ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH. Evi Masfiyah, Sri Karindah, Retno Dyah Puspitarini

DESAIN KONSERVASI PREDATOR DAN PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA PERTANAMAN PADI

Gulma... Tak Selamanya Merugikan

POLA FLUKTUASI POPULASI Plutella xylostella (L.) (LEPIDOPTERA: PLUTELLIDAE) DAN MUSUH ALAMINYA PADA BUDIDAYA BROKOLI DENGAN PENERAPAN PHT DAN ORGANIK

BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 2(2):12-18, 2017

1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

Erlinda Damayanti, Gatot Mudjiono, Sri Karindah

Inventarisasi Parasitoid Hama Tanaman Padi Sawah di Kabupaten Minahasa Utara. Inventory Parasitoid on Rice Crop Pest in The North District Minahasa

BAB I PENDAHULUAN. Intensitas serangannya dapat mencapai 90% di lapang, sehingga perlu

SKRIPSI. Oleh Okky Ekawati H

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Lahan Pertanaman Kedelai di Kecamatan Balong-Ponorogo

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN HAMA TERPADU DAN KONVENSIONAL TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENGGEREK BATANG PADI DAN MUSUH ALAMI PADA TANAMAN PADI

Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator Selama Satu Musim Tanam Padi Ratun di Sawah Pasang Surut

KEANEKARAGAMAN SERANGGA DAN LABA-LABA PADA PERTANAMAN PADI ORGANIK DAN KONVENSIONAL

Gambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura buah apel (Malus sylvestris (L.) Mill) merupakan

KEANEKARAGAMAN SERANGGA HYMENOPTERA (KHUSUSNYA PARASITOID) PADA AREAL PERSAWAHAN, KEBUN SAYUR DAN HUTAN DI DAERAH BOGOR TJUT AHMAD PERDANA R.

Efek Refugia terhadap Arthropoda Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Pasang Surut

KERAGAMAN JENIS MUSUH ALAMI PADA SERANGGA HAMA PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA PERTANAMAN PADI (Oryza Sativa L.) DI LAPANGAN SKRIPSI OLEH :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KERAGAMAN TUMBUHAN BERBUNGA SEBAGAI DAYA TARIK PREDATOR HAMA PADI SKRIPSI

Artikel untuk Majalah Ilmiah Populer WUNY September 2012 TEKNIK PENGENDALIAN SERANGGA HAMA TANAMAN PADI DENGAN KONSERVASI MUSUH ALAMI

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melebihi 80% dari hewan yang ada di dunia (Grimaldi dan Engel,

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

MANIPULASI HABITAT SEBAGAI SOLUSI TERJADINYA OUTBREAK WERENG COKLAT

Icerya purchasi & Rodolia cardinalis

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN:

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Kabupaten Klaten Perbedaan Lokasi antar Kecamatan

Pengaruh Kehadiran Gulma terhadap Jumlah Populasi Hama Utama Kubis pada Pertanaman Kubis

Keanekaragaman Serangga Hama dan Musuh Alami pada Pertanaman Kedelai di Kebun Percobaan Natar dan Tegineneng

Permasalahan OPT di Agroekosistem

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGUJIAN LAPANGAN EFIKASI HERBISISDA TIGOLD 10 WP (pirizosulfuron etil 10%) TERHADAP GULMA PADA BUDIDAYA PADI SAWAH

PEMANFAATAN PARASITOID Tetrastichus schoenobii Ferr. (Eulopidae, Hymenoptera) DALAM PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADA TANAMAN PADI

Keanekaragaman Parasitoid dan Parasitisasinya pada Pertanaman Padi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun

SKRIPSI KELIMPAHAN POPULASI WERENG BATANG COKLAT PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN PEMBERIAN ZEOLIT DAN PENERAPAN KONSEP PHT

KLOROFIL X - 2 : , Desember 2015 ISSN

Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Hama pada Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan Tumbuhan Berbunga

Amalia Hakiki, Sri Karindah, Gatot Mudjiono. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang 65145

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERIODE KRITIS PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) SKRIPSI OLEH : WILTER JANUARDI PADANG

Musuh Alami. Pengendalian Hayati

SEMINAR NASIONAL MASYARAKAT BIODIVERSITAS INDONESIA UNAND PADANG, 23 APRIL Biodiversitas dan Pemanfaatannya untuk Pengendalian Hama

Keragaman Serangga Musuh Alami Kutu Sisik Lepidosaphes beckii Pada Jeruk Keprok Dan Jeruk Manis

