BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1: Data Firm Value Berdasarkan Rasio Tobin s Q Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode KODE

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk mempermudah dan sekaligus memperlancar dalam analisisnya. Dalam hal ini penulis mengambil data mengenai perputaran piutang, perputaran persediaan dan ROA perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007 sampai dengan 2011. Jumlah sampel yang diteliti adalah 30. B. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskriptifkan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membacanya dan mudah dipahami. Dengan data-data perputaran piutang, perputaran persediaan dan ROA diatas maka akan diperoleh data-data seperti yang ditunjukkan dalam tabel 4.1 yang diolah menggunakan SPSS 21. 39

40 Tabel 4.1 Tabel Deskriptif Statistik Tahun 2007 s/d 2011 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Perputaran Piutang 30 4.641 16.030 8.384 2.4914456 Perputaran Persediaan 30 1.582 11.530 5.566 2.3838507 ROA 30.0077.415.107.1210224 Valid N (listwise) 30 Sumber : Data sekunder diolah menggunakan SPSS 21 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa N merupakan banyak data yang diolah dalam penelitian ini, terdiri dari variabel perputaran piutang, perputaran persediaan dan ROA. Jumlah sampel yang diolah dalam penelitian ini terdiri dari 6 dari 16 perusahaan makanan dan minuman yang mempunyai laporan keuangan tahun 2007 s/d 2011. a) Data Statistik Perputaran Piutang Data perputaran piutang perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di BEI adalah nilai minimum perputaran piutang sebesar 4.641 yang berasal dari PT. Tiga Pilar Sejahtera Food pada tahun 2010, sedangkan nilai tertinggi adalah 16.030 yang berasal dari PT. Multi Bintang Indonesia pada tahun 2009. Dengan melihat standar deviasi perputaran piutang sebesar 2.4914456 berarti nilai simpangan data nilainya lebih kecil daripada meannya sebesar 8.384 yang menunjukkan bahwa data variabel perputaran piutang baik.

41 b) Data Statistik Perputaran Persediaan Data perputaran persediaan terendah (minimum) adalah 1.5824 berasal dari PT. Tiga Pilar Sejahtera Food pada tahun 2010, sedangkan tertinggi sebesar 11.530 berasal dari PT Mayora Indah tahun 2010. Dengan melihat nilai rata-rata (mean) perputaran persediaan sebesar 5.566 sementara nilai standar deviasi sebesar 2.3838507 yang berarti simpangan data nilainya lebih kecil daripada meannya sebesar 5.566 yang menunjukkan bahwa data variabel perputaran persediaan baik c) Data Statistik ROA Data ROA terendah (minimum) adalah 0.007 berasal dari PT. Siantar Top pada tahun 2008 dan data ROA tertinggi (maksimun) adalah 0.415 berasal dari PT. Multi Bintang Indonesia pada tahun 2011, sedangkan rata-rata (mean) ROA sebesar 0.10751, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sektor makanan dan minuman memiliki ROA yang tinggi. Nilainya meannya sebesar 0.1189 dan standar deviasi ROA sebesar 0.1210224. C. Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian yang digunakan memiliki distribusi yang normal dan tidak normal. Analisis Kologorov-Smirnov merupakan suatu pengujian untuk menguji keselarasan data, dimana suatu sampel dikatakan berdistribusi normal atau tidak normal.

42 Perumusan hipotesa untuk menguji normalitas adalah : Ho : data normal Ha : data tidak normal Dasar pengambilan keputusannya yaitu: 1. S i g n i f i k a n s i > 0,05 (Ho diterima : data normal) 2. S i g n i f i k a n s i < 0.05 (Ha ditolak : data tidak normal) Berikut ini adalah hasil pengolahan data statistik untuk uji normalitas Kolmogorov-Smirnov : Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a,b Mean.0000000 Std. Deviation.09179806 Most Extreme Differences Absolute.188 Positive.188 Negative -.129 Kolmogorov-Smirnov Z 1.031 Asymp. Sig. (2-tailed).238 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil penelitian, diolah dengan program SPSS 21.0 Berdasarkan hasil dari output nilai signifikansi > 0.05. Nilai signifikansi sebesar 0.238 >0.05 berarti data variabel perputaran piutang, perputaran persediaan dan ROA memiliki data normal.

