BAB I PENDAHULUAN. pencapaian beban studi, praktikum, PKLI dan skripsi. Namun, dalam proses

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN OPTIMISME MAHASISWA PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, terutama di kalangan mahasiswa. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. Sampai pada hari ini masyarakat Indonesia belum terlepas dari krisis

BAB I PENDAHULAN. adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan. Jenjang pendidikan tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. konseling konselor penddikan, dalam bidang industri HRD (Human Resources

BAB I PENDAHULUAN. tulis ilmiah atau skripsi merupakan persyaratan wajib bagi mahasiswa yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. pada diri seseorang terkadang membuat hilangnya semangat untuk berusaha, akan

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

BAB I PENDAHULUAN. yang berkompetensi dalam berbagai bidang, salah satu indikator kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan

BAB I PENDAHULUAN. membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami berbagai hal yang kurang menyenangkan dan ada

BAB I PENDAHULUAN. stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk belajar bagi setiap individu dengan mengembangkan dan mengasah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. bangsanya melalui pendidikan seperti di negara-negara Jepang, Eropa,

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjadi mahasiswa di suatu perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN. perilaku prokrastinasi itu sendiri membawa dampak pro dan kontra terhadap

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. heran bila kesadaran masyarakat awam tentang pentingnya pendidikan berangsurangsur

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengajaran di perguruan tinggi maupun akademi. Tidak hanya sekedar gelar,

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini para peserta didik berlomba-lomba untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang disusun di bawah bimbingan seorang dosen yang memenuhi kualifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini sedang memasuki era baru yaitu era globalisasi dimana hampir

SS S TS STS SS S TS STS

A. Latar Belakang Kondisi keyakinan seseorang yang tidak menentu akan membuat kinerja menjadi tidak stabil, sedangkan untuk mencapai keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang domokratis serta bertanggung jawab. sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. peluang kegagalan akan semakin tinggi (dalam Yusuf & Nurihsan J,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. puncak dari seluruh kegiatan akademik di bangku kuliah adalah menyelesaikan

PENDAHULUAN. Mahasiswa yang menjalani kuliah di kampus ada yang merasa kurang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perbedaan persepsi dan sikap terhadap pengalaman, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa, pada masa tersebut mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada faktor-faktor penyebab stress yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam perkembangan Bangsa menjadi lebih baik. Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim (MMI) Malang sebagai kampus. berbasis Islam menerapkan beberapa kebijakan yang ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya masing-masing.

BAB 1. Pendahuluan. yang tidak diketahui atau dikenal (Laraia & Stuart, 1998). Sedangkan (Corey. tegang yang memaksa individu untuk berbuat sesuatu.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia (2005). Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Stres merupakan pengalaman atau kejadian yang dialami oleh

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tugas. Terkadang manusia merasa semangat untuk melakukan sesuatu namun

BAB I PENDAHULUAN. belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Demikian pentingnya arti belajar,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kancah psikologi, fenomena prokrastinasi merupakan istilah lain dari

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal, yaitu dan tahun (Monks, dkk.,

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Aspek keterbukaan adalah aspek yang paling efektif untuk menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyelesaikan Tugas Akhir (TA) atau skripsi, skripsi merupakaan karya ilmiah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tri Fina Cahyani,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang pendidikan No. 12 tahun 2012 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu karya ilmiah yaitu skripsi (Hidayat, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BABI PENDAHULUAN. Dalam sebuah perguruan tinggi, perkuliahan merupakan kegiatan yang wajib

SKALA MOTIVASI BERPRESTASI. Berikut pernyataan-pernyataan yang masing-masing telah disediakan empat pilihan respon sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah telah banyak mencatat bahwa orang-orang yang sukses adalah

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Self-Efficacy. berhubungan dengan keyakinan bahwa dirinya mampu atau tidak mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

Hubungan Antara..., Devita, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Perguruan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian serius. Pendidikan dapat menjadi media untuk memperbaiki sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fase perkembangannya memiliki keunikan tersendiri. Papalia (2008) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar di jenjang lembaga perguruan tinggi, dimana tugas mereka yang paling utama yaitu dituntut untuk memiliki kemandirian dan tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas akademik yang telah ditetapkan, guna mencapai kompetensi kelulusan yang di harapkan oleh almamaternya. Tugas akademik mahasiswa diantaranya adalah tugas mata kuliah yang harus diselesaikan tepat waktu, pencapaian beban studi, praktikum, PKLI dan skripsi. Namun, dalam proses penyelesaikan tugas-tugas akademiknya mahasiswa akan dihadapkan oleh kendala-kendala yang bervariasi. Kendala-kendala tersebut akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya tingkat perkuliahan yang dicapainya. Begitu juga pada mahasiswa tingkat akhir, dimana pada tingkat ini mahasiswa dihadapkan pada suatu tugas akhir yakni skripsi guna menuntaskan perkuliahan dan memperoleh gelar sarjana S-1 dari almamater yang menaunginya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Sedangkan menurut Darmono & Hasan (dalam Fatma, 2013:161) skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana pada akhir studinya berdasarkan hasil penelitian, atau kajian kepustakaan, atau pengembangan terhadap suatu 1

