PENGARUH KOMBINASI RESIN (MANGAN ZEOLIT) DENGAN PASIR DALAM MENURUNKAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR

dokumen-dokumen yang mirip
UJI KEMAMPUAN SLOW SAND FILTER SEBAGAI UNIT PENGOLAH AIR OUTLET PRASEDIMENTASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

LOGO. Studi Penggunaan Ferrolite sebagai Campuran Media Filter untuk Penurunan Fe dan Mn Pada Air Sumur. I Made Indra Maha Putra

BAB V ANALISIS PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Hasil Uji Lab BBTKLPP Yogyakrta. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

PENGOLAHAN AIR SUMUR GALI MENGGUNAKAN SARINGAN PASIR BERTEKANAN (PRESURE SAND FILTER) UNTUK MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn)

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

Rahmat Puji Ermawan¹, Tri Budi Prayogo², Evi Nur Cahya²

BAB I PENDAHULUAN. demikian, masyarakat akan memakai air yang kurang atau tidak bersih yang

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

Uji Kinerja Media Batu Pada Bak Prasedimentasi

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH MAKAN (RESTORAN) DENGAN UNIT AERASI, SEDIMENTASI DAN BIOSAND FILTER

Hardini, I. 1) Karnaningroem, N. 2) 1) Mahasiswi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP ITS Surabaya,

UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI

APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

Uji Model Fisik Water Treatment Bentuk Pipa dengan Media Aerasi Baling-Baling

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah

IMPROVING THE QUALITY OF RIVER WATER BY USING BIOFILTER MEDIATED PROBIOTIC BEVERAGE BOTTLES CASE STUDY WATER RIVER OF SURABAYA (SETREN RIVER JAGIR)

PENGARUH MEDIA FILTRASI ARANG AKTIF TERHADAP KEKERUHAN, WARNA DAN TDS PADA AIR TELAGA DI DESA BALONGPANGGANG. Sulastri**) dan Indah Nurhayati*)

AIR SUMUR SUNTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PNEUMATIC SYSTEM

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

Metodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat

JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR. Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik

Terpadu Universitas Islam Indonesia. Namun dalam pemanfaatannya air tanah

Jurnal Einstein 2 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

EFEKTIVITAS AERASI, SEDIMENTASI, DAN FILTRASI UNTUK MENURUNKAN KEKERUHAN DAN KADAR BESI (Fe) DALAM AIR

BAB I PENDAHULUAN. memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air

Penggunaan Filter Tembikar Untuk Meningkatkan Kualitas Air Tanah Dangkal Dekat Sungai (Studi Kasus Air Sumur Dekat Sungai Kalimas, Surabaya)

REDUKSI BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA AIR TANAH MENGGUNAKAN MEDIA FILTRASI MANGANESE GREENSAND DAN ZEOLIT TERPADUKAN RESIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 3, Nomor 2, Juni 2011, Halaman ISSN:

GAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 ABSTRAK

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LAMA KONTAK KARBON AKTIF TERHADAP PENURUNAN KADAR KESADAHAN AIR SUMUR DI DESA KISMOYOSO KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

Peningkatan Kualitas Air Bersih Desa Makamhaji Dengan Alat Penjernih Air

Efektifitas Al 2 (SO 4 ) 3 dan FeCl 3 Dalam Pengolahan Air Menggunakan Gravel Bed Flocculator Ditinjau Dari Parameter Warna dan Zat Organik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

PENGGUNAAN FILTER TEMBIKAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL DEKAT SUNGAI (STUDI KASUS AIR SUMUR DEKAT SUNGAI KALIMAS, SURABAYA)

APLIKASI BIOSAND FILTER DENGAN PENAMBAHAN MEDIA KARBON (ARANG KAYU) UNTUK PENGOLAHAN AIR SUMUR DAERAH GAMBUT

PENGARUH PENAMBAHAN GEOTEKSTIL PADA UNIT SLOW SAND FILTER UNTUK MENGOLAH AIR SIAP MINUM

28 Jurnal Teknik WAKTU Volume 12 Nomor 02 Juli 2014 ISSN :

Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah dengan Metode Aerasi Conventional Cascade dan Aerasi Vertical Buffle Channel Cascade

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENURUNAN KADAR ION BESI (Fe) DALAM AIR BERSIH SECARA AERASI DAN SEDIMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MAGNET

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

Suarni Saidi Abuzar, Rizki Pramono Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas ABSTRAK

Efektifitas Al 2 (SO 4 ) 3 dan FeCl 3 Dalam Pengolahan Air Menggunakan Gravel Bed Flocculator Ditinjau Dari Parameter Warna dan Zat Organik

IRWNS Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

PERBANDINGAN KETEBALAN MEDIA TERHADAP LUAS PERMUKAAN FILTER PADA BIOSAND FILTER UNTUK PENGOLAHAN AIR GAMBUT

MODEL ALAT PENGOLAHAN Fe dan Mn MENGGUNAKAN SISTEM VENTURI AERATOR DENGAN VARIABEL KECEPATAN ALIRAN DAN JUMLAH PIPA VENTURI

PENGOLAHAN AIR BAKU DARI AIR KALI MAS SURABAYA DENGAN ROUGHING FILTER DAN SLOW SAND FILTER TREATMENT OF RAW WATER FROM KALI MAS SURABAYA USING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

