Konsep pokok penelitian tindakan/action research terdiri dari empat komponen, yaitu: (1)

dokumen-dokumen yang mirip
Penelitian Tindakan Kelas

Asep Suryana, M.Pd. Residensial Mahasiswa PJJ 2009/2010

CLASSROOM ACTION RESEARCH

METODE PENELITIAN. ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LANGKAH-LANGKAH PTK. Johar Maknun. Bandung, Desember 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSEDUR/METODOLOGI PENELITIAN ( BAB III )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

Mengidentifikasi Masalah PTK. Hipotesis Tindakan. Judul Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

PERMASALAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

oleh Septia Sugiarsih, M.Pd. Disampaikan dalam Seminar Penelitian di SD Negeri Gedongkiwo Sabtu, 23 Juli 2011

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelas V SDN Cipete 2 Kecamatan Curug Kota Serang. Dipilihnya. sehingga dapat mempermudah pelaksanaan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASROOM ACTION RESEARCH) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK adalah suatu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel.

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Penelitian tindakan/action research yang dilakukan oleh guru di dalam kelas Rangkaian riset tindakan yg dilakukan secara berdaur (siklus) dlm rangka memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan Termasuk sebagai penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif Lebih bertujuan untuk perbaikan kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi OLEH SOFYAN SAURI

PTK Dilakukan oleh guru/dosen Kerepresentatifan sampel tidak diperlukan Tujuannya: memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung Pengembangan instrumen yg valid dan reliabel tak dilakukan Tdk selalu menggunakan hipotesis PENELITIAN FORMAL Dilakukan oleh orang luar Sampel harus representatif Tujuannya: mengembangkan pengetahuan umum (teori), tidak langsung memperbaiki praktik pembelajaran Instrumen harus dikembangkan sehingga valid dan reliabel Mempersyaratkan hipotesis

Konsep pokok penelitian tindakan/action research terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning); (2) tindakan (acting); (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut sebagai satu siklus (daur).

Tindakan Perencanaan Pengamatan Refleksi

1. Merenunglah barang sejenak lakukan perenungan sejenak, atau berdiskusi (berkolaborasi) dengan teman sejawat, yakinlah akan menemukan masalah terkait dalam konteks pembelajaran 2. Berpikirlah tentang apa yang mungkin dapat Anda perbaiki

next 3. Jika Anda masih sukar menemukan masalah, gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk memfokuskan perhatian Anda (saran dari Kemmis dan Taggart): Apa yang sedang terjadi sekarang ini di kelas saya? Dalam hal apa peristiwa atau kondisi itu bersifat problematik? (masalah yg perlu dipecahkan) Apa yang dapat saya lakukan terhadap hal itu

next Langkah awal umum yang dapat Anda lakukan bisa berupa: Saya ingin memperbaiki Apa yang dapat saya lakukan untuk mengubah keadaan itu? Saya dipusingkan oleh.. Saya punya ide, saya akan cobakan di kelas saya Bagaimana pengalaman dapat diterapkan di Apa yang saya lakukan terhadap.?

next 3. Pikirkan tentang tiga kelompok masalah pembelajaran: (1) pengorganisasian materi pembelajaran; (2) penyampaian materi pembelajaran, dan (3) pengelolaan kelas. 4. Pilih masalah yg layak (feasible) untuk Anda pecahkan. Yakinkan bahwa masalah yang akan dipecahkan cukup layak (feasible) berada di dlm wilayah pembelajaran yang Anda kuasai

next 5. Pilihlah masalah yg tidak terlalu besar atau terlalu kecil Cakupan PTK hanya kelas, maka masalah yang dipilih dalam konteks kelas. NEM dari tahun ke tahun tetap rendah, merupakan masalah yang terlalu besar untuk dipecahkan melalui PTK. Masalah yg terlalu kecil baik dari pengaruhnya thd pembelajaran secara keseluruhan maupun jumlah siswa yg terlibat sebaiknya dipertimbangkan kembali.

next 6. Pilihlah masalah yg strategis Kesulitan siswa memahami bacaan secara cepat merupakan contoh dari masalah yg cukup besar dan strategis karena diperlukan untuk sebagian besar mata pelajaran. Semua siswa memerlukan keterampilan tsb., dan dampaknya thd proses belajar siswa cukup besar

Contoh lain: Sukarnya siswa berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran, dan ketidaktahuan siswa tentang meta belajar (belajar bagaimana belajar).pemecahan masalah ini akan memberikan manfaat yang cukup besar, maka masalah tsb. Dianggap masalah yang strategis.

next 7. Pilih masalah yang Anda senangi Anda harus merasa memiliki dan senang thd masalah yang diselidiki. Hal itu diindikasikan dengan rasa penasaran thd masalah itu dan keinginan untuk segera tahu hasil-hasil setiap perlakukan yang diberikan.

