PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.

PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

PENGARUH PROGRAM BERMAIN TERHADAP RESPON PENERIMAAN PEMBERIAN OBAT PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN PUZZLE DENGAN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD 45 KUNINGAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN.

TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIAPRASEKOLAH SELAMA HOSPITALISASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

TINGKAT NYERI ANAK USIA 7-13 TAHUN SAAT DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS DI RSUD KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).


Hubungan Antara Peran Orang Tua 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan. merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa

Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) ABSTRAK ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK

JURNAL ARIF FIRMANTO J. ATISINA NIM :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MARTHA AYU RACHMADANI

DAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN. Widiawati, Suyami.

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TODDLER

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF SELAMA HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI

PENGARUH INTERVENSI MUSIK KLASIK MOZART DIBANDING MUSIK INSTRUMENTAL POP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DENTAL PASIEN ODONTEKTOMI

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. anak (Morbidity Rate) di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasiolnal

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

HUBUNGAN PENERAPAN ATRAUMATIC CARE DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

KENDALI STRES MENGHADAPI HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA- SEKOLAH MELALUI TERAPI MEWARNAI

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

PENGARUH TERAPI NON FARMAKOLOGIS TERHADAP RESPON NYERI ANAK DENGAN PROSEDUR INFUS DI RSUD HM RYACUDU TAHUN 2010

HUBUNGAN PENDAMPINGAN ORANG TUA DENGAN KECEMASAN PADA ANAK SAAT PENGAMBILAN DARAH DI RUANGAN ANAK RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA

PENGARUH TERAPI BERMAIN ROLE PLAY TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH SAAT PEMBERIAN OBAT ORAL DI RSUD TUGUREJO SREMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya

TERAPI BERMAIN MENDONGENG DAPAT MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI

PENGGUNAAN BIDAI INFUS BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ADAPTIF ANAK

PENGARUH DONGENG TERHADAP PERUBAHAN GANGGUAN TIDUR ANAK USIA PRASEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN

AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TEMPERAMEN PADA ANAK USIA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG

Emi Agustina 1, Artie Puspita 2 1 Dosen Akademi Keperawatan Pamenang 2 Perawat RSUD Pare ABSTRAK

KECEMASAN ANAK USIA 3-6 TAHUN DENGAN HOSPITALISASI PRE DAN POST PEMBERIAN TERAPI BERMAIN

PENGARUH TERAPI BERMAIN DENGAN TEKNIK BERCERITA TERHADAP KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) RSU SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

I. PENDAHULUAN Hospitalisasi sering kali menjadi krisis pertama yang harus dihadapi anak. Anak- anak, terutama selama tahun-tahun awal, sangat

EFEKTIVITAS IRIGASI LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NORMAL SALIN YANG DI HANGATKAN TERHADAP NYERI LUKA TRAUMA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA

PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI DAN ORIGAMI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN SEBAGAI EFEK HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD

FLORENTIANUS TAT 1, SELFIANA A. SING 2. Abstract

PENGARUH STORY TELLING TERHADAP TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RSUD KOTA BEKASI 2012 JURNAL

Ika Mega Larasati¹, Aida Rusmariana². ABSTRAK

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh karena anak tidak memahami mengapa harus dirawat,

Media Ilmu Kesehatan Vol. 1, No. 3, Desember 2012 MENGGAMBAR DAN MEWARNAI MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG DIRAWAT. Widiyono 1, Atik Badi ah 2

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

EFEKTIFITAS LINGKUNGAN TERAPETIK TERHADAP REAKSI HOSPITALISASI PADA ANAK

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai

KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN

Fricilia Euklesia Wowiling Amatus Yudi Ismanto Abram Babakal

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

Mutia Yusuf, Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kondisi Psikologis 149

BAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%),

HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.

SKRIPSI. Oleh : MUTIARA SIBURIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

UPAYA MENURUNKAN TINGKAT STRES HOSPITALISASI DENGAN AKTIFITAS MEWARNAI GAMBAR PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI RUANG ANGGREK RSUD GAMBIRAN KEDIRI

Transkripsi:

