ANTRIAN. Pasien Penonton. Dokter dan suster Penjual karcis. Perawatan kesehatan Menjual tiket Traffic Light

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lecture 2 : Teori Antrian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

BAB II LANDASAN TEORI

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

MODEL SISTEM ANTRIAN

Lecture 3 : model Antrian dan Aplikasinya. Teknik industri 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Operations Management

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Operations Management

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

IMPLEMENTASI MODEL ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN

Simulasi Model Sistem Jasa. DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pendahuluan. Teori Antrian. Pertemuan I. Nikenasih Binatari. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. September 6, 2016

Model Antrian. Queuing Theory

Masalah waiting line (teori antrian)

BAB II. Landasan Teori

BAB 2 LANDASAN TEORI

Operations Management

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan (server) serta suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Teori tentang antrian ditemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. analisis system antrian dan optimalisasi pelayanan teller bank diantaranya : Tabel 2.1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan

BAB II KAJIAN TEORI. dalam pembahasan model antrean dengan disiplin pelayanan Preemptive,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

TEORI SIMULASI ANTRIAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

Penelpon menunggu dilayani. A.K. Erlang tahun Teori Antrian

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

Modul 13. PENELITIAN OPERASIONAL TEORI ANTRIAN. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pembahasan model antrian dengan working vacation pada pola kedatangan


Charyenny Ardanie dengan judul "Analisis Teori Antrian Nasabah Pada Bank Rakyat

Queuing Models. Deskripsi. Sumber. Deskripsi. Service Systems

Pengantar Proses Stokastik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut James A.F. Stonner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN ADMINISTRASI PASIEN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT PADMALALITA MUNTILAN

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

Transkripsi:

ANTRIAN Sistem ekonomi dan dunia usaha (bisnis) sebagian besar beroperasi dengan sumber daya yang relatif terbatas. Sering terjadi orang-orang, barang-barang, komponen-komponen atau kertas kerja harus menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan. Garis-garis tunggu ini sering disebut dengan antrian (queues), berkembang karena fasilitas pelayanan (server) adalah relatif mahal untuk memenuhi permintaan pelayanan dan sangat terbatas. Jadi dapat dirumuskan suatu antrian ialah suatu garis tuggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Studi matematikal dari kejadian atau gejala garis tunggu ini disebut teori antrian. Dalam kehidupan sehari-hari, kejadian ini sering kita temukan, seperti dereta mobil yang berhenti karena traffic light, antrian permitaan telepon pada suatu switchboard, penonton pada gedung teater yang box office atau pada restoran menunggu pesanan. Contoh lebih lnjut meliputi antrian pesawat-pesawat di lapangan udara, kedatangan kapal disuatu pelabuhan, truk-truk yang menunggu muatan, peralatan-perlatan yang menunggu diservis dan kedatangan pesanan pada gudang. Teori antrian diciptakan dalam tahun 909 oleh ahli matematik dan insinyru berkebangsaan Denmark yang bernama A.K. Erlang. Dia mengembangkan model antrian adalah untuk menentukan jumlah yang optimal dari fasilitas telephone switching yang digunakan untuk melayani permintaan yang ada. Contoh penggunaan teori antrian dalm kehidupan sehari-hari: Situasi Arrival/Demand Servers Service mechanism Ruang praktek dokter Loket karcis theater Pasien Penonton Dokter dan suster Penjual karcis Perawatan kesehatan Menjual tiket Traffic Light Mobil Lampu traffic Lalu lalang Pelabuhan Garasi/bengkel Warung makan Airport Kapal Mobil Orang lapar pesawat Pekerja di kapal Mechanic Pelayan Penjaga lapangan Bongkar muat Memperbaiki mobil Memasakdan menyajikan Lalu lalang pesawat Bahan Kuliah Antrian -6

