Penerapan Graf dalam Algoritma PageRank Mesin Pencari Google

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Graf pada PageRank

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Implementasi Graf pada Metode Crawling dan Indexing di dalam Mesin Pencari Web

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Analisis Graf Berarah Pada Algoritma PageRank di Mesin Pencari

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini mengalami perkembangan yang signifikan.

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Representasi Graf dalam Jejaring Sosial Facebook

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Penerapan Teori Graf dalam Pemetaan Sosial

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Teori Graf dalam Algoritma PageRank dan Optimasi SEO Website

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

Representasi Hierarki Kebutuhan Maslow Menggunakan Teori Graf

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

BAB II LANDASAN TEORI

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Penerapan Graf dalam Pemetaan Susunan DNA

Aplikasi Graf dalam Pembuatan Game

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Penerapan Graf Dalam File Sharing Menggunakan BitTorrent

Penggunaan Algoritma Backtracking Untuk Menentukan Keisomorfikan Graf

Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Penerapan Teori Graf dan Web Crawler dalam Pemodelan World Wide Web

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

Pengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

Penerapan Graf pada Database System Privilege

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Pengaturan Penyimpanan Bahan Kimia

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot

BAB 2 LANDASAN TEORI

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

Penerapan Graf dan Algoritma Prim dalam Perancangan Rute Wisata di Kota Tokyo yang Efisien

Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan

Kasus Perempatan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan Struktur Graf dalam Pengontrol Versi Git

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

APLIKASI PEWARNAAN GRAPH PADA PEMBUATAN JADWAL

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

Aplikasi Teori Graf dalam Algoritma Pengalihan Arus Lalu Lintas

Penerapan Teori Graf dan Kombinatorik pada Teknologi Sandi Masuk Terkini

PENERAPAN TEORI GRAF DALAM RENCANA TATA RUANG KOTA

BAB II LANDASAN TEORI

Teori Graf dalam Social Network Analysis dan Aplikasinya pada Situs Jejaring Sosial

Aplikasi Pohon Merentan Minimum dalam Menentukan Jalur Sepeda di ITB

Aplikasi Pohon Prefix pada Pencarian Kontak di

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A*

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien

Penerapan Algoritma BFS dan DFS dalam Mencari Solusi Permainan Rolling Block

Penggunaan Graf dan Pohon Merentang Minimum dalam Menentukan Jalur Terpendek Bepergian di Negara-negara Asia Tenggara dengan Algoritma Prim

Penerapan Algoritma BFS & DFS untuk Routing PCB

Penentuan Rute Terpendek Tempat Wisata di Kota Tasikmalaya Dengan Algoritma Floyd-warshall

Transkripsi:

