PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN PLASTIK DENGAN JENIS MATERIAL HDPE UNTUK TUTUP GALON AIR MINERAL DI PT. DYNAPLAST

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku

LOGO PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI CETAKAN LID

PROSES PEMBUATAN BOTOL OLI EVALUBE DENGAN EXTRUSION MOLDING DI PT.DYNAPLAST. NAMA : Ismul Hardiyansyah NPM : KELAS : 4IC04

ANALISIS PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP SHRINKAGE PADA GELAS PLASTIK DENGAN SOFTWARE MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT 5

PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN TEMPERATUR POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE PADA PROSES PLASTIC MOLDING

BAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan

Proses Pembuatan Botol Surgery 200 ml Dengan Mesin Autom Blow Molding. Disusun Oleh: Nama : M.Candra Sadam NPM :

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.

PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Plastik sangat penting dalam kehidupan sehari hari, alasanya begitu luasnya penggunaan plastik secara industri

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH CAMPURAN 50% POLYPROPYLENE, 30% POLYETHYLENE, 20% POLYSTYRENE TERHADAP VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES INJECTION MOLDING TIPE TEFORMA RN 350

BAB I PENDAHULUAN. peraturan pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang konservasi energi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 Metodologi Penelitian

MICROCELLULAR INJECTION MOLDING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PRODUK PLASTIK

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

STUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Didalam proses pencetakan produk plastik dapat digambarkan adalah adanya sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan. cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJI EKSPERIMEN KEKUATAN TARIK PRODUK-PRODUK BERBAHAN PLASTIK DAUR ULANG

TINJAUAN PUSTAKA. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan

ANALISIS AKURASI DIMENSI HASIL PROSES VACUUM THERMOFORMING DENGAN VARIASI KETINGGIAN MOLD ALUMINUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisa Variasi Tekanan dan Temperatur Untuk Produk Fishing Lure

STUDI TEMPERATUR OPTIMAL TERHADAP CAMPURAN BAHAN POLYPROPYLENE DAN POLYETHYLENE PADA PROSES MIXING UNTUK PEMAKAIAN PLASTIC INJECTION MOLDING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE

OPTIMASI CACAT SHRINKAGE PRODUK CHAMOMILE 120 ML PADA PROSES INJECTION MOLDING DENGAN METODE RESPON SURFACE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

BAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN CETAKAN INJEKSI

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING

Analisa Pengaruh Parameter Proses Injection Moulding Terhadap Berat Produk Cap Lem Fox Menggunakan Metode Taguchi

BAB III METODE PENELITIAN

PROSES PEMBUATAN LEG SHIELD YAMAHA MIO J DI PT. SANLY INDUSTRIES

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA

Studi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan

IDENTIFIKASI MECHANICAL PROPERTIES DARI BAHAN DAUR ULANG POLYSTYRENE ini adalah asli hasil karya saya dan

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan. dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat,

ANALISA WALL THICKNESS PADA LEMBARAN PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) HASIL PROSES VACUUM TERMOFORMING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara penghasil ubi kayu terbesar ketiga didunia

BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A

SIFAT MEKANIK DAN CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) AKIBAT VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN DAUR ULANG POLYETHYLENE PADA INJECTION MOULDING ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai banyak kelebihan-kelebihan yang mulai diperhitungkan. oleh masyarakat. Keunggulan plastik pada umumnya adalah lebih

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

BAB IV ANALISA DATA 4.1 PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI SETIAP MESIN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN PENGGUNAAN SERAT PLASTIK TERHADAP KUAT TARIK BELAH DAN KUAT TEKAN PADA CAMPURAN BETON TANPA AGREGAT KASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Adi Sudirman ( ) Ahmad Zainul Roziqin ( )

Studi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. : Achmad Muttaqin NPM :

BAB I PENDAHULUAN. I-l. Bab I. Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, rrrekanis dan

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

KOMPARASI SIFAT MEKANIS MATERIAL POLYPROPYLENE DENGAN VARIASI PERSENTASE KANDUNGAN FILLER CaCO3.

