Pemeriksaan. Tata cara pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. (Pasal 31 UU KUP)

dokumen-dokumen yang mirip
KementerianKeuangan RepublikIndonesia Direktorat Jenderal Pajak

2015, No Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan diubah sebagai berikut: 1. Kete

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

184/PMK.03/2015 PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEM

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.03/2015 TENTANG

Suwadi Widyaiswara Madya Pusdiklat Pajak

2011, No sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PMK.03/2013 TENTANG TATA C ARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENELITIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

2 memberikan kepastian hukum, perlu mengatur ketentuan mengenai tata cara pemeriksaan dan penelitian Pajak Bumi dan Bangunan; d. bahwa berdasarkan per

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

Pengertian & Tujuan Pemeriksaan

2 perpajakan yang terkait dengan Bea Meterai telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai; e. bahwa ketentuan mengenai tin

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 545/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan hal tersebut yang terbagi menjadi 3 (tiga) bagian pokok yaitu

BAGIAN 2 PENGERTIAN PEMBUKUAN/PENCATATAN

24 Maret STIE Widya Praja Tanah Grogot

PERPAJAKAN I KUASA & KONSULTAN PAJAK, PEMERIKSAAN, PENAGIHAN, RESTITUSI PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2012 T E N T A N G TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

ISTILAH-ISTILAH DALAM PEMERIKSAAN

KETENTUAN FORMAL PEMERIKSAAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 82/PMK.03/2011 TENTANG

smsi BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

Wajib Pajak mengubah data SPT saat Pemeriksaan atau Penyidikan Pajak?

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 82/PMK.03/2011 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 4TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH BUPATI CILACAP,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 10 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.4. Jenis Pemeriksaan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 016 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Makalah Pemeriksaan Pajak Page 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-49/PJ/2012 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.03/2012 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 47/PJ/2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Contribution from the person, to the goverment to defray the expenses

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG

POKOK-POKOK PERUBAHAN UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN. Oleh Bambang Kesit Accounting Department UII Yogyakarta 21 Juni 2010

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

PENUNJUK UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

SURAT EDARAN NOMOR SE-02/PJ/2017 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORITIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 65 TAHUN 2012

KETENTUAN FORMAL PEMERIKSAAN

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

BAB V PENUTUP. untuk Tujuan Lain. Kedua bentuk pemeriksaan ini pada dasarnya merupakan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak. (KPP) Pratama Jakarta Kemayoran

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYEGELAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN DIBIDANG PERPAJAKAN

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pengurangan, Penghapusan, dan Pembatalan

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

RINGKASAN KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

PER - 47/PJ/2009 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TERHADAP WAJIB PAJAK YANG DIDUGA

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pengajuan Keberatan

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut Soemitro dalam Waluyo (2008) adalah:

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

PENETAPAN DAN KETETAPAN

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENYEGELAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EFEKTIVITAS METODE AUDIT DALAM PEMERIKSAAN PAJAK UNTUK MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK DI KPP X. Oleh: Endys Aglinia Larasati ABSTRAK

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. (Pasal 29 UU KUP) Tata cara pemeriksaan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. (Pasal 31 UU KUP)

adalah serangkaian kegiatan: menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. 1 2 menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/ atau tujuanlain dalamrangka melaksanakan ketentuan peraturanperundangundanganperpajakan.

untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Jenis Pajak : satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak Masa/Tahun Pajak : satu atau beberapa Masa Pajak, BagianTahun Pajak atau Tahun Pajak dalam tahun-tahun lalumaupuntahun berjalan

