Nilai, Norma dan Moral. Oleh Rendy Sueztra Canaldhy, S.IP., MPA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK

RPP PPKn Kurikulum 2013 Kelas VII

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis

Hakikat, Fungsi dan Perwujudan Nilai, Moral dan Hukum Hakikat Nilai Nilai masuk dalam kawasan Etika dan Estetika

PENDIDIKAN PANCASILA

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

PANCASILA. Sebagai Sistem Etika. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

PANCASILA. Implementasi Sila Kedua. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

Tiga macam nilai menurut Noto Negoro, antara lain: 1) Nilai Kebenaran, yang bersumber pada akal manusia.

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab 12MKCU. Fakultas. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen

BAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

MATERI KULIAH: ETIKA BISNIS POKOK BAHASAN: PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI

Nilai & Norma DORIS FEBRIYANTI M,SI

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

NOVIA KENCANA STMIK MDP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pancasila. Pancasila sebagai sistem Etika (etika, aliran etika dan etika Pancasila) Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke:

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Nilai dan Norma Sosial

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pancasila dan Implementasinya

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

PANCASILA Sebagai Etika Politik

SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA

PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

Kode Etik PNS. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.

Makna Pancasila sebagai Sistem Etika

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

Oleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah

PEDOMAN POKOK NILAI-NILAI PERJUANGAN YAYASAN LBH INDONESIA DAN KODE ETIK PENGABDI BANTUAN HUKUM INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

Pancasila dan Implementasinya

B. Rumusan Masalah 1. Apa tujuan hukum sebagai kaidah sosial? 2. Sebutkan empat kaidah sosial?

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUKU KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

RANGKUMAN / KESIMPULAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

II. TINJAUAN PUSTAKA

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

Inisiasi 2 LANDASAN MORAL, SOSIO-KULTURAL, RELIGI HAK AZASI MANUSIA

III NILAI-NILAI DAN NORMA SOSIAL

BAB I Tinjauan Umum Etika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pancasila sebagai Sistem Etika-1

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Pancasila Sebagai Sistem Etika. fitri dwi lestari

KODE ETIK PENGAWAS PERIKANAN, PENYIDIK PERIKANAN DAN AWAK KAPAL PENGAWAS PERIKANAN TYPE SPEED BOAT

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DEMAK

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL REPUBLIK INDONESIA

MATERI 9 PERILAKU MENYIMPAG SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN TERHADAP NILAI DAN NORMA

KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

Transkripsi:

Nilai, Norma dan Moral Oleh Rendy Sueztra Canaldhy, S.IP., MPA

Pengertian Nilai Pengertian nilai menurut para ahli (Sofyan Sauri, dan herlan Firmansyah: 2010: 3-5): 1. Menurut Fraenkel (1977) A Value is an idea- a concept about- what some thinks is important in life ( nilai adalah ide atau konsep tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh seseorang) 2. Danandjaja, nilai merupakan pengertian-pengertian (conceptions) yang dihayati seseorang mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar atau kurang benar.

Hirearki Nilai Menurut Max Scheller dalam kaelan menyebutkan hirarki nilai tersebut terdiri atas (Sofyan Sauri dan Herlan Firmansyah: 2010: 9) 1. nilai kenikmatan, yaitu nilai yang mengenakan atau tidak mengenakan, berkitan dengan indra manusia yang menyebabkan manusia senang atau menderita. 2. nilai kehidupan, yaitu nilai yang penting bagi kehidupan 3. nilai kejiwaan, yaitu nilai yang tidak bergantung pada keadaan jasmani maupun lingkungan. 4. Nilai kerohanian, yaitu moralitas nilai dari yang suci dan tidak suci.

Lanjutan... Adapun dalam Notonagoro dalam Darji (11984:66-67) membagi hirearki nilai pada tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut (Sofyan Sauri, dan Herlan Firmansyah: 2010: 9) : 1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia. 2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan. 3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

Lanjutan... Di Indonesia (khususnya pada dekade penataran P4), hirearki Nilai dibagi tiga (kaelan, 2002), yaitu sebagai berikut (Sofyan Sauri dan Herlan Firmansyah: 2010: 9) 1. Nilai dasar (dalam bahasa ilmiahnya disebut sebagai dasar ontologisme) yaitu merupakan hakikat, esensi, itisari, atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar ini bersifat universal karena menyangkut hakikat kenyataan objektif segala sesuatu, misalnya hakikat Tuhan, manusia, atau yang lainnya. 2. Nilai instrumental, merupakan suatu pedoman yang dapat diukur atau diarahkan. Nilai instrumental merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar. 3. Nilai praksis, pada hakikatnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu kehidupan nyata.

