ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN HOTSPOT SERVER BERBASIS MIKROTIK DI GEDUNG SEKOLAH SMP NEGERI 21 SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

/28

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

Mengenal Mikrotik Router

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim)

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Edi Sumarno Pembimbing 1: Jatmiko,Ir, MT. Pembimbing 2: Irma Yuliana,ST,MM.

Pengembangan PC Router Mikrotik untuk Manajemen Jaringan Internet pada Laboratorium Komputer Fakultas Teknik UHAMKA.

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Mesin Virtual Menggunakan VMWare untuk mengoptimalkan Jaringan Internet Guna Memfasilitasi Perkuliahan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

ANALISIS INSTALASI JARINGAN MIKROTIK DI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH. Abdulloh Aziez Anshori

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

ANALISIS, PERANCANGAN, IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DAN BANDWIDTH MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTEROS PADA WARNET CELLVINET 2

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Tutorial Mikrotik Dasar (Ver 1.2)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PERANCANGAN MANAJEMEN BANDWIDTH DAN IMPLEMENTASI PADA SMA CANDRA NAYA

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Konfigurasi Awal Router Mikrotik

Instalasi & Konfigurasi Mikrotik Sebagai Gateway Server


ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN WLAN BERBASIS ROUTER MIKROTIK PADA PT. LE-GREEN

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

CARA SETTING LOAD BALANCE MIKROTIK (2 MODEM DI GABUNGKAN DALAM SATU MIKROTIK ROUTER) DALAM BENTUK GUI

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

JISSN : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI JARINGAN SERVER

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

MIKROTIK SEBAGAI NAT...

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot

MEMBANGUN ACCESS-POINT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT SEBAGAI SARANA AKSES INTERNET PADA MARKAS KOMUNITAS ONE DAY ONE JUZ

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

Cara Setting IP Address DHCP di

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

Representative Service Support Center Website,

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang dibutuhkan antara lain: Router Mikrotik RB450. Akses Point TL-WA730RE

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1

Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik. tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING)

Pembuatan Jaringan Internet Wireless Pada Kawasan Rt.07/Rw.04 Kel.kalibata Menggunakan Gateway Server ClearOS. Ahmad Thantowi

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

ARTIKEL SKRIPSI MANAJEMEN USER DAN BANDWIDTH PADA HOTSPOT CV. AGUNG TOURIS SERVICE MENGGUNAKAN ROTER MIKROTIK

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

PEMBAHASAN PAKET 4 UJIKOM TAHUN 2018

Transkripsi:

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN HOTSPOT SERVER BERBASIS MIKROTIK DI GEDUNG SEKOLAH SMP NEGERI 21 SEMARANG PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Oleh: HELMI ARTA GINANJAR L 200 080 059 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN HOTSPOT SERVER BERBASIS MIKROTIK DI GEDUNG SEKOLAH SMP NEGERI 21 SEMARANG Abstrak Jaringan komputer di SMP Negeri 21 Semarang masih dirancang dengan menggunakan jaringan kabel dengan cara konvensional yaitu dengan menggunakan type jaringan Star. Dengan melihat permasalahan yang ada sekarang penulis akan merancang jaringan dengan menerapkan mikrotik yang akan digunakan untuk pengaturan dan pembagian bandwith sesuai kebutuhan di SMP Negeri 21 Semarang. Metode yang dalam yang akan digunakan untuk merancang jaringan komputer dengan menggunakan model Network Development Life Cycle (NDLC). Hasil dari skripsi in adalah semua jaringan komputer yang dapat dimanajemen dengan menggunakan mikrotik. Pembagian Bandwidth internet dengan mikrotik memberikan efisiensi pemakaian bandwidth internet. Kata Junci: Jaringan Komputer, Mikrotik, Type Jaringan Abstract Computer network at SMPN 21 Semarang was designed using a wired network in a conventional manner by using the Star network type. By looking at the problems that exist now author will design a network by applying mikrotik that will be used for the management and delivery of bandwidth as needed in SMP Negeri 21 Semarang. The method in which will be used to design a computer network using the model of Network Development Life Cycle ( NDLC ). The results of the thesis in computer network is all that can be has to use a proxy. Bandwidth division with mikrotik internet provides internet bandwidth usage efficiency. Keyword: Network Computer, Mikrotik, Network type 1. PENDAHULUAN Perangkat yang sering digunakan untuk memudahkan di dalam pengaturan bandwidth dan user adalah mikrotik, karena salah satu paket yang terdapat di dalam mikrotik adalah bandwidth management dan user management. Hal tersebut dilakukan supaya semua pengguna internet bisa melakukan akses ke internet dan bisa merasanyaman dalam menggunakan internet, nyaman dalam hal ini lancar di dalam menggunakan layanan internet. Mikrotik dapat memudahkan administrator dalam melakukan pengaturan bandwidth. Diharapkan dengan melakukan pengaturan dan pembagian bandwidth sesuai kebutuhan, dapat mengoptimalkan ketersediaan bandwidth internet yang ada. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian di sekolah SMP Negeri 21 Semarang. Fasilitas laboratorium yang dimiliki terbilang lengkap, dengan laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium keterampilan, dan dilengkapi dengan perpustakaan digital. Fasilitas internet yang ada masih bersifat terbuka dan tidak terkoordinir 1