43 b) Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linier diantara variabel-variabel indepeden dalam model regresi. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolonieritas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflaction Factor). Jika nilai Tolerance 0.10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolonieritas pada penelitian ini, dan jika nilai Tolerance 0.10 dan VIF 10 maka terjadi multikolonieritas. Tabel 4.3 Hasil Multikolnieritas Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Beta Tolerance VIF 1 Error -.191.069 -.010 (Constant) 2.767 Perputaran Piutang.025.007.522 3.515.002.966 1.035 Perputaran Persediaan.016.008.306 2.057.049.966 1.035 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil penelitian, diolah dengan program SPSS 21.0 Hasil Uji Multikolonieritas dapat dilihat pada tabel coefficients, variabel independen yaitu perputaran piutang dan perputaran persediaan mempunyai nilai tolerance diatas 0.10 dan nilai VIF dibawah 10 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat multikolonieritas.

44 c) Uji Autokorelasi Untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini memiliki autokorelasi atau tidak, maka dilakukan uji autokorelasi menggunakan Durbin Watson. Hasil Pengujian dengan menggunakan uji Durbin Watson dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin- Square the Estimate Watson 1.652 a.425.382.0951373.617 a. Predictors: (Constant), Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang b. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil penelitian, diolah dengan program SPSS 21.0 Berdasarkan tabel diatas maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari gejala autokorelasi, Menurut Santoso (2010) karena angka dihasilkan dalam kolom Durbin Watson menunjukkaan nilai sebesar 0.617 yang terletak diantara -2 sampai +2. d) Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan scatterplot antara nilai ZPRED (nilai Prediksi) pada sumbu X dan ZRESID (nilai residual) pada sumbu Y. Jika scatterplot menghasilkan pola tertentu dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokesdatisitas pada model regresi. Berikut ini gambar scatterplot yang dihasilkan dari model regresi:

45 Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas Gambar 4.1 menunjukkan titik-titik tidak berbentuk pola tertentu dan titiktitik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, sehingga disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi, dengan demikian asumsi non heteroskedastisitas terpenuhi. Tabel 4.5 Hasil Uji Glejser Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant).048.040 1.184.247 1 PERPUTARANPIUTANG.001.004.053.275.785 PERPUTARANPERSEDIAAN.003.004.125.647.523 Dependent Variable : ABS_RES Sumber: Hasil penelitian, diolah dengan program SPSS 21.0

46 Hasil Pengujian juga di perkuat dengan hasil dari uji koefisien korelasi Glejser pada tabel 4.5 yaitu pengujian yang membuktikan bahwa korelasi antara variabel independen dengan residual yang di dapat signifikansi lebih dari 0,05 dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. D. Uji Hipotesis 1) Analisis Koefesien Determinasi Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson Estimate 1.652 a.425.382.0951373.617 a. Predictors: (Constant), PERPUTARANPERSEDIAAN, PERPUTARANPIUTANG b. Dependent Variable: ROA Besarnya angka R square adalah 0.425. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap ROA. Angka tersebut (0.42) mempunyai maksud bahwa perputaran piutang dan perputaran persediaan bersama-sama memiliki pengaruh 42% terhadap ROA, sedangkan sisanya 58% dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

47 2) Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) Setelah melakukan pengujian untuk Koefisien Deteminasi, maka akan dilakukan pengujian apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji yang dilakukan adalah dengan menggunakan Uji-F. Berikut ini merupakan hasil perhitungan Uji-F. Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) Model 1 Sum of Squares ANOVA a df Mean Square F Sig. Regression.180 2.090 9.964.001 b Residual.244 27.009 Total.425 29 a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang Sumber: Hasil penelitian diolah menggunakan program SPSS 21 Dari hasil Uji F menunjukkan bahwa F hitung adalah sebesar 9.964 dengan taraf signifikan sebesar 0.001 (<0.05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA.

