III. MATERI DAN METODE. Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

MATERI DAN METODE. Pengolahan silasetelahdilaksanakan di Laboratorium Nutrisidan Kimia. dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Februari2015.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

MATERI DAN METODE. Penelitianinidimulaipadabulan November - Februari 2015, di Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April- Juli 2012 bertempat di Waduk Batutegi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

MATERI DAN METODE. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Bali betina umur

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 bertempat di Waduk Batu Tegi

Lampiran 1. Prosedur analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahapan Penelitian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Alat Neraca analitik, gelas piala 600 ml, gelas ukur 100 ml, "hot plate", alat refluks (untuk pendingin), cawan masir, tanur, alat penyaring dengan po

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Pengumpulan daun apu-apu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di Laboratorium

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

III. METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April Oktober 2013.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

MATERI DAN METODE. IndustriPakandanIlmuTanah,danLaboratoriumIlmuNutrisidan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

III. METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September November 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 di Unit Pelaksana

MATERI DAN METODE. September sampai November 2015 di Laboratorium UARDS (UIN Argiculture

3 METODOLOGI. 3.3 Metode Penelitian. 3.1 Waktu dan Tempat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

KOMPOSISI FRAKSI SERAT PELEPAH SAWIT YANGDIFERMENTASI OLEHKAPANGPhanerochaete chrysosporium DENGAN PENAMBAHAN MINERAL KALSIUM (Ca)DAN MANGAN (Mn)

PT. Rineka Cipta, 2006), hlm Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:

3 METODOLOGI 3.1 WAKTU DAN TEMPAT 3.2 BAHAN DAN ALAT 3.3 TAHAPAN PENELITIAN Pengambilan Bahan Baku Analisis Bahan Baku

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan September sampai Desember 2014. 3.2. Materi Penelitian 3.2.1. Alat penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan untuk proses fermentasi pelepah sawit seperti chopper untuk mencacah pelepah sawit, erlenmeyer, timbangan analitik, batang pengaduk, aluminium foil, dan lain-lain. untuk analisis fraksi seratnya menggunakan cawan crusibel, timbangan analitik, fibertec yang dengan hot extraction dan cold extraction, pemanas listrik, oven listrik, tanur, dan desikator. 3.2.2. Bahan penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelepah sawit yang telah di chopper, Phanerochaete chrysosporium dan mineral CaCl 2 sebagai sumber mineral Ca dan MnSO 4 H 2 O sebagai sumber mineral Mn. Untuk analisis fraksi serat yaitu aceton/alkohol 96%,air panas, octanol, H 2 SO 4 72%, larutan Neutral Detergent Solution (NDS) dan larutan Acid Detergent Solution (ADS). Bahanbahan yang di gunakan untuk membuat larutan NDS adalah : 1. Aquadest : 1 liter 2. Natrium-Lauryl sulfat : 30 g 9

3. Disodium ethylene diaminetetraacetate (EDTA)/Titriplex III : 18,61 g 4. Sodium borate decahydrate (Na 2 B4O 7.10H 2 O)/Natrium borat10 H 2 : 6,81 g 5. Disodium hydrogen phosphate (Na 2 HPO 4 ) : 4,58 g Untuk membuat larutan ADS adalah : 1. H 2 SO 4 1N : 27,76 ml 2. Cetyl Trimethyl Amonium Bromide (CTAB) : 20 g 3. Aquadest : 1000 ml 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan masing -masing dengan 5 ulangan. Lama fermentasi dan level Ca serta Mn merujuk Rahayu (2014) dan Mariani (2014). Adapun perlakuan penelitian ini meliputi : A : pelepah sawit + P. chrysosporium tanpa penambahan mineral (kontrol) B : pelepah sawit + P. chrysosporium + Ca 2000 ppm C : pelepah sawit + P. chrysosporium + Mn 100 ppm D : pelepah sawit + P. chrysosporium + Ca 2000 ppm + Mn 100 ppm 3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1. Tahapan persiapan pelepah sawit Pelepah sawit diambil dari pohonnya, kemudian pelepah sawit dicacah 1/3 dari bagian depan (± 2 meter) untuk memperkecil partikel hingga berukuran 2-3 cm menggunakan mesin chopper, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Pelepah Sawit digiling menjadi serbuk halus menggunakan mesin penggiling. Gambar 3.1 memperlihatkan persiapkan bahan pelepah sawit. 10

