POLA PEMBIAYAAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA PROPINSI SUMATERA SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN IPM 6.1 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA. Berdasarkan perhitungan dari keempat variabel yaitu:

BAB V PERBANDINGAN REGIONAL

INFLASI BAHAN MAKANAN FENOMENA NASIONAL; PERLU LANGKAH DAERAH UNTUK MENANGGULANGI INFLASI

SDM. Staf Administrasi/Tata Usaha. Jumlah 170. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah 1 S S1/D IV 90 3 D III 49 4 SMA 21

TANTANGAN DAN PERAN DINAS KESEHATAN DALAM JARLITBANGKES DI DAERAH. Sekretaris Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Selatan dr. H. Trisnawarman, M.

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SUMATERA SELATAN BULAN JUNI 2008

INFLASI BAHAN MAKANAN FENOMENA NASIONAL; PERLU LANGKAH DAERAH UNTUK MENANGGULANGI INFLASI

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE

Sumatera Selatan. Jembatan Ampera

DAFTAR SAMPEL PENELITIAN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini.

RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KUMKM TAHUN 2018 DINAS KOPERASI DAN UKM PROVINSI SUMATERA SELATAN

CAPAIAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA sd. BULAN MEI 2016

BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

Belanja Barang dan Jasa. Barang. Pengadaan Pakaian Korpri Pengadaan Pakaian Korpri Belanja Barang dan Jasa Barang

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan

ASRAMA MAHASISWA BIDIKMISI UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TABEL 1 CAKUPAN LAPORAN WILAYA DAN INSTITUSI MASYARAKAT PER KAB / KOTA DI PROP. SUMSEL BULAN JULI 2009

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. i Daftar Isi. ii Daftar Grafik. v Gambar. x Daftar Tabel

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK

LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SUMATERA SELATAN BULAN APRIL 2009

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Sumatera Selatan

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Dr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

Desentralisasi fiskal merupakan kewenangan yang diberikan pemerintah. pusat kepada daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelayanannya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA SELATANSEBELUM DAN DI ERA DESENTRALISASI FISKAL. Kartika Rachma Sari 1 Sukmini Hartati 2.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

Guna mendukung pembangunan perikanan di Kabupaten OKU Timur dan secara umum pembangunan kelautan dan perikanan di Provinsi

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Desember 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Agustus 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Pada Tahun Kelompok

2014 PROFIL KESEHATAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

BAB III METODE PENELITIAN. tentang laporan APBD tahunan. Sampel yang di ambil. dalam penelitian ini adalah kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan.

Akselerasi Pencapaian Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga Melalui Pendekatan Analisis Kuadran*

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Februari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP

Profil Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Data s.d Maret P a g e

BAB III STUDI KASUS. III.1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Lahat

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Januari 2012 Page 1

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Mei 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Page 1

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

POSKO SATUAN TUGAS SIAGA DARURAT BENCANA ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 Disampaikan pada MUSRENBANG RKPD KABUPATEN MUARA ENIM.

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Pada awal abad ke-15 berdirilah Kesultanan Palembang yang berkuasa sampai datangnya

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. SUMATERA BARAT Kota Solok Arosuka

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISISDATA AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016

SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI BIDANG ADVOKASI, PENGGERAKAN DAN INFORMASI (ADPIN) PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA SELATAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BERITA RESMI STATISTIK

DAFTAR PUSTAKA. Halim, Abdul Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat.

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Oleh : Misnaniarti FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA

SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI BIDANG ADVOKASI, PENGGERAKAN DAN INFORMASI (ADPIN) PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1964 TENTANG

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

KINERJA APBD KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA SELATAN

LAPORAN HARIAN UPTB PUSDALOPS PB BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SUMATERA SELATAN BULAN MEI 2008

2014 PROFIL KESEHATAN

Presiden Republik Indonesia, Mengingat : a. pasal-pasal 96, 1 31 dan 142 Undang-undang Dasar Sementara; b. Undang-undang No.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI OGAN ILIR. KEPUTUSAN BUPATI OGAN ILiR NOMOR: k7tf'b IKEP/BAPPEDAl2007

KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dalam proses pertumbuhan ekonomi tersebut. Salah satu indikasi yang

Kerangka Berfikir MENCARI KOMODITI UNGGULAN. Penciptaan Lapangan Kerja. Manajeman Usaha. Sosial Budaya. Teknologi. Ketersediaan

PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI KAB. OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN. Asmaripa Ainy. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

BAB 4 PERMASALAHAN DALAM PENGELOLAAN AIR. 4.1 Identifikasi Permasalahan yang Ditemui Saat Ini

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. manfaatnya. Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain

LAPORAN SURVEI MEMPREDIKSI KANDIDAT PILKADA SUMATERA SELATAN 2018

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU)

Dalam acara MUSI RAWAS, 24 MEI 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. datanya,sehingga menghasilkan informasi yang akurat dan relevan.