KONSEP-KONSEP DASAR TEORI ANTRIAN Tujuan Tujuan dasar model-model antrian adalah untuk meminimumkan total dua biaya, yaitu biaya languing penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak langsung yang timbul karena para individu harus menunggu untuk dilayani. Bila suatu sistem mempunyai fasilitas pelayanan lebih dari jumlah optimal, ini berarti membutuhkan investasi modal yang berlebihan, tetapi bila jumlahnya kurang dari optimal hasilnya adalah tertundanya pelayanan. Model antrian yang akan dibahas merupakan peralatan penting untuk sistem pengelolaan yang menguntungkan dengan menghilangkan antrian. Input/Pelanggan Sumber masukan dari suatu sistem antrian dapat terditi atas suatu populasi orang, barang, komponen atau kertas kerja yang datang pada sistem unruk dilayani. Bila populasi relatif besar sering dianggap bahwa hal itu merupakan besaran yang tidak terbatas. Suatu populasi dinyatakan besar bila populasi tersebut besar dibanding dengan kapasitas sistem pelayanan. Sebagai contoh, suatu masyarakat kecil yang terdiri dari 0.000 orangmungkin akan menjadi suatu populasi yang tak terbatas bagi sebuah pengecer tetapi mungkin tidak cukup besar bagi 00 shopping center yang ada. Pola Kedatangan untuk Sistem Cara dengan mana individu-individu dari populasi memasuki sistem disebut pola kedatangan (arrival patern). Individu-individu mungkin datang dengan tingkat kedatangan (arrival rate) yang konstan ataupun acak/random yaitu berapa banyak individu-individu per periode waktu. Tingkat kedatangan produk-produk yang bergerak sepanjang lini perakitan produksi massa mungkin konstan, sedang tingkat kedatangan telephon calls sangat sering mengikuti suatu distribusi probabilitas Poisson. Distribusi Probabilitas Poisson adalah salah satu dari pola-pola kedatangan yang paling sering (umum) bila kedatangan-kedatangan didistribusikan secara random. Hal ini terjadi karena distribusi poisson menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu bila sejumlah besar variabel-variabel random mempengaruhi tingkat kedatangan. Bahan Kuliah Antrian -6

Bila kedatangan individu individu mengikti suatu distribusi poisson, maka waktu antar kedatangan atau interarrival time (waktu antara kedatangan setiap individu) adalah random dan mengikuti suatu distribusi eksponensial (exponensial distribution). Bila individu-individu (komponen, produk, kertas kerja atau karyawan) memasuki suatu siste, mereka mungkin memperagakan perilaku yang berbeda. Bila individu tersebut adalah orang, dan antrian relatif panjang, dia mungkin meninggalkan sistem. Perilaku seperti ini disebut penolakan (balking). Penolakan akan sering terjadi bila kepanjangan antrian kelewat panjang. Variasi yang mungkin lainnya dalam pola kedatangan adalah kedatangan dari kelompok kelompok individu. Bila lebih dari satu individu memasuki suatu sistem seketika secara bersamaan, maka terjadi dengan apa yang tersebut bulk arrivals. Fungsinya: Total cost Service cost Komponen utamanya:. The arrival/input sistem. Antrian tiu sendiri 3. Fasilitas pelayanan Waiting cost input pelanggan antrian Fasi litas Pelanggan yang terlayani Sistem antrian Kepanjangan Antrian Banyak sistem antrian dapat menampung jumlah individu-individu yang relatif besar, tetapi ada beberapa sistem yang mempunyai kapasitas yang terbatas. Bila kapasitasantrian menjadi faktor pembatas besarnya jumlah individu yang dapat dilayani dalam sistem secara nyata, berarti sistem mempunyai kepanjangan antrian yang terbatas (finite), dan model antrian terbatas harus digunakan untuk menganalisa sistem tersebut. Sebagai contoh sistem yang mungkin mempunyai antrian yang terbatas adalah jumlah tempat psrkir atau station pelayanan atau jumlah tempat tidur di rumah sakit. Secara umum model antrian terbatas lebih kompleks daripada sistem antrian tak terbatas (infinite). Disiplin Antrian Disiplin antrian menunjukkan pedoman keputusan yang digunakan untuk menyeleksi individu-individu yang memasuki antrian untuk dilayani terlebih dahulu (prioritas). Ada 4 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan dalam praktek, yaitu: Bahan Kuliah Antrian 3-6

