JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN. Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr.

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Mutu Pendidikan Terpadu Cara Deming

System of Profound Knowledge

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

MANAJEMEN MUTU TERPADU

System of Profound Knowledge

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB II TELAAH PUSTAKA

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN (studi kasus pada PT INDATEX PALUR di KARANGANYAR ) SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

QUALITY IS FIT FOR USE Retno Djohar Juliani *)

Model Quality Assurance dalam Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB V MODEL KONSEPTUAL MANAJEMEN PENGEMBANGAN KUALITAS KINERJA KARYAWAN BANK JABAR. Model merupakan abstraksi visual atau konstruksi dari suatu

PENERAPAN MANAJEMEN MUTU DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam pelayanan dan fasilitas lengkap dengan. Konsumen tidak menginginkan produk atau jasa, yang tidak memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

AFLY YESSIE, SE, Msi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

RANCANGAN IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU UNTUK PENINGKATAN MUTU LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INSTITUT INDONESIA KUTOHARJO

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB V PEMBAHASAN. dilakukan peneliti menerapkan perencanaan dalam upaya meningkatkan

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai di

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

MANAJEMEN MUTU TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

Makalah Manajemen Operasional (Manajemen Kualitas)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BORANG PROGRAM STUDI

PROSEDUR SISTEM MUTU Tanggal Revisi : PENGUKURAN KEPUASAN Tanggal Berlaku : 05 Oktober 2009 STAKEHOLDER Kode Dokumen : PM-UII-.04

MANAJEMEN MUTU (KEPUASAN PELANGGAN)_AEP NURUL HIDAYAH_(RKM )_REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN_POLITEKNIK TEDC BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. mesin pertumbuhan yang berkelanjutan dan tempat perkembangan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,

mempunyai peranan terpenting dibanding sumber aaya non manusia yang berfungsi sebagai pelengkap yang menopang sumber daya utama

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA

Definisi Taufiqur Rachman 1

Total Quality Manajemen (TQM) Nur Hadi Wijaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Materi Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

Presented by : M Anang Firmansyah KOMITMEN KARYAWAN

TINJAUAN MANAJEMEN Pendahuluan II. Lingkup Bahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

Transkripsi:

JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr. Sumarto, MSIE 2.Prof. Dr. H. Mukhidin oleh : Nama : Aprianto NIM : 0809441 PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 2008

Jawab : 1. Teori Deming disebut dengan System of Profound Knowledge karena Edward Deming membuat suatu sumbangan/kontribusi terhadap ilmu perbaikan dengan jalan mengenali elemen-elemen pengetahuan yang mendukung perbaikan yang meliputi spektrum aplikasi yang luas. Profound menunjukkan pendalaman pengertian bahwa pengetahuan yang dimaksud oleh Deming memungkinkan bahwa perubahan yang dibuat akan menghasilkan perbaikan dalam berbagai hal. System menunjukkan tekanan pada interaksi atau keterikatan antar 4 (empat) komponen yaitu apresiasi sistem, pemahaman variasi, teori tentang pengetahuan dan psikologi. Di dalam teori Deming ini bagaimana memahami secara mendalam cara kerja suatu sistim yang membantu untuk melihat betapa kompleksnya pekerjaan organisasi, di mana ketika dipahami, orang bisa menggambarkan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan efisiensi. 2. Empat asumsi dan contoh-contoh System of Profound Knowledge adalah : a. Orang akan paling baik bila dia disemangati untuk mengerjakan atau menjalani sesuatu ada motivasi dari dalam dirinya sendiri( intrisik ) dan juga motivasi dari luar ( ekstrinsik ). Contohnya : Motivasi dari dalam diri sendiri, saya membuat keputusan untuk memilih pascasarjana PTK UPI adalah didorong untuk memperoleh ilmu pengetahuan bagaimana manajemen dan pengelolaan sekolah kejuruan di Indonesia, sedangkan dorongan dari luar yaitu bila saya lulus pemerintah daerah akan memberikan kesempatan kepada saya menduduki jabatan. b. Bisa mengelola penggunaan sebuah proses dan orientasi hasil, artinya tidak hanya condong pada hasil. Contohnya : Seorang manejer yang baik tidak hanya melihat suatu produk yang sudah selesai, tetapi ia juga harus memikirkan bagaimana proses suatu produk itu sehingga hasilnya bisa demikian. c. Fungsi manajemen mampu mengoptimalkan seluruh sistem sehingga setiap orang merasa menang atau puas, tidak hanya memaksimalkan komponennya saja. Contohnya : Pimpinan dalam menjalankan manajemen tidak ada orang yang merasa kalah, tetapi semuanya merasa menang pada setiap bagian dengan win-win solution ( solusi menang- menang ).