Jenis Restitusi Pasal 17B UU KUP Selain Pasal 17B UU KUP Rutin Rutin Khusus a b c d e f g Kantor Lapangan Kantor Lapangan Lapangan PENENTUAN JENIS PEMERIKSAANNYA DIATUR OLEH DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Restitusi Pasal 17B UU KUP Dilakukan dengan pemeriksaan kantor dalam hal: 1 Laporan Keuangan Wajib Pajak untuk Tahun Pajak yang diperiksa diaudit oleh akuntan publik atau laporan keuangan salah satu Tahun Pajak dari 2 (dua) Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak yang diperiksa telah diaudit oleh akuntan publik, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian 2 Wajib Pajak tidak sedang dilakukan Bukti Permulaan, penyidikan atau penuntutan tindak pidana perpajakan, dan/atau Wajib Pajak dalam 5 (lima) tahun terakhir tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan

Kewajiban Pemeriksa 1. menyampaikan surat pemberitahuan pemeriksaan (pemeriksaan lapangan) atau surat panggilan (pemeriksaan kantor) kepada WajibPajak. 2. memperlihatkantanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah 3. Memperlihatkan Surat yang berisi perubahan Tim Pemeriksa Pajak kepada WP apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan; 4. Melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan penjelasan mengenai: alasan dan tujuan hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan ; hak Wajib Pajak untuk mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance dalam hal terdapat hasil yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil ; Kewajiban dari WP untuk memenuhi permintaan buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang akan dipinjam dari WP Kewajiban Pemeriksa Kewajiban Pemeriksa 5. menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib Pajak dalam bentuk berita acara hasil pertemuan; 6. menyampaikan SPHP 7. memberikan hak hadir kepada WP dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil pada waktu yang telah ditentukan; 8. Menyampaikan kuesioner pemeriksaan kepada Wajib Pajak 9. Melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dengan menyampaikan saran secara tertulis 10. mengembalikan buku atau catatan, dokumen yang dipinjam dari WP 11. merahasiakan kepada pihak lain yang tidak berhak segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan WP dalam rangka pemeriksaan

HakWajib Pajak 1. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah ; 2. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan surat pemberitahuan pemeriksaan sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan lapangan; 3. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan surat yang berisi perubahan tim Pemeriksa Pajak apabila susunan tim Pemeriksa mengalami perubahan; 4. meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan ; Hak WP Hak WP 5. menerima Surat Pemberitahuan Hasil ; 6. menghadiri Pembahasan Akhir Hasil pada waktu yang telah ditentukan; 7. mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance, dalam hal masih terdapat hasil yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil ; 8. memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian Kuesioner.

Wewenang Pemeriksa 1. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen 2. mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik; 3. memasuki dan memeriksa tempat atau ruang, yang diduga digunakan untuk menyimpan buku/catatan /dokumen/uang/barang 4. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran 5. melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak; 6. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak; 7. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan WP melalui kepala UP2 lapangan Kantor 1. Memanggil WP untuk datang ke kantor DJP 2. Melihat/ meminjam buku atau catatan, dokumen 3. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna kelancaran 4. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak 5. Meminjam kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik melalui Wajib Pajak 6. meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan WP melalui kepala UP2

Kewajiban Wajib Pajak 1. Memperlihatkan/meminjamkan buku, catatan, dokumen. 2. Memberi kesempatan pemeriksa untuk mengakses/mengunduh data elektronik 3. Memberi kesempatan pemeriksa untuk memasuki tempat/ruang yang patut diduga digunakan sebagai tempat menyimpan buku/catatan/dokumen/uang /barang. 4. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan 5. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP 6. Memberikan keterangan lisan/tertulis yang diperlukan Lapangan Kantor 1. Memenuhi panggilan untuk datang menghadiri pemeriksaan 2. Memperlihatkan/meminjamkan catatan/dokumen 3. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan 4. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP 5. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik 6. Memberikan lisan/tertulis yang diperlukan

PEMBETULAN SPT WP Membetulkan SPT dengan menyampaikan pernyataan tertulis Syarat, belum dilakukan: o Verifikasi dalam rangka menerbitkan skp; o ; atau o Bukti Permulaan. rugi atau lebih bayar TIDAK YA Pasal 5 sampai daluwarsa paling lama 2 (dua) tahun sebelum daluwarsa 14