a. FCFS (First-come First-serviced) atau FIFO (First-in First-out) artinya lebih dulu datang atau sampai lebih dulu dilayani. Misalnya antri beli tiket bioskop. b. LCFS (Last-come First-served) atau LIFO (Last-in First-out) aritnya yang tiba terakhir yang lebih dahulu keluar. Misalnya sistem antrian dalam elevator (lift) untuk lantai yang sama. c. SIRO (Service in random order) artinya, panggilan didasarkan pada peluang secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu datang. d. Prioritas, artinya prioritas pelayanan diberikan kepada mereka yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan mereka yang mempunyai prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu. Misalnya seseorang yang keadaan penyakitnya lebih parah dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek dokter. Tingkat Pelayanan Waktu yang digunakan untuk melayani individu-individu dalam suatu sistem disebut waktu pelayanan (service time). Waktu ini mungkin konstan, tetapi juga sering acak (random). Bila waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial atau distribusi acak, waktu pelayanan (yaiut unit/jam) akan mengikuti suatu distribusi Poisson. Keluar (Exit) Sesudah seseorang (individu) telah selesai dilayani, dia keluar (exit) dari sistem. Sesudah keluar, dia mungkin bergabung pada satu diantara kategori populasi. Dia mungkin bergabung dengan populasi asal dan mempunyai probabilitas yang sama untuk memasuki sistem kembali, atau dia mungkin bergabung dengan populasi lain yang mempunyai probabilitas lebih kecil dalam hal kebutuhan pelayanan tersebut kembali. Ringkasan Karakteristik-karakteristik Penting Sistem Antrian Berikut ini daftar karakteristik-karakteristik utama sistem antrian dengan asumsi-asumsi yang paling umum: Karakteristik-karakteristik Antrian Asumsi-asumsi Umum Sumber populasi Tak terbatas atau terbatas Pola kedatangan Tingkat kedatangan Poisson (waktu kedatangan eksponensial) Kepanjangan antrian Tak tebatas atau terbatas Disiplin antrian First-come First-served Bahan Kuliah Antrian 4-6

Karakteristik-karakteristik Antrian Pola pelayanan Keluar Asumsi-asumsi Umum Tingkat pelayanan Poisson (waktu pelayanan eksponensial) Langsung kembali ke populasi SISTEM DAN STRUKTUR ANTRIAN Banyak perbedaan sistem-sistem dan struktur-struktur antrian yang terdapat dalam masyarakat yang semakin kompleks. Perbedaan-perbedaan dalam jumlah antrian, fasilitas pelayanan dan hubungan-hubungan ysng terjadi dapat menghasilkan bentuk/susunan yang bervariasi tidak terbatas. Sistem-sistem Antrian Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi sistem yang berbeda-beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas. Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut:. Sistem pelayanan komersial.. Sistem pelayanan bisnis-industri. 3. Sistem pelayanan transportasi. 4. Sistem pelayanan sosial. Sistem-sistem pelayanan sosial merupakan sistem-sistem pelayana yang dikelola oleh kantor-kantor dan jawatan-jawatan lokal maupun nasional seperti kantor tenaga kerja, kantor registrasi SIM dan STNK, kantor pos, rumah sakit, puskemas, dan lain-lainnya. Sistem pelayanan komersial merupakan aplikasi yang sangat luas dari modelmodel antrian seperti restoran, cafetaria, toko-toko, salon, supermarket dan lain-lain. Sistem pelayanan bisnis-industri mencakup lini produksi, sistem materialhandling, sistem penggudangan dan sistem-sistem informasi komputer. Struktur-strukutr Antrian Atas dasar sifat proses pelayanannya, dapat diklasifikasikan fasilitas-fasilitas pelayanan dalam susunan saluran atau channel (single atau multiple) dan phase (single atau multiple)yang akan mebentuk suatu struktur antrian yang berbeda-beda. Istilah saluran atau channel menunjukan juumlah jalur (tempat) untuk memasuki sistem pelayanan, yang juga menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan. Istilah phase berarti jumlah stasiun-stasiun pelayanan, di mana para langganan harus melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap. Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian: Bahan Kuliah Antrian 5-6

