PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU. Oleh Ida Efiana

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU. Oleh. Suwandi

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN SIKAP SISWA, MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh: SIS SUBAGYO SAMPUR PRASETYO ( )

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

PENGARUH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA SMKN 1 MARTAPURA

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA GURU MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PEKANBARU

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

PENGARUH SERTIFIKASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA N 5 SURAKARTA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

KONTRIBUSI ETOS KERJA ISLAMI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA (MTSS) SE-KOTA PADANG PANJANG

STUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR. Oleh :

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN ABUNG TINGGI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

Jurnal Studi Sosial Vol 3, No 4 (2015) HUBUNGAN PERSEPSI KARIR, DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU 1)

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

PENGARUH KEPRIBADIAN GURU DAN KONFLIK ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI KABUPATEN PRINGSEWU.

PENGARUH SERTIFIKASI, MOTIVASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SMP NEGERI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

Keywords: teacher competence and performance; organizational culture

HUBUNGAN BUDAYA SEKOLAH DAN PEMBENTUKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR JURNAL. Oleh CITRA PUSPITA SARI RISWANDI RISWANTI RINI

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP DI KECAMATAN KOTABUMI KOTA KABUPATEN LAMPUNG UTARA.

RATIH DEWI PUSPITASARI K

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, IKLIM KERJA, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH BODHISATTVA BANDAR LAMPUNG

KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI 1 SATUI

HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII (JURNAL) Oleh WAHYU BIMANTARA F

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK DAN INTENSITAS MENGIKUTI PELATIHAN DENGAN KINERJA GURU SMPN SE-KECAMATAN BERMANI ULU KABUPATEN REJANG LEBONG

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA

Rika Anggela. Program Studi Pendidikan Geografi IKIP-PGRI Pontianak Jl. Ampera No.88 Telp. (0561)

Oleh : Ridwan Prayogo A

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN CV. SINAR MAS TASIKMALAYA

: FETI UTAMININGSIH NIMK

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PMETODE MENGAJAR GURU, MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI. Emi Fitria

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1. Oleh

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI PENGAJARAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMPETENSI GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR

JURNAL ILMIAH PROFESI PENDIDIKAN Volume: 2 No.2 Juli - Desember 2017 ISSN:

KINERJA GURU SMPN KOTA SURAKARTA

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

PEMAHAMAN GURU TERHADAP MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Deskriptif pada SMP di Kabupaten OKU Timur)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

Sri Rahayu SMP Negeri 4 Wonogiri

PENGARUH LATAR BELAKANG GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

Ardika Agus Tirani Program Studi Pendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENDAHULUAN. Keywords: Teachers Commitment, Principal Leadership and Teachers discipline

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN PERANAN GURU SEKOLAH DASAR DENGAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA (JURNAL) Oleh DEDI SUPARMAN ROCHMIYATI SUGIYANTO

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DAN STAD MEMPERHATIKAN MOTIVASI

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA GURU IPS SMP NEGERI DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA.

Oleh. Asih Kurniasari, Supomo Kandar, Irawan Suntoro

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Arnold Rama Ardiansyah ( )

HUBUNGAN SUPERVISI PENGAJARAN DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SDN No. 013 PALARAN. NOORJANNAH Dosen Universitas Kutai Kartanegara

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN, KETERAMPILAN MENGAJAR, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN BANTUL ARTIKEL E-JURNAL

PENGARUH SERTIFIKASI GURU, LINGKUNGAN KERJA FISIK, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP SE-KECAMATAN PARIAMAN TIMUR. Oleh:

KKMA 02 TESIS. Disusun oleh : Nama. : M a s l u r i NIM : Q Jurusan TAHUN 20100

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

Artikel Jurnal. Oleh : Diaz Wiryawan NIM

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar. Magister Pendidikan. Oleh: HERU MURSITI Q

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN BAHAN AJAR DAN MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU IPS SMP NEGERI DI KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH, BUDAYA MEMBACA, KOMPETENSI GURU, TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN SUNGKAI UTARA KABUPATEN LAMPUNG UTARA.