Penerapan Graf dalam Algoritma PageRank Mesin Pencari Google Adya Naufal Fikri - 13515130 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 13515130@std.stei.itb.ac.id Abstract Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang banyak digunakan untuk memodelkan suatu permasalahan. Bukan hanya itu, matematika juga berperan penting untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satunya adalah masalah pencarian informasi di internet. Dengan menggunakan suatu teori matematika, yaitu teori Graf, mesin pencari Google dengan algoritma PageRank-nya dapat menghasilkan pencarian yang relevan dengan apa yang dimaksud pengguna. Keywords PageRank, Graph Theory, Google, Web. praktis. Dengan menggunakan algoritma PageRank yang memanfaatkan teori matematika, yaitu teori Graf, Google berhasil mengambil hati para pengguna internet dikarenakan hasil pencariannya yang relevan dengan apa yang dimaksudkan oleh pengguna dan juga hasil pencarian banyak yang menuju ke sumber informasi yang terpercaya. Dalam makalah ini, penulis akan mencoba menjelaskan bagaimana Google menerapkan teori Graf dalam algoritma PageRank-nya sehingga mereka bisa mendapatkan hasil pencarian yang relevan dengan apa yang dimaksud oleh pengguna. I. PENDAHULUAN Internet merupakan salah satu sarana untuk menunjang pencarian informasi. Dengan banyaknya sumber informasi yang ada di internet, itu memudahkan kita ketika hendak mencari informasi tentang suatu hal. Namun, pada awal mulanya internet ada, para pengguna kebingungan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan. Karena mereka tidak tahu harus mulai mencari informasi yang mereka butuhkan dari mana. Karena pada saat itu mesin pencari belum ada, sehingga ketika mereka mencari di internet, maka mereka harus memasukan alamat Web dari situs Web yang mereka tuju, dan informasi di suatu situs Web itu terbatas. Mulailah dikembangkan yang namanya search engine (mesin pencari). Pada awalnya, search engine dikembangkan di McGill University (Montreal) untuk mencari dan mendapatkan file di sebuah jaringan komputer. Lalu untuk pencarian di internet masih menggunakan Web direktori yang diurus secara manual. Dengan perkembangan situs Web yang lebih dari 100% saat itu, maka dibutuhkan banyak sekali sumber daya manusia untuk mengurusnya Web direktori itu, dan hal itu tidaklah praktis. Dan penggunaan Web direktori untuk mencari suatu informasi saat itu, terkadang tidak memberikan informasi yang relevan dengan apa yang dimaksudkan oleh pengguna. Baru pada tahun 1998, muncullah Google, sebuah mesin pencari karya dari Sergey Brin dan Larry Page. Google saat itu bahkan hingga saat ini menjadi primadona, karena mengubah cara mencari di internet menjadi lebih II. LANDASAN TEORI A. Definisi Graf Graf merupakan suatu struktur yang terdiri dari objek-objek diskrit yang direpresentasikan secara visual dengan titik atau noktah yang disebut simpul, dan hubungan antara objek-objek tersebut yang direpresentasikan dengan garis yang disebut sisi[1]. Graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), yang dalam hal ini : dan V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul = {v 1,v 2,...,v n} E = himpunan sisi yang menghubungkan sepasang simpul = {e 1, e 2,...,e n} atau bisa ditulis singkat notasi G = (V,E). Definisi tersebut menyatakan bahwa V tidak boleh kosong, sedangkan E boleh kosong. Jadi, sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu pun, tetapi simpulnya harus ada, minimal satu[2]. Simpul pada graf dapat dinomori dengan huruf, seperti a, b, c,..., v, w,..., dengan bilangan asli 1, 2, 3,..., atau gabungan keduanya. Sedangkan sisi yang menghubungkan simpul v i, dengan simpul v j dinyatakan dengan pasangan (v i, v j) atau dengan lambang e 1, e 2,... Dengan kata lain, jika e adalah sisi yang menghubungkan sisi v i dengan simpul v j, maka e dapat ditulis sebagai

