ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN WLAN BERBASIS ROUTER MIKROTIK PADA PT. LE-GREEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN WLAN BERBASIS ROUTER MIKROTIK PADA PT. LE-GREEN"

Transkripsi

1 ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN WLAN BERBASIS ROUTER MIKROTIK PADA PT. LE-GREEN Pierre Arthur Daniel Jurusan Teknik Informatika, School of Computer Science, Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp Adnan Satriyo Jurusan Teknik Informatika, School of Computer Science, Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp Giri Indra Johari Jurusan Teknik Informatika, School of Computer Science, Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah melakukan Perancangan, Analisis, Implementasi dan konfigurasi Router Mikrotik pada PT. Le-green dengan fokus terutama untuk melakukan pembagian bandwidth yang seimbang dan membuat Fault Tolerance, sehingga dapat membuat jalur backup jika jalur ISP utama putus. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertama dengan metode analisis, yaitu dengan mengumpulkan informasi melalui survei ke lokasi dan wawancara Manager dan customer dari PT. Le-green, menganalisis hasil survei, dan menentukan permasalahan berdasarkan hasil analisis. Kedua adalah metode perancangan, yaitu dengan membuat rancangan jaringan baru dan mengkonfigurasi Router Mikrotik. Hasil Penelitian adalah penempatan Router Mikrotik dengan fitur bandwidth management dan fitur lain seperti dual WAN untuk kelancaran produktivitas kantor. Simpulan yang didapatkan adalah koneksi internet jaringan kantor yang cepat dan efisien dan limitasi bandwidth yang sesuai dengan kebutuhan client dan server. Kata kunci : Router Mikrotik, Fault Tolerance, bandwidth management

2 PENDAHULUAN Peranan teknologi informasi pada era modernisasi dan globalisasi saat ini sangatlah penting. Kebutuhan akan informasi menjadi sangat dibutuhkan khususnya pada proses bisnis dan komunikasi menjadi hal yang utama dan merupakan hal yang paling penting didalam suatu perusahaan. Untuk memberikan solusi pada masalah ini, jaringan komputer menawarkan solusi untuk membantu permasalahan ini. Jaringan komputer merupakan sebuah sistem jaringan yang terdiri dari komputer atau end devices yang saling terhubung dan memungkinkan terjadinya pertukaran data dan informasi. Ketergantungan proses bisnis dan pertukaran data pada teknologi jaringan dari tahun ketahun menjadi semakin banyak. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi semakin sadar bahwa sistem jaringan yang buruk akan mengakibatkan hilangnya informasi atau juga terhambatnya proses bisnis yang penting yang bisa mengakibatkan kerugian besar. Karena itu dalam membuat sebuah jaringan, diperlukannya sebuah sistem jaringan yang handal. Seiring dengan perkembangan Office pada masyarakat di Indonesia kini, membuat manajemen dan optimisasi jaringan komputer sangatlah dibutuhkan agar produktivitas pegawai menjadi optimal. Dalam penelitian ini penulis akan memberikan solusi dan mengimplementasi langsung kepada perusahaan, dengan merancang topologi dan mengaplikasikan script mikrotik agar bisa mengoptimisasi akses internet atau jaringan lokal yang di punyai perusahaan supaya menjadi lebih efisien, karena traffic pertukaran informasi data pada jaringan PT. Le-Green yang sangat padat. Karena traffic pada jaringan sangat tinggi, ini menyebabkan perusahaan membutuhkan bandwidth yang cukup besar agar semua perangkat komputer atau mobile bisa terhubung ke internet. Jika suatu perusahaan tidak memiliki konfigurasi, pengaturan bandwidth, dan topologi jaringan yang baik, ini dikhawatirkan dapat mengganggu pengguna lainnya karena pengunaan atau traffic download yang berlebihan pada suatu komputer bisa menyebabkan terserapnya bandwidth hanya ke komputer tersebut dan ini juga bisa menyebabkan lambatnya koneksi internet pada komputer lain sehingga pengguna lain tidak dapat menggunakan jaringan komputer secara optimal, terlebih pemakaian bandwidth pada tenant yang mempunyai bisnis dalam hal desain dan multimedia akan memakai bandwidth secara berlebihan ketika disurvei dari kelompok skripsi penulis. Rumusan masalah yang terjadi adalah bagaimana mengoptimalkan bandwith yang berada pada jaringan lokal perusahaan dan mengimplementasikan router mikrotik di perusahaan tersebut. METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut: A. Metode Analisis Analisis akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Survei pada jaringan yang sedang berjalan melalui pengamatan pada perusahaan. 2. Wawancara dengan staff, tenant dan manager Office PT. Le-Green 3. Menganalisis dan identifikasi hardware yang dipakai pada jaringan PT. Le-Green saat ini. 4. Hasil analisis kemudian dibuat laporannya untuk perancangan jaringan yang akan diusulkan. B. Metode Perancangan Desain akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

3 1. Desain konsep perancangan dan optimisasi yang akan menjadi solusi 2. Implementasi sesuai dengan konfigurasi dan desain konsep perancangan tersebut. 3. Optimisasi dan testing jaringan yang sudah diperbarui. HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan Implementasi Implementasi pertama yang kita lakukan adalah mengkonfigurasi router mikrotik RB750 ini dengan menggunakan software winbox. Winbox bisa didapatkan dari internet atau didapatkan dengan mendownload langsung dari menu router mikrotik dengan mudah. Setelah winbox didownload maka langkah selanjutnya adalah membuka winbox. Yang nantinya akan muncul tampilan seperti ini : Gambar Tampilan Winbox Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan konfigurasi pada router mikrotik. Isi IP router dengan lalu kemudian tekan connect. Setelah itu akan masuk ke tampilan GUI dari winbox untuk melakukan konfigurasi router mikrotik. Konfigurasi IP router cisco dan Access Point Setelah itu kita mensetting IP router dan access point terlebih dahulu agar client bisa terkoneksi dengan wifi dan mendapatkan akses.