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR

: ISNAINI MARATUS SHOLIHAH NIM K

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh : DWI PUJI HASTUTI A

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK N 2 PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH. Oleh : FITRI NELDA NIM.

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU BIOLOGI YANG BELUM SERTIFIKASI DENGAN GURU BIOLOGI YANG SUDAH SERTIFIKASI PADA SMA NEGERI RAYON 01 KABUPATEN PIDIE

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PD. BPR BKK Wonogiri)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

GURU DAN NEGERI 1 ANDONG. salah satu. Oleh A PROGRAM

PENGARUH ANTARA PENGELOLAAN KONFLIK DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI GURU SD NEGERI GUGUS 03 KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

ABSTRAK. Kata Kunci: Kreativitas, Kecerdasan Emosional, Hasil Belajar Matematika

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN MARKETING PT. NASMOCO GOMBEL SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU SMA

HUBUNGAN IMPLEMENTASI TEKNIK PEMBINAAN PROFESIONAL DENGAN PERFORMANSI MENGAJAR GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA GURU PADA SD BERBASIS ISLAM/MI DI KECAMATAN LAWANG-KABUPATEN MALANG

Transkripsi:

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU Oleh Ida Efiana Dosen Pembimbing: Dr. Sumadi, M.S dan Dr. Irawan Suntoro, M.S. FKIP Unila: Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung email: idaefiana76@gmail.com. The objectives of this research were to find out the correlation between leadership of headmaster, organizational climate, and works motivation towards teachers' performance of Islamic State Junior High School or MTsN Tanggamus. This research was a quantitative research with associative approach. The data collecting technique was gathered through administering questionnaires. There were 107 population of teachers with 84 of them were taken as sample using random sampling. The result showed that there was a correlation between the leadership of headmaster towards teachers' performance in school. The other two variables also showed a correlation; organizational climate and works motivation towards teachers' performance in school. The whole correlation contributed to the performance of teachers' was 0.406%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala madrasah, iklim organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja guru MTsN Tanggamus. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan asosiatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian sebanyak 107 guru, dan jumlah sampel sebanyak 84 guru melalui teknik pengambilan sampel secara random. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh terhadap kinerja guru MTsN Tanggamus, terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru MTsN Tanggamus, terdapat pengaruh Motivasi Kerja terhadap kinerja guru MTsN Tanggamus, pengaruh secara bersama-sama kepemimpinan kepala sekolah, iklim organisasi, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru MTsN Tanggamus sebesar 0,406 %. Kata kunci: kinerja guru, kepemimpinan, iklim organisasi, motivasi kerja.

PENDAHULUAN Memasuki era globalisasi, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin berat. Pada era ini terjadi persaingan sumber daya manusia yang sangat kompetitif. Pengembangan sumber daya manusia merupakan pengaruh sangat penting bagi kesuksesan dan kesinambungan pembangunan oleh karena itu pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak diperlukan. Dalam konteks pembangunan sumber daya manusia pendidikan pada dasarnya merupakan proses mencerdaskan kehidupan bangsa dan pengembangan manusia Indonesia seutuhnya. Berkaitan hal diatas, guru memegang peranan yang strategis dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Guru merupakan unsur sumber daya yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru merupakan unsur manusiawi yang sangat dekat hubungannya dengan siswa dalam upaya pendidikan sehari-hari di sekolah. Oleh karena itu perlu adanya pemberdayaan terhadap mutu guru dilakukan secara terus menerus, dan berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan agar guru menjadi tenaga pendidik yang profesional dan memiliki kinerja yang baik Direktorat Pendidikan Dasar (1994) mengembangkan lima kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap guru sekolah dasar, antara lain : (1) penguasaan kurikulum; (2) penguasaan materi setiap mata pelajaran; (3) penguasaan metode dan teknik evaluasi; (4) komitmen terhadap tugas; (5) disiplin dalam arti luas. Kemampuan profesi adalah salah satu unsur penunjang bagi guru dalam mewujudkan prestasi kerja (kinerja). Kinerja diartikan sebagai ukuran kerja (performance), pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja / unjuk kerja / penampilan kerja (L.A.N, 1992). Mutu pendidikan tidak akan lepas dari kinerja para guru, yang merupakan bagian dari sistem pendidikan di sekolah. Sehingga untuk itu perlu dianalisis tentang kinerja guru dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti, profesionalisme guru dan motivasi kerja (Mulyasa, 2005). Menurut Sudjana (2002:17), kinerja guru dapat dilihat dari kompetensinya melaksanakan tugastugas guru, yaitu (1) merencanakan proses belajar mengajar; (2) melaksanakan dan mengelola proses belajar mengajar; (3) menilai kemampuan proses belajar mengajar dan (4) menguasai bahan pelajaran. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dan merujuk pada peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, maka penilaian kinerja guru dapat disimpulkan menjadi empat yaitu : (1) menguasai bahan ajar; (2) merencanakan proses belajar mengajar; (3) kemampuan melaksanakan dan mengelola proses mengajar; (4) kemampuan melaksanakan evaluasi atau penilaian. Yamin dan Maisah (2010 : 87) menyatakan bahwa kinerja guru menyangkut semua kegiatan atau tingkah laku yang dialami guru, jawaban yang mereka buat, untuk memberi hasil atau tujuan. Kinerja guru dapat tercapai dengan baik pada suatu instansi terlihat dari kehadiran guru di kelas, kesangupan mengajar