SURAT PEMBERITAHUAN PEMERIKSAAN Pemberitahuan Lapangan Pemanggilan Wajib Pajak ( Kantor) Wajib diberitahukan kepada WP dapat disampaikan secara langsung kepada Wajib Pajak pada saat dimulainya Lapangan atau disampaikan melalui faksimili, pos dengan bukti pengiriman surat, atau jasa pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman dapat disampaikan kepada Wakil atau Kuasa WP; atau pihak yang mewakili (pegawai WP/ anggota keluarga yang telah dewasa dari WP/pihak lain yang dapat mewakili) dalam hal WP tidak berada ditempat disampaikan melalui faksimili, pos dengan bukti pengiriman surat, atau jasa pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman

Pemeriksa wajib melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak/ Wakil atau Kuasa WP untuk menjelaskan: alasan dan tujuan ; hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan ; hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance dalam hal terdapat hasil yang belum disepakati antara tim Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil. buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya, yang akan dipinjam dari Wajib Pajak Pertemuan Dengan Wajib Pajak Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak ditandatangani oleh tim Pemeriksa dan Wajib Pajak WP Menolak ttd Membuat catatan mengenai penolakan pada BA Pertemuan dianggap telah dilaksanakan

PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN PENGISIAN SPT Dirjen Pajak Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT Syarat: Kesadaran sendiri Laporan tertulis Wajib Pajak Sepanjang SPHP belum disampaikan tetap dilanjutkan Ditandatangani WP penghitungan kekurangan pajak dalam format SPT SSP Kurang Bayar SSP kenaikan sebesar 50% skp Catatan untuk SPT Masa PPN: PM yg tidak dilaporkan dalam SPT tidak dapat diperhitungkan dalam pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT Pasal 8 PP 74 2011

PENYIMPANAN DOKUMEN Buku, catatan, & dokumen dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yg dikelola secara elektronik atau secara program aplikasi online Dokumen dan/atau informasi tambahan untuk mendukung bahwa transaksi yg dilakukan dgn pihak yg mempunyai hubungan istimewa telah sesuai dgn prinsip kewajaran dan kelaziman usaha Pasal 10 PP 74 2011 dasar pembukuan/ pencatatan 10 tahun di Indonesia

KEWAJIBAN WAJIB PAJAK YANG DIPERIKSA Wajib Pajak OP dan Badan Memperlihatkan/meminjamkan buku atau catatan, dokumen memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan memberikan keterangan lain yg diperlukan paling lama 1 bulan sejak permintaan disampaikan TIDAK Pasal 11 menyampaikan SPHP Dirjen Pajak penghasilan kena pajaknya dapat dihitung secara jabatan memberikan hak hadir dalam Clossing Ps. 14 (5) UU PPh pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dalam proses keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi yang pada saat pemeriksaan belum diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga, pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya. (Pasal 26A ayat 4 UU KUP) Dokumen dari WP yg dipertimbangkan saat clossing terbatas pada peredaran usaha atau penghasilan bruto dokumen kredit pajak

Peminjaman Dokumen PEMERIKSAAN LAPANGAN: Dokumen yang diperlukan dan ditemukan pada saat pelaksanaan pemeriksaan dipinjam saat itu juga. PEMERIKSAAN KANTOR: Dokumen yang dibawa saat wajib pajak datang memenuhi panggilan Surat Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, & Dokumen (Dilampiri daftar dokumenygwajib dipinjamkan) Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catatan dan Dokumen Dokumen Belum dipinjamkan Harus dipenuhi WP dlm jangka waktu 1 bulan Data WP dikelola secara elektronik Minta Bantuan WP Minta Bantuan Tenaga Ahli Atas Biaya WP Surat Permintaan Bantuan Tenaga Ahli Dokumen WP berupa Fotokopi/Elektronik Surat Pernyataan bahwa Fotokopi/Elektronik sesuai aslinya

