KAJIAN PERAN BAHAN PEMUTIH NATRIUM PIROPOSPHATE (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) TERHADAP PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR. Tjatoer Welasih 1) dan Nur Hapsari1 )

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas blackie) DENGAN VARIASI PROSES PENGERINGAN

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

TANAMAN PENGHASIL PATI

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBUATAN BUBUK CABE MERAH MENGGUNAKAN VARIASI JENIS CABE DAN METODE PENGERINGAN

PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

PRODUKSI DEKSTRIN DARI UBI JALAR ASAL PONTIANAK SECARA ENZIMATIS

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. upaya-upaya untuk menanggulangi permasalahan gizi dan kesehatan.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH METODE PERLAKUAN AWAL (PRE-TREATMENT) DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU FISIK, KIMIA, DAN FUNGSIONAL TEPUNG UBI JALAR UNGU

Pengaruh Suhu Pengeringan Dan Konsentrasi Natrium Metabisulfit (Na 2 S 2 O 5 ) Terhadap Sifat Fisik-Kimia Tepung Biji Durian (Durio zibethinus)

ANALISIS PROSES PEMBUATAN PATI JAGUNG (MAIZENA) BERBASIS NERACA MASSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2,3,4

ABSTRAK. Kata kunci : ampas padat brem, hidrolisis, H 2 SO 4, gula cair

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoae batatas L) atau ketela rambat atau sweet potato atau dalam bahasa

I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein (Suherman, 2012). Koro pedang (Canavalia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adhita Dwi Septiani, 2014

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Penyediaan bahan pangan sesuai potensi daerah masingmasing

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH

Flake LABU KUNING (cucurbita moschata) DENGAN KADAR VITAMIN A TINGGI (Pumpkin (cucurbita moschata) flake with high-vitamin a content)

TINJAUAN PUSTAKA. empat di dunia. Ubi jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat dan memiliki

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

KAJIAN VARIETAS DAN BAGIAN DAGING UMBI UBI UNGU DALAM RANGKA PENYEDIAAN TEPUNG UBI UNGU SEHAT TERMODIFIKASI

Optimasi Proses Pembuatan Bubuk (Tepung) Kedelai

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dikalangan masyarakat sedang marak mengkonsumsi ubi jalar ungu. Ubi

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

PENGARUH PERENDAMAN NATRIUM BISULFIT (NaHSO 3 ) DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS PATI UMBI GANYONG (Canna Edulis Ker)

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Talas (Colocasia esculenta (L) Schot), termasuk genus Colocasia monokotiledon

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. setelah padi dan jagung bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

PEMANFAATAN PATI UBI JALAR SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PATI BERKATION DENGAN PROSES HIDROLISIS

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ubi jalar (Ipomea batatas L.) di Indonesia belum dianggap sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya

Pembuatan Tepung dari Hati Nanas (Ananas comosus L. Merr.) sebagai Alternatif Bahan Baku Produk Olahan

I. PENDAHULUAN. dikenal adalah ubi jalar (Ipomoea batatas). Ubi jalar merupakan jenis umbi

PENGOLAHAN TEPUNG UBI JALAR DAN PRODUK- PRODUKNYA UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH SUHU TERHADAP KADAR VITAMIN C PADA PEMBUATAN TEPUNG TOMAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian dan (1.7) Tempat dan Waktu Penelitian. Jamur tiram putih atau dalam bahasa latin disebut Plerotus

PEMBUATAN PULP DARI SERABUT GAMBAS TUA KERING DENGAN PROSES ALKALI DENGAN ALKOHOL

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. ketergantungan terhadap tepung terigu, maka dilakukan subtitusi tepung terigu

PEMBUATAN SPONGE CAKE BEBAS GLUTEN DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan sumber daya tanaman umbi-umbian, termasuk aneka

LIMBAH. Veteran Jatim A Abstrak. sebagai. hidrolisa yang. menggunakan khamir. kurun waktu. beberapa tahun hingga lain seperti pembuatan

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman semusim yang biasa ditanam di daerah perladangan.

NASKAH PUBLIKASI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG PISANG KEPOK PUTIH (Musa paradisiaca forma typica) DAN TEPUNG TEMPE

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

Perbedaan Karakteristik Kimia dan Sensoris Keripik Simulasi dengan Bahan Dasar Tepung Jagung-Ubikayu

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar adalah salah satu komoditas pertanian yang bergizi tinggi, berumur

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

Sifat Kimia dan Palatabilitas Nugget Ayam Menggunakan Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi yang Berbeda

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

PEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK SKRIPSI

Transkripsi:

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 64 KAJIAN PERAN BAHAN PEMUTIH NATRIUM PIROPOSPHATE (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) TERHADAP PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR Tjatoer Welasih 1) dan Nur Hapsari1 ) 1) Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN VETERAN Jatim Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Email : tjatoer_welasih63@yahoo.co.id ABSTRACT The study aims to determine the effect of bleaching on sweet potato flour. The specified condition is weight 300 g sweet potato, with white colour and Piroposphate Sodium (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) concentration: 0; 0.3; 0.6; 0.9; 1.2 g And soaking time: ; ; 1; ; 2 minutes. The results obtained the best degrees of color at concentration of 1.2 g with 2-minute immersion time of 30 TCU, the lowest obtained at concentrations of 0 g 0 minutes by long immersion in the amount of.0 TCU. To obtain the best conditions of water content at a concentration of 1.2 grams with a long soaking 2 minutes in the amount of 11.78%, the lowest obtained at concentrations of 0 g 0 minutes by long immersion in the amount of 7.8%. For the largest starch content was obtained at a concentration of 0.6 g with 2-minute long immersion in the amount of 28.4%, the lowest obtained at concentrations of 0 g to 2 minutes long immersion in the amount of 26.66%. Keywords: Sodium Piroposphate, flour, sweet potatoes, bulbs, bleach Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pemutih terhadap tepung ubi jalar dan mempelajari variabel - variabel yang di jalankan. Dalam penelitian ini digunakan kondisi yang ditetapkan yaitu berat ubi jalar 300 gr, Jenis ubi jalar dengan daging umbi yang berwarna putih. Sedangkan kondisi yang dijalankan konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) 0, 0.3, 0.6, 0.9, 1.2 gr. Dan waktu perendaman,, 1,, 2 menit. Hasil penelitian diperoleh derajat warna terbaik pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit sebesar 30 TCU, yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar.0 TCU. Untuk kadar air diperoleh kondisi terbaik pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 11.78%, yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar 7.8%. Untuk kadar pati hasil yang terbesar di peroleh pada konsentrasi 0.6 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 28.4%, yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 26.66%. Kata Kunci : Natrium Piroposphate, tepung, ubi jalar, umbi, pemutih

