PIUTANG / TAGIHAN (receivable)

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.

Pertemuan Ketiga PIUTANG

BAB XV AKUNTANSI WESEL TAGIH

BAB 4 PIUTANG. A. Pengertian Piutang

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL

AKUNTANSI PIUTANG WESEL (Notes Receivables)

Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE

PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable)

Gambar 14-1 Contoh Wesel

Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi :

BAB II LANDASAN TEORI

(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable)

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

BAB II LANDASAN TEORI

Modul ke: Receivables. Fakultas FASILKOM. Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak. Program Studi Sistem Informasi

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities)

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL. By MAHSINA, SE, MSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut piutang didefinisikan sebagai

BAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

JUMLAH AKTIVA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Power Notes. Learning Objectives

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS UMUR PIUTANG DAGANG PADA PERUSAHAAN DAGANG JAYA AGUNG PALEMBANG

Pertemuan ke-v AKUNTANSI PIUTANG AKUNTANSI PAJAK. Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

KEWAJIBAN. penyerahan kas, barang, atau jasa. KLASIFIKASI KEWAJIBAN pendek). 2. Kewajiban jangka panjang.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

A. SURAT BERHARGA PASAR UANG (SBPU) YANG DIPERDAGANGKAN ADALAH:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

PIUTANG. Menurut Kieso (2004) piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.

30 Juni 31 Desember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

CASH and RECEIVABLES

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

1. ACCOUNT RECEIVABLE (PIUTANG DAGANG)

BAB II LANDASAN TEORI

JUMLAH ASET LANCAR

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

L2

WINARTO, M.PD KODE MODUL : 119. KK11. AKUNTANSI PIUTANG 1. DISUSUN OLEH : WINARTO, M.PD. ACCOUNTING TEACHER OF SMKN 1 GIRIMULYO

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

DASAR AKUNTANSI 2 ACCOUNTING FOR RECEIVABLES

RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables)

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

BAB XV AKUNTANSI UTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA CV HANA SEJATI GROUP BANJARMASIN. Muhammad Roosdianto Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI

PERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 5

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

AKUTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 13 : CURRENT LIABILITIES & CONTINGENCIES

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK)

Kewajiban Dikelompokkan Menjadi :

Oleh. M. Rezeki Apriliyan, SE., MM.

Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

Winarto, M.Pd KODE MODUL : 119. KK11. Akuntansi Piutang 1. Disusun Oleh : Winarto, M.Pd. Accounting Teacher of SMKN 1 Girimulyo

PIUTANG. Slide 4-1. Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERIKSAAN PIUTANG. 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang

KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

-3- BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II LANDASAN TEORITIS

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 - TAGIHAN M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)

PINJAMAN SUBORDINASI

Transkripsi:

PIUTANG / TAGIHAN (receivable)

BAHASAN Definisi Piutang Jenis Piutang Pengakuan Piutang Penilaian Piutang Penyajian Piutang

DEFINISI Piutang merupakan aset yang paling likuid ketiga setelah kas dan investasi jangka pendek. Harrison, et al: Piutang (receivable) adalah klaim moneter kepada pihak lainnya.

Definisi Piutang Donald E Kieso, Jerry J Weygandt dan Terry D Warfield: Klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Mas ud Machfoedz,1999 Adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode akuntansi tersebut lebih lama dari satu tahun.

Jenis Piutang Piutang Usaha Penjualan barang dagangan secara kredit Jangka waktu 30-60 hari Wesel Tagih Instrumen formal tertulis Jangka waktu > 6 hari Piutang Lain-Lain Bab8-Receivable

Piutang Usaha Piutang usaha adalah jumlah yang dapat ditagih dari pelanggan atas penjualan barang dan atau jasa. Piutang usaha yang diklasifikasikan sebagai aset lancar, kadang-kadang disebut piutang dagang (trade receivable), debitor atau piutang.

Pengakuan Piutang Usaha Masalah pengakuan piutang usaha meliputi dua masalah pokok Kapan piutang diakui? Berapa nilai piutang yang diakui?