KERAGAMAN DAN KELIMPAHAN POPULASI PARASITOID TELUR YANG BERASOSIASI DENGAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI KUNING PADA PERTANAMAN PADI DI KABUPATEN TABANAN

EFEK PERPADUAN BEBERAPA TUMBUHAN LIAR DI SEKITAR AREA PERTANAMAN PADI DALAM MENARIK ARTHROPODA MUSUH ALAMI DAN HAMA

TANGGAP FUNGSIONAL PARASITOID TELUR Trichogramma pretiosum Riley terhadap TELUR INANG Corcyra cephalonica Stainton pada PERTANAMAN KEDELAI

EKSPLORASI PARASITOID TELUR Plutella xylostella PADA PERTANAMAN KUBIS Brassica oleracea DI DAERAH MALANG DAN KOTA BATU ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. hama dapat berupa penurunan jumlah produksi dan penurunan mutu produksi.

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGENDALIAN TERPADU HAMA PENGGEREK BATANG PADI DI KELURAHAN PENATIH, KECAMATAN DENPASAR TIMUR, KOTA DENPASAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA DIURNAL PADA TANAMAN PENUTUP TANAH

Keragaman dan Kelimpahan Populasi Parasitoid Telur Penggerek Batang Padi di Kabupaten Tabanan

Sistem Populasi Hama. Sistem Kehidupan (Life System)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Keanekaragaman Jenis Serangga Di Berbagai Tipe Lahan Sawah

BAB VII PEMBAHASAN UMUM. Komunitas laba-laba pada ekosistem padi sangat penting untuk

TEKNIK PENDUKUNG DITEMUKANNYA PURUN TIKUS (ELEOCHARIS DULCIS) SEBAGAI INANG ALTERNATIF BAGI HAMA PENGGEREK BATANG PADI PUTIH (SCIRPOPHAGA INNOTATA)

SURVEI PENGGEREK BATANG JAGUNG DAN KOMPLEKS MUSUH ALAMINYA DI PROVINSI GORONTALO SURVEY CORN BORER AND NATURAL ENEMIES COMPLEX IN GORONTALO PROVINCE

BAB III GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

KELIMPAHAN POPULASI PARASITOID Trichogramma sp DAN SERANGAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA

SOSIALISASI TEKNIK KONSERVASI MUSUH ALAMI WERENG COKLAT (Nilaparvata lugens) PADA PETANI PEREMPUAN

HUBUNGAN POPULASI NGENGAT PENGGEREK BATANG PADI YANG TERTANGKAP PERANGKAP LAMPU DENGAN INTENSITAS SERANGAN PENGGEREK BATANG PADI DI SEKITARNYA

Serangga Hama dan Arthropoda Predator yang Terdapat pada Padi Lebak di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemuluatan Provinsi Sumatera Selatan

IV. PENGARUH TANAMAN PEMBATAS PINGGIR DI PERTANAMAN CABAI MERAH TERHADAP KELIMPAHAN SERANGGA PREDATOR

I. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung

Interaksi Trofik Jenis Serangga di atas Permukaan Tanah dan Permukaan Tanah Beberapa Pertanaman Varietas Jagung (Zea mays Linn.)

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

POPULASI DAN SERANGAN Cnaphalocrosis medinalis (LEPIDOPTERA; PYRALIDAE) PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

POPULASI Corcyra cephalonica (LEPIDOPTERA;PYRALIDAE) PADA

Si Pengerat Musuh Petani Tebu..

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Wereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd

DINAMIKA POPULASI HAMA UTAMA JAGUNG. S. Mas ud, A. Tenrirawe, dan M.S Pabbage Balai Penelitian Tanaman Serealia

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN


J. Agroland 22 (2) : , Agustus 2015 ISSN : X E-ISSN :

BAB VII PEMBAHASAN UMUM

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

BIOMA, Juni 2015 ISSN: Vol. 17, No. 1, Hal. 9-15

Peran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem

PERNYATAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

IDENTIFIKASI PARASITOID DAN PREDATOR KUTU KEBUL PADA TANAMAN MURBEI (Morus sp)

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang Korespondensi: 2)

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.3 (2013) ( X Print) E-252

SKRIPSI KEBERADAAN PREDATOR WERENG BATANG COKLAT PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN TEKNIK BUDIDAYA BERBEDA. Oleh SULISTIYO DWI SETYORINI H

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap

KOMPLEKSITAS HAMA DAN MUSUH ALAMI PADA PERTANAMAN CABAI RAWIT PUTIH (Capsicum frutescens L. var. Sret)