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 6 PENDAHULUAN Ubi jalar memiliki peran yang penting sebagai cadangan pangan apabila produksi padi dan jagung tidak mencukupi lagi. Ubi jalar (Ipomoea batatas (L) lam) di duga berasal dari Amerika tengah, Oleh bangsa Spanyol tanaman ini di bawa dari Amerika ke Filipina dan Maluku, dan oleh orangorang Portugis ubi jalar di pencarkan keseluruh nusantara. Di Indonesia ubi jalar ditanam di tegalan dan pekarangan, untuk keperluan sendiri atau untuk perdagangan lokal, khususnya di kotakota besar, dibeberapa tempat ubi jalar menjadi makanan pokok rakyat, misalnya di Irian jaya. Ubi jalar kurang tahan terhadap air tanah, lebih menyukai tanah yang ringan, pada ketinggian kurang dari 00 m dari permukaan laut.(haryono,1990). Ubi jalar merupakan tanaman ubi-ubian dan tergolong tanaman semusim (berumur pendek). Tanaman ubi jalar hanya satu kali bereprodruksi dan setelah itu tanaman mati. Tanaman ubi jalar tumbuh menjalar pada permukaan tanah. Dengan panjang tanaman dapat mencapai 3 meter. Tergantung pada varietasnya.(dede juanda, dkk.00). Ubi jalar mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan pertanian sehingga prospeknya cukup cerah, Bila dikelola dengan pola agrisbisnis dan agroindustri. Jenis ubi jalar yang ada di Indonesia cukup banyak dan masingmasing jenis mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut antara lain adalah bentuk umbi, ukuran umbi, warna kulit, warna bagian dalam umbi ( daging umbi ), komposisi kimia dan umur panen. Tepung umbi jalar dapat diproduksi dari berbagai jenis ubi jalar, baik dari umbi putih, kuning, maupun ungu, yang akan menghasilkan mutu produk yang beragam.dilihat dari kandungan gizinya yang cukup lengkap, ubi jalar dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi kesehatan tubuh (Tabel 1). Zat-zat yang terkandung didalam, dapat mencengah berbagai macam penyakit, membangun sel-sel tubuh, menghasilkan energi dan meningkatkan metabolisme..(dede juanda, dkk.00). Tabel : Kandungan gizi ubi jalar setiap 0 gr buah bahan yang dapat di makan. Jenis Zat Air Serat kasar Kalori Protein Fe (zat besi) Na (Natrium) Ca (Kalsium) P (Fosphor) Vitamin A Vitamin B1 Vitamin B2 Niacin Vitamin C Abu Lemak Karbohidrat Gula Amilosa Jumlah kandungan 70 gr 0,3 gr 113 Kal 2,3 gr 1,0 mg mg 46 mg 49 mg 70 Iu 0,08 mg 0,0 mg 0,9 mg mg 1,2 gr 0,7 gr 27,9 gr 2-6,7 gr 9,8-26 gr sumber : Direktorat Gizi 1967. Kapasitasnya sebagai bahan pangan, ubi jalar merupakan sumber energi atau sumber kalori sebesar 21 kal/ha/hari. Ini berari ubi jalar mampu memberikan kalori + 4.2 lebih tinggi bila dibandingkan dengan padi. Untuk memperoleh mutu tepung ubi jalar yang baik, pada saat pengolahannya perlu dilakukan perlakuan khusus antara lain dengan penentuan konsentrasi dan lama perendaman bahan pemutih. Salah satu bahan pemutih yang digunakan didalam pengolahan pangan adalah Natrium Piroposphate (N 2 H 2 P 2 O 7 ). Penggunaan bahan pemutih pada pengolahan pangan bertujuan untuk mengendalikan dan mempertahankan warna produk. Untuk alternatif pengolahan tepung ubi jalar diharapkan dapat dijadikan bahan pengganti tepung terigu. Dengan demikian pengembangan penggunaan

