BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

dokumen-dokumen yang mirip
MEMILIH METODE/BENTUK/MODEL PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016

21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

: Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana

Model pembelajaran dengan pendekatan SCL

MATERI 2. copyright: dit.akademik.ditjen dikti

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Tim Pengembang Kurikulum DIKTI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan. Belajar adalah

yahoo.com

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma

PIK Orang*

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA TAHUN 2017

PENGARUH METODE PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PRODI SI KEPERAWATAN STIKES BANYUWANGI TESIS UKHTUL IZZAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan. lingkungannya (Rogers dalam Nursalam, 2009).

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATAKULIAH TATA TEKNIK PENTAS JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI-UNY

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Spesifikasi Jurusan Arsitektur

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Pokok Bahasan /Sub Pokok Bahasan. Kode MP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI Questionnare Monitoring and Evaluation Learning Process Study Program

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Dr. Katharina Rustipa, M.Pd.

SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

(LP3M) UNIVERSITAAS ANDALAS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODIK KHUSUS PEMBELAJARAN KEBIDANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

LOGO. Oleh: Alni Rahmawati

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan


RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH FOTOGRAMETRI

METODE PEMBELAJARAN. Prinsip pembelajaran menurut SN-Dikti : 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik,

Tesis Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta S U T I K NIM

METODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING. yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. zaman dan kecanggihan ilmu pengetahuan serta teknologi. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter yang. sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat (Konsil Kedokteran

PANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN, KURIKULUM, TEKNOLOGI PEMBELAJARAN, DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Capaian Pembelajaran. IAI - Makasar Tgl 4 September 2017

R P S ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada era global

BAB I PENDAHULUAN. setingkat dengan perguruan tinggi (Siswoyo, 2007). Berdasarkan Indonesian

TAHAPAN PENYUSUNA N RENCANA PEMBELAJAR AN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi.

I. PENDAHULUAN. kedokteran dasar di Indonesia. Dari sistem konvensional berupa teacher

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta (FKIK UMY) telah menggunakan beberapa metode pembelajaran

Alasan Perubahan Kurikulum

PRAKTEK PENYUSUNAN RANCANGAN PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

STRATEGI PEMBELAJARAN

METODE METODE PEMBELAJARAN. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

Sihar Tambun Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Abstrak

KEWIRAUSAHAAN MODUL PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain dengan istilah transfer of knowledge.

KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD


BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan SK Mendiknas No. 323/U/2002 tentang kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Belajar mandiri merupakan faktor penting dalam sistem pembelajaran

MODEL INFRASTRUKTUR E-LEARNING UNTUK PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan yang diinginkan (Slameto, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas

SILABUS PENGANTAR MANAJEMEN Dosen: LUKIYANA,SE,MM

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, pada setiap jenjang pendidikan, baik itu Sekolah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Metode pembelajaran PiTBL berdampak positif terhadap nilai student

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

TELAAH VARIABEL PEMILIHAN MODEL PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

BAB IV. Penelitian ini menggunakan design penelitian quasi. experiment pre dan post test with control group. Penelitian ini ingin

BAB I PENDAHULUAN. membentuk peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PERMENRISTEKDIKTI No. 44 Tahun 2015: TENTANG SN-DIKTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Situasi pembelajaran merupakan pertimbangan utama sekolah kedokteran

KURIKULUM PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG. A. Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi

BAB I SEJARAH FAKULTAS, VISI, MISI, TUJUAN PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI LULUSAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan individual discovery, proses pembelajaran yang sebelumnya lebih

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku dengan. cara mempelajari suatu materi atau bahan ajar.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Belajar merupakan suatu proses kegiatan untuk memperoleh perubahan dengan tujuan, dimana setiap manusia memiliki cara yang berbeda. Kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa tidak sama atau bersifat individual. Hal ini dapat dilihat dari indeks prestasi mahasiswa yang berbeda dan memiliki tingkatan. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut pengertian psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar juga dapat diartikan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hal sasaran khusus yang berkaitan dengan pola perilaku yang diperlukan individu untuk mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu (Bramley, 1996 dalam Simamora, 2009). Nurhidayah menyatakan bahwa (2009) metode belajar merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Metode belajar biasanya disesuaikan dengan materi, audien, tujuan pembelajaran dan faktor lainnya. Metode belajar yang baik sangat

