BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Solihin, 2009).

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang

PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT)

BAB III METODE PENELITIAN

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB

CPM DAN PERT CRITICAL PATH METHOD AND PROGRAM EVALUATION REVIEW TECHNIQUE. Pertemuan Copyright By Nurul Adhayanti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II Tinjauan Pustaka

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

Operations Management

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN 2008 NANI SUTARNI 2010

MATERI 8 MEMULAI USAHA

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

BAB II LANDASAN TEORI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM

JALUR KRITIS (Critical Path)

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA KONSEPTUAL

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

Manajemen Waktu Proyek 10/24/2017

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemilihan Judul

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2. Landasan Teori

CPM/PERT A. Konsep Dasar, Tujuan, dan Peran Strategis CPM/PERT

TEKNIK PENJADUALAN PROYEK

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik proyek konstruksi adalah sebagai berikut ini. 1. Kegiatannya dibatasi oleh waktu.

BAB III METODE CPM-PERT PADA JARINGAN. Sebelumnya pada bab II sudah dijelaskan tentang teori graf, teori graf ini

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

Manajemen Waktu Dalam Proyek

Perencanaan dan Pengendalian Proyek. Pertemuan V

Tri Kairo Suwarsono, Udisubakti C.M., Ahmadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

Pertemuan 5 Penjadwalan

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN PROYEK (CPM)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENERAPAN METODE PROJECT MANAGEMENT PADA BAGIAN PERENCANAAN PT X

Manajemen Proyek. Penjadwalan Proyek dan Menentukan Jalur Kritis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM)

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

LAPORAN RESMI MODUL VI PERT & CPM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

Penjadwalan Proyek dan Menentukan Jalur Kritis

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERTEMUAN 11 Float dan Lintasan Kritis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GANTT CHART MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 3 ANALISIS JARINGAN DENGAN PERT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor CV. Solusindo Mega Karya (rumahjahit.com) yang terletak di Jl. Ceger Raya 120, depan SDIP Baitul Maal, Pondok Aren Tangerang Selatan Banten - INDONESIA 15222. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015. B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Sugiyono, 2013). Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh 23

24 langsung dari wawancara yang dilakukan dengan narasumber dan dokumentasi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian yaitu data yang berhubungan dengan seluruh transaksi pada Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti yaitu Evaluasi Penyelesaian Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 Dengan Metode PERT dan CPM pada CV. Solusindo Mega Karya maka definisi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penyelesaian Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 Dalam penelitian ini Penyelesaian Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk mengkaji proyek tersebut guna mengetahui ketepatan proyek dalam biaya dan waktu. 2. Percepatan Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 Percepatan Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 adalah proyek yang telah mengalami percepatan sehingga umur proyek menjadi lebih pendek dari umur normalnya.

25 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Penyelesaian Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 Estimated Time Optimistic Time Rasio Pesimistic Time Rasio Most Likely Time Rasio Percepatan Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 Durasi Proyek Jalur Kritis Rasio Crashing Time Instrumental Cost Rasio Crashing Cost Sumber : Dikembangkan untuk kepentingan penelitian D. Material Kriteria material yang akan diambil dalam penelitian ini yaitu seluruh arsip atau dokumen yang berkaitan dengan Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 yang dilaksanakan oleh CV. Solusindo Mega Karya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan

26 yang diteliti. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh langsung dari wawancara yang dilakukan dengan narasumber dan dokumentasi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian yaitu data yang berhubungan dengan seluruh transaksi pada Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015. E. Teknik Pengumpulan Data Penulis memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan cara sebagai berikut : 1. Teknik wawancara. a meeting of two persons to excahnge information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg dalam Sugiyono, 2013). Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan narasumber yang dilakukan secara tatap muka dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan. 2. Teknik pengumpulan data arsip atau dokumen. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2013). Teknik ini

27 dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen atau data yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan pencatatan dan penghitungan. F. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode PERT dan CPM. Langkah langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perhitungan estimasi waktu penyelesaian aktivitas Menurut Nurhayati (2010) syarat pokok pemakaina PERT ialah mengestimasi harga rata-rata dan variancenya dari pada waktu pelaksanaan kegiatan. Untuk menaksir/menghitung suatu penyelesaian kegiatan diperlukan data tentang tiga estimasi waktu yaitu: a. Waktu paling optimis (Optimistic time; notasi a) Yaitu waktu penyelesaian pelaksanaan kegiatan dengan anggapan bahwa segala sesuatunya berjhalan lancar tanpa mendapat gangguan sehingga kegiatan tersebut selesau tepat pada waktu yang paling singkat (ideal). a. Waktu Paling pesimistis (Pesimistic time; notasi b) Yaitu waktu penyelesaian kegiatan dimana segala sesuatunya berjalan serba tidak lancar karena hambatan-hambatan sehingga kegiatan tersebut selesai pada waktu yang cukup lama.