d. Bekerjasama lebih baik dari pada berkompetisi. Contohnya : Dalam mencapai tujuan organisasi harus saling mendukung pada setiap tingkatan, tidak ada sifat untuk menjatuhkan atau mau dipuji agar lebih hebat, tetapi harus saling membantu untuk mencapai tujuan bersama. 3. a. Hubungan antara teori dan pembelajaran adalah sebagai berikut : Teori digunakan untuk memprediksi hasil yang akan datang, membandingkan hasil yang diamati dengan hasil yang diramalkan sehingga mendukung, memperbaiki atau bahkan membuang teori itu. Teori digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan pengalaman. Sedangkan pembelajaran adalah proses untuk meraih pengetahuan, keahlian (skill), dan sikap yang diinginkan dalam organisasi. Jadi ada hubungan antara teori dengan pembelajaran yaitu adanya landasan berfikir sebagai pijakan dalam proses mmperolehi ilmu yang akan dipelajari, sehingga tidak menjadi kabur dalam mencapai tujuan dari belajar. b. - Perencanaan adalah merupakan penjabaran dari tujuan, misi dan sasaran organisasi dan menjadi dasar bagi proses fungsi-fungsi mana-jemen lainnya, kemudian perencanaan berguna untuk menentukan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. - Asumsi adalah sebuah perkiraan yang biasa dibuat oleh manusia untuk menyederhanakan suatu masalah, dalam kaitannya dengan System Profound of Knowledge, asumsi adalah sebuah proses untuk hasil yang akan datang dan membutuhkan perencanaan yang tidak menyandarkan pada tingkat kenyamanan. - Proses improvement merupakan proses yang dilakukan terus menerus dalam rangka meningkatkan mutu dan memperbaiki budaya kerja.

4. Peran psikologi di dalam System of Profound Knowledge kaitannya dengan : a. Motivasi intrisik dan motivasi ekstrinsik, bahwa manajemen harus memahami perbedaan motivasi intrisik dan ekstrinsik, sehingga membantu untuk memahami orang (Understanding People), bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dan dengan sistem, dan manejer belajar untuk mengkombinasikan dua motivasi ini pada setiap karyawannya dan perlu di pahami motivasi ekistrinsik digunakan untuk memberi penghargaan kepada orang yang bekerja dengan baik. b. Ide-ide perbedaan dalam organisasi dan penerapannya dalam training dan pendidikan adalah adanya pemahaman bahwa orang itu berbeda satu dengan yang lainnya, mereka mempunyai preferensi, motivasi, dan gaya hidup yang berbeda. Semua perubahan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu kebaikan harus memperhatikan dan memperhitungkan perbedaan-perbedaan tersebut. Penerapannya dalam training melalui peningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kompetensi. Sedangkan dalam pendidikan diterapkan untuk pembentukan sikap, penguasaan keterampilan, dan perolehan pengetahuan, mengembangkan kemampuan intelektual, konseptual, dan pemahaman sosial serta mengembangkan kinerja karyawan melalui proses belajar. 5. Cara menggunakan 14 langkah teori Deming untuk meningkatkan mutu dan produktivitas pendidikan dengan cara sebagai berikut : a. Ciptakan Tujuan yang Mantap Demi Perbaikan Produk dan Jasa Sekolah memerlukan adanya tujuan akhir yang mampu mengarahkan siswa menghadapi masa depan secara mantap. Jangan membuat siswa sekedar memiliki nilai bagus tetapi juga harus mampu membuat siswa memiliki kemauan belajar seumur hidup. b. Adopsi Filosofi Baru Siswa berhak mendapatkan pembelajaran yang berkualitas. Dengan kata lain, mereka tidak lagi sebagai siswa yang pasif dan rela diperlakukan seburuk apapun tanpa dapat berkomentar.

