BAB I PENDAHULUAN. pengukuran risiko berdasarkan pendapat serta pengalaman dari historis data. mungkin terjadi pada proyek (Bahar dan Crandall, 1990).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari

BAB I PENDAHULUAN. proyek, termasuk menyiapkan dan menangani dokumen (Raharjo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta memberi nilai pada masing-masing kejadian tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan material di lapangan perlu dijaga pasokannya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggerakkan perekonomian nasional di Indonesia. Usaha jasa konstruksi

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun Dengan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dari suatu properti atau usaha. Pembuatan asumsi tersebut berkaitan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan. pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. Industri jasa konstruksi di Indonesia merupakan salah satu industri yang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pembagian pengadaan material utama. dengan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang nantinya menjadi acuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan proyek diperlukan perencanaan yang baik, sehingga pelaksanaan

Infrastruktur Jalan Tol Biaya Pemeliharaan Persentase Gerbang Tol Rp 7,596, %

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi semakin kompleks dan membutuhkan biaya besar,

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia terus meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab II Tinjauan Pustaka

1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Dunia konstruksi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri. Dengan banyaknya perusahaan-perusahaan kontraktor

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia konstruksi sekarang ini banyak sekali hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Evaluasi dan Analisis Keterlambatan pada Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Konstruksi Pembangunan Gedung Global TV Kebon Jeruk Jakarta BAB 1

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. (physical risks) saat mengendarai kendaraan, risiko bangkrut (bankrupt risks)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang begitu pesat, maka

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi, Itu dibuktikan dengan dibukanya 2 cabang lagi selain kantor pusat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bisnis, industri, dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan peramalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini industri konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi alasan peneliti dalam melakukan penelitian. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecuali kematian, meskipun demikian juga tetap mengandung ketidakpastian

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pembangunan jalan baru yang sedang dilaksanakan di berbagai tempat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib khususnya di Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. sajikan data-data yang terkait dengan sektor - sektor yang akan di teliti,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan ekonomi pada kota kota besar di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang, baik pembangunan dibidang struktur maupun non

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya ialah terjadinya rework. Rework tidak dapat dihindari dari dunia

BAB I PENDAHULUAN. Awal mula transpotasi darat dimulai dengan munculnya pemakaian roda yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi dan persaingan bebas sekarang ini banyak kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional, industri jasa konstruksi mempunyai peran

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Permasalahan yang sering muncul dalam proyek konstruksi adalah keterlambatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menyongsong globalisasi, dunia usaha pada umumnya dan dunia konstruksi pada khususnya dituntut kemampuan dan profesionalisme baik dari segi teknis maupun manajerial yang tinggi agar perusahaan jasa konstruksi nasional mencapai keunggulan kompetitif secara regional (Direk Bina Marga, 1997). Dalam konstruksi mulai dari proses awal sampai selesai merupakan proses yang komplek dan mempunyai banyak karakteristik ketidakpastian yang tidak diprediksikan sebelumnya dan tidak pernah terjadi. Banyak kontraktor mengembangkan cara untuk menghadapi risiko, namun pada umumnya pengukuran risiko berdasarkan pendapat serta pengalaman dari historis data proyek dan jarang mengukur ketidakpastian dengan sistematik tentang hal yang mungkin terjadi pada proyek (Bahar dan Crandall, 1990). Kangari, R (1995) dan Mills, A (2001) berpendapat bahwa Industri konstruksi adalah industri yang paling dinamis, berisiko tinggi, menantang dan berorientasi pada kepuasan konsumen. Industri jasa konstruksi mempunyai reputasi yang buruk untuk memanajemeni risiko yang berkaitan dengan jadual dan biaya yang melebihi target. Hal ini banyak dipengaruhi oleh perubahan cuaca yang tidak pasti, produktifitas pekerja, rencana serta kualitas material, dan terlalu seringnya mengabaikan risiko (Mill, 2001). 1

Setiap proyek konstruksi dihadapkan dengan risiko atau ketidakpastian dan ketergantungan yang tinggi (Wibowo, tahun ke III), termasuk pekerja ketersediaan material, kelayakan teknologi, masalah lingkungan, dan kemampuan kontraktor untuk mencapai kesuksesan meraih tujuan (Jasekis dan Russel, 1992). Industri konstruksi telah menjadi sangat komplek, berisiko tinggi dan ada banyak pihak yang terlibat didalamnya. Dapat dimengerti ada banyak permasalahan yang timbul dalam bisnis konstruksi. Sungguh sangat disayangkan walaupun keadaan ini sudah sering terjadi namun penyebab dan pengaruh permasalahan ini belum dapat dimengerti seperti halnya keterlambatan (Sample, Hartman dan Jergeas, 1995 ). Dengan meningkatnya komplektisitas pada industri konstruksi maka dibutuhkan kreatifitas yang dapat mendukung peningkatan manajerial teknik serta peralatan. Banyak perusahaan menyarankan peningkatan ini berdasarkan pengalaman ketika berada dalam organisasi proyek, baik dalam proses manajemen strategi penetapan keputusan serta pada penjadualan (Mullholand dan Cristian, 1999). Pada tahun 1992, hasil survei faktor utama dalam kegagalan proyek konstruksi adalah berkaitan dengan jadual proyek serta biaya yang melebihi. Pada banyak proyek konstruksi terjadinya penyimpangan jadual dan biaya dimungkinkan terjadi pada awal proyek, hal ini karena kesalahan pihak manajerial dalam mengasumsikan waktu pelaksanaan konstruksi berdasarkan pengalaman (Mullholand dan Cristian, 1999). Penundaan dan biaya yang melebihi target 2