28 b. Waktu yang paling mungkin (most likely time; notasi m) Yaitu waktu penyelesaian kegiatan yang bisa terjadi dalam pelaksanaan berdasarkan pengalaman-pengalaman masa lampau. Untuk menemukan waktu aktivitas yang diharapkan, t, distribusi beta menimbang tiga estimasi waktu sebagai berikut : t = (a + 4m + b)/6 Yaitu, waktu yang paing mungkin (m) diberikan bobot empat kali seperti halnya waktu optimis (a) dan waktu pesimis (b). Estimasi waktu t yang dihitung berdasarkan persamaan tersebut untuk masing-masing aktivitas digunakan dalam jarinagn proyek untuk menghitung semua waktu yang paling awal dan paling lambat. Varian = [(b a)/6] 2 Gambar 3.1. Kurva Distribusi Peluang Beta Dalam CPM setiap aktivitas dilakukan estimasi waktu yang dianggap sudah pasti, sehingga tidak perlu melakukan perhitungan seperti diatas.

29 2. Analisi Jaringan Kerja Jaringan kerja adalah suatu alat yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan dan mengawasi kemajuan dari suatu proyek (Nurhayati, 2010). Jaringan dikembangkan dari informasi yang diperoleh dari WBS dan gambar diagram alir dari rencana kerja proyek. Jaringan menggambarkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kegiatan kegiatan proyek yang harus dilaksanakan 2. Urutan kegiatan yang logois 3. Ketergantungan antar kegiatan 4. Waktu kegiatan melalui lintasan kritis. Dengan mengetahui estimasi waktu yang diperlukan untuk mengerjakan setiap aktivitas pekerjaan, maka dapat dilakukan analisis jaringan kerja (network) sebagai berikut : Setelah mengumpulkan semua jenis kegiatan dan mengetahui urutan kegiatan dalam proses kerja, kemudian digambarkan dengan diagram jaringan kerja. Penggambaran jaringan kerja ini dilakukan dengan menggunakan Activity on Node (AON). AON merupakan diagram dimana titik menunjukan kegiatan, berbeda dengan AOA (Activity On Arrow) dimana kegiatan ditunjukan pada panah dalam diagram tersebut. Berikut kegiatan pada konvensi AON: Kegiatan A datang sebelum kegiatan B, yang datang sebelum kegiatan C

30 Kegiatan Y dan kegiatan Z tidak dapat dimulai sebelum kegiatan X diselesaikan Kegiatan M tidak dapat dimulai hingga kegiatan J,K dan L selesai Kegiatan Z tidak dapat dimulai hingga kegiatan X dan Y selesai Kegiatan AA tidak dapat dimulai hingga kegiatan X dan Y selesai.

31 3. Mengidentifikasi Semua Waktu Awal (Forward Pass), Menentukan Waktu Paling Akhir (Backward Pass) dan Menghitung Waktu Slack. a. Mengidentifikasi Waktu-Waktu Terdahulu (Forward Pass) ES ID EF ES = Earliest Start (mulai terdahulu) SL LS Description Dura ttion LF ID = Nama/Simbol Kegiatan EF = Earliest Finish (selesai terdahulu) SL = Slack (waktu bebas) Description = Deskripsi Kegiatan LS = Latest Start (mulai terakhir) LF = Latest Finish (selesai terakhir) Fungsi dari Forward Pass(Gray dan Larson dalam Chook, 2006): 1. Seberapa cepat aktivitas dapat dimulai? (awal mulai-es) 2. Seberapa cepat aktivitas dapat diselesaikan? (awal selesai-ef) 3. Seberapa cepat proyek dapat diselesaikan? (waktu yang diharapkan-et) Dua aturan dalam proses Forward pass: a. Peraturan Waktu Mulai Paling Awal: Sebelum sebuah aktivitas bisa dimulai, semua aktivitas pendahulunya yang terdekat harus sudah selesai (Heizer dan Render, 2015) o Jika sebuah aktivitas hanya memiliki aktivitas pendahulu terdekat tunggal, ES sama dengan EF dari aktivitas pendahulunya.

32 o Jika sebuah aktivitas memiliki banyak aktivitas pendahulu terdekat, ES merupakan nilai maksimal dari semua nilai EF pendahulunya. Yakni: ES = Maksimal {EF Semua aktivitas pendahulu terdekat} b. Peraturan Waktu Selesai Paling Awal: Waktu Selesai Paling Awal (EF) dari sebuah aktivitas merupakan jumlah dari waktu mulai paling awal (ES) dan waktu aktivitasnya (Heizer dan Render, 2015). Yakni: EF = ES + Waktu Aktivitas b. Menentukan Waktu Paling Akhir (Backward Pass) Menurut Heizer dan Render (2015) Backward Pass dimulai dengan aktivitas terakhir dalam proyek. Untuk masing-masing aktivitas, kita pertama menentukan nilai LF-nya, dikuti dengan nilai LS. Dua peraturan berikut digunakan dalam proses ini. 1. Peraturan Waktu Selesai Paling Telat. Peraturan ini juga berdasarkan pada fakta bahwa sebelum sebuah aktivitas bisa dimulai, semua aktivitas sebelumnya harus diselesaikan terlebih dahulu. a. Jika sebuah aktivitas merupakan sebuah aktivitas pendahulu terdekat untuk hanya satu aktivitas, nilai LF-nya sama dengan LS dari aktivitas yang mengikuti setelahnya.

