BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja (Suma mur,2009). Faktor pendukung ini diantaranya yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mata. Intensitas pencahayaan (Illumination level) merupakan

RANCANGAN PENCAHAYAAN LANTAI PRODUKSI DI PT INTAN NASIONAL IRON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Kualitas hasil kerja dari suatu proses produksi di suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pencahayaan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia sehari-hari,.

ANALISIS PENCAHAYAAN STASIUN PEMOTONGAN DENGAN MENGUKUR LUMINANSI DAN ILUMINASI PADA PT. MAHAKARYA JAYA SINERGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang ada di tempat kerja yaitu penerangan. berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dalam sehari-hari. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat dimana

BAB I PENDAHULUAN. pada pemanenan kelapa sawit umur dibawah 8 tahun dengan bentuk pisau. berbentuk kapak dengan tinggi pohon maksimal 3 meter.

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pemasakan. Kapasitas produksi mencapai 4000 ton per hari. Sound Level Meter dengan 9 titik pengukuran yang berdasarkan European

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak lantai produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiensi manusia. Salah satu faktor penting di antaranya adalah cahaya dan

DAFTAR ISI. Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Pencahayaan Buatan Dengan Metode Lumen Di PT. XYZ

Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Pada Beberapa Varietas Tanaman eum

ANALISIS TINGKAT PENCAHAYAAN PADA HOME INDUSTRY PEMBUATAN CELANA JEANS

MODUL III INTENSITAS CAHAYA

USULAN PERBAIKAN SISTEM PENCAHAYAAN DI UNIT PERCETAKAN PD ANEKA INDUSTRI DAN JASA SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

EVALUASI FAKTOR ERGONOMI PADA FASILITAS DAN LINGKUNGAN PENGERAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

BAB I PENDAHULUAN. Industri garmen merupakan salah satu industri kerajinan. Industri ini,

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1. Pendahuluan

BAB 6 HASIL PENELITIAN. Gambar 6.1 Sumber Pencahayaan di ruang Radar Controller

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

DESAIN PENCAHAYAAN LAPANGAN BULU TANGKIS INDOOR ITS

ANALISA PENCAHAYAAN DI GUDANG BAHAN BAKU PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Konsumsi per Kapita Seminggu pada Makanan Tahu dan Tempe Jenin Bahan Makanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Gambar I.1 Workstation aktual pengoperasian mesin CNC Router

I.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Data Produksi Tahun Sumber : PT.Karya Kita. Gambar I.2 Alur Proses Produksi PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang merupakan hasil budi daya manusia (made-man). Hal ini. menaklukkan alam lingkungannya. Tujuan pokok manusia

BAB I PENDAHULUAN. tindakan/perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penurunan vitalitas dan produktivitas kerja akibat gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAN USULAN PERANCANGAN SISTEM KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi Kasus di Konveksi Pakaian XYZ ) Winda Halim 1*, Budiman 2

BAB 1 : PENDAHULUAN. konflik batin serta kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. (1)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya teralokasi dengan baik sehingga dapat diakomodasi segera kepada para

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dan menjamur penggunaannya terutama perkantoran. Penggunaan personal computer (PC) secara global saat ini terus

BAB I PENDAHULUAN. setiap tempat kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja itu sendiri adalah suatu upaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. Annis & McConville (1996) dan Manuaba (1999) dalam Tarwaka (2004)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. cahaya, baik yang berasal dari benda itu sendiri maupun berupa pantulan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Ada beberapa jurusan di

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. handling dalam melaksanakan kegiatan peleburan. Di PT. Inalum, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berupa getah karet akan diolah menjadi crumb rubber. Bagian Balling Press ini

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2017

Pert 9 ASPEK ERGONOMIK DALAM INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

BAB VI PEMBAHASAN. Perbaikan Sikap Kerja Dan Penambahan Penerangan Lokal Menurunkan Keluhan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan tata letak dan penempatan tempat usaha yang bersangkutan. peralatan yang digunakan maka akan dapat melancarkan dan

BAB I PENDAHULUAN I-1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman baik

Transkripsi:

II-20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan disain/perancangan. Suatu proses kerja yang optimal, memperhatikan beberapa faktor pendukung yang dapat meningkatkan produktivitas kerja (Suma mur,2009). Faktor pendukung ini diantaranya yaitu perancangan sistem/stasiun kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE), pengaturan tata letak tempat dan, lingkungan fisik yang mendukung, dan sebagainya. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam lingkungan kerja adalah pencahayaan. Intensitas pencahayaan (Illumination level) merupakan jumlah atau kuantitas cahaya yang jatuh ke suatu permukaan. Satuan untuk illumination level adalah lux pada area dengan satuan square meter. Standar minimum penerangan pada industri diatur dengan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. Berdasarkan keputusan tersebut diperoleh bahwa dengan pekerjaan yang kasar dan terus menerus adalah 200 lux. Pencahayaan yang minim di lingkungan kerja dapat mengakibatkan kelelahan mata, keluhan sakit kepala, kehilangan produktivitas dan kualitas kerja rendah. (Sritomo, 2006). PT. Intan Nasional Iron adalah perusahaan yang mengolah logam menjadi produk seng. Proses produksi menggunakan mesin-mesin potong dan