4 Router IP Jenis Router / Access Point Penempatan Router lantai 1A TP-Link wa901nd Switch 1 Router lantai 1B Cisco syslink e1200 Switch 1 Router lantai 2A Cisco syslink e1200 Switch 1 Router lantai 2B TP-Link wa901nd Switch 2 Router lantai 3A Cisco syslink e1200 Switch 2 Router lantai 3B TP-Link wa901nd Switch 2 Router lantai 5A Cisco syslink e2500 Router Mikrotik Router lantai 5B Cisco syslink e1200 Switch 1 Tabel IP Addressing Konfigurasi Alamat IP dan penamaan interface Setelah IP router diset, langkah berikutnya adalah mengatur penamaan port dan ip address pada tiap interface router Mikrotik dengan cara klik interface dan klik semua nama port-nya dan rubah nama yang sudah ditentukan untuk setiap nama port yang akan mau diset dan rubah master port menjadi none agar semua port menjadi independen dan tidak bergantung dengan port yang lain. Berikut adalah tabel penamaan interface. Interface nama lama Ether1 Ether2 Interface nama baru ISP Fastnet ISP Speedy Ether3 LAN Switch 1 Ether4 LAN Switch 2 Ether5 LAN lantai 5 Tabel penamaan interface

5 Gambar penamaan interface setelah penamaan interface dibuat langkah selanjutnya adalah mengatur IP address dari tiap port yang ada dengan cara mengklik IP address + (Add) dan masukkan address /24 di interface LAN Switch 1 yang sudah kita namakan tadi lalu klik apply dan ok. Selanjutnya masukkan IP /24 di interface LAN switch 2.

6 Gambar Daftar IP Address Konfigurasi NAT Network Address Translation atau yang biasa disebut NAT adalah salah satu fasilitas router untuk meneruskan paket dari IP asal ke IP tujuan. Tanpa NAT seluruh komputer tidak dapat terhubung dengan public network. Cara untuk mengaktifkan NAT yaitu dengan mengklik IP firewall tab NAT +(add). Langkah selanjutnya adalah mengisi out interface dengan ISP Fastnet.

7 Gambar Setting NAT General pada bagian tab action, pilih Action : Masquerade lalu OK. Setelah ini maka komputer dapat mengkakses internet serta memiliki firewall dengan security yang diatur oleh router mikrotik. Masquerading akan mengubah paket-paket data IP address asal dan port dari jaringan lokal untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global. Gambar Setting NAT Action

8 Konfigurasi DHCP Agar jaringan kantor tidak kehabisan stock IP dan pengguna internet lainnya tidak perlu mengubah-ubah alamat ip mereka ketika terhubung ke jaringan maka kami menyediakan pengaturan DHCP agar otomatis mendapatkan alamat ip. Untuk melakukan setting DHCP klik IP pool pools + (add). Setelah add masukkan nama DHCP nya dan range address IP. Gambar konfigurasi DHCP IP POOL Switch 1 Gambar konfigurasi DHCP IP POOL Switch 2

9 Langkah berikutnya adalah klik IP DHCP servers, pilih tab DHCP kemudian tekan + (add) lalu isikan pada bagian nama serta pilih interface-nya dan isikan src. Address sesuai dengan network address yang sudah kita set pada switch interface yang dipilih harus sesuai dengan interface switch yang akan diset, pemilihan address pool juga harus sesuai dengan IP pool untuk switch yang sudah kita rancangkan. Gambar konfigurasi DHCP server LAN Switch 1 Gambar konfigurasi DHCP server LAN Switch 2 Setelah semua setting tersebut dilakukan maka langkah selanjutnya kita harus melakukan setting network pada DHCP. Klik networks pada dhcp server dan klik add atau tombol + lalu isikan address sesuai dengan ip address interface switch LAN 1 yaitu /24 dan isikan juga gateway dengan IP setelah itu isikan DNS sesuai dengan DNS yang ada pada menu IP DNS. Network pada DHCP server

10 berfungsi sebagai penanda bahwa stock IP yang diisikan masuk pada gateway yang sudah disetting. Gambar DHCP Network Switch 1

11 Gambar DHCP Network Switch 2 Gambar List DNS Konfigurasi Bandwidth Management Langkah pertama untuk setting bandwidth management pada router mikrotik adalah masuk pada menu Queues. Setelah itu klik tombol add atau +. Pada tab General, name hanya untuk memberi nama, target address adalah untuk alamat IP yang akan dibatasi. Untuk mengatur batas upload dan download adalah pada bagian Max Limit. Max Limit mengatur batas maximum bandwidth yang tersedia pada jaringan tersebut. Pada Switch 1 ini diisikan sebanyak 13 Mbps dan Pada Switch 2 sebanyak 12 Mbps dan terakhir Lantai 5 adalah 5 Mbps. Berikut adalah Screenshot konfigurasi.

12 Gambar konfigurasi simple queue Switch 1 Gambar konfigurasi simple queue Switch 2

13 Gambar konfigurasi simple queue General Lantai 5 Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi bagian advanced, pada menu ini Limit At adalah alokasi bandwidth terendah yang bisa didapatkan oleh user jika traffic jaringan sangat padat dan sibuk. Seburuk apapun keadaan jaringan, user tidak akan mendapat lokasi bandwidth dibawah nilai Limit At ini.