. Single Channel-Single Phase Sistem ini adalah sistem yang paling sederhana. Single Channel berarti bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase menunjukkan bahwa hanya ada satu stasiun pelayanan atau sekumpulan tunggal operasi yang dilaksanakan. Setelah menerima pelayanan, individu-individu keluar dari sistem. Contoh untuk model struktur ini adalah seorang tukang cukur, seorang pelayan toko, pembelian tiket kereta api antar k ota kecil yang dilayani oleh satu loket dan sebagainya.. Single Channel-Multiphase Istilah multiphase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phase-phase). Sebagai contoh lini produksi massa, pencucian mobil, tukang cat mobil dan sebagainya. input Fasilitas pelayanan Single channel, single-stage input Multiple channel, single-stage input Single channel, multiple stage input Multiple channel, multiple stage 3. Multichannel-Single Phase Sistem multichannel-single phase terjadi (ada) kapan saja dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal. Sebagai contoh model ini adalah pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu loket pelayanan, potong rambut oleh beberapa tukang potong dan sebagainya. 4. Multichannel- Multiphase Setiap sistem-sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu. Sebagai contoh herregisrtasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada Bahan Kuliah Antrian 6-6

pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Pada umumnya, jaringan ini terlalu kompleksd umtuk dianalisa dengan teori andrian, mungkin simulasi lebih sering digunakan untuk menganalisa sistem ini. Selain empat model struktur antrian diatas sering terjadi struktur campuran (mixed arrangements) yang merupakan campuran dari dua atau lebih struktur antrian diatas. Misal toko toko dengan beberapaa dengan pelayan (multichannel) namun pembayarannya hanya pada seorang kasir (single channel). MODEL MODEL ANTRIAN Pengelompokan Model model Antrian Dalam pengelompokan model model antrian yang berbeda-beada akan digunakan suatu notasi yang disebut Kendall s Notation. Notasi ini sering dipergunakan karena beberapa alasan. Pertama karena notasi tersebut merupakan alat yang efisien untuk mengidentifikasi tidak hanya model-model antrian, tetappi juga asumsi asumsi yang harus dipenuhi. Kedua hampir semua buku (literature) yang membahas teori antrian menggunakan notasi ini. Contoh model adalah model M/M//I/I. Tanda pertama notasi selalu menunjukkan distribusi tingkat kedatangan. Dalam hal ini, M menunjukkan tingkat kedatangan mengikuti suatu distribusi probalitas Poisson. Tanda kedua menunjukkan distribusi tingkat pelayanan. Lagi, M menunjukkan bahwa tingkat pelayanan mengikuti distribusi probalitas Pisson. Tanda ketiga menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan dalam sistem. Model diatas adalah model yang mempunyai fasilitas pelayanan tunggal. Tanda keempat dan kelima ditambahkan untuk memnunjukkan apakah sumber populasi dan kepanjangan antrian tak terbatas (I) atau terbatas (F).model diatas baik sumber populasi dan kepanjangan antrian adalah tak terbatas. Dengan tanda tanda tersebut ditunjukkan empat model yang berbeda yang akan dirumuskan dan dipecahkan dalam bagian ini yaitu: Model : M/M//I/I Model : M/M/S/I/I Model 3: M/M//I/F Model 4: M/M/S/F/I Walaupun tidak ditunjukkan dalam notasi ini, seluruh model menganggap bahwa disiplin antrian adalah first come first served. Bahan Kuliah Antrian 7-6

