EMOSI DAN SUASANA HATI

dokumen-dokumen yang mirip
LATAR BELAKANG. diekspresikan pada waktu yang salah dapat mengurangi kinerja karyawan. Tetapi ini tidak emosional ke tempat kerja setiap hari.

Prinsip dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

Berikut diperlihatkan jenis-jenis pengetahuan yang terangkum dalam aras kemahiran tersebut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pertemuan ke-5 RATNI PURWASIH, S.PD.,M.PD

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

TEORI PERILAKU. Disusun: IY

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep tentang Locus of control (pusat kendali) pertama kali

BAB II KAJIAN TEORI. 1 penelitian sosiologi.blogspot.com /2013/03/kajian-sosiologi.perpolisian-masyarakat.html

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem pembelajaran. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSONALITY AND EMOTIONAL. By Syafrizal Chan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi

Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB II LANDASAN TEORI

Pedagogik Jurnal Pendidikan, Oktober 2013, Volume 8 Nomor 2, ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 1, Desember 2013, Hal dari rencana pendidikan. Namun perlu dicatat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Diri. dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 2 Tahun 2011, Hlm

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kecerdasan adalah keunggulan atau kesempurnaan perkembangan akal budi,

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

BAB I PENGEMBANGAN AFEKTIF ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan membekali manusia akan ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan lingkungan yang cepat, yang ditandai dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

Perkembangan Sepanjang Hayat

DOMAIN HASIL BELAJAR. Pertemuan ke 2 ASSESMEN PEMBELAJARAN 2008

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacammacam,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Praktikum biologi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

BAB IV ANALISI HASIL. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil seluruh Andikpas baru sebanyak 43

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang otomotif, setiap perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. oleh dirinya yang berkaitan dengan segala sesuatu yang ada. Oleh karena. dengan tingkat pengetahuan seseorang.

Pengantar Psikologi Abnormal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Hariandja dalam Tunjungsari (2011) stres adalah ketegangan

BAB I PENDAHULAUN. Dunia pendidikan sekarang ini dihadapkan pada tantangan-tantangan

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Hakekat Kemampuan Siswa Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Desimal Pengertian Pecahan Biasa dan Pecahan Desimal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh suatu tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil UKDW

Nama : Eko Darma Satrio. Nim : : Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik kelebihan maupun kekurangan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif. Indikator Penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

EMOSI & PERASAAN. PERTEMUAN KE- 7

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. terampil, dan pengetahuan yang sesuai dengan user need (dunia usaha dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Destalya Anggrainy M.P, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhannya

BAB I PENDAHULUAN. Stres pada dasarnya menyerang setiap individual (Noi & Smith, 1994). Noi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN. Pendidikan di alam bebas memberikan pengaruh yang besar kepada para siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran fisika di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ambarawa Kabupaten

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKRIPSI

BAB II URAIAN TEORITIS

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

Transkripsi:

EMOSI DAN SUASANA HATI P E R I L A K U O R G A N I S A S I B A H A N 4 M.Kurniawan.DP

AFEK, EMOSI DAN SUASANA HATI Afek adalah sebuah istilah yang mencakup beragam perasaan yang dialami seseorang. Emosi adalah perasaan-perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Ciricirinya adalah: 1. Disebabkan oleh kejadian-kejadian spesifik. 2. Sangat cepat dalam durasi. 3. Bersifat spesifik dan banyak ( kemarahan,rasa takut, rasa sedih, bahagia, rasa jijik,dll) 4. Biasanya disertai ekspresi wajah yang jelas. 5. Bersifat orientasi tindakan

Suasana Hati adalah perasaan-perasaan yang cenderung kurang intens dibanding emosi dan seringkali tanpa rangsangan kontektual. Ciri-cirinya: 1. Penyebabnya seringkali umum dan kurang jelas. 2. Berakhir lebih lama dari emosi. 3. Lebih umum ( dua dimensi utama, yaitu afek positif dan afek negatif). 4. Biasanya tidak diindikasikan dengan ekspresi wajah yang jelas. 5. Bersifat kognitif

KUMPULAN DASAR EMOSI Rene Descartes menyebutkan enam nafsu sederhana dan primitive, yaitu rasa kagum, cinta, benci, hasrat, gembira, dan sedih. Namun beberapa peneliti berargumen bahwa tidak masuk akal untuk memikirkan emosi-emosi dasar karena emosi lain yang jarang kita alami juga dapat berpengaruh sangat kuat pada kita. Dalam penelitian kontemporer, psikolog telah mencoba mengidentifikasi emosi-emosi dasar dengan mempelajari berbagai ekspresi wajah. Salah satu masalah dari pendekatan ini adalah, beberapa emosi terlalu kompleks untuk diekspresikan melalui wajah. Karena tidak mudah untuk mengekspresikan emosi melalui wajah. Selain itu,tiap kultur memiliki norma yang mengatur ekspresi emosi. Sehingga terkadang bagaimana kita mengalami emosi tidak akan selalu sama sama dengan bagaimana kita menunjukkannya.