diidentifikasikan sebagai faktor utama yang menyebabkan tingginya biaya konstruksi (Ellinwa dan Sillias, 1993). Manajemen risiko sangat terkait dengan proyek konstruksi, hal ini merupakan faktor terpenting dalam mencapai kesuksesan proyek (Isidore dan Edward, 2001). Parameter kesuksesan bagi setiap proyek konstrusi adalah waktu penyelesaian proyek yang sesuai dan batasan biaya serta sesuai permintaan owner (Kumar, 2002) serta standar kualitas (Naoum, 1994). Waktu dan biaya merupakan hal yang sangat berkaitan, tidak dapat dipisahkan dan sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi (Robert, Randal, dan Lorance, 2000). Dibandingkan dengan risiko pada proyek konstruksi gedung, proyek jembatan mempunyai risiko yang lebih kecil (Konstruksi, 1997). Permasalahan shear cracking pada beton jembatan, memacu departemen transportasi di Oregon untuk mengadakan penelitian strategi pembangunan jembatan. (Andrew, 2002) B. Perumusan Masalah Menurut Suharto (1999), semua aktivitas mengandung suatu risiko. Seperti halnya pada bisnis konstruksi, baik pada bangunan gedung, jembatan dan jalan. Bahkan bagi sebuah proyek, gambaran suatu risiko yang tinggi telah terlihat pada proses awal atau pada proses perencanaan. Hal ini dikarenakan sebagian besar proyek konstruksi bermula dari gagasan dan asumsi yang kemudian diwujudkan dalam bentuk fisik. Risiko dalam dunia konstruksi berbanding lurus dengan asumsi yang diterapkan dalam proyek ditambah dengan kenyataan bahwa proyek konstruksi hanya berlangsung satu kali tanpa ada pengulangan pada proyek 3

berikutnya. Dilatar belakangi dengan risiko yang ada pada setiap proyek, maka setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam penanganan risiko yang akan ditanggung ketika melaksanakan suatu proyek. Cara penanganan risiko tergantung pada pengalaman dan pengambilan keputusan dalam perusahaan (Bahar, 1990). Konsep manajemen risiko bukanlah suatu hal yang baru dalam dunia konstruksi, secara umum setiap perusahaan yang bergerak dalam bisnis konstruksi telah menjalankan konsep manajemen risiko, seperti halnya pemberian tugas kepada sub kontraktor. Hal ini adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Namun banyak perusahaan tidak dapat mengelola risiko dengan sistematik dan professional, asumsi banyak berperan sehingga terkadang ada suatu risiko yang diabaikan terutama dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan penjadualan proyek. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi dalam bisnis konstruksi terkait dengan risiko pada penjadualan proyek 1. Faktor apa saja yang mempengaruhi risiko pada penjadualan proyek konstruksi jembatan? 2. Seberapa besar keterkaitan risiko dengan tingkat keterlambatan penjadualan pada proyek konstruksi jembatan? 3. Bagaimana cara mengolah risiko secara profesional agar tidak memberikan banyak dampak negatif terhadap proyek konstruksi? 4

C. Pembatasan Masalah Untuk kepentingan studi yang terfokus, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada lingkungan kontraktor yang menangani proyek jembatan dengan nilai >1 milyar, yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan proyek dikerjakan dalam kurun waktu tahun 1999 sampai 2000. Sedangkan permasalahan yang akan ditelilti adalah menganalisis risiko yang terkait dengan keterlambatan penjadualan dalam proyek jembatan. D. Manfaat Studi Manfaat dari studi yang dilakukan terdiri dari manfaat bagi pribadi, pengembangan ilmu pengetahuan serta bagi industri konstruksi. Adapun manfaat yang diharapkan adalah : 1. Manambah Knowledge Base tentang risiko pada diri penulis 2. Pengembangan IPTEK Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengevaluasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keterlambatan dalam proyek 3. Menunjang Industri konstruksi Diharapkan hasil penelitian ini akan menjadi masukkan yang berguna untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan risiko proyek. 5

E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mengidentifikasi risiko apa saja yang terkait dengan penjadualan proyek jembatan. 2. Mengidentifikasi keterkaiatan risiko dengan tingkat keterlambatan penjadualan pada proyek konstruksi khususnya proyek jembatan. 3. Memberikan alternatif cara dalam mengelola risiko dengan menggunakan metode Monte Carlo yang terdapat dalam program Cristall Ball, sehingga risiko dapat diminimalkan. F. Sistematika Penulisan Laporan penulisan ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut ini. Bab pertama berisi pendahuluan, dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, ruang lingkup pembahasan,tujuan dan kegunaan penelitian. Dalam bab kedua dijelaskankajian teori dan kerangka pemikiran. Dalam bab ini ditulis tentang pengertian dari topik penelitian terdiri dari tinjauan risiko, tinjauan penjadualan serta diuraikan juga tentang teori teori yang berhubungan dengan topik tesis dimulai dengan pengertian manajemen risiko, tahap-tahap dalam manajemen risiko, implikasi risiko dalam daur hidup proyek, identifikasi risiko. 6

Bab ketiga yang merupakan metodologi penelitian menguraikan tentang langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian, serta pembahasan tentang input data yang diperlukan. Analisis data dan pembahasan disajikan pada bab keempat. Dalam bab ini ditulis proses pelaksanaan analisis data primer dan skunder, serta pembahasan dari hasil penelitian. Dalam bab kelima yang merupakan kesimpulan dan saran penulis memberikan kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan, serta saransaran bagi praktisi industri jasa konstruksi dan penelitian selanjutnya. 7