KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU SAKU: RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI RENCANA KEGIATAN PER BIDANG DAK FISIK TINGKAT PROVINSI

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

EVALUASI KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN 2016

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

2016, No Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Angga

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Skala Kecil TA. 2017

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN TA 2016 DAN PENGALOKASIAN DAK TA 2017

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN 2018

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN KEUANGAN DAERAH PROVINSIS SUMATERA BARAT PELAPORAN DAN REALISASI DARI DANA TRANSFER TA 2016

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK & NONFISIK 2018

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2

2011, No.70 2 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5167); 3. Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010; 4. Peraturan Menteri Ke

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN. 3. Peraturan... Menimbang : a.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.07/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA PENYESUAIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

Laporan Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan Daerah Tahun 2014 SILPA yang berasal dari Transfer Bersifat Earmarked (Dana Alokasi Khusus)

Workshop Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Mengenai Tata Cara Penghitungan Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa TA 2017

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2014

Simulasi dan Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

DANA ALOKASI KHUSUS DALAM PERIMBANGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas

2 atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Mengingat : 1. Pasal 5 a

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

Sumber: I. PENDAHULUAN

2016, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENYALURAN D

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA

DANA BAGI HASIL YANG BERSUMBER DARI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Setyanta Nugraha Kepala Biro Analisa APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Ind

Kebijakan Dana Perimbangan: Evaluasi 2016 dan Pelaksanaan 2017

DANA KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

Mata Kuliah Pembiayaan Pembangunan KATA PENGANTAR

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TA 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA DARURAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU

KEBIJAKAN BOS TA 2015 DAN MEKANISME PENYALURAN BOS 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PELAKSANAAN e-planning (DISKUSI ONLINE)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. suatu negara. Bangsa yang maju pasti tingkat pendidikan rakyatnya juga

STRUKTUR ORGANISASI DAN ALUR KOORDINASI TIM KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH STRUKTUR ORGANISASI TIM KOORDINASI PUSAT,

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

Transkripsi:

K E M E N T E R I A N R E P U B L I K K E U A N G A N I N D O N E S I A KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, 10-21 APRIL 2017

Pokok Bahasan 01 Penganggaran 03 Kebijakan Pengalokasian DAK Fisik TA 2018 05 Kebijakan Penyaluran DAK Fisik 02 Arah Kebijakan DAK Fisik TA 2018 04 Verifikasi, Penilaian dan Sinkronisasi dan Harmonisasi 07 Tanya Jawab KEMENTERIAN KEUANGAN 2

KEMENTERIAN KEUANGAN Penganggaran

SIKLUS PENGANGGARAN Daerah & Kementerian Keuangan KEMENTERIAN KEUANGAN

Indikasi Kebutuhan DAK Fisik Arah dan prioritas bidang/subbidang DAK Fisik untuk mendukung pencapaian prioritas nasional dalam kerangka pembangunan jangka menengah; Kebutuhan tahunan pendanaan prioritas nasional yang akan didanai melalui DAK Fisik; Kebutuhan pendanaan untuk percepatan penyediaan infrastruktur dan sarana dan prasarana dasar, serta percepatan pembangunan daerah perbatasan, daerah tertinggal, dan daerah kepulauan; Kebutuhan pemenuhan anggaran pendidikan sebesar 20% (dua puluh persen) dan kesehatan sebesar 5% (lima persen) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan Perkembangan DAK dan/atau DAK fisik dalam 3 (tiga) tahun terakhir. KEMENTERIAN KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN Arah Kebijakan DAK TA 2018