Penggunaan Filter Tembikar untuk Meningkatkan Kualitas Air Tanah. Dangkal (Studi Kasus Rumah Tinggal di Kelurahan Pogot, Surabaya)

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material

Kajian Pengolahan Air Gambut Dengan Upflow Anaerobic Filter dan Slow Sand Filter. Oleh: Iva Rustanti Eri /

KEEFEKTIFAN KOMBINASI MEDIA FILTER ZEOLIT DAN KARBON AKTIF DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA AIR SUMUR ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Available online Pengaruh Ukuran Butiran Dan Ketebalan Lapisan Pasir Terhadap Kualitas

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI PERFORMANCE TEST OF STONE MEDIA ON PRE-SEDIMENTATION BASIN. Oleh : Edwin Patriasani

Kajian Efektivitas Aerator dan Penambahan Kapur serta Slow Sand Filter dalam menurunkan kadar Besi air tanah.

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perhitungan kadar Fe metode titrasi sederhana : Pagi, WIB : a. Kadar Fe lantai dasar : Fe = 1000

tertuang dalam peraturan pemerintah no.82 tahun 2001, batas maksimum untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

IMPLEMENTATION of RAPID SAND FILTER TECHNOLOGY for GROUNDWATER PROCESSING in KULIM TENAYAN RAYA, PEKANBARU

STUDI KEMAMPUAN PERLIT SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENYISIHKAN BESI

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia

Resirkulasi Air Tambak Bandeng Dengan Slow Sand Filter

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB 4 Analisa dan Bahasan

PENINGKATAN KUALITAS AIR PDAM MENGGUNAKAN GERABAH DENGAN LARUTAN PERAK NITRAT (STUDI KASUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN)

DIAGRAM ALIR 4. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3

Promotif, Vol.5 No.2, April 2016 Hal PENGARUH JUMLAH KARBON AKTIF PADA FILTER AIR TERHADAP TEKANAN KELUARAN HASIL FILTER

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. keperluaan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya

ANALISIS PENGOLAHAN HASIL SAMPING N₂O DENGAN KARBON AKTIF DAN SEDIMENTASI UNTUK MENURUNKAN NILAI TDS DAN TSS

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

KEEFEKTIFAN VARIASI SUSUNAN MEDIA FILTER ARANGAKTIF, PASIR DAN ZEOLIT DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

AKUATIK-Jurnal Sumberdaya Perairan 34 Volume 8. Nomor. 2. Tahun 2014 ISSN

Penurunan Kadar Besi (Fe) Dengan Sistem Aerasi dan Filtrasi Pada Air Sumur Gali (Eksperimen)

JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

PENGARUH KOMBINASI RESIN (MANGAN ZEOLIT) DENGAN PASIR DALAM MENURUNKAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR Zaenal Abidin a, Ferizal Masra b dan Imam Santosa c a Universitas Malahayati Bandar Lampung b, c Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Abstraksi Drinking water as human need sometimes found substance that can disturb human well-being Fe, and also there are some parameter other like Mn, Kesadahan, TDS, and Muddiness with other source pollution, especially in water difficult region. Eksperimental study with household scale clean water processing tool design aims to look for combination resin and sand effective in demote degree of Fe and another parameter. Water sample comes from region with degree Fe tall that is at port city glad cape region floats and laboratory analysis is done at well-being Healthy Polytechnic Laboratory Tanjungkarang. Observation of water screen based on the filters media treatment and measurement analysis by using efficiency formula towards measurable substance depreciation. The result is depreciation of concentration each parameter with depreciation efficiency Fe as 78,32 %, Mn (77,12 %), Kesadahan (4,19 %), TDS (3,02 %), Muddiness (14,29 %). Depreciation of concentration parameter on can happen caused by work mechanism from sand media in filtered, and chemistry activities manganese zeolite (resin) that elaborate dirts (impurities) is dissolved from iron molecule, manganese, kesadahan and TDS be substansi simple, not dangerous, or changed to be compound is not dissolved. Media filter manganese zeolite (resin) of kind produces biggest depreciation from Fe and another water quality parameter is compared with sand filter media and sand combination with manganese zeolite (resin). So that necessary apply water screening technology by using media manganese zeolite (resin) for clean water for public health. Key words : Water Media Filter, Water Quality of Parameters PENDAHULUAN Kebutuhan rata-rata akan air minum bagi manusia adalah 8 gelas sehari atau 2 liter perhari, sehingga proses metabolisme dalam tubuh manusia dapat berjalan normal. Hal ini jika dipandang dari segi jumlah yang harus diminum manusia terhitung kecil dan terkesan mudah untuk memenuhi kebutuhan air tersebut. Namun tidaklah mudah bagi orangorang yang tinggal didaerah yang susah untuk mendapatkan air minum yang sehat dan sesuai dengan syarat kesehatan (Alaerts dan Santika,1987). Permasalahan lain yang harus dihadapi dalam pengolahan air semakin besar, sejalan dengan meningkatnya pencemaran badan air. Menurut Dep Kes RI (2002) pencemaran tersebut berasal dari: (1) Sumber domestik, yang terdiri dari rumah tangga, (2) Sumber non domestik, yang terdiri dari kegiatan pabrik, industri, pertaniaan, dan (3) Faktor biotik dan abiotik yang dapat mempengaruhi kualitas suatu perairan. Salah satu zat yang terdapat dalam air yang dapat mengganggu kesehatan manusia baik dari konsentrasi ataupun dari segi psikologis adalah Fe, dimana Fe dalam air dapat menyebabkan air berubah menjadi kekuningan. Fe dalam air dapat bersumber dari : (1) Proses oksidasi yaitu adanya bakteri besi (Crenothrix) yang mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi Ferro (Fe 2+ ) menjadi Ferri (Fe 3 +), (2) Korosif atau pengkaratan dari besi yang terdapat dalam air atau sistem perpipaan yang membuat Pengaruh Kombinasi Resin ( Mangan Zeolit) dengan Pasir... ( Zaenal Abidin dkk) 165

