permasalahannya Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan tingkah laku dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan orang dalam bahasa matematika melalui tabel, grafik, diagram,

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk mengembangkan cara berfikir. Sehingga matematika sangat diperlukan baik

A. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: analisis kesalahan, perbandingan

Kiki Yuni Astuty 1, Pradnyo Wijayanti 2

BAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang diberikan sejak pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika di sekolah dasar mempunyai kedudukan yang

meggunakan metode penemuan. Secara umum, manfaat metode penemuan dalam proses pembelajaran matematika konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika melalui Metode Kooperatif Model TAPPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

JURNAL PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD )

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

KARAKTERISTIK MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas- kualitas

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. utamayang ada di Sekolah Dasar. Disamping mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dimana alokasi waktunya cukup banyak.

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IV SD DALAM MENYELESAIKAN SOAL BILANGAN PECAHAN SENILAI DAN MENYEDERHANAKAN BILANGAN PECAHAN

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Senawati Nengsih

Analisis Kesalahan Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IV UPT SD NEGERI SAMBIBULU DALAM MENYELESAIKAN SOAL SKALA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Analisis Kesalahan Siswa Kelas V Dalam Menyelesaikan Soal Essay UKK 2017 Materi Pecahan Desimal di SDN Tenggulunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di Sekolah Dasar (SD) adalah

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Pada BAB V ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan diskusi hasil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia dan Matematika di SD memiliki peranan

penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam penerapan matematika. Namun, sampai saat ini masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Kata kunci: Sistem, pemecahan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA MELAKUKAN PENGERJAAN HITUNG UTAMA PADA PECAHAN Oleh: T. Wakiman, dosen PGSD FIP UNY

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL LOGIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evi Nurul Khuswatun, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di tengah kehidupan yang semakin global. Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VI SDN 2 TAMANSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA UASBN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

30 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas IV

BAB I PENDAHULUAN. pada tingkat perguruan tinggi, termasuk juga ditingkat menengah pertama. Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang besar dalam mensukseskan pembangunan bangsa. Oleh karena itu,

Analisis Kesalahan Siswa Kelas III SDN MOJOSARI dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Pecahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IV DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI PENCERMINAN BANGUN DATAR DI SDN KARANG TANJUNG

Analisis Kesalahan Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Bangil dalam Mengerjakn Soal Materi Pecahan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. secara kelompok maupun secara individual. Hal ini dimaksudkan agar prestasi

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA BENTUK PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERAGA BENDA KONKRIT SEMESTER I TAHUN 2010/2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan mengetahui materi apa saja yang belum dikuasai oleh mahasiswa PGSD. Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Dalam kehidupan sehari-hari, matematika juga

BAB II KAJIAN TEORI. bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang yang mencakup

Oleh: Katriani SD Negeri 3 Margomulyo Trenggalek

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR. Oleh SUHARNI L G2G

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menyelesaikan soal cerita matematika merupakan keterampilan yang. matematika SD, SMP, SMA dan sederajat.

RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai

PENGGUNAAN LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 08 KEPAHIANG BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu dari ilmu dasar yang harus dikuasai oleh

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Bandar Setia dengan memberikan 10 soal tentang materi operasi hitung

Mengintegrasikan Nilai-Nilai dalam Pembelajaran Matematika

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd. S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan

Transkripsi:

RINGKASAN PENGUASAAN OPERASI HITUNG DASAR DAN KESALAHAN YANG DIBUAT SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG DASAR PADA KELAS VI SEKOLAH DASAR KOTAMADYA BANDUNG (Ade Rohayati, Nurjanah : 199) Latar Belakang Masalah Matematika sangat diperlukan dalam mengembangkan pengetahuan dasar sebagai bekal menghadapi kehidupan masa depan (Soedjadi, 1994, h. 0). Tujuan pengajaran matematika di SD diyatakan sebagai berikut. 1. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat kehidupan sehari-hari.. Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika.. Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di SLTP. 4. Membentuk sikap logis, kritis, cermat, dan disiplin. (Depdikbud, 199). Salah satu kemampuan dasar di sekolah dasar yang menjadi sorotan kemampuan berhitung. Kurikulum sekolah dasar memuat matematika berhitung yang lebih rinci dan tersebar dari kelas I sampai kelas VI, dengan harapan kemampuan berhitung dapat dimiliki oleh siswa lulusan pendidikan dasar. Kenyataan yang ditemukan di lapangan Suyitno (19, h. 9) menyatakan bahwa kemampuan siswa kelas VI dalam mengerjakan operasi hitung pada pecahan masih rendah baik secara keseluruhan maupun pada setiap jenis (meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).