dengan baik, sehingga sering putus koneksi dan mengakibatkan internet tidak bisa lagi diakses serta koneksi yang sangat lambat. Melihat hal itu, perlu adanya manajemen pengelolaan bandwidth yang baik oleh admin jaringan di sekolah dan bisa membangun sebuah jaringan hotspot agar internet dapat diakses dimana saja, serta menggunakan pengalamatan IP address otomatis agar dapat memudahkan pemakai. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk mengambil tugas akhir yang berjudul Analisis Dan Perancangan Jaringan Hotspot Server Berbasis Mikrotik di Gedung Sekolah SMP Negeri 21 Semarang untuk membantu sekolah dalam mengelola jaringan internet. Perancangan merupakan penghubung antara spesifikasi kebutuhan dan implementasi. Perancangan merupakan rekayasa representasi yang berarti terhadap sesuatu yang hendak dibangun. Hasil perancangan harus dapat ditelusuri sampai ke spesifikasi kebutuhan dan dapat diukur kualitasnya berdasarkan kriteria-kriteria rancangan yang bagus. Perancangan menekankan pada solusi logis mengenai cara sistem dalam memenuhi kebutuhan (Hariyanto, 2004). Dari definisi yang telah disebutkan diatas, maka perancangan sistem dapat disimpulkan sebagai berikut: (a).tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. (b).pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional. (c).persiapan untuk rancang bangun implementasi. (d).menggambarkan bagaimana suatu sistem manajemen jaringan dibentuk. (e).dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa element yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tanenbaum (2003) menyatakan bahwa jaringan komputer merupakan penggabungan beberapa teknologi komputer dan komunikasi yang merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Arsitektur jaringan merupakan sebuah himpunan layer (lapisan) dan protokol. Dimana layer bertujuan memberi layanan ke layer yang ada diatasnya. Jadi, antara Protokol dan Arsitektur komputer sangat berhubungan erat sekali dalam Jaringan Komputer (Edi S. Mulyanta, 2005:31). Menurut Herlambang (2008:20), mikrotik adalah sistem operasi independen berbasiskan Linux khusus untuk komputer yang difungsikan sebagai Router, yang dapat dijadikan sebagai gateway network yang handal, mencakup bebagai fitur lengkap untuk network dan wireless, serta tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Mikrotik adalah sebuah perangkat lunak yang termasuk dalam Open Source system namun bukanlah free software, artinya pengguna harus membeli licensi terhadap segala fasiltas 2

yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam saja. Pengguna bisa membeli software mikrotik dalam bentuk CD yang diinstall pada Hard disk atau disk on module (DOM). 2. METODE PENELITIAN Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan terhadap model Network Development Life Cycle (NDLC) dapat digambarkan di dalam diagram pada Gambar 1. Gambar 1: Flow Network Development Life Cycle (NDLC) a. Analisis (Analysis) Tahap ini dibutuhkan analisis permasalahan yang muncul, analisis keinginan user serta kebutuhan hardware yang akan digunakan dan analisis topologi jaringan yang sudah ada saat ini. Topologi jaringan computer, dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2: Topologi jaringan sebelum terpasang Mikrotik b. Perancangan (Design) Design bisa berupa design struktur topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dan sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun, dapat dilihat pada Gambar 3. 3

Gambar 3: Topologi jaringan perancangan c. Simulasi (Simulation) Penulis akan melakukan penerapan sistem dalam skala kecil atau tahap uji coba pada jaringan LAN di bagian Laboratorium Komputer SMP Negeri 21 Semarang. d. Implementasi (Implementation) Pada tahap implementasi ini penulis akan mengimplementasikan aplikasi VLAN, bandwidth management, pengaturan proxy, firewall, security, hotspot, NAT dan network management tools yang ada pada Mikrotik RouterOS. Implementasi ini diawali dengan pengaturan dasar. e. Monitoring Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan untuk memantau traffic yang berjalan di jaringan sudah sesuai dengan semestinya, memantau aktifitas user, melihat koneksi yang aktif pada jaringan dan melihat hasil pengukuran bandwidth pada keseluruhan jaringan. f. Management Pada tahap manajemen ini akan dilakukan beberapa langkah pengelolaan agar sistem yang telah dibangun dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Diantara langkahlangkah yang perlu dilakukan adalah : 1) Membuat Login Hotspot agar tidak sembarang orang dapat masuk ke dalam jaringan SMP Negeri 21 Semarang. 2) Pembagian bandwidth sesuai dengan kebutuhan masing-masing user. Melakukan backup konfigurasi, agar sewaktu-waktu terjadi hal yang dapat membuat jaringan rusak, dapat dikembalikan pada konfigurasi semula. 4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN SMP Negeri 21 Semarang memiliki 60 unit komputer desktop yang tersebar di beberapa ruang seperti laboratorium komputer dan ruang kerja guru dan tata usaha. Jaringan komputer pada SMP Negeri 21 Semarang pada umumnya digunakan untuk membantu proses informasi, pengerjaan administrasi sekolah, aplikasi online, sharing data, sharing printer dan lain sebagainya. Koneksi internet yang digunakan di SMP Negeri 21 Semarang berasal dari ISP (Internet Service Provider) Speedy, dengan kecepatan mencapai 3 Mhz untuk dua user pada ruang kepala sekolah dan tata usaha. Tidak ada koneksi jaringan internet pada laboratorium komputer dan tidak ada pembagian manajemen bandwith yang teratur sehingga penggunaan bandwith tidak optimal. Perangkat jaringan yang digunakan saat ini terdiri atas modem, switch, dan kabel UTP sebagai media penghubung. Penulis menambahkan beberapa perangkat jaringan agar koneksi internet menjadi optimal yang terdiri atas 1 unit modem, 1 unit RouterBoard Mikrotik 750, 2 unit switch 48 port, 1 unit switch 8 port, dan penambahan media kabel penghubung. Protokol yang digunakan pada jaringan adalah TCP/IP (Transmission ControlProtocol/Internet Protocol). TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunikasi internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet. a. Permasalahan yang dihadapi adalah : 1. Tidak adanya pembagian bandwith yang teratur sehingga penggunaan bandwith jadi tidak maksimal. 2. Tidak adanya pembagian IP address yang baik sehingga sering terjadi gangguan pada user yang lain. 3. Tidak adanya tools yang bisa digunakan untuk mem-block situs yang tidak diizinkan akses. b. Alternatif pemecahan masalah Setelah dilakukan survey dan wawancara, penulis memberikan usulan : 1. Menggunakan router mikrotik untuk mengatur jaringan. 2. Adanya pembagian bandwith yang teratur untuk setiap user. 3. Menggunakanfirewall dan security router mikrotik. Desain Topologi ini telah dirancang dengan jaringan kabel, wireless dan mikrotik. Pada sistem sebelumnya jaringan di sekolah tidak menggunakan router untuk berhubungan dengan internet, namun di sistem yang baru menggunakan routerboard yang sudah terinstalasi dengan OS 5