Penilaian Piutang Usaha Piutang jangka pendek dinilai dan dilaporkan pada nilai realisasi bersih/jumlah bersih yang diperkirakan akan diterima dalam bentuk kas (jumlah yang diharapkan dapat ditagih / diterima pembayarannya oleh perusahaan). Penjualan kredit mengakibatkan timbulnya resiko piutang tak tertagih Penilaian piutang usaha bisa saja menyulitkan karena piutang yang tidak tertagih belum diketahui sehingga harus diestimasi

Piutang Usaha Yang Tidak Tertagih Kerugian pendapatan dan penurunan laba diakui dengan mencatat beban piutang ragu-ragu (beban piutang tak tertagih)

Piutang Usaha Yang Tidak Tertagih

Metode Penghapusan Langsung Jurnal saat dinyatakan suatu piutang harus dihapuskan Kerugian penghapusan piutang xx Piutang dagang xx Bila piutang yang sudah dihapus akan dibayar oleh debiturnya Pada periode yang sama dengan dihapusnya piutang piutang dagang xx Kerugian penghapusan piutang Dapat ditagih setelah tutup buku Piutang dagang xx Laba dari piutang diketemukan kembali xx xx

Metode Penghapusan tak Langsung Jurnal saat lakukan estimasi piutang yang mungkin tak tertagih Kerugian penghapusan piutang xx Cadangan penghapusan Piutang xx Bila piutang yang harus dihapus karena suatu hal Cadangan penghapusan piutang xx piutang dagang xx Bila piutang yang telah dihapus dinyatakan kembali sebagai piutang yang akan dibayar debitur Piutang dagang xx Cadangan penghapusan piutang xx

Estimasi cadangan penghapusan piutang Pendekatan neraca Cadangan penghapusan piutang dinaikkan hingga % tertentu dari piutang Cadangan penghapusan piutang dinaikkan dengan sebesar % tertentu dari piutang Cadangan penghapusan piutang dinaikkan hingga sebesar tertentu berdasar analisis umur piutang Pendekatan laba rugi Cadangan penghapusan piutang dinaikkan dengan sebesar persen tertentu dari penjualan

Cadangan penghapusan piutang dinaikkan hingga % tertentu dari piutang Estimasi ditetapkan berdasar prosentase rata-rata penghapusan piutang dari saldo piutang selama periode tertentu Misal 5 th terakhir penghapusan piutang Misal 5 th terakhir penghapusan piutang Rp.4.500.000 dan total saldo piutang selama periode yang sama Rp.45.000.000 maka estimasi cad penghapusan piutang 10% dari piutang

Neraca 31/12 Nama perkiraan D k Piutang dagang 24.500.000 Cadangan penghapusan piutang 1.750.000 Cadangan kerugian piutang dagang per 31/12/08 ditetapkan 10% dari saldo piutang per 31/12/08. Piutang kepada tuan Rudi Rp.1.000.000 harus dihapus karena dinyatakan palit oleh pengadilan Kerugian penghapusan piutang piutang di neraca 31/12/08 24.500.000 piutang dihapuskan 1.000.000 Saldo buku piutang 23.500.000

Cad penghapusan piutang ditetapkan 10% 23.500.000 2.350.000 cadangan penghapusan piutang di neraca saldo 1.750.000 piutang dihapuskan 1.000.000 750.000 estimasi kerugian penghapusan piutang 1.600.000 Jurnal menghapus piutang Tn Rudi Cadangan penghapusan piutang 1.000.000 Piutang dagang 1.000.000 Jurnal mencatat kerugian piutang yang diestimasi Kerugian penghapusan piutang 1.600.000 Cadangan penghapusan piutang 1.600.000

Cadangan penghapusan piutang dinaikkan dengan sebesar % tertentu dari piutang Jurnal menghapus piutang Tn Rudi Cadangan penghapusan piutang 1.000.000 Piutang dagang 1.000.000 Jurnal mencatat kerugian piutang yang diestimasi Kerugian penghapusan piutang 2.350.000 Cadangan penghapusan piutang 2.350.000 Perhitungan Piutang di neraca 31/12/08 24.500.000 Piutang dihapuskan 1.000.000 Saldo piutang 31/12/08 23.500.000 Kerugian penghapusan piutang ditetapkan 10% dari 23.500.000 = 2.350.000

