BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian Research and Development (R&D) merupakan suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB II LANDASAN TEORI. pengalaman. Pendapat tersebut diperkuat oleh Muhibbin Syah (2002:92)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. berbagai sudut pandang yang tidak bisa dipisahkan. Jika dilihat dari sudut

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KALKULUS DI KELAS XI SMA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. berupa perangkat pembelajaran atau produk-produk yang terkait dengan kegiatan

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297) penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu serta menguji keefektifan produk yang telah dihasilkan tersebut. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungajwabkan (Sujadi, 2003:164). Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan yaitu perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel untuk siswa SMP kelas VIII. B. Desain Penelitian Berikut ini langkah-langkah dalam pengembangan RPP. 1. Penyusunan Alat Evaluasi RPP Peneliti menyusun alat evaluasi yang akan digunakan untuk menilai RPP yang dikembangkan. Alat evaluasi disusun dengan memperhatikan komponen-komponen yang terdapat pada RPP. 2. Penyusunan RPP Penyusunan RPP dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut (Poppy Kamalia Devi, dkk, 2009:24). 42

a. Mencantumkan Identitas, SK, KD, dan Indikator. Identitas terdiri nama sekolah, mata pelajaran, kelas, dan semester. SK, KD, dan Indikator dikutip dari silabus. b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Tujuan merupakan hasil langsung dari suatu kegiatan pembelajaran. c. Menentukan Materi Pelajaran Penentuan materi pelajaran dapat mengacu pada indikator. d. Menentukan Metode Pembelajaran e. Menentukan Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan pendahuluan, yang terdiri dari orientasi, apersepsi, motivasi, pemberian acuan, dan pembagian kelompok apabila pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok. 2) Kegiatan inti berupa kegiatan eksplorasi, elaborasi serta konfirmasi. 3) Kegiatan penutup dapat berupa kegiatan menyimpulkan, merangkum, memberikan tugas sebagai bagian remedial ataupun pengayaan. f. Memilih Sumber Belajar g. Menentukan Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai. 43

3. Validasi Setelah RPP tersusun, selanjutnya RPP dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan kemudian divalidasi oleh dosen. 4. Revisi Berdasarkan hasil validasi maka akan diadakan perbaikan atau revisi sesuai saran dan masukan dari validator menghasilkan RPP hasil revisi. Untuk pengembangan LKS dengan pendekatan problem posing dilakukan melalui beberapa tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation atau disingkat sebagai ADDIE (Dewi Padmo dkk., 2004:418-423). 1. Tahap analisis (analysis) Pada tahap analisis terdapat tiga jenis kegiatan yang dilakukan yaitu analisis kurikulum, analisis karakteristik siswa, dan analisis instruksional. a. Analisis kurikulum Analisis dilakukan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan menentukan materi matematika yang digunakan dalam LKS dengan menggunakan pendekatan problem posing. Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat di dalam KTSP. Hal ini dilakukan untuk memahami dan mengukur tingkat kedalaman kompetensi yang akan dicapai. 44

b. Analisis karakteristik siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa yang akan menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. c. Analisis instruksional Analisis instruksional dilakukan dengan cara menjabarkan SK dan KD ke dalam indikator-indikator yang harus dicapai pada pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran dengan pendekatan problem posing yang akan dikembangkan. 2. Tahap perancangan (design) a. Penyusunan kerangka struktur LKS (outline) Berdasarkan penjabaran SK dan KD hasils analisis instruksional, langkah selanjutnya yaitu menyusun kerangka isi LKS secara utuh yang menggambarkan keseluruhan isi materi yang tercakup dalam LKS serta urutan penyajiannya. b. Perancangan alat evaluasi Peneliti menyusun alat evaluasi yang akan digunakan untuk menilai LKS yang dikembangkan. Alat evaluasi disusun dengan memperhatikan aspek-aspek yang harus dipenuhi LKS yaitu aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. 3. Tahap pengembangan (development) Ada empat langkah dalam tahap ini, yaitu : a. Pra penyusunan 45