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telpgorejo Semarang, **) Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Unimus Semarang, ***) Dosen program Studi Sistem Informasi Stmik Provisi ABSTRAK Penyakit dan hospitalisasi seringkali menjadi krisis pertama yang harus dihadapi anak. Pengambilan sampel darah merupakan salah satu prosedur invasif yang sering dilakukan pada anak yang mengalami hospitalisasi dan dapat mengakibatkan rasa nyeri. Terapi bercerita adalah salah satu tehnik distraksi untuk mengurangi rasa nyeri pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai apakah ada pengaruh dari terapi bercerita terhadap skala nyeri pada anak usia prasekolah selama tindakan pengambilan sampel darah di ruang rawat inap RSUD Tugurejo Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan analisa yang digunakan adalah uji t independent non parametrik Mann-Whitney U test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara terapi bercerita terhadap skala nyeri anak selama tindakan pengambilan sampel darah (ρ value =,3;α =,5). Peneliti selanjutnya diharapkan dapat dilakukan terapi model lainnya untuk mengurangi rasa nyeri pada tindakan invasif seperti pengambilan sampel darah. Kata kunci : terapi bercerita, skala nyeri anak prasekolah, pengambilan sampel darah Daftar pustaka : 31 (21-211) ABSTRACT Disease and hospitalization are often the first crisis that must be faced by child. Blood sampling is one of the frequently performed invasive procedure in children who experienced hospitalization and can result in pain. Storytelling therapy is one distraction techniques to reduce pain in children. Purpose of this study is to get an idea of whether there is the effect of therapy on the pain scale storytelling to preschoolers during blood sampling action in the inpatient unit in RSUD Tugurejo Semarang. This research is an experimental study, were divided into 2 groups : the treatment group and the control group and the analysis used is the t independent non parametric Mann Whitney U test. The result showed that there was a significant relationship between storytelling therapy against pain scale measure children during blood sampling (ρ value =,3;α =,5 ). Further research was expected to do other models of therapy to reduce pain invasive measures such as blood sampling. Keyword : storytelling, pain scale preschoolers, blood sampling Bibliography : 31 (21-211)

PENDAHULUAN Dunia anak adalah dunia bermain. Anak adalah individu unik dan aset bangsa utama yang sebagian besar nya adalah bermain (Supartini, 24). Melalui kegiatan bermain, semua aspek perkembangan anak ditumbuhkan sehingga anak akan menjadi lebih sehat sekaligus cerdas. Saat bermain anak akan mempelajari banyak hal penting. Sebagai contoh, dengan bermain bersama teman, anak akan lebih terasah rasa empatinya, mereka juga bisa mengatasi penolakan dan dominasi, serta bisa mengelola emosi. Anak akan bermain dengan menggunakan seluruh emosinya, perasaannya, dan pikirannya. Kesenangan merupakan salah satu elemen pokok dalam bermain. Anak akan terus bermain sepanjang tersebut menghiburnya. Pada saat mereka bosan, mereka akan berhenti bermain (Adriana,211). Penyakit dan hospitalisasi seringkali menjadi krisis pertama yang harus dihadapi anak. Anak-anak, terutama selama tahun-tahun awal, sangat rentan terhadap krisis penyakit dan hospitalisasi karena stres akibat perubahan dari keadaan sehat biasa dan rutinitas lingkungan, dan anak memiliki jumlah mekanisme koping yang terbatas untuk menyelesaikan stressor. Stessor utama dari hospitalisasi antara lain adalah perpisahan, kehilangan kendali, cedera tubuh, dan nyeri. Reaksi anak terhadap krisis-krisis tersebut dipengaruhi oleh usia perkembangan mereka, pengalaman sebelumya dengan penyakit, perpisahan atau hospitalisasi, keterampilan koping yang mereka miliki dan dapatkan, keparahan diagnosis, sistem pendukung yang ada (Wong, 28, hlm.259). Nyeri adalah suatu keadaan individu mengalami dan melaporkan adanya rasa tidak nyaman yang berat atau perasaan tidak menyenangkan (Carpenito, 28). Anak sering kali merasakan nyeri dalam tingkat yang tidak dapat ditoleransi selama dirawat dirumah sakit. Anak umumnya lebih jarang mendapat analgesik ketimbang orang dewasa dalam kegawatdaruratan. Bila analgesik yang diberikan tidak mencukupi, anak dan neonatus sering merasa lebih stress dalam menjalani prosedur-prosedur berikutnya (Schneeweiss, 211). Nyeri apabila tidak diatasi membuat anak cenderung tidak kooperatif atau menolak prosedur tindakan sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan. Karena itu prinsip atraumatik care dalam merawat anak sakit sangat diutamakan. Salah satu penerapan prinsip keperawatan atraumatik care adalah meminimalkan rasa nyeri, yang dapat dilaksanakan dengan tehnik non farmakologis seperti distraksi. Tehnik distraksi sangat efektif digunakan untuk mengalihkan rasa nyeri pada anak, yang salah satu bentuknya adalah dengan cara tehnik bercerita (Champhell&don, 21, dalam Tri hartati, 28, 4). Melalui cerita, emosi anak selain perlu disalurkan juga dilatih, emosi dapat diajakmengarungi berbagai perasaan manusia. Anak dapat dididik untuk menghayati kesedihan, kemalangan, derita nestapa, anak dapat juga diajak untuk berbagai kegembiraan, kebahagiaan, keberuntungan, dan keceriaan. Melalui cerita perasaan atau emosi dapat dilatih untuk merasakan dan menghayati berbagai peran dalam kehidupan, dengan bercerita, anak melepaskan ketakutan, kecemasan, rasa nyeri terhadap penyakit, mengekspresikan kemarahan dan permusuhan. Bercerita merupakan cara koping yang paling baik untuk mengalihkan rasa nyeri pada anak terhadap penyakitnya (Sudarmadji, dkk, 21). Berdasarkan hal-hal tersebut diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pengaruh terapi bercerita terhadap nyeri pada anak selama tindakan pengambian sampel darah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh terapi bercerita terhadap nyeri pada anak usia prasekolah selama tindakan pengambilan sampel darah.