14 Pada konfigurasi tersebut, maka hasilnya jika semua user sedang memakai koneksi internet dan kondisi jaringan sibuk maka tiap user akan mendapatkan bandwidth sebesar 128kbps. Jika satu atau beberapa user tidak sedang menggunakan koneksi maka alokasi bandwidth akan diberikan ke user yang sedang terkoneksi. Dan jika hanya satu user yang menggunakan koneksi maka user itu akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimal 13Mbps pada switch 1. Gambar konfigurasi simple queue advanced LAN Switch 1

15 Gambar konfigurasi simple queue advanced LAN Switch 2 Gambar konfigurasi simple queue advanced LAN Lantai 5

16 Konfigurasi Dual ISP (Fault Tolerance) Agar bisa terkoneksi dengan 2 ISP maka dibutuhkan konfigurasi dengan 2 WAN pada router mikrotik. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan membuat mangle, caranya adalah sebagai berikut : a. Klik IP Firewall lalu pada tab address list klik add dengan logo +, lalu pilih name pada tab address list kemudian input nama jalur koneksi yang digunakan serta masukkan address network yang dipakai. Pada contoh berikut yang kami gunakan adalah jalur LAN 1, jalur LAN 2 dan jalur lantai 5 dan address yang digunakan sebagai berikut: pada jalur LAN 1 adalah /24 pada jalur LAN 2 adalah /24 pada jalur lantai 5 adalah /24 Gambar konfigurasi address list

17 b. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi mangle. Pertama klik mangle pada menu firewall dan klik + untuk menambahkan aturan baru. Lalu setelah itu pilih prerouting pada tab : Chain dan pada tab interface pilih LAN Switch 1 untuk routing ke IP LAN switch 1 yang digunakan. Gambar konfigurasi mangle general Switch 1 Langkah selanjutnya adalah memilih src. Address, disini yang dipilih adalah jalur LAN 1 sesuai dengan address list dan interface yang kita buat dan gunakan. Gambar konfigurasi mangle advanced Switch 1 Sesudah itu klik action dan pilih mark routing pada tab action dan ketik jalurlan1-route untuk penamaanya. Gambar konfigurasi mangle action Switch 1

18 Berikut adalah konfigurasi mangle untuk Switch 2 dan lantai 5: Gambar konfigurasi mangle general Switch 2 Gambar konfigurasi mangle advanced Switch 2 Gambar konfigurasi mangle action Switch 2

19 Gambar konfigurasi mangle general Lantai 5 Gambar konfigurasi mangle advanced Lantai 5 Gambar konfigurasi mangle action Lantai 5

20 c. Setelah itu kita harus mengkonfigurasi NAT. Berikut adalah langkah-langkahnya: langkah awal yang harus kita lakukan adalah klik di bagian IP lalu pilih di bagian firewall setelah itu klik pada bagian general lalu pilih srcnat pada bagian chain. Gambar Konfigurasi NAT General LAN 1 Selanjutnya klik di bagian advanced dan pilih jalur LAN 1 pada tab Src. Address List Gambar Konfigurasi NAT Advanced LAN 1 Setelah itu pilih masquerade pada menu dan tab action Gambar Konfigurasi NAT Action LAN 1

21 Berikut adalah gambar konfigurasi untuk jalur LAN 2 dan jalur lantai 5 Gambar Konfigurasi NAT General LAN 2 Gambar konfigurasi NAT Advanced LAN 2 Gambar Konfigurasi NAT Action LAN 2 Gambar Konfigurasi NAT General LANTAI 5 Gambar Konfigurasi NAT Advanced LANTAI 5

22 Gambar Konfigurasi NAT Action LANTAI 5 Setelah semua diatas telah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menjalankan script berikut ini : /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade to-addresses= src-address-list=jalur LAN 1 comment="via ISP Fastnet" add chain=srcnat action=masquerade to-addresses= src-address-list=jalur LAN 1 comment="via ISP Speedy" add chain=srcnat action=masquerade to-addresses= src-address-list=jalur LAN 2 comment="via ISP Fastnet" add chain=srcnat action=masquerade to-addresses= src-address-list=jalur LAN 2 comment="via ISP Speedy" add chain=srcnat action=masquerade to-addresses= src-address-list=jalur lantai 5 comment="via ISP Fastnet" add chain=srcnat action=masquerade to-addresses= src-address-list=jalur lantai 5 comment="via ISP Speedy" d. Setelah kita kita selesai mengkonfigurasi semua NAT maka selanjutnya adalah menjalankan script pada IP route seperti dibawah ini. Script IP route /ip route add dst-address= /0 gateway= check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 routing-mark=jalurlan1-route add dst-address= /0 gateway= check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 routing-mark=jalurlan1-route add dst-address= /0 gateway= check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 routing-mark=jalurlan2-route add dst-address= /0 gateway= check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 routing-mark=jalurlan2-route add dst-address= /0 gateway= check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 add dst-address= /0 gateway= check-gateway=ping distance=1 scope=30\ target-scope=10 /ip route rule add dst-address= /24 action=lookup table=main add dst-address= /24 action=lookup table=main add dst-address= /24 action=lookup table=main add dst-address= /24 action=lookup table=main add dst-address= /24 action=lookup table=main

23 add src-address= /24 action=lookup table=jalurlan1-route add src-address= /24 action=lookup table=jalurlan2-route add src-address= /24 action=lookup table=jalurlan1-route add src-address= /24 action=lookup table=jalurlan2-route add routing-mark=jalurlan1-route action=lookup table=jalurlan1-route add routing-mark=jalurlan1-route action=lookup table=jalurlan1-route add routing-mark=jalurlan2-route action=lookup table=jalurlan2-route add routing-mark=jalurlan2-route action=lookup table=jalurlan2-route Konfigurasi IP route rule diatas juga berguna untuk melakukan remote login dari internet, dengan script tersebut, router menjadi visible dari dua arah ISP yang berbeda, hasil akhir konfigurasi pada IP Route jika dilihat melalui winbox akan terlihat seperti gambar dibawah ini: Konfigurasi SNTP Konfigurasi SNTP sangatlah dibutuhkan untuk menyamakan waktu antara server dan router mikrotik agar waktu tersebut sama. Cara mengkonfigurasi SNTP adalah dengan cara klik system SNTP client. Setelah muncul box SNTP client langkah selanjutnya klik box enabled dan pilih mode unicast lalu klik apply dan klik ok. Gambar 4.39 konfigurasi SNTP