48 3) Uji signifikansi Parsial (Uji-T) Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial (Uji-T) Model 1 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -.191.069-2.767.010 Perputaran Piutang.025.007.522 3.515.002 Perputaran Persediaan.016.008.306 2.057.049 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil penelitian diolah menggunakan program SPSS 21 t Sig. Berdasarkan hasil pengujian statistik diperoleh variabel perputaran piutang dan perputaran persediaan memiliki koefisien dengan tanda positif. Hal ini berarti bahwa perusahaan dengan perputaran piutang dan perputaran persediaan yang tinggi maka akan meningkat juga pada profitabilitas perusahaan. Hal pengujian signifikansi menunjukkan variabel perputaran piutang dan perputaran persediaan memiliki nilai masing-masing yaitu 0,002 dan 0,049 (sig < 0,05). Hal ini berarti bahwa keuda variabel berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas dalam hal ini Return On Asset (ROA). 4) Persamaan Regresi Linier Berganda Berdasarkan pada tabel 4.8 dapat dilihat koefisien untuk persamaan regresi dalam penelitian ini, yang dapat disusun dalam persamaan matematis sebagai berikut:

49 ROA = -0.191 + 0.025 PIUT +0.016 PERS+ e Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Angka Konstanta sebesar -0.191 menunjukkan bahwa rasio ROA akan bernilai -0.191 jika semua variabel independen dianggap konstan. b. Variabel perputaran piutang memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0.025. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel perputaran piutang naik satuan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan ROA sebesar 0.025 (2,5%). c. Variabel perputaran piutang memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0.015. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel perputaran persediaan naik satuan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan ROA sebesar 0.016 (1,6%). 5) Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Pertama (H 1 ) Hipotesis pertama menyatakan bahwa variabel perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya (ROA) dengan taraf signifikansi 5%. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas signifikansi untuk perputaran piutang sebesar 0.002 (sig <0.05). 2. Hipotesis Kedua (H 2 ) Hipotesis kedua menyatakan bahwa variabel perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya (ROA) dengan taraf

50 signifikansi 5%. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas signifikansi untuk perputaran persediaan sebesar 0.049 (sig <0.05). E. PEMBAHASAN 1) Perputaran piutang Dari hasil uji parsial (t) memiliki nilai signifikansi 0.002 (<0.05) maka perputaran piutang berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini mendukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fuad Nuriwaliyuddin (2011) yang menyatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (NPM) dengan nilai signifikansi 0.00 (<0.05). Dan mendukung juga terhadap penelitian yang dilakukan oleh Hervia Lukito (2011) yang menyatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dengan nilai signifikansi 0.00 (<0.05). Tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Dana yang ditanam dalam perusahaan dapat segera menjadi uang tunai dengan periode yang cukup cepat, maka laba yang tertanam dalam piutang tersebut dapat segera diterima dalam uang tunai maka dapat diakui oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan penjualan barang secara kredit akan lebih cepat menerima uang tunai yang menjadi laba perusahaan, maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

51 2) Perputaran persediaan Dari hasil uji parsial (t) memiliki nilai signifikansi 0.049 (<0.05) maka perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Hal ini mendukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marcela rahmawati (2011) yang menyatakan bahwa perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas dengan nilai signifikansi 0.04 (<0.05). Dan mendukung juga terhadap penelitian yang dilakukan oleh Eka Sulistiawati (2013) yang menyatakan bahwa perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dengan nilai signifikansi 0.00 (<0.05). Perusahaan tidak akan melakukan penyimpanan barang dalam gudang terlalu lama. Penyimpanan barang yang terlalu lama akan merugikan perusahaan karena biaya-biaya yang timbul karena penyimpanan dan kerugian yang disebabkan karena penurunan harga dan karena perubahan selera konsumen. Perusahaan akan berusaha untuk menjual barang yang telah jadi untuk dijual. Perusahaan yang menyimpan persediaan barang jadi tidak dalam waktu yang lama menunjukkan bahwa perusahaan tersebut cepat dalam mendapatkan keuntungan karena penjualan barang yang cepat dan biaya yang disebabkan penyimpanan rendah. Maka tingkat perputaran persediaan yang tinggi dalam satu periode akan meningkatkan profit perusahaan.