kandungan Fe bertambah, dan (3) Mineralmineral yang terkandung di dalam tanah (Dirjen PPPL, 1996). Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan rata-rata digunakan untuk skala besar, dan dapat diambil beberapa masukan seperti Resin dapat menurunkan zat Fe dalam air. Saringan pasir dengan ketebalan 60 cm efektif menurunkan Fe, dan dapat dihilangkan dengan cara aerasi. Berdasarkan hasil penelitian Huisman, and Wood (1974) diketahui bahwa kombinasi yang paling efektif untuk menurunkan kadar Fe dan Mn adalah dengan proses aerasi dan saringan pasir cepat dengan merubah susunan tinggi tray dan ketebalan saringan. Ternyata dari kombinasi tersebut yang dapat menurunkan kadar Fe dan Mn paling efektif pada ketinggian 100 cm dan ketebalan 60 cm. Penurunan mencapai 95,62% untuk Fe dan Mn 48,93%. Menurut Kusnoputranto dan Susana, (2000) untuk mengurangi kadar Fe dalam air dapat dilakukan dengan cara melakukan aerasi atau dengan pertukaran ion. Adapun penelitian lain yang berkenaan dengan penurunan zat Fe dalam air adalah dengan saringan pasir lambat dengan hasil ketebalan efektif saringan pasir adalah 60 cm. Sedangkan pada penelitian ini, penulis mencoba menerapkan alat pengolahan air bersih skala rumah tangga dengan menggunakan kombinasi media filter tanpa aerasi, yang bertujuan mencari kombinasi yang paling efektif dalam menurunkan kadar Fe. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menguji desain alat penyaringan air dengan beberapa jenis media penyaringan air, yaitu pasir, mangan zeolit (resin) dan kombinasi pasir dan mangan zeolit (resin) dengan ketebalan setiap media adalah 60 cm. Alat penyaring air berupa satu buah wadah air volume 20 liter yang berisi air baku dan 4 buah tabung PVC diameter 10 cm dan tinggi 1 m. Sampel air baku berasal dari daerah dengan kadar Fe yang tinggi yaitu di daerah Tanjung Senang Kota Bandar Lampung, dan observasi penyaringan air berdasarkan perlakuan media penyaringnya. Pengambilan sampel hasil penyaringan air dilakukan pada lima titik pengambilan yaitu pada wadah penampung air baku sebelum dialirkan ke masing-masing tabung penyaringan air, dan pada outlet masingmasing tabung penyaring air. Analisa yang digunakan dengan rumus efisiensi terhadap penurunan zat terukur. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Hasil penelitian yang dilakukan pada percobaan alat penyaringan air adalah sebagai berikut: Karateristik Air Baku Air baku yang digunakan pada penelitian ini adalah berasal dari daerah dengan kandungan Fe tinggi, dengan karateristik sebagaimana tabel berikut : 166 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. I, NO. 2, DESEMBER 2008, Hal 165-174