Berdasar umur piutang Analisis umur kadaluarsa piutang Tentukan batasan kelompok umur kadaluarsa piutang Tentukan besar prosentase penghapusan piutang untuk tiap kelompok Hitung cadangan penghapusan piutang = prosentase penghapusan piutang jumlah piutang pada kelompok umur yang sama

Di neraca saldo aji garment Tbk 31/12/08 Nama perkiraan D k Piutang dagang 21.325.000 Cadangan penghapusan piutang 1.250.000

no Debitur Tgl Faktur Harga faktur Syarat Pembayaran 1 CV Boman 2/12/08 3.500.000 2/10,n/60 2 CV Boman 12/10/08 1.300.000 2/10,n/60 3 CV Boman 22/9/08 950.000 2/10,n/60 4 CV Aman 12/11/08 1.200.000 2/10,n/60 5 Fa Ali dan Co 2/12/08 2.200.000 2/10,n/60 6 Fa Ali dan Co 2/10/08 1.000.000 2/10,n/60 7 Fa Ali dan Co 10/9/08 350.000 2/10,n/60 8 tn amali 12/8/08 1.000.000 2/10,n/60 9 tn amali 10/9/08 500.000 2/10,n/60 10 tn rudi 12/9/08 1.750.000 2/10,n/60 11 tn rudi 12/8/08 700.000 2/10,n/60 12 tn rudi 12/5/08 300.000 2/10,n/60 13 tn rolando 12/12/08 1.000.000 2/10,n/60 14 tn rolando 12/12/08 250.000 2/10,n/60 15 Tn handi 12/11/08 1.000.00 2/10,n/60 16 tn handi 12/10/08 250.000. 2/10,n/60 17 tn bardi 15/11/08 1.950.000 2/10,n/60 18 tn bardi 19/10/08 350.000 2/10,n/60 19 tn hany 22/10/08 975.000 2/10,n/60 20 tn hany 22/9/08 800.000 2/10,n/60

no debitur Harga faktur Tgl faktur syarat Tgl jth tempo Masa kadaluarsa 1 CV Boman 3.500.000 2/12/08 2/10,n/60 31/1/09 Belum 2 CV Boman 1.300.000 12/10/08 2/10,n/60 11/12/08 20 hr 3 CV Boman 950.000 22/9/08 2/10,n/60 21/11/08 40 hr 4 CV Aman 1.200.000 12/11/08 2/10,n/60 11/1/09 Belum 5 Fa Ali dan Co 2.200.000 2/12/08 2/10,n/60 31/1/09 Belum 6 Fa Ali dan Co 1.000.000 2/10/08 2/10,n/60 1/12/08 30 hr 7 Fa Ali dan Co 350.000 10/9/08 2/10,n/60 9/11/08 52 hr 8 tn amali 1.000.000 12/8/08 2/10,n/60 11/10/08 81 hr 9 tn amali 500.000 10/9/08 2/10,n/60 9/11/08 52 hr 10 tn rudi 1.750.000 12/9/08 2/10,n/60 11/11/08 40 hr 11 tn rudi 700.000 12/8/08 2/10,n/60 11/10/08 81 hr 12 tn rudi 300.000 12/5/08 2/10,n/60 11/7/08 173 hr 13 tn rolando 1.000.000 12/12/08 2/10,n/60 10/2/09 belum 14 tn rolando 250.000 12/10/08 2/10,n/60 11/12/08 20 hr 15 Tn handi 1.000.00 12/11/08 2/10,n/60 11/1/09 belum 16 tn handi 250.000. 12/10/08 2/10,n/60 11/12/08 20 hr 17 tn bardi 1.950.000 15/11/08 2/10,n/60 14/1/09 belum 18 tn bardi 350.000 19/10/08 2/10,n/60 18/12/08 13 hr 19 tn hany 975.000 22/10/08 2/10,n/60 21/12/08 10 hr 20 tn hany 800.000 22/9/08 2/10,n/60 21/11/08 40 hr