Dokumen Yang Dipinjam Pada Saat Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau dikuasai oleh Wajib Pajak, Wajib Pajak harus membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau dikuasai oleh Wajib Pajak Dalam hal buku, catatan, dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain perlu dilindungi kerahasiaannya, Wajib Pajak dapat mengajukan permintaan agar pelaksanaan dapat dilakukan di tempat Wajib Pajak dengan menyediakan ruangan khusus

Peminjaman Dokumen WP tidak atau hanya menyerahkan sebagian dari buku, catatan, dan dokumen yang wajib dipinjamkan Pemeriksa harus menentukan dapat tidaknya melakukan pengujian untuk menghitung penghasilan kena pajak Tidak dapat menghitung normal Dapat menghitung normal WP OP yg melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Penghasilan Kena Pajak dihitung secara jabatan Tindak Lanjut WP Badan Penghasilan Kena Pajak dihitung secara jabatan Pemeriksa Pajak dapat meminjam tambahan buku, catatan, dan/atau dokumen serta keterangan lain selain yang sudah dipinjam

Dokumen Yang Dipinjam Pada Saat Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau dikuasai oleh Wajib Pajak, Wajib Pajak harus membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diminta oleh Pemeriksa Pajak tidak dimiliki atau dikuasai oleh Wajib Pajak Dalam hal buku, catatan, dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain perlu dilindungi kerahasiaannya, Wajib Pajak dapat mengajukan permintaan agar pelaksanaan dapat dilakukan di tempat Wajib Pajak dengan menyediakan ruangan khusus

Penyegelan WP/Wakil/Kuasa tidak memberi kesempatan memasuki tempat atau ruang serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak, yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku, catatan, dan/atau dokumen Pemeriksa Pajak berwenang melakukan penyegelan untuk memperoleh atau mengamankan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik, dan benda-benda lain yang dapat memberi petunjuk tentang kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak yang diperiksa agar tidak dipindahkan, dihilangkan, dimusnahkan, diubah, dirusak, ditukar, atau dipalsukan Alasan Penyegelan WP/Wakil/Kuasa menolak memberi bantuan guna kelancaran WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan tidak ada pihak yang mempunyai kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak, sehingga diperlukan upaya pengamanan sebelum ditunda WP/Wakil/Kuasa tidak berada di tempat dan pihak yang mempunyai kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak menolak memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan

Pembukaan Segel Wajib Pajak telah memberi izin kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka atau memasuki tempat atau ruangan, barang bergerak atau tidak bergerak yang disegel, dan/atau telah memberi bantuan guna kelancaran berdasarkan pertimbangan Pemeriksa, penyegelan tidak diperlukan lagi terdapat permintaan dari penyidik yang sedang melakukan penyidikan tindak pidana Pembukaan segel harus dilakukan oleh Pemeriksa Pajak dengan disaksikan oleh 2 saksi Dalam hal tanda segel yang digunakan untuk melakukan penyegelan rusak atau hilang berita acara pembukaan segel yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak dan saksi Dalam hal saksi menolak menandatangani berita acara pembukaan segel, Pemeriksa Pajak membuat catatan tentang penolakan tersebut dalam berita acara pembukaan segel berita acara mengenai kerusakan atau kehilangan melaporkan kepada Kepolisian Negara Repulik Indonesia dibuat 2 (dua) rangkap dan rangkap kedua diserahkan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari WajibPajak yang diperiksa

Tindak Lanjut Penyegelan Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal penyegelan atau jangka waktu lain dengan mempertimbangkan tujuan penyegelan Wajib Pajak, wakil, atau kuasanya tetap tidak memberi izin untuk membuka atau memasuki tempat atau ruangan, barang bergerak atau tidak bergerak yang disegel, dan/atau tidak memberikan bantuan guna kelancaran Dapat dijadikan dasar untuk penetapan pajak secara jabatan atau usul pemeriksaan bukti permulaan Wajib Pajak dianggap menolak dilakukan menandatangani surat pernyataan penolakan menolak menandatangani Berita Acara Penolakan