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 66 tepung ubi jalar diharapkan dapat mengurangi kebutuhan import tepung terigu dan menekan harga tepung terigu dipasaran, menumbuhkan lapangan usaha dan meningkatkan pendapatan petani melalui pengembangan agrobisnis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengganti konsentrasi dan lama perendaman pemutih terhadap mutu tepung ubi jalar. Sehingga nantinya diharapkan mutu tepung ubi jalar yang dihasilkan dapat lebih baik serta nilai jual menjadi lebih tinggi. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pemutih terhadap tepung ubi jalar. METODOLOGI METODE Pelaksanaan penelitian tentang Pengaruh Bahan Pemutih Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) Terhadap Proses Pembuatan Tepung Ubi jalar ini bertujuan untuk kelayakan guna dan pemutihan warna tepung ubi jalar. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia UPN Veteran jatim dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut : Ubi jalar segar yang digunakan untuk pembuatan tepung ubi jalar ini dapat dari varietas apa saja. Untuk Industri tepung produsen tepung lebih menyukai ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna putih atau putih kekuningan, Daging umbi yang digunakan sebaiknya tidak lebih dari 24 jam setelah pengambilan. Pengupasan secara manual menggunakan pisau, cara ini lebih efektif karena dapat menghasilkan rendemen kupas tinggi, Tetapi memerlukan waktu dan tenaga dalam jumlah banyak. Pencucian bertujuan untuk menghilangan kotoran yang menempel pada umbi. Selanjutnya dilakukan proses pengirisan yang seragam untuk mempermudah dan mempercepat proses penggilingan. Kemudian dilanjutkan dengan perendaman, bahan yang digunakan adalah Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ). Bertujuan untuk menghambat penyimpangan warna dari reaksi pencoklatan yang disebabkan adanya kandungan Gugus karbonil dan gugus amina yang besar pada umbi. Pengeringan dilakukan sebanyak dua kali, Pertama bertujuan untuk mengurangi kandungan air pada umbi setelah mengalami proses perendaman, karena kadar air berpengaruh terhadap mutu tepung serta daya simpan. Penggilingan dapat menggunakan mesin penggiling beras yang banyak dijumpai di daerah-daerah. Pengeringan yang kedua bertujuan untuk mengeringkan tepung ubijalar dengan tujuan mengurangi kandungan air dalam tepung. Setelah itu dilanjutkan dengan pengayakan alat yang digunakan dalam proses pengayakan berukuran 80 mesh, Sehingga terbentuklah tepung yang siap untuk dipakai. Yang dimaksud dengan tepung atau serbuk adalah partikel yang mempunyai ukuran berkisar antara 0,1 0 mikron yang mengandung pati, bahan serat, mineral, dll. HASIL DAN PEMBAHASAN Derajat Keputihan Tepung Berdasarkan analisa ragam diketahui bahwa konsentrasi Natrium

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 67 perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap warna putih tepung ubi jalar.kandungan karbohidrat ubi jalar sangat besar 27,9gr tiap 0 gr bahan. Sehingga dihasilka tepung ubi jalar dengan derajat putih yang berbeda. WARNA (TCU) 3 30 2 1 0 0 0.3 0.6 0.9 1.2 Konsentrasi Na-Piroposphate (gr) 1 2 Gambar 1 Pengaruh konsentrasi Natrium perendaman terhadap derajat putih tepung (TCU). Pada Gambar 1 terlihat jelas bahwa semakin besar konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) dan semakin lama perendaman maka warna tepung ubi jalar yang diperoleh semakin putih. Pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit diperoleh hasil yang paling besar yaitu 30 TCU. Hasil yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar.0 TCU. Menurut Winarno, 1992, Reaksi Maillard marupakan reaksi yang melibatkan gugus karbonil dan gugus amin. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya reaksi pencoklatan dilakukan dengan cara menghambat atau memblokir reaksi antara gugus karbonil atau gula pereduksi dengan gugus amina dengan melakukan perendaman, Sehingga sangat efektif untuk mencegah terjadinya perubahan derajat putih tepung Kadar Air Tepung Berdasarkan analisa ragam diketahui bahwa konsentrasi Natrium perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air tepung ubi jalar. Pada Gambar 2 terlihat bahwa konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) dan lama perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air pada tepung ubi jalar. Pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit diperoleh hasil yang paling besar yaitu 11.78%. Hasil yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar 7.8%.

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 68 Kadar air (%) 14 12 8 6 4 2 0 0 0.3 0.6 0.9 1.2 Konsentrasi Na-pirophosphate (gr) 1 2 Gambar 2 Pengaruh konsentrasi Natrium perendaman terhadap kadar air tepung ubi jalar (%). Terjadinya penurunan kadar air dari bahan segar kebahan berbentuk tepung, dikarenakan karena salah satu sifat air mudah hilang atau menguap saat berlangsungnya proses pemanasan atau pengeringan. Ditegaskan oleh Martoredjo (1984), air bebas secara fisika terikat dalam jaringan matrik bahan seperti membran sel, kapiler, serat dan sifat air ini sangat mudah hilang saat terjadinya proses pengeringan. Kadar Pati Tepung Berdasarkan analisa ragam diketahui bahwa konsentrasi. Natrium perendaman tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar pati tepung ubi jalar. Pada gambar terlihat bahwa konsentrasi Natrium perendaman tidak memberikan perbedan nyata terhadap kadar pati pada tepung ubi jalar. Hasil yang terbesar di peroleh pada konsentrasi 0.6 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 28.4%. Hasil yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 26.66%.