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN SERANGGA PREDATOR MUSIM PENGHUJAN YANG TERDAPAT PADA PERTANAMAN HORTIKULTURA DI KECAMATAN WATES, KABUPATEN KEDIRI,

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakangMasalah

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN SERANGGA PARASITOID DI LAHAN TEBU DESA PAKISJAJAR KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG

KEMAMPUAN Actinote anteas Doub. (Lepidoptera:Nymphalidae) SEBAGAI SERANGGA PEMAKAN GULMA

Transkripsi:

Jurnal HPT Volume 2 Nomor 2 April 2014 ISSN : 2338-4336 ASOSIASI SERANGGA PREDATOR DAN PARASITOID DENGAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN LIAR DI EKOSISTEM SAWAH Evi Masfiyah, Sri Karindah, Retno Dyah Puspitarini Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145 ABSTRACT Insect predator and parasitoid effectiveness affected by landscape plant such as weed as shelter. Insect predator and parasitoid also need pollen and nectar, those are provided by crop and weeds. Until now less information about the presence of insect predator and parasitoid on wild plants such as Leersia hexandra, Eleusine indica and Monochoria vaginalis where became weed. Therefore, a research on the presence of insect predator and parasitoid on several of weeds in rice habitat still needed. The experiment was designed in Randomized Block Design with 4 replications. Variable of the observation were kinds, number and fluctuation of insect. The trapped of insect predator and parasitoid were soaked with farmcop. There were four orders of insect predator were associated with weeds such as Coleoptera, Diptera, Hemiptera and Hymenoptera. There was only one order which was identified as insect parasitoid was Hymenoptera. Diversity and abundance of predators and parasitoids population was highest in L. hexandra. Keywords: Coleoptera, Hymenoptera, Leersia hexandra, natural enemy ABSTRAK Keberadaan serangga predator dan parasitoid dipengaruhi oleh keanekaragaman tanaman penyusun struktur lansekap misalnya keberadaan tumbuhan liar. Beberapa tumbuhan liar yang ada di ekosistem sawah berguna sebagai tempat hidup serangga musuh alami. Sampai saat ini masih sedikit informasi tentang keberadaan serangga predator dan parasitoid pada tumbuhan liar berbunga seperti Leersia hexandra, Eleusine indica dan Monochoria vaginalis. Penempatan jenis tumbuhan liar pada lahan penelitian dilakukan secara acak dengan menggunakan rancangan acak kelompok. Penelitian ini menggunakan metode teknik pengambilan contoh serangga dengan menghitung kelimpahan populasi dan serangga predator dan parasitoid. Terdapat empat ordo serangga predator yang berasosiasi dengan semua jenis tumbuhan liar yaitu ordo Coleoptera, Diptera, Hemiptera dan Hymenoptera. Hanya terdapat satu ordo yang diidentifikasi sebagai serangga parasitoid yaitu Hymenoptera. Keanekaragaman dan kelimpahan populasi predator dan parasitoid tertinggi terdapat pada L. hexandra. Kata Kunci: Coleoptera, Hymenoptera, Leersia hexandra, musuh alami PENDAHULUAN Serangga adalah salah satu komponen keanekaragaman hayati yang juga memiliki peranan penting dalam 9 jaring makanan yaitu sebagai herbivora, karnivora dan detrivora (Strong dan South, 1984). Keberadaan serangga predator dan parasitoid dipengaruhi oleh keanekaragaman tanaman penyusun