BEBERAPA ASPEK EMOSI 1. Biologi Emosi Semua emosi berasal dari sistem limbik otak. Orangorang cenderung merasa paling bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Ketika sistem limbik memanas, emosi-emosi negatif seperti rasa marah dan bersalah mendominasi. Dengan kata lain, sistem limbik memberikan sebuah lensa dimana anda dapat menginterpretasikan kejadian-kejadian. Sistem limbik setiap orang berbeda. Akan lebih aktif pada orang-orang depresi. Sistem limbik pada wanita juga lebih besar daripada pria, sehingga wanita cenderung lebih mudah mengalami depresi.

2. Intensitas Setiap orang memberika respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang sama. Setiap orang memiliki kemampuan bawaan yang bervariasi untuk mengekspresikan intensitas emosional. Berbagai pekerjaan menuntut emosi yang berbeda. Ada yang menuntut untuk tetap tenangm namun ada yang menuntut ekspresi lebih untuk mengubah intensitas emosional bilamana dibutuhkan. 3. Frekuensi dan Durasi Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan tidak hanya bergantung pada emosi-emosi yang harus ditampilkan dan intensitasnya, tetapi juga pada seberapa sering dan lamanya mereka berusaha menampilkannya.

4. Apakah Emosi Membuat Kita Irasional? Rasionalitas dan emosi saling bertentangan, dan jika menampilkan emosi, kemungkinan kita akan bertindak irasional. Kita harus memiliki kemampuan untuk mengalami emosi agar dapat menjadi rasional. Karena emosi memberikan informasi penting mengenai bagaimana kita memahami dunia di sekitar kita. Kunci terhadap pengambilan keputusan yang baik adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.

5. Apakah Fungsi Emosi Itu? Setiap emosi, baik emosi positif maupun negatif ditunjukkan karena memiliki tujuan yang bermanfaat. Contohnya marah yang bisa dibilang emosi negative. Seseorang marah bila diganggu, sebenarnya ia memberikan peringatan kepada orang-orang sekitar agar tidak melakukan hal yang sama yang membuatnya marah. Demikian pula emosi positif, contohnya karyawan pelayanan yang merasa empati terhadap pelanggan dapat memberikan layanan pelanggan yang memuaskan.

SUASANA HATI SEBAGAI AFEK NEGATIF & POSITIF Sebagian besar individu lebih mengingat pengalaman negatif daripada pengalaman positif, ini karena pengalaman negatif tersebut tidak biasa terjadi. Sehingga ada sebuah penyeimbang produktivitas yaitu kecenderungan suasana hati sedikit positif pada masukan nol ( ketika tidak ada sesuatu secara khusus terjadi ).

SUMBER-SUMBER EMOSI DAN SUASANA HATI 1. Kepribadian Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu. Beberapa orang mempunyai kecenderungan untuk mengalami emosi apapun secara lebih intens. Orang-orang seperti itu memiliki intensitas efek yang tinggi. Intensitas Efek yaitu perbedaan individual dalam hal kekuatan dimana individu-individu mengalami emosi mereka. Jadi, emosi-emosi berbeda dalam dalam intensitas mereka, tetapi juga berbeda dalam bagaimana mereka berkecenderungan untuk mengalami emosi secara intens. 2. Hari dalam Seminggu dan Waktu dalam Sehari Sebagian besar orang berada di tempat kerja atau sekolah pada hari Senin-Jum at. Dengan demikian, sebagian besar orang akan memanfaatkan akhir minggu untuk bersantai dan bersenang-senang

3. Cuaca Cuaca memiliki sedikit pengaruh terhadap suasana hati. Korelasi ilusif menjelaskan mengapa orang-orang cenderung berpikir bahwa cuaca yang menyenangkan meningkatkan suasana hati mereka. Korelasi ilusif merupakan kecenderungan orang-orang untuk mengasosiasikan dua kejadian yang pada kenyataannya tidak memiliki sebuah korelasi. 4. Stres Stress memengaruhi emosi dan suasana hati. Di tempat kerja, tingkat stress dan ketegangan yang menumpuk di tempat kerja dapat memperburuk suasana hati karyawan, sehingga menyebabkan mereka mengalami lebih banyak emosi negatif.