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 69 kadar pati (%) 29 28. 28 27. 27 26. 26 2. 0 0.3 0.6 0.9 1.2 Konsentrasi Na-Piroposphat (gr) 1 2 Gambar 3 Pengaruh konsentrasi Natrium perendaman terhadap kadar pati tepung ubi jalar (%). Pati merupakan senyawa organik yang cukup tinggi jumlahnya pada ubi jalar. Menurut Wijandi (1976), Bahwa kandungan karbohidrat pada ubi jalar tergantung dari varietas dan umur panen berkisar antara 30 36%. Pati merupakan 64 72% kandungan karbohidrat. KESIMPULAN Perlakuan konsentrasi Natrium perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap warna putih tepung ubi jalar dan kadar air. Pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit diperoleh hasil yang paling besar derajat putih yaitu 30 TCU dan kadar air 11.78%. Pada penelitian ini konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) dan lama perendaman tidak memberikan perbedan nyata terhadap kadar pati pada tepung ubi jalar. DAFTAR PUSTAKA Austin G. T., Shereve s Chemical Process Industries, th edition, Mc Graw Hill Book Company, New york 1984. Antarlina, SS. 1977,. Karakteristik Ubi jalar Sebagai Bahan Tepung Pada Pembuatan Kue Cake. Prosiding Seminar Teknik Pangan. Haris. Robert s. and Karmas Endel, 1989. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan, ITB. Bandung. http://www.unmul.ic.id., Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman terhadap mutu tepung ubi Jalar. Kirk E. R. and Othmer D. F., Encyclopedia of Chemical Technology, 2 nd edition, john wiley & Sons, New York, 1961. Sudarmadji,S dkk.1989., Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.Liberty, Yogyakarta. Winarno, F.G., 1992, Kimia pangan dan Gizi, Gramedia Pusataka Utama, Jakarta.

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 64 KAJIAN PERAN BAHAN PEMUTIH NATRIUM PIROPOSPHATE (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) TERHADAP PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR Tjatoer Welasih 1) dan Nur Hapsari1 ) 1) Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN VETERAN Jatim Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Email : tjatoer_welasih63@yahoo.co.id ABSTRACT The study aims to determine the effect of bleaching on sweet potato flour. The specified condition is weight 300 g sweet potato, with white colour and Piroposphate Sodium (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) concentration: 0; 0.3; 0.6; 0.9; 1.2 g And soaking time: ; ; 1; ; 2 minutes. The results obtained the best degrees of color at concentration of 1.2 g with 2-minute immersion time of 30 TCU, the lowest obtained at concentrations of 0 g 0 minutes by long immersion in the amount of.0 TCU. To obtain the best conditions of water content at a concentration of 1.2 grams with a long soaking 2 minutes in the amount of 11.78%, the lowest obtained at concentrations of 0 g 0 minutes by long immersion in the amount of 7.8%. For the largest starch content was obtained at a concentration of 0.6 g with 2-minute long immersion in the amount of 28.4%, the lowest obtained at concentrations of 0 g to 2 minutes long immersion in the amount of 26.66%. Keywords: Sodium Piroposphate, flour, sweet potatoes, bulbs, bleach Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pemutih terhadap tepung ubi jalar dan mempelajari variabel - variabel yang di jalankan. Dalam penelitian ini digunakan kondisi yang ditetapkan yaitu berat ubi jalar 300 gr, Jenis ubi jalar dengan daging umbi yang berwarna putih. Sedangkan kondisi yang dijalankan konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) 0, 0.3, 0.6, 0.9, 1.2 gr. Dan waktu perendaman,, 1,, 2 menit. Hasil penelitian diperoleh derajat warna terbaik pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit sebesar 30 TCU, yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar.0 TCU. Untuk kadar air diperoleh kondisi terbaik pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 11.78%, yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar 7.8%. Untuk kadar pati hasil yang terbesar di peroleh pada konsentrasi 0.6 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 28.4%, yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 26.66%. Kata Kunci : Natrium Piroposphate, tepung, ubi jalar, umbi, pemutih

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 6 PENDAHULUAN Ubi jalar memiliki peran yang penting sebagai cadangan pangan apabila produksi padi dan jagung tidak mencukupi lagi. Ubi jalar (Ipomoea batatas (L) lam) di duga berasal dari Amerika tengah, Oleh bangsa Spanyol tanaman ini di bawa dari Amerika ke Filipina dan Maluku, dan oleh orangorang Portugis ubi jalar di pencarkan keseluruh nusantara. Di Indonesia ubi jalar ditanam di tegalan dan pekarangan, untuk keperluan sendiri atau untuk perdagangan lokal, khususnya di kotakota besar, dibeberapa tempat ubi jalar menjadi makanan pokok rakyat, misalnya di Irian jaya. Ubi jalar kurang tahan terhadap air tanah, lebih menyukai tanah yang ringan, pada ketinggian kurang dari 00 m dari permukaan laut.(haryono,1990). Ubi jalar merupakan tanaman ubi-ubian dan tergolong tanaman semusim (berumur pendek). Tanaman ubi jalar hanya satu kali bereprodruksi dan setelah itu tanaman mati. Tanaman ubi jalar tumbuh menjalar pada permukaan tanah. Dengan panjang tanaman dapat mencapai 3 meter. Tergantung pada varietasnya.(dede juanda, dkk.00). Ubi jalar mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan pertanian sehingga prospeknya cukup cerah, Bila dikelola dengan pola agrisbisnis dan agroindustri. Jenis ubi jalar yang ada di Indonesia cukup banyak dan masingmasing jenis mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut antara lain adalah bentuk umbi, ukuran umbi, warna kulit, warna bagian dalam umbi ( daging umbi ), komposisi kimia dan umur panen. Tepung umbi jalar dapat diproduksi dari berbagai jenis ubi jalar, baik dari umbi putih, kuning, maupun ungu, yang akan menghasilkan mutu produk yang beragam.dilihat dari kandungan gizinya yang cukup lengkap, ubi jalar dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi kesehatan tubuh (Tabel 1). Zat-zat yang terkandung didalam, dapat mencengah berbagai macam penyakit, membangun sel-sel tubuh, menghasilkan energi dan meningkatkan metabolisme..(dede juanda, dkk.00). Tabel : Kandungan gizi ubi jalar setiap 0 gr buah bahan yang dapat di makan. Jenis Zat Air Serat kasar Kalori Protein Fe (zat besi) Na (Natrium) Ca (Kalsium) P (Fosphor) Vitamin A Vitamin B1 Vitamin B2 Niacin Vitamin C Abu Lemak Karbohidrat Gula Amilosa Jumlah kandungan 70 gr 0,3 gr 113 Kal 2,3 gr 1,0 mg mg 46 mg 49 mg 70 Iu 0,08 mg 0,0 mg 0,9 mg mg 1,2 gr 0,7 gr 27,9 gr 2-6,7 gr 9,8-26 gr sumber : Direktorat Gizi 1967. Kapasitasnya sebagai bahan pangan, ubi jalar merupakan sumber energi atau sumber kalori sebesar 21 kal/ha/hari. Ini berari ubi jalar mampu memberikan kalori + 4.2 lebih tinggi bila dibandingkan dengan padi. Untuk memperoleh mutu tepung ubi jalar yang baik, pada saat pengolahannya perlu dilakukan perlakuan khusus antara lain dengan penentuan konsentrasi dan lama perendaman bahan pemutih. Salah satu bahan pemutih yang digunakan didalam pengolahan pangan adalah Natrium Piroposphate (N 2 H 2 P 2 O 7 ). Penggunaan bahan pemutih pada pengolahan pangan bertujuan untuk mengendalikan dan mempertahankan warna produk. Untuk alternatif pengolahan tepung ubi jalar diharapkan dapat dijadikan bahan pengganti tepung terigu. Dengan demikian pengembangan penggunaan

