberapa sumber Dari tabel diatas dapat diperlihatkan bahwa kapasitas chiller sama, pengaruh dari system menghasilkan nilai yang bersifat linear dan non linear. Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa bersifat linear memiliki daya listrik yang lebih baik dibanding dengan non linear. Dibawah ini akan dianalisa berdasarkan hasil yang diperoleh sebelumnya.

40 4.3 Menghitung Kapasitas Chiller yang dibutuhkan Bangunan pada Binus Alam Sutera di design dengan menggunakan Chiller = 400 TR sebanyak 1 unit. Data yang diperoleh adalah : Luas proyek = 7.000 Luas bangunan dengan 21 lantai = 40.320 Berdasarkan perhitungan dapat di analisa, seperti berikut : Rumus sederhana untuk perhitungan Chiller yaitu 500 BTU / 40.320 x 500 BTU = 20.160.000 BTU 20.160.000 BTU : 9.000 = 2.240 PK Berdasarkan data, kapasitas 400 TR = 1.886,5 HP. Jika dilihat dari hasil perhitungan analisa dan data yang diperoleh, untuk luas bangunan membutuhkan 2.240 HP, sedangkan kapasitas 400 TR menghasilkan 1.886.5 HP, diperoleh selisih yang cukup besar. 4.4 Menghitung Arus Listrik Dalam penggunaan Chiller untuk gedung Binus Alam Sutera ini, secara umum kita harus mengetahui data yang diberikan dari masing-masing product Chiller seperti pada Tabel 4.1 a). Arus Listrik Data dari masing masing product, dapat dilihat pada Tabel 4.2, dimana daya yang diberikan masih pada kapasitas dari Ton of Refrigeration tersebut. Oleh karena itu, akan dianalisa dari daya motor ke daya listrik.

41 Penggunaan kapasitas Chiller atau kapasitas maximal sebesar 400 Ton of Refrigeration (TR). Kapasitas Chiller yang diketahui dari kapasitas maximal sampai dengan minimal, yaitu dari kapasitas 100 % sampai dengan 20 %. Data tersebut dapat dilihat seperti dibawah ini, yang sudah diketahui juga daya masing-masing kapasitas. Merk York Diketahui : V = 380 V dengan menggunakan rumus 3.1, maka dapat dihitung arus dari masing masing kapasitas chiller sebagai berikut : Tabel 4.3 Perhitungan Arus pada Chiller Merk York YORK Kapasitas % 100 90 80 70 60 50 40 30 20 TR 400 360 320 280 240 200 160 120 80 Daya kw 227 201 179 158 143 122 105 88 69 Arus A 344,89 305,39 271,96 240,00 217,27 185,36 159,53 133,7 104,8 Merk Carrier Diketahui : V = 380 V dengan menggunakan rumus 3.1, maka dapat dihitung arus dari masing masing kapasitas chiller sebagai berikut : Tabel 4.4 Perhitungan Arus pada Chiller Merk Carrier CARRIER Kapasitas % 100 90 80 70 60 50 40 30 20 TR 400 360 320 280 240 200 160 120 80 Daya kw 227 200 175 152 131 112 96 79 64 Arus A 344,89 303,87 265,88 230,94 199,00 170,17 145,85 120,00 97,24

42 Merk Trane Diketahui : V = 380 V dengan menggunakan rumus 3.1, maka dapat dihitung arus dari masing masing kapasitas chiller sebagai berikut : Tabel 4.5 Perhitungan Arus pada Chiller Merk Trane TRANE Kapasitas % 100 90 80 70 60 50 40 30 20 TR 400 360 320 280 240 200 160 120 80 Daya kw 239,6 215,9 193,6 172,0 151,9 135,0 122,7 114,4 107,4 Arus A 364,04 328,03 294,14 261,33 230,79 205,11 186,42 173,81 163,17 Berdasarkan Chiller merk York, Carrier dan Trane, dapat diperhatikan bahwa daya dari masing masing kapasitas Chiller, memiliki arus masing masing. Daya yang telah diketahui, bernilai besar, maka arus yang didapatkan bernilai besar juga, dan sebaliknya. Daya yang telah diketahui, bernilai kecil, maka arus yang didapatkan bernilai kecil juga. Berdasarkan grafik dibawah, bahwa chiller dengan merk Carrier memiliki daya yang lebih kecil dibanding dengan merk York, dan chiller dengan merk York memiliki daya yang lebih kecil dibanding dengan merk Trane. Dari hasil yang diperoleh pada perhitungan di atas, yaitu chiller bermerk York, Carrier dan Trane, jika dibuat ke dalam bentuk grafik, sebagai berikut :

