SOAL PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 Pekan V Dosen Penguji : Dr. Rinto Anugraha

dokumen-dokumen yang mirip
D. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E.

MODIFIKASI PERSAMAAN GERAK ROKET KLASIK TSIOLKOVSKY UNTUK ROKET YANG BERGERAK MENDEKATI KECEPATAN CAHAYA

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII

Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi :

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

SIMAK UI Fisika

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Medan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN : Analisis Lintasan Foton Dalam Ruang-Waktu Schwarzschild

Mata Pelajaran : FISIKA

Fisika Dasar 9/1/2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Bab VIII Teori Kinetik Gas

UM UGM 2017 Fisika. Soal

Fisika EBTANAS Tahun 1996

TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA PROGRAM IPA AKSES PRIVATE. Mata pelajaran : MATEMATIKA Hari/Tanggal : / 2013

Pembahasan Soal Gravitasi Newton Fisika SMA Kelas X

Doc Name: SIMAKUI2015FIS999 Version : halaman 1

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

drimbajoe.wordpress.com 1

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Pertanyaan Final (rebutan)

Dari tabel di atas pasangan besaran dan satuan yang tepat adalah. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 D. 2 dan 3 E. 2 dan 4

SOAL DINAMIKA ROTASI

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

Xpedia Fisika DP SNMPTN 03

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

Analisis Dimensi 1. Oleh : Abdurrouf Tujuan. 0.2 Ringkasan

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Uji Kompetensi Semester 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

SIMULASI GERAK WAHANA PELUNCUR POLYOT

Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas.

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

LATIHAN UJIAN NASIONAL

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Hukum Newton Tentang Gravitasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

Oleh : Kunjaya TPOA, Kunjaya 2014

SOAL SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

GRAVITASI B A B B A B

Pilihlah Jawaban yang Tepat.

Copyright all right reserved

C. Kunci : E Penyelesaian : Diket mobil massa = m Daya = P f s = 0 V o = 0 Waktu mininiumyang diperlukan untuk sampai kecepatan V adalah :

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

INFORMASI PENTING. m e = 9, kg Besar muatan electron. Massa electron. e = 1, C Bilangan Avogadro

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

INFORMASI PENTING Massa electron NAMA:.. ID PESERTA:.. m e = 9, kg Besar muatan electron. e = 1, C Bilangan Avogadro

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.

2. Sebuah partikel bergerak lurus ke timur sejauh 3 cm kemudian belok ke utara dengan sudut 37 o dari arah timur sejauh 5 cm. Jika sin 37 o = 3 5

SIMAK UI 2013 Fisika. Kode Soal 01.

3. MEKANIKA BENDA LANGIT

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

Copyright all right reserved

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

PENGETAHUAN (C1) SYARIFAH RAISA Reguler A Tugas Evaluasi

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

4. Orbit dalam Medan Gaya Pusat. AS 2201 Mekanika Benda Langit

MEKANIKA NEWTONIAN. Persamaan gerak Newton. Hukum 1 Newton. System acuan inersia (diam)

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

D. 2 N E. 1 N. D. (1), (2) dan (3) E. semuanya benar

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). D. 70 E. 80

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1992

2 A (C) - (D) - (E) -

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

C15 FISIKA SMA/MA IPA

BIDANG STUDI : FISIKA

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

Doc. Name: SBMPTN2016FIS999 Version:

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

Antiremed Kelas 12 Fisika

TABEL ISIAN FISIKA TAHUN Fokus lensa lihat dekat (cm)

UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SMA Hari :... Tanggal :.../.../2008. Mulai :... Selesai :...

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

Fisika UMPTN Tahun 1986

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

( v 2 0.(sin α) 2. g ) 10 ) ) 10

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

Transkripsi:

SOAL PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 Pekan V Dosen Penguji : Dr. Rinto Anugraha 1. Pulsar, Bintang Netron, Bintang dan Keruntuhan Gravitasi 1A. Pulsar Pulsar atau Pulsating Radio Sources pertama kali diamati oleh Jocelyn Bell pada tahun 1967. Pertama kali, banyak spekulasi yang berkembang untuk menjelaskan asal mula dari sumber radio yang berdenyut tersebut, tetapi kemudian orang akhirnya dapat mengetahui teori untuk menjelaskannya. Soal-soal di bawah ini berkaitan dengan sejumlah teori untuk menjelaskan pulsar. Beberapa fakta yang merupakan sifat-sifat pulsar adalah Sebagian besar pulsar ditemukan memiliki periode antara 0,25 hingga 2 detik, dengan rata-rata periode sebesar sekitar 0,8 detik. Pulsar memiliki periode pulsa yang sangat baik sehingga dapat digunakan untuk menguji akurasi jam atom Periode seluruh pulsar bertambah secara gradual sepanjang waktu Beberapa nilai tetapan yang dapat digunakan adalah G = 6,67 x 10-11 Nm 2 kg -2 Massa matahari = 2 x 10 30 kg Jari-jari matahari = 7 x 10 8 m Massa bintang netron = 1,4 x massa matahari Jari-jari bintang netron = 12 km a. Anggap bahwa model untuk pulsar berupa dua bintang seperti matahari yang saling mengorbit satu sama lain. Jika periode orbital dua bintang tersebut diambil sebagai rata-rata periode pulsar, tentukan rata-rata jarak antara keduanya. Apakah hasil ini menunjukkan model yang dapat diterima untuk pulsar? b. Model berikutnya adalah pasangan bintang netron yang saling mengorbit satu sama lain. Jika periode orbital dua bintang netron diambil sebagai rata-rata periode pulsar, tentukan rata-rata jarak antara keduanya. Apakah model ini, tanpa memperhitungkan faktor lainnya bisa diterima sebagai model untuk pulsar? 1