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 66 tepung ubi jalar diharapkan dapat mengurangi kebutuhan import tepung terigu dan menekan harga tepung terigu dipasaran, menumbuhkan lapangan usaha dan meningkatkan pendapatan petani melalui pengembangan agrobisnis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengganti konsentrasi dan lama perendaman pemutih terhadap mutu tepung ubi jalar. Sehingga nantinya diharapkan mutu tepung ubi jalar yang dihasilkan dapat lebih baik serta nilai jual menjadi lebih tinggi. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pemutih terhadap tepung ubi jalar. METODOLOGI METODE Pelaksanaan penelitian tentang Pengaruh Bahan Pemutih Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) Terhadap Proses Pembuatan Tepung Ubi jalar ini bertujuan untuk kelayakan guna dan pemutihan warna tepung ubi jalar. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia UPN Veteran jatim dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut : Ubi jalar segar yang digunakan untuk pembuatan tepung ubi jalar ini dapat dari varietas apa saja. Untuk Industri tepung produsen tepung lebih menyukai ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna putih atau putih kekuningan, Daging umbi yang digunakan sebaiknya tidak lebih dari 24 jam setelah pengambilan. Pengupasan secara manual menggunakan pisau, cara ini lebih efektif karena dapat menghasilkan rendemen kupas tinggi, Tetapi memerlukan waktu dan tenaga dalam jumlah banyak. Pencucian bertujuan untuk menghilangan kotoran yang menempel pada umbi. Selanjutnya dilakukan proses pengirisan yang seragam untuk mempermudah dan mempercepat proses penggilingan. Kemudian dilanjutkan dengan perendaman, bahan yang digunakan adalah Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ). Bertujuan untuk menghambat penyimpangan warna dari reaksi pencoklatan yang disebabkan adanya kandungan Gugus karbonil dan gugus amina yang besar pada umbi. Pengeringan dilakukan sebanyak dua kali, Pertama bertujuan untuk mengurangi kandungan air pada umbi setelah mengalami proses perendaman, karena kadar air berpengaruh terhadap mutu tepung serta daya simpan. Penggilingan dapat menggunakan mesin penggiling beras yang banyak dijumpai di daerah-daerah. Pengeringan yang kedua bertujuan untuk mengeringkan tepung ubijalar dengan tujuan mengurangi kandungan air dalam tepung. Setelah itu dilanjutkan dengan pengayakan alat yang digunakan dalam proses pengayakan berukuran 80 mesh, Sehingga terbentuklah tepung yang siap untuk dipakai. Yang dimaksud dengan tepung atau serbuk adalah partikel yang mempunyai ukuran berkisar antara 0,1 0 mikron yang mengandung pati, bahan serat, mineral, dll. HASIL DAN PEMBAHASAN Derajat Keputihan Tepung Berdasarkan analisa ragam diketahui bahwa konsentrasi Natrium

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 67 perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap warna putih tepung ubi jalar.kandungan karbohidrat ubi jalar sangat besar 27,9gr tiap 0 gr bahan. Sehingga dihasilka tepung ubi jalar dengan derajat putih yang berbeda. WARNA (TCU) 3 30 2 1 0 0 0.3 0.6 0.9 1.2 Konsentrasi Na-Piroposphate (gr) 1 2 Gambar 1 Pengaruh konsentrasi Natrium perendaman terhadap derajat putih tepung (TCU). Pada Gambar 1 terlihat jelas bahwa semakin besar konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) dan semakin lama perendaman maka warna tepung ubi jalar yang diperoleh semakin putih. Pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit diperoleh hasil yang paling besar yaitu 30 TCU. Hasil yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar.0 TCU. Menurut Winarno, 1992, Reaksi Maillard marupakan reaksi yang melibatkan gugus karbonil dan gugus amin. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya reaksi pencoklatan dilakukan dengan cara menghambat atau memblokir reaksi antara gugus karbonil atau gula pereduksi dengan gugus amina dengan melakukan perendaman, Sehingga sangat efektif untuk mencegah terjadinya perubahan derajat putih tepung Kadar Air Tepung Berdasarkan analisa ragam diketahui bahwa konsentrasi Natrium perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air tepung ubi jalar. Pada Gambar 2 terlihat bahwa konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) dan lama perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air pada tepung ubi jalar. Pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit diperoleh hasil yang paling besar yaitu 11.78%. Hasil yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar 7.8%.

