VI. KESIMPULAN DAN SARAN. dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai di

Transkripsi

1 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh antara budaya organisasi, kepuasan kerja, dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan kinerja pegawai di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan. Adapun beberapa simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan untuk variabel Budaya Organisasi yang diukur dari keenam indikator secara rata-rata, hanya sebanyak 55,6% responden saja yang menjawab setuju bahwa budaya organisasi yang diterapkan oleh pegawai pada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan sudah baik. Untuk variabel Kepuasan Kerja yang diukur dari kelima indikator secara rata-rata, sebanyak 52,6% responden menjawab setuju bahwa kepuasan dalam bekerja yang dirasakan oleh pegawai di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan sudah baik dan memuaskan. Sedangkan untuk variabel Gaya Kepemimpinan, sebanyak 55,4% responden menyatakan setuju bahwa penerapan gaya kepemimpinan di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan sudah dilakukan dengan baik. Untuk variabel Komitmen Organisasi yang diukur dari ketiga indikator secara rata-rata, sebanyak 55,4% responden menjawab setuju bahwa komitmen pegawai terhadap organisasi sudah diterapkan dengan baik. Pada variabel Kinerja Pegawai yang diukur dari kelima indikator tersebut secara rata-rata, hanya 40% responden saja yang menjawab setuju bahwa kinerja pegawai di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan sudah bagus. 143

2 144 Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi budaya organisasi, kepuasan kerja, kepemimpinan, komitmen terhadap organisasi, dan kinerja pegawai di Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Pacitan masih belum bisa dikatakan baik. 2. Budaya organisasi, kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan. 3. Budaya organisasi, kepuasan kerja, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan. 6.2 Saran Berdasarkan hasil dari temuan penelitian dapat direkomendasikan beberapa implikasi kebijakan sesuai dengan prioritas yang dapat diberikan sebagai saran alternatif yang bersifat strategis bagi pihak pimpinan dan semua pegawai di Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan ( DTTP ) Kabupaten Pacitan, yakni: 1. Hal pertama yang perlu ditingkatkan adalah implikasi manajerial berhubungan dengan dampak strategis atas kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja yang rendah disebabkan oleh anggapan pegawai bahwa pegawai yang malas ataupun yang rajin akan mendapatkan balas jasa yang sama. Maka hal ini bisa mempengaruhi pegawai yang rajin untuk mengurangi produktivitas mereka. Guna meningkatkan kepuasan kerja pada pegawai di DTPP Kabupaten Pacitan, maka hal yang perlu dilakukan adalah peningkatan dukungan dan arahan dari pimpinan terhadap bawahan.

3 145 Dukungan dan arahan tentang bagaimana cara penyelesaian pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan dapat membuat bawahan merasa nyaman dan puas akan hasil kerjanya sehingga mereka dapat memaksimalkan kemampuannya untuk bekerja lebih baik. 2. Hal kedua yang perlu ditingkatkan adalah implikasi manajerial berhubungan dengan dampak strategis atas gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Guna meningkatkan gaya kepemimpinan di DTTP Kabupaten Pacitan, maka yang harus senantiasa ditingkatkan, yaitu : a) Pada gaya kepemimpinan berorientasi prestasi perlu adanya peningkatan pada penyelesaian pekerjan tepat waktu. Pimpinan harus mampu memberikan supervisi pada anak buah berkenaan dengan pekerjaannya, serta mampu memberikan tauladan dalam bekerja (tidak hanya bicara). b) Perlu adanya peningkatan hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan melalui gaya kepemimpinan partisipatif. Peningkatan ini dapat dikembangkan dengan memberikan teladan yang adil tanpa pilih kasih terhadap bawahan. Pimpinan berusaha memberikan teguran yang sama terhadap semua pegawai apabila ada kesalahan kecil serta memberikan sanksi terhadap pegawai apabila kesalahan pegawai dipandang berat. c) Pada gaya kepemimpinan supportif perlu adanya peningkatan perhatian pada pegawai secara pribadi Pimpinan harus dapat memanfaatkan momentum pribadi pegawai, misalnya tidak segan segan mengucapkan selamat (ulang tahun, menempati rumah baru, perkawinan, prestasi yang diraih) dari diri pegawai.

4 146 Pegawai yang secara suka rela bekerja keras perlu mendapat apresiasi, misalkan dengan diberikan reward pribadi berupa pujian atau konsultasi konsultasi mengenai beberapa hal yang dianggap positif dan tidak mengganggu hubungan kerja antar pimpinan dengan bawahan yang bekerja keras tersebut. 3. Hal ketiga yang perlu ditingkatkan adalah implikasi manajerial berhubungan dengan dampak strategis atas budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Guna meningkatkan budaya organisasi pada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan, yaitu pada peningkatan keramahan. Peningkatannya dapat dilakukan dengan membudayakan budaya ramah pada berbagai pihak (masyarakat atau unit kerja lain). Kesan kurang ramah bagi pegawai negeri sipil pada umumnya dan pegawai pada DTPP Kabupaten Pacitan menunjukkan bahwa keramahan perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mendatangkan konsultan pelayanan dari pihak swasta yang sudah teruji kredibilitas dan pengalamannya. Sehingga kesan negatif, angkuh dan kurang bersahabat dari para pegawai dapat dihilangkan menjadi kesan positif, ramah dan bersahabat dari para pegawai. 4. Hal keempat yang perlu ditingkatkan adalah implikasi manajerial berhubungan dengan dampak strategis atas komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. Hal ini disebabkan oleh peran variabel komitmen organisasi sebagai variabel moderator yang memperkuat pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja, dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.

5 147 Guna meningkatkan komitmen organisasi pada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan, hal yang perlu dilakukan adalah menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian organisasi, kepedulian pegawai terhadap organisasi, dan kemauan pegawai dalam menerima semua tugas yang telah menjadi tanggungjawabnya. Pimpinan harus mampu membangun pribadi pegawai dengan cara meyakinkan bahwa bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah tugas mulia dengan menjadi abdi negara yang bertanggungjawab melayani masyarakat. Sehingga seharusnya pegawai merasa bersyukur telah menjadi PNS, sementara banyak orang lain yang berkeinginan masuk namun belum terwujud.