PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN. Nurohmah

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

MENINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI KELAS IV SDN 181/V INTAN JAYA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

KOMPETENSI MEMAHAMI SISTEM PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINKS PAIR SHARE

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama

Vol. 1 No. 1 ISSN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA dengan Menerapkan Metode Pemberian Balikan pada Siswa Kelas III.a SDN 02 Kota Bima

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Oleh: N. Komariyah, S.Pd.I NIP ABSTRAK

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Kata Kunci: Pengembangan Pembelajaran dan Pemberian Balikan.

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Kata Kunci : Reading Guid dan Index Card Matc, Pendidikan Kewarganegaraan.

PENINGKATAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF COURSE REVIEW HORAY (CRH)

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Konseling dan Pendidikan

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN KETERAMPILAN OPERASI BILANGAN BULAT SISWA SMP MELALUI PEMBERIAN BALIKAN

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PERCAKAPAN TENTANG BERBAGAI TOPIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI TEKNIK MURDER

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

WIWIK PUJIATI. Pendahuluan. Abstrak:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING TIPE A MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 218

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOMPONEN PETA

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

ABSTRAK PENDAHULUAN. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 RATNASARI. Guru SD Negeri 6 Cakranegara

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri.

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

Transkripsi:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar IPA peneliti memilih tindakan menggunakan metode demonstrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA setelah diterapkannya metode demonstrasi Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) sebanyak dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VI-B SD Negeri 38 Ampenan. Data yang diperoleh berupa hasil tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus serta hasil observasi menggunakan lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I rata-rata nilai mencapai 72.32 dengan ketuntasan 72%, dan pada siklus II rata-rata hasil belajar telah mencapai 79.16 dengan ketuntasan belajar 92%, sehingga dapat dikatakan bahwa metode demonstrasi berdampak positif terhadap hasil belajar Siswa kelas VI-B SD Negeri 38 Ampenan, serta metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPA. Kata Kunci: Metode demonstrasi, Hasil belajar PENDAHULUAN Mata pelajaran IPA dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Perkembangan ini berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia banyak bergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Mata pelajaran IPA perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai siswa sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global. Untuk menghadapinya diperlukan kemampuan dan kemauan belajar sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Tujuan mata pelajaran IPA adalah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, dan bertanggung jawab melalui prosedur dan langkah-langkah dengan benar. Berdasarkan hasil pengamatan sementara di SD Negeri 38 Ampenan dalam proses belajar IPA di kelas VI-B terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara laian: 1) partisipasi dan minat dalam kegiatan belajar mengajar siswa masih rendah, 3) sebagian besar siswa kurang termotivasi untuk belajar, ) siswa mengalami kesulitan dalam melakukan praktik pada materi yang bersifat prosederal, serta memerlukan logika. Ini berdampak pada hasil belajar, dimana hasil belajar para siswa dari 25 orang terdapat 60% dengan hasil belajar masih di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dicari pemecahan yang tepat untuk perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas VI-B yaitu dengan perlunya meningkatkan mutu pembelajaran yang berkualitas sehingga dapat mampu meningkatkan minat, motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajarnya. Untuk itu perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam pembelajaran dengan mengaplikasikan suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif dan kreatif. Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Belajar aktif mendominasi aktivitas pembelajaran sehingga siswa secara aktif menggunakan potensi otak, dalam hal menemukan ide pokok, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru dipelajari. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton (konvensional), menyebabkan siswa tidak termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar menjadi tidak optimal. Penerapan Metode Demontrasi Flora 32

Model pembelajaran harus bisa mengubah gaya belajar siswa dari siswa yang belajar pasif menjadi aktif dalam mengkonstruksikan konsep. Model pembelajaran yang tepat membuat IPA lebih berarti, masuk akal, menantang, menyenangkan dan cocok untuk siswa. Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VI-B SD Negeri 38 Ampenan, Tahun Ajaran 2016/2017 Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka dirumuskan permasalahnnya sebagi berikut: Apakah metode demonstrasi dapat meningkatan hasil belajar IPA pada siswa Kelas VI-B SD Negeri 38 Ampenan, Tahun Ajaran 2016/2017? Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA pada siswa Kelas VI-B SD Negeri 38 Ampenan, tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: 1) Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru IPA dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang materi IPA, 3) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa, 3) Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA, ) Menerapkan metode yang tepat sesuai dengan karakteristik IPA. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 38 Ampenan Tahun Ajaran 2016/2017 pada Semester ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 yakni dari bulan Agustus s.d November 2016 dengan subyek penelitian siswa Kelas VI-B SD Negeri 38 Ampenan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap penyelesaian. 1. Tahap Persiapan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian. Dalam kegiatan ini diharapkan pelaksanaan penelitian akan berjalan lancer dan mencapai tujuan yang diinginkan. Kegiatan persiapan ini meliputi: (1) kajian pustaka, (2) penyusunan rancangan penelitian, (3) orientasi lapangan, dan () penyusunan instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, kegiatan yang dilakukan meliputi: (1) pengumpulan data melalui tes dan pengamatan yang dilakukan persiklus, (2) diskusi dengan pengamat untuk memecahkan kekurangan dan kelemahan selama proses belajar mengajar persiklus, (3) menganalisis data hasil penelitian per siklus, () menafsirkan hasil analisis data, dan (5) bersama-sama dengan pengamat menentukan langkah perbaikan untuk siklus berikutnya. 3. Tahap Penyelesaian Dalam tahap penyelesaian, kegiatan yang dilakukan meliputi: (1) menyusun draf laporan penelitian, (2) mengkonsultasikan draf laporan penelitian, (3) merevisi draf laporan penelitian, () menyusun naskah laporan penelitian, dan (5) menggandakan laporan penelitian. Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan data kualitatif. Cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: Penerapan Metode Demontrasi Flora 33