Arah Kebijakan DAK Fisik KEBIJAKAN DAK FISIK 1. Jenis dan bidang DAK Fisik disempurnakan sesuai dengan prinsip money follow program, berbasis proposal, serta sinkronisasi DAK dengan belanja K/L; 2. Penguatan peran Provinsi dalam sinkronisasi usulan DAK Fisik; 3. Menghilangkan kewajiban Dana Pendamping; 4. Penetapan juknis dengan Perpres, dan berlaku 3 tahun; 5. Memperbaiki Penyaluran DAK: a. secara triwulan per bidang; b. penyaluran secara sekaligus sesuai rekomendasi KL dan Bidang yang alokasi sd. 1 Miliar; c. berbasis kinerja penyerapan (performance based); 6. Mewajibkan daerah melaporkan capaian output/outcome. 1. DAK REGULER Membantu mendanai kegiatan untuk penyediaan pelayanan dasar sesuai UU 23/ 2014 dengan target pemenuhan Standar Pelayanan Minimal dan ketersediaan sarana dan prasarana untuk pencapaian Program Presiden Ekonomi Berkeadilan 1. Pendidikan; 2. Kesehatan dan KB; 3. Air Minum; 4. Sanitasi; 5. Perumahan dan Permukiman; 6. Pasar; 7. Industri Kecil dan Menengah (IKM); 8. Pertanian; 9. Kelautan dan Perikanan; 10.Pariwisata; dan 11.Jalan. KEMENTERIAN KEUANGAN 2. DAK PENUGASAN Mendukung pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2018 yang menjadi kewenangan Daerah, lingkup kegiatan spesifik serta lokasi prioritas tertentu 1. Pendidikan (SMK); 2. Kesehatan (RS Rujukan dan Pratama); 3. Air Minum; 4. Sanitasi; 5. Jalan; 6. Irigasi; 7. Pasar; 8. Energi Skala Kecil; dan 9. Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 3. DAK AFFIRMASI Membantu mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar pada Lokasi Prioritas yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi (Area/Spatial Based) 1. Kesehatan (Puskesmas); 2. Perumahan dan Permukiman; 3. Transportasi; 4. Pendidikan; 5. Air Minum; dan 6. Sanitasi 7

Penentuan Jenis/Bidang/Subbidang DAK Fisik BAPPENAS program dan/atau kegiatan yang menjadi prioritas nasional; lokasi dari program dan/atau kegiatan yang menjadi prioritas nasional; perkiraan kebutuhan anggaran untuk mendanai kegiatan; dan data pendukung KEMENTERIAN KEUANGAN DJPK kebutuhan pemenuhan anggaran pendidikan sebesar 20% (dua puluh persen) dan kesehatan sebesar 5% (lima persen) sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; dan perkembangan DAK Fisik dalam 3 (tiga) tahun terakhir. KEMENTERIAN/LEMBAGA ruang lingkup, sasaran, dan target manfaat program dan/atau kegiatan; prioritas kegiatan per bidang/subbidang DAK Fisik; rincian kegiatan berupa nama kegiatan, target output kegiatan, satuan biaya, dan lokasi kegiatan; perkiraan kebutuhan anggaran untuk mendanai kegiatan; dan data pendukung,

KEMENTERIAN KEUANGAN Kebijakan Pengalokasian DAK Fisik TA 2018

MEKANISME PENGALOKASIAN DAK Penetapan Bidang/Subbidang/ Menu kegiatan dan format/template Usulan DAK Maret Pemberitahuan Bidang/Subbidang/ Menu kegiatan dan format/template Usulan DAK kepada daerah Penyusunan dan Penyampaian Usulan DAK oleh daerah Verifikasi dan Penilaian Usulan DAK oleh K/L, Bappenas, dan Kemenkeu April April -Mei Juni-Juli Pertimbangan DPD atas arah kebijakan DAK September Penghitungan alokasi sementara DAK per Bidang/Subbidang/ Subjenis per Daerah Agustus-September Penentuan pagu per Bidang/ subbidang/subjenis berdasarkan kebutuhan daerah dan ketersediaan pagu DAK dalam RAPBN Sinkronisasi & harmonisasi perencanaan DAK antar kab./kota dan antara kab./kota dengan provinsi berdasarkan RKPD dan RPJMD serta RKP dan RPJMN, dengan memperhatikan masukan dari DPD dan DPR Agustus Akhir Juli Pembahasan RUU APBN (Panja Transfer Ke Daerah dan Dana Desa) Oktober Penetapan Alokasi DAK per Daerah Oktober KEMENTERIAN KEUANGAN 10 10