(Operating System) Mikrotik. Diharapkan dengan topologi yang baru ini dapat meningkatkan kinerja jaringan komputer yang ada disekolah, seperti terlihat pada Gambar 4. Gambar 4: Rancangan topologi setelah menggunakan Mikrotik Simulation Prototype Pada tahap simulation prototyping ini, penulis membangun jaringan sederhana di laboratorium komputer, dengan menggunakan semua alat yang nantinya akan digunakan pada penerapannya, seperti terlihat pada Gambar 5. Gambar 5: Topologi simulasi pada laboratorium komputer Implementation Hardware Perangkat keras yang dibutuhkan yaitu router board, Wireless Access Point, Switch, PC Client, dan notebook. Routerboard merupakan device yang digunakan untuk me-routing jaringan dengan sistem operasi mikrotik. Tahap pertama yaitu menghubungkan modem ISP (Internet Service Provider) ke mikrotik RB750, kemudian menghubungkan access point dan switch utama langsung berhubungan dengan router mikotik. Jadi, koneksi internet yang ada di sekolah ini, dihubungkan dan diatur dalam router mikrotik, sedangkan untuk manajemen jaringan diatur dengan menjalankan aplikasi winbox pada PC client. 6

Implementation Software Pada tahapan implementasi perangkat lunak, dibutuhkan aplikasi winbox, web browser, dan sistem operasi mikrotik. Dengan menggunakan routerboard, maka sistem operasi mikrotik sudah terinstal didalamnya. Selanjutnya konfigurasi awal mikrotik dilakukan dengan aplikasi winbox. Sedangkan web browser dapat digunakan untuk konfigurasi mikrotik setelah melakukan konfigurasi awal dengan winbox. a. Instalasi Winbox Aplikasi winbox digunakan untuk mengkonfigurasi routerboard mikrotik dari PC client. Aplikasi ini dapat didownload secara gratis di situs mikrotik Indonesia dengan alamat situs (http://www.mikrotik.co.id/download.php). Setelah winbox dijalankankan, mac address dan IP dari routerboard mikrotik akan tampil otomatis, jika topologi jaringannya sudah tepat. b. Konfigurasi mikrotik Setelah connect, maka akan muncul tampilan awal winbox dengan menu-menu di sebelah kiri. Pada tahap ini,penulisakan membuat interface untuk masing-masing port yang ada pada routerboard. Interfacenya terdiri dari : 1. Interface Modem untuk ether1 pada port 1 2. Interface Switch1 untuk ether2 pada port 2 3. Interface Switch2 untuk ether3 pada port 3 4. Interface AP1 untuk ether4 pada port 4 5. Interface AP2 untuk ether5 pada port 5 7

Setting IP Address Modem Gambar 6: Konfigurasi IP Modem Setting IP Address Switch1 pada Address List klik tanda plus merah isikan new Address :192.168.2.1/24 ; Network : 192.168.2.0/24; Interface : Switch1 >> klik OK, seperti terlihat pada Gambar 7. Gambar 7: Konfigurasi IP Switch1 Setting IP Address Switch2 pada Address List klik tanda plus merah isikan new Address :192.168.3.1/24 ; Network : 192.168.3.0/24; Interface : Switch2 >> klik OK seperti terlihat pada Gambar 8. 8

Gambar 8: Konfigurasi IP Switch2 Setting IP Address AP1 Gambar 9: Konfigurasi IP AP1 9