5. Aktivitas Sosial Penelitian mengungkapkan bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal, atau Epicurean (makan bersama orang lain) lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana yang positif dibandingkan kejadian-kejadian formal. 6. Tidur Kualitas tidur mempengaruhi suasana hati. Ini karena orang yang kurang tidur akan mengalami kelelahan yang lebih besar, kemarahan dan ketidakramahan, sehingga alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengambilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.

7. Olahraga Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan suasana hati positif, karena itulah olahraga adalah salah satu terapi untuk mengurangi depresi. 8. Usia Seiring bertambahnya usia, suasana hati positif yang tinggi bertahan lebih lama dan suasana hati yang buruk menghilang dengan lebih cepat. Ini dikarenakan pengalaman emosionalnya yang cenderung membaik. 9. Gender Sudah menjadi keyakinan umum bahwa wanita lebih menggunakan perasaan mereka dibandingkan pria bahwa mereka bereaksi lebih secara emosional dan mampu membaca emosi orang lain dengan lebih baik.

BATASAN-BATASAN EKSTERNAL PADA EMOSI Organisasi dan kultur menetapkan batasan-batasan emosi, yaitu: 1. Pengaruh-pengaruh Organisasi Pada umumnya iklim dalam suatu organisasi yang dikelola dengan baik adalah iklim yang berusaha untuk bebas dari emosi. 2. Pengaruh-pengaruh Kultural Tingkat seberapaa besar orang mengalami emosi bervariasi dalam setiap kultur. Orang-orangdalam sebagian kultur tampaknya mengalami emosi negative atau positif tertentu, tapi sampai derajat tertentu, frekuensi pengalaman dan intensitas mereka memang bervariasi.

KERJA EMOSIONAL Kerja emosional adalah ekspresi seorang karyawan dari emosi-emosi yang diinginkan secara organisasional selama transaksi antarpersonal di tempat kerja. Emosi yang Dirasakan versus Emosi yang Ditampilkan 1. Emosi yang dirasakan adalah emosi sebenarnya dari seorang individu. 2. Emosi yang ditampilkan adalah emosi-emosi yang diharuskan secara organisasional dan dianggap sesuai dalam sebuah pekerjaan tertentu. 3. Emosi yang dirasakan dan emosi yang ditampilkan seringkali berbeda. 4. Untuk menunjukkan emosi palsu menuntut kita untuk benar-benar menahan emosi yang kita rasakan.

KECERDASAN EMOSIONAL Kecerdasan emosional yaitu kemampuan seseorang mendeteksi dan mengelola petunjuk-petunjuk serta informasi emosional. Individu-individu yang memiliki kecerdasan emosional akan menjadi individu yang efektif di dalam melakukan pekerjaan. Kecerdasan emosional sendiri terdiri dari lima dimensi, yaitu: 1. Kesadaran diri yaitu sadar atas apa yang anda lakukan ataupun rasakan. 2. Manajemen diri yaitu kemampuan untuk mengelola emosi dan dorongan-dorongan pada diri anda sendiri. 3. Motivasi diri yaitu kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi kegagalan dan kemunduran pada diri anda akibat kehilangan motivasi. 4. Empati yaitu kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain di sekitar anda (anda tidak menjadi individu yang cuek). 5. Keterampilan sosial yaitu kemampuan menangani emosiemosi orang lain.

1) Kasus-kasus yang Mendukung Kecerdasan Emosional a. Daya tarik intuitif b. Kecerdasan emosi meramalkan kriteria yang penting c. Kecerdasan emosi berbasis biologis 2) Kasus Menentang EI a. EI merupakan konsep yang samar b. EI tidak dapat diukur c. Validitas EI masih dipertanyakan

APLIKASI-APLIKASI PERILAKU ORGANISASI TERHADAP EMOSI DAN SUASANA HATI 1. Seleksi 2. Pengambilan Keputusan 3. Kreativitas 4. Motivasi 5. Kepemimpinan 6. Konflik Antarpersonal 7. Negosiasi 8. Pelayanan Pelanggan 9. Sikap Kerja 10. Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja 11. Bagaimana Para Manajer Mempengaruhi Suasana Hati

DEFINISI KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR 1. Kognitif Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu: 1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) 2. Pemahaman (comprehension) 3. Penerapan (application) 4. Analisis (analysis) 5. Sintesis (syntesis) 6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi

2. AFEKTIF Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciriciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu: 1. Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan) 2. Responding (menanggapi) mengandung arti adanya partisipasi aktif 3. Valuing (menilai atau menghargai) 4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan) 5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai)

3. PSIKOMOTORIK Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungankecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.

TERIMA KASIH WASSALAM