Hakikat dan makna nilai Menurut Kattsoff dalam Sumargono mengungkapkan bahwa hakikat nilai dapat dijawab dengan tiga macam cara: pertama, nilai sepenuhnya berhakikat subjektif, bergantung kepada pengalaman manusia pemberi nilai itu sendiri. Kedua nilai merupakan kenyataan-kenyataan ditinjau dari segi ontology, namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu. Nilai-nilai tersebut merupakan esensi logis dan dapat diketahui melalui akal. Ketiga, nilai-nilai merupakan unsur-unsur objektif yang menyusun kenyataan. Sedangkan menurut Sadulloh mengemukakan tetang hakikat nilai berdasarkan teori-teori sebagai berikut: menurut teori voluntarisme, nilai adalah suatu pemuasan terhadap keinginan atau kemauan. Menurut kaum hedonisme, hakikat nilai adalah pleasure atau kesenangan, sedangkan menurut formalisme, nilai adalah sesuatu yang dihubungkan pada akal rasional dan menurut pragmatisme, nilai itu baik apabila memenuhi kebutuhan dan nilai instrumental yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan (Sofyan Sauri dan Herlan Firmansyah: 2010: 6)

Pengertian Norma Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, sosial, moral dan religi. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu, norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi. Norma adalah patokan perilaku dalam kelompok masyarakat tertentu, yang disebut juga peaturan sosial yang menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama dan bermaksud untuk mengatur setiap perilaku manusia dalam masyarakat guna mencapai kedamaian

MACAM-MACAM NORMA NORMA KESUSILAAN NORMA KESOPANAN NORMA AGAMA NORMA HUKUM

NORMA KESUSILAAN Norma Kesusilaan : Ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Contoh norma ini diantaranya ialah : a) Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain. b) Kamu harus berlaku jujur. c) Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia. d) Kamu dilarang membunuh sesama manusia.

NORMA KESOPANAN Norma Kesopanan : Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri. Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contoh norma ini diantaranya ialah : a) Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita didalam kereta api, b us dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi. b) Jangan makan sambil berbicara. c) Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat dan. d) Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua.

NORMA AGAMA Norma Agama : Ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, laranganlarangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa siksa kelak di akhirat. Contoh norma agama ini diantaranya ialah: Kamu dilarang membunuh. Kamu dilarang mencuri. Kamu harus patuh kepada orang tua. Kamu harus beribadah. Kamu jangan menipu.

NORMA HUKUM Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini diantaranya ialah : a) Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun. b) Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian, misalnya jual beli. c) Dilarang mengganggu ketertiban umum.

Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk membuatnya.oleh karena itu,norma hukum sangat mengikat bagi warga negara.

KEKUATAN SANKSI NORMA Berdasarkan tingkat daya pengikatnya terhadap masyarakat, norma terdiri dari: NORMA CARA ( USAGE ) adalah bentuk perbuatan tertentu yang dilakuka nindividu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus menerus dan daya ikatnya sangat lemah. Sanksinya ringan, hanya berupa celaan. Contoh : Cara makan berdecap (bersuara) Sanksinya : Ringan, hanya berupa celaan.

Lanjutan MACAM NORMA ;kekuatan sanksi NORMA KEBIASAAN ( FOLKWAYS ) adalah suatu bentuk perbuatan yang berulang-ulang yang bentuknya sama dan dilakukan secara sadar serta mempunyai tujuan yang jelas.kebiasaan merupakan bukti bahwa orang menyukai perbuatan itu. Sanksi bagi pelanggar berupa teguran. Contoh : Makan dengan tangan kanan. Sanksinya : (bila melanggar) Berupa teguran.

Lanjutan MACAM NORMA ;kekuatan sanksi NORMA TATA KELAKUAN ( MORES ) adalah merupakan aturan yang mendasarkan pada ajaran agama ( akhlak ), filsafat atau kebudayaan. Contohnya : Pernikahan dalam satu marga di daerah Sumatera Utara merupakan suatu pelanggaran. Tata kelakuan juga bisa bersifat mengharuskan dan bisa juga bersifat melarang. Contoh pelanggaran terhadap norma tata kelakuan adalah berzina, sanksinya berat. Ada yang harus berhadapan dengan massa, dan lain sebagainya

Fungsi Mores, antara lain : 1. memberikan batasan pada perilaku individu dalam masyarakat tertentu. 2. mendorong seseorang agar sanggup menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan aturan yang berlaku di dalam kelompoknya. 3. membentuk solidaritas antara anggota-anggota kelompok dan sekaligus memberikan perlindungan terhadap keutuhan dan kerja sama antara anggotaanggota yang bergaul dalam masyarakat.

Lanjutan MACAM NORMA ;kekuatan sanksi NORMA ADAT ISTIADAT ( CUSTOM ) adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. contoh: upacara adat, tata cara pembagian waris Sanksinya : Akan mendapat sanksi yang berat misalnya dikucilkan dari masyarakat.