Masfiyah et al., Asosiasi Serangga Predator dan Parasitoid dengan Beberapa Jenis Tumbuhan... struktur lansekap misalnya keberadaan tumbuhan liar. Tumbuhan liar dapat digunakan sebagai tempat berlindung, inang alternatif dan sumber pakan tambahan berupa tepung sari dan madu (Tjitrosoedirdjo, 1984). Beberapa tumbuhan liar yang ada di ekosistem sawah berguna sebagai tempat hidup serangga musuh alami. Di lahan padi sawah yang di sekelilingnya terdapat tumbuhan liar mata lele Azolla pinnata R.Br (Azollaceae) merupakan habitat yang disenangi oleh predator wereng coklat yaitu Microvelia douglasi atrolineata Bergroth (Hemiptera: Veliidae) dan Paraplea sobrina Stal. (Hemiptera: Pleidae). Parasitoid Anagrus sp. (Hymenoptera: Mymaridae) dan Gonatocerus sp. (Hymenoptera: Mymaridae) dapat berkembang biak pada rumput Leersia sp. (Poaceae) dan dapat mengurangi telur wereng coklat sampai 50% (Santosa dan Baehaki, 2009) Berdasarkan hasil pengamatan sekilas, beberapa jenis tumbuhan liar seperti kolomento Leersia hexandra Sw. (Poaceae), lulangan Eleusine indica L. (Poaceae) dan wewehan Monochoria vaginalis Burm.F (Pontederiaceae). sering dijumpai di sekitar pematang maupun di lahan sawah di Desa Beji Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan. Keberadaan tumbuhan liar tersebut di lahan sawah dapat menarik serangga predator dan parasitoid karena tumbuhan tersebut memiliki bunga. Oleh karena itu penelitian tentang keberadaan serangga predator dan parasitoid pada berbagai tumbuhan liar tersebut di atas, di lahan sawah perlu dilakukan. METODOLOGI Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian di Desa Beji Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan dan di Laboratorium Entomologi, Jurusan Hama dan Penyakit 10 Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai Mei 2013. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat penangkap serangga yaitu farmcop yang terbuat dari penghisap debu yang telah dimodifikasi, kabel 10 m, aki kering 12 volt, kain berwarna putih yang dibentuk kantung, mika fiber dibentuk tabung (t= 70 cm dan d= 30 cm), selang, fial film, kuas gambar, kertas label, mikroskop, karet, penggaris, meteran, bolpoin, polibag (v= 5 kg) dan buku identifikasi serangga dari Barrion dan Litsinger (1989). Bahan yang digunakan yaitu tumbuhan liar kolomento L. hexandra, lulangan E. indica dan wewehan M. vaginalis yang didapatkan dari sekitar pematang sawah di sekitar lahan penelitian, alkohol 70 %, etil asetat. Metode Penelitian Lahan penelitian yang digunakan berukuran lebih kurang 80 m 2 yang terletak di areal persawahan. Kemudian pada lahan tersebut dibuat 12 petak, masing-masing petak berukuran 120 x 120 cm dan jarak antar petak adalah 30 cm. Semua tumbuhan liar ditanam dan dipelihara terlebih dahulu pada polibagpolibag yang diletakkan di lahan pemeliharaan di sekitar lahan peneitian. Setelah itu tanaman dipindah ke polibag baru. Setiap polibag ditanami 3 tanaman sejenis. Tanaman liar yang telah di pindah di polibag, kemudian dipindah ke lahan penelitian. Tiap petak ditempatkan satu jenis tanaman liar sebanyak 36 tanaman. Setiap jenis tanaman diulang sebanyak 4 kali, sehingga jumlah tanaman pada semua petak adalah 432 tanaman. Penempatan jenis tumbuhan pada lahan penelitian dilakukan secara acak, dengan menggunakan rancangan acak kelompok.