Setting IP Address AP2 Setting DNS Gambar 10: Konfigurasi IP AP2 Gambar 11: Konfigurasi IP DNS Setting DHCP Server Setelah proses konfigurasi diatas selesai dilakukan, kita harus mengatur IP klien agar dapat ditemukan secara automatis atau DHCP tanpa harus di konfigurasi manual perkomputer. Gambar 12: Konfigurasi DHCP Server 10

Setting Routes Setting routing ke internet gateway dengan mengklik IP >> Routes >> (Add), dan masukkan IP gateway 192.168.1.1 (IP Modem), seperti terlihat pada Gambar 13. Gambar 13: Konfigurasi Gateway Router Setting Firewall NAT Setelah pengaturan routing selesai, komputer client belum dapat mengakses internet karena NAT (Network Address Translation) pada gateway mikrotik belum diaktifkan. Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah salah satu fasilitas router untuk meneruskan paket dari IP asal ke IP tujuan. KonfigurasiHotspot pada Mikrotik Untuk mengkonfigurasi hotspot pada mikrotik, tahapan awal yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi Wireless Accespoint terlebih dahulu kemudian menghubungkan wireless acccespoint ke perangkat mikrotik. Dilanjutkan dengan mengkonfigurasi hotspot pada mikrotik. 1. Konfigurasi wireless accesspoint Tabel 1 IP address accesspoint Interf IP Address No IP Address ace Interface Mikrotik accesspoint 1 AP1 192.168.4.1/24 192.168.4.2 2 AP2 192.168.5.1/24 192.168.5.2 11

Gambar 14: Pengaturan IP Address AP1 accesspoin 2. Konfigurasi hotspot mikrotik Karena ada dua interface yang akan digunakan, maka akan ada dua hotspot setup yang dibuat dengan cara yang sama. Salah satunya adalah sebagai berikut. Gambar 15: Pengaturan Hotspot PengaturanBandwith Membatasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing client bertujuan agar tidak ada satupun client yang akan memonopoli penggunaan bandwidth. Dalam pengaturan Bandwidth Download Dan Upload, konfigurasinya: Buka Winbox» Queues» Klik Simple Queues» Add» isi max bandwidth limit pada tab general» dan isiminimal bandwidth (limit At) pada tab advance. 12

Gambar 16: Pengaturan Bandwith Max Gambar 17: Pengaturan Bandwith Min Tabel 2 Batasan maksimum dan minimum bandwith download No Interface Max Min 1 Switch1 1 Mbps 256 kbps 2 Switch2 1 Mbps 256 kbps 3 AP1 512 kbps 128 kbps 4 AP2 512 kbps 128 kbps Tabel 3 Batasan maksimum dan minimum bandwith upload No Interface Max Min 1 Switch1 Unlimited 128 kbps 2 Switch2 Unlimited 128 kbps 3 AP1 Unlimited 128 kbps 4 AP2 Unlimited 128 kbps 13

Monitoring Pada tahap ini penulis memantau lintasan pergerakan data pada jaringan dengan menggunakan graphing. Langkah dilakukan dengan tujuan memastikan jaringan berjalan dengan baik. Management Fase selanjutnya adalah management atau pengelolaan. Fase ini meliputi aktifitas perawatan dan pemeliharan dari keseluruhan sistem yang sudah dibangun. Tahap management ini akan dilakukan setelah system ini berjalan dengan baik pada jaringan sekolah yang telah dibangun. Pada tahap management penulis akan melakukan beberapa langkah pengelolaan agar system yang telah dibangun dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Langkah langkah yang dilakukan diantaranya : 1. Membuat halaman autentifikasi login hotpsot User yang menggunakan wireless tidak bisa langsung menggunakan jaringan, harus melalui tahapan autentifikasi. Berikut adalah tampilan halaman autentifikasi login hotspot, seperti terlihat pada Gambar 18. Gambar 18: Halaman Hotspot Login 2. Konfigurasi backup mikrotik Konfigurasi backup di mikrotik merupakan hal yang sangat penting. Apabila suatu waktu konfigurasi pada router mikrotik mengalami masalah atau error, maka sistem router mikrotik dapat direset dan direstore kembali. Perbedaan sistem jaringan yang lama dengan jaringan yang baru sangat berbeda, ini dapat dilihat pada Tabel 4. 14