e = (v i, v j). Secara geometri graf dapat digambarkan sebagai sekumpulan noktah (simpul) di bidang dua dimensi yang dihubungkan dengan sekumpulan garis (sisi). Gambar 1. Tiga buah graf (sumber : [2] ) Pada G 2, sisi e 3 = (1,3) dan e 4 = (1,3) dinamakan sisi-ganda karena kedua sisi ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul 1 dan simpul 3, sehingga G 2 disebut graf ganda karena mempunyai sisi ganda. Pada G 3, sisi e 3 = (3,3) dinamakan gelang atau kalang (loop) karena berawal dan berakhir pada simpul yang sama. Graf G 3 disebut graf semu dikarenakan mempunyai sisi gelang[2]. B. Jenis-jenis Graf Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi-ganda pada suatu graf, maka secara umum graf dapat digolongkan menjadi dua jenis, graf sederhana (simple graph) dan graf tidak-sederhana (unsimple-graph). Graf sederhana merupakan graf yang tidak mempunyai sisi-ganda dan sisi gelang, sedangkan graf tidak-sederhana mempunyai sisi gelang atau sisi-ganda atau keduanya. Sisi pada sebuah graf dapat mempunyai orientasi arah. Berdasarkan orientasi arahnya, graf dibedakan menjadi dua, yaitu graf berarah (directed graph) dan graf tak-berarah (undirected graph). Graf berarah merupakan graf yang setiap sisinya mempunyai orientasi arah, yang biasa disebut busur. Untuk suatu busur (sisi berarah) yang menghubungkan simpul v j ke simpul v k, v j disebut simpul asal, sedangkan v k disebut simpul terminal. Pada graf berarah sisi gelang diperbolehkan, sedangkan sisi-ganda tidak diperbolehkan. Sementara itu, graf tak-berarah adalah graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah. C. Terminologi Dasar Graf Di bawah ini merupakan beberapa terminologi yang akan sering digunakan ketika membahas masalah graf : 1. Bertetangga (Adjacent) Dua buah simpul pada graf tak-berarah dikatakan bertetangga, jika keduanya terhubung langsung melalui suatu sisi. 2. Bersisian (Incident) Untuk sembarang sisi e = (v,u), sisi e dikatakan bersisian dengan simpul v dan simpul u. 3. Graf Kosong (Null Graph) Graf yang himpunan sisinya kosong, namun himpunan simpulnya tidak. 4. Derajat (Degree) Pada graf tak-berarah, derajat suatu simpul merupakan banyak sisi yang bersisian dengan simpul tersebut. Sedangkan pada graf berarah, derajatnya terbagi dua, yaitu derajat masuk, dan derajat keluar. Dengan derajat masuk adalah banyak busur yang masuk ke simpul tersebut, sedangkan derajat keluar adalah banyak busur yang keluar dari simpul tersebut. 5. Lintasan (Path) Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v 0 ke simpul tujuan v n di dalam graf G adalah barisan berselang-seling dari simpul-simpul dan sisi-sisi berbentuk v 0, e 1, v 1, e 2,..., e n, v n sehingga banyaknya sisi yang terlewati adalah n, dan e 1, e 2,..., e n merupakan sisi-sisi dari graf G. 6. Terhubung (Connected) Graf tak-berarah G disebut graf terhubung jika untuk setiap pasang v i dan v j yang merupakan simpul di G, terdapat lintasan yang menghubungkan keduanya. Jika ada yang tidak terhubung maka graf tersebut disebut graf takterhubung. 7. Graf Berbobot (Weighted Graph) Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya mempunyai sebuah nilai (bobot). D. Internet Internet (kependekan dari interconnectionnetworking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar protokol TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket data untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Internet merupakan jaringan yang terdiri dari jaringan pribadi, jaringan publik, jaringan akademik, jaringan bisnis, dan jaringan pemerintah dari lingkup lokal hingga lingkup global. Internet memiliki berbagai macam sumber informasi dan layanan, seperti dokumen dan aplikasi dalam situs Web (aplikasi Web), e-mail, telepon (VoIP) dan jaringan peerto-peer untuk berbagi file. Tetapi layanan internet bisa dikelompokan menjadi tiga, yaitu World Wide Web, komunikasi, dan data transfer. Yang pertama, yaitu World Wide Web. Banyak orang menggunakan istilah Internet dan World Wide Web (disingkat Web), secara bergantian dan mereka mengganggapnya sama padahal sebenarnya tidak. World Wide Web adalah sebuah aplikasi (layanan) utama yang ada di dalam internet dan setiap hari digunakan miliaran orang. Di dalam Web terdapat banyak dokumen, gambar, dan sebagainya yang terkoneksi melalui hyperlink. Hypertext Transfer Protocol (HTTP) merupakan protokol akses utama ke Web. Layanan Web juga menggunakan HTTP untuk memungkinkan sistem perangkat lunak berkomunikasi untuk berbagi dan bertukar informasi. Yang kedua, komunikasi. Internet memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan satu bahkan banyak orang. Cara-cara untuk berkomunikasi tersebut bisa