Notasi-notasi yang digunakan dalam penyajian model-model antrian Notasi Penjelasan Ukuran l Tingkat kedatangan rata-rata Unit/jam /l Waktu antar kedatangan rata-rata Jam/unit m Tingkat pelayanan rata-rata Unit/jam /m Waktu pelayanan rata-rata Jam/unit s Deviasi standar tingkat pelayanan Unit/jam N Jumlah individu dalam sistem pada suatu waktu Unit Jumlah individu rata-rata dalam antrian Unit n q n t t q Jumlah individu dalam sistem total (antrian dan fasilitas pelayanan) Waktu rata-rata dalam antrian Waktu rata-rata dalam sistem total Unit jam Jam t t S Jumlah fasilitas pelayanan (channels) Unit pelayanan P Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan Ratio Q Kepanjangan maksimum sistem (antrian dan ruang pelayanan) Unit P n Probabilitas jumlah n individu dalam sistem Frekuensi relatif P o Probabilitas tidak ada individu dalam sistem Frekuensi relatif P w Probabilitas menunggu dalam antrian Frekuensi relatif c s Biaya pelayanan per satuan waktu per fasilitas pelayanan Rp/jam/server c w Biaya untuk menunggu per satuan waktu per individu Rp/jam/unit c t Biaya total = S cs + n c w t Rp/jam Model M/M//I/I : a. Banyaknya kedatangan Disribusi Poisson b. Waktu antara kedatangan Ditribusi Eksponensial Distribusi Poisson: å kedatangan (P x ) = Distribusi Eksponensial: mean = /l x! = (x) (x-) (x-)...(3)()() mean = l. Perilaku pelanggan e - λt (λ T) x! λ Unsur-unsur dari model anrian. Probabilitas yang antri. Probabilitas yang ada dalam sistem (kedatangan) Bahan Kuliah Antrian 8-6

3. Rata-rata unit dalam antrian 4. Rata-rata unit dalam sistem 5. Waktu rata-rata tiap unit yang dihabiskan dalam antrian 6. Waktu rata-rata tiap unit yang dihabiskan dalam sistem 7. Persentase waktu atau probabilitas dari unit yang harus menunggu Single Channel Asumsi:. Kedatangan sesuai dengan distribusi poisson. Kedatangan dari infinit populasi 3. Kedatangan dilayani dengan sistem FCFS 4. Rata-rata kedatangan konstan 5. Waktu pelayanan sesuai dengan distribusi Eksponensial 6. Rata-rata pelayanan konstan 7. Rata-rata pelayanan> rata-rata kedatangan l = mean kedatangan/jumlah kedatangan yang diharapkan m = mean pelayanan/jumlah konsumen yang diharapkan terlayani Model antrian:. Probabilitas tidak ada yang menunggu P o = (-l/m). probabilitas ada n unit yang menunggu P n = (l/m) n P o 3. Jumlah unit yang diharapkan dalam sistem L = l/(m-l) 4. Jumlah unit yang diharapkan dalam antrian L q = l /m (m-l) l/m L (l/m-l) = L-l/m l /m (m-l) 5. Waktu menunggu yang diharapkan dalam sistem W = /m-l = L/l 6. Waktu menunggu yang diharapkan dalam antrian W q = l/m (m-l) = L q /l = W-/m 7. Probabilitas unit yang datang harus menunggu P w = l/m L q = L-l/m = l W q L = L q +l/m = l W W q = W-/m = L q /l Bahan Kuliah Antrian 9-6