PENELITIAN AWAL PENGGUNAAN POLYETHYLENE STRAP SEBAGAI BAHAN PEMBUAT GABION

KAJIAN PENGARUH KETEBALAN PADA KUALITAS DAN MAMPU BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS: MODEL GELAS)

Pengaruh Penggunaan Limbah Plastiksebagai Campuran Bahan Bakar Premium terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor Merk-X

STUDI MORPHOLOGY CAMPURAN PLASTIK PET DENGAN BAN BEKAS (RR), PLASTIK PET DENGAN KOMPON (NR) DAN BAN BEKAS (RR) DENGAN KOMPON (NR) DENGAN METODE HPHTS

OPTIMALISASI PARAMETER PROSES INJEKSI PADA HDPE RECYCLE MATERIAL UNTUK MEMPEROLEH MINIMUM SINK MARKS MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE TAGUCHI TUGAS AKHIR

LAMPIRAN 1. = 82 mm. = 157,86 mm = 8,6 mm. = 158,5 mm (1 0,004)

KOMPARASI PARAMETER INJEKSI OPTIMUM PADA LDPE RECYCLED DAN VIRGIN MATERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah sebuah mesin manufaktur yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. utama getah karet adalah pohon karet Para Hevea Brasiliensis. (Euphorbiaceae). Saat ini Asia menjadi sumber karet alami.

PENGARUH VARIASI WAKTU TERHADAP CACAT DAN KETEBALAN PRODUK PLASTIK PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

NAMA PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM : 22410181 JURUSAN : TEKNIK MESIN

PENDAHULUAN Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku plastik semakin meningkat. Hal ini dikarenakan plastik mempunyai kelebihan-kelebihan yang mulai diperhitungkan oleh masyarakat. Keunggulan plastik pada umumnya adalah lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan logam atau kayu, dan proses pengerjaannya relatif sederhana. Selain efisien, plastik juga lebih ringan, lebih murah, dan mudah dibentuk. Salah satu proses yang digunakan untuk membuat produk dari bahan baku plastik adalah proses injection molding. Injection molding adalah salah satu dari operasi yang paling umum dan serba guna untuk produksi massal pada komponen plastik yang komplek dengan toleransi dimensional yang sempurna. Injection molding merupakan suatu daur proses pembentukan plastik ke dalam bentuk yang diinginkan dengan cara menekan plastik cair kedalam sebuah ruang (cavity). Pada proses pembentukan plastik dengan metode injection molding perlu dibuat suatu mold. Mold adalah bagian terpenting untuk mencetak plastik karena bentuk benda plastik tergantung dari bentuk mold. Untuk pembuatan mold pada injection molding, cukup banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan dalam mendesain mold tersebut, supaya mold yang telah didesain dan yang nantinya setelah dilakukan proses manufaktur dapat menghasilkan produk yang sempurna.

Permasalahan Sesuai dengan judul yang diambil, permasalahan penulisan penelitian ilmiah yang akan dibahas yaitu mengetahui Proses Pembuatan Caps Sunsilk 60 ml menggunakan Injection Molding pada PT. Dynaplast, Tbk.

Batasan Masalah Dalam penulisan ilmiah ini, penulis hanya akan membahas bagian-bagian berikut : Proses produksi pada mesin injection molding. Menjelaskan bagian-bagian pada mesin injection molding.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ilmiah yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : Mengetahui proses pembuatan caps. Menganalisa dan memahami proses pembuatan caps di PT. Dynaplast.Tbk

FLOWCHART Proses Pembuatan Cap Sunslik START Raw Material Injection Unit Mold Produk : Shrinkage Efisiensi A

FLOWCHART Proses Pembuatan Cap Sunslik A Defect Crusher Gudang No Quality Control : Pengambilan Sample Pengujian Yes Produk Jadi End

Raw Material HDPE adalah polimer termoplastik linear yang dibuat dari monomer etilen dengan proses katalitik. HDPE dengan sedikit cabang menghasilkan struktur yang lebih rapat/terjejal dengan densitas yang lebih tinggi dan mempunyai ketahanan kimia yang lebih tinggi daripada LDPE. HDPE juga lebih kuat dan lebih tahan terhadap temperatur yang lebih tinggi. HDPE (high density polyethylene) mempuyai densitas 950 kg/m 3 yang biasa dan sering dipakai untuk kemasan jerigen minyak pelumas, botol susu yang berwarna putih susu, kursi lipat, dan lain-lain. Hasil tarik plastik HDPE memiliki sifat keras, bahan mempuyai urutan kekuatan tarik ke dua setelah kekuatan tarik plastik PET, dibandingkan dengan Bahan PP dan LDPE, plastik HDPE lebih kuat tetapi ditinjau dari hasil pengukuran regangannya plastik HDPE sangat kecil, hal ini menunjukkan elastisitas HDPE sangat rendah atau cenderung getas (britle).