33 b. Jika sebuah aktivitas merupakan sebuah aktivitas pendahulu terdekat bagi lebih dari satu aktivitas, nilai LF-nya merupakan nilai minimal dari semua nilai LS dari semua aktivitas yang mengikutinya. Yakni: LF = Min {LS dari LS seluruh kegiatan yang langsung mengikutinya} a. Peraturan Waktu Mulai Paling Lambat. Waktu mulai yang paling lambat (LS) dari sebuah aktivitas merupakan perbedaan dari waktu selesai paling lambat(lf) dan waktu aktivitasnya. Yakni: LS = LF Waktu Kegiatan Fungsi Backward Pass menurut Gray dan Larson dalam Chook (2006): 1. Seberapa lambat aktivitas dapat dimulai? (akhir start-ls) 2. Seberapa lambat aktivitas dapat selesai? (akhir finish-lf) 3. Kegiatan apa yang merupakan jalur kritis? 4. Berapa lama kegiatan bisa ditunda? (kendur atau mengapung-sl) c. Menghitung Waktu Slack Setelah kita menghituung waktu paling awal dan paling telat untuk semua mudah untuk menemukan jumlah dari waktu perpanjangan (slack time) yang dimiliki dari masing-masing aktivitas. Waktu perpanjangan merupakan suatu rentang waktu sebuah aktivitas bisa ditunda tanpa

34 menunda keseluruhan proyek (Heizer dan Render, 2015). Secara matematis adalah: Slack = LS ES atau Slack = LF EF 4. Identifikasi Jalur Kritis Jalur kritis merupakan jalur jaringan yang pada umumnya memiliki waktu slack paling sedikit. Penentuan jalur kritis, yaitu jalur dalam jaringan kerja yang memiliki jumlah waktu penyelesaian yang paling lama, sehingga jika ingin melakukan efesiensi waktu pengerjaan, maka aktivitas kegiatan dalam jalur kritis tersebut yang dipercepat. 5. Mempersingkat Proyek dan Trade-Off Biaya-Waktu Mempersingkat (crashing) ialah mempersingkat waktu aktivitas kerja dalam sebuah jaringan kerja untuk mengurangi waktu pada jalur kritis sehingga total waktu penyelesaian menjadi berkurang (Heizer dan Render, 2015). Menurutnya dalam memilih aktivitas yang akan dipercepat dan jumlah aktivitas tersebut, seorang manajer perlu memastikan hal-hal berikut: a. Jumlah di mana sebuah aktivitas dipercepat itu dimungkinkan. b. Jika dilakukan, durasi aktivitas yang diperpendek akan memungkinkan kita untuk menyelesaikan proyek sesuai tenggat waktu. c. Biaya total dari mempersingkat sebuah proyek semurah mungkin. Dalam mempersingkat suatu proyek melibatkan empat langkah (Heizer dan Render, 2015) sebagai berikut:

35 a. Langkah 1: Menghitung biaya singkat per minggu (atau periode waktu lainnya) untuk masing-masing aktivitas dalam jaringan kerja. Jika biaya singkat adalah sejajar sepanjang waktu, formula berikuit bisa digunakan. (biaya singkat biaya normal) (waktu normal waktu singkat) Biaya singkat per periode = b. Langkah 2: Menggunakan waktu aktivitas saat ini, tenukan jalur kritis dalam jaringan proyek. Identifikasi aktivitas-aktvitas kritis. c. Langkah 3: Jika terdapat suatu jalur kritis, kemudian pilih aktivitas pada jalur kritis ini yang (a) masih bisa dipersingkat (crashed) dan (b) memiliki biaya singkat per periode paling kecil. Mempersingkat aktivitas ini selama satu periode. Jika terdapat lebih dari satu jalur kritis, kemudian pilih satu aktivitas dari masing-masing jalur kritis dimana (a) masing-masing aktivitas yang dipilih masih bisa dipercepat dan (b) total biaya singkat per periode dari semua aktivitas yang dipilih merupakan yang paling kecil. Mempersingkat masing-masing aktivitas satu periode. Perhatikan bahwa aktivitas yang sama mungkin umum bagi lebih dari satu jalur kritis. d. Langkah 4: Perbarui semua waktu aktivitas. Jika tenggat waktu yang diinginkan telah tercapai, berhenti. Jika tidak kembali ke Langkah 2.

36 Gamabar 3.2. Grafik Pertukaran Biaya-Waktu Proyek