. 1 Tabel 1. Karakteristik Air Baku Berdasar tabel diatas terlihat bahwa angka Fe dan Mn yang berada diatas nilai maksimum konsentrasi kualitas air. Secara umum air baku apabila dibandingkan dengan KEPMENKES RI..907 / MENKES / SK / VII / 2002 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum telah memenuhi peryaratan (Kusnoputranto dan Susana, 2000), kecuali untuk parameter besi (Fe) dan mangan (Mn). Kadar Fe sumur gali adalah 1,78 mg/l sedangkan persyaratan menyebutkan 0,3 mg/l dan kadar Mn sumur gali adalah 0,51 mg/l sedangkan persyaratan menyebutkan 0,1 mg/l. Parameter Kekeruhan (NTU) Perulangan 1 2 3 Rata-Rata Kosentrasi Maksimum Kualitas Air Minum 5 5 4 4.76 5 2 TDS (mg/l) 320 320 319 319,67 1000 3 Fe (mg/l) 1,78 1,78 1,79 1,78 0,3 4 Mn (mg/l) 0,58 0,46 0,50 0,51 0,1 5 Kesadahan (mg/l) 120 120 118 119,33 500 Tingginya kandungan Fe dan Mn di sumur gali itu terjadi karena daerah tersebut merupakan pesawahan sebelum dibangun perumahan dahulunya. Disamping itu secara fisik apabila dicium dan dirasakan air sumur itu berbau amis, berasa dan berwarna agak kuning. Dalam jumlah tertentu Fe dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan Haemoglobin, namun dalam dosis besar Fe bersifat racun bagi tubuh manusia dan dapat merusak dinding usus yang pada akhirnya mengakibatkan kematian. Sedangkan Mn dalam dosis besar akan mengganggu sistem syaraf dan pernafasan. Seperti halnya Fe, Mn di dalam air juga menimbulkan warna dan rasa pada air. Berdasarkan alasan tersebut maka penelitian ini mengambil air baku yang berasal dari sumur gali di daerah tersebut. 1. Analisis Porositas Media Porositas media dilakukan dengan cara mengalirkan air pada setiap media setinggi 60 cm, kemudian membuka keran outlet dengan penampungan gelas ukur. Lamanya pengaliran air sampai air pada media habis, dengan hasil sebagai berikut : Jenis Media Tabel 2. Analisis Porositas Media Volume Rongga (A) (m 3 ) Pasir 0,00138 Resin 0,00179 Pasir + Mangan zeolit 0,00160 Volume Total (B) (m 3 ) = ¼ (3,14)(0,1) 2 (0,6) = 0,00471 = ¼ (3,14)(0,1) 2 (0,6) = 0,00471 = ¼ (3,14)(0,1) 2 (0,6) = 0,00471 Porositas A A + B 0,23 0,28 0,25 Berdasarkan tabel diatas diketahui porositas masing-masing media pasir, resin dan pasir dengan resin adalah 0,23; 0,28; dan 0,25. Porositas adalah perbandingan antara volume pori/rongga media dengan volume media ditambah volume rongga media. Fungsi dari pengukuran porositas ini untuk membuktikan bahwa media dapat digunakan untuk menyaring. Tabel 2. menerangkan porositas terbesar adalah media resin, selanjutnya lebih kecil adalah media mangan zeolit ditambah pasir dan yang terkecil adalah media pasir. Perbedaan porositas dari media ini menunjukkan bahwa ukuran dari masingmasing media yang digunakan pada penelitian ini tidak sama. Media pasir memiliki ukuran 0,23-0,42 mm pasir ini termasuk fraksi ukuran butir kecil yang diperoleh dari membeli pasir setempat, sedangkan media mangan zeolit memiliki ukuran 0,8-1,1 mm yang diperoleh Pengaruh Kombinasi Resin ( Mangan Zeolit) dengan Pasir... ( Zaenal Abidin dkk) 167

dari membeli di toko yang menjual perlengkapan pengolahan air di Bandar Lampung. Oleh karena ukuran media mangan zeolit lebih besar maka ukuran rongga/pori dapat menampung volume air yang lebih besar dibanding media pasir. Sedangkan media mangan zeolit ditambah pasir karena merupakan gabungan antara keduanya maka volume air yang dapat ditampung berada diantara kedua media diatas. Perhitungan Waktu Kontak Waktu kontak merupakan waktu air berada dalam media penyaringan, dengan hasil dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Perhitungan Waktu Kontak Media Volume Rongga (A) (Liter) Debit (B) Pasir 1,38 10 Liter/Jam Resin 1,79 10 Liter/Jam Resin+ Pasir 1,60 10 Liter/Jam Waktu Tinggal =A/B = 0,138 Jam = 8,28 Menit = 0,179 Jam = 10,74 Menit = 0,160 Jam = 9,60 Menit Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui waktu tinggal air baku melewati media pasir adalah 8,28 menit, media resin adalah 10,74 menit dan pasir ditambah resin N o Jenis Perlakuan I II III Rata- Rata Effisiensi 1 Air Baku 0,58 0,46 0,50 0.51 0.00 % 2 Kontrol 0.56 0.47 0.48 0.50 1.31 % 3 Pasir 0.10 0.13 0.12 0.12 77.12 % 4 Resin 0.06 0.07 0.08 0.07 86.27 % 5 Pasir + Resin 0.06 0.09 0.06 0.07 86.27 % adalah 9,60 menit. Waktu kontak adalah waktu yang diperlukan air baku mengalir melewati suatu media, dimana secara matematik merupakan perbandingan antara volume air dengan debit air, sehingga mempunyai satuan waktu (Rusdiono, 1993). Waktu kontak air baku masing-masing media pada penelitian ini berbeda, yaitu media pasir; media mangan zeolit; media mangan zeolit ditambah pasir adalah 8,28 menit; 10,74 menit; 9,60 menit. Perbedaan ini terjadi karena porositas media berbeda-beda. Data waktu kontak pada penelitian ini diperlukan juga untuk mengetahui kapan waktu perulangan pengambilan sampel. Dengan diketahuinya waktu kontak, sampling dapat dilakukan dengan akurat, karena waktu sampling berikutnya tidak boleh kurang dari 8,28 menit untuk media pasir, 10,74 menit untuk media mangan zeolit, dan 9,60 menit Jenis I II III Rata- Effisiensi Perlakuan Rata 1 Air Baku 1.78 1.78 1.79 1.78 0.00 % 2 Kontrol 1.77 1.78 1.78 1.78 0.37 % 3 Pasir 0.37 0.40 0.39 0.39 78.32 % 4 Resin 0.10 0.08 0.09 0.09 94.95 % 5 Pasir + Resin 0.14 0.10 0.10 0.11 93.64 % untuk media mangan zeolit ditambah pasir. Analisa Kualitas Air 1. Kandungan Fe Tabel 4. Kandungan Fe pada Sampel air Berdasarkan Jenis Media Penyaringan Pada tabel 4 di atas tampak bahwa effisiensi penurunan Fe terbesar terjadi pada penyaringan air dengan menggunakan media Resin yaitu sebesar 94,95 %. 2. Kandungan Mn Tabel 5. Kandungan Mn pada Sampel Air Berdasarkan Jenis Media Penyaringan Berdasar tabel di atas tampak bahwa effisiensi penurunan Mn terbesar terjadi dua media dengan besaran penurunan yang sama yaitu media resin dan media campuan antara pasir dan resin yakni sebesar 86,27 %. 168 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. I, NO. 2, DESEMBER 2008, Hal 165-174