Raw Material Tabel 4.1 Kekuatan Tarik, Tekan dan Lentur Bahan Polimer Polietilena Kekuatan Tarik (MPa) Perpanjangan (%) Modulus Elastisitas (MPa) Kekuatan Tekan (MPa) Kekuatan Lentur (MPa) Polietilena Massa Jenis Tinggi(HDPE) 21-38 15-100 4-10 22 7

Jumlah Material Yang Digunakan Diketahui : w = 19.8 gram Ct = 13 second Nc = 16 cavity 1 shift = 8 jam (berat rata-rata produk) (cycle time) Ditanyakan : jumlah material yang digunakan dalam satu shift (aktual)? Penyelesaian : Hitung terlebih dahulu standar output yang digunakan pershift 8 3600 jumlah cavity aktual output = cycle time 8 3600 16 aktual output = 13 aktual output = 35.446 pcs jumlah material = banyaknya produk berat produk = jumlah material = 35.446 19,8gram jumlah material = 701.831 gram Jadi jumlah material yang digunakan dalam satu shift 701.831 gram

Jumlah Material Yang Digunakan sehingga efisiensi materialnya adalah Σ(standar berat netto aktual /produksi pass(qc) η material = aktual konsumsi Σ (19 gram 35.446) η material = 100% 701.831 η material = 95,9 % Jadi efisiensi konsumsi material yang digunakan dalam 1 shift 95,9 % 100% Artinya terdapat 4,1 % dari total material yang digunakan pershift yang terbuang.

Injection Unit Elemen Injection Unit dari Sebuah Mesin Injection Molding

Mold Two Plate Mold dalam posisi tertutup

Shrinkage Penyusutan atau biasa disebut mold shrinkage adalah selisih dimensi antara mold dengan produk akhir dalam satuan persen (%). Penyusutan terutama disebabkan oleh faktor suhu dan tekanan injeksi dan nilainya berbeda-beda tergantung dari jenis material plastik. Untuk mengatasi hal ini dimensi mold selalu dibuat lebih besar daripada dimensi produk sesuai dengan jenis plastik (resin) yang dicetak. Dimensi produk akhir + shrinkage % x Dimensi produk akhir

Shrinkage Sebagai contoh material PS memiliki nilai penyusutan 0.45%. Jika kita ingin membuat produk dengan panjang 75 milimeter maka dimensi Cavity adalah : 75 + (0.45% x75) = 75,3375 milimeter.

Pengambilan Sample Critical Critical adalah difect yang tidak ada toleransi lagi. Pada pengambilan sampel di PT. Dynaplast untuk kategori Critical diambil tingkat normal dimana jika terdapat 1 produk yang critical maka sampel yang diambil dianggap reject semua. Major Pada kategori major untuk pertama kali pengambilan sampel dilakukan pada tingkat normal. Yaitu jika terdapat 5 sampel yang berkategori major maka semua sampel tersebut akan diacc, jika terdapat 6 sampel yang berkategori major maka semua sampel akan dikatakan reject. Maka dari itu akan dicari penyebab dari major tersebut. Minor Pada kategori minor untuk pertama kali pengambilan sampel dilakukan pada tingkat normal. Yaitu jika terdapat 14 sampel yang berkategori minor maka semua sampel bisa diacc. Jika terdapat 15 sampel yang berkategori minor maka semua sampel akan dikataka reject. Jika terdapat masalah atau banyak produk yang berkategori minor melebihi angka normal maka akan diambil langkah pengambilan sampel secara Tightened (ketat).

Kesimpulan Material plastik yang di gunakan adalah jenis HDPE (High density polyethylene) yang termasuk dalam kriteria leleh crystalline, yaitu tipe plastik yang tidak mudah menyerap panas, sehingga membutuhkan suhu yang tinggi untuk membuat material tersebut menjadi leleh. Perbedaan leleh material tersebut merupaka factor penting dalam bagaimana material tersebut dicetak. Selain jenis plastik HDPE (High density polyethylene) di gunakan juga jenis material PS (polystyrene) dan PP (polypropylene). Berbagai macam cacat pada part bisa di hindari dengan cara menentukan pengaturan temperature, tekanan dan kecepatan inject yang tepat. Metode release juga berpengaruh dalam hasil akhir part, dan harus menyesuaikan bentuk part. Dari perhitungan efisiensi produksi yang diperoleh sebesar 83,9 % dan dar perhitungan efisiensi material total yang digunakan, terdapat 4,1 % material yang terbuang. Karena tertinggal di runner, gate, injection tip. Untuk kapasitas/tonase mesin disesuaikan dengan mold yang akan digunakan, serta clamping force yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.