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 68 Kadar air (%) 14 12 8 6 4 2 0 0 0.3 0.6 0.9 1.2 Konsentrasi Na-pirophosphate (gr) 1 2 Gambar 2 Pengaruh konsentrasi Natrium perendaman terhadap kadar air tepung ubi jalar (%). Terjadinya penurunan kadar air dari bahan segar kebahan berbentuk tepung, dikarenakan karena salah satu sifat air mudah hilang atau menguap saat berlangsungnya proses pemanasan atau pengeringan. Ditegaskan oleh Martoredjo (1984), air bebas secara fisika terikat dalam jaringan matrik bahan seperti membran sel, kapiler, serat dan sifat air ini sangat mudah hilang saat terjadinya proses pengeringan. Kadar Pati Tepung Berdasarkan analisa ragam diketahui bahwa konsentrasi. Natrium perendaman tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar pati tepung ubi jalar. Pada gambar terlihat bahwa konsentrasi Natrium perendaman tidak memberikan perbedan nyata terhadap kadar pati pada tepung ubi jalar. Hasil yang terbesar di peroleh pada konsentrasi 0.6 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 28.4%. Hasil yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 26.66%.

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 69 kadar pati (%) 29 28. 28 27. 27 26. 26 2. 0 0.3 0.6 0.9 1.2 Konsentrasi Na-Piroposphat (gr) 1 2 Gambar 3 Pengaruh konsentrasi Natrium perendaman terhadap kadar pati tepung ubi jalar (%). Pati merupakan senyawa organik yang cukup tinggi jumlahnya pada ubi jalar. Menurut Wijandi (1976), Bahwa kandungan karbohidrat pada ubi jalar tergantung dari varietas dan umur panen berkisar antara 30 36%. Pati merupakan 64 72% kandungan karbohidrat. KESIMPULAN Perlakuan konsentrasi Natrium perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap warna putih tepung ubi jalar dan kadar air. Pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit diperoleh hasil yang paling besar derajat putih yaitu 30 TCU dan kadar air 11.78%. Pada penelitian ini konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) dan lama perendaman tidak memberikan perbedan nyata terhadap kadar pati pada tepung ubi jalar. DAFTAR PUSTAKA Austin G. T., Shereve s Chemical Process Industries, th edition, Mc Graw Hill Book Company, New york 1984. Antarlina, SS. 1977,. Karakteristik Ubi jalar Sebagai Bahan Tepung Pada Pembuatan Kue Cake. Prosiding Seminar Teknik Pangan. Haris. Robert s. and Karmas Endel, 1989. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan, ITB. Bandung. http://www.unmul.ic.id., Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman terhadap mutu tepung ubi Jalar. Kirk E. R. and Othmer D. F., Encyclopedia of Chemical Technology, 2 nd edition, john wiley & Sons, New York, 1961. Sudarmadji,S dkk.1989., Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.Liberty, Yogyakarta. Winarno, F.G., 1992, Kimia pangan dan Gizi, Gramedia Pusataka Utama, Jakarta.

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 64 KAJIAN PERAN BAHAN PEMUTIH NATRIUM PIROPOSPHATE (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) TERHADAP PROSES PEMBUATAN TEPUNG UBI JALAR Tjatoer Welasih 1) dan Nur Hapsari1 ) 1) Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN VETERAN Jatim Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Email : tjatoer_welasih63@yahoo.co.id ABSTRACT The study aims to determine the effect of bleaching on sweet potato flour. The specified condition is weight 300 g sweet potato, with white colour and Piroposphate Sodium (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) concentration: 0; 0.3; 0.6; 0.9; 1.2 g And soaking time: ; ; 1; ; 2 minutes. The results obtained the best degrees of color at concentration of 1.2 g with 2-minute immersion time of 30 TCU, the lowest obtained at concentrations of 0 g 0 minutes by long immersion in the amount of.0 TCU. To obtain the best conditions of water content at a concentration of 1.2 grams with a long soaking 2 minutes in the amount of 11.78%, the lowest obtained at concentrations of 0 g 0 minutes by long immersion in the amount of 7.8%. For the largest starch content was obtained at a concentration of 0.6 g with 2-minute long immersion in the amount of 28.4%, the lowest obtained at concentrations of 0 g to 2 minutes long immersion in the amount of 26.66%. Keywords: Sodium Piroposphate, flour, sweet potatoes, bulbs, bleach Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pemutih terhadap tepung ubi jalar dan mempelajari variabel - variabel yang di jalankan. Dalam penelitian ini digunakan kondisi yang ditetapkan yaitu berat ubi jalar 300 gr, Jenis ubi jalar dengan daging umbi yang berwarna putih. Sedangkan kondisi yang dijalankan konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) 0, 0.3, 0.6, 0.9, 1.2 gr. Dan waktu perendaman,, 1,, 2 menit. Hasil penelitian diperoleh derajat warna terbaik pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit sebesar 30 TCU, yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar.0 TCU. Untuk kadar air diperoleh kondisi terbaik pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 11.78%, yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar 7.8%. Untuk kadar pati hasil yang terbesar di peroleh pada konsentrasi 0.6 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 28.4%, yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 26.66%. Kata Kunci : Natrium Piroposphate, tepung, ubi jalar, umbi, pemutih