c. Model lainnya yang mungkin adalah bintang yang mengirimkan sinyal denyut. Perkirakan periode sinyal denyut bintang netron dengan asumsi memiliki rapat massa yang tetap, dimana modelnya dapat didekati dengan waktu jatuh bebas dari ketinggian yang sama dengan jari-jari bintang netron. Apakah model ini bisa diterima? d. Model lainnya adalah bintang netron yang berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat. Untuk bintang netron dengan jari-jari R (abaikan penggelembungan jari-jari bintang netron pada daerah ekuatornya), tentukan periode minimum rotasi bintang netron. Apakah model ini bisa diterima? 1B. Model untuk Bintang Ditinjau sebuah model bintang bermassa total M berbentuk bola berjari-jari R dengan rapat massa radial ρ( r) = ρ (1 r / R), dimana ρ = ρ( r = 0) adalah rapat di c pusat bintang. Asumsikan bahwa di permukaan bintang (r = R), tekanan permukaan P dan suhu permukaan bintang T sama dengan nol: P(r = R) = T(r = R) = 0. e. Tentukan rapat massa pusat bintang. f. Gunakan persamaan keseimbangan hidrostatik dan syarat batas untuk menentukan tekanan bintang P(r) dalam bentuk P c fungsi (r/r). Tentukan nilai P c secara numerik untuk dengan menggunakan data massa dan jari-jari matahari. g. Bintang dapat berisi campuran hidrogen dan helium. Berat atomik rata-rata (mean atomik weight) tiap partikel µ (mencakup ion bermuatan, proton dan elektron) untuk gas terionisasi seluruhnya yang terdiri dari X bagian hidrogen dan Y bagian helium (dimana X + Y = 1) diberikan oleh Tunjukkan relasi tersebut di atas. c 1 µ = (2X + 3 Y / 4). h. Tentukan temperatur di pusat bintang dengan mengasumsikan gas bersifat gas ideal dengan komposisi 70% hidrogen dan 30% helium. Diketahui tetapan Boltzmann k = 1,38 x 10-23 J/K dan satuan massa atom adalah 1,66 x 10-27 kg. Bandingkan nilainya dengan temperatur pusat matahari sekitar 15 juta K. i. Ulangi kasus (g) untuk bintang helium murni. Apakah suhu pusat bintang lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan (g)? 2

j. Bintang yang sesungguhnya lebih terkonsentrasi di pusatnya daripada model bintang ini. Perkirakan, apakah suhu di pusat bintang yang sesungguhnya lebih tinggi atau lebih rendah daripada suhu di pusat model bintang ini? Dan bagaimanakah dengan tekanan di pusat bintang? 1C. Kriteria untuk keruntuhan gravitasi Kriteria klasik untuk keruntuhan gravitasi (gravitational collapse) yang dirumuskan oleh Sir James Jean menjelaskan keruntuhan awan gas antar bintang (interstellar gas cloud). Jika massa suatu awan gas antar bintang melebihi M J maka akan berpeluang untuk mengakibatkan terjadinya keruntuhan gravitasi. Disini, kita akan menurunkan besarnya M J, baik dengan analisis dimensi, maupun dengan penurunan sederhana. k. Besarnya massa M J dapat dinyatakan sebagai M J α β γ δ ε = k T G n m dimana k = tetapan Boltzmann, T = suhu medium gas, n = rapat jumlah partikel dalam medium per satuan volume dan m = massa rata-rata partikel yang mengisi medium. Tentukan nilai pangkat di atas. Jika misalnya tidak dapat menghasilkan nilai yang unik, gunakan bentuk M = ( kt / G) n m. J γ δ ε l. Estimasi massa Jean dapat diturunkan sebagai berikut. Materi dengan panjang karakteristik L dan massa karakteristik M = nml 3 akan mengalami keruntuhan gravitasi, jika tekanan internal P = nkt tidak dapat menahan tekanan yang diberikan oleh berat kolom dengan panjang sisi L. Tentukan massa Jean dengan membandingkan antara tekanan internal dengan tekanan yang diberikan oleh berat dari kolom dengan panjang sisi L. 3

