PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

Gilang Purnama 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

STUDI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN WALL CHART PADA KOMPETENSI SISTEM KOPLING

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fatwa Tresna Radityan, 2014

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERSKALA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK MESIN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT

Teguh Pratikno 1, Ewo Termedi 2, Wahid Munawar 3

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

Syaeful Ahmad 1, Kamin Sumardi 2, Purnawan 3

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR STABILITY FLIGHT AND DYNAMICS SISWA SMK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33

MODEL PEMBELAJARAN PENGELOMPOKAN KECIL DENGAN MEMBACA, MELIHAT, DAN MEMPRAKTEKKAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI GAYA PADA SISWA SMK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR ANTARA KELAS BINAAN ASTRA DENGAN KELAS REGULER PADA KOMPETENSI MEMELIHARA UNIT FINAL DRIVE POROS PENGGERAK RODA BELAKANG

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF DESIGN PROJECT LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMK PADA KOMPETENSI PEMESINAN FRAIS KOMPLEKS

PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

HARIO WIJAYANTO A

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Denny Farisman Subagyo

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI BIDANG GESER

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI PROSES MESIN KONVERSI ENERGI SISWA SMK

BAB 3 METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

PENERAPAN POLA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATERI KATUP PNEUMATIK

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN MEDIA SLIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Pendahuluan. Tinjauan Pustaka

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MULTIMEDIA BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL DAN RETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Berpikir kreatif siswa adalah kemampuan siswa untuk menghasilkan gagasan atau

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Pengembangan Materi Geografi Menggunakan MacromediaFlash. Artikel Ilmiah

THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL WITH MACROMEDIA FLASH ON ELECTRIC LIGHTING INSTALLATION COMPETENCE AT SMK NEGERI 2 WONOSARI

Prayogo Dwi Santoso 1, Mudjihartono 2

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

PENGARUH PENGGUNAAN KIT IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

Agus Haryawan Teknik Elektro Politeknik Pratama Mulia Surakarta Jl. Haryo Panular No 18A, Solo, 57149,

MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP PEMBENTUKAN KONSEP DIRI SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE PADA PROSES PEMBELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Indrawati 1, Noorhidayati 2 dan Hardiansyah 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Transkripsi:

183 PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Hery Maksudi 1, Ono Wiharna 2, Dedi Rohendi 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 hery.maksudi@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kompetensi dasar memperbaiki sistem starter dengan menggunakan multimedia animasi, mengetahui hasil belajar siswa pada kompetensi dasar memperbaiki sistem starter dengan menggunakan media visual gambar diam dan mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia animasi dengan siswa yang menggunakan media visual gambar diam. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode quasi experiment dengan desain penelitian non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR yang berjumlah 7 kelas dengan jumlah siswa 216 orang. Sampel penelitian ini diambil sebanyak dua kelas, yaitu kelas yang menggunakan multimedia animasi dan kelas yang menggunakan media visual gambar diam. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa soal pre test dan soal post test. Hasil pengolahan data penelitian ini diperoleh rata-rata hasil belajar siswa pada skor post test setelah menggunakan pembelajaran dengan multimedia animasi sebesar 83,54 dan rata-rata hasil belajar siswa pada skor post test setelah menggunakan pembelajaran dengan media visual gambar diam sebesar 72,80. Peningkatan hasil belajar siswa (N-Gain) yang menggunakan pembelajaran dengan multimedia animasi sebesar 0,67, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa (N-Gain) yang menggunakan pembelajaran dengan media visual gambar diam sebesar 0,41. Kesimpulan penelitian ini bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia animasi lebih baik dari pada siswa yang menggunakan media visual gambar diam. Kata kunci: multimedia, animasi, hasil belajar, kompetensi, media visual PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan, pengayoman, pengajaran dan pembentukan karakter manusia atau siswa, baik fisik dan mental untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan pendidikan yang harus dicapai pada hakikatnya merupakan bentuk-bentuk atau pola tingkah laku yang harus dikuasai oleh siswa, baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Pengetahuan, sikap, maupun keterampilan dapat diperoleh siswa dalam lembaga pendidikan melalui suatu proses pembelajaran (Djamarah, 2008). Pembelajaran merupakan proses interaksi dua arah, mengajar oleh guru sebagai pendidik dan belajar oleh siswa. Peran guru adalah mengarahkan dan memfasilitasi siswa belajar, agar siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru dan terciptanya pembelajaran yang baik dan menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya. 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