melalui VoIP (telepon internet), chatting, e-mail, dan lain sebagainya. Yang ketiga, data transfer. Berbagi file adalah suatu contoh dari mentransfer data berukuran besar melalui internet. Sebuah file komputer dapat dikirim kepada orang lain melalui e-mail sebagai lampiran. Atau bisa juga diunggah ke sebuah situs Web atau ke FTP server untuk memudahkan orang lain mengunduh file tersebut. E. Search Engine Mesin pencari Web adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mencari informasi dalam internet (World Wide Web). Hasil dari pencarian tersebut umumnya direpresentasikan dalam beberapa baris yang merujuk pada informasi yang relevan dengan kata kunci tersebut. Informasi itu dapat berupa halaman Web, gambar, dokumen, dan lain sebagainya. Beberapa mesin pencari juga mengambil data yang tersedia dari database atau direktori terbuka. Tidak seperti Web direktori yang dijalankan oleh seorang editor, mesin pencari dapat mencari informasi secara langsung dengan menjalankan algoritma pada web crawler (pencari informasi di internet). Pada awalnya mencari sebuah informasi di internet merupakan suatu hal yang sulit bagi pengguna, karena mereka tidak tahu harus mulai mencari informasi dari mana. Hanya ada direktori dari beberapa topik yang diurus oleh enthusiast (ahli), sehingga tidak semua informasi yang ada di internet dapat dicapai dengan mudah waktu itu. Terlebih lagi direktori itu harus diperbaharui secara manual oleh enthusiast tersebut, sedangkan perkembangan internet waktu itu sangat signifikan. Jumlah situs Web meningkat lebih dari 100% selama beberapa tahun pertama adanya World Wide Web. III. PENERAPAN GRAF DALAM ALGORITMA PAGERANK GOOGLE Pada tahun 1998, Sergey Brin dan Larry Page dua orang kandidat Ph.D di Departemen Computer Science Stanford University, mengubah bagaimana cara orang untuk berinternet di dunia maya. Mereka membuat suatu sistem perangkat lunak di dalam Web (situs Web) berupa mesin pencari Web yang kelak akan menjadi sebuah alamat Web yang wajib dikunjungi ketika hendak mencari informasi. Google, begitu karya mereka berdua disebut, merupakan salah satu situs Web yang sangat populer dan digunakan di seantero dunia. Google juga menjadi situs Web yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia. Hingga akhirnya mengantarkan Google menjadi salah satu perusahaan paling sukses di dunia. Mesin pencari Google didasari oleh sebuah algoritma yang disebut PageRank. Algoritma tersebut disusun langsung oleh Larry Page dan Sergey Brin pada tahun 1998. PageRank adalah sebuah algoritma untuk mengoptimalisasi hasil pencarian supaya lebih relevan dengan menggunakan graf berarah. Algoritma tersebut secara lebih detail dapat dilihat dalam paper yang dipublikasikan oleh mereka. Gambar 3. Penjelasan PageRank (http://vikramforever.blogspot.co.id/2011/04/googlepagerank-graph-pagerank.html) Gambar 2. Salah satu Web direktori pada tahun 1995 (http://www.let.leidenuniv.nl/history/ivh/chap4.htm ) Graf PageRank atau selanjutnya disebut graf PR, dihasilkan dengan membuat semua halaman Web yang ada di World Wide Web sebagai simpul dan setiap link yang ada pada halaman tersebut sebagai sisi yang menghubungkan satu halaman Web ke halaman Web yang lainnya. Sisi tersebut kemudian dikategorikan menjadi sisi kuat atau lemah dengan memberi bobot untuk setiap sisi. Halaman Web yang terhubung dengan banyak sumber yang terpercaya seperti situs CNN atau USA.gov akan mempunyai bobot sisi yang lebih besar nilainya. Sehingga ketika kita membandingkan dua buah halaman Web atau situs Web yang memiliki jumlah sisi yang sama, maka PageRank akan memberikan situs dengan banyak link ke sumber terpercaya ranking yang lebih atas.

itu akan disusun berdasarkan ranking yang didapat dari algoritma PageRank dengan situs yang mendapat ranking terbaik muncul paling atas dibandingkan yang lainnya. Itu adalah prosedur sederhana bagaimana mesin pencari Google menjalankan sebuah query. Gambar 4. Contoh graf berbobot (Sumber Logo : New York Times, The Verge, Wikipedia, Blogspot, Wordpress) Untuk mengindeks halaman Web (situs Web), mesin pencari Google secara sistematis akan berselancar di internet dimulai dari situs yang diketahui. Mesin pencari Google selain menggunakan algoritma PageRank, juga menggunakan sebuah program yang disebut web spiders (atau crawler atau bot) untuk mengindeks situs Web. Web spiders digunakan untuk mengunjungi situs Web dan menganalisa konten dari situs Web tersebut. Web spiders menggunakan depth-first searching dan breadth-first searching untuk membuat indeks. Seperti disebut sebelumnya, halaman Web dan hubungan antara mereka dapat dimodelkan oleh graf berarah yang disebut graf Web. Halaman Web direpresentasikan oleh simpul dan link direpresentasikan oleh sisi berarah. Menggunakan depth-first searching, halaman Web pertama dipilih, lalu link diikuti ke halaman Web berikutnya (jika ada link tersebut), link pada halaman Web yang kedua diikuti ke halaman Web ketiga, jika ada link baru tersebut, dan seterusnya, sampai halaman tanpa link baru ditemukan. Backtracking kemudian digunakan untuk memeriksa link di tingkat sebelumnya untuk mencari link baru, dan seterusnya. (Karena keterbatasan, web spiders memiliki batas kedalaman dalam depth-first searching yang mereka lakukan.) Menggunakan breadth-first searching, halaman Web awal dipilih dan link pada halaman Web ini diikuti ke halaman Web yang kedua, maka link kedua di halaman Web awal diikuti (jika ada), dan seterusnya, sampai semua link dari halaman Web awal telah diikuti. Kemudian link pada halaman satu tingkat ke bawah diikuti, halaman demi halaman, dan seterusnya. Akhirnya, ketika seseorang mencari suatu hal dengan memasukan sebuah query ke mesin pencari Google, mesin pencari Google akan mengurai masukan dari pengguna lalu akan mengupayakan hasil pencarian yang cocok dengan yang dimaksudkan pengguna. Kemudian hasil pencarian IV. CARA KERJA PAGERANK PageRank bekerja dengan cara membandingkan kepopuleran suatu situs Web dengan situs Web yang lainnya. Sebuah situs Web akan semakin populer jika semakin banyak situs Web lain yang meletakan link yang menuju ke situs Web tersebut. Peringkat halaman dihitung dalam skala 1-10. Situs Web yang memiliki peringkat lebih tinggi akan muncul terlebih dahulu dalam hasil pencarian Google. Banyak cara yang digunakan oleh sebuah search engine untuk menentukan kualitas atau ranking dari sebuah halaman Web. Namun, pada PageRank pendekatan yang digunakan adalah sebuah halaman Web dianggap penting jika halaman Web lain memiliki link ke halaman Web tersebut. Sebuah halaman Web juga akan menjadi semakin berkualitas atau populer, jika sebuah halaman Web lain yang memiliki ranking (PageRank) tinggi memiliki link menuju halaman Web tersebut. Dengan pendekatan ini, maka proses terjadi secara rekursif dimana sebuah ranking akan ditentukan oleh ranking dari halaman Web lain yang rankingnya ditentukan oleh ranking halaman Web lain yang memiliki link ke halaman Web tersebut. Di dunia maya, ada jutaan bahkan milyaran halaman Web. Oleh karena itu sebuah ranking halaman Web ditentukan dari struktur link dari keseluruhan halaman Web yang ada di dunia maya. Sebuah proses yang sangat banyak dan komplek. Dari pendekatan yang sudah dijelaskan diatas, Lawrence Page and Sergey Brin membuat algoritma PageRank seperti di bawah: PR(A) = (1-d) + d ( ( PR(T1) / C(T1) ) + + ( PR(Tn) / C(Tn) ) ) PR(A) adalah Pagerank halaman Web A PR(T1) adalah Pagerank halaman Web T1 yang mengacu ke halaman Web A C(T1) adalah jumlah link keluar (outbound link) pada halaman Web T1 d adalah damping factor yang bisa diberi antara 0 dan 1, namun biasa diberi nilai 0,85. Dari algoritma di atas dapat dilihat bahwa PageRank sebuah halaman Web ditentukan dari PageRank halaman Web yang mengacu kepadanya yang juga menjalani proses penentuan PageRank dengan cara yang sama, jadi proses ini akan berulang sampai ditemukan hasil yang tepat. Akan tetapi PageRank halaman Web T1 tidak langsung diberikan kepada halaman Web yang dituju, akan tetapi sebelumnya dibagi dengan jumlah link yang ada pada halaman Web T1 (outbound link), dan PageRank itu akan dibagi rata kepada setiap link yang ada pada halaman Web tersebut.

V. KESIMPULAN Graf banyak sekali membantu untuk memodelkan persoalan sehingga lebih mudah untuk diselesaikan. Salah satunya adalah persoalan mesin pencarian tersebut. Dengan menggunakan pemodelan graf berbobot pada setiap situs Web di World Wide Web, kita bisa meranking setiap situs Web, sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang kita harapkan ketika melakukan pencarian di mesin pencari. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 9 Desember 2016 REFERENSI [1] Rosen, Kenneth H. 2012. Discrete Mathematics and Its Applications. McGraw-Hill : New York. [2] Munir, Rinaldi. 2006. Diktat Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Institut Teknologi Bandung : Bandung. [3] B. Sergey and P. Lawrance, "The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine," Computer Networks and ISDN Systems archive vol. 30, pp 107-117, April 1998.. [4] PageRank: The Graph Theory-based Backbone of Google. https://blogs.cornell.edu/info2040/2011/09/20/pagerank-backboneof-google. Diakses pada tanggal 8 Desember 2016 pukul 22.01. [5] Di Balik Penelusuran. https://www.google.com/insidesearch/howsearchworks/ Diakses pada tanggal 9 Desember 2016 pukul 09.28. [6] History of The Internet. http://www.let.leidenuniv.nl/history/ivh/frame_theorie.html Diakses pada tanggal 9 Desember 2016 pukul 10.11. Adya Naufal Fikri 13515130