Transkripsi:

POLA PEMBIAYAAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA PROPINSI SUMATERA SELATAN Oleh : Misnaniarti, SKM, MKM UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Halaman: 1

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Salah satu dampak pelaksanaan desentralisasi di bidang kesehatan adalah dalam hal alokasi anggaran untuk program-program di sektor kesehatan Pendanaan (financing) dalam sektor kesehatan merupakan aspek penting karena merupakan input dalam pelaksanaan program pelayanan kesehatan Halaman: 2

Lanjutan Permasalahan dalam pendanaan kesehatan di Indonesia ini harus mendapatkan perhatian yang besar dari berbagai pihak, karena studi menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi dan kinerja sistem kesehatan lainnya mempunyai korelasi yang kuat dengan pendanaan kesehatan Tujuan Penelitian : Adalah untuk menganalisis pola pembiayaan program pemberantasan penyakit menular (P2M) di wilayah Dinas Kesehatan kabupaten dan kota se Propinsi Sumatera Selatan Halaman: 3

BAHAN DAN CARA PENELITIAN Merupakan riset observasional yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif Unit analisis adalah seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota di Sumsel. Pengumpulan data dilakukan dg indepth interview dan observasi menggunakan check list Data pola pembiayaan diambil dari 6 Dinkes kabupaten/ kota di propinsi Sumatera Selatan, sedangkan wawancara mendalam diambil dari seluruh dinkes kab/kota Halaman: 4

Kebijakan desentralisasi dalam bentuk berbagai peraturan hukum Kerangka Pikir Pengaruh terhadap berbagai fungsi lembaga pemerintah di tingkat pusat, propinsi, kabupaten/kota dalam : 1. Fungsi penetapan kebijakan dan regulasi 2. Fungsi pembiayaan 3. Fungsi pemberi pelayanan Analisis Analisis Kebijakan penyelenggaraan program di Dinkes propinsi, kab/kota input Program P2M (Pemberantasan Penyakit menular) : 1. Pola alokasi anggaran 2. Dukungan pemda 3. Hambatan Output : HEALTH STATUS dapat dilihat dari : 1. Mortalitas 2. Morbiditas Other Factors Rekomendasi model kebijakan Program P2M Gambar 6. Kerangka pikir penelitian Halaman: 5

HASIL & PEMBAHASAN A. Total biaya Program P2M Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa total dana untuk pelaksanaan program P2M besaran dananya tidak tetap untuk setiap tahun namun terlihat adanya kecenderungan penurunan dana program pada tahun 2008 (lihat tabel 1). Misal : tahun 2007 tahun 2008 Kab.Muara Enim : Rp1.171.621.000 Rp971.121.000 Kab. OKU : Rp280.000.000 Rp.150.000.000 Halaman: 6

B. Proporsi biaya program berdasarkan kelompok belanja Diketahui di beberapa Dinkes mengalokasikan biaya program P2M dengan porsi yang cenderung besar pada belanja modal, terutama pada kabupaten/kota yang baru dibentuk antara lain : Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, Empat Lawang (lihat tabel 1). Hal ini berhubungan dengan adanya pembangunan fasilitas fisik untuk pemenuhan kebutuhan kabupaten yang baru dibentuk Halaman: 7

Tabel 1. Realisasi pengeluaran biaya program P2M berdasarkan kelompok belanja di beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Prov. Sumsel No. Pembiayaan program P2M berdasarkan kelompok belanja Realisasi pengeluaran pada tahun 2007 2008 1 Dink e s Kab.Ogan Ilir Rp 204.923.000 Rp 230.415.000 1. Belanja Pegaw ai Rp 36.680.000 Rp 44.235.000 2. Belanja barang dan jasa Rp 59.943.000 Rp 52.575.000 3. Belanja modal Rp 108.300.000 Rp 133.605.000 2 Dink e s Kab.OKI Rp 190.867.150 Rp 100.000.000 1. Belanja Pegaw ai Rp 25.625.000 Rp 42.300.000 2. Belanja barang dan jasa Rp 136.486.150 Rp 57.700.000 3. Belanja modal Rp 28.756.000 0 3 Dink e s Kab. Banyuas in Rp 356.500.000 Rp 355.000.000 1. Belanja Pegaw ai Rp 67.900.000 Rp 82.020.000 2. Belanja barang dan jasa Rp 288.600.000 Rp 272.980.000 3.Belanja modal 0 0 4 Dinkes Kab.Muara Enim Rp 1.171.621.000 Rp 971.121.000 1. Belanja Pegaw ai Rp 97.100.000 Rp 79.980.000 2. Belanja barang dan jasa Rp 936.771.000 Rp 689.141.000 3. Belanja modal Rp 137.750.000 Rp 202.000.000 5 Dink e s Kab. OKU Rp 280.000.000 Rp 150.000.000 1. Belanja Pegaw ai Rp 78.500.000 Rp - 2. Belanja barang dan jasa Rp 200.000.000 Rp 124.550.000 3. Belanja modal Rp 1.500.000 Rp 25.450.000 6 Dinkes Kota Prabumulih Rp 885.680.000 Rp 712.606.800 1. Belanja Pegaw ai Rp 272.820.000 Rp 134.124.000 2. Belanja barang dan jasa Rp 482.860.000 Rp 578.482.800 3. Belanja modal Rp 130.000.000 0 Halaman: 8