c. Hentikan Ketergantungan pada Inspeksi Masal Dalam bidang pendidikan, evaluasi yang dilakukan jangan hanya pada saat ulangan umum ataupun ujian akhir, tetapi dilakukan setiap saat selama proses belajar mengajar berlangsung. Sejalan dengan masalah evaluasi, masalah rekrutmen dalam menentukan pimpinan kependidikan, beberapa prosedur Fit and proper test bisa dilakukan. d. Akhiri Kebiasaan Melakukan Hubungan Bisnis Hanya Berdasarkan Biaya Dalam bidang pendidikan pernyataan di atas terutama dikaitkan dengan biaya pendidikan yang ada hubungannya dengan perbandingan junlah guru dan murid pada satu ruangan/kelas. Kelas besar memang akan membuat sekolah tersebut melakukan penghematan biaya, tetapi mutu yang dihasilkan tidak terjamin dan bukan tidak mungkin terjadi peningkatan biaya di bagian lain pada sistem tersebut. e. Perbaiki Sistem Produksi dan Jasa Secara Konstan dan Terus Menerus Dalam bidang pendidikan seorang guru harus berpikir secara strategik agar siswa dapat menjalani proses belajar mengajar secara baik, sehingga memperoleh nilai yang baik pula. Guru jangan hanya berpikir bagaimana siswa mendapatkan nilai yang baik. f. Lembagakan Metode Pelatihan yang Modern di Tempat Kerja Hal ini perlu dilakukan agar terdapat kesamaan dasar pengetahuan bagi semua anggota staf dalam suatu lembaga pendidikan. Setelah itu barulah guru dan administrator mengembangkan keahlian sesuai yang diperlukan bagi peningkatan profesionalitas. g. Lembagakan Kepemimpinan Untuk melaksanakan tugas dan fungsi kepemimpinan, maka kepala sekolah perlu memperhatikan dan mengontrol variabel situasi, yaitu seperangkat keadaan atau kondisi yang harus dikelola dan diciptakan secara kondusif. Situasi ini antara lain : kekuatan posisi, keadaan bawahan, tugas dan kemampuan menggunakan teknologi,

struktur organisasi, keadaan lingkungan lembaga (fisik dan non-fisik), ketergantungan eksternal, kekuatan sosial politik, rasa aman dan demokratis. h. Hilangkan Rasa Takut Perlu disadari bahwa rasa takut menghambat karyawan untuk mampu mengajukan pertanyaan, melaporkan masalah, atau menyatakan ide padahal itu semua perlu dilakukan untuk menghasilkan kinerja yang maksimum. Oleh karena itu para pelaku pendidikan hendaknya jangan menerapkan sistem imbalan dan hukuman kepada siswa karena akan menghambat berkembangnya motivasi internal dari siswa masing-masing. i. Pecahkan Hambatan di antara Area Staf Hambatan antardepartemen fungsional berakibat menurunkan produktivitas. Hambatan ini dapat diatasi dengan mengembangkan kerjasama kelompok. Oleh karena itu para anggota staf harus bekerjasama dan memprioritaskan diri pada peningkatan kualitas. j. Hilangkan Slogan, Nasihat, dan Target untuk Tenaga Kerja Perbaikan secara berkesinambungan sebagai sasaran umum harus menggantikan simbol-simbol kerja. k. Hilangkan Kuota Numerik Kuota cenderung mendorong orang untuk memfokuskan pada jumlah sering kali dengan mengorbankan mutu. Terlalu banyak menggunakan slogan dan terlalu berpatokan pada target dapat menimbulkan salah arah untuk pengembangan sistem yang baik. Tidak jarang patokan target akan lebih terfokus pada guru dan siswa daripada sistem secara keseluruhan. l. Hilangkan Hambatan Terhadap Kebanggaan Diri atas Keberhasilan Kerja Kebanggaan diri atas hasil kerja yang dicapai perlu dimiliki oleh guru dan siswa. Adanya kebanggaan dalam diri membuat guru dan siswa bertanggungjawab atas tugas dan kewajiban yang disandangnya sehingga mereka dapat menjaga mutu. m. Lembagakan Program Pendidikan dan Pelatihan yang Kokoh.