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Quasy experimental design, desain penelitian ini adalah posttest only control group design. Tujuannya adalah untuk menganalisa pengaruh terapi bercerita terhadap nyeri pada anak usia prasekolah. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien anak prasekolah 3-5 tahun yang berada di ruang Melati RSUD Tugurejo Semarang. Pengambilan sampel ini menggunakan tehnik purposif sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan maret april 213. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi skala nyeri wajah. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi variabel yang diteliti yaitu pengaruh terapi bercerita terhadap skala nyeri anak selama pengambilan sampel darah. Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel untuk mengetahui pengaruh terapi bercerita terhadap skala nyeri anak selama pengambilan sampel darah. Uji statistik yang digunakan adalah independent sample t-test. Hasil analisa diperoleh jika p value.5 maka Ho ditolak dan sebaliknya. HASIL PENELITIAN 1. Univariat a. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Perlakuan Kontrol Jumlah % Jumlah % Perempan 53,3 46,7 Laki-laki 7 46,7 8 53,3 Total 15 1% 15 1% Berdasarkan tabel 1, di atas diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 8 (53,3%) responden untuk kelompok perlakuan sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 8 (53,3%) responden. b. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur Umur Perlakuan Kontrol Jumlah % Jumlah % 3 tahun 5 33,3 5 33,3 3,5 tahun 2 13,3 2 13,3 4 tahun 3 2, 5 33,3 4,5 tahun 1 6,7, 6 tahun 3 2, 2 13,3 5 tahun 1 6,7 1 6,7 Total 15 1% 15 1% Mean 3,87 3,97 Median 4, 4, Modus 3, 3, Standar deviasi,89,95 Berdasarkan tabel 5.2. di atas diperoleh hasil bahwa rata-rata umur responden untuk kelompok perlakuan adalah 3,87 responden sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata 3,97 responden. c. Skala nyeri sebelum perlakuan Nyeri Kontrol Perlakuan Jumlah Frekuensi Jumlah Frekuensi Tidak sakit Sedikit sakit Mengganggu Menganggu 7 46,7 5 33,3 Sangat menganggu Tak 8 53,3 1 66,7 tertahankan Total 15 1 15 1 Mean 7,6 7,33 Median 8, 8, Modus 8, 8, Standar deviasi 1,93,97 Berdasarkan tabel 5.3. di atas maka dapat diketahui bahwa rata-rata responden pada kelompok kontrol sebanyak 7,6 sedangkan pada kelompok perlakuan rata-rata 7,33. d. Skala nyeri setelah perlakuan Rasa nyeri Tidak sakit Sedikit sakit Agak menngganggu Mengganggu Sangat mengganggu Tak tertahankan Kontrol Perlakuan Jumlah Frekuensi Jumlah Frekuensi 1 6,7 8 53,5 7 46,7 6 4, 7 46,7 Total 15 1 15 1 Mean 4,8 3,6 Median 4, 2, Modus 4, 2, Standar deviasi 1,26 1,27 1 6,7