dengan disertai dedikasi dan semangat yang tinggi, serta diiringi rasa senang. Tolak ukur kinerja dikatakan baik jika dapat ditunjukan dengan kinerja yang baik ditinjau dari berbagai faktor. Tolak ukur kinerja guru tertuang pada standar proses yang meliputi perencanaan pelaksanaan, penilaian hasil dan pengawasan proses pembelajaran. Dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktifitas. Salah satu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan kerja. Mausner dan Synderman dalam Wukir (2013:116) mengemukakan dua tipe motivasi, yaitu : 1. Motivasi intrinsik : faktor yang datang dari diri sendiri yang mempengaruhi sesorang untuk melakukan tindakan tertentu. Faktor ini misalnya tanggung jawab (merasa pekerjaan adalah sesuatu yang penting), otonomi (kebebasan bertindak), kesempatan untuk maju, mengembangkan keahlian, melakukan pekerjaan yang menarik dan menantang. 2. Motivasi ekstrinsik : faktor yang datang dari luar diri atau yang dilakukan orang lain untuk memotivasi kita. Misalnya pemberian penghargaan, kenaikan gaji, promosi, tindakan disiplin, pemberian sanksi, atau kritik. Motivasi ekstrinsik mempunyai pengaruh yang cepat dan kuat namaun biasanya tidak bertahan lama. Motivasi intrinsik biasanya bertahan lama karena melekat dalam diri individu. Beberapa permasalahan yang ada di lapangan diantaranya: sebagian guru di Kabupaten Tanggamus belum menunjukan kinerja sesuai yang diharapkan, pembagian tugas dan tanggung jawab di MTsN kabupaten tanggamus belum merata, di Kabupaten Tanggamus belum dapat memberikan suasana kondusif bagi guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai agen pembelajaran dan belum memiliki iklim kerja yang kondusif untuk terlaksananya proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala madrasah, iklim organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja guru MTsN di Kabupaten Tanggamus. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X dan variabel Y digunakan teknik korelasional. Metode penelitian korelasional adalah suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat pengaruh antara variabel-veriabel ini. Variabel terikat yaitu kinerja guru (y) dan variabel bebas meliputi (x 1 ), dan iklim sekolah (x 2 ), dan motivasi kerja (x 3 ) Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan instrumen berupa kuesioner dan observasi. data kinerja guru, kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan iklim sekolah menggunakan kuesioner atau angket dengan 4 opsi jawaban.

Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh antara variabel x terhadap variabel y digunakan analisis regresi linier sederhana. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh bersama-sama variabel x 1, x 2 dan x 3 terhadap variabel y digunakan analisis regresi linier berganda. Uji signifikansi menggunakan uji f dan uji t. Dalam analisis regresi berganda besarnya varian atau perubahan pada variabel terikat (y) dapat dijelaskan dengan persamaan garis regresi. Analisis regresi berganda digunakan dengan menggunakan program spss. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah (X 1 ) Terhadap Kinerja Guru (Y) Hipotesis pertama menyatakan (X 1 ) berpengaruh langsung terhadap kinerja guru (Y). Hipotesis Statistik : Ho : P 4.1 = 0 Hi : P 4.1 = 0 P y1 = 0,206 dan ternyata besar ternyata diatas 0, sehingga koefisien jalur tersebut sangat berarti. Ini menunjukkan Kepemimpinan Kepala Madrasah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Dengan demikian Hipotesis pertama yang diajukan yang menyatakan (X 1 ) berpengaruh langsung kinerja guru (Y). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari (X 1 ) terhadap kinerja guru (Y), maka dilakukan uji signifikansi dengan uji t. Pengujian ini disebut dengan teory triming. Koefisien jalur signifikan apabila nilai t hitung t tabel. Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung = 41,556 sedangkan t tabel = 1,989 pada dk = 82 dan α= 0,05, sehingga t hitung t tabel atau 41,556 1,989 Ini berarti menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan kepala madrasah (X 1 ) terhadap kinerja guru (Y) sangat signifikan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa kepemim 2. Pengaruh Iklim Organisasi Madrasah (X 2 ) Terhadap Kinerja Guru (Y) Hipotesis kedua menyatakan iklim organisasi madrasah (X 2 ) berpengaruh langsung terhadap kinerja guru (Y). Hipotesis Statistik : Ho : P 4.2 = 0 Hi : P 4.2 = 0 P y2 = 0,504 dan ternyata besar Ini menunjukkan iklim organisasi madrasah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Dengan demikian Hipotesis kedua yang diajukan yang menyatakan iklim organisasi madrasah (X 2 ) berpengaruh langsung kinerja guru (Y). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari iklim organisasi madrasah (X 2 ) terhadap kinerja guru (Y), maka t. Pengujian ini disebut dengan teory triming. Koefisien jalur signifikan apabila nilai t hitung t tabel.

Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung = 2,164 x 10 3 sedangkan t tabel = 1,989 pada dk = 82 dan α= 0,05, sehingga t hitung t tabel atau 2,164 x 10 3 1,989 Ini berarti menunjukkan bahwa pengaruh iklim organisasi madrasah (X 2 ) terhadap kinerja guru (Y) sangat signifikan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa iklim organisasi madrasah terhadap kinerja guru. 3. Pengaruh Motivasi Kerja (X 3 ) Terhadap Kinerja Guru (Y) Hipotesis ketiga menyatakan motivasi kerja (X 3 ) berpengaruh langsung terhadap kinerja guru (Y). Hipotesis Statistik : Ho : P 4.3 = 0 Hi : P 4.3 = 0 P y3 = 0,301 dan ternyata besar Ini menunjukkan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Dengan demikian Hipotesis ketiga yang diajukan menyatakan motivasi kerja (X 3 ) berpengaruh langsung kinerja guru (Y). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari motivasi kerja (X 3 ) terhadap kinerja guru (Y), maka t. Pengujian ini disebut dengan teory triming. Koefisien jalur signifikan apabila nilai t hitung t tabel. Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung = 32,661 sedangkan t tabel = 1,989 pada dk = 82 dan α= 0,05, sehingga t hitung t tabel atau 32,661 1,989 Ini berarti menunjukkan bahwa pengaruh motivasi kerja (X 3 ) terhadap kinerja guru (Y) sangat signifikan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja guru. 4. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah (X 1 ) Terhadap Motivasi Kerja (X 3 ) Hipotesis keempat menyatakan (X 1 ) berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja (X 3 ). Hipotesis Statistik : Ho : P 3.1 = 0 Hi : P 3.1 = 0 P3.1 = 0,763 dan ternyata besar Ini menunjukkan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepemimpinan kepala madrasah. Dengan demikian Hipotesis keempat yang diajukan menyatakan kepemimpinan kepala madrasah (X 1 ) berpengaruh langsung motivasi kerja (X 3 ). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari kepemimpinan kepala madrasah (X 1 ) terhadap motivasi kerja (X 3 ), maka t. 5. Pengaruh Iklim Organisasi (X 2 ) Terhadap Motivasi Kerja (X 3 ) Hipotesis kelima menyatakan berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja (X 3 ). Hipotesis Statistik : Ho : P3.2 = 0 Hi : P3.2 = 0