24 EVALUASI SISTEM Pengujian sistem dilakukan dengan melakukan pengujian bandwidth dan pengujian konektivitas sebelum dan sesudah penggantian alat. Pengujian Bandwidth Pengujian bandwidth pada jaringan PT. Legreen dilakukan dengan melakukan test di web address speedtest.net. Gambar Pengujian bandwidth sebelum penggantian devices Hasil kecepatan yang didapatkan setelah mengganti devices adalah sebagai berikut: Gambar Pengujian bandwidth sesudah penggantian devices

25 Gambar Pengujian bandwidth sesudah limitasi bandwidth Pengujian IP subnetting Pengujian ini dilakukan untuk mengetes banyaknya IP yang diberikan pada devices yang terkoneksi. Gambar Pengujian jumlah IP subnetting

26 Evaluasi Biaya Berikut adalah perincian pengadaan internet dengan menggunakan teknologi wireless LAN: Perangkat : Linksys cisco E x Rp = Rp. 2 juta Linksys cisco E2500 Rp = Rp. 800 rb TP-link Switch 5 port Rp. 80 rb = Rp. 80 rb Router Mikrotik RB 751 U Rp. 620 rb = Rp. 620 rb Total = Rp. 3.5 jt Sistem Lama (TP-Link) Tidak ada pembagian bandwith pemakaian Internet. Beberapa kapasitas access point hanya sampai pada 150 Mbps Konektivitas wifi tidak stabil (koneksi Sistem Baru (Mikrotik dan router cisco) Adanya pembagian bandwith upload dan download yang teratur. Semua kapasitas access point / router menjadi 300Mbps Konektivitas wifi sudah stabil ke wifi terputus-putus ) Tabel 4.6 Evaluasi Sistem Lama dan Baru

27 SIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan analisis, perancangan, dan implementasi wireless LAN menggunakan router mikrotik pada jaringan PT.Le-Green, maka dapat disimpulkan Penggunaan router mikrotik terbukti mampu menangani jaringan yang ada dan bisa mengganti koneksi backup menjadi koneksi utama ketika jalur koneksi utama terputus dan penggunaan simple queue dapat melimitasi bandwith yang dipakai dalam jaringan. Penggunaan DHCP server pada mikrotik dapat menambah banyak subnet dan IP dan bisa menangani kekurangan stok IP pada Le-Green Office ini sudah dibuktikan dengan jumlah IP yg terdaftar pada list IP juga harga yang dikeluarkan pada PT. Le-Green untuk sistem jaringan ini masih tergolong murah karena harga perangkat wireless yang dibeli tidak terlalu mahal. Saran yang didapat dari evaluasi sistem jaringan ini adalah : Penggunaan dari fitur mikrotik belum-lah aman pada jaringan ini. Disarankan untuk membeli firewall supaya jaringan dan data perusahaan menjadi aman dan menambah bandwidth ISP speedy agar bisa mampu meng-cover semua jaringan ketika ISP fastnet terputus koneksinya. Saran yang lainnya adalah membeli router atau access point yang kapasitasnya lebih dari 300 Mbps per lantainya untuk dapat mengcover lebih dari 50 user dalam satu router ataupun access point. REFERENSI Tanenbaum, A., Wetherall, D. J. (2010). Computer Networks (5th edition). Prentice Hall. Cisco Press. (2005). Cisco Networking Academy Program - CCNA 1 and 2 Companion Guide. (3 rd edition). Indianapolis: Cisco Systems, Inc. Sofana, Iwan. (2013). Membangun Jaringan Komputer. Bandung: Informatika. Tenggario, Raymond P., & Jonathan Lukas. (2012). Manajemen Jaringan Wireless Menggunakan Server Radius. Jurnal Teknik Komputer, 20(1), Kerta, Johan M., Erwin Urip, & Oswin Budiman. (2006). Analisis Dan Perancangan Sistem Bandwith Manager Dan Traffic Monitoring Pada Jaringan Universitas Bina Nusantara. Jurnal BEe-SISFO, 3(2), Mikrotik. (n.d.). (2014). About Us. Diperoleh 29 April 2014 dari.

28 Mikrotik Indonesia. (2014). Simple Queue, Memisah Bandwidth Lokal dan Internasional. Diperoleh 29 April 2014 dari Mikrotik Indonesia. (2014). Berbagai Level Router Os dan Kemampuannya. Diperoleh 29 April 2014 dari Mikrotik Indonesia. (2014). Tentang Mikrotik. Diperoleh 29 April 2014 dari Anonim. (2014). Spesifikasi Router Mikrotik. Diperoleh 29 April 2014 dari Bhinneka. (2014). Spesifikasi Router Cisco E Diperoleh 29 April e-2500.aspx Bhinneka. (2014). Spesifikasi Router Cisco E Diperoleh 29 April 2014 dari e-1200_.aspx Eri Bowo. (2014). Topologi Jaringan. Diperoleh 29 April 2014 dari RIWAYAT PENULIS Pierre Arthur Daniel lahir di Ambon pada 29 April Dia menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Teknik Informatika peminatan jaringan komputer. Adnan Satriyo lahir di Jakarta pada 2 Februari Dia menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Teknik Informatika peminatan jaringan komputer. Giri Indra Johari lahir di Sukabumi pada 13 Agustus Dia menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Teknik Informatika peminatan jaringan komputer.