Berdasarkan tabel 5.4. di atas maka dapat diketahui bahwa setelah diberikan perlakuan pada kelompok perlakuan itu berupa terapi bercerita, diperoleh hasil bahwa rata-rata pada kelompok kontrol sebanyak 4,8 sedangkan pada kelompok perlakuan sebanyak 3,6. 2. Analisa Bivariat Berdasarkan hasil tabulasi silang pengaruh terapi bercerita terhadap skala nyeri pada anak usia prasekolah selama tindakan pengambilan sampel darah di RSUD Tugurejo Semarang diperoleh hasil sebagai berikut. Post Test Tabel pengaruh terapi bercerita terhadap skala nyeri pada anak usia prasekolah selama tindakan pengambilan sampel darah di RSUD Tugurejo Semarang Mean Sum of Kelompok N Rank Ranks Kontrol 15 2.17 32.5 Eksperimen 15 1.83 162.5 Total 3 Dari tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa responden pada kelompok kontrol diperoleh mean rank sebesar 2,17 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok eksperimen dengan mean rank sebesar 1,83. Hal ini memberikan gambaran bahwa tingkat nyeri pada kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan nyeri pada kelompok kontrol. Hasil uji statistik dengan menggunakan Mann-Whitney Test yang dilakukan terhadap pengaruh terapi bercerita terhadap nyeri pada anak usia prasekolah selama tindakan pengambilan sampel darah di RSUD Tugurejo Semarang, didapatkan hasil nilai Mann-Whitney Test sebesar 42,5 dengan p value sebesar,3. Dasar pengambilan keputusan ini adalah jika p value kurang dari.5 maka Ha diterima yaitu ada perbedaan antara kedua kelompok (Dahlan, 24:27). Karena nilai p value lebih kecil dari.5 dengan demikian Ha diterima, yang berarti ada pengaruh terapi bercerita terhadap nyeri pada anak usia prasekolah selama tindakan pengambilan sampel darah di RSUD Tugurejo Semarang. SIMPULAN 1. Sebagian besar responden pada kelompok kontrol sebanyak 8 responden mengalami nyeri yang sangat mengganggu sebanyak 8 (53,3%) responden sedangkan pada kelompok perlakuan sebanyak 1 (66,7%) responden juga mengalami rasa nyeri yang sangat mengganggu. 2. Setelah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi itu berupa terapi bercerita, diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden sebanyak 8 responden mengalami nyeri termasuk dalam kategori sedikit sakit sedangkan pada kelompok kontrol yang tanpa diberikan perlakuan terapi bercerita sebagian besar masih termasuk dalam kategori mengganggu dan agak mengganggu masing-masing sebanyak 7 (46,7%) responden. 3. Ada pengaruh terapi bercerita terhadap nyeri pada anak usia prasekolah selama tindakan pengambilan sampel darah di RSUD Tugurejo Semarang, dengan p value sebesar,3. SARAN 1. Bagi pelayanan keperawatan Bagi perawat diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam merawat anak yang sedang mengalami hospitalisasi. Cara berkomunikasi yang baik juga penting dalam merawat anak saat hospitalisasi. 2. Bagi Pendidikan keperawatan a. Menjadi bahan pembelajaran progam institusi dan praktek laboratorium untuk mahasiswa. b. Mengajarkan bagaimana cara mengatasi skala nyeri yang berlebihan pada anak saat dilakukan tindakan invasif seperti pengambilan sampel darah.

3. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi penelitian selanjutnya untuk mencari variabel lain, yaitu: a. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan anak prasekolah yang sebelumnya pernah mendapat perawatan di rumah sakit, sehingga akan mendapatkan hasil penelitian yang lebih bervariasi dan penelitian lanjutan mengenai tehnik distraksi lainnya untuk menurunkan skala nyeri pada anak. b. Menambahkan variabel pendampingan keluarga karena kemungkinan peran keluarga dapat mempengaruhi skala nyeri anak. c. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar dalam merancang dan melaksanakan penelitian selanjutnya dengan cara mengembangkan variabel yang ada pada penelitian ini. d. Dapat dilakukan terapi model lainnya untuk mengurangi rasa nyeri pada saat pengambilan sampel darah pada anak, sehingga akan dapat menambah khasanah keilmuan para tenaga kesehatan. Perry & Potter. (26). Fundamental Perawatan, Edisi IV, Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC. Wong, Donna L. (23). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC. DAFTAR PUSTAKA Agus Riyanto. (29). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:Nuha Medika. Alimul Hidayat, A. Aziz. (27). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta:Salemba Medika. Carpenito, J.L. (28). Konsep dan proses Keperawatan Nyeri. Jakarta:EGC. Dahlan, Muhammad Sopiyudin. (29). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: deskriptif, bivariat, dan multivariat, dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Jakarta: Salemba Medika.