Tabel 4 Perbedaan sistem jaringan yang lama dengan jaringan yang baru No Sistem Lama Sistem Baru 1. Tidak ada pembagian Dengan mikrotik, pembagian bandwith bandwith. Jika seluruh user mengakses internet, maka upload dan download menjadi teratur pada setiap departemen. Jadi setiap departemen bandwidth akan menjadi memiliki bandwidth sesuai dengan kecil. kebutuhan 2. Tidak adanya data laporan monitoring jaringan. Dengan mikrotik, adanya laporan monitoring jaringan dengan Network. Monitoring Tools berbentuk grafik secara real time. 3. Tidak ada pembagian IP. Dengan mikrotik, IP per-switch dapat ditentukan sehingga jika adanya gangguan pada salah satu Switch tidak mengganggu yang lain. 4. Tidak ada Remote akses interface admin Dengan mikrotik, IT administrator dapat mengontrol jaringan dengan hanya menggunakan PC user menggunakan aplikasi winbox PENUTUP a. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pembangunan sistem jaringan ini adalah : Biaya membangun jaringan mikrotik mempunyai harga yang relatif murah. Semua Jaringan komputer baik wireless dan kabel dapat dimanajemen dengan mikrotik. Pembagian Bandwidth internet dengan mikrotik memberikan efisiensi pemakaian bandwidth internet. Sistem keamanan jaringan yang diberikan oleh mikrotik dapat terfasilitasi dengan baik. Pengoperasian mikrotik dengan menggunakan winbox mempermudah IT Administrator untuk melakukan konfigurasi pada jaringan. Dengan adanya mikrotik, maka dapat diketahui jika adanya PC yang tidak dapat melakukan koneksi atau sedang down. b. Saran Saran yang dapt diberikan dari sistem jaringan ini adalah : Penambahan bandwidth internet dari provider baru dan melakukan load balancing antara provider yang lama dengan provider internet yang baru. Access point diletakkan per lantai, agar pegawai dan siswa dapat dengan mudah mendapatkan sinyal Hotspot sehingga mudah untuk mengakses internet. 15

DAFTAR PUSTAKA Herlambang, M. et all. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Mikrotik Router. Yogyakarta: Andi. Kuswayanto, L. 2008. Mahir Dan Terampil Berkomputer, Jakarta: Grafindo Media Pratama Lukas and Jonathan. 2006. Jaringan Komputer. Jakarta: Graha Ilmu. Madcom. 2009. Membangun Sistem Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi. Mulyanta, E. S 2005.Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer, Yogyakarta: Andi Rafiudin, R. 2010. Panduan Membangun Komputer Untuk Pemula. Jakarta: Alex Media Komputindo. Ramadhan, A. 2006. Pengenalan Jaringan Komputer. Jakarta: Alex Media Komputindo. Stalling and William. 2003. Criptography And Network Security. New Jersey: Prentice-Hall Subramanian and Mani. 2000. Network Management Principles And Practic. Addison Wesley Longman Inc. Handaga, B. 2011. Manajemen Jaringan Komputer Dengan Menggunakan Mikrotik Router (Computer Network Management Used With Microtic Router). Syafrizal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Amikom. Tanenbaum and Andrew S. 2003.Computer Networks, Fourth Edition.Nj: Pearson Prentice Hall. Tarigan and Andrian. 2009. Bikin Gateway Murah Pakai Mikrotik, Jakarta: Gramedia. Wahana Komputer. 2006. Menginstal Perangkat Jaringan Komputer Jakarta: Graha Ilmu Wijaya, H. 2007. Belajar Sendiri: Exchange Server 2007. Jakarta: Alex Media Komputindo. 16