C. Proporsi biaya program berdasarkan kelompok penyakit Dari hasil observasi diketahui bahwa besar jumlah pembiayaan program P2M berdasarkan kelompok penyakit TBC, DBD, Diare Malaria dan HIV/AIDS di beberapa Dinkes kab./kota diketahui tidak tetap jumlahnya setiap tahun termasuk turun naik jumlah dana. Untuk di Dinkes Kabupaten Muara enim dan Dinkes Musi Rawas dapat dilihat bahwa porsi pembiayaan untuk program pemberantasan penyakit DBD merupakan yang paling banyak porsinya, tetapi jumlahnya menurun pada tahun 2008 (Lihat gambar 1). Halaman: 9

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa pembiayaan program pada setiap kelompok penyakit tidak tetap jumlahnya setiap tahun termasuk turun naik jumlah dana. Untuk di Dinkes Kabupaten Muara enim, Kota Palembang dan Kota Prabumulih yang cukup lengkap data pembiayaannya dapat dlihat bahwa porsi pembiayaan untuk program pemberantasan penyakit DBD merupakan yang paling banyak porsinya, tetapi jumlahnya menurun pada tahun 2008 (lihat gambar 10 12). Halaman: 10

Rp700.000.000 Rp600.000.000 Rp500.000.000 Rp400.000.000 Rp300.000.000 Rp200.000.000 Rp100.000.000 Rp- Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Rp350.000.000 Rp300.000.000 Rp250.000.000 Rp200.000.000 Rp150.000.000 Rp100.000.000 Rp50.000.000 Tahun 2006 Tahun 2007 Rp- Gambar 2. Pembiayaan Program berdasarkan kelompok penyakit di Dinas Kesehatan Kab. Muara Enim dan Kab. Musi Rawas pada th 2006 2008 Halaman: 11

No. Kabupaten/ Jumlah kasus DBD Kota Th 2006 Th 2007 Th 2008 1. OKU 4 2 3 2. OKI 65 262 3. Musi Banyuasin 23 44 68 4. Musi Rawas 2 9 72 5. Muara Enim 204 271 143 6. Lahat 12 28 62 7. Palembang 1475 1957 1.581 8. Pagaralam 0 8 26 9. Prabumulih 358 286 84 10. Lubuk Linggau 5 51 60 11. Banyuasin 117 207 208 12. OKU Timur 3 0 8 13. OKU Selatan 0 0 14. Ogan Ilir 14 99 56 15. Empat lawang - - 2 Total 2.280 3.487 Jumlah kasus malaria Jumlah kasus DBD No. Kabupaten/ Kota Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 1. OKU 4301 13151 8.317 2. OKI 1130 1374 3. Musi Banyuasin 9611 6308 5361 4. Musi Rawas 5306 8168 7073 5. Muara Enim 13027 13580 1716 6. Lahat 776 8475 2769 7. Palembang 528 459 0 8. Pagaralam 169 551 431 9. Prabumulih 451 193 147 10. Lubuk Linggau 4787 2303 2583 11. Banyuasin 7116 6360 7460 12. OKU Timur 3946 3248 3734 13. OKU Selatan 3770 2169 14. Ogan Ilir 114 141 115 15. Empat lawang - - 0 Total 59.023 66.515 Halaman: 12

D. Dukungan terhadap program P2M Program prioritas daerah Dukungan dana Dukungan Pemda Dukungan SDM E. Hambatan dalam merencanakan dan menyediakan pendanaan kesehatan program P2M Aspek pendanaan : jumlah sedikit, pagu terbatas Proses perencanaan anggaran di DPRD Kemampuan advokasi tenaga Dinkes Halaman: 13

BAB V. KESIMPULAN & SARAN Dapat disimpulkan bahwa pola alokasi anggaran Program Pemberantasan Penyakit Menular belum mendapat dukungan pembiayaan yang optimal dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan. Direkomendasikan kepada pihak pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan membuat kebijakan berupa Peraturan Daerah yang mengatur alokasi anggaran yang tepat untuk Program Pemberantasan Penyakit Menular ini sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kejadian penyakit menular di wilayah ini secara signifikan. Halaman: 14