tergantung kepada beberapa variabel yang membangun proses belajar mengajar itu sendiri. Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan hasil keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku). Salah satu tes yang dapat melihat pencapaian hasil belajar siswa adalah dengan melakukan tes prestasi belajar (Olivia, 2011). Arifin dan Fauzi (2004) menyatakan bahwa indeks prestasi adalah sebuah ukuran yang menunjukkan prestasi seorang mahasiswa. Indeks Prestasi kumulatif (IPK) dihitung dengan mengalikan bobot SKS mata kuliah dengan bobot nilai, kemudian semua mata kuliah dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah SKS yang diambil. Berdasarkan hasil penelitian Panggabean (2009) terdapat 123 mahasiswa program reguler Fakultas Keperawatan USU menunjukkan bahwa hanya 83 orang responden memiliki prestasi belajar yang sangat memuaskan. Penelitian selanjutnya yang terkait dengan indeks prestasi mahasiswa Fakultas Keperawatan USU yang dilakukan oleh Sundari (2009) terdapat 55 mahasiswa program ekstensi Fakultas Keperawatan USU menunjukkan bahwa mahasiswa dengan prestasi belajar sangat memuaskan (IPK 2,76-3,50) berjumlah 29 orang jumlah ini lebih banyak dibanding mahasiswa dengan prestasi belajar memuaskan (IPK 2,00-2,75) yaitu 26 orang. Prestasi belajar mahasiswa reguler Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Tes prestasi belajar mahasiswa disesuaikan dengan metode pembelajaran mahasiswa yang menggunakan sistem Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK). Berdasarkan buku panduan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi, terdapat beragam metode pembelajaran untuk SCL (Student Centered Learning), diantaranya adalah: (1) Small Group Discussion; (2) Role-Play & Simulation; (3) Case Study; (4) Discovery Learning (DL); (5) Self-Directed Learning (SDL); (6) Cooperative Learning (CL); (7) Collaborative Learning (CbL); (8) Contextual Instruction (CI); (9) Project Based Learning (PjBL); dan (10) Problem Based Learning and Inquiry (PBL). Selain kesepuluh model tersebut, masih banyak metode pembelajaran lain yang belum dapat disebutkan satu persatu, bahkan setiap pendidik/dosen dapat pula mengembangkan model pembelajarannya sendiri. Fakultas Keperawatan USU mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam 4 metode pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode tutorial (problem based learning), praktikum, dan skills lab. Dari metode pembelajaran tersebut prestasi belajar mahasiswa dapat diukur. Metode ceramah dapat diukur melalui Multi Disciplinary Examination (MDE), metode problem based learning (tutorial) diukur dengan tes Problem Analysis Questions (PAQ), metode praktikum diukur melalui pre test dan post test, sedangkan metode skills lab diukur menggunakan Oustanding Skills Clinical Examination (OSCE). Dari pengukuran prestasi belajar maka hasil belajar dapat dilihat melalui indeks prestasi yang diperoleh mahasiswa. Indeks prestasi mahasiswa merupakan indikator penilaian keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Banyak mahasiswa yang gagal karena tidak mendapatkan hasil yang baik dalam pelajaran karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif (Slameto, 2003).

Dengan demikian pengaruh metode belajar merupakan tingkat pencapaian tujuan pelatihan. Pencapaian tujuan tersebut merupakan peningkatan pengetahuan dalam keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Keberhasilan mahasiswa dalam belajar tidak terlepas dari peran aktif dosen yang mampu memberi motivasi dan dapat menciptakan iklim belajar yang harmonis, kondusif, dan mampu memberikan semangat kepada mahasiswa. Selain itu, keberhasilan juga ditentukan oleh seberapa besar tujuan belajar dapat dicapai, yang diukur dari hasil belajar dan dinyatakan sebagai pengaruh belajar (Simamora, 2009). Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik dan menganggap penting untuk dilakukan penelitian tentang pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa reguler Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik. 2. Pertanyaan Penelitian 2.1. Bagaimana metode belajar mahasiswa reguler Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik? 2.2. Bagaimana prestasi belajar mahasiswa reguler Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik? 2.3. Bagaimana pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik Universitas Sumatera Utara?

3. Hipotesis Terdapat pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa reguler Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik Universitas Sumatera Utara. 4. Tujuan Penelitian 5.1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa reguler Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik. 5.2. Tujuan Khusus 5.2.1. Mengetahui metode belajar mahasiswa reguler Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik. 5.2.2. Mengetahui prestasi belajar mahasiswa reguler Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik. 5.2.3. Mengetahui pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa reguler Program Studi Ilmu Keperawatan tahap akademik.

5. Manfaat Penelitian 6.1. Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber dan bahan masukan bagi pengembangan pendidikan Keperawatan khususnya Fakultas Keperawatan dalam memilih metode, strategi, dan media pembelajaran yang sesuai sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. 6.2. Pelayanan Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi dalam menerapkan pentingnya metode belajar dalam mendukung prestasi mahasiswa melalui unit kegiatan mahasiswa. 6.3. Penelitian Keperawatan Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi baru bagi penelitian lanjutan dimasa yang akan datang tentang pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi khususnya Ilmu Keperawatan. 6.4. Responden Hasil Penelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan kepada mahasiswa sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan belajar mahasiswa.