Soedjadi (199, h. 1) mengemukakan saat ini terdapat kelemahan penguasaan materi ajaran oleh siswa, khususnya SD. Kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Tidak dapat dengan cepat mengerjakan perkalian dan pembagian.. Mengerjakan pecahan.. Memahami Geometri. 4. Menyelesaikan soal cerita. Jika kelemahan yang mendasar ini tidak diatasi secepatnya maka dapat berpengaruh terhadap penguasaan materi ajaran di jenjang SLTP dan juga SLTA. Selain itu, kesalahan konsep yang dilakukan di SD sukar untuk diperbaiki (Soedjadi, 199, h. ). Jadi, permasalahannya : Betapa pentingnya penguasaan konsep dasar yang benar. Di lain pihak, kenyataan menunjukkan bahwa kemampuan matematika murid-murid SD masih rendah, sedangkan SD tempat permulaan siswa diajari matematika. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kadar penguasaan operasi hitung dasar pada kelas VI Sekolah Dasar Komadya Bandung?. Kesalahan apa saja yang dilakukan dalam menyelesaikan soal-soal mengenai operasi hitung dasar, keterampilan hitung, dan soal cerita pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Kotamadya Bandung? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kadar penguasaan siswa dalam menguasai operasi hitung dasar siswa kelas VI Sekolah Dasar Kotamadya Bandung.. Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam memahami operasi hitung dasar, keterampilan berhitung, dan menyelesaikan soal cerita pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Kotamadya Bandung.

Manfaat Hasil Penelitian 1. Memberi gambaran bagi guru SD mengenai penguasaan operasi hitung dasar, keterampilan berhitung, dan menyelesaikan soal cerita. Dengan gambaran ini dapat dijadikan masukan bagi guru, artinya jika ada sebagian besar siswa menguasai dengan baik maka guru dapat mempertahankan upaya yang telah dilakukan.. Mambantu guru SD untuk mengetahui kelemahan yang dimiliki siswa. Dengan mengetahui kelemahannya, diharapkan guru dapat mengambil langkah-langkah tertentu agar siswa benar-benar dapat menguasai operasi hitung dasar.. Bagi dosen yang mengajar di PGSD FIP IKIP Bandung, sebagai masukan yang yang sangat berarti. Materi-materi yang masih belum dikuasai dengan baik oleh siswa SD dapat didiskusikan di dalam proses perkuliahan di PGSD, baik mengenai konsepnya itu sendiri maupun teknik penyampaiannya sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Metologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas VI Sekolah Dasar di Kotamadya Bandung, sedangkan subjek penelitiannya adalah para siswa kelas VI Sekolah Dasar di Kotamadya Bandung yang guru-gurunya sedang mengikuti program pembinaan/penyetaraan di UPP Bumi Siliwangi IKIP Bandung. Alat pengumpul data berupa lembaran tes penguasaan konsep-konsep operasi hitung dasar yang disusun oleh peneliti. Kriteria yang dipakai untuk menentukan item yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut : 1. 0,90 IK 0,10. DP 0,0. r bis t tabel (Nur, 190, h. 6) Pengolahan Data