Kasus: W = W q +/m = L/l Perusahaan pencucian mobil mempunyai fasilitas mencucikan mobil dan membuat mobil menjadi cemerlang. Rata-rata pelayanan mobil/hari dengan jam hari kerja 8 jam. Rata-rata kedatangan setiap harinya 0 mobil yang memerlukan pelayanan. Pemilik perusahaan ingin memperbesar labanya dengan memperbaiki sistem kerjanya. Diasumsi sistem sebagai single channel, single-stage. l = 0 mobil/hari m = mobil/hari Jumlah unit yang diharapkan masuk sistem λ 0 L = - = 5 mobil μ - λ -0 Jumlah unit yang diharapkan dalam antrian L q = λ 00 - = 4,7 mobil μ(μ - λ) ( -0) Waktu yang diharapkan dalam sistem W = μ - λ - = hari = 4 jam -0 Waktu tunggu yang diharapkan dalam atrian W q = λ 0 5 - = hari (3,33 jam) μ(μ - λ) ( -0) Probabilitas kedatangan harus menunggu λ 0 P w = = = 0,833 μ Probabilitas tidak ada antrian P o = æ λ ö æ 0 ö ç - = ç- = 0,67 è μ ø è ø Bahan Kuliah Antrian 0-6

Probabilitas ada n unit antri P n = (l/m) n P o = (0/) n. 0,67 N P n = l/m. P o = (0/) n. 0,67 3 4 5 0,39 0,6 0,096 0,080 0,067 Seandainya jumlah kedatangan tiap periode tidak tetap, bervariasi l = 5,7,9,0,, maka: l P o L L q W W q 5 7 9 0 0,583 0,47 0,50 0,66 0,083 0,7,4 3 5 0,30 0,80,5 4,7 0,08,43,6,667 4 8 0,476 0,933 3,333 7,333 Biaya langsung biaya menunggu Biaya total Biaya tidak langsung biaya pelayanan Untuk kasus di atas, seandainya diketahui biaya menunggu adalah $ 0/jam, maka biaya menunggu hariannya: = $ 0. 33,33 jam/hari = $333,3 Biaya untuk penyediaan adalah $ 0/jam atau $ 80/hari. Sehingga Total Biaya harian : Biaya menunggu + Biaya pelayanan $ 333,33 + $ 80,00 = $ 43,33 Melihat hal ini kemudian dilakukan perubahan sistem dengan sistem yang seperti menggunakan conveyor, sehingga diharapkan waktu pelayanan lebih cepat. Untuk ini dikeluarkan biaya sebesar $ 00/hari sebagai biaya pengadaan sistem yang baru. Dengan sistem baru ini, rata-rata unit yang bisa dilayani adalah 5 mobil/hari. l = 0 mobil/hari Bahan Kuliah Antrian -6

L = L q = W = m = 5 mobil/hari λ μ - λ 0 = = mobil 5-0 λ 0 0 = μ(μ λ) 5(5 - =,33 mobil - 0) μ - λ = = hari =,6 jam 5-0 5 W q = λ μ(μ - λ) 0 = 5(5-0) = 5 hari =,067 jam λ 0 P w = = = 0, 667 μ 5 P o = æ λ ö æ 0 ö ç - = ç - = 0,333 è μ ø è 5 ø n æ λ ö P n = ç è μ ø P o n P n = (l/m) n. P o = (0/5) n (0,33) 0, 0,48 3 0,099 4 0,066 5 0,044 l = 0 m = 5 biaya menunggu harian: $ 0 0,67 jam = $06,70 Biaya pelayanan harian = $ 80 Biaya pengadaan sistem yang baru = $ 00 Total biaya = $ 06,70 + $ 80 + $ 00 = $ 86,70 Multiple Channel Asumsi = asumsi Single Channel l = rata-rata keedatangan m = rata-rata pelayanan s = jumlah channel P o = é ê ê ë n= s å - n= 0 n s ( λ/μ) ( λ/μ) n! + s! ù ú -(λ/sμ) ú û Bahan Kuliah Antrian -6