184 Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu raw input, environmental input dan instrumental input (Rusman, 2013). Faktor yang pertama adalah raw input yang meliputi minat, bakat, pengalaman, tingkat perkembangan dan tingkat kecerdasan siswa. Faktor kedua environmental input yang meliputi aturan kelas, waktu, iklim sekolah dan lingkungan sekolah. Faktor ketiga adalah instrumental input yang meliputi kurikulum, media pembelajaran, alat, bahan dan sebagainya. Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik apabila siswa dapat memanfaatkan semua alat inderanya (Sadiman, 2008). Guru harus berupaya menampilkan rangsangan yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang dipergunakan untuk menerima dan mengolah informasi maka semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti. Siswa diharapkan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik materi pembelajaran yang disajikan, karena tugas guru bukan hanya mengajar namun harus bisa membuat siswa untuk belajar. Berdasarkan data yang diperoleh dari 2 (dua) SMK Negeri di Bandung kompetensi dasar memperbaiki sistem starter merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan pada siswa tingkat XI tahun ajaran 2014/2015. Data yang diperoleh untuk kompetensi dasar memperbaiki sistem starter menunjukan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dan distribusinya pun tidak merata 57% siswa mendapat nilai kurang dan tidak memenuhi KKM. Alasan yang menjadi sorotan adalah pada aspek kognitif dimana para siswa kesulitan dalam memahami nama komponen, fungsi komponen dan proses kerja dari sistem starter. Kesulitan muncul karena keseluruhan materi motor starter berhubungan dengan kelistrikan dimana arus listrik tidak bisa dilihat secara langsung secara visual. Karakteristik dari kompetensi dasar memperbaiki sistem starter adalah pemahaman terhadap komponen, fungsi dan cara kerja sistem. Proses pembelajaran dari sistem starter selain dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL), Discovery Based Learning (DBL), Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning oleh guru dijelaskan juga dengan bantuan dalam bentuk gambar komponen dan wiring diagram yang merupakan salah satu dari jenis media pembelajaran (Munir, 2012). Media pembelajaran merupakan salah satu unsur dari instrumental input dalam kegiatan belajar mengajar dimana sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa untuk memahami komponen, fungsi dan cara kerja sistem (Grivin, 2009). Media pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri di Bandung untuk kompetensi dasar memperbaiki sistem starter saat ini masih menggunakan media pembelajaran visual berupa gambar diam. Media

185 pembelajaran dengan gambar diam kurang cocok untuk menyampaikan isi materi dari kerja sistem starter yang didalamnya bersangkutan dengan kelistrikan berupa gerak arus listrik, secara nyata gerak arus listrik tidak dapat terlihat. Hal ini membuat siswa tidak dapat menggambarkan secara jelas isi materi yang disampaikan sehingga terjadi perbedaan persepsi dari setiap siswa. Mengatasi masalah perbedaan dalam menjelaskan materi sistem starter dapat dicoba dengan merubah yang awalnya menggunakan media pembelajaran media visual gambar diam, dirubah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia animasi. Perubahaan dari media visual gambar diam ke multimedia animasi ini diharapkan setiap siswa dapat menyamakan persepsi untuk penjelasan isi materi yang disampaikan oleh guru (Suheri, 2006). Salah satu media pembelajaran jenis audio visual gerak adalah media multimedia animasi yang terdiri dari beberapa media yang terintegerasi, antara lain: gambar, suara, animasi dan tulisan. Penerapan multimedia animasi ini terhadap proses pembelajaran mempunyai kelebihan dalam memperjelas penyajian pesan pembelajaran selain itu lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya terhadap kompetensi dasar memperbaiki sistem starter (Nugroho, 2011). Penggunaan multimedia animasi ini juga dapat menghemat waktu maupun biaya dalam proses pembelajaran namun multimedia animasi ini juga masih mengacu pada tujuan pembelajaran. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi Exsperimental Design). Selama melakukan eksperimen, siswa merupakan objek penelitian yang tetap mengikuti pelajaran dalam kelas seperti biasa. Selain itu, pemilihan objek penelitian juga tidak dilakukan secara acak. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Nonequivalent Control Group Design). Desain ini hampir sama dengan pre test-post test grup design, hanya pada design ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Desain penelitian ini menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara acak. HASIL PENELITIAN Hasil uji normalitas dengan SPSS 20.0 menggunakan metode Lilliefors dan Shapiro Wilk. Nilai Sig (p-value) < 0,05 berarti data tidak berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas

186 menggunakan metode Levene's test. Uji Levene lebih dianjurkan dikarenakan uji tersebut dapat digunakan untuk menguji homogenitas varians pada data yang tidak berdistribusi normal. Nilai uji Levene's Test ditunjukkan pada baris nilai based on mean, yaitu dengan Sig (p- value) 1.194 > 0,05 yang berarti varians kedua kelompok sama atau yang disebut homogen. Mean rank atau rata-rata peringkat tiap kelompok. Kelas kontrol dengan rerata peringkatnya 20,40 lebih rendah dari pada rerata kelas eksperimen, yaitu 30,60. Nilai U sebesar 163.5 dan nilai W sebesar 793.5. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya - 5.332. Nilai Sig atau p-value sebesar 0,000 < 0,05. Apabila nilai p-value < batas kritis 0,05 maka terdapat perbedaan signifikan antara dua kelompok atau yang berarti H1 diterima. PEMBAHASAN Hasil belajar siswa dapat diperoleh setelah melakukan proses pembelajaran yang di ukur melalui tes, tes ini dilakukan dua kali yang pertama pre test (tes sebelum melakukan pembelajaran) dan post test (tes setelah melakukan proses pembelajaran). Post test diambil sebagai hasil belajar siswa. Kemampuan awal siswa sebelum melakukan proses pembelajaran tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan awal siswa sebelum menerima materi pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terbukti dengan data pre test yang menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut homogen namun hasil belajar siswa masih dalam interpretasi sangat kurang atau masih di bawah KKM (Sukiyasa, 2013). Peningkatan yang signifikan terlihat pada hasil post test yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Nilai rata-rata post test siswa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia animasi lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata post test kelas kontrol yang menggunakan media visual gambar diam. Nilai rata-rata post test kelas eksperimen berada pada interpretasi cukup sedangkan kelas kontrol berada pada interpretasi kurang. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia animasi lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan media visual gambar diam (Asyhar, 2012). Terbukti dengan uji hipotesis penelitian, yaitu peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan gambar gambar visual diam. Penggunaan multimedia animasi pada kompetensi perbaikan differensial ternyata memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan hasil belajar siswa hali ini dikarenakan multimedia ini mampu menampilkan materi-materi motor starter. Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik atau diistilahkan dengan

187 imagery. Secara kognitif pembelajaran dengan menggunakan mental imagery akan meningkatkan retensi siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran (Munadi, 2013). Hal ini karena siswa langsung berinteraksi dan juga adanya tayangan menarik juga adanya animasi dapat membuat siswa tertarik untuk belajar materi pelajaran yang diberikan. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa (Arsyad, 2010). Hasil penelitian dapat memberikan gambaran bahwa penggunaan multimedia animasi dapat dijadikan media pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa menjadi lebih baik. Bila yang diajarkan adalah suatu proses, maka media gerak seperti video, animasi, film atau televisi merupakan pilihan yang sesuai (Wibawa, Basuki dan Mukti, 1991). Multimedia interaktif banyak sekali memiliki kelebihan terutama dengan tampilan yang menarik bagi siswa sehingga dengan ini siswa dapat lebih terangsang untuk dapat mempelajari materi pelajaran yang disampaikan. KESIMPULAN Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada kompetensi dasar memperbaiki sistem starter dengan menggunakan multimedia animasi meningkat secara signifikan. Hasil belajar siswa pada kompetensi dasar memperbaiki sistem starter dengan menggunakan media visual berupa gambar diam meningkat tetapi tidak terlalu signifikan. Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia animasi lebih baik dari pada siswa yang menggunakan media visual gambar diam. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. (2010). Media pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Asyhar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Djamarah, S.B. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Grivin M. W. (2009). Animasi dalam Media Pembelajaran. Jurnal Animasi Multimedia Pembelajaran, (1), 1-5. Munadi, Y. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Munir. (2012). Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam pendidikan. Bandung: Alfabeta.

188 Nugroho P. S. (2011). Perancangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Untuk Dasar- Dasar Pembuatan Animasi 2D Menggunakan Macromedia Flash MX 2004. Jurnal Dasi 12. (2), 50-53. Rusman. (2013). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Sadiman, A. (2012). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Suheri, A (2006). Animasi Media Pembelajaran. Jurnal Animasi Multimedia Pembelajaran. 2, (1), 27-33. Sukiyasa K. (2013). Pengaruh Media Animasi terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif. Jurnal Pendidikan Vokasi. 3, (1), 126-137. Wibawa, Basuki & Mukti, F. (1991). Media Pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.