Dengan prosentase untuk melihat kadar penguasaan Dengan analisis kualitatif (menganalisis lembar jawaban siswa) untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para siswa. Hasil Dan Pembahasan Deskripsi Hasil Tes Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap lembar tes yang telah dikerjakan oleh siswa, hasilnya didapatkan : Rata-rata siswa menjawab benar hanya sekitar dari 0 butir soal atau sekitar 41%. Rentang jawaban siswa yang benar mulai dari 0 sampai dengan. Deskripsi Kemampuan siswa Berdasarkan hasil pengolahan data yang mencakup kemampuan siswa memahami operasi, keterampilan berhitung dan memecahkan soal cerita dapat dilihat pada tabel berikut. Kemampuan Siswa Kelas VI SD dalam Memahami Konsep, Keterampilan Berhitung, dan Memecahkan Soal Cerita No. Kemampuan Rata-rata dalam % 1 Pemahaman Operasi Keterampilan Berhitung Memecahkan Soal Cerita 0 4 0 Melihat data tersebut, terlihat bahwa pemahaman operasi hitung dasar siswa kelas VI Sekolah Dasar termasuk kategori rendah, sedangkan katerampilan berhitung dan memecahkan soal cerita dapat dikatakan belum memadai. Analisis Kesalahan Siswa

Secara umum kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung dasar disebabkan oleh masih kacaunya pemahaman konsep operasi hitung dasar sehingga rumusnya menjadi tidak hafal, tidak dapat menentukan KPK, tidak bisa menentukan nama lain dari suatu pecahan, tidak dapat menentukan kalimat matematika dari suatu soal cerita. Beberapa contoh hasil analisis kesalahan berdasarkan hasil tes. 1) Soal nomor 1 ( =...) Bentuk-bentuk jawaban siswa yang salah : (1) () () (4) = = 16 = 9 64 = 6 9 16 = 10 1 9 Dari orang subjek penelitian, yang menjawab salah ada sebanyak 9 orang (,%). ) Soal nomor ( 4...) Bentuk-bentuk jawaban siswa yang salah : (1) 4 () 4 () 4 4 10 6 10 10 14 10 Dari orang subjek penelitian, yang menjawab salah ada sebanyak orang (44%). ) Soal nomor ( 4 =... )

Jawaban-jawaban siswa yang salah dikelompokkan menjadi kelompok, yaitu sebagai berikut : (1) 4 () 4 () 4 = = = 1 Dari orang subjek penelitian, yang menjawab salah ada sebanyak orang (4,%). 4) Soal nomor 4 ( 1... ) Jawaban-jawaban siswa yang salah dikelompokkan menjadi kelompok, yaitu sebagai berikut : (1) 1 () 1 () 1 1 tidak tahu 0 1 Dari orang subjek penelitian, yang menjawab salah ada sebanyak 0 orang (6%). Dst. Kesimpulan Kadar penguasaan operasi hitung dasar pada kelas VI Sekolah Dasar di Kotamadya Bandung masih rendah, yaitu baru mencapai 41%. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung dasar, keterampilan berhitung, dan soal cerita adalah : (1) mereka belum bisa menentukan pecahan yang ekuivalen;

() belum bisa membedakan penjumlahan bilangan bulat dengan penjumlahan pecahan; () belum bisa menjumlahkan pecahan campuran; (4) masih kacau dalam memahami konsep penjumlahan, dan pembagian bilangan pecahan; () tidak menguasai materi prasyarat yang dibutuhkan, misalnya perubahan satuan ukuran berat, dan (6) tidak bisa menuliskan kalimat matematika dari soal cerita yang diberikan. Saran-saran (1) Bagi para guru di Sekolah Dasar agar dapat mengambil langkah-langkah tertentu dalam pembelajaran operasi hitung dasar dan soal cerita agar para siswanya benar-benar dapat menguasai materi tersebut. () Bagi dosen yang mengajar di PGSD FIP IKIP Bandung, supaya materi-materi yang masih belum dikuasai dengan baik oleh siswa SD mendapat penekanan di dalam proses perkuliahan di PGSD, baik mengenai konsepnya itu sendiri maupun cara penyampaiannya sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. () Bagi peneliti, sebaiknya diadakan penelitian lain yang merupakan penelitian lanjutan, yang mengungkap bagaimana pembelajaran materi-materi tersebut yang dilakukan oleh guru kepada para siswanya. (Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung, Februari 199).