43 Grafik 4.1 a).daya yang dihasilkan Chiller b). Arus yang dihasilkan Chiller Daya pada Chiller 300 250 200 150 100 50 0 100 90 80 70 60 50 40 30 20 York - Daya (kw) 227 201 179 158 143 122 105 88 69 Carrier - Daya (kw) 227 200 175 152 131 112 96 79 64 Trane - Daya (kw) 239.6 215.9 193.6 172.0 151.9 135.0 122.7 114.4 107.4 Kapasitas Chiller (%) Arus pada Chiller 400.00 350.00 300.00 250.00 200.00 150.00 100.00 50.00 0.00 100 90 80 70 60 50 40 30 20 York - Arus (A) 344.89 305.39 271.96 240.00 217.27 185.36 159.53 133.70 104.84 Carrier - Arus (A) 344.89 303.87 265.88 230.94 199.00 170.17 145.85 120.00 97.24 Trane - Arus (A) 364.04 328.03 294.14 261.33 230.79 205.11 186.42 173.81 163.17 Kapasitas Chiller (%)

44 Berdasarkan grafik diatas, bahwa chiller dengan merk Carrier memiliki arus yang lebih kecil dibanding dengan merk York, dan chiller dengan merk York memiliki arus yang lebih kecil dibanding dengan merk Trane. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh antara daya terhadap arus, sangat berkaitan atau sebanding, sehingga hal ini memiliki kaitan dengan adanya penghematan listrik. b). Faktor Daya Pada sistem chiller, pengaruh faktor daya hampir tidak terlihat dikarenakan nilai nya rendah. Hal ini dapat diketahui, jika dilihat dari sistem chiller yang motor induksi. Berdasarkan pernyataan dari Bab III, sub 2, bahwa motor induksi merupakan salah satu faktor daya. 4.5 Menggunakan Inverter atau Variable Speed Drive Chiller dengan Merk York, Carrier dan Trane, memiliki output daya yang berbeda, dikarenakan system inverter atau Variable Speed Drive, terutama dipakai oleh merk York dan Carrier. Pengertian, prinsip kerja pada inverter telah dijelaskan pada Bab sebelumnya (Bab III.4). Oleh karena itu, daya yang dihasilkan dari merk York dan carrier hampir mendekati sama, disebakan adanya inverter pada sistem. 4.6 Menghitung Penghematan Biaya Listrik Penghematan dalam pemakaian listrik sekarang ini sangat disarankan oleh pihak pemerintahan, dengan slogan yang sering kita temui Hemat Energi. Pada

45 pemakaian Chiller di kampus Bina Nusantara Alam Sutera dapat dihasilkan penghematan listrik, dengan cara menghitung pemakaian listrik dari beberapa merk Chiller secara teoritis terlebih dahulu, sehingga bisa diketahui merk yang hemat energy. Chiller dengan kapasitas 400 TR, diumpakan pengunaannya setiap hari, selama ± 13 jam (07:00 20:00). Berdasarkan data dari beberapa sumber, yaitu PLN bahwa gedung kampus ini, termasuk dalam tarif dasar listrik golongan kegiatan sosial komersial. Untuk dapat menghitung biaya PLN, maka terlebih dahulu dapat dicari KWH dari masing masing daya, dengan menggunakan persamaan 3.13, yaitu : KWH = daya x lama pemakaian dalam satuan jam, dimana lama pemakaian dianggap selama 13 jam. Dengan adanya sumber data yang sudah disiapkan terlebih dulu, maka dapat dihitung secara teoritis penghematan biaya listrik dari merk Chiller tersebut, sebagai berikut : Merk York Diketahui : daya = 227 kw : lama pemakaian chiller dianggap 13 jam Maka KWH = 227 kw x 13 jam = 2951 KWH. Setelah didapat nilai dalam satuan KWH, dapat dihitung biaya listrik, dengan tarif komersil berkisar Rp 1.352 per KWH. Sebagai contoh, dengan nilai 2951 KWH x Rp 1.352 = Rp 3.988.752. Dengan menggunakan persamaan yang sama, maka untuk menghitung KWH dan biaya dengan variasi daya yang berbeda, dapat dilihat tabel dibawah ini.