2 masalah yang dilakukan secara seksama. Selain itu di fakultas psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, skripsi merupakan mata kuliah yang memiliki bobot 6 SKS sebagai tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar sarjana S-1 dalam suatu jejang pendidikan perguruan tinggi, dengan mata kuliah skripsi ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan penelitian berdasarkan ilmu yang didapatnya dan membuat laporannya dalam bentuk karya ilmiah, serta dalam pelaksanaannya akan dibimbing oleh seorang pembimbing yang sesuai dengan minatnya (Fakultas Psikologi, 2011:83). Proses penyelesaian skripsi tidaklah mudah, menurut Mage & Priyowidodo (dalam Akbar, 2013:1) menyusun skripsi bagi sebagian mahasiswa merupakan hal yang menakutkan yang mau tidak mau wajib dijalani, karena bagi sebagian orang menyusun skripsi dianggap pekerjaan yang sangat berat. Hasil penelitian dari Fadillah (2013) menemukan bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi termasuk pada kategori stres tingkat tinggi. Hal ini disebabkan berbagai hambatan seperti sulitnya bertemu dosen pembimbing, sulitnya mencari literatur referensi buku, lingkungan yang kurang kondusif dan adanya rasa lelah saat menyusun skripsi dikarenakan terlalu lama menyusun skripsi. Serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Mujiyah dkk (dalam Akbar, 2013:1) diperoleh hasil bahwa kendala-kendala yang biasa dihadapi mahasiswa dalam menulis tugas akhir skripsi adalah meliputi: bingung dalam mengembangkan teori (3,3%), kurangnya pengetahuan tentang metodoogi (10%), kesulitan menyusun pembahasan (10%), kesulitan menguraikan hasil penelitian

3 (13,3%), kesulitan menentukan judul (13,3%). Persepsi misalnya: takut bertemu dengan dosen pembimbing (6,7%), malas (40%), motivasi rendah (26,7%), dosen terlalu sibuk (13,3%), dosen pembimbing sulit ditemui (36,7%), minimnya waktu bimbingan (23,3%), kurangnya koordinasi dan kesamaan persepsi antara dosen pembimbing I dan pembimbing ii (23,3%), kurangnya buku-buku referensi yang fokus pada permasalahan penelitian (53,3%), referensi yang ada merupakan buku-buku lama (6,7%). Kendala-kendala yang dihadapi saat mengerjakan skripsi, menurut Mu tadin (dalam Akbar, 2013:2) dapat mengakibatkan gangguan psikologis seperti stress, rendah diri, frustasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi, hingga ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Keilmuan psikologi telah mengidentifikasi sumber daya personal yang dapat membantu meningkatkan kemampuan coping stres salah satunya optimisme. Optimisme adalah keyakinan umum bahwa hasil yang baik akan terjadi dalam kehidupan (Taylor, 2009:554). Menurut Seligman (1991) Optimisme adalah suatu pandangan secara menyeluruh, melihat hal yang baik, berpikir positif dan mudah memberikan makna bagi diri (dalam Ghufron, 2011:96), Seligman (2005:115) juga berpendapat individu-individu yang memiliki sifat optimis akan terlihat pada aspek-aspek optimisme yaitu permanence, pervasive, dan personalization. Akan tetapi pada kenyataannya mahasiswa seringkali dihantui pikiran-pikiran negatif mengenai skripsi. Kebanyakan mahasiswa hanya menimbun pikiran-pikiran negatif tersebut tanpa berusaha untuk mencari jalan keluar. Kurangnya optimisme membuat mahasiswa merasa

