1.1 Latar Belakang Masalah Pembendaharaan gerak dalam tari Bali merupakan salah satu unsur penting. Ditinjau berdasarkan sumber gerak yang digunakan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Hita Karana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

1. Mengamati tari Nasional yang ditampilkan oleh seorang penari

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa

I. PENDAHULUAN. instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya

PENCAK SILAT GAYA BOJONG PADA PAGURON MEDALSARI DESA BOJONG KECAMATAN KARANG TENGAH DI KABUPATEN CIANJUR

Kritik Seni Tari Tarunajaya Kembar dalam Tayangan VCD Balinese Dance Tari Bali Produksi Bali Record Vol.1

SANGGAR SENI TARI DAN BUDAYA INDONESIA

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMPLB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. berkunjung dan menikmati keindahan yang ada di Indonesia khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dari pembinaan kesiswaan Pasal 1 (a) Mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN. suku, ras, agama dan kebudayaan. Kemajemukan yang lahir ini justru. para generasi penerus sebagai asset bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berliyana Agustine, 2014 Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rachmayanti Gustiani, 2013

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

2015 BATIK BERMOTIF ANGKLUNG PADA TIRAI PINTU (DOOR CURTAIN PORTIERE)

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

Taksu Seni Budaya Mewujudkan Ajeg Bali

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

Tari Pendet Bali Pergeseran Tarian Sakral Menjadi Tarian Balih-Balihan

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN SENI TARI ANAK USIA DINI MELALUI STIMULUS BERKREASI TARI NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rina Arifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menikmati keindahan, mengapresiasi, dan mengungkapkan perasaan keindahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut istilah paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang

Kesesuaian Lahan dan Geographic Information System (GIS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yulia Afrianti, 2014

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesenian yang ada di Jawa Barat terbagi dalam dua kalangan yaitu

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

ANALISIS UNSUR GERAK TARI LAWEUT DI SANGGAR SEULAWEUT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang

ESTETIKA KESENIAN DANGSAK WATULAWANG Ari Setyawati

BAB V KONSEP PERANCANGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini tentunya sangat berpengaruh dalam strategi pemasaran sebuah produk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. alam dengan bantuan data spasial dan non spasial. sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan umum, diantaranya para pengguna

Teknik dan Kriteria Evaluasi Pendidikan Seni Tari Dewi Karyati dan Maman Tocharman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

tidak dapat berkembang secara maksimal.oleh karena itu, dibutuhkan sarana yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik untuk mendukung apresiasi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya tumbuh berbagai Suku, Agama, dan bahasa daerah berbeda sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan. Menurut kodratnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

D. SASARAN Sasaran peserta dalam LOMBA TARI TRADISIONAL KREASI ini adalah siswa putra atau putri SD/MI se kabupaten Ponorogo khususnya kelas 6.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak digemari oleh siapa saja baik terutama anak-anak. Animasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

MATERI 2 PENCIPTAAN DAN PENATAAN TARI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan seni budaya sangat penting dan perlu penanganan yang mendalam didunia

Desain Estetik Dalam Komposisi Tari Berpasangan Oleh: Lilin Candrawati.S.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. komputer yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara

Gambar 2.4. Eksplorasi langsung melihat kegiatan di tempat pembuangan sampah Koleksi : Program nstudi Pendidikan Tari Tari FBS UNJ

BAB I PENDAHULUAN. Kelahirannya dilatarbelakangi oleh norma-norma agama, dan dilandasi adat

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat dapat digunakan untuk membantu mempermudah manusia dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seni tidak selalu diwujudkan dalam bentuk seni musik, seni rupa, seni

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Tari Molapi Saronde, tari Saronde dan tari Saronde Kreasi merupakan tari daerah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembendaharaan gerak dalam tari Bali merupakan salah satu unsur penting. Ditinjau berdasarkan sumber gerak yang digunakan, tari Bali berhubungan erat dengan lingkungan, itu tampak jelas pada ekspresi gerakgeraknya. Alam lingkunganlah yang memberi inspirasi sehingga para pencipta tari sanggup menghasilkan tari yang kaya akan pembendaharaan gerak. Pencipta tari Bali meniru gerak pada flora (tumbuh-tumbuhan) dan fauna (hewan). Gerak tari Bali yang menirukan gerak flora, misalnya gerak sayar-soyor yaitu sebuah gerakan peniruan pohon bunga yang berayun ke kiri dan ke kanan karena dihembus angin kencang. Nuduk bungan tanjung yaitu sebuah gerakan memungut bunga tanjung. Dilain pihak, di dalam tari Bali terdapat gerak-gerak yang diambil dari gerakan fauna seperti kidang rebut muring, yaitu sebuah gerakan yang meniru gerakan seekor rusa diserang lalat buah. Gelatik nuut papah, yaitu sebuah gerakan yang menirukan gerak burung gelatik yang sedang meloncatloncat di atas dahan pohon. Gerakan manusia sehari-hari seperti mengangguk, menunjuk, menoleh, memukul paha, menggeleng, mengedipkan mata, goyangan pinggul saat orang berjalan, tayungan tangan kanan dan kiri, dan lain-lainnya dikreasi secara estetis untuk memperkaya pembendaharaan gerak tari. Dengan menstilisasikan gerak sehari-hari tersebut, pencipta tari Bali menghasilkan gerak yang amat kaya. Agar bentuknya sempurna, gerak-gerak tadi masih diatur sedemikian rupa agar memenuhi tiga unsur wiraga (bangun tubuh dan kualitas gerak), wirama (musik atau ritme), dan wirasa (wibawa dan ekspresi). Menurut tradisi bahwa tari Bali sudah diwariskan sejak ratusan tahun yang lampau dan diajarkan kepada pewarisnya secara oral tradisi dari satu generasi ke generasi seterusnya maka sampai saat ini belum dikenal suatu sistem pencatatan tari Bali yang digunakan sebagai alat inventarisasi. Sedangkan untuk memperoleh suatu dokumen yang lengkap, tanda pencatatan notasi pada tari Bali 1