Lanjutan MACAM NORMA ;kekuatan sanksi NORMA HUKUM ( LAWS ) adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, perintah, kewajiban dan larangan agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan. Norma hukum dibagi menjadi 2, yaitu 1. Norma hukum tertulis. 2. Norma hukum tidak tertulis.

Norma Sebagai Perwujudan Nilai Nilai bersifat Abstrak Norma (Manifestasi Nilai agar berfungsi praktis) Buanglah Sampah pada Tempatnya! Nilai Kebersiahan Wujud Riil Norma

Moralitas Sebagai Demarkasi (garis batas dan ramburambu etika) Moralitas Estetik Indah Estetis Jelek Kitsch Moralitas Media Asli Kenyataan Fakta Moralitas Seksual Boleh Halal Palsu Citra Rekayasa Tidak pantas Haram Moralitas Politik Demokratis Bijak Anarkis Lalim Moralitas Hukum Benar Yang Adil Salah Curang Moralitas Pendidikan Kecerdasan Proses Kelicikan Hasil

Pengertian moral Pengertian Moral Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

Moralitas Mores mos, moris, manner Morals Akhlak, Kesusilaan, Tata Tertib Nurani/Batin, Ethos/ Etika Moral bagian dari Nilai Nilai Moral adalah Perilaku Baik dan Buruk

Hubungan Nilai, Norma dan Moral Nilai Norma Moral Bersifat Abstrak NORMA KESUSILAAN NORMA KESOPANAN NORMA AGAMA NORMA HUKUM Tingkahlaku Manusia Baik Buruk

Untuk menekankan tuntutan prilaku dalam mewujudkan sikap warga negara dalam kehidupan sehari-hari, Sesuai dengan ketentuan MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila terutama sila kemanusiaan yang adil dan beradab yang terdirin dari 10 butir nilai kemanusiaan adalah sebagai berikut: 1. Mengakui dan memperlakukan manusian sesuai harkat dan martabat sebagai Makhluk Tuhan YME. Setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan semuanya sama dihadapan-nya, yang membedakan hanyalah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan. Manusia harus diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan dan Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan yang sempurna dari pada makhluk lainnya yang diciptakan. 2. Mengakui Persamaan Derajat, Persamaan Hak dan Kewajiban yang Asasi Setiap Manusia, tanpa membeda-bedakan Suku, Keturunan, Agama, Kepercayaan, Jenis Kelamin, Kedudukan Social, Warna Kulit dll. agar mereka saling mengenal. 3. Mengembangkan Sikap Saling Mencintai Sesama Manusia. Mencintai merupakan pengungkapan rasa kasih sayang yang tulus, ikhlas dan manusiawi. Mencintai merupakan watak manusia untuk memenuhi kebutuhan unsur kejiwaannya (batiniah) sebagai dasar adanya kerja sama dalam hubungan kesatuan, harmonis, serta dinamis antara akal, rasa dan kehendak.

4. Mengembangkan Sikap Tenggang Rasa, mampu menempatkan perasaannya pada perasaan orang lain supaya kita menjauhkan diri dari buruk sangka, karena buruk sangka merupakan perbuatan tercela dan termasuk dosa. 5. Mengembangkan Sikap tidak Semena-mena terhadap Orang lain. Hal ini berarti adanya pengakuan persamaan derajat, hak dan kewajiban yang kemudian menimbulkan sikap saling mencintai sesama manusia. dengan demikian manusia saling berinteraksi dengan berhati-hati dalam bersikap, berucap dan bertindak/ tingkah laku agar tidak menimbulkan terganggunya orang lain. 6. Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kemanusiaan. 7. Gemar Melakukan Kegiatan Kemanusiaan misalnya, menyantuni fakir miskin menyantuni yatim piatu, dan semua yang menjadi program departemen social. Sehingga akan muncul rasa kemanusiaan antar sesama manusia. 8. Berani Membela Kebenaran dan Keadilan. Agama mengajarkan pada kita harus mengatakan kebenaran walaupun pahit, dan berjuang yang utama adalah berjuang dalam mengemukaan perkaataan yang benar, terhadap penguasa yang dzalim. 9. Bangsa Indonesia Merasa dirinya sebagai Bagian dari Seluruh Umat Manusia. Bangsa Indonesia mempunyai pandangan hidup bahwa hakikatnya manusia itu mempunyai kesamaan pandangan, dimana manusia merasa dirinya bagian dari umat manusia lainnya yang akan senantiasa berpandangan bahwa bangsa Indonesia mempunyai martabat yang sama sehingga dapat hidup bersama dengan tenteram dan damai. 10. Mengembangkan Sikap saling menghormati dan menjalin hubungan kerja sama dengan Bangsa lain