3. Tingkat Kesadahan Tabel 6. Tingkat Kesadahan pada Sampel Air Berdasarkan Jenis Media Penyaringan Pada tabel 6 di atas tampak bahwa effisiensi penurunan tingkat kesadahan air terbesar terjadi pada penyaringan air dengan menggunakan media resin yakni sebesar 86,03%. 4. Tingkat Kekeruhan Tabel 7. Tingkat Kekeruhan pada Sampel Air Berdasarkan Jenis Media Penyaringan Pada tabel 7 di atas tampak bahwa effisiensi penurunan tingkat kekeruhan air terbesar terjadi pada penyaringan air dengan menggunakan media resin yakni sebesar 21,43%. 5. Tingkat TDS Jenis Perlakuan Tabel 8. Tingkat TDS pada Sampel Air Berdasarkan Jenis Media Penyaringan Jenis Perlakuan I II III Rata- Rata I II III Rata- Rata Effisiensi 1 Air Baku 120 120 118 119.33 0.00 % 2 Kontrol 120 120 118 119.33 0.00 % 3 Pasir 114 114 115 114.33 4.19 % 4 Resin 16 18 16 16.67 86.03 % 5 Pasir + Resin 28 28 24 26.67 77.65 % Effisiensi 1 Air Baku 320 320 319 319.67 0.00 % 2 Kontrol 319 318 320 319.00 0.21 % 3 Pasir 309 310 311 310.00 3.02 % 4 Resin 179 174 173 175.33 45.15 % 5 Pasir + Resin 216 227 219 220.67 30.97 % Pada tabel tersebut diatas tampak bahwa effisiensi penurunan tingkat TDS air terbesar terjadi pada penyaringan air dengan menggunakan media resin yakni sebesar 45,15%. 2. Pembahasan Pengaruh Media Pasir Terhadap konsenterasi Parameter Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa telah terjadi penurunan konsentrasi pada setiap parameter yang diteliti. Kosentrasi besi air baku 1,78 mg/l turun menjadi 0,39 mg/l. Konsentrasi mangan air baku dari 0,51 mg/l turun menjadi 0,12 mg/l. Konsentrasi kesadahan air baku dari 119,33 mg/l turun menjadi 114,33 mg/l. Konsentrasi TDS air baku 319,67 mg/l turun menjadi 310 mg/l. Konsentrasi kekeruhan air baku 4,67 NTU turun menjadi 4,00 NTU. Penurunan konsentrasi setiap parameter diatas dapat terjadi karena adanya mekanisme Jenis Perlakuan I II III Rata- Rata Effisiensi 1 Air Baku 5 5 4 4.67 0.00 % 2 Kontrol 5 5 4 4.67 0.00 % 3 Pasir 4 4 4 4.00 14.29 % 4 Resin 3 4 4 3.67 21.43 % 5 Pasir + Resin 4 4 5 4.33 7.14 % kerja dari media pasir dalam menyaring. Molekul besi, mangan, kesadahan dan TDS dalam kondisi terlarut di dalam air mengalami proses adsorpsi. Adsorpsi adalah proses penghilangan kotoran-kotoran (impurities) dari air karena adanya gaya tarik menarik antara kotoran-kotoran (impurities) dengan (butiran) media. Dasar gaya tarik menarik ini adalah karena adanya tarikan fisik antara dua buah partikel (gaya Van Der Waals) dan tarikan elektrostatikal antar dua muatan yang berbeda (gaya Coulomb). Proses ini mampu menghilangkan partikel yang lebih kecil dari Pengaruh Kombinasi Resin ( Mangan Zeolit) dengan Pasir... ( Zaenal Abidin dkk) 169