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 6 PENDAHULUAN Ubi jalar memiliki peran yang penting sebagai cadangan pangan apabila produksi padi dan jagung tidak mencukupi lagi. Ubi jalar (Ipomoea batatas (L) lam) di duga berasal dari Amerika tengah, Oleh bangsa Spanyol tanaman ini di bawa dari Amerika ke Filipina dan Maluku, dan oleh orangorang Portugis ubi jalar di pencarkan keseluruh nusantara. Di Indonesia ubi jalar ditanam di tegalan dan pekarangan, untuk keperluan sendiri atau untuk perdagangan lokal, khususnya di kotakota besar, dibeberapa tempat ubi jalar menjadi makanan pokok rakyat, misalnya di Irian jaya. Ubi jalar kurang tahan terhadap air tanah, lebih menyukai tanah yang ringan, pada ketinggian kurang dari 00 m dari permukaan laut.(haryono,1990). Ubi jalar merupakan tanaman ubi-ubian dan tergolong tanaman semusim (berumur pendek). Tanaman ubi jalar hanya satu kali bereprodruksi dan setelah itu tanaman mati. Tanaman ubi jalar tumbuh menjalar pada permukaan tanah. Dengan panjang tanaman dapat mencapai 3 meter. Tergantung pada varietasnya.(dede juanda, dkk.00). Ubi jalar mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan pertanian sehingga prospeknya cukup cerah, Bila dikelola dengan pola agrisbisnis dan agroindustri. Jenis ubi jalar yang ada di Indonesia cukup banyak dan masingmasing jenis mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut antara lain adalah bentuk umbi, ukuran umbi, warna kulit, warna bagian dalam umbi ( daging umbi ), komposisi kimia dan umur panen. Tepung umbi jalar dapat diproduksi dari berbagai jenis ubi jalar, baik dari umbi putih, kuning, maupun ungu, yang akan menghasilkan mutu produk yang beragam.dilihat dari kandungan gizinya yang cukup lengkap, ubi jalar dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi kesehatan tubuh (Tabel 1). Zat-zat yang terkandung didalam, dapat mencengah berbagai macam penyakit, membangun sel-sel tubuh, menghasilkan energi dan meningkatkan metabolisme..(dede juanda, dkk.00). Tabel : Kandungan gizi ubi jalar setiap 0 gr buah bahan yang dapat di makan. Jenis Zat Air Serat kasar Kalori Protein Fe (zat besi) Na (Natrium) Ca (Kalsium) P (Fosphor) Vitamin A Vitamin B1 Vitamin B2 Niacin Vitamin C Abu Lemak Karbohidrat Gula Amilosa Jumlah kandungan 70 gr 0,3 gr 113 Kal 2,3 gr 1,0 mg mg 46 mg 49 mg 70 Iu 0,08 mg 0,0 mg 0,9 mg mg 1,2 gr 0,7 gr 27,9 gr 2-6,7 gr 9,8-26 gr sumber : Direktorat Gizi 1967. Kapasitasnya sebagai bahan pangan, ubi jalar merupakan sumber energi atau sumber kalori sebesar 21 kal/ha/hari. Ini berari ubi jalar mampu memberikan kalori + 4.2 lebih tinggi bila dibandingkan dengan padi. Untuk memperoleh mutu tepung ubi jalar yang baik, pada saat pengolahannya perlu dilakukan perlakuan khusus antara lain dengan penentuan konsentrasi dan lama perendaman bahan pemutih. Salah satu bahan pemutih yang digunakan didalam pengolahan pangan adalah Natrium Piroposphate (N 2 H 2 P 2 O 7 ). Penggunaan bahan pemutih pada pengolahan pangan bertujuan untuk mengendalikan dan mempertahankan warna produk. Untuk alternatif pengolahan tepung ubi jalar diharapkan dapat dijadikan bahan pengganti tepung terigu. Dengan demikian pengembangan penggunaan

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 66 tepung ubi jalar diharapkan dapat mengurangi kebutuhan import tepung terigu dan menekan harga tepung terigu dipasaran, menumbuhkan lapangan usaha dan meningkatkan pendapatan petani melalui pengembangan agrobisnis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengganti konsentrasi dan lama perendaman pemutih terhadap mutu tepung ubi jalar. Sehingga nantinya diharapkan mutu tepung ubi jalar yang dihasilkan dapat lebih baik serta nilai jual menjadi lebih tinggi. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan pemutih terhadap tepung ubi jalar. METODOLOGI METODE Pelaksanaan penelitian tentang Pengaruh Bahan Pemutih Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) Terhadap Proses Pembuatan Tepung Ubi jalar ini bertujuan untuk kelayakan guna dan pemutihan warna tepung ubi jalar. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia UPN Veteran jatim dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut : Ubi jalar segar yang digunakan untuk pembuatan tepung ubi jalar ini dapat dari varietas apa saja. Untuk Industri tepung produsen tepung lebih menyukai ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna putih atau putih kekuningan, Daging umbi yang digunakan sebaiknya tidak lebih dari 24 jam setelah pengambilan. Pengupasan secara manual menggunakan pisau, cara ini lebih efektif karena dapat menghasilkan rendemen kupas tinggi, Tetapi memerlukan waktu dan tenaga dalam jumlah banyak. Pencucian bertujuan untuk menghilangan kotoran yang menempel pada umbi. Selanjutnya dilakukan proses pengirisan yang seragam untuk mempermudah dan mempercepat proses penggilingan. Kemudian dilanjutkan dengan perendaman, bahan yang digunakan adalah Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ). Bertujuan untuk menghambat penyimpangan warna dari reaksi pencoklatan yang disebabkan adanya kandungan Gugus karbonil dan gugus amina yang besar pada umbi. Pengeringan dilakukan sebanyak dua kali, Pertama bertujuan untuk mengurangi kandungan air pada umbi setelah mengalami proses perendaman, karena kadar air berpengaruh terhadap mutu tepung serta daya simpan. Penggilingan dapat menggunakan mesin penggiling beras yang banyak dijumpai di daerah-daerah. Pengeringan yang kedua bertujuan untuk mengeringkan tepung ubijalar dengan tujuan mengurangi kandungan air dalam tepung. Setelah itu dilanjutkan dengan pengayakan alat yang digunakan dalam proses pengayakan berukuran 80 mesh, Sehingga terbentuklah tepung yang siap untuk dipakai. Yang dimaksud dengan tepung atau serbuk adalah partikel yang mempunyai ukuran berkisar antara 0,1 0 mikron yang mengandung pati, bahan serat, mineral, dll. HASIL DAN PEMBAHASAN Derajat Keputihan Tepung Berdasarkan analisa ragam diketahui bahwa konsentrasi Natrium