Gambar 3.1. Persiapan Bahan Pelepah Sawit 3.4.2. Tahapan pembiakan kapang Kapang P. chrysosporium ditumbuhkan pada media Potato Dextrose Agar (PDA) pada suhu 30 0 C selama 7 hari sebelum digunakan. PDA + aquadest (dimasukan dalam gelas piala) dimasak hingga bening dimasukkan dalam test tube dan tutup dengan kapas Autoclave dengan suhu 121 0 C selama 15 menit didinginkan dan dimiringkan 20 0 diinokulasi dengan kapang P.chrysosporium diinkubasi selama 7 hari Gambar 3.2. Proses Pembiakan Kapang 3.4.3. Tahapan proses fermentasi Teknik fermentasi yang dilakukan menurut cara Kerem et al. (1992). Sebanyak 50 g pelepah sawit yang telah digiling halus dimasukan dalam 11

erlenmeyer ditambah aquadest sehingga mencapai kadar air 70% dan ditambahkan mineral CaCl 2 dan MnSO 4 sesuai dengan perlakuan yang digunakan dan disterilisasi dalam Autoclave dengan suhu 121 0 C selama 15 menit, didinginkan pada suhu kamar. Substrat diinokulasi dengan inokulum P.chrysosporium yang telah dipersiapkan dan inkubasi dilakukan sesuai perlakuan. Fermentasi dilakukan 10 hari. Setelah fermentasi selesai biomasa yang diperoleh dikeringkan dan disiapkan untuk analisis fraksi serat. Prosedur fermentasi pelepah sawit menggunakan kapang P.chrysosporium dengan penambahan mineral Ca dan Mn dapat dilihat pada Gambar 3.3 di bawah ini. Dedak + aquadest (KA 70%) Pelepah sawit + aquadest KA 70 %, ditambah mineral Ca dan Mn sesuai perlakuan disterilisasi dalam Autoclave (121 o C, 15 menit) di dinginkan pada suhu kamar disterilisasi dalam Autoclave dengan suhu 121 o C selama 15 menit Substrat steril didinginkan pada suhu kamar diinokulasi dengan p.chrysosporium diinkubasi selama 7 hari diinokulasi kapang (10%) dari berat substrat diinkubasi selama10 hari Analisis Kandungan Fraksi Serat Produk fermentasi Gambar 3.3. Prosedur Fermentasi Pelepah Sawit Menggunakan Kapang P.chrysosporium dengan Penambahan Mineral Ca dan Mn 12

3.5. Peubah yang diukur Peubah yang diukur meliputi analisis fraksi serat (Van Soest) yaitu kandungan NDF, ADF, hemiselulosa, selulosa, dan lignin sesuai dengan Foss Analitycal (2006), yaitu : 3.5.1. Kadar Neutral Detergent Fiber (NDF) (Foss Analitycal, 2006) Untuk menentukan kandungan NDF yang pertama kali dilakukan adalah membuat larutan NDS. Cara membuat larutan NDS : 1. Disiapkan aquadest lebih kurang 800 ml dalam gelas piala 1.000 ml 2. Ditimbang masing-masing bahan kimia untuk pembuatan larutan NDS kemudian dimasukan ke dalam gelas piala yang telah diisi dengan aquades 3. Bahan tersebut dipanaskan sampai larut dan ditambahkan aquadest sampai 1.000 ml. Prosedur Kerja Analisis NDF : 1. Sampel ditimbang sebanyak 0,5 gram (a) dimasukkan ke cawan crusibel yang sudah ditimbang beratnya (b). 2. Cawan crusibel diletakan pada Fibertec Hot Extraction, tambahkan 50 ml larutan NDS dan dipanaskan sampai mendidih, setelah mendidih diteteskan octanol pada sampel yang berbuih, lalu panas dioptimumkan dan dilakukan ekstraksi selama 1 jam. 3. Selesai diekstraksi selama 1 jam dilakukan penyaringan dengan pemvakuman pada Fibertec Hot Extraction kemudian dibilas dengan air panas. 13