Penolakan WP menolak untuk dilakukan pemeriksaan dalam hal: lapangan kantor WP menyatakan menolak untuk dilakukan termasuk menolak menerima Surat Pemberitahuan Lapangan WP memenuhi panggilan namun menolak dilakukan pemeriksaan Dapat dijadikan dasar untuk penetapan pajak secara jabatan atau diusulkan pemeriksaan bukti permulaan WP harus menandatangani Surat Pernyataan Penolakan WP tidak mau? Pemeriksa membuat BA Penolakan

Penolakan Lapangan ADA WP TIDAK ADA DITEMPAT Ada pihak yang dapat mewakili? TIDAK tetap dapat dilakukan Sebatas kewenangan dari pihak yg mewakili ditunda Penyegelan dilanjutkan Wajib Pajak Wakil/Kuasa TETAP TIDAK ADA Pemeriksa meminta Pegawai/ Anggota keluarga yg telah dewasa untuk membantu kelancaran Menolak membantu Surat Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Menolak lagi? BA Penolakan membantu Kelancaran Dapat dijadikan dasar untuk penetapan pajak secara jabatan atau usul pemeriksaan bukti permulaan

Penolakan Kantor 1 bulan sejak Surat Panggilan Dalam Rangka diterima, WP sama sekali tidak memenuhi panggilan dan surat tidak kempos BA Tidak Dipenuhinya Panggilan Oleh WP Dapat dijadikan dasar untuk penetapan pajak secara jabatan atau usul pemeriksaan bukti permulaan

PERMINTAAN DATA KEPADA PIHAK KE-3 Dirjen Pajak dapat meminta keterangan atau bukti Dalam pelaksanaan: PEMERIKSAAN, PEMERIKSAAN BUKPER, PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN, PENAGIHAN PAJAK, atau PROSES KEBERATAN pihak ketiga kewajiban merahasiakan ditiadakan berdasarkan permintaan secara tertulis dari Dirjen Pajak Menteri Keuangan kepada Gubernur Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang di bidang perbankan Pasal 54 69

Permintaan Keterangan dan/atau bukti Kepada pihak ketiga Pemeriksa Pajak melalui Kepala UP2, dapat meminta keterangan dan/atau bukti kepada pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 Undang- Undang KUP secara tertulis sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai tata cara permintaan keterangan kepada pihak ketiga

7 Hari 3 Hari SPHP Diterima WP Lamp Tanggapan Perpanjangan 3 Hari Undangan Pembahasan Jika Menolak Diberikan Catatan Tanggapan? T Y BA Tdk Disampaikannya Tanggapan Y Setuju? T T Hadir? Y Pernyataan Persetujuan BA Ketidakhadiran Risalah Hadir? T Y Risalah Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil I H P A sirs 13 Risalah Tim QA T Y 3 Hari Tim Quality Assurance Risalah Tim QA 3 Hari T Hadir? Y Panggilan

Dokumen yang dapat dipertimbangkan dalam Pembahasan Akhir Dalam hal terhadap Wajib Pajak dilakukan penetapan secara jabatan, buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang dapat dipertimbangkan oleh Pemeriksa Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil terbatas pada: penghitungan peredaran usaha atau penghasilan bruto dalam rangka penghitungan penghasilan secara jabatan kredit pajak sebagai pengurang Pajak Penghasilan Tim Penelaahan Sejawat Dengan Surat Tugas

PEMBATALAN SKP skp yg berdasarkan / Verifikasi yg dilaksanakan tanpa prosedur penyampaian SPHP atau SPHV PAHP atau PAHV dibatalkan Dirjen Pajak dgn Ps. 36 (1) d UU KUP dilanjutkan dgn melaksanakan prosedur yg belum dilaksanakan Catatan: Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP dilanjutkan dgn penerbitan: 1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum terlewati. 2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati. Pasal 13