partikel tersuspensi seperti partikel koloid dan molekul kotoran-kotoran (impurities) terlarut. Molekul besi, mangan, kesadahan dan TDS merupakan molekul terlarut, prinsip proses adsorpsi ini adalah perbedaan muatan antara permukaan (butiran) media pasir dengan kotoran-kotoran (impurities) tersuspensi, koloidal dan terlarut disekitarnya. Pada umumnya secara alamiah pasir, sebagai media penyaring misalnya, mempunyai muatan negatif pada ph normal sehingga dapat menarik partikel bermuatan positif, seperti kation dari molekul besi, mangan, kesadahan dan TDS (Reynolds and Richards, 1996). Adanya aktifitas kimia juga mampu menurunkan parameter diatas, aktifitas kimia adalah proses dimana kotoran-kotoran (impurities) terlarut dari molekul besi, mangan, kesadahan dan TDS diuraikan menjadi substansi yang lebih sederhana, tidak berbahaya, atau dirubah menjadi senyawa yang tidak terlarut, yang setelah proses penyaringan dan adsorpsi dapat dihilangkan dari air. Dengan adanya oksigen dalam air, bahan organik akan terurai secara aerobik. Selanjutnya bila air mengandung ion bikarbonat, maka senyawa Besi/Ferreus diubah menjadi Fermic Oxide-hydrates Reaksi: 4Fe + O 2 + (2n 4) H 2O+8 HCO 2 FeO n H 2O + 8 CO Dan senyawa manganeous diubah menjadi Mangan Dioksida Reaksi: 2 Mn+O 2 + 4 HCO 2 MnO + 2H 2O + 4 CO Untuk nilai kekeruhan, efisiensi penurunan konsentrasinya disebabkan oleh adanya peristiwa Mechanical Straining dan sedimentasi. Mechanical Straining adalah penyaringan partikel dari bahan tersuspensi yang terlalu besar untuk melewati ruang/pori antar media. Proses ini terjadi di permukaan filterbed dan tidak tergantung pada kecepatan penyaringan. Sedangkan Pada proses sedimentasi partikel dari bahan tersuspensi yang ukurannya lebih halus daripada rongga/pori antar media akan mengendap pada permukaan butiran media. Pada prinsipnya semua butiran media dapat menjadi tempat pengendapan ini. Apabila dibandingkan dengan KEPMENKES. RI.. 907/MENKES/SK/VII 2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum konsentrasi Fe dan Mn belum memenuhi pesyaratan konsentrasi maksimum kualitas air minum. Sedangkan parameter lainnya sudah memenuhi persyaratan konsentrasi maksimum kualitas air minum (air baku yang digunakan sudah memenuhi persyaratan kualitas air minum), oleh karena itu penyaringan hanya dengan media pasir untuk mengolah air baku yang mengandung kadar besi dan mangan tinggi belum mampu menurunkan sampai konsentrasi yang memenuhi persyaratan. Sebaiknya perlu diadakan penambahan pengolahan sehingga dapat menurunkan konsentrasi besi dan mangan sampai nilai yang memenuhi persyaratan. Adapun cara yang dapat digunakan seperti penambahan perlakuan aerasi pada air baku kemudian penyaringan dengan media pasir, penyaringan media pasir ditambah dengan penyaringan dengan media resin disini saringan pasir digunakan sebagai pengolahan pendahuluan, Penambahan bahan kimia oksidator pada air baku kemudian dialirkan ke saringan dengan media pasir merupakan alternatif-alternatif yang dapat dilakukakan untuk 170 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. I, NO. 2, DESEMBER 2008, Hal 165-174

menghilangkan besi dan mangan pada air baku (Said, 1999). Pengaruh Media Resin Terhadap Konsenterasi Parameter Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa telah terjadi penurunan kosentrasi pada setiap parameter yang diteliti. Kosentrasi besi di air baku 1,78 mg/l turun menjadi 0,09 mg/l. Konsentrasi mangan di air baku 0,51mg/l turun menjadi 0,07 mg/l. Konsentrasi kesadahan air baku 119,33 mg/l turun menjadi 16,67 mg/l. Konsentrasi TDS air baku 319,67 mg/l turun menjadi 175,33 mg/l. Konsentrasi kekeruhan air baku 4,67 NTU turun menjadi 3,67 NTU. Penurunan konsentrasi parameter disebabkan oleh adanya media mangan zeolit (resin). Mangan zeolit adalah zeolit alami (green sand) yang permukannya dilapisi oleh mangan oksida tinggi yang secara umum rumus molekulnya adalah K 2Z.MnO.Mn 2O 7. Mekanisme kerja terbesar yang terjadi pada media mangan zeolit adalah pertukaran ion. Penghilangan besi, mangan, kesadahan, TDS dengan pertukaran ion dilaksanakan dengan cara mengalirkan air baku yang mengandung parameter diatas melalui suatu media penukaran ion, sehingga parameter-parameter akan bereaksi dengan media penukaran ionnya. Mangan zeolit berfungsi sebagai katalis dan pada waktu yang bersamaan dapat mengoksidasi besi, mangan, kesadahan dan TDS yang larut dalam air dan menempel pada permukaan mangan zeolitnya. Proses reaksinya dapat diteranggkan sebagai berikut : K 2Z.MnO.Mn 2O 7 + 4Fe(HCO 3) 2 K 2Z + 3MnO 2 + 2Fe 2O 3+ 8CO 2 + 4H 2O K 2Z.MnO.Mn 2O 7 + 2Mn(HCO 3) 2 K 2Z + 5MnO 2 + 8CO 2 + 2H 2O Selama proses berlangsung kemampuan reaksi mangan zeolit makin lama makin berkurang dan akhirnya menjadi jenuh, dan jika sudah jenuh harus diganti dengan mangan zeolit yang baru. Lama menggunakan dari mangan zeolit tersebut bergantung dari kualitas air baku dan jumlah air yang akan di saring. Dalam keadaan normal, pergantian biasanya satu kali dalam satu tahun (Kusnoputranto dan Susana, 2000). Apabila dibandingkan dengan KEPMENKES RI. 907/MENKES/SK/VII 2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum konsentrasi Fe dan Mn telah memenuhi pesyaratan konsentrasi maksimum kualitas air minum. Oleh karena itu penyaringan dengan media mangan zeolit untuk mengolah air baku yang mengandung kadar besi dan mangan tinggi mampu menurunkan sampai konsentrasi yang memenuhi persyaratan. Tetapi agar umur media mangan zeolit lebih panjang dari titik jenuh, media penyaringan sebaiknya perlu diadakan penambahan pengolahan pendahuluan dengan menggunakan saringan pasir. Apalagi air baku yang digunakan mempunyai kekeruhan dan konsentrasi parameter air baku lebih tinggi. Pengaruh Media Resin Dengan Media Pasir Terhadap Konsentrasi Parameter Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa telah terjadi penurunan konsentrasi pada setiap parameter yang diteliti. Kosentrasi besi di air baku 1,78 mg/l turun menjadi 0,11 mg/l. Konsentrasi mangan di air baku 0,51 turun menjadi 0,07 mg/l. Konsentrasi kesadahan air baku 119,33 mg/l turun menjadi Pengaruh Kombinasi Resin ( Mangan Zeolit) dengan Pasir... ( Zaenal Abidin dkk) 171