Jurnal HPT Volume 2 Nomor 2 April 2014 Penelitian ini menggunakan metode teknik pengambilan contoh serangga dengan menghitung kelimpahan populasi serangga predator dan parasitoid. Selain itu dilakukan juga pengamatan perubahan morfologi tanaman. Pengambilan contoh serangga dan pengamatan morfologi tanaman dilakukan pada pagi hari mulai pukul 07.00-10.00 WIB. Pengamatan Serangga Predator dan Parasitoid. Populasi dan jenis serangga predator parasitoid yang berasosiasi dengan tumbuhan liar didapatkan dengan cara dihisap dengan farmcop. Pada masing-masing petak penelitian ditetapkan 3 rumpun tanaman contoh secara sistematis diagonal. Setiap tanaman contoh disungkup dengan mika fiber, selanjutnya serangga yang tertangkap dihisap dengan farmcop, kemudian dimasukkan ke dalam fial film. Pengambilan contoh serangga dilakukan dengan selang 7 hari selama 8 minggu. Contoh serangga kemudian disimpan di dalam lemari pendingin sebelum dilakukan identifikasi. Identifikasi dilakukan dengan bantuan buku Barrion dan Litsinger (1989). Pengamatan Morfologi Tanaman. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat morfologi tumbuhan secara umum dan ada tidaknya bunga. HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi dan Keanekaragaman Serangga Predator dan Parasitoid yang Berasosiasi dengan Tumbuhan Liar L. hexandra, E. indica dan M. vaginalis Populasi dan keanekaragaman serangga predator. Terdapat 4 ordo serangga predator yang berasosiasi dengan semua jenis tumbuhan liar yaitu Coleoptera, Diptera, 11 Hemiptera dan Hymenoptera yang terdiri dari 7 spesies dari 7 famili (Tabel 1). Keanekaragaman spesies serangga predator yang paling tinggi adalah ordo Diptera yang terdiri 3 spesies dari 3 famili (Tabel 1). Tingginya keanekaragaman ordo Diptera karena lokasi penelitian adalah di ekosistem pada sawah. Ekosistem padi sawah merupakan tanah berair. Larva-larva serangga dipteran berada di dalam air dan ketika dewasa berada di pertanaman untuk mencari makan dan tempat berlindung, sehingga serangga-serangga tersebut keberadaannya berlimpah. Daly et al. (1978) menyatakan yang mendominasi serangga akuatik ialah larva dipteran. Kelimpahan populasi serangga predator tertinggi adalah dari ordo Coleoptera spesies Paederus tamulus Erichson (Staphylinidae). Sedangkan kelimpahan populasi jenis serangga predator terendah adalah ordo Hemiptera spesies Ectrychotes sp. (Pentatomidae). Pengamatan di lapang jarang sekali ditemukan Ectrychotes sp. Predator tersebut hanya ditemukan di tumbuhan E. indica. keanekaragaman serangga predator tertinggi adalah tumbuhan L. hexandra yang terdiri dari 7 spesies dari 7 famili. Rata-rata keseluruhan populasi predator yang terdapat pada tanaman L. hexandra adalah 19,00 individu/petak (Tabel 1). Tingginya populasi serangga pada tumbuhan liar ini dikarenakan tanaman ini memiliki bunga dan bentuk tanaman yang rimbun, sehingga disukai berbagai serangga predator sebagai tempat berlindung. Tjitrosoedirdjo (1984) menyatakan bahwa tumbuhan liar dapat digunakan sebagai tempat berlindung, inang alternatif dan sumber pakan tambahan berupa tepung sari dan madu. Selain itu, tumbuhan liar berguna pula sebagai tempat bertelur bagi serangga predator.

Masfiyah et al., Asosiasi Serangga Predator dan Parasitoid dengan Beberapa Jenis Tumbuhan... keanekaragaman serangga predator terendah adalah tanaman M. vaginalis yang terdiri dari 3 spesies dari 3 famili. Tingkat populasi predator yang terdapat pada tumbuhan M. vaginalis adalah 16,00 individu/petak (Tabel 1). Rendahnya populasi serangga predator pada tanaman ini dikarenakan selama pengamatan pertumbuhannya kurang maksimal sehingga serangga predator kurang tertarik untuk tinggal dan berlindung di tanaman ini. Populasi serangga parasitoid lebih sedikit (Tabel 2) dibandingkan dengan serangga predator (Tabel 1). Hal ini karena selama pengamatan bersamaan dengan datangnya musim hujan, sehingga banyak parasitoid bermigrasi dan berpindah tempat mencari tempat berlindung, dengan demikian serangga parasitoid yang ada di tumbuhan liar populasinya rendah. Riyanto et al. (2011) menyatakan bahwa kelimpahan serangga parasitoid pada musim kemarau lebih tinggi dibandingkan pada musin hujan. Populasi dan Keanekaragaman serangga parasitoid. Pada semua tumbuhan liar hanya terdapat satu ordo yang diidentifikasi sebagai serangga parasitoid, yaitu Hymenoptera. Jumlah spesies serangga parasitoid yang terdapat pada semua tumbuhan liar adalah 8 spesies dari 4 famili (Tabel 2). Tabel 1. Keanekaragaman dan Kelimpahan Populasi Serangga Predator pada Berbagai Tumbuhan Liar Ordo Famili Spesies Rata-rata individu/petak Mv Lh Ei Coleoptera Staphylinidae Paederus tamulus 8,50 3,00 3,75 Coccinelidae Micraspis inops 0,00 3,00 1,00 Diptera Cecidomyiidae cecidomyiid 1 0,00 3,75 4,00 Ceratopogonidae ceratopogonid 1 3,75 4,50 7,25 Chironomidae chironomid 1 0,00 0,50 0,00 Hemiptera Pentatomidae Ectrychotes sp. 0,00 0,00 0,25 Hymenoptera Formicidae Soleonopsis sp. 3,75 4,25 2,25 Jumlah 7 7 16,00 19,00 18,50 Keterangan: Mv: M. vaginalis, Lh: L. hexandra dan Ei: E. indica Tabel 2. Keanekaragaman dan Kelimpahan Populasi berbagai jenis Tumbuhan Liar Ordo Famili Spesies 12 Serangga Parasitoid pada Rata-rata individu/petak Mv Lh Ei Hymenoptera Braconidae Apanteles sp. 0,00 0,00 1,00 Eulophidae Sympiesis sp. 0,25 0,75 0,25 Tetrastichus sp. 0,75 2,00 2,75 Pediobius sp. 0,00 0,50 0,00 Scelionidae Telenomus rowani 2,00 6,25 4,25 Trichogrammatidae Trichogramma sp. 0,0 2,75 0,50 Oligosita sp. 0 0,25 0,00 Paracentrobia garuda 0 0,25 0 Jumlah 4 8 3,00 12,75 8,75 Keterangan: Mv: M. vaginalis, Lh: L. hexandra, Ei: E. indica