46 Kapasitas Chiller (%) Tabel 4.6 Biaya PLN dengan Chiller Merk York Daya (kw) KWH Biaya PLN (Rp) 100 227 2951 Rp 3,989,752 90 201 2613 Rp 3,532,776 80 179 2327 Rp 3,146,104 70 158 2054 Rp 2,777,008 60 143 1859 Rp 2,513,368 50 122 1586 Rp 2,144,272 40 105 1365 Rp 1,845,480 30 88 1144 Rp 1,546,688 20 69 897 Rp 1,212,744 Merk Carrier Diketahui : daya = 227 kw : lama pemakaian chiller dianggap 13 jam Maka KWH = 227 kw x 13 jam = 2951 KWH. Setelah didapat nilai dalam satuan KWH, dapat dihitung biaya listrik, dengan tarif komersil berkisar Rp 1.352 per KWH. Sebagai contoh, dengan nilai 2951 KWH x Rp 1.352 = Rp 3.988.752. Dengan menggunakan persamaan yang sama, maka untuk menghitung KWH dan biaya dengan variasi daya yang berbeda, dapat dilihat tabel dibawah ini. Tabel 4.7 Biaya PLN dengan Chiller Merk Carrier Kapasitas (%) Daya (kw) KWH Biaya PLN (Rp) 100 227 2951 Rp 3,989,752 90 200 2600 Rp 3,515,200 80 175 2275 Rp 3,075,800 70 152 1976 Rp 2,671,552

47 60 131 1703 Rp 2,302,456 50 112 1456 Rp 1,968,512 40 96 1248 Rp 1,687,296 30 79 1027 Rp 1,388,504 20 64 832 Rp 1,124,864 Merk Trane Diketahui : daya = 239.6 kw : lama pemakaian chiller dianggap 13 jam maka KWH = 239.6 kw x 13 jam = 3114.8 KWH. Setelah didapat nilai dalam satuan KWH, dapat dihitung biaya listrik, dengan tarif komersil berkisar Rp 1.352 per KWH. Sebagai contoh, dengan nilai 3114.8 KWH x Rp 1.352 = Rp 4.211.210. Dengan menggunakan persamaan yang sama, maka untuk menghitung KWH dan biaya dengan variasi daya yang berbeda, dapat dilihat tabel dibawah ini. Tabel 4.8 Biaya PLN dengan Chiller Merk Trane Kapasitas (%) Daya (kw) KWH Biaya PLN (Rp) 100 239.6 3114.8 Rp 4,211,210 90 215.9 2806.7 Rp 3,794,658 80 193.6 2516.8 Rp 3,402,714 70 172 2236 Rp 3,023,072 60 151.9 1974.7 Rp 2,669,794 50 135 1755 Rp 2,372,760 40 122.7 1595.1 Rp 2,156,575 30 114.4 1487.2 Rp 2,010,694 20 107.4 1396.2 Rp 1,887,662 Berdasarkan tabel dari merk York, Chiller, dan Trane diatas, maka jika disederhanakan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

48 Grafik 4.2 Perhitungan Biaya Listrik berdasarkan pemakaian Chiller Perhitungan Biaya Listrik 450.0 400.0 350.0 300.0 250.0 200.0 150.0 100.0 50.0 0.0 100 90 80 70 60 50 40 30 20 York - (Rp) x 10.000 399.0 353.3 314.6 277.7 251.4 214.5 184.5 154.7 121.3 Carrier - (Rp) x 10.000 399.0 351.5 307.6 267.2 230.3 196.9 168.7 138.9 112.5 Trane - (Rp) x 10.000 421.1 379.5 340.3 302.3 266.9 237.3 215.7 201.1 188.8 Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa di sumbu x merupakan kapasitas dari masing masing Chiller, dan sumbu y merupakan nilai atau biaya listrik. Bahwa chiller dengan merk Carrier dapat dikatakan memiliki penghematan energi listrik sehingga biaya listrik relatif murah dibanding dengan York dan Trane. Grafik daya dan arus, merupakan dasar dari analisa chiller, yang dapat dilihat dari segi pemakaian chiller yang effisien dan hemat energi. Bila dihitung pemakaian chiller tehadap gedung kampus dalam 1 hari berdasarkan data diatas, penjumlahan nilai dari kapasitas daya 100% dan juga 60% lalu dirataratakan, maka diperoleh nilai sebagai berikut : York berkisar Rp 3.251.560 Carrier berkisar Rp 3.146.101 Trane berkisar Rp 3.440.502

49 Setelah dihitung pemakaian dalam harian, maka dapat dihitung juga biaya listrik dalam pemakaian chiller tehadap gedung kampus, dengan menganggap 1 tahun memiliki waktu 261 hari, sebagai berikut : York berkisar Rp 848.657.160 Carrier berkisar Rp 821.132.361 Trane berkisar Rp 897.971.022 Dengan adanya analisa ini, maka pengguna gedung maupun pemilik gedung dapat mengetahui chiller yang hemat energi sehingga gedung ini bisa dikategorikan dengan konsep yang diinginkan yaitu konsep go green buliding.