PENYUSUNAN USULAN DAK FISIK Sekda Bappeda SKPD TEKNIS SKPKD Mempertimbangkan: 1. kesesuaian usulan kegiatan dengan prioritas nasional dan prioritas daerah; 2. sinkronisasi usulan kegiatan antarbidang; 3. skala prioritas kegiatan per bidang/subbidang; 4. target output kegiatan yang akan dicapai, termasuk untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimum; 5. lokasi pelaksanaan kegiatan; 6. satuan biaya masing-masing kegiatan; dan 7. tingkat penyerapan dana dan capaian output DAK dan/atau DAK Fisik dalam 3 (tiga) tahun terakhir. BERKAS USULAN DAK a.surat pengantar kepala daerah. b.rekapitulasi usulan DAK; KEMENTERIAN KEUANGAN 11

PENYAMPAIAN USULAN DAK FISIK a. Surat pengantar kepala daerah. b. Rekapitulasi usulan DAK; dan c. Usulan DAK per bidang/ subbidang BERKAS USULAN DAK K/L TEKNIS a. Surat pengantar kepala daerah. b. Usulan DAK per bidang/ subbidang KEMENKEU dan BAPPENAS a. Surat pengantar kepala daerah. b. Rekapitulasi usulan DAK; dan c. Usulan DAK per bidang/ subbidang GUBERNUR a. Surat pengantar kepala daerah. b. Rekapitulasi usulan DAK; dan c. Usulan DAK per bidang/ subbidang April 15 Mei KEMENTERIAN KEUANGAN 12

VERIFIKASI DOKUMEN USULAN DAK FISIK No. Uraian K/L Teknis Bappenas Kemenkeu 1 2 3 kelengkapan dan kesesuaian usulan DAK Fisik dengan surat pemberitahuan; kesesuaian antara rekapitulasi usulan DAK Fisik dengan rincian usulan DAK Fisik per bidang/subbidang; kesesuaian usulan DAK Fisik antara dokumen fisik (hardcopy) dengan dokumen elektronik (softcopy); dan 4 batas waktu penyampaian usulan DAK Fisik. KEMENTERIAN KEUANGAN 13

PENILAIAN KELAYAKAN USULAN DAK FISIK (PEDOMAN) NO K/L TEKNIS BAPPENAS KEMENTERIAN KEUANGAN 1 Kesesuaian usulan kegiatan dengan jenis-jenis kegiatan per bidang/subbidang DAK fisik. Target output dan lokasi prioritas kegiatan per bidang/subbidang per tahun secara nasional; Kesesuaian usulan kegiatan dengan menu kegiatan per bidang/subbidang DAK fisik yang ditetapkan oleh 2 Usulan target output kegiatan dengan memperhatikan: data teknis kegiatan pada data pendukung usulan DAK Fisik; perbandingan data teknis kegiatan pada data pendukung usulan DAK Fisik dengan data teknis yang dimiliki oleh kementerian/lembaga teknis; tingkat capaian Standar Pelayanan Minimum bidang/subbidang yang terkait oleh daerah; target output/manfaat kegiatan per bidang/subbidang DAK yang diusulkan oleh daerah dalam jangka pendek dan jangka menengah; dan target output/manfaat per bidang/subbidang DAK secara nasional dalam jangka pendek dan jangka menengah. Target output dan lokasi prioritas kegiatan per bidang/subbidang dalam jangka menengah secara nasional; dan 3 Kewajaran nilai usulan kegiatan. Target output dan prioritas nasional dalam rencana kerja pemerintah dan rencana pembangunan jangka menengah nasional. Kementerian/lembaga teknis; Kewajaran nilai usulan kegiatan dan indeks kemahalan konstruksi; dan Alokasi dan kinerja penyerapan DAK fisik serta tingkat capaian output tahun sebelumnya. KEMENTERIAN KEUANGAN 14