Hal ini berlaku bagi para pelaku pendidikan karena memiliki dampak langsung terhadap kualitas belajar siswa. n. Lakukan Tindakan Nyata/Contoh Nyata Manajer harus menjadi lead manager bukan boss manager. Seorang lead manager akan berusaha mengkomunikasikan pandangannya selalu berusaha mengembangkan kerjasama, meluangkan waktu dan tenaga untuk sistem sehingga dengan adanya contoh nyata, pekerja menyadari cara untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas. 6. Konsep PDSA yang merupakan kependekan dari Plan, Do, Study, Act adalah sebuah lingkaran konsep yang melibatkan aspek manusia dan aspek teknologi secara seimbang di mana peningkatan kualitas dilakukan secara total dan terus menerus dalam organisasi. Konsep ini memerlukan komitmen dan kesadaran akan pentingnya peningkatan kualitas bagi kemajuan organisasi. Dan perannya dalam penyempurnaan manajemen yaitu dapat digunakan untuk mengendalikan dan memperbaiki kualitas. Dengan PDSA, manajemen diarahkan untuk memahami kebutuhan peningkatan kualitas, menyatakan masalah kualitas yang ada, mengevaluasi akar penyebab masalah, merencanakan solusi masalah, melaksanakan atau menerapkan rencana solusi terhadap masalah, mempelajari hasil hasil solusi terhadap masalah, dan bertindak untuk menstandarisasikan solusi terhadap masalah.

7. Flowchart seleksi masuk SMK 1 Puruk Cahu ( Jurusan Pertambangan dan Pertanian ) : Calon Siswa Seleksi Berkas Lulus Tes Tertulis ( Pengetahuan Umum ) Lulus Tes Minat dan Bakat ( Pengetahuan Khusus Tentang Jurusan ) Wawancara Rapat Panitia Penentuan Kelulusan dan Jurusan Siswa Sesuai dengan Hasil Tes Pengumuman Kelulusan

8. Menurunnya mutu pendidikan bila kita dikaitkan dengan teori Deming, yaitu ketidaksesuaian mutu dengan kebutuhan pasar, tidak memiliki visi dan misi mutu yang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dan harapan para pelanggannya, baik pelanggan internal, seperti guru dan staf, maupun pelanggan eksternal seperti siswa, orang tua siswa, masyarakat, pemerintah, pendidikan lanjut dan dunia usaha. Dalam konsep Deming, pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dapat menghasilkan keluaran, baik pelayanan dan lulusan yang sesuai kebutuhan atau harapan pelanggan (pasar)nya. Menurunnya mutu pendidikan oleh tidak mengadakan perbaikan berkelanjutan, baik produk lulusannya, penyelenggaraan atau layanannya, sumber daya manusia (SDM) yang memberikan layanan, yaitu kepala sekolah, para guru dan staf, proses layanan pembelajarannya dan lingkungannya. Kepala sekolah, komite sekolah, para guru, staf, siswa dan komunitas sekolah harus memiliki obsesi dan komitmen terhadap mutu, yaitu pendidikan yang bermutu.

9. Flowchart saya mengajar : Mempersiapkan dan mempelajari Bahan Ajar Membuat Skenario Pembelajaran/RPP Aprsepsi, Diskusi, Tanya Jawab Memberikan materi di kelas Remedial Memberikan Tugas dan Soalsoal Nilai Belajar Jelek Nilai Belajar Baik Memeriksa Evaluasi PBM Pemberian Nilai Lanjut Pokok/Sub Bahasan/Kompetensi Baru

10.Definisi produk dan pelayanan karakteristik quality pendidikan dapat dijelaskan seperti berikut : a. Produk dalam pendidikan merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada masyarakat untuk mendapatkan perhatian, memuaskan kebutuhan dan keinginan. b. Produk dalam pendidikan dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan masyarakat, sesuai dengan selera pasar kerja, mempunyai kualitas dan mutu yang baik. c. Pelayanan dalm pendidikan adalah setiap kegiatan atau kinerja yang ditawarkan lembaga pendidikan kepada masyarakat yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan hak milik terhadap sesuatu d. Pelayanan pendidikan adalah produk yang tidak kentara (intangible product) yang pasarkan dan ditawarkan kepada masyarakat melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan yang meliputi Reliability (keandalan), Responsiveness (daya tanggap), dan Assurance (kepastian).