Kelompok umur piutang Prosentase penghapusan Belum kadaluarsa 1% Lewat 1-30 10% Lewat 31-60 25% Lewat 61-120 50% Lewat 121 75%

debitur jumlah Belum kadaluarsa 1-30 31-60 61-120 >121 Cv boman 5.750.000 3.500.000 1.300.000 950.000 Cv aman 1.200.000 1.200.000 Fa ali & co 3.550.000 2.200.000 1.000.000 350.000 Amali 1.500.000 500.000 1.000.000 Rudi 2.750.000 1.750.000 700.000 300.000 Rolando 1.250.000 1.000.000 250.000 Handi 1.250.000 1.000.000 250.000 Bardi 2.300.000 1.950.000 350.000 Hany 1.775.000 975.000 800.000 Jumlah 10.850.000 4.125.000 4.350.000 1.700.000 300.000 % penhapusan 1% 10% 25% 50% 75% Cad penghap piut 3.660.000 108.500 412.500 1.087.500 850.000 225.000

Cad penghapusan piutang 3.660.000 Saldo kredit cadangan penghapusan piutang 1.250.000 Estimasi kerugian penghapusan piutang Jurnal penyesuaian Kerugian penghapusan piutang Penyisihan penghapusan piutang 2.410.000 Rp.2.410.000 Rp.2.410.000

Cadangan penghapusan piutang dinaikkan dengan sebesar persen tertentu dari penjualan Besarnya persentase estimasi kerugian prnghapusan piutang ditetapkan berdasarkan rata-rata piutang tak tertagih selama periode tertentu dari total penjualan bersih selama 5 tahun terakhir total piutang tak tertagih R.1.220.000 sedangkan total penjualan bersih selama periode yang sama Rp.32.750.000 maka besarnya persentase estimase kerugian penghapusan piutang adalah Persentase penghapusan piutang adalah 1.220.000/32.750.000 100%= 3.72% Jika penj bersih selama per 08 sebesar Rp.52.500.000 maka besarnya estimasi kerugian piutang adalah 3.72% Rp.52.500.000 = Rp.1.953.000. Jurnal penyesuaian yg harus dibuat 31/12/2008 Kerugian penghapusan piutang Rp.1.953.000 Penyisihan peghapusan piutang Rp.1.953.000

Piutang Dagang sebagai sumber dana Perusahaan dapat menggunakan piutang dagang sebagai jaminan (agunan) pinjaman jangka pendek Factoring yaitu menjual piutang dagang kepada Factoring yaitu menjual piutang dagang kepada pihak lain (factor)

Piutang dana yang dipinjamkan Perusahaan yang memerlukan dana dengan segera dapat meminjam ke bank atau lembaga keuangan lainnya dengan jaminan berbentuk piutang dagang. Umumnya dengan ketentuan: Penagihan piutang tetap dilakukan oleh perusahaan yang meminjam dana, krn langganan/debitur yang memiliki piutang tak diberitahu bahwa piutangnya dijaminkan; atau dilakukan oleh bank atau lembaga keuangan pemberi pinjaman, apabila penggunaan piutang sebagai jaminan diberitahukan kepada debitur yang piutangnya dijaminkan.

Hasil tagihan dari piutang yang dijaminkan digunakan untuk melunasi pinjaman. Jumlah piutang yang dijaminkan lebih besar dari jumlah pinjaman. Dikenakan biaya administrasi, komisi, dan bunga. Jika terdapat piutang dagang yang tidak dapat ditagih, maka peminjam berkewajiban untuk menggantinya dengan piutang dagang yang lain. Bila pinjaman sudah dilunasi kembali, sedangkan masih terdapat piutang yang dijaminkan maka kelebihan tersebut adalah milik peminjam.