1) Merekapitulasi hasil tes. 2) Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk masing-masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 70, sedangkan secara klasikal dikatakan tuntas belajar jika jumlah siswa yang tuntas secara individu mencapai 85% yang telah mencapai daya serap lebih atau sama dengan 70%. 3) Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada aktivitas guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. a. Untuk menilai ulangan atau evaluasi setiap akhir siklus Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: b. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan hasil analisis KKM tahun pelajaran 201/2015 maka ditetapkan seorang siswa tuntas belajar bila telah mencapai nilai 70 dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 70%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: c. Aktivitas Guru (Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi) Untuk menentukan kategori aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran digunakan rumus yang tertera pada tabel 1 (Nur Kencana dalam skripsi Nazmi, Haerul 2009). Tabel 1. Kriteria untuk menentukan aktivitas guru berdasarkan skor standar MI +1,5 SMP I MI +0,5 SMP I MI -0,5 SMP I MI -1,5 SMP I Ag < MI 1,5 SMP I Keterangan : Interval Interval Skor Kategori Ag MI+3 SMP I 16,25 Ag < MI+1,5 SMP I 13,75 Ag < MI+0,5 SMP I 9,25 Ag < MI 0,5 SMP I Ag = Total skor aktivitas guru 8,75 5,00 Ag 20,00 Ag <16,25 Ag <13,75 Ag < 9,25 Ag < 8,75 Sangat Baik Penerapan Metode Demontrasi Flora 3 Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Hasil Penelitian Siklus I 1) Hasil Evaluasi Belajar Siswa Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus I No. Aspek Penilaian Uraian GaneÇ Swara Vol. 11 No.1 Maret 2017 1. Jumlah siswa peserta tes 25 orang 2. Jumlah siswa yang tuntas 18 orang (72%) 3. Jumlah siswa yang tidak tuntas 7 orang (28%). Nilai Tertinggi 85 5 Nilai Terendah 50 6 Rerata nilai siswa 72.32 7 Persentase ketuntasan belajar 72% 8. Indikator Keberhasilan 85% siswa memperoleh nilai 70 Sumber : Data Primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VI-B dengan menggunakan metode demonstrasi adalah 72.32 dari jumlah siswa 25 orang. Nilai tertinggi adalah 85 sedangkan nilai terendah 50 dengan tingkat ketuntasan belajar 72%. 2) Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada proses pembelajaran di kelas, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Hasil yang diperoleh dari lembar observasi kegiatan guru dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Tabel 3. Hasil observasi aktivitas guru siklus I Skor Siklus I No. Indikator P-1 P-2 1. Pemberian apersepsi dan motivasi 3 2. Menyampaikan informasi sesuai dengan konsep materi yang akan dipelajari 3 3 3. Melaksanakan tahapan metode demonstrasi 2 3. Menciptakan suasana kelas yang kondusif 2 3 5. Mengakhiri pembelajaran 3 3 Jumlah skor 1 16 Kategori Baik Baik Tabel 3 menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran belum optimal. Pada siklus I pertemuan ke-1 untuk aktivitas guru mencapai skor 1 dan pada pertemuan ke-2 meningkat menjadi 16. Berdasarkan pengamatan observer terdapat beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran, baik pada pertemuan ke-1 maupun pertemuan ke-2. 2. Hasil Penelitian Siklus II a. Hasil belajar siklus II Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa skor rata-rata terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VI dengan menggunakan metode demonstrasi adalah 79.16. dari jumlah siswa 25 orang. Nilai tertinggi adalah 90 sedangkan nilai terendah 65 dengan tingkat ketuntasan belajar 92%. Penerapan Metode Demontrasi Flora 35