29

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi sistem Dalam membangun jaringan pada PT. BERKAH KARYA MANDIRI dibutuhkan beberapa pendukung baik perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini telah dilakukan observasi untuk mengetahui masalah ataupun keluhan yang dihadapi oleh customer maupun PT. Legreen itu sendiri. Berikut adalah

Lebih terperinci

CARA SETTING LOAD BALANCE MIKROTIK (2 MODEM DI GABUNGKAN DALAM SATU MIKROTIK ROUTER) DALAM BENTUK GUI

CARA SETTING LOAD BALANCE MIKROTIK (2 MODEM DI GABUNGKAN DALAM SATU MIKROTIK ROUTER) DALAM BENTUK GUI CARA SETTING LOAD BALANCE MIKROTIK ( MODEM DI GABUNGKAN DALAM SATU MIKROTIK ROUTER) DALAM BENTUK GUI ALAT DAN BAHAN : ANGGOTA KELOMPOK : Buah MODEM : Speddy dan AHA Buah Router RB70 Buah Switch Buah Komputer

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Mikrotik sebagai Gateway Mikrotik sebagai gateway merupakan salah satu bentuk implementasi yang paling banyak di pakai. Tujuannya agar client, semisal dengan IP 192.168.199.3/24 dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini: Prosedur Menjalankan Program Winbox Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini: Gambar 1 Tampilan Login Winbox Sebagai langkah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi 55 BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi simulasi rt/rw wireless net pada Perumahan Sunter Agung Podomoro : 1 buah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada bab 5 ini akan dibahas mengenai implementasi dan pengujian terhadap firewall yang telah dibuat pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750 Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750 Abdul Mustaji abdulmustaji@gmail.com http://abdulwong pati.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan 44 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Kebutuhan akses internet sangat berperan dalam produktifitas kineja pegawai dalam melakukan pekerjaan, namun sering dijumpai pegawai yang mengeluh karena koneksi

Lebih terperinci

Test running well di RB750 OS ver.4.9 ISP= SAPIDI EXECUTIVE 512 2M

Test running well di RB750 OS ver.4.9 ISP= SAPIDI EXECUTIVE 512 2M Test running well di RB750 OS ver.4.9 ISP= SAPIDI EXECUTIVE 512 2M i. Konfigurasi Mikrotik o IP address Setelah masuk login ke mikrotik maka kita harus memberikan IP address pada mikrotik kita. Sebelumnya

Lebih terperinci

Cara seting winbox di mikrotik

Cara seting winbox di mikrotik 2011 Cara seting winbox di mikrotik Smk n 1 karimun Irwan 3 tkj 1 irwan www.blogi-one.blogspot.com 11/12/2011 CARA SETTING WINBOX DI MIKROTIK Dengan Winbox ini kita bisa mendeteksi System Mikrotik yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Skenario Uji Coba Dengan rancangan jaringan yang telah dibuat, perlu dilakukan uji coba untuk membuktikan bahwa rancangan load balancing dan failover tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

Bandwidth Limiter RB750

Bandwidth Limiter RB750 Bandwidth Limiter RB750 Firman Setya Nugraha Someexperience.blogspot.com Firmansetyan@gmail.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

/28

/28 82 9. 192.168.1.208 192.168.1.223/28 Gambar 4.29 Konfigurasi IP EDP Setelah konfigurasi jaringan kabel yang menggunakan IP static di mikrotik, Lakukan konfigurasi VLAN di switch cisco 2950. Hal ini diharapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi 47 48 Dari kerangka yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa metodologi dimulai dengan melakukan analisa sistem yang sedang berjalan yaitu melihat

Lebih terperinci

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station 92 Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada menggunakan wireless, maka mikrotik di setiap gedung harus difungsikan sebagai station. Seperti yang kita katakan di atas, bahwa semua gedung

Lebih terperinci

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik. Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting

Lebih terperinci

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet MODUL 1 Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet - PENGERTIAN MIKROTIK MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 29 Bab 4 Hasil dan Pembahasan Metode load balance yang digunakan sebelum penelitian yaitu dengan NTH load balance yang menggunakan 2 jaringan yaitu 2 jaringan Telkom Speedy. Pada NTH load balance 2 jalur

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE MODUL PELATIHAN NETWORK MATERI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE OLEH TUNGGUL ARDHI PROGRAM PHK K1 INHERENT UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2007 Pendahuluan Routing memegang peranan penting dalam suatu network

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY A. Pendahuluan SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com, Blog : http://abyongroot.wordpress.com Pada praktikum ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang dibutuhkan antara lain: Router Mikrotik RB450. Akses Point TL-WA730RE

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang dibutuhkan antara lain: Router Mikrotik RB450. Akses Point TL-WA730RE BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam membangun jaringan hotspot pada sekolah SKKI ini dibbutuhkan beberapa sarana pendukung baik perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK Oleh : JB. Praharto ABSTRACT Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM Burhanuddin Program Studi S1 Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi BAB V IMPLEMENTASI 5.1 IMPLEMENTASI Implementasi penggunaan PC Router Mikrotik OS dan manajemen user bandwidth akan dilakukan bedasarkan pada hasil analisis yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. PC Router

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER A. Pendahuluan SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com Pada praktikum ini akan membahas bagaimana melakukan setting Mikrotik sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. rancangan jaringan baru yang sesuai dengan kebutuhan PT. Cakrawala Lintas Media.