4. Cawan crusibel dipindahkan pada Fibertec Cold Extraction kemudian dibilas dengan aceton/alkohol 96%. 5. Cawan crusibel dan sampel diovenkan pada suhu 135 0 C selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (c) Rumus: %NDF = c b a x 100 % 3.5.1.Kadungan Acid Detergent Fiber (ADF) (Foss Analitycal, 2006) Untuk menentukan kandungan ADF yang pertama kali dilakukan adalah membuat larutan ADS. Cara membuat larutan ADS : 1. Dibuat dengan melarutkan 20 gram CTAB dalam asam sulfat 1 N. Cara membuat asam sulfat 1N: N. grek = x ml. BJ. % 1. (98,08/2) = x ml. 1,84. 0,96 49,04 = 1,7664 x x = 49,04/1,7664 = 27,76 ml Prosedur Kerja Analisis ADF : 1. Ditimbang sampel sebanyak 0,5 gram (a) dimasukkan ke dalam cawan crusibel yang sudah ditimbang beratnya (b). 2. Cawan crusibel diletakan pada Fibertec Hot Extraction, tambahkan 50 ml larutan ADS dan dipanaskan sampai mendidih, setelah mendidih diteteskan octanol pada sampel yang berbuih, lalu panas dioptimumkan dan dilakukan ekstraksi selama 1 jam. 14

3. Selesai diekstraksi selama 1 jam dilakukan penyaringan dengan pemvakuman pada Fibertec Hot Extraction kemudian dibilas dengan air panas. 4. Cawan crusibel dipindahkan pada Fibertec Cold Extraction kemudian dibilas dengan aceton/alcohol 96%. 5. Cawan crusibel dan sampel diovenkan pada suhu 135 0 C selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (c) Rumus : % ADF = x 100 % 3.5.3. Kandungan Hemiselulosa Rumus: Kadar Hemiselulosa = % NDF - % ADF 3.5.4. Kandungan Selulosa (Foss Analitycal, 2006) Penetapan kandungan selulosa merupakan lanjutan dari analisis ADF, dimana residu ADF (c g) direndam dengan H 2 SO 4 72% selama 3 jam. Kemudian dibilas dengan air panas dan terakhir dengan aseton. Residu tersebut dikeringkan dalam oven pada suhu 135 0 C selama 2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (d g). Rumus : % selulosa = x 100 % 3.5.5. Kadar Lignin (Foss Analitycal, 2006) Penentuan kadar lignin merupakan lanjutan dari analisis selulosa, dimana residu selulosa (d) dibakar dalam tanur pada suhu 525 o C selama 3 jam, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (e). sisa dari pembakaran tersebut (abu) adalah silika dan bagian yang hilang adalah lignin. Rumus : % lignin = x 100 % 15

3.6. Analisis Data Data penelitian yang diperoleh diolah secara statistik menggunakan analsis ragam menurut rancangan acak lengkap (Steel dan Torrie, 1992). Analisis keragaman untuk rancangan acak lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Analisis Keragaman Rancangan Acak Lengkap F tabel Sumber db JK KT F hit 0,05 0,01 Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG - - Galat t (r-1) JKG KTG - - - Total tr-1 JKT - - - - Model matematis Rancangan Acak Lengkap menurut Steel dan Torrie (1992), adalah sebagai berikut : Y ij = µ + τ i + Ԑ ij Dimana: Y ij = nilai pengamatan dari perlakua ke-i pada ulangan ke-j µ = nilai tengah umun τ i = tambahan akibat perlakuan ke-i Ԑ ij = tambahan akibat acak galat percobaan perlakuai ke-i pada ulangan ke-j i = 1,2,3 j = 1,2,3 Faktor korelasi (FK) : (Y ) 2 Jumlah kuadrat perlakuan (JKP) : (Y i ) 2 FK r Jumlah kuadrat total (JKT) : (Y ij ) 2 FK Jumlah kuadrat galak (JKG) : JKT JKP rt 16

Kuadrat tengah perlakuan (KTP) : JKP dbp Kuadrat tengah galat (KTG) : JKG dbg F hitung : JKP JKG Perbedaan pengaruh perlakuan diuji menurut Duncan s Multiple Range Test (DMRT). 17