Peneliti melakukan kajian referensi dan sumber pustaka serta menyiapkan segala keperluan. b. Penyusunan Penyusunan dilakukan bagian demi bagian sesuai dengan outline yang telah disusun menghasilkan LKS produk awal. Selain penyusunan LKS, juga disusun kunci jawaban LKS. c. Validasi LKS produk awal dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, Setelah itu, divalidasi oleh dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru matematika. Validasi ini dimaksudkan untuk memperoleh saran dan masukkan untuk penyempurnaan. d. Revisi Berdasarkan hasil validasi maka akan diadakan perbaikan atau revisi sesuai saran dan masukan dari validator menghasilkan LKS hasil revisi I. 4. Tahap implementasi (implementation) LKS hasil revisi I diujicobakan kepada siswa dan guru untuk memperoleh masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam penggunaan LKS yaitu guru dan siswa. Uji coba dilakukan dengan memilih satu kelas yang sesuai dengan LKS yang diuji coba. Setelah itu, dilakukan tes hasil belajar siswa kemudian siswa diminta untuk mengisi angket respon siwa sedangkan guru diminta untuk mengisi angket respon guru. 46

5. Tahap evaluasi (evaluation) Pada tahap evaluasi dilakukan revisi berdasarkan masukan yang didapatkan pada saat pembelajaran dan respon guru juga respon siswa. Selain itu juga dilakukan analisis mengenai keefektifan LKS yang ditinjau dari tes hasil belajar siswa. A Analysis D Design 1. Analisis kurikulum 2. Analisis karakteristik siswa 3. Analisis instruksional 1. Penyusunan kerangka struktur LKS 2. Perancangan alat evaluasi 1. Pra penyusunan LKS 2. Penyusunan LKS LKS produk awal D Development 3. Validasi Konsultasi dosen pembimbing Validasi dosen ahli Validasi guru matematika 4. Revisi I LKS hasil revisi I I Implementation E Evaluation 1. Uji Coba 2. Respon siswa dan guru 1. Analisis keefektifan LKS 2. Revisi II LKS (produk akhir) Gambar 4. Pengembangan LKS adaptasi dari Dewi Padmo, dkk. 47

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 1 Patimuan kelas VIII f. 2. Objek penelitian Objek penelitian adalah perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. D. Lokasi Penelitian Penelitian pengembangan ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. E. Jenis Data Dalam penelitian ini terdapat empat jenis data, yaitu sebagai berikut. 1. Data proses pengembangan perangkat pembelajaran. Data ini merupakan data deskriptif yang diperoleh dari tahap-tahap pengembangan RPP dan pengembangan LKS dengan desain penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation). 2. Data kevalidan RPP. Data ini diperoleh dari hasil validasi dosen dan guru matematika. 3. Data kevalidan LKS. Data ini diperoleh dari hasil validasi oleh dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru matematika. Data kevalidan ditinjau dari aspek kesesuaian LKS dengan syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis. Data berupa skor dari 1 sampai 4 yang merepresentasikan 48

klasifikasi sangat baik (SB), baik (B), tidak baik (TB) atau sangat tidak baik (STB). 4. Data kepraktisan LKS. Data kepraktisan LKS diperoleh dari angket respon siswa dan guru. Data tersebut berupa skor dari 1 sampai 4 yang merepresentasikan Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), atau Sangat Setuju (SS). 5. Data keefektifan LKS. Data ini diperoleh dari analisis tes hasil belajar siswa. F. Instrumen Penelitian 1. Lembar Angket Lembar angket meliputi: a) Angket validasi RPP Angket validasi RPP digunakan untuk memperoleh data validasi dari dosen ahli dan guru matematika terhadap RPP yang dikembangkan. b) Angket validasi LKS Instrumen angket ini digunakan untuk memperoleh data validasi dari dosen ahli dan guru matematika terhadap LKS yang dikembangkan. Angket yang digunakan untuk mendapatkan data kelayakan LKS ditinjau dari aspek kesesuaian LKS dengan pendekatan problem posing, kualitas isi materi LKS, kesesuaian LKS dengan syarat didaktik, kesesuaian LKS dengan syarat konstruksi, dan kesesuaian LKS dengan syarat teknis 49

c) Angket respon siswa dan respon guru Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap LKS dengan pendekatan problem posing. Angket respon guru digunakan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap LKS dengan pendekatan problem posing dan juga. Pengisian angket dilaksanakan setelah seluruh proses pembelajaran dengan menggunakan LKS selesai dilakukan. Angket ini terdiri dari 4 alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). 2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mendapatkan data perbaikan perangkat yang dikembangkan setelah dilakukan pembelajaran. Peneliti melakukan pencatatan untuk setiap kali dilaksanakan pembelajaran. Pencatatan tersebut berasal dari kejadiankejadian yang terjadi selama proses pembelajaran. 3. Tes Hasil Belajar Instrumen tes digunakan sebagai penentu ketuntasan pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan LKS. Soal tes terdiri dari lima soal yang mewakili indikator pencapaian materi. Dari hasil tes akan didapatkan persentase ketuntasan klasikal peserta didik untuk menentukan klasifikasi keefektifan LKS. G. Teknik Analisis Data 1. Analisis data validasi RPP dan LKS Langkah-langkah analisis data validasi LKS adalah sebagai berikut. 50

a. Mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan pedoman Tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2. Aturan Pemberian Skor Angket Validasi Klasifikasi Skor Sangat Baik (SB) 4 Baik (B) 3 Tidak Baik (TB) 2 Sangat Tidak Baik (STB) 1 b. Menghitung rata-rata skor dari setiap komponen aspek penilaian dengan menggunakan rumus: Keterangan : : rata-rata skor : banyak butir pertanyaan : skor pada butir pertanyaan kec. Mengkonversi skor rata-rata menjadi skala nilai empat menurut S. Eko Putro Widoyoko (2014:111-112). Skor tertinggi (ideal) Skor terendah Jumlah kelas 4 (sangat baik) 1 (sangat tidak baik) 4 (sangat baik sampai sangat tidak baik) Jarak interval 51

Berdasarkan data tersebut dapat disusun Tabel 3 mengenai klasifikasi penilaian RPP dan LKS. Tabel 3. Klasifikasi Kategori Penilaian Data Validasi No Rentang Skor Klasifikasi 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Tidak Baik 4. Sangat Tidak Baik Menurut Ifrokhatul Fuat (2011:19) dalam pembelajaran, LKS yang digunakan hendaknya LKS yang memiliki kualitas baik. LKS yang dikembangkan dikatakan memiliki kualitas yang baik jika penilaian dari ahli yang dicapai minimal termasuk dalam kategori baik (Dian Andarwati, 2013:168). Oleh karena itu, dalam penelitian ini LKS dikatakan valid apabila memenuhi klasifikasi penilaian LKS minimal baik. 2. Analisis data angket respon siswa dan guru Angket respon digunakan untuk memperoleh data kepraktisan penggunaan LKS. Berikut ini langkah-langkah untuk mendapatkan data tersebut. a. Mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan pedoman Tabel 4 dan Tabel 5sebagai berikut. 52

1) Untuk pernyataan positif Tabel 4. Aturan Pemberian Skor Angket Respon untuk Pernyataan Positif Klasifikasi Skor Sangat Setuju (SS) 4 Setuju (S) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 2) Untuk pernyataan negatif Tabel 5. Aturan Pemberian Skor Angket Respon untuk Pernyataan Negatif Klasifikasi Skor Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 2 Tidak Setuju (TS) 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 4 b. Menghitung rata-rata skor dari setiap komponen aspek penilaian dengan menggunakan rumus: Keterangan : : rata-rata skor : banyak butir pertanyaan : skor pada butir pertanyaan kec. Mengkonversi skor rata-rata menjadi skala nilai empat menurut S. Eko Putro Widoyoko (2014:111-112). 53

Skor tertinggi (ideal) 4 Skor terendah 1 Jumlah kelas 4 Jarak interval Berdasarkan data tersebut dapat disusun Tabel 6 mengenai klasifikasi hasil angket respon. Tabel 6. Klasifikasi Kategori Penilaian Data Respon No Rentang Skor Klasifikasi 1. Sangat Baik 2. Baik 3. Tidak Baik 4. Sangat Tidak Baik Dalam penelitian ini, LKS dikatakan praktis apabila memenuhi klasifikasi penilaian LKS minimal baik. 3. Analisis data tes hasil belajar siswa Tes hasil belajar digunakan untuk mendapatkan nilai keefektifan LKS. Data tersebut didapatkan dengan menganalisis hasil tes hasil belajar yang dilakukan oleh siswa pada akhir penelitian. Langkah-langkah analisis data tes hasil belajar adalah sebagai berikut. a. Menghitung skor tes hasil belajar setiap siswa. b. Menghitung banyak siswa yang tuntas KKM yaitu yang mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan 67. 54

c. Mempersentase ketuntasan belajar secara klasikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Keterangan : : persentase kelulusan siswa secara klasikal : banyak siswa yang tuntas KKM : banyak seluruh siswa Menurut Zainal Aqib, dkk. (2009:41) tingkat keberhasilan belajar siswa sebesar 75% sudah tergolong tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini LKS dikatakan efektif apabila persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal. 55