26,67 mg/l. Konsentrasi TDS air baku 319,67 mg/l turun menjadi 220,67 mg/l. Konsentrasi kekeruhan air baku 4,67 NTU turun menjadi 4,33 NTU. Penurunan konsentrasi setiap parameter diatas dapat terjadi karena adanya mekanisme kerja dari media pasir dan media mangan zeolit dalam menyaring. Pada bagian atas saringan terdapat media pasir. Pada bagian ini molekul besi, mangan, kesadahan dan TDS mengalami peristiwa adsorpsi dan aktifitas kimia, sedangkan kekeruhan mengalami peristiwa mechanical staraining dan sedimentasi. Pada bagian bawah saringan terdapat saringan dengan media mangan zeolit disini molekul besi, mangan, kesadahan dan TDS mengalami peristiwa pertukaran ion sedangkan kekeruhan mengalami peristiwa sedimentasi di dalam pori media. Apabila dibandingkan dengan KEPMENKES RI. 907/MENKES/SK/VII 2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum konsentrasi Fe dan Mn telah memenuhi persyaratan konsentrasi maksimum kualitas air minum. Oleh karena itu penyaringan dengan media mangan zeolit ditambah media pasir untuk mengolah air baku yang mengandung kadar besi dan mangan tinggi mampu menurunkan sampai konsentrasi yang memenuhi persyaratan. Pengaruh Komposisi Media terhadap Efisiensi Pengolahan Fe dan Mn Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa efisiensi pengolahan besi dan mangan tertinggi terjadi pada penyaringan dengan media mangan zeolit (resin), yaitu 94,95 % dan 86,27 %, diikuti oleh media mangan zeolit (resin) ditambah pasir, yaitu 93,64 % dan 86,27 %, efisiensi terendah terjadi pada media pasir, yaitu 78,32 % dan 77,12 %. Fenomena ini menjelaskan bahwa dengan menggabungkan dua media yang berbeda yaitu mangan zeolit ditambah pasir memberikan hasil/efisiensi pengolahan yang tetap tinggi. Selain itu bila hasil air olahan dibandingkan dengan KEPMENKES RI. 907/MENKES/SK/VII 2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum konsentrasi Fe dan Mn telah memenuhi pesyaratan konsentrasi maksimum kualitas air minum. Apabila dilihat secara menyeluruh pada semua parameter, penyaringan dengan media mangan zeolit memberikan hasil olahan yang terbaik, fenomena ini menjelaskan bahwa proses pertukaran ion lebih dominan dalam menurunkan parameter besi, mangan, kesadahan dan TDS. Akibat menurunya parameter-parameter tersebut maka nilai kekeruhan juga turun lebih banyak. Pernyataan diatas diperkuat dengan angka porositas pada media yang diteliti. Media mangan zeolit mempunyai porositas tertinggi yaitu 0,28 diikuti media mangan zeolit ditambah pasir yaitu 0,25 dan media pasir yaitu 0,23. Semakin tinggi nilai porositas maka pori/rongga media semakin besar sehingga mestinya kualitas air olahan media yang mempunyai porositas tertinggi lebih buruk dibanding pori/rongga media yang mempunyai porositas lebih kecil. Tetapi kenyataanya kualitas air olahan media mangan zeolit dengan porositas tertinggi adalah terbaik dibanding media pasir dan media mangan zeolit ditambah pasir. 172 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. I, NO. 2, DESEMBER 2008, Hal 165-174