II-21 pembentukan yang membutuhkan konsenstrasi tinggi. PT. Intan Nasional Iron memiliki enam stasiun kerja yaitu stasiun pencucian, galvanis, pemotongan, pembentukan dan pengecatan yang berada dalam satu bangunan dengan ukuran 140 m x 40 m dan tinggi 15 m. Lantai produksi menggunakan 64 buah lampu UAE Essential 18 watt yang di pasang secara general yang berjarak 6 meter satu sama lain. Wawancara yang dilakukan dengan operator di lantai produksi diketahui adanya keluhan-keluhan berupa mata cepat lelah. mata merah, kurang konsentrasi serta sering terjadi kecelakaan kerja seperti tersayat, tersandung dan terjepit. Stasiun pembentukan memiliki 6 orang operator yang bertugas mengangkat bahan setengah jadi ke dalam mesin pembentukan dan mengangkat produk jadi ke penumpukan sementara. Bahan setengah jadi harus dimasukkan secara perlahan ke dalam mesin agar bentuk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi. Kecacatan sering terjadi akibat operator tidak teliti dalam melakukan pekerjaannya. Kecacatan yang terjadi adalah bentuk seng tidak simetris, ujung seng bengkok dan penyok. Stasiun pemotongan memiliki 4 orang operator yang bertugas memposisikan bahan pada mata pisau pemotong. Operator membutuhkan konsentasi tinggi saat memposisikan bahan untuk menghindari kecacatan. Kecacatan yang terjadi adalah dimensi produk tidak sesuai dengan spesifikasi. Operator stasiun pemotongan mengeluh minimnya pencahayaan di stasiun ini sehingga mengurangi konsentrasi pada saat bekerja.

II-22 Berdasarkan masalah diatas dapat diindikasikan bahwa operator stasiun pembentukan dan pemotongan membutuhkan konsentrasi tinggi dalam melakukan pekerjaannya. Keluhan kelelahan mata, kurang konsentrasi, mata merah dan pencahayaan yang minim sering kali menggangu kinerja operator. Tindakan yang harus dilakukan adalah merancang pencahayaan di lantai produksi sesuai dengan standar kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. Farid (2012) melakukan riset pencahayaan pada lapangan bulu tangkis indoor. Riset menghasilkan peningkatan intensitas cahaya di lapangan bulu tangkis dengan mengganti dan merubah posisi lampu. Pencahayaan aktual lapangan bulu tangkis adalah 101 lumen dan setelah diberikan rekomendasi kuat pencahayaan rata-rata menjadi 294 lux. Pengukuran titik pencahayaan pada penelitian ini berdasarkan SNI 16-7062-2004. Hendra (2010) menunjukkan terjadi gejala mengantuk, tidak fokus dan tegang pada leher yang dialami mahasiswa dan pegawai perpustakaan. Keluhan-keluhan ini disebabkan faktor pencahayaan di perpustakaan Universitas Indonesia tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah minimnya pencahayaan di lantai produksi PT Intan Nasional Iron.

II-23 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian adalah mendapatkan rancangan iluminasi di lantai produksi pada PT Intan Nasional Iron sehingga sesuai dengan standar Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian adalah. 1. Mendapatkan nilai intensitas pencahayaan di lantai produksi. 2. Mengevaluasi instensitas pencahayaan lantai produksi 3. Memberikan rekomendasi rancangan iluminansi pada lantai produksi sesuai dengan Kepmenkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi mahasiswa Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan menambah keterampilan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal desain lingkungan kerja pada tingkat pencahayaan. 2. Manfaat bagi perusahaan Sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengevaluasi tingkat pencahayaan di perusahaan mereka dan mengurangi tingkat kelelahan mata pekerja perusahaan.

II-24 3. Bagi Departemen Teknik Industri USU Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU. 1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian hanya mengukur iluminansi di lantai produksi. 2. Penelitian menggunakan metode penentuan titik dalam pengukuran intensitas cahaya. 3. Hasil penelitian berupa rekomendasi rancangan iluminansi. 4. Penelitian tidak membahas biaya. Asumsi pada penelitian ini adalah. 1. Tidak ada perubahan intensitas pencahayaan selama penelitian. 2. Tidak ada perubahan letak lampu selama penelitian. 3. Tidak ada penggantian jenis lampu selama penelitian. 1.6. Sistematika Penulisan Laporan Bab I berisi tentang pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. Gambaran umum perusahaan, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan PT. Intan Nasional Iron diuraikan dalam Bab II. Bab III berisi teori tentang Intensitas cahaya, metode

II-25 pengukuran cahaya dan sumber-sumber cahaya. Metodologi penelitian dibahas pada Bab IIV yang menguraikan tahap-tahap dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, defenisi operasional, identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian dan pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran. Penyelesaian kendala pada penelitian dibahas pada Bab V yang berisi Pengumpulan dan Pengolahan Data. Analisis Pemecahan Masalah dibahas pada Bab VI yang meliputi analisis perhitungan tingkat intensitas pencahayaan. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.