PEMERIKSAAN YG DITANGGUHKAN TERKAIT PEMERIKSAAN BUKPER WP OP meninggal dunia Bukti Permulaan Ditangguhkan Tidak ditemukan bukper tindak pidana pajak Ps. 44A UU KUP Putusan Pengadilan Pengungkapan ketidakbenaran perbuatan Ps 8 (3) UU KUP Pasal 44B UU KUP dilanjutkan dihentikan diterbitkan SKPKB Ps 13A UU KUP terdapat data lain Pasal 12 PP 74 2011

Tujuan Lain 1. pemberian NPWP secara jabatan selain verifikasi; 2. penghapusan NPWP selain verifikasi; 3. pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak selain verifikasi; 4. Wajib Pajak mengajukan keberatan; 5. pengumpulan bahan guna menyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto; 6. pencocokan data dan/atau alat keterangan; 7. penentuan WajibPajak berlokasi di daerah terpencil; 8. penentuan satu atau lebih tempatterutang PPN; 9. pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak; 10.penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjangjangka waktu kompensasi kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas perpajakan; 11.memenuhi permintaan informasi dari negara mitra P3B

Wakil Wajib Pajak Pasal 32 (1) KUP, Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, Wajib Pajak diwakili dalam hal : a. badan oleh pengurus; b. badan yang dinyatakan pailit oleh kurator; c. badan dalam pembubaran oleh orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan pemberesan; d. badan dalam likuidasi oleh likuidator; e. suatu warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli warisnya, pelaksana wasiatnya atau yang mengurus harta peninggalannya; atau f. anak yang belum dewasa atau orang yang berada dalam pengampuan oleh wali atau pengampunya. Termasuk dalam pengertian pengurus : (Ps. 32 ayat 4 dan penjelasannya) orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam menjalankan perusahaan. berwenang menandatangani kontrak dengan pihak ketiga, menandatangani cek, dan sebagainya walaupun orang tersebut tidak tercantum namanya dalam susunan pengurus yang tertera dalam akte pendirian maupun akte perubahan komisaris dan pernegang saham mayoritas atau pengendali. Persyaratan serta pelaksanaan hak dan kewajiban kuasa diatur dengan atau berdasarkan PMK 22/PMK.03/2008

KUASA WAJIB PAJAK (1) Wajib Pajak Surat Kuasa Khusus memuat: a. Nama, alamat, ttd di atas materai & NPWP Pemberi Kuasa b. Nama, alamat, ttd & NPWP penerima kuasa c. Hak dan/atau kewajiban perpajakan yang dikuasakan Kuasa konsultan pajak bukan konsultan pajak Syarat: a. Menguasai peraturan perpajakan b. Memiliki surat kuasa khusus c. Memiliki NPWP d. Menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak terakhir e. Tidak pernah dipidana di bidang perpajakan Pasal 49 65

KUASA WAJIB PAJAK (2) KUASA tidak dapat melimpahkan kuasa kepada orang lain surat penunjukan orang lain/ karyawannya menyampaikan dokumen perpajakan tertentu menerima dokumen perpajakan tertentu kepada pegawai DJP dari pegawai DJP Pasal 50 menyerahkan surat penunjukan 66

KUASA WAJIB PAJAK (2) kuasa hanya mempunyai hak dan/atau kewajiban perpajakan sesuai dengan surat kuasa khusus wajib mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan tidak dapat melaksanakan hak dan/atau kewajiban yang dikuasakan, bila: melanggar ketentuan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan Pasal 51 menghalang-halangi pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya 67

Wakil dan Kuasa WP (PMK-22/KMK.03/2008 ; SE-16/PJ./2008) Penerima Kuasa tidak dapat melimpahkan kuasa yang diterima dari Wajib Pajak kepada orang lain. Dapat menunjuk orang lain atau karyawannya terbatas untuk menyampaikan dokumen dokumen dan/atau menerima dokumen-dokumen perpajakan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajiban perpajakan tertentu yang dikuasakan. Mempunyai hak dan/atau kewajiban yang sama dengan Wajib Pajak; Hak dan/atau kewajiban terbatas sebagaimana tercantum dalam suratkuasa khusus; Surat kuasa mengikuti tata cara PMK