Dalam mengidentifikasi masalah, Anda sebaiknya menuliskan semua masalah yang dirasakan, contoh identifikasi dari seorang guru biologi: 1. Jika diajak tanya jawab pada awal pembelajaran siswa cenderung menghindar untuk menjawab 2. Sangat sedikit siswa yang berani mengajukan pertanyaan. 3. Sebagian besar siswa mencatat pelajaran biologi pada buku yang berganti-ganti.

4. Siswa cenderung cepat bosan memperhatikan pelajaran, kemudian ngobrol dengan pasangan duduknya. 5. Siswa tidak mengerjakan PR di rumah, melainkan di kelas menjelang pelajaran berlangsung dengan cara menyalin PR temannya 6. Kemampuan berpikir rasional siswa sangat lemah dalam mengerjakan soal-soal biologi. 7. Siswa tidak dapat mentransfer keterampilan mengemukakan hipotesis untuk mata pelajaran lain. 8. Siswa tidak dapat melihat hubungan antara mata pelajaran biologi dengan mata pelajaran yang lain

Masalah-masalah itu berbeda satu sama lain dalam hal kepentingan atau nilai strategisnya. Untuk dapat memilih masalah secara tepat, Anda perlu menyusun masalah itu berdasarkan kriteria: (1) tingkat kepentingannnya; (2) nilai strategisnya, atau nilai prasyarat. Anda harus memilih satu dari masalah-masalah yang telah teridentifikasi itu.

Setelah memilih salah satu masalah, deskripsikan masalah itu serinci mungkin untuk memberi gambaran tentang pentingnya masalah itu ditinjau dari pengaruhnya terhadap pembelajaran secara umum maupun jumlah siswa yang terlibat

Setelah memilih satu masalah secara seksama, selanjutnya rumuskan masalah itu secara komprehensif dan jelas. Masalah dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan, atau kedua-duanya. Hindari rumusan masalah ysng mirip dengan penelitian formal, seperti: Apakah optimalisasi variasi metode dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

Contoh rumusan masalah berbentuk pernyataan: Siswa SD Kelas 4 di Bandung tidak dapat melihat hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya dalam bidang studi IPA Perlunya merencanakan pembelajaran IPA terpadu dalam satuan pelajaran interdisiplin IPA berjudul Sain Masyarakat dan Teknologi

Contoh rumusan masalah berbentuk pertanyaan: Kesulitan apa yang dialami siswa dalam mentransfer keterampilan dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lainnya? Apakah yang menyebabkan siswa menyukai suatu mata pelajaran?

Kajian Pustaka Untuk melakukan analisis secara tajam dan menjustifikasi perlakuan yang akan diberikan, Anda perlu merujuk pada teoriteori yang telah ada. Tujuannya untuk sekedar meyakinkan bahwa apa yang Anda lakukan dapat dipertanggung jawabkan secara profesional.

Anda perlu juga membaca hasil penelitian orang lain, termasuk PTK untuk mengambil manfaat dan pengalaman orang lain itu, dan mengetahui tren baru yang sedang diperhatikan. Jika penelitian Anda masih berkutat pada pemberian drill dan PR agar NEM siswa meningkat tanpa mempedulikan rasa ketersiksaan siswa, profesionalisme Anda akan dipertanyakan.

Lakukan analisis penyebab masalah secara seksama agar tindakan yang direncanakan berjalan dengan efektif. Rencana tindakan dapat Anda tuliskan secara eksplisit dapat juga tidak, karena pada dasarnya Anda belum tahu tindakan mana yang akan berdampak paling efektif.

1. Metode proyek yang menyangkut IPA akan dapat meningkatkan kemampuan siswa mentransfer suatu keterampilan dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lain. 2. Tema yang digunakan adalah sains teknologi dan masyarakat. 3. Topik untuk masing-masing kelompok ditentukan bersama antara siswa dan guru 4. Metode proyek dikerjakan siswa di rumah secara berkelompok 5. Siswa menggunakan berbagai sumber untuk memperoleh informasi

Hasil akhir bisa berupa desain, gambar, model disertai dengan data dan keterangan lainnya. Hasil akhir akan dipresentasikan dan dipamerkan

1. Setting penelitian Setting atau konteks akan menjelaskan tentang lokasi sekolah, kelas, mata pelajaran, waktu karakteristik sekolah, karakteristik subyek penelitian (siswa), dan karakteristik Anda sebagai guru peneliti