PT AZIZAH pada tanggal 1 April 2007 meminjam dana ke Bank X sebesar Rp500.000,00 dengan jaminan berbentuk piutang dagang sebesar Rp650.000,00. Pinjaman dikenakan biaya administrasi sebesar 5% dan bunga 12% setahun. Debitur yang pinjamannya dipakai sebagai jaminan tidak diberitahu dan penagihan tetap dilakukan oleh PT AZIZAH. Selama bulan April 2007, piutang yang dapat ditagih sejumlah Rp300.000,00 dan tgl 30 April 2007 disetor ke Bank X untuk melunasi pinjaman ditambah bunga. Selama bulan Mei 2007, piutang yang dapat ditagih sebesar Rp275.000,00. Sisa pinjaman ditambah bunga dilunasi pada tanggal 31 Mei 2007.

Transaksi Jurnal 1 April 2007 Meminjam uang Rp500.000 dikurangi biaya 5%. Piutang dijaminkan sebesar Rp650.000 Perhitungan: Pinjaman Rp500.000 Biaya Adm. 5%x Rp.500.000 25.000 Jumlah uang yang diterima Rp.475.000 Transaksi/Jurnal Kas Rp.475.000 Macam-macam Biaya 25.000 Utang Bank X Rp500.000 Piutang Dijaminkan Rp650.000 Piutang Rp.650.000 April 2007 Kas Rp300.000 Piutang yang ditagih sebesar Rp300.000 Piutang Dijaminkan Rp.300.000 30 April 2007 Melunasi pinjaman kepada Bank X sebesar Rp300.000 Bunga 12% x 1/12 x Rp300rb 3.000 Kas yang dikeluarkan Rp303.000 Utang Bank X Rp300.000 Biaya Bunga 3.000 Kas Rp.303.000 Mei 2007 Piutang yang ditagih sebesar Rp275.000 Kas Piutang Dijaminkan Rp.275.000 Rp.275.000

31 Mei 2007 Melunasi sisa pinjaman sebesar Rp200.000 Bunga 12% x 2/12 x Rp200rb 4.000 Kas yang dikeluarkan Menghapuskan rekening piutang dijaminkan Rp204.000 Utang Bank X Rp200.000 Biaya Bunga 4.000 Kas Rp204.000 Piutang Rp75.000 Piutang Dijaminkan Rp75.000

Menjual Piutang (Factoring)/Anjak Piutang Perusahaan yang memerlukan dana dengan segera dapat dipenuhi dengan menjual piutang dagang yang dimiliki ke bank atau lembaga kredit, termasuk hak dan kewajiban yang melekat pada piutang dagang yang dijual tersebut (misalnya potongan tunai dan tidak dapat ditagih).

Umumnya, pada waktu penjualan: Langganan yang piutangnya dijual diberitahu untuk melunasinya ke bank atau lembaga kredit tersebut. Untuk menentukan jumlah uang yang akan dibayarkan, bank atau lembaga kredit akan memeriksa keadaan piutang yang akan dibelinya (saat timbulnya, periode potongan, dan jangka waktu kredit) Piutang yang masih dalam jangka waktu potongan, diakui sebesar jumlah bersihnya. Potongannya dicatat dalam buku penjual piutang. Bila piutang yang dijual tersebut telah dicadangkan kerugian piutangnya, maka cadangan kerugian piutang dihapus

PT BATUR pada tanggal 10 Januari 2007 menjual piutang sebesar Rp50.000.000,00. Syarat pembayaran adalah 2/10, n/30. Cadangan kerugian piutang yang sudah dibentuk sebesar Rp2.000.000,00. Piutang ini dibeli oleh Bank S seharga Rp45.000.000,00. Setelah diteliti, piutang yang masih berada dalam periode potongan adalah sebesar Rp40.000.000,00. Jurnal sbb:

Kas Potongan Penjualan Cadangan Kerugian Piutang Macam-macam Biaya Piutang Rp45.000.000,00 800.000,00 2.000.000,00 2.200.000,00 Rp50.000.000,00 Perhitungan: Piutang yang dijual Rp50.000.000 Potongan penjualan: 2% x Rp40.000.000,00 = Rp800.000 Cadangan kerugian piutang 2.000.000 Harga jual 45.000.000 Rp47.800.000 Rugi penjualan piutang Rp2.200.000,00

Piutang Wesel janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, biasanya dalam rekening piutang wesel menunggak.