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 67 perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap warna putih tepung ubi jalar.kandungan karbohidrat ubi jalar sangat besar 27,9gr tiap 0 gr bahan. Sehingga dihasilka tepung ubi jalar dengan derajat putih yang berbeda. WARNA (TCU) 3 30 2 1 0 0 0.3 0.6 0.9 1.2 Konsentrasi Na-Piroposphate (gr) 1 2 Gambar 1 Pengaruh konsentrasi Natrium perendaman terhadap derajat putih tepung (TCU). Pada Gambar 1 terlihat jelas bahwa semakin besar konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) dan semakin lama perendaman maka warna tepung ubi jalar yang diperoleh semakin putih. Pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit diperoleh hasil yang paling besar yaitu 30 TCU. Hasil yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar.0 TCU. Menurut Winarno, 1992, Reaksi Maillard marupakan reaksi yang melibatkan gugus karbonil dan gugus amin. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya reaksi pencoklatan dilakukan dengan cara menghambat atau memblokir reaksi antara gugus karbonil atau gula pereduksi dengan gugus amina dengan melakukan perendaman, Sehingga sangat efektif untuk mencegah terjadinya perubahan derajat putih tepung Kadar Air Tepung Berdasarkan analisa ragam diketahui bahwa konsentrasi Natrium perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air tepung ubi jalar. Pada Gambar 2 terlihat bahwa konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) dan lama perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air pada tepung ubi jalar. Pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit diperoleh hasil yang paling besar yaitu 11.78%. Hasil yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 0 menit yaitu sebesar 7.8%.

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 68 Kadar air (%) 14 12 8 6 4 2 0 0 0.3 0.6 0.9 1.2 Konsentrasi Na-pirophosphate (gr) 1 2 Gambar 2 Pengaruh konsentrasi Natrium perendaman terhadap kadar air tepung ubi jalar (%). Terjadinya penurunan kadar air dari bahan segar kebahan berbentuk tepung, dikarenakan karena salah satu sifat air mudah hilang atau menguap saat berlangsungnya proses pemanasan atau pengeringan. Ditegaskan oleh Martoredjo (1984), air bebas secara fisika terikat dalam jaringan matrik bahan seperti membran sel, kapiler, serat dan sifat air ini sangat mudah hilang saat terjadinya proses pengeringan. Kadar Pati Tepung Berdasarkan analisa ragam diketahui bahwa konsentrasi. Natrium perendaman tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar pati tepung ubi jalar. Pada gambar terlihat bahwa konsentrasi Natrium perendaman tidak memberikan perbedan nyata terhadap kadar pati pada tepung ubi jalar. Hasil yang terbesar di peroleh pada konsentrasi 0.6 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 28.4%. Hasil yang paling rendah diperoleh pada konsentrasi 0 gr dengan lama perendaman 2 menit yaitu sebesar 26.66%.

Kajian Peran Bahan Pemutih Natrim..(Tjatoer Welasih dan Nur Hapsari) 69 kadar pati (%) 29 28. 28 27. 27 26. 26 2. 0 0.3 0.6 0.9 1.2 Konsentrasi Na-Piroposphat (gr) 1 2 Gambar 3 Pengaruh konsentrasi Natrium perendaman terhadap kadar pati tepung ubi jalar (%). Pati merupakan senyawa organik yang cukup tinggi jumlahnya pada ubi jalar. Menurut Wijandi (1976), Bahwa kandungan karbohidrat pada ubi jalar tergantung dari varietas dan umur panen berkisar antara 30 36%. Pati merupakan 64 72% kandungan karbohidrat. KESIMPULAN Perlakuan konsentrasi Natrium perendaman memberikan pengaruh nyata terhadap warna putih tepung ubi jalar dan kadar air. Pada konsentrasi 1,2 gr dengan lama perendaman 2 menit diperoleh hasil yang paling besar derajat putih yaitu 30 TCU dan kadar air 11.78%. Pada penelitian ini konsentrasi Natrium Piroposphate (Na 2 H 2 P 2 O 7 ) dan lama perendaman tidak memberikan perbedan nyata terhadap kadar pati pada tepung ubi jalar. DAFTAR PUSTAKA Austin G. T., Shereve s Chemical Process Industries, th edition, Mc Graw Hill Book Company, New york 1984. Antarlina, SS. 1977,. Karakteristik Ubi jalar Sebagai Bahan Tepung Pada Pembuatan Kue Cake. Prosiding Seminar Teknik Pangan. Haris. Robert s. and Karmas Endel, 1989. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan, ITB. Bandung. http://www.unmul.ic.id., Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman terhadap mutu tepung ubi Jalar. Kirk E. R. and Othmer D. F., Encyclopedia of Chemical Technology, 2 nd edition, john wiley & Sons, New York, 1961. Sudarmadji,S dkk.1989., Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.Liberty, Yogyakarta. Winarno, F.G., 1992, Kimia pangan dan Gizi, Gramedia Pusataka Utama, Jakarta.