BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

Analisis Pemberian Kredit Dengan Metode Sliding Rate Dan Flat Rate Pada Bank Rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan yang. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari anggotanya,

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

I. PENDAHULUAN. Sipil. Ada juga beberapa orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan dunia yang sangat pesat ini mencakup didalamnya. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan simpan pinjam layaknya bank, dimana ijin operasionalnya di bawah

ANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

KEGIATAN BANK DALAM PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT. Oleh : Fatmah Paparang 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan sebaik-baiknya dari perencanaan jumlah kredit, pengorganisasian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

PENGALOKASIAN DANA BANK

A. Kesimpulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CITA DEWI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang merupakan bagian dari pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

BAB II KAJIAN PUSTAKA. transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang didirikan sejak tahun 1895 merupakan salah satu bank yang

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan/leasing) selaku penyedia dana. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan disebutkan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dan dunia usaha maupun jasa lainnya. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KRANGGAN CABANG MUNJUL JAKARTA TIMUR

Tinjauan Pemberian Kredit Guna Bhakti (KGB) Dengan Menggunakan Analisis 5c Pada Bank Bjb Kantor Cabang Tamansari Bandung

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara baik secara ekonomi makro mikro ataupun kegiatan moneter.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah

BAB I PENDAHULUAN. makro, sehingga bank yang sehat akan memperkuat perekonomian suatu bangsa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. ini hampir seluruh kegiatan ekonomi yang terjadi, berkaitan dengan bank. Untuk

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan BMT BIMA. Peranan BMT sebagai lembaga keuangan tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan baru. Persaingan dan perkembangan yang cukup pesat pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai tambahan dana untuk modal usaha dengan pinjaman dana tersebut, maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

BAB II LANDASAN TEORI

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya, maka berbagai macam upaya perlu dilakukan oleh pemerintah. lembaga keuangan yang diharapkan dapat membantu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

Sumber Dana Bank dan Aktivitas Perbankan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang. pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini tengah. melakukan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang pembangunan

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Berbagai perkembangan yang terjadi dalam sektor perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peranan lembaga keuangan baik itu Lembaga Keuangna Bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank. Peranan dari lembaga keuangan tersebut diharapkan dapat memperbaiki kondisi perekonomian nasional. Koperasi merupakan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Mendengar kata koperasi seharusnya tidak asing lagi bagi kita, baik yang hidup di perkotaan atau di pedesaan sekalipun saat ini koperasi bukan merupakan kata yang asing dan aneh. Menyebut kata koperasi setiap orang selalu mengkaitkannya dengan uang. Hal ini karena koperasi merupakan Lembaga Keuangan Bukan Bank atau salah satu perusahaan yang bergerak dibidang keuangan. Koperasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu lembaga keuangan berbentuk koperasi yang usahanya dibidang perkreditan atau simpan pinjam dengan tujuan membantu memperbaiki keadaan perekonomian dan kesejahteraan anggotanya. Sedangkan Lembaga Keuangan Bukan Bank menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/1972 adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan suratsurat berharga, kemudian menyarlurkan kepada masyarkat terutama yang membiaya investasi perusahaan. Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Salah satu bidang usaha yang dijalankan koperasi adalah jasa simpan pinjam.

2 Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satusatunya usaha. Pada dasarnya Kopersi Simpan Pinjam (KSP) menjalankan fungsi yang hampir sama dengan bank, yaitu menjalankan dana masyarakan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang membutuhkan. Perbedaan antara koperasi dan bank adalah koperasi dimiliki bersama oleh anggotanya dengan hak dan kedudukan yang sama sedangkan bank dimiliki oleh sejumlah orang atau badan sebagai pemegang saham, pengedalian dana dari masyarakat luas, namun hanya menyalurkan dana yang terhimpun kepada masyarakat yang memenuhi persyaratan teknis bank. Menurut Hasibuan (2008:87) kredit merupakan penyediaan uang atau barang yang dapat diangsur pembayarannya dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam meminjam antara perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang. Dalam memberikan kredit pihak pemberi kredit harus memperhatikan asas-asas pemberian kredit sehat, untuk memperoleh keyakinan agar bisa diberikan kredit, perusahaan melakukan penelitian yang sama terhadap prinsip-prinsip kredit seperti prisnip 5C yang terdiri dari character (penilaian watak), capacity (penilaian kemampuan), capital (penilaian terhadap modal), collateral (penilaian terhadap jaminan, dan condition of economy (penilaian prospek debitur). Prinsip lain seperti 7P terdiri dari personality (kepribadian), Purpose (tujuan), Prospect (masa depan usaha debitur, dan payment (pembayaran). Perusahaan harus yakin bahwa kredit yang telah diberikan akan memberikan keuntungan kepada kopersi, serta bahwa kredit tersebut dapat kembali pada waktu batas akhir yang ditelah disepakati dan ditentukan. Pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan yang ada pada suatu koperasi. Kegitan pemberian kredit dapat menimbulkan terjadinya resiko kerugian. Semakin besar jumlah kredit yang diberikan maka semakin besar resiko yang akan dihadapi. Debitur yang tidak mampu dalam memenuhi kewajibannya dapat menimbulkan resiko yang harus ditanggung oleh koperasi terhadap ketidakpastian pengembalian pinjaman dari debitur. Kredit macet terjadi jika