2. Pembelokan cahaya bintang oleh medan gravitasi matahari Ditinjau gerakan suatu partikel bermassa m yang berada di bawah pengaruh medan gravitasi Newtonian yang ditimbulkan oleh benda bermassa M. Partikel tersebut bergerak dalam bidang dua dimensi dengan koordinat kutub ( r, θ ) dimana hubungan antara koordinat kutub tersebut dengan koordinat Cartesian (x,y) dirumuskan sebagai x = r cosθ dan y = r sinθ. a. Tuliskan perumusan energi total E dan momentum sudut L untuk partikel tersebut dinyatakan dalam koordinat kutub. b. Tuliskan bentuk dr / dt dan dθ / dt dinyatakan dengan E dan L di atas. c. Dengan menggunakan substitusi u = 1/ r, tuliskan bentuk du / dθ secara eksplisit dinyatakan dalam besaran-besaran E, L, m, k dan u. d. Jika digunakan fungsi coba yang berbentuk u = A+ Bcosθ dengan A dan B suatu tetapan positif, tentukan nilai A dan B. e. Akan ditinjau pembelokan cahaya bintang oleh medan gravitasi matahari yang dapat diamati ketika terjadi gerhana matahari total (total solar eclipse). Cahaya bintang dari tempat yang sangat jauh ketika melewati di dekat permukaan matahari (yang massanya besar) akan dibelokkan dengan sudut pembelokan sebesar φ yang tak berdimensi. Asumsikan bahwa sudut φ sangat kecil dan dinyatakan dalam besaran tetapan gravitasi universal G, massa matahari M S, jari-jari matahari R S dan laju cahaya c. Gunakan analisis dimensi untuk menentukan masing-masing pangkat α, β dan γ, jika sudut φ α β γ dapat dinyatakan dalam bentuk φ = KGM S RS c dengan K suatu tetapan tak berdimensi. Selanjutnya konfirmasikan kebenaran jawaban anda dengan memasukkan orde besaran di atas secara numerik dalam satuan SI, yaitu G 10 11, M S 10 30, R S 10 8 dan c 10 8. f. Selanjutnya akan ditentukan besarnya sudut pembelokan cahaya bintang secara klasik. Lihat Gambar 1. Cahaya bintang dapat dianggap memiliki massa sebesar m yang bergerak dengan laju c. Tentukan nilai K dari soal (e) pada besar sudut pembelokan cahaya bintang. Sebagai perbandingan, 4

teori relativitas umum meramalkan nilai K yang sama dengan dua kali hasil yang diperoleh disini. Gambar 1 g. Fenomena ini dapat memiliki analogi dalam bentuk lensa gravitasi (gravitational lense) yang memiliki indeks bias n. Sinar datang dari bintang dibiaskan ketika memasuki sisi depan lensa gravitasi, kemudian keluar dari lensa tersebut melalui sisi kedua secara tegaklurus, sehingga sudut pembelokan cahaya bintang sama dengan sudut datang dikurangi sudut bias. Lihat Gambar 2. Dua permukaan lensa gravitasi tersebut membentuk sudut α. Tentukan hubungan antara α, φ dan indeks bias n. 5

3. Pendaratan di planet dan gerak roket Bagian 1. Pendaratan pesawat di planet. Ide topik ini berasal dari Prof. Paul Withers (Boston University) yang menulis paper di American Journal of Physics yang berjudul Landing spacecraft on Mars and other planets: An opportunity to apply introductory physics Sebuah pesawat ruang angkasa bermassa m (yang diasumsikan berbentuk silinder) yang memiliki luas penampang A bergerak dari angkasa luar dengan kecepatan v memasuki atmosfer planet Mars yang memiliki rapat massa ρ. a. Untuk selang waktu t, tentukan massa udara atmosfer yang ditembus oleh pesawat tersebut. b. Asumsikan bahwa udara yang ditembus ini dipercepat agar memiliki kecepatan yang sama seperti dengan kecepatan pesawat. Kemudian, menurut hukum konsevasi momentum, momentum yang hilang dari pesawat diubah seluruhnya menjadi momentum yang diterima oleh atmosfer. Dengan mengabaikan efek gravitasi pada pesawat (saat memasuki atmosfer), tuliskan persamaan gerak yang bekerja pada pesawat. Persamaan ini disebut sebagai drag equation. c. Tuliskan persamaan yang menghubungkan p(z) = tekanan atmosfer pada ketinggian vertikal z dari permukaan planet, p(z + dz) = tekanan atmosfer pada ketinggian z + dz, rapat massa atmosfer dan percepatan gravitasi planet g. Jika diasumsikan atmosfer berupa gas ideal isothermal, tunjukkan bahwa dimana ρ = ρ s exp( z / H) ρ s adalah rapat massa atmosfer di permukaan planet, dan H adalah skala ketinggian atmosfer. d. Pesawat tersebut bergerak turun ke permukaan planet dengan membentuk sudut φ terhadap vertikal. Tuliskan persamaan untuk dv/dt dan dz/dt. Selanjutnya, jika kecepatan pesawat saat memasuki puncak atmosfer = v 0, dan rapat massa puncak atmosfer dapat diabaikan, tentukan kecepatan pesawat pada ketinggian z. e. Untuk pendaratan pesawat yang bernama Curiosity di planet Mars, ambillah nilai luas tampang lintang pesawat A = 16 m 2, massa pesawat m = 2400 kg, 6