P3.2 = 0,192 dan ternyata besar Ini menunjukkan iklim organisasi madrasah berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. Dengan demikian Hipotesis kelima yang diajukan menyatakan iklim organisasi madrasah (X 2 ) berpengaruh langsung motivasi kerja (X 3 ). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari iklim organisasi madrasah (X 2 ) terhadap motivasi kerja (X 3 ), maka t. Pengujian ini disebut dengan teory triming. Koefisien jalur signifikan apabila nilai t hitung t tabel. Hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung = 22,504 sedangkan t tabel = 1,989 pada dk = 82 dan α= 0,05, sehingga t hitung t tabel atau 22,504 1,989 Ini berarti menunjukkan bahwa pengaruh iklim organisasi madrasah (X 3 ) terhadap motivasi kerja (X 3 ) sangat signifikan. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa iklim organisasi madrasah terhadap motivasi kerja (X 3 ). 6. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah (X 1 ) Terhadap Kinerja Guru (Y) Melalui Motivasi Kerja (X 3 ) Hipotesis keenam menyatakan (X 1 ) Terhadap Kinerja Guru (Y) Melalui Motivasi Kerja (X 3 ) Hipotesis Statistik : Ho : P4.3.1 = 0 Hi : P4.3.1 0 P4.3.1 = 0,368 dan ternyata besar koefisien jalur tersebut sangat berarti. Ini menunjukkan (X 1 ) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y) melalui motivasi kerja (X 3 ). Dengan demikian Hipotesis keenam yang diajukan menyatakan (X 1 ) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y) melalui motivasi kerja (X 3 ). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari (X 1 ) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y) melalui motivasi kerja (X 3 ), maka dilakukanuji signifikansi dengan uji t. 7. Pengaruh Iklim Organisasi Madrasah (X 2 ) Terhadap Kinerja Guru (Y) Melalui Motivasi Kerja (X 3 ) Hipotesis ketujuh menyatakan berpengaruh Terhadap Kinerja Guru (Y) Melalui Motivasi Kerja (X 3 ) Hipotesis Statistik : Ho : P4.3.2 = 0 Hi : P4.3.2 0 P4.3.2 = 0,381 dan ternyata besar koefisien jalur tersebut sangat berarti. Ini menunjukkan Iklim Organisasi Madrasah (X 2 ) berpengaruh Terhadap Kinerja Guru (Y) Melalui Motivasi Kerja (X 3 ). Dengan demikian Hipotesis ketujuh yang diajukan menyatakan Iklim