PENGHITUNGAN ALOKASI DAK FISIK K/L TARGET OUTPUT UNIT COST Sinkronisasi & harmonisasi perencanaan DAK antar kab./kota dan antara kab./kota dengan provinsi berdasarkan RKPD dan RPJMD serta RKP dan RPJMN, dengan memperhatikan masukan dari DPD dan DPR Bila total kebutuhan dana pagu DAK RAPBN, maka dilakukan penyesuaian total kebutuhan dana per bidang/subbidang berdasarkan pagu DAK RAPBN BAPPENAS SKALA PRIORITAS Total Kebutuhan dana perbidang Total Kebutuhan Dana Total Kebutuhan Dana vs Pagu DAK RAPBN Alokasi Sementara DAK per daerah KEMENKEU SATUAN BIAYA KINERJA PENYERAPAN Total Volume Output Kegiatan = (total Volume Ouput Kegiatan yang disetujui K/L ) x (skala prioritas dari Bappenas) x (tingkat penyerapan dana dari Kemenkeu) Kebutuhan Dana per Kegiatan = (total Volume Ouput Kegiatan) x (satuan biaya yang telah disetujui Kementerian Keuangan) Total Kebutuhan Dana = total kebutuhan dana per kegiatan per daerah Output kegiatan disesuaikan dengan pagu DAK Output kegiatan yang telah disesuaikan dikalikan dengan standar biaya satuan untuk mendapatkan alokasi sementara DAK per daerah Alokasi sementara DAK per daerah mempertimbangkan keseimbangan alokasi DAK antar daerah dan alokasi DAK tahun sebelumnya. KEMENTERIAN KEUANGAN 15

PENETAPAN ALOKASI DAK FISIK Pertimbangan DPD atas arah kebijakan DAK Alokasi Sementara DAK per daerah Pembahasan RUU APBN (Panja Transfer Ke Daerah dan Dana Desa) Penetapan Alokasi DAK per Daerah KEMENTERIAN KEUANGAN 16

MEKANISME PENGALOKASIAN DAK FISIK PEMDA K/L TEKNIS BAPPENAS KEMENKEU DPD RI DPR RI Usulan Daerah Usulan Daerah Verifikasi Usulan Daerah Verifikasi Usulan Daerah Verifikasi pertimbangan DPD kepada DPR terkait dengan kebijakan DAK dalam RUU APBN Pembahasan RUU APBN dan Penetapan Alokasi DAK Usulan Daerah yang telah diverifikasi Usulan Daerah yang telah diverifikasi Usulan Daerah yang telah diverifikasi Penilaian Kelayakan Penilaian Kelayakan Penilaian Kelayakan Target output kegiatan dan satuan biaya yang disetujui Prioritas kegiatan dan lokasi Satuan Biaya dan kinerja penyerapan DAK T-2 Total kebutuhan dana Pagu DAK per bidang Pagu alokasi DAK per bidang dan Alokasi DAK sementara per daerah Penyesuaian total kebutuhan dana dengan pagu DAK RAPBN KD = PAGU KEMENTERIAN KEUANGAN KD ><PAGU 17

KEMENTERIAN KEUANGAN Kebijakan Penyaluran DAK Fisik

Penyaluran DAK Fisik (1) Besaran per Triwulan 30% paling cepat Februari paling lambat April 25% paling cepat April paling lambat Juli 25% paling cepat Juli paling lambat Oktober paling cepat Oktober, paling lambat Desember sebesar selisih antara dana yang telah diterima di RKUD dengan nilai rencana penyelesaian kegiatan KEMENTERIAN KEUANGAN TW I TW II TW III TW IV DAK yang disalurkan (TW IV) sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai output 100%; Mengurangi/menghilangkan Sisa DAK yang ada di RKUD; Perencanaan Kas Pemerintah menjadi lebih terukur dan sehat; dan Mendisplinkan daerah dalam perencanaan kas.

Penyaluran DAK Fisik (2) PERSYARATAN: Triwulan I APBD TA berjalan laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan TA sebelumnya. KEMENTERIAN KEUANGAN Triwulan II laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 75% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output TW I. Ringkasan kontrak, jika kegiatan secara kontraktual Triwulan III laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 75% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output s.d TW II paling sedikit 30% Meningkatkan pencapaian sasaran target out yang telah ditetapkan pada TA sebelumnya Meningkatkan kemampuan dan komitmen daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik; Mendorong pencapaian target output yang telah ditetapkan Triwulan IV laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 90% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output s.d TW III paling sedikit 65% nilai rencana penyelesaian kegiatan dalam rangka penyelesaian capaian output 100% (seratus persen) kegiatan DAK Fisik.