Piutang wesel dapat dipisahkan menjadi 2 macam, yaitu: Piutang wesel tidak berbunga Piutang wesel berbunga

MENDISKONTOKAN WESEL Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminan, umumnya dengan syarat: Jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo, maka pihak yang mendiskontokan bertanggungjawab untuk melunasi wesel tersebut. Kewajiban melunasi wesel bagi pihak yang mendiskontokan merupakan utang yang belum pasti (contingent liabilities) yang harus nampak dalam catatan. Pinjaman dikurangi dengan bunga (disebut juga diskonto) yang diperhitungkan selama jangka waktu diskonto. Bunga/diskonto wesel dihitung dengan cara: =Nilai jatuh tempoxtarif diskontoxperiode diskonto

Dalam perhitungan bunga dan diskonto: Satu tahun = 360 hari Hari bunga/diskonto dihitung berdasarkan jumlah hari sesungguhnya sejak wesel diterima/didiskontokan sampai tanggal jatuh tempo Perhitungan hari diskonto tidak memperhitungkan tanggal terjadinya transaksi, tetapi menghitung tanggal jatuh temponya.

Wesel dengan nominal Rp30.000.000,00, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 2007 dan didiskontokan pada tanggal 26 Maret 2007 dengan diskonto 10%. Perhitungan periode diskonto: 26 31 Maret = 5 hari April = 30 hari 1 Mei = 1 hari Periode diskonto = 36 hari

Wesel Tidak Berbunga Wesel tidak berbunga mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal. Jumlah dana yang diterima pada tanggal 26 Maret 2007 adalah: Nilai jatuh tempo wesel Rp.30.000.000,00 Diskonto: 10% x 36/360 x Rp30.000.000,00= 300.000,00 Dana yang diterima Rp29.700.000,00 Pendiskontoan tersebut oleh pihak yang mendiskontokan wesel akan dicatat: (D) Kas Rp29.700.000,00 (D) Biaya Bunga 300.000,00 (K) Piutang Wesel (Piutang wesel didiskontokan) Rp30.000.000,00

Wesel berbunga mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal ditambah bunga. Misalnya wesel di atas berbunga 12% setahun dan didiskontokan dengan diskonto sebesar 10% setahun. Jumlah dana yang diterima pada tanggal 26 Maret 2007 adalah: Nilai nominal wesel Rp30.000.000,00 Bunga: 12% x 2/12 x Rp30.000.000,00= 600.000,00 Nilai jatuh tempo wesel Rp30.600.000,00 Diskonto: 10% x 36/360 x Rp30.600.000,00= 306.000,00 Dana yang diterima Rp30.294.000,00 Pendiskontoan tersebut oleh pihak yang mendiskontokan wesel akan dicatat: (D) Kas Rp30.294.000,00 (K) Piutang Wesel (Piutang wesel didiskontokan) Rp30.000.000,00 (K) Pendapatan Bunga 294.000,00

Pengakuan Wesel Tagih Suatu wesel tagih didukung pleh promes (promissory note) formal, yaitu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal dimasa depan. Wesel semacam itu merupakan instrument yang dapat dinegosiasikan yang ditandatangani oleh pembuat (maker) untuk kepentingan yang dibayar atau penerima (payee), yang munkin secara legal dan secara cepat bisa menjual atau menstransfernya ke pihak lain.