Organisasi Madrasah (X 2 ) berpengaruh Terhadap Kinerja Guru (Y) Melalui Motivasi Kerja (X 3 ). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari Kepemimpinan Iklim Organisasi Madrasah (X 2 ) berpengaruh Terhadap Kinerja Guru (Y) Melalui Motivasi Kerja (X 3 ), maka t. 8. Pengaruh Kepemimpinan (X 1 ) dan Iklim Organisasi Madrasah (X 2 ) Terhadap Kinerja Guru (Y) Hipotesis kedelapan menyatakan Pengaruh Kepemimpinan (X 1 ) dan Terhadap Kinerja Guru (Y) Hipotesis Statistik : Ho : P4.1.2 = 0 Hi : P4.1.2 0 P4.1.2 = 0,353 dan ternyata besar Ini menunjukkan Pengaruh Kepemimpinan (X 2 ) dan Iklim Organisasi Madrasah (X 2 ) Terhadap Kinerja Guru (Y) Dengan demikian Hipotesis kedelapan yang diajukan menyatakan Pengaruh Kepemimpinan (X 2 ) dan Terhadap Kinerja Guru (Y) Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari Pengaruh Kepemimpinan (X 2 ) dan Terhadap Kinerja Guru (Y), maka 9. Pengaruh Kepemimpinan (X 1 ) dan Iklim Organisasi (X 2 ) Terhadap Motivasi Kerja (X 3 ) Hipotesis kesembilan menyatakan Kepemimpinan (X 1 ) dan Iklim Organisasi (X 2 ) Terhadap Motivasi Kerja (X 3 ). Hipotesis Statistik : Ho : P3.1.2 = 0 Hi : P3.1.2 0 P3.1.2 = 0,406 dan ternyata besar koefisien jalur tersebut sangat berarti. Ini menunjukkan Kepemimpinan (X 2 ) dan Iklim Organisasi (X 2 ) Terhadap Motivasi Kerja (X 3 ). Dengan demikian Hipotesis kesembilan yang diajukan menyatakan Kepemimpinan (X 2 ) dan Iklim Organisasi (X 2 ) Terhadap Motivasi Kerja (X 3 ). Untuk menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur dari Kepemimpinan (X 2 ) dan Iklim Organisasi (X 2 ) Terhadap Motivasi Kerja (X 3 ) maka dilakukan Uji signifikansi dengan uji t. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan perhitungan statistik seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini diperoleh temuan dan kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh terhadap kinerja guru di MTsN Kabupaten Tanggamus. Semakin baik kepemimpinan kepala madrasah, maka akan semakin

baik pula kinerja guru disekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terhadap kinerja guru 2. Terdapat pengaruh iklim organisasi madrasah terhadap kinerja guru di MTsN Kabupaten Tanggamus. Semakin baik iklim organisasi madrasah yang ada di madrasah, maka akan semakin baik pula kinerja guru disekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala madrasah mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja guru. 3. Terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di MTsN Kabupaten Tanggamus. Semakin baik motivasi kerja yang dimiliki guru, maka akan semakin baik pula kinerja guru disekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terhadap kinerja guru. 4. Terdapat pengaruh terhadap motivasi kerja di MTsN Kabupaten Tanggamus. Semakin baik kepemimpinan kepala madrasah, maka akan semakin baik pula motivasi kerja yang dimiliki oleh guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala madrasah mempunyai pengaruh positif motivasi kerja guru. 5. Terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap motivasi kerja di MTsN Kabupaten Tanggamus. Semakin baik iklim organisasi, maka akan semakin baik pula motivasi kerja yang dimiliki oleh guru. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi terhadap motivasi kerja guru. 6. Terdapat pengaruh terhadap kinerja guru melalui motivasi MTsN Kabupaten Tanggamus. Semakin baik, maka akan semakin baik pula kinerja guru melalui motivasi kerja yang dimiliki oleh guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru. 7. Terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja di MTsN Kabupaten Tanggamus. Semakin baik iklim organisasi, maka akan semakin baik pula kinerja guru melalui motivasi kerja yang dimiliki oleh guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja guru melalui motivasi kerja guru. 8. Terdapat pengaruh dan iklim organisasi terhadap kinerja guru di MTsN Kabupaten Tanggamus. Semakin baik kepemimpinan kepala madrasah dan iklim organisasi, maka akan semakin baik pula kinerja guru. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa kepemimpinan kepala madrasah dan iklim organisas madrasah mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja guru. 9. Terdapat pengaruh dan iklim organisasi terhadap motivasi kerja di MTsN Kabupaten Tanggamus. Semakin baik kepemimpinan kepala madrasah dan iklim organisasi terhadap motivasi kerja, maka akan semakin baik pula motivasi kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terhadap motivasi kerja melalui iklim organisasi mempunyai pengaruh positif. Organisasi Sekolah, Cetakan I. Yogyakarta: Multi Presindo. Yamin dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: GP Press. DAFTAR PUSTAKA Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Pendidikan Republik Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Kemdikbud Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Kemdikbud Wukir. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam