BAB I PENDAHULUAN. Ruang publik sebagai sarana umum menjadi kebutuhan yang cukup vital

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN RUANG PUBLIK KAMPUS UPI BERDASARKAN AKTIVITAS MAHASISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.2 Variabel Penelitian, Fokus Penelitian, Alur Berfikir Variabel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lebih sering menghabiskan hari-harinya dengan melakukan

DATTA SAGALA WIDYA PRASONGKO, 2016 PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM SIRKULASI GEDUNG FPTK UPI

PENANDAAN TERITORI DAN INVASINYA TERHADAP RUANG PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Studio gambar adalah merupakan salah satu sarana ilmu pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia Klaim terhadap ruang..., Maya Sita, FT UI, 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMANFAATAN RUANG PUBLIK DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PENGHUNI RUMAH SUSUN KOPASSUS DI CIJANTUNG

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan ini merupakan suatu paparan mengenai hal hal yang

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Ide dan gagasan gagasan perancangan integrasi pasar tradisional

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Hal ini terbukti dari berbagai macam penemuan yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang direncanakan pada proses perancangan. Hubungan yang. menjaga terlaksananya aspek fungsional (mengakomodasi kegiaan).

BAB I PENDAHULUAN. 1981). Kondisi dualistik pada kawasan perkotaan di gambarkan dengan adanya

2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT

PKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Umum Yogyakarta: Studi Perpustakaan di Masa Depan. dengan Penekanan pada Fleksibilitas Ruang

PENGANTAR BANGUNAN BERTINGKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam suatu perkembangan bangsa. Oleh karena itu, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur merupakan salah satu jurusan yang

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan

manusia dengan sesamanya ataupun dengan lingkungan fisiknya. Di sisi lain,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.

GEDUNG PAMERAN SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

PEREMAJAAN PEMUKIMAN RW 05 KELURAHAN KARET TENGSIN JAKARTA PUSAT MENJADI RUMAH SUSUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

Pekerjaan Plat Lantai dan Instalasi Pipa Listrik pada Vihara Cinta Kasih Palembang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

Windrayana Raditya, I Wyn ( ) Seminar Tugas Akhir KBA (Alur Desain) BAB PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

BAB I PENDAHULUAN. Masanung.staff.uns.ac.id/2009/04/28/ruang-publik/

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Yogyakarta dan Predikatnya Sebagai Kota Pelajar

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode penyajian hasil analisis data.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB 2 DESKRIPSI TEMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ruang terbuka publik merupakan salah satu fasilitas yang dibutuhkan kota.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan tridarma yang meliputi pendidikan, penelitian, dan

PERENCANAAN BANGUNAN INFRAKSTRUKTUR PENDIDIKAN (GAZEBO) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang tidak perlu merumuskan hipotesis. Data yang telah

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Melalui penglihatan seseorang dapat menerima informasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Terletak di kota Bandung yang merupakan ibu kota propinsi Jawa Barat.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Latar belakang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan Konsep Defensible Space Pada Hunian Vertikal

SEKOLAH TINGGI DESAIN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan Hakim (19 91) dimana ruang terbuka merupakan elemen

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Alfitrah Subuh Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 1

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dominan berupa tampilan gedung-gedung yang merupakan karya arsitektur dan

BAB IV ANALISIS. Diagram 6 : skema hubungan fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa dituntut kreatif, inovatif dan berperan aktif dalam berinteraksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PURI TERAPI KECANTIKAN DAN KEBUGARAN NATURAL DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. individu yang belajar di Perguruan Tinggi. Setelah menyelesaikan studinya di

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang digunakan dalam

Pekerjaan Sosial PB :

Perancangan Perpustakaan Umum dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri

EFEKTIFITAS RUANG PUBLIK DALAM RUMAH SUSUN DI KOTA MAKASSAR The Effectiveness of Enclosed Public Space in Rental Apartments

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. lulus sebagai Sarjana Strata 1 (S1) salah satu syarat yang harus dipenuhi

LAPORAN PENELITIAN SETING PRILAKU PENGUNJUNG DI TAMAN NOSTALGIA KUPANG. Oleh I Kadek Mardika

TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN LAUT DI TAHUNA (Arsitektur Perilaku)

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ruang publik sebagai sarana umum menjadi kebutuhan yang cukup vital dan mendasar dalam memfasilitasi interaksi antar manusia. Respon seseorang terhadap lingkungannya bergantung pada bagaimana individu yang bersangkutan memersepsi lingkungannya. Salah satu hal yang dipersepsi manusia tentang lingkungannya adalah ruang di sekitarnya. Aspek sosialnya adalah bagaimana manusia berbagi dan membagi ruang dengan sesamanya, baik pada ruang natural maupun ruang buatan. Menurut Maslow, salah satu kebutuhan dasar manusia adalah love and belonging yang merupakan kebutuhan pengakuan identitas baik secara pribadi maupun kelompok. Dalam memenuhi kebutuhan sosialnya manusia akan berperilaku sosial dalam lingkungannya, berdasarkan tempat terjadinya aktivitas hal ini dapat diamati dari fenomena-fenomena yang terjadi antara suatu perilaku dengan lingkungannya, baik dalam aktivitas antar individu maupun antar kelompok. Fasilitas ekstrakulikuler seperti PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) ataupun ruang himpunan berfungsi menyediakan ruang untuk memfasilitasi kegiatan organisasi mahasiswa, beberapa fasilitas umum lainnya seperti sarana olahraga, kantin, dan taman juga menjadi tempat aktivitas sosial sivitas kampus. Dalam lingkup fakultas, terdapat banyak pembagian ruang yang dapat diamati. Secara formal, ruang program studi di tingkat jurusan berfungsi sebagai ruang 1

2 administrasi, begitu juga ruang dosen, ruang rapat dosen, perpustakaan, dan lainlain. Fasilitas-fasilitas tersebut memiliki fungsi spesifik berdasarkan kebutuhan aktifitasnya. Demikian juga pada ruang publik, ruang yang memiliki fungsi publik pada prinsipnya adalah ruang yang terbuka untuk umum dan dapat diakses oleh setiap orang. Ruang publik dalam suatu desain dan perancangan akan menjadi bagian dari seluruh aspek fungsional yang bertujuan mengakomodasi aktifitas yang terjadi di dalamnya. Pada suatu ruang buatan yakni bangunan, idealnya ruang publik tidak menjadi ruang sisa, namun integral dengan kebutuhan fungsional secara keseluruhan. Dalam hal ini aspek organisasi ruang juga dapat mempengaruhi organisasi sosial yang dibentuk, maka hubungan atara aktivitas penggunaan ruang, khususnya ruang publik dengan aktifitas yang terbentuk sesudahnya menjadi penting. Dalam Psikologi Arsitektur, Deddy Halim mengungkapkan bahwa teritori yang belum jelas terbentuk atau dalam perebutan dapat memicu terjadinya agresi (konflik teritori). Sedangkan batasan-batasan teritori yang jelas akan lebih mampu menciptakan stabilitas dan mengurangi konflik antar kelompok manusia (O Neal & Mc Donald, 1976). Pada penggunaan ruang publik sering terjadi pergeseran fungsi akibat ambiguitas dari status suatu teritori. Misalnya teritori publik yang dipersepsi sebagai teritori sekunder, yakni ruang koridor yang dijadikan sebagai tempat berdiskusi kelompok atau dijadikan sebagai ruang tunggu hingga dapat mengganggu pengguna jalan.

3 Ruang publik yang dimaksud pada kajian ini adalah ruang publik yang berada di FPTK UPI yaitu; lobby, koridor, plaza, dan gazebo. Dalam penggunaannya, misalnya lobby yang dirancang sebagai ruang penerima atau ruang transisi utama yang memisahkan antara bagian luar dan dalam bangunan, lobby berfungsi sebagai ruang penerima yang mengarahkan pengunjung ke fungsi lain dari bangunan yang dituju. Misalnya untuk menuju ruangan kelas, mahasiswa akan melalui lobby terlebih dahulu. Di sisi lain, pada dasarnya lobby juga dapat berfungsi sebagai ruang tunggu atau ruang duduk, sekalipun tidak disediakan tempat duduk. Karena persepsi pengguna terhadap lobby adalah sebagai teritori publik, siapa saja diperkenankan mengakses lobby, termasuk sebagai ruang tunggu. Akibatnya, sekalipun pada lobby FPTK tidak disediakan tempat duduk, mahasiswa akan tetap memaksakan diri duduk di lantai atau di tangga. Hal ini dapat terjadi baik disebabkan oleh faktor ruang, perilaku mahasiswa, maupun faktor pengawasan yang ada. Deddy Halim (2005) dalam Psikologi Arsitektur mengatakan, Arsitek harus memberi kejelasan status teritori yang dihasilkan dan tidak boleh ada keambiguan. Hal ini menuntut kejelasan status teritori pada lobby FPTK yang perlu diperkuat misalnya dengan menambahkan tempat duduk atau dengan mempertegas fungsi suatu teritori dengan memberi batasan behavior setting. Bangunan FPTK merupakan produk arsitektur yang mewadahi aktivitas pendidikan, serta aktivitas lain yang berlangsung di dalamnya. Dalam konteks ini adalah bagaimana suatu ruang dapat merespon kebutuhan mahasiswa dan

4 bagaimana respon mahasiswa terhadap ruang yang ada. Dengan kata lain faktor akomodasi pada bangunan akan tarik menarik dengan faktor adaptasi pengguna. Kajian dalam penelitian ini dilakukan dalam lingkup pendekatan psikologis para pengguna, proses sosial yang terbentuk, termasuk unsur-unsur perilaku manusia yang dapat diamati melalui sisi teritorialitas para pengguna. Dari hasil kajian ini, diharapkan dapat diperoleh informasi yang dapat membantu meningkatkan respon atas kebutuhan fasilitas yang lebih tanggap serta akomodatif terhadap aktivitas yang membutuhkan ruang publik. Aktivitas mahasiswa di ruang publik terjadi melalui suatu proses sosial atau proses interaksi antar mahasiswa, terjadinya hal tersebut juga dapat sangat dipengaruhi oleh akomodasi atas fasilitas yang ada, dalam prosesnya keterbatasan akomodasi akan dipenuhi oleh proses adaptasi dengan kegiatan atau penggunaan yang menyesuaikan dengan fasilitas yang ada. Sehubungan dengan hal tersebut, penggunaan ruang publik yang tidak sesuai dengan fungsi utamanya dapat dipengaruhi oleh faktor individu mahasiswa sebagai pengguna maupun faktor tata ruang atau fasilitas yang tersedia. Terdapat banyak faktor yang dapat digunakan sebagai dasar pengamatan serta penilaian pada penggunaan ruang publik di FPTK UPI. Berdasarkan subjek utama penelitian yakni mahasiswa, penelitian ini akan membahas permasalahan dari sisi aktivitas mahasiswa di ruang publik yang sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang tersedia.

5 1.2 Pertanyaan Penelitian Permasalahan umum yang menjadi inti pembahasan adalah bagaimanakah penggunaan ruang publik di FPTK oleh mahasiswa? Pembahasan pada penelitian ini akan dikembangkan berdasarkan pada beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah fungsi ruang publik di FPTK? 2. Bagaimanakah kondisi ruang publik di FPTK? 3. Apa sajakah aktifitas mahasiswa yang dilakukan pada ruang publik FPTK? 4. Aktivitas mahasiswa apa sajakah yang membutuhkan fasilitas ruang publik? 5. Bagaimanakah kecenderungan pemanfaatan ruang publik di FPTK oleh mahasiswa? 6. Pada waktu apa sajakah mahasiswa menggunakan ruang publik? 7. Ruang publik manakah yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa untuk beraktivitas? 8. Apakah yang dilakukan mahasiswa untuk memanfaatkan ruang publik? 9. Apakah aktivitas mahasiswa di ruang publik membentuk pola perilaku tertentu? 10. Apakah kegiatan belajar seperti mengerjakan tugas termasuk dalam aktivitas yang dilakukan mahasiswa di ruang publik? 1.3 Pembatasan Studi Karena sifat permasalahan yang bersifat umum, penelitian ini dibatasi dalam lingkup fakultas, yakni pada ruang publik di FPTK. Ruang publik yang dimaksud dalam penelitian ini antara lain lobby, koridor, plaza, dan gazebo. Penelitian difokuskan pada aktivitas mahasiswa yang terjadi di ruang-ruang tersebut.

6 1.4 Penjelasan Istilah dalam Judul Penelitian ini dimaksudkan untuk mendalami, menelaah, dan mengkaji aktivitas yang terjadi selama mahasiswa menggunakan fasilitas ruang publik FPTK. Judul penelitian yang akan diajukan adalah: Kajian Penggunaan Ruang Publik FPTK UPI sebagai Tempat Aktivitas Mahasiswa. Berikut penjelasan istilah dalam judul: 1. Kajian adalah penyelidikan (bersifat mendalam); penelaahan; hasil dari proses pengkajian; eksplorasi (KBBI). 2. Ruang Publik adalah area atau tempat yang terbuka dan dapat diakses oleh semua orang, tanpa dibatasi jender, suku, etnis, usia, maupun level sosial-ekonomi. (Wikipedia) 3. Ruang Publik FPTK dalam penelitian ini adalah lobby, kantin, koridor dan gazebo pada lantai 1 FPTK 4. Yang dimaksud dengan Aktivitas Mahasiswa dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa baik secara individual ataupun kelompok, dan dalam pelaksanaannya dapat bersifat akademik, non-akademik, maupun ekstrakulikuler. 1.5 Tujuan Penelitian Permasalahan umum yang menjadi tujuan pembahasan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan ruang publik di FPTK oleh mahasiswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui fungsi ruang publik di FPTK. 2. Mengetahui kondisi ruang publik di FPTK. 3. Mengetahui aktifitas mahasiswa yang dilakukan pada ruang publik.

7 4. Mengetahui aktivitas mahasiswa apa sajakah yang membutuhkan fasilitas ruang publik. 5. Mengetahui kecenderungan pemanfaatan ruang publik di FPTK. 6. Mengetahui pada ada waktu apa sajakah mahasiswa menggunkan ruang publik. 7. Mengetahui ruang publik manakah yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa untuk beraktivitas. 8. Mengetahui cara yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memanfaatkan ruang publik. 9. Mengetahui apakah aktivitas mahasiswa di ruang publik membentuk pola perilaku tertentu. 10. Mengetahui apakah mahasiswa melakukan kegiatan belajar seperti mengerjakan tugas di ruang publik FPTK. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana dan masukan untuk peningkatan efektifitas baik dalam pra- maupun pasca perancangan di dunia Arsitektur, khususnya pembahasan mengenai ruang publik dari sudut pandang perilaku manusia. Sebagai literatur akademik, kajian deskripsi yang bersifat evaluatif pada ruang publik FPTK ini juga diharapkan menjadi referensi serta memicu adanya pengembangan pada penelitian-penelitian tentang ruang publik berikutnya. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh: 1. Bagi pengguna (civitas), hasil dari penelitian ini berfungsi untuk mendorong peningkatan kenyamanan maupun kualitas ruang publik yang ada. 2. Bagi pengelola bangunan, sebagai bahan masukan untuk pengembangan fasilitas khususnya pada ruang publik. 3. Bagi peneliti berikutnya, hasil dari penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan ataupun referensi penelitian ruang publik FPTK UPI.