3 pihak bank mengalami kesulitan untuk meminta angsuran dari pihak debitur karena suatu hal. Kredit macet adalah suatu keadaan kredit dimana debitur sudah tidak sanggup membayar sebagian atau keseluruhan kewajibannya kepada kreditur sesuai yang telah diperjanjikan. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang merupakan salah satu koperasi yang aktif di Kota Palembang dan bergerak dibidang jasa simpan pinjam dengan anggota dari berbagai kelangan dan etnis. Berikut ini merupakan data perkreditan Kopdit Rukun selama tiga tahun terakhir. Tabel 1.1 Data Kredit Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang Tahun Jumlah Anggota Jumlah Kredit Jumlah Kredit Macet 2013 8673 Orang Rp 24.450.650.000,- Rp 2.674.497.584,- 2014 8852 Orang Rp 22.135.370.000,- Rp 1.584.746.975,- 2015 9000 Orang Rp 24.253.460.000,- Rp 4.016.733.360,- Sumber: Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang, (2016) Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai perkreditan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang dan untuk itulah penulis menuangkannya dalam suatu penulisan Laporan Akhir dengan judul Upaya Penyelesaian Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan ini, maka rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur pemberian kredit pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang? 2. Bagaimana upaya penyelesaian kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang?

4 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Pada penelitian ini, agar pembahasan dalam penulisan Laporan Akhir ini tidak menyimpang dengan permasalahn yang ada, dan untuk mendapatkan data yang akurat dan objektif maka dalam pembahasan ini penulis memaparkan ruang lingkup pembahasan mengenai: 1. Prosedur pemberian kredit pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang. 2. Upaya penyelesaian kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Berdasarkan pembahasan dalam penulisan Laporan Akhir ini. Tujuan utama yang hendak dicapai penulis dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang. 2. Untuk mengetahui upaya penyelesaian kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang. 1.4.2 Manfaat Adapun manfaat penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru melalui pengalaman yang didapat selama melaksanakan penelitian. Serta untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan khususnya dibidang perbankan. 2. Bagi Perusahaan Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk perusahaan yang bersifat positif dan sebagai pertimbangan untuk meminimalisir

5 kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang. 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Ruang Lingkup Penelitian Penulis mengadakan penelitian pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang berlokasi di Jalan Dempo No. 1149 Palembang, Sumatera Selatan untuk menghimpun data-data yang dibutuhkan dalam menyusun laporan akhir ini dan untuk menjaga agar pembahasan dalam laporan akhir ini tidak keluar dari pembahasan yang akan dilakukan maka penulis memberikan batasan pembahasan yaitu hanya meneliti mengenai prosedur pemberian kredit dan upaya penyelesaian kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang. 1.5.2 Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penulisan laporan akhir ini ada 2 (dua), yaitu: a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui penelitian di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang, berupa jumlah informasi keterangan serta hal yang berhubungan dengan objek penelitian. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi atau data yang sudah dikumpulkan oleh pihak instansi lain. Data sekunder yang penulis dapat adalah sejarah perusahan, visi misi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang dan data yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas pada laporan ini.

6 1.5.3 Metode Pengumpulan Data Penulisan laporan akhir ini tentunya dibutuhkan data yang sejalan dengan permasalahan pokoknya, baik yang didapat pada waktu mengadakan pengamatan langsung maupun dengan cara mempelajari buku-buku informasi atau keterangan lain. Metode yang digunakan dalam menyusun laporan akhir ini adalah: 1. Riset Lapangan (Field Research) Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian ke lapangan secara langsung di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang, untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Cara yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu sebagai berikut: a. Wawancara (Interview) Menurut Suryani dan Hendryadi (2015:183) Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Penulis bertemu langsung dan melakukan wawancara dengan manajer dan karyawan untuk mendapatkan data dan informasi yang berkenaan dengan upaya penyelesaian kredit macet yang ada di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang. b. Observasi Menurut Suryani dan Hendryadi (2015:181) Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket), namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Penulis melakukan pengamatan secara langsung mengenai masalah yang diteliti pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang. 2. Riset Perpustakaan (Library Research) Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara memperlajari dan mengumpulkan data dari buku-buku

7 literature yang penulis jadikan sebagai landasan teori untuk pembahasan pada penelitian. 1.5.4 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut Yusi dan Idris (2009:102) data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik, melainkan diukur karena berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data yang diperoleh dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Rukun Palembang inilah yang akan menguatkan data-data yang diperoleh dengan cara studi kepustakaan melalui mempelajari buku-buku yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas sehingga diharapkan akan memperoleh data akurat yang tepat mengenai permasalahan yang terjadi. Adapun data-data yang diperoleh tersebut menjelaskan tentang prosedur pemberian kredit dan upaya penyelesain kredit macet.