2. Pembelajaran dengan PTK Dalam melakukan kegiatan mengajar standar (biasa) berlangsung secara alami; tetapi ada bagian- bagiantertentuyang diberi perlakuan secara khusus dan diamati dampaknya secara seksama DiasumsikanPTK dilaksanakan olehguru yg sudah melaksanakan pembelajaran standar secara lengkap, tetapi belum berhasil, iaakan memodifikasibagian-bagian tertentu dari pembelajaran standar itu(bagian itu fokus PTK)

3. Tahap perencanaan Sebaiknya hanya menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan PTK Jika ada perubahan pada satuan pelajaran misalnya, hanya bagian yg diubah saja yg perlu diuraikan secara rinci. Perangkat pembelajaran juga hanya tambahannya yg diuraikan secara rinci Sering terjadi dalam PTK selama ini pembelajaran standar belum dilaksanakan, sehingga PTK menjadi wahana untuk mewujudkan pembelajaran standar

4. Siklus penelitian Siklus tindakan merupakan ciri khas yang membedakannya dengan penelitian formal, maka siklus harus dilaksanakan secara benar Pada prinsipnya siklus adalah rangkaian aksi tindakan: perencanaan pelaksanaan pengamatan - refleksi Dalam PTK hasil yang belum baik ada kesempatan untuk diperbaiki lagi, dst. berdasarkan hasil refleksi. Hal yang diuraikan dalam siklus hanya bagian yg dimodifikasi dalam penelitian, bukan seluruh proses pembelajaran

5. Instrumen Jenis instrumen harus sesuai dengan karakteristik variabel yang diamati. Saturasi (kecukupan informasi) perlu diperhatikan untuk menjamin validitas data Sumber data yg umum: sumber yg sudah ada, pekerjaan siswa, arsip, kehidupan sehari-hari (buku harian, catatan lapangan, dan jurnal), video, foto, ceklis untuk observasi dan skala penilaian, alat utk bertanya (wawancara, survei, tes)

1. Siklus Penelitian Hasil PTK tidak hanya berisi data hasil observasi, melainkan proses perbaikan yang dilakukan, shg siklus merupakan cara tepat utk menyajikan hasil penelitian. Data hasil observasi tidak disajikan secara terpisah melainkan dalam konteks siklus-siklus yang telah dilakukan

2. Tabel, diagram, dan grafik Tabel, diagram, dan grafik sangat baik digunakan untuk menyajikan data hasil pengamatan Penyajian tabel, diagram, grafik bermanfaat untuk mempermudah melakukan refleksi

3. Hasil-hasil yang otentik Hasil-hasil yang otentik misalnya: karangan siswa, gambar hasil karya siswa, foto-foto tentang proyek yg dilakukan siswa, akan sangat baik dicantumkan sebagai hasil penelitian.

Kesimpulan tentu harus menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis tindakan yg dikemukakan Pertanyaan penelitian disamping menuntut jawaban yg berupa hasil, juga menuntut prosesnya.

Buatlah rencana melaksanakan PTK yang mengraikan: 1. Judul :mencerminkan maslah, mencerminkan upaya tindakan pemecahan, singkat dan mudah dipahami. 2. Deskripsi maslah: berisi elaborasi dari masalah yang telah dipilih disertai data-data awal yang mendukung. 3. Rumusan masalah: dirumuskan secara komprehensif yg menggambarkan hasil dan proses.

4.Manfaat hasil penelitian: nyatakan secara singkat, namun menyangkut berbagai pihak: (1) siswa; (2) guru; (3) sekolah; (4) pengembang kurikulum, dan (5) khasanah ilmu. 5.Kajian pustaka dan rencana tindakan: merujuk pada teori yg dpt menjustifikasi tindakan yg akan diberikan

6. Metode Penelitian, meliputi: a. setting penelitian: jelaskan lokasi sekolah, mata pelajaran,kelas, waktu, karakteristik siswa dsb. b. Persiapan penelitian: uraikan berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam penelitian c. Siklus penelitian: jelaskan berapa siklus yang akan dilakukan, dan berdasarkan apa: waktu, pokok bahasan atau lainnya.

d.instrumen yang akan digunakan: jelaskan instrumen apa yang akan digunakan untuk memperoleh data. Jelaskan pula data apa yang harus diperlukan. e.analisis dan refleksi: jelaskan data apa saja yang Anda catat, bagaimana menganalisisnya, perubahan apa yang Anda harapkan terjadi, dan bagaimana hasil analisis itu akan Anda gunakan untuk melakukan refleksi.

7. Jadwal Penelitian: buatlah jadwal berbentuk matrik yang menunjukkan kegiatan perbulan, meliputi: (1) kegiatan persiapan; (2) siklus pertama, kedua, ketiga, dst; (3) penulisan laporan tiap siklus; (4) penulisan laporan akhir; (5) seminar hasil, (6) perbaikan laporan akhir.

GOOD LUCK ---------------------------------- Selamat Berjuang 3 Mei 2009