Jurnal HPT Volume 2 Nomor 2 April 2014 keanekaragaman serangga parasitoid tertinggi adalah tanaman L. hexandra, yang terdiri dari 7 spesies dari 3 famili. Rata-rata kelimpahan populasi parasitoid yang terdapat pada tanaman L. hexandra adalah 12,75 individu/petak (Tabel 2). Tingginya keanekaragaman serangga parasitoid pada tanaman itu dikarenakan letak petak yang berada di samping pematang sawah. Terdapat berbagai macam jenis tumbuhan liar di pematang sawah sehingga parasitoid bermigrasi ke lahan penelitian, sehingg meningkatkan keragaman serangga parasitoid. Nentwig (1998) menyatakan bahwa kelimpahan serangga bisa meningkat pada kondisi tertentu dan dipengaruhi oleh manipulasi komunitas tumbuhan liar. keanekaragaman serangga parasitoid terendah adalah tanaman M. vaginalis, yaitu 3 spesies dari 2 famili, dan rata-rata kelimpahannya adalah 3,00 individu/petak (Tabel 2). Rendahnya keanekaragaman parasitoid itu dikarenakan pertumbuhan tanaman M. vaginalis tidak baik dan hampir mati. Hampir matinya tanaman ini karena beberapa polibag yang digunakan sebagai tempat pemeliharaan robek pada bagian bawah, sehingga tidak bisa menampung air dan menyebabkan tanaman kering. Selain itu tanaman ini pada akhir pengamatan, masa tanamnya hampir berakhir, sehingga serangga parastoid tidak tertarik untuk mendatangi. KESIMPULAN Terdapat 4 ordo serangga predator dan 1 ordo parasitoid yang berasosiasi dengan tumbuhan liar L. hexandra, E. indica dan M. vaginalis. Ordo ordo predator itu adalah Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Hymenoptera dan ordo parasitoid adalah Hymenoptera. 13 keanekaragaman serangga predator dan parasitoid tertinggi adalah L. hexandra. Sedangkan jenis tumbuhan liar dengan keanekaragaman serangga predator dan parasitoid terendah adalah M. vaginalis. DAFTAR PUSTAKA Barrion AT, Litsinger JA. 1989. Taxonomy of Rice Insect Pest and Their Arthropod Parasites and Predator. International Rice Research Institute. Philippines. Daly HV, Doyen JT, Ehrlich PR. 1978. Introduction to Insect Biology and Diversity. International Student Edition. Tokyo: Mc. Graw-Hill, Kogakusha. Nentwig W. 1998. Weedy Plant Spesies and Their Benefical Arthropods: Potential for Manipulation in Field Crop. dalam Pickett CH, Bugg RL (ed.): Enhancing Biological Control- Habitat Management Enemies of Agricultural Pests. University of California Press Berkeley Los Angels. London. Hlm 49-72. Riyanto, Herlinda S, Irsan C, Umayah A. 2011. Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator dan Parasitoid Aphis gossypii di Sumatera Selatan. J HPT Tropik 11(1):57-68. Santosa E, Baehaki SE. 2009. Optimalisasi Pemanfaatan Musuh Alami dalam Pengendalian Hama Terpadu pada Budidaya Padi Intensif untuk Sistem Pertanian Berkelanjutan. Makalah Inovasi Teknologi Padi Menuju Swasembada Beras Berkelanjutan. Balai Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. Jawa Barat.

Masfiyah et al., Asosiasi Serangga Predator dan Parasitoid dengan Beberapa Jenis Tumbuhan... Strong LJH, South WR. 1984. Insect On Plants. Boston: Harvard University Press. Tjitrosoedirdjo S. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. Gramedia. Jakarta. 14