Penyaluran DAK Fisik (4) BATAS WAKTU PENYAMPAIAN PERSYARATAN: Konsekuensi persyaratan terlambat: DAK Fisik TW berikutnya tidak disalurkan Tujuan Penerapan: Penerapan punishment bagi daerah yang tidak tertib dan berkomitmen rendah Menodorong daerah agar tertib/disiplin anggaran Triwulan I paling lambat tanggal 31 Maret Triwulan II paling lambat tanggal 30 Juni Triwulan III paling lambat tanggal 30 September Triwulan III paling lambat tanggal 15 Desember KEMENTERIAN KEUANGAN 21

Penyaluran DAK Fisik (3) Penyaluran DAK Fisik bidang tertentu s.d 1 Milyar: Dapat sekaligus paling cepat April paling lambat Juli Persyaratan: perda APBD TA berjalan; laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK Fisik TA Ringkasan kontrak Batas penyampaian persyaratan 21 Juli Laporan paling lambat November TA berjalan Tujuan Perubahan Penyaluran berdasarkan nilai kontrak dan mempermudah pelaksanaan DAK Fisik yang relatif sederhana dalam pelaksanaannya KEMENTERIAN KEUANGAN

Penyaluran DAK Fisik (4) Penyaluran DAK Fisik yang pembayarannya tidak bisa bertahap: K/L menyampaikan rekomendasi Bidang DAK yang kegiatan sebagian/seluruh kegiatannya tidak bisa dilakukan pembayaran secara bertahap; Rekomendasi disampaikan ke DJPK paling lambat Februari; DJPK menyampaikan rekomendasi K/L kepada KPPN melalui koordinator KPA; Penyaluran bidang yang kegiatannya bertahap: sebesar persentase triwulanan dari pagu bidang DAK setelah dikurangi kegiatan yang pembayarannya tidak bisa dilakukan bertahap; Penyaluran bidang yang sebagian/seluruh kegiatan yang tidak bisa bertahap, setelah memenuhi syarat: 1. Rekomendasi dari K/L 2. Perda APBD TA berjalan. 3. laporan realisasi penyerapan dana dan capaian output TA sebelumnya. 4. ringkasan kontrak dan/atau bukti pemesanan barang atau sejenis. Tujuan Perubahan Mengatur lebih rinci terhadap kegiatan yang pembayarannya sebagian/seluruhnya tidak dapat dilakukan secara bertahap KEMENTERIAN KEUANGAN

Peralihan Penyaluran DAK FISIK PERALIHAN 2017 Penyaluran TW I: a. paling lambat 31 Mei b. laporan persyaratan penyaluran disampaikan oleh Kepala Daerah kepada Menteri Keuangan c.q. DJPK dalam bentuk data elektronik (softcopy); c. DJPK menyampaikan rekomendasi penyaluran DAK Fisik triwulan I kepada Kepala KPPN. Batas penyampaian persyaratan: a. Triwulan I paling lambat tanggal 19 Mei; b. Triwulan II paling lambat tanggal 21 Juli; c. Triwulan III paling lambat tanggal 21 Oktober; dan Rekomendasi kegiatan DAK Fisik yang pembayarannya baik sebagian atau seluruhnya tidak bisa dilakukan secara bertahap, disampaikan ke DJPK paling lambat April. Penyampaian persyaratan penyaluran kegiatan DAK Fisik yang pembayarannya baik sebagian atau seluruhnya tidak bisa dilakukan secara bertahap paling lambat 19 Mei. KEMENTERIAN KEUANGAN

Ketentuan Lain-lain DAK Fisik tidak terlaksana karena bencana alam dan/atau kerusuhan: DAK Fisik dapat dialokasikan kembali pada TA berikutnya. BPKP dan kementerian/lembaga teknis melakukan verifikasi atas nilai DAK Fisik yang tidak terlaksana Berdasarkan hasil verifikasi, BPKP dan kementerian/lembaga teknis menyampaikan rekomendasi pengalokasian DAK Fisik kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan. Tujuan Perubahan Memberikan keringanan pelaksanaan DAK Fisik karena keadaan di luar kendali daerah yang sifatnya force major KEMENTERIAN KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN Tanya Jawab

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TERIMA KASIH