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. rancangan jaringan baru yang sesuai dengan kebutuhan PT. Cakrawala Lintas Media. 32 BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN Berdasarkan hasil analisis di Bab III, kami mencoba untuk membuat simulasi rancangan jaringan baru yang sesuai dengan kebutuhan PT. Cakrawala Lintas Media. 4.1 Rancangan Topologi

Lebih terperinci

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE 1. Siapkan sebuah PC serta virtual machine yang sudah terinstall Windows XP [client] dan Mikrotik [router]. 2. Setting vmnet, pada XP virtual gunakan vmnet2,

Lebih terperinci

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot I. TOPOLOGI TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian 1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot Keterangan : Koneksi internet menggunakan Fiber Optic (Indihome, MNC atau yang lainnya) Modem Huawei

Lebih terperinci

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router MERANCANG BANGUN DAN MENGKONFIGURASI SEBUAH WIFI ROUTER BERFUNGSI SEBAGAI GATEWAY INTERNET, HOTSPOT, DHCP SERVER,BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL, KEMUDIAN INTERNET TERSEBUT DISHARE KE CLIENT MELALUI JALUR

Lebih terperinci

Modul 4. Mikrotik Router Wireless. Mikrotik Hotspot. IP Firewall NAT Bridge

Modul 4. Mikrotik Router Wireless. Mikrotik Hotspot. IP Firewall NAT Bridge Page 25 Modul 4 Mikrotik Router Wireless Mikrotik Hotspot IP Firewall NAT Bridge Jaringan tanpa kabel / Wireless Network merupakan jenis jaringan berdasarkan media komunikasi, memungkinkan Hardware jaringan,

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Jimmy Arifin Program Studi Teknik Informatika STMIK Buddhi Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci Ilir Tangerang, Banten jimmyarifin01@gmail.com

Lebih terperinci

Port Nama ether IP Address Ether1 1-Internet /24 Ether2 2-LAN-Cable /24 Ether5 5-Hotspot-AP /24

Port Nama ether IP Address Ether1 1-Internet /24 Ether2 2-LAN-Cable /24 Ether5 5-Hotspot-AP /24 Kompetensi : 1. Membangun Jaringan LAN 2. Membangun Jaringan WAN 3. Konfigurasi Hotspot via Mikrotik 4. Konfigurasi Proxy Server via Mikrotik 5. Blok Situs 6. Web Server Telkom Speedy Mikrotik Wifi Laptop

Lebih terperinci

Konfigurasi Awal Router Mikrotik

Konfigurasi Awal Router Mikrotik 4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak 4.4.2.1 Konfigurasi Awal Router Mikrotik Perangkat lunak menggunakan mikrotik yang telah terinstall di dalam router RB751U-2HnD. Sebelum melakukan konfigurasi pada router

Lebih terperinci

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar Kelas X Teknik Komputer dan Jaringan

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN WORKSHOP PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 STT ATLAS NUSANTARA MALANG Jalan Teluk Pacitan 14, Arjosari Malang 65126 Telp. (0341) 475898,

Lebih terperinci

SETTING LOAD BALANCING DENGAN ROUTERBOARD 750G DARI WINBOX 4.10

SETTING LOAD BALANCING DENGAN ROUTERBOARD 750G DARI WINBOX 4.10 SETTING LOAD BALANCING DENGAN ROUTERBOARD 750G DARI WINBOX 4.10 Disini saya mencoba membuat load balancing dengan menggunakan routerboard RB 750 indoor yang mempunyai 5 interface, apabila kita ingin membuat

Lebih terperinci

LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER Laporan 10 (jobsheet 10 ) Topik : Manajemen Bandwidth Judul : Queue Simple dan Queue Tree Oleh DESI NILAWATI 1102636 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 Jo-danang.web.id 1. Soal ukk p2 SOAL/TUGAS Gambar 1 Topologi UKK P2 Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan. Tugas anda sebagai seorang teknisi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Upgrade Versi RouterOS MikroTik dan User Manager Pada Mikrotik RB750 default RouterOS adalah versi 3.30. RouterOS akan di-upgrade menjadi versi 4.17 karena versi ini

Lebih terperinci

Pemanfaatan Graphic Tools pada Sistem Operasi MikroTik untuk Menganalisa Bandwith Kustanto 4)

Pemanfaatan Graphic Tools pada Sistem Operasi MikroTik untuk Menganalisa Bandwith Kustanto 4) ISSN : 1693 1173 Pemanfaatan Graphic Tools pada Sistem Operasi MikroTik untuk Menganalisa Bandwith Kustanto 4) e-mail : kus_sinus@yahoo.co.id Abstrak Graphic adalah tool pada MikroTik operating system

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN KOMPUTER DAN OPTIMALISASI PENGELOLAAAN BANDWIDTH PADA PT ARMANANTA EKA PUTRA

ANALISIS JARINGAN KOMPUTER DAN OPTIMALISASI PENGELOLAAAN BANDWIDTH PADA PT ARMANANTA EKA PUTRA ANALISIS JARINGAN KOMPUTER DAN OPTIMALISASI PENGELOLAAAN BANDWIDTH PADA PT ARMANANTA EKA PUTRA Penulis : Alexander Bayu Candra 1401132520 Christopher 1401133952 Samuel Ferdy Saputra 1401133681 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan PT. Smailling

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Konfigurasi Router di Winbox Dari 5 ethernet yang ada pada mikrotik routerboard 450 yang digunakan pada perancangan jaringan warnet sanjaya.net ini yang digunakan

Lebih terperinci

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server.

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server. Load balancing adalah mengoptimal kan bandwidth yang tersedia pada 2 buah jalur koneksi internet atau lebih secara merata dan membagi beban kumulatif pada sebuah network. Aplikasi load-balancer yang akan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,

Lebih terperinci

PERANCANGAN TOPOLOGI JARINGAN INTERNET UNTUK WARNET DAN PROSES INSTALASI MIKROTIK RB750

PERANCANGAN TOPOLOGI JARINGAN INTERNET UNTUK WARNET DAN PROSES INSTALASI MIKROTIK RB750 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 52~60 PERANCANGAN TOPOLOGI JARINGAN INTERNET UNTUK WARNET DAN PROSES INSTALASI MIKROTIK RB750 52 Yoki Firmansyah 1, Deasy Purwaningtyas