sangat dibutuhkan. Seandainya ahli tari tersebut meninggal dunia, maka semua peraturan dan norma yang dimilikinya akan nyaris juga punah mengikuti jalan pemiliknya. Di samping itu, perlu diketahui bahwa setiap ahli mempunyai peraturan dan norma yang berbeda-beda, sehingga menumbuhkan gaya tari yang berbeda pula. Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) yang disingkat SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis. SIG dalam hal ini keberadaannya sebagai suatu teknologi di bidang pemetaan mempunyai berbagai macam kelebihan yang dapat menunjang atau membantu proses pemetaan di suatu ruang atau wilayah tertentu. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) pengguna dapat menggabungkan dua atau lebih data dengan konteks atau tema yang berbeda menjadi satu buah data dalam konteks atau tema yang baru (gabungan) yang diperoleh setelah melalui proses analisis atau pengolahan data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG), dan data hasil penggabungan tersebut dapat menjadi suatu bahan pembanding untuk aplikasi SIG yang lain. Teknologi ini juga berkembang pesat sejalan dengan perkembangan teknologi informatika atau teknologi komputer. Seiring dengan perkembangan teknologi, dalam usaha pelestarian terhadap seni tari Bali Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pencatatan atau pendokumentasian guna keperluan inventarisasi. Dalam hal ini adalah sebagai media pencatatan desain lantai atau dalam bahasa Bali disebut dengan pedum karang. 2

1.2 Rumusan Masalah Tari Bali berhubungan dengan penggunaan ruang, memiliki suatu data keruangan atau data spasial yang menyangkut aspek posisi, lintasan, dan arah hadap penari. Berdasarkan keterkaitan jenis data yang dimiliki tersebut, dalam hal ini Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dimanfaatkan sebagai media atau salah satu alat pencatatan pola lintasan gerak (pedum karang) atau desain lantai tari Bali melalui digitasi komputer. Sebagai media pencatatan Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki keterkaitan dengan seni tari Bali berdasarkan jenis data yang dimiliki yaitu data spasial. Rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah menganalisis pola lintasan gerak tari Bali yang menyangkut aspek posisi, lintasan, arah hadap penari, panjang lintasan dan penggunaan waktu tari melalui : a. Pencatatan posisi penari b. Pencatatan lintasan penari c. Pencatatan arah hadap penari 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dan pembuatan sistem Analisis Pola Lintasan Gerak Tari Bali Berbasis Sistem Informasi Geografis adalah sebagai berikut a. Inventarisasi pola lintasan gerak (pedum karang) atau desain lantai tari Bali melalui media komputer yaitu Sistem Informasi Geografis yang bertujuan untuk pembelajaran generasi berikutnya guna pelestarian seni tari Bali. b. Memadukan antara seni dengan teknologi informasi, sehingga menghasilkan suatu karya yang berdaya guna untuk pelestarian dan pengembangan kesenian khususnya seni tari Bali. 3

1.4 Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada, pencatatan notasi gerak tari Bali memiliki batasan masalah sebagai berikut a. Ruang tari tradisional, dalam bahasa Bali disebut sebagai kalangan yang digunakan memiliki luas 36 m 2 dengan panjang 6 m dan lebar 6 m. Ruang tari menghadap ke arah utara (kaja) atau menghadap ke tempat suci (pelinggih), karena tarian yang dianalisis merupakan tarian tontonan (balih-balihan) yang bertempat di ruang sekuler (jaba pura). b. Menggambarkan pola lintasan gerak tari Bali (pedum karang) atau desain lantai yang menyangkut aspek posisi, lintasan, dan arah hadap penari secara dua dimensi melalui proses digitasi. c. Menggunakan 4 jenis tarian Bali berdasarkan jenis perwatakan atau karakterisasinya yaitu tari putra dan tari putri yang termasuk dalam koreografi tunggal dalam tari Bali. Tari putra dan putri berdasarkan perwatakannya masing-masing dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu watak manis dan watak keras. Adapun tari putra yang digunakan yaitu tari Baris Tunggal (putra keras) dan tari Kebyar Duduk (putra manis) gaya STSI Denpasar. Tari putri yang digunakan yaitu tari Condong (putri keras) dan tari Pendet (putri manis) gaya SMKI Denpasar. Tarian yang dianalisis termasuk dalam tari tontonan atau balih-balihan yang tempatnya di ruang sekuler (jaba pura). d. Menyajikan informasi data atribut berupa bentuk gerak dan informasi perbandingan pola lintasan gerak (pedum karang) atau desain lantai tari Bali dari masing-masing tarian yang dianalisis. e. Menyajikan visualisasi berupa bentuk gerak tari sesuai dengan masing masing posisi, lintasan, dan arah hadap penari. 4

1.5 Sistematika Penulisan a. Bab I. Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. b. Bab II. Landasan Teori Berisi tentang teori pendukung yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini. c. Bab III. Perancangan Sistem Berisi tentang perancangan sistem yang akan dibuat. d. Bab IV. Hasil dan Pembahasan Berisi tentang implementasi sistem serta pembahasan sistem yang dibuat. e. Bab V. Kesimpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan dari sistem yang dibuat serta saran-saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut. 5