Tabel. Hasil Belajar Siswa Siklus II No. Aspek Penilaian Uraian 1. Jumlah siswa peserta tes 25 orang 2. Jumlah siswa yang tuntas 23 orang (92%) 3. Jumlah siswa yang tidak tuntas 2 orang (8%). Nilai Tertinggi 90 5 Nilai Terendah 65 6 Rerata nilai siswa 79.16 7 Persentase ketuntasan belajar 92% 8. Indikator Keberhasilan 85% siswa memperoleh nilai 70 Sumber : Data Primer yang diolah b. Hasil Observasi Aktivitas Guruu Tabel 5. Hasil observasi kegiatan guru siklus II No. 1. Indikator Pemberian apersepsi dan motivasi Pert. I 2. Menyampaikan informasi sesuai dengan konsep materi yang akan dipelajari 3. Melaksanakan langsung tahapan model pengajaran. Menciptakan suasana kelas yang kondusif 3 5. Mengakhiri pembelajaran Jumlah skor Kategori Sangat Baik Sangat Baik Tabel 5 menunjukkan bahwaa pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah optimal. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor aktivitas guru 19 dengan kategori Sangat Baik 2. Pembahasan GaneÇ Swara Vol. 11 No.1 Maret 2017 Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI-B SD Negeri 38 Ampenan dengan menerapkann metode demonstrasi. Adapun ringkasan dari hasil penelitian dari siklus I dan II yang memuat nilai hasil belajar siswa, ketuntasan klasikal, skor rata-rata aktivitas guru. 19 Skor Pert. II 3 19 Tabel 6. Ringkasan hasil belajar siswa dari siklus I dan II Siklus Hasil Belajar Indikator Rata-rata Kategori Rata-rata hasil % Ketuntasan Keberhasilan Aktivitas Guru belajar I 72.32 72 85% Siswa 15 Baik II 79.16 92 memperoleh 19 Sangat nilai 70 Baik % Peningkatan 6.8 20 Indikator Keberhasilan 16,25 Ag 20,00 (Sangat Baik) 100 80 60 0 20 Nilai Rerata Ketuntasan Aktivitas Guru 0 SIKLUS I SIKLUS II Penerapan Metode Demontrasi Flora 36

Grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata skor pada hasil belajar siswa dan kegiatan guru dari siklus I dan II. Pada siklus I hasil belajar siswa belum sesuai dengan indikator keberhasilan. Hal itu ditunjukkan dengan skor rata-rata nilai siswa pada siklus I baru mencapai 72.32 dengan ketuntasan belajar 72%, siklus II skor rata-rata nilai siswa mencapai 79.16 dengan ketuntasan belajar 92%. Untuk aktivitas guru rata-rata skor pada siklus I mencapai 15 dengan kategori baik, meningkat pada siklus II menjadi 19 dengan kategori Sangat baik. Terdapat beberapa kekurangan pada kegiatan pembelajaran siklus I, antara lain guru belum memberikan motivasi belajar dengan baik, guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, guru belum bisa menciptakan suasana belajar yang menarik serta pada akhir kegiatan pembelajaran guru tidak menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Pada siklus II, guru melakukan upaya-upaya penyempurnaan terhadap kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I. Perbaikan yang dilakukan antara lain sebelum membahas materi pelajaran guru memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar yang terkait dengan pelajaran yang akan dibahas, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menanggapi informasi yang disampaikan, guru berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, pada akhir pembelajaran guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Setelah upaya perbaikan dilakukan pada siklus II, terlihat bahwa rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa menunjukkan peningkatan. Sedangkan skor rata-rata hasil evaluasi siswa telah mencapai 79.16 dengan ketuntasan belajar 92%. Hasil yang diperoleh pada siklus II ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai. Dengan demikian penerapan metode demonstrasi ini meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI-B SD Negeri 38 Ampenan. Hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatan rata-rata dan ketuntasan hasil belajar siswa pada tiap akhir siklus. Hal ini sesuai dengan pendapat Montessori (dalam Sardiman,2001;96) menyatakan bahwa yang banyak melakukan aktivitas di dalam pembelajaran adalah anak itu sendiri, sedangkan pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didik. Sedangkan Rousseau (Dalam Sardiman, 2001;96) menjelaskan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa adanya aktivitas maka proses belajar mengajar tidak mungkin terjadi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Metode demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI-B SDN 38 Ampenan Tahun Ajaran 2016/2017 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus I rata-rata nilai mencapai 72.32 dengan ketuntasan 72%, dan pada siklus II rata-rata hasil belajar telah mencapai 79.16 dengan ketuntasan belajar 92%. Saran-saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar IPA lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: a. Untuk melaksanakan metode demonstrasi memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. b. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penerapan Metode Demontrasi Flora 37

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara Jakarta. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineksa Cipta. Jakarta Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rineksa Cipta. Jakarta:. 2002. Psikologi Belajar. Rineksa Cipta. Jakarta: Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar.: Sinar Baru Algesindo. Bandung Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung: Nana Sudjana, 2005. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Remaja Rosdakarya Bandung: Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung: Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya. Ramayulis, 200. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Kalam Mulia Jakarta Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Bina Aksara. Samarinda: Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bina Aksara. Samarinda Slameto, 2006. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta Jakarta Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia. Surabaya Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru.: Remaja Rosdakarya Bandung. Usman, Moh. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya Bandung:. Syaiful Bahri Djamarah dan Swan Zain, 2010Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta Penerapan Metode Demontrasi Flora 38