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING PCC DAN FAILOVER PADA PT. AGRO BOGA UTAMA

PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING PCC DAN FAILOVER PADA PT. AGRO BOGA UTAMA PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING PCC DAN FAILOVER PADA PT. AGRO BOGA UTAMA Feisal Adel Ramadhan Muchammad Bagir Rifqie Wizhan Awie Rudi Tjiptadi Dipl.Ing Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL

KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com, Blog : http://abyongroot.blogspot.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK

PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK PERANCANGAN DAN SIMULASI RT/RW WIRELESS NET DENGAN ROUTER MIKROTIK Franky Sunarto Ricky Adhiputra Wibowo Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480, 021 5345830 sassy_b_boy@yahoo.com,

Lebih terperinci

Tutorial setting awal mikrotik untuk RT/RW Net (berdasarkan pengalaman ane)

Tutorial setting awal mikrotik untuk RT/RW Net (berdasarkan pengalaman ane) Tutorial setting awal mikrotik untuk RT/RW Net (berdasarkan pengalaman ane) Tutorial setting awal mikrotik untuk RT/RW Net (berdasarkan pengalaman ane) disini yg digunakan 1. RB 750 versi 4.11 2. akses

Lebih terperinci

Konfigurasi Dasar Mikrotik & Modem ADSL Speedy

Konfigurasi Dasar Mikrotik & Modem ADSL Speedy Learning By Doing. Konfigurasi Dasar Mikrotik & Modem ADSL Speedy Oleh : Ahmad Tauhid Interface IP Address Keterangan IP Modem 192.168.1.154 atau 192.168.1.1 Modem ADSL Speedy 192.168.1.1/24 Ether1 (Ke

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK BRIDGE DARI ISP INDIHOME

SETTING MIKROTIK BRIDGE DARI ISP INDIHOME SETTING MIKROTIK BRIDGE DARI ISP INDIHOME Muhammad Dede Soleman muhammad@raharja.info Abstrak Mikrotik adalah salah satu operating system yang dapat berjalan menggunakan system CLI atau GUI, untuk digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian...

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian... DAFTAR ISI ABSTRAK... i DAFTAR ISI... vi Daftar gambar... x Daftar tabel... xii BAB I... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Tujuan dan Manfaat... 3 1.5 Metode

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

Lebih terperinci

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1 1. Teori Dasar a. Router Router adalah perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan eberapa network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan network yang

Lebih terperinci

MEMBANGUN ACCESS-POINT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK

MEMBANGUN ACCESS-POINT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK MEMBANGUN ACCESS-POINT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK Mikrotik yang akan di konfigurasi adalah Mikrotik jenis Built-In Hadware. Yaitu Mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Jadwal kerja praktek yang dilaksanakan meliputi lokasi dan waktu pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : a. Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek Tempat kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. perangkat lunak pada sistem jaringan PT Dhecyber Flow Indonesia

BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. perangkat lunak pada sistem jaringan PT Dhecyber Flow Indonesia BAB 4 RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Peralatan yang Dibutuhkan Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem untuk perangkat keras dan sistem perangkat lunak pada sistem jaringan PT Dhecyber Flow Indonesia

Lebih terperinci

Step by Step Konfigurasi Hostpot Mikrotik Pada VirtualBox

Step by Step Konfigurasi Hostpot Mikrotik Pada VirtualBox Step by Step Konfigurasi Hostpot Mikrotik Pada VirtualBox Disusun : I Wayan Abyong, S.ST abyongid@yahoo.com Blog : abyongroot.wordpress.com Melakukan konfigurasi Hotspot dengan Mikrotik pada Router Board

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Wireless, Hotspot, MAC Address, Managemen Kuota, Mikrotik, User Manager. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Wireless, Hotspot, MAC Address, Managemen Kuota, Mikrotik, User Manager. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi dan internet yang terus berkembang menyebabkan pertukaran informasi ikut berkembang, sehingga pertukaran informasi maupun transaksi informasi dapat diakses dimana

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Melakukan Survey Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User Perancangan Jaringan Hotspot Perancangan Sistem Bandwidth Management Melakukan Uji Coba dan

Lebih terperinci

Lalu bagai mana dengan solusinya? apakah kita bisa menggunakan beberapa line untuk menunjang kehidupan ber-internet? Bisa, tapi harus di gabung.

Lalu bagai mana dengan solusinya? apakah kita bisa menggunakan beberapa line untuk menunjang kehidupan ber-internet? Bisa, tapi harus di gabung. Tutorial Mikrotik Load Balancing Oleh: Green Tech Community Konsep Awal: Di beberapa daerah, model internet seperti ini adalah bentuk yang paling ekonomis dan paling memadai, karena dibeberapa daerah tidak

Lebih terperinci

Instalasi & Konfigurasi Mikrotik Sebagai Gateway Server

Instalasi & Konfigurasi Mikrotik Sebagai Gateway Server Instalasi & Konfigurasi Mikrotik Sebagai Gateway Server Oleh : Robi Kasamuddin Email: masrebo@gmail.com Yahoo ID! : kasamuddin Lisensi Tutorial: Copyright 2008 Oke.or.id Seluruh tulisan di oke.or.id dapat

Lebih terperinci

Cara Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet

Cara Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet Cara Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet Cara Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet Tujuan dari menambahkan mikrotik pada jaringan warnet terutama warnet yang pakai telkom speedy adalah untuk mempermudah

Lebih terperinci

MikroTik RouterOS PENGATURAN DASAR MIKROTIK

MikroTik RouterOS PENGATURAN DASAR MIKROTIK MikroTik RouterOS Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Sering kali permasalahan dalam sebuah jaringan computer adalah proses pengiriman data lambat, rusak, dan tidak sampai ke tujuan. Permasalahan muncul