4 ragu akan kemampuan yang dimiliki sehingga tidak dapat menyelesaikan skripsi dengan baik (Observasi pada mahasiswa psikologi angkatan 2011). Selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2011 yang sedang menyelesaikan skripsi, menyatakan bahwa mahasiswa merasa sendirian saat menyelesaikan skripsi, ini karena merasa perhatian baik dari orang tua, teman, teman dekat, dosen pembimbing kurang. Sehingga mereka merasa berat dalam menyelesaikan skripsi bahkan merasa tidak sanggup lagi untuk menyelesaikannya. Mahasiswa beranggapan untuk apa menyelesaikan kalau tidak ada yang mendukung atau memotivasi, serta merasa tidak ada yang diperjuangkan. Selain itu mahasiswa juga ada yang merasa bahwa dipersulit dalam mengurus administrasi penelitian sehingga merasa sudah menyerah dan bahkan sampai berpikir untuk berhenti saja (Wawancara pada mahasiswa psikologi angkatan 2011). Penjelasan di atas menunjukkan bahwa dukungan sosial juga memegang peran yang tidak kalah penting saat mahasiswa sedang menyusun skripsi. Sarason dalam Kuntjoro (2002) mengatakan dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita (dalam Kumalasari & Lathifa, 2012:25). Rook dalam Smet (1994) mengatakan dukungan sosial merupakan salah satu fungsi dari ikatan sosial, dan ikatan-ikatan sosial tersebut menggambarkan tingkat kualitas umum dari hubungan interpersonal. Ikatan dan persahabatan dengan orang lain dianggap sebagai aspek yang memberikan kepuasan secara emosional dalam kehidupan

5 individu. Saat seseorang didukung oleh lingkungan maka segalanya akan terasa lebih mudah (dalam Kumalasari & Lathifa, 2012:25). Sebagai mahasiswa, mereka dapat mendapatkan dukungan sosial dari berbagai sumber, baik itu dari orang tua, keluarga, teman dekat, dosen pembimbing, dan lain sebagainya. Dukungan sosial yang didapatkannya dapat berupa dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informasi (dalam Kumalasari & Lathifa, 2012:26). Mahasiswa yang mengalami kendalakendala dalam menyelesaikan skripsi akan terasa lebih mudah jika orangorang disekitarnya memberikan perhatian, kepedulian yang dapat diandalkan. Disamping itu dengan adanya dukungan sosial maka mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi akan lebih bersemangat, mereka merasa tidak berjuang sendiri dan menekankan dalam diri mereka pada hal-hal yang positif, sehingga mampu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dengan baik dan mampu menyelesaikan tugas akhirnya dengan penuh keyakinan dari dalam diri mereka. Ini diperkuat oleh penelitian terdahulu tentang optimisme dan coping stres pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi (Ningrum, 2011:44) menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kecenderungan optimisme rendah dan coping stress yang rendah pula. Artinya mahasiswa yang sedang menyusun skripsi tersebut tidak dapat melihat dengan cara pandang yang positif dari masalah atau kesulitan yang mereka hadapi dalam menyusun skripsi didominasi oleh perasaan yang negatif dan mahasiswa tersebut merasa tidak ada yang memberikan dukungan serta tidak mau bergerak atau memotivasi dirinya sendiri.

6 Menurut Vinacle (dalam Nurtjahjanti & Ika, 2011:126) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi optimisme adalah etnosentris yaitu keluarga, status sosial, agama, dan kebudayaan. Disamping itu menurut McGinnis (1995:133) menyatakan bahwa orang yang optimis akan mampu memberikan kalimat-kalimat yang positif terhadap orang lain yang mengalami permasalahan. Oleh karena itu dukungan sosial sangat diperlukan agar mereka tetap optimis dan yakin dalam mengerjakan skripsi serta mampu mengumpulkan tingkah laku yang akan mengarahkannya kepada hasil yang diharapkan. Dukungan sosial yang minim dapat mempengaruhi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi mereka hal-hal seperti ini yang membuat mahasiswa menjadi putus asa dan malas dalam menyelesaikan skripsi. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, fenomena tersebut terlihat pada mahasiswa psikologi semester akhir khususnya angkatan 2011 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, mereka cenderung mengalami kendala dalam mengerjakan tugas akhirnya yakni kebanyakan mengalami kesulitan dalam menentukan judul, ada tugas organisasi yang masih harus diselesaikan, sulit membagi waktu dipondok, tidak akan mengerjakan jika tidak ada dorongan dari teman, mencari literartur referensi, dan lain-lain bahkan ada beberapa mahasiwa yang mengatakan bahwa kata skripsi adalah kata-kata jorok untuk diucapkan. Sehingga merasa berat untuk mengerjakan, dan mereka merasa memerlukan dorongan semangat dari orang-orang terdekat mereka untuk tetap dapat menyelesaikannya (Wawancara awal pada mahasiswa psikologi angkatan 2011).

7 Paparan di atas juga diperkuat oleh beberapa kutipan dari hasil wawancara (11-14 September 2014) kepada beberapa mahasiwa psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang sedang menyelesaikan skripsi, sebagai berikut: Skripsi itu buatku pemikiran yang ekstra fokus, jadi apa ya... bagiku tidak semangat untuk ngerjain kalau gak ada yang nyemangatin. Rasanya masuk semester akhir ini malas banget... dan sering berfikir sanggup gak ya... menyelesaikan tugas akhir satu ini... Senang masuk semester akhir ini, tapi terkadang galau gara-gara kepikiran skripsi. Kalau kepikiran itu bikin galau Masalah terbesar semester akhir ini adalah skripsi. Rasanya kalau dengar kata itu langsung bad mood, tapi kalau lihat teman-teman yang ngerjain itu rasanya pengen cepet selesai. Meskipun masih banyak sekali tanggungan di organisasi juga jadi bingung Tidak suka... mumet sampek kudu muntah... awak remuk kabeh, karena di semester ini terasa cemas menghadapi proposal menuju skripsi dan kerja lebih ekstra. Susah nyari referensi atau teori, membagi waktu buat tugas kuliah dan pondok, soalnya kulianya memerlukan waktu yang ekstra bertambah banyak. Disamping itu berdasarkan hasil observasi kepada sebagian mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengalami kecemasan dan stres ketika dihadapkan dengan skripsi yang dianggap sangat sulit dan berat sehingga mereka kebanyakan mengeluh bahkan pesimis terhadap dirinya sendiri. Ini dilihat dari statusstatus mereka di dunia maya mulai dari facebook, WhatsApp sampai BlackBerry Messenger, selain itu dari pembicaraan mereka saat berkumpul dengan teman baik di dalam atau di luar kelas, bahkan saat mereka bersamasama keperpustakaan untuk mencari literatur buku.

8 Paparan data di atas juga diperkuat oleh kutipan dari hasil observasi status-status baik dari BlackBerry Messenger, facebook dan WhatsApp (03-10 September 2014) dari beberapa mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, sebagai berikut: Edisi galau semester tua Jadi Psikosomatis mikir SKRIPSI Penelitian eksperimen? Mampu gak ya...? #butuh sosial support. Mana yang paling menakutkan antara judul, konsul, proposal, revisian, skripsi dan wisuda? Sedikit tertekan kalau denger kata konsul, proposal, judul, skripsi. #sindrom apa rek ini namanya?? Skripsi oh skripsi... jangan tampil menakutkan dihadapanku gak dapat i sejenak lupa skripsi... ada aja yg ngingetin... biarpun hanya status kegalauan anak misal @maylana Melihat fenomena di atas peneliti menemukan pertanyaan adakah hubungan dukungan sosial terhadap optimisme mahasiswa psikologi dalam menyelesaiakan tugas akhir. Guna menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian di fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul hubungan antara dukungan sosial dengan optimisme mahasiswa psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam menyelesaikan skripsi.

9 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat dukungan sosial mahasiswa psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam menyelesaikan skripsi? 2. Bagaimana tingkat optimisme mahasiwa psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam menyelesaikan skripsi? 3. Bagaimana hubungan antara dukungan sosial dengan optimisme mahasiswa psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam menyelesaikan skripsi? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat dukungan sosial mahasiswa psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam menyelesaikan skripsi. 2. Untuk mengetahui tingkat optimisme mahasiswa psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam menyelesaikan skripi. 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan dukungan sosial dengan optimisme mahasiswa psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam menyelesaikan skripsi. D. Manfaat Penelitian Setiap yang dilakukan oleh manusia pasti memiliki nilai baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Begitu pula dengan penelitian ini ingin mengungkapkan beberapa manfaat penelitian. 1. Secara Teoritis Dari segi teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah jumlah penelitian tentang dukungan sosial dengan optimisme. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya

10 psikologi pendidikan dan psikologi positif serta memberikan informasi tentang keterkaitan antara dukungan sosial dengan optimisme. 2. Secara Praktis Dari segi praktis diharapkan dapat memberikan informasi kepada mahasiswa yang dapat dipahami sebagai pembelajaran bahwa dukungan sosial memiliki peran penting dalam menumbuhkan rasa optimisme untuk mampu menampilkan tingkah laku yang akan mengarahkannya kepada hasil yang diharapkan.