Pengaruh Komposisi Media terhadap Biaya Pembuatan Alat Skala Rumah Tangga Berdasarkan kualitas air hasil olahan yang dibandingkan dengan KEPMENKES RI. 907/ MENKES/SK/VII 2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum maka media mangan zeolit dan media mangan zeolit ditambah pasir merupakan media yang terpilih untuk biaya pembuatan alat skala rumah tangga. Di bawah ini adalah beberapa alternatif komposisi setiap media terhadap biaya pembuatan alat skala rumah tangga. 1 2 3 4 5 6 7 8 Tabel 9. Biaya Pembuatan Alat Pengolahan Komposisi Media Pasir 1 2 3 4 5 6 7 8 Uraian Alat dan Bahan Jumlah Harga Satuan Jumlah PVC 4 Inchi 1 bh Rp. 65.000,- Rp. 65.000,- Dop 4 Inchi 1 bh Rp. 10.000,- Rp. 10.000,- Kran 3 bh Rp. 10.000,- Rp. 30.000,- Lem epoxy 1 pasang Rp. 25.000,- Rp. 25.000,- Ember 20 liter 2 bh Rp. 25.000,- Rp. 50.000,- Kayu kaso 2 btg Rp. 20.000,- Rp. 40.000,- Paku ½ kg Rp. 14.000,- Rp. 7.000,- Pasir 7 Kg Rp. 1.000,- Rp. 7.000,- JUMLAH Rp. 234.000,- Tabel 10. Biaya Pembuatan Alat Pengolahan Komposisi Media Resin Uraian Alat dan Bahan Jumlah Harga Satuan Jumlah PVC 4 Inchi 1 bh Rp. 65.000,- Rp. 65.000,- Dop 4 Inchi 1 bh Rp. 10.000,- Rp. 10.000,- Kran 3 bh Rp. 10.000,- Rp. 30.000,- Lem epoxy 1 pasang Rp. 25.000,- Rp. 25.000,- Ember 20 liter 2 bh Rp. 25.000,- Rp. 50.000,- Kayu kaso 2 btg Rp. 20.000,- Rp. 40.000,- Paku ½ kg Rp. 14.000,- Rp. 7.000,- Resin 7 Kg Rp. 25.000,- Rp. 175.000,- JUMLAH Rp. 402.000,- Tabel 11. Biaya Pembuatan Alat Pengolahan Komposisi Media Resin dengan Pasir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Uraian Alat dan Bahan Jumlah Harga Satua Jumlah PVC 4 Inchi 1 bh Rp. 65.000,- Rp. 65.000,- Dop 4 Inchi 1 bh Rp. 10.000,- Rp. 10.000,- Kran 3 bh Rp. 10.000,- Rp. 30.000,- Lem epoxy 1 pasang Rp. 25.000,- Rp. 25.000,- Ember 20 liter 2 bh Rp. 25.000,- Rp. 50.000,- Kayu kaso 2 btg Rp. 20.000,- Rp. 40.000,- Paku ½ kg Rp. 14.000,- Rp. 7.000,- Resin 3,5 Kg Rp. 25.000,- Rp. 87.500,- Pasir 3,5 Kg Rp. 1.000,- Rp. 3.500,- JUMLAH Rp. 318.000,- Berdasarkan ketiga tabel diatas media mangan zeolit berjumlah Rp. 402.000,00. Komposisi Berdasarkan ketiga tabel diatas biaya tertinggi ada pada komposisi media mangan zeolit berjumlah Rp. 402.000,00. Komposisi media mangan zeolit ditambah pasir berjumlah 318.000,- dan komposisi media pasir berjumlah Rp. 234.000,-. Perbedaan jumlah harga ini terjadi karena adanya perbedaan harga dari media penyaringan yang digunakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan komposisi media ini berpengaruh pada biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan alat skala rumah tangga. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasar hasil dan pembahasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa media resin merupakan media paling efektif dalam menurunkan kadar Fe, Mn, Kesadahan, TDS dan Kekeruhan 2. Saran Berdasarkan hasil ini dapat disarankan perlunya penerapan teknologi pengolahan air dengan media resin bagi upaya penyehatan air bersih bagi masyarakat. Pengaruh Kombinasi Resin ( Mangan Zeolit) dengan Pasir... ( Zaenal Abidin dkk) 173

DAFTAR PUSTAKA Alaerts, G. dan Santika, S.S., 1987 Metoda Penelitian Air, Surabaya : Usaha Nasional. Departemen Kesehatan RI, 2002, Kepmenkes. 907/Menkes/SK/VII/2002 Tentang Syarat-Syarat Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 1996, Penyediaan Air Bersih, Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Huisman, L. and W. E. Wood, 1974, Slow Sand Filtration : Genewa World Health Organization. Kusnoputranto H dan Susana, 2000, Kesehatan Lingkungan, Jakarta :Universitas Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Rusdiono, 1993, Optimasi kecepatan filtrasi (flow rate) tebal media dan ukuran media (effective size) pada pressure filter single media dengan menggunakan kekeruhan buatan, Tugas Akhir, Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh pember (ITS). Reynolds, T.D. and Richards, P.A., 1996, Unit Operations and Processes in Environmental Engineering. PWS Publishing Company, New York Said, 1999, Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Peningkatan Kualitas Air, Jakarta : Direktorat Teknologi Lingkungan-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 174 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. I, NO. 2, DESEMBER 2008, Hal 165-174