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET) PADA PERUM BULOG

ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET) PADA PERUM BULOG ANALISIS DAN PERANCANGAN MANAJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET) PADA PERUM BULOG Lazuardi Nurfaiz Adli, Emiraldy Brama Alecxa, Andy Afrizal Abstrak Tujuan penelitian ialah mengetahui

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM

CARA MENJALANKAN PROGRAM CARA MENJALANKAN PROGRAM 4.1.1 Konfigurasi Router Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya pada mikrotik

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN UJI COBA

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN UJI COBA 78 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN UJI COBA 4.1 Perancangan 4.1.1 Topologi Gambar 4.1 Usulan Perancangan Topologi Baru Pada usulan perancangan topologi jaringan baru pada PT. PROMEXX Inti Corporatama, sebelum

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Sistem Jaringan Pada tahap implementasi sistem, dilakukan semua konfigurasi perangkat keras untuk membangun jaringan manajemen bandwidth didukung dengan akses data

Lebih terperinci

Pengelolaan Jaringan Sekolah

Pengelolaan Jaringan Sekolah Pengelolaan Jaringan Sekolah ( Mikrotik dan Access Point) PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) BIDANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN HOTSPOT SERVER BERBASIS MIKROTIK DI GEDUNG SEKOLAH SMP NEGERI 21 SEMARANG

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN HOTSPOT SERVER BERBASIS MIKROTIK DI GEDUNG SEKOLAH SMP NEGERI 21 SEMARANG ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN HOTSPOT SERVER BERBASIS MIKROTIK DI GEDUNG SEKOLAH SMP NEGERI 21 SEMARANG PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Lebih terperinci

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6 Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6 Firewall Firewall Sebuah layanan keamanan jaringan yang melindungi jaringan Internal dari jaringan Eksternal. Contoh : Internet Berposisi ditengah tengah antara

Lebih terperinci

MODUL KONFIGURASI MIKROTIK

MODUL KONFIGURASI MIKROTIK MODUL KONFIGURASI MIKROTIK GATEWAY INTERNET BANDWITH MANAGEMENT HOTSPOT DHCP SERVER FIREWALL Oleh: Andi Junaedi MIKROTIK Mikrotik ialah kependekan Mikrotikls Artinya: network kecil dalam bahasa Latvia

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI LOAD BALANCING

BAB 3 IMPLEMENTASI LOAD BALANCING BAB 3 IMPLEMENTASI LOAD BALANCING 3.1 Implementasi Load Balancing di Mikrotik Router Load balancing pada Mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara

Lebih terperinci

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN METODE HIERARCHICAL TOKEN BUCKET MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN METODE HIERARCHICAL TOKEN BUCKET MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN METODE HIERARCHICAL TOKEN BUCKET MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK Sihombing, R. Poltak, Fadhillah, Rizki. School of Computer Science Jurusan Teknik Informatika Binus University Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN MIKROTIK PADA WARNET EXNETII

ANALISIS DAN PERANCANGAN MIKROTIK PADA WARNET EXNETII ANALISIS DAN PERANCANGAN MIKROTIK PADA WARNET EXNETII Rico Renata Putra Binus University, Jakarta, Indonesia, ricoputra98@yahoo.com Arief Wicaksana Binus University, Jakarta, Indonesia, ariaz_iverson99@yahoo.com

Lebih terperinci

Pada artikel ini kami menggunakan RB750 routeros versi 5.1 dengan kondisi sebagai berikut :

Pada artikel ini kami menggunakan RB750 routeros versi 5.1 dengan kondisi sebagai berikut : Fungsi bridge ADSL Modem dengan dial up PPPOE-client melalui Mikrotik Point to Point Protocol over Ethernet (PPPoE) adalah salah satu metode implementasi Protocol PPP atau VPN, Hampir sama dengan protocol

Lebih terperinci

Panduan Setting DialUp (PPPoE) ADSL Speedy dengan Routerboard RB750 Mikrotik

Panduan Setting DialUp (PPPoE) ADSL Speedy dengan Routerboard RB750 Mikrotik Panduan Setting DialUp (PPPoE) ADSL Speedy dengan Routerboard RB750 Mikrotik Tip ini saya tulis dari pengalaman memakai Speedy dengan modem ADSL TP-Link TD-8817, dari pengalaman jika dialup oleh modem

Lebih terperinci

Integrasi Jaringan Simulasi pada GNS3 dengan Jaringan Nyata

Integrasi Jaringan Simulasi pada GNS3 dengan Jaringan Nyata Integrasi Jaringan Simulasi pada GNS3 dengan Jaringan Nyata Oleh: Harnan Malik Abdullah (harnan_malik@ub.ac.id) Program Vokasi Universitas Brawijaya November 2017 GNS3 merupakan simulator jaringan komputer

Lebih terperinci

Pembahasan Soal Uji Kompetensi

Pembahasan Soal Uji Kompetensi Pembahasan Soal Uji Kompetensi TKJ PAKET 2 - MIKROTIK FIREWALL, PROXY, SCHEDULE Skenario Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan. Tugas anda sebagai seorang teknisi Jaringan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam membangun suatu jaringan. Dalam membangun jaringan load balancing dan failover ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangatlah penting. Kebutuhan akan teknologi informasi menjadi sangat krusial

BAB 1 PENDAHULUAN. sangatlah penting. Kebutuhan akan teknologi informasi menjadi sangat krusial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan teknologi informasi pada era modernisasi dan globalisasi pada saat ini sangatlah penting. Kebutuhan akan teknologi informasi menjadi sangat krusial khususnya

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI NAT...

MIKROTIK SEBAGAI NAT... DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN... 2 B. WINBOX... 3 C. MIKROTIK SEBAGAI NAT... 9 D. MIKROTIK SEBAGAI TRANSPARENT WEB PROXY... 11 E. MIKROTIK DHCP... 15 F. MIKROTIK SEBAGAI BANDWIDTH LIMITER... 17 G. MIKROTIK

Lebih terperinci