Ilustrasi Pada tanggal 1 Maret 2007, Tuan Aziz memberikan wesel sebesar Rp30.000.000,00 kepada PT ABATA. Jangka waktu wesel 2 bulan, tidak berbunga. Wesel ini oleh Tuan Aziz dimaksudkan untuk memperpanjang utangnya pada PT ABATA. Pada tanggal 26 Maret 2007, PT ABATA mendiskontokan wesel tersebut ke Bank S dan dipotong diskonto 10% setahun. Pada tanggal 1 Mei 2007 (tanggal jatuh tempo) wesel dilunasi oleh Tuan Aziz. Jurnal yang dibuat oleh masing-masing pihak adalah:

Tgl Jurnal Buku Tn Aziz Buku PT ABATA Buku Bank S 2007 Utang Rp30.000.000 Piutang Wesel Rp30.000.000 Tidak ada jurnal 1/3 Utang Wesel Rp30.000.000 Piutang Rp30.000.000 26/3 Tidak ada jurnal Kas Rp29.700.000 Biaya Bunga 300.000 Piut Wesel Didiskontokan Rp30.000.000 (D)Piutang Wesel Rp30.000.000 (K)Kas Rp29.700.000 (K)Pendapatan Bunga 300.000 1/5 Utang Wesel Rp30.000.000 Kas Rp30.000.000 (D)Piut Wesel Didiskontokan Rp30.000.000 (K)Piutang Wesel Rp30.000.000 Kas Rp30.000.000 Piutang Wesel Rp30.000.000

Ilustrasi Misalnya wesel Tn Aziz di atas berbunga 12% dan pada tanggal jatuh temponya (1 Maret 2007) Tn Aziz tidak membayar, tetapi baru dilunasi pada tanggal 1 Juni 2007. Bunga yang dibebankan untuk jangka waktu tunggakan adalah 12% setahun dari nilai nominal. Dengan perubahan tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah:

Tgl Jurnal Buku Tn Aziz Buku PT ABATA Buku Bank S 2007 01-03 Utang Rp30.000.000 Utang Wesel Rp30.000.000 Piutang Wesel Rp30.000.000 Piutang Rp30.000.000 26-03 Tidak ada jurnal Kas Rp30.294.000 Piutang Wesel Didiskontokan Rp30.000.000 Pendapatan Bunga 294.000 01-05 Tidak ada jurnal Piutang Rp30.630.000 01-07 (D) Utang Wesel Rp30.000.000 (D) Biaya Bunga 1.200.000 (D) Macam-macam Biaya 30.000 (K) Kas Rp31.230.000 Kas Piutang Wesel Didiskontokan Piutang Wesel Kas Piutang Rp30.630.000 Rp31.230.000 Rp30.000.000 Rp30.000.000 Rp30.630.000 Pendapatan Bunga 600.000 Tidak ada jurnal Piutang Wesel Rp30.000.000 Pendapatan Bunga 294.000 Kas (D)Kas (K)Piutang Wesel (K) Pendapatan Rp30.294.000 Rp30.630.000 Rp30.000.000 Bunga 600.000 (K) Biaya Penagihan 30.000 Tidak ada jurnal

Perhitungan Tgl 26-03-2007 PT ABATA mendiskontokan wesel pada Bank S, diskonto 10% Nilai nimonal Rp30.000.000,00 Bunga 12% x 2/12 x Rp30.000.000,00= 600.000,00 Nilai jatuh tempo Rp30.600.000,00 Diskonto: 10% x 36/360 x Rp30.600.000,00= 306.000,00 Dana yang diterima Rp30.294.000,00 Tgl 01-07-2007 Tuan Aziz melunasi weselnya Nilai jatuh tempo Rp30.600.000,00 Denda 12% x 2/12 x Rp30.000.000,00= 600.000,00 Biaya penagihan 30.000,00 Jumlah yang dibayar Rp 31.230.000,00

Pengakuan Wesel Tagih Wesel jangka pendek biasanya dicatat pada nilai nominal (dikurangi penyisihan) karena bunga implisit dalam nilai jatuh tempo adalah tidak material Wesel jangka panjang harus dicatat dan dilaporkan pada nilai sekarang dari kas yang diperkirakan akan tertagih Jika suku bunga yang ditetapkan atas wesel berbunga berbeda dengan suku bunga pasar maka selisih (premi/diskonto) diamortisasi sepanjang umur wesel