tekanan atmosfer di permukaan planet Mars p s = 10 3 Pa, percepatan gravitasi di permukaan planet Mars g = 3,7 m/s. Jika sudut pesawat dengan garis vertikal sejak memasuki atmosfer Mars adalah φ = 60 0, dan kecepatan pesawat saat memasuki atmosfer adalah v 0 = 6 km/s, tentukan kecepatan pesawat saat mendarat di permukaan Mars. Apakah besar kecepatan tersebut dapat menunjukkan pendaratan yang aman atau tidak? f. Untuk dapat meminimalkan kecepatan pesawat saat mendarat: 1. Tampang lintang pesawat A diperbesar atau diperkecil? 2. Massa pesawat m diperbesar atau diperkecil? 3. Sudut pesawat φ saat bergerak turun terhadap vertikal diperbesar atau diperkecil? g. Uraian di atas, barulah meninjau pendaratan pesawat tanpa menggunakan parasut, serta mengabaikan gravitasi. Selanjutnya akan dikaji pendaratan menggunakan parasut dengan luas penampang A p > A dan memasukkan faktor gravitasi planet ke dalam persamaan gerak. Tuliskan persamaan gerak untuk dv/dt. h. Tentukan besar kecepatan terminal Curiosity, jika luas penampang parasut adalah A p = 200 m 2 dan skala tinggi atmosfer Mars adalah H = 11 km. Anggap massa parasut dapat diabaikan dibandingkan dengan massa pesawat. Apakah besar kecepatan terminal tersebut masih aman ataukah tidak? i. Untuk membuat kecepatan pendaratan sama dengan nol, digunakan retrorocket (retrograde rocket) yaitu mesin roket yang menghasilkan dorongan (thrust) yang berlawanan dengan arah gerak roket sehingga roket akan diperlambat. Impuls yang dihasilkan oleh retrorocket adalah m f I sp, dimana m f adalah massa bahan bakar yang akan dikonsumsi pada retrorocket tersebut dan I sp adalah spesific impulse retrorocket tersebut. Untuk bahan bakar hydrazine (N 2 H 4 ), besarnya I sp adalah sekitar 2000 m/s. Ketika pesawat yang menggunakan parasut dan suatu saat turun dengan kecepatan terminal, kemudian mesin retrorocket dinyalakan. Tentukan besar fraksi massa bahan bakar hydrazine dibandingkan dengan massa pesawat, agar akhirnya kecepatan pesawat saat mendarat sama dengan nol. 7

Bagian 2. Fisika Roket. Ditinjau sebuah roket yang memiliki massa awal m 0. Roket tersebut bergerak dengan memancarkan bahan bakar gas, dimana kecepatan buang gas adalah v e relatif terhadap roket. Hambatan udara dapat diabaikan. j. Anggap gravitasi sementara diabaikan dahulu. Jika massa akhir roket adalah m f, tentukan kecepatan akhir roket. Persamaan roket ini dikenal sebagai persamaan roket Tsiolkovsky. k. Selanjutnya dengan memperhitungkan gravitasi (percepatan gravitasi g dianggap konstan) serta gerakan roket adalah ke arah vertikal (melawan gravitasi), tentukan kecepatan akhir saat massa akhir roket adalah m f. l. Untuk pertanyaan (k) di atas, didefinisikan µ = m0 / mf, ve = gisp dimana I sp adalah spesific impulse, serta F thrust thrust to weight ratio = ψ =. m g dimana F = v mɺ = v ( dm / dt). Tentukan waktu yang dibutuhkan roket thrust e e hingga bahan bakar habis dinyatakan dalam µ, I sp dan ψ. m. Tentukan tinggi roket saat bahan bakar habis, serta tinggi maksimum roket. 0 8