n (λ/μ) P o n! jika n s n (λ/μ) P n = P n- o s!s jika n> s s ( λ/ μ) ( λ/ μs) Po L q = s![- λ/μs] L = L q + μ λ W q = λ L q W = W q + μ λ = λ L λ r = μs = faktor utilitas atrian P w = s! æ ç è λ μ ö ø Contoh soal: s s μ P s μ - λ o Pada kasus perusahaan pencucian mobil (kasus sebelumnya) jika kemudian pemiliknya memilih alternatif lain, yaitu dengan menambah channel yang ada, sehingga dua buah mobil bisa terlayani secara bersamaan. P o = l m = 0 mobil = mobil s = channel = = é ê ë n å = n= 0 (0/) n! é(0/) ê ë 0! 0 n (0/) +! (0/) +! ù - (0/4) ú û (0/) +! = [ + 0,833 + (0,347,74)],48 ù - (0/4) ú û = 0,4 P n = n 3 P n 0,343 0,43 0,060 Bahan Kuliah Antrian 3-6

4 5 0,05 0,00 (0/) (0/( 0)) ( 0,4) L q = (!) ( -0 / 4) = (5/43) (0,4) (98/44) = 0,75 mobil λ 0 L = L q + = 0,75 + =,0 mobil μ 0,75 W q = 0 W = 0,08 + = 0,0 hari = 0,808 jam = 0,08 hari = 0,44 jam 0 0 r = = = 0, 47 4 P w = æ0 ö ç! è ø = 0,45-0 Bahan Kuliah Antrian 4-6

Penambahan channel berarti:. Penambahan tenaga kerja. Penambahan satu alat baru (agar membentuk seperti conveyor) 3. Terjadi pengurangan waktu tunggu Ketiga hal tersebut mempengaruhi biaya-biaya antrian sehingga biaya total untuk sistem baru ini adalah:. Biaya menunggu: = ($ 0/jam). (0,44jam/hari). (0 mobil) = $ 4,40. Biaya pelayanan: Jika pekerja = $ 80/hari Jika pekerja =. $ 80/hari = $ 60/hari 3. Biaya pengadaan alat: Untuk membeli rangkaian alat = $ 00/hari Karena membeli buah, memperoleh potongan harga = $ 50/hari Sehingga Total Biaya: = $ 4,40 + $ 60 + $ 50 = $ 34,40 Ringkasan dari ketiga alternatif: P o L q L W q W Cost Biaya menunggu Biaya pelayanan Biaya pengadaan Single Channel (m = ) 0,66 4,7 mobil 5 mobil 3,33 jam 8 jam 333,33 80 - Single Channel (m = 5) 0,333,33 mobil mobil,067 jam,4 jam 06,70 80 00 Multiple Channel (s =, m = ) 0,4 0,75 mobil,0 mobil 0,44 jam 0,808 jam 4,40 60 50 Total Biaya 43,33 86,70 34,40 Bahan Kuliah Antrian 5-6

Soal. Sebuah transportasi sungai, rata-rata kedatangan sesuai dengan distribusi Poisson yaitu 3 buah/jam. Alat tersebut bergerak kemudian kembali lagi rata-ratanya 5 menit.. Kedatangan truk disebuah suupermarket sesuai dengan distribusi Poisson, yaitu 4 truk/jam. Pekerja membongkar muat truk tersebut rata-ratanya 6 truk/jam (sesuai dengan distribusi Eksponensial). Manajer supermarket tersebut berpikiran untuk menambah satu orang pekerja lagi untuk mempercepat bongkar muat truk, dengan harapan ada truk/jam yang bisa dilayani. Biaya tenaga kerja/jam untuk tiap pekerja adalah $ 0. Biaya menunggu bagi truk adalah $ 0/jam. 3. Apa yang harus dilakukan jika asumsi-asumsi yang digunakan dalam model antrian tidak memenuhi? Bahan Kuliah Antrian 6-6