1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Kristen Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan 470 orang siswa. SMK Kristen Salatiga mempunyai empat program keahlian yaitu akuntansi, pemasaran, administrasi perkantoran dan multimedia. Program Keahlian Administrasi Perkantoran sendiri terdiri dari tiga kelas yaitu kelas X, XI dan XII. Mata pelajaran yang diajarkan di SMK Kristen Salatiga digolongkan menjadi tiga program yaitu normatif, adaptif dan produktif. Mata pelajaran produktif terdiri dari beberapa mata pelajaran kejuruan. Salah satu mata pelajaran produktif pada program keahlian Administrasi Perkantoran adalah mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi. Melakukan Prosedur Administrasi adalah mata pelajaran yang membutuhkan ketelitian, keterampilan dan pemahaman dalam pembelajarannya. Mata Pelajaran ini juga membutuhkan model pembelajaran yang sesuai agar siswa memahami semua materi yang diajarkan. Menurut Joyce & Weil (Rusman, 2010 : 133), Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model
2 pembelajaran dijadikan pilihan yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan. Model pembelajaran yang diterapkan guru Administrasi Perkantoran di SMK Kristen Salatiga selama ini adalah model konvensional dengan metode ceramah bervariasi. Guru menyampaikan materi sementara siswa hanya duduk, mendengarkan, mencatat dan mengerjakan tugas jika ada. Penerapan model pembelajaran guru yang seperti ini menyebabkan peserta didik menjadi pasif dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran ini juga menyebabkan hasil belajar mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi pada siswa kelas X.3 Program keahlian Administrasi Perkantoran semester satu tahun ajaran 2011-2012 SMK Kristen Salatiga masih rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai ulangan harian mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi pokok bahasan Melakukan Surat Menyurat pada semester ini sebanyak 25 siswa dari 33 siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 70. Upaya perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan nilai peserta didik agar mencapai ketuntasan dalam penelitian ini adalah dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Menurut Elaine B Johson (2010:65), Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki
3 pengetahuan / ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. Pembelajaran CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pendekatan ini melatih siswa untuk dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam bentuk simulasi, sehingga nantinya siswa dapat memperluas dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan akademik mereka dalam masyarakat. Pembelajaran CTL ini melibatkan partisipasi siswa untuk menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru. Kemudian mengembangkan sifat keingintahuan siswa dengan cara bertanya dan menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). Di dalam kelompok-kelompok tersebut menghadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran yang kemudian melakukan refleksi pada akhir pertemuan serta melakukan penilaian otentik untuk menunjukkan kemampuan siswa. 1.2. Permasalahan Seharusnya dalam proses pembelajaran guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang tepat dapat mendorong aktivitas belajar siswa dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik.
4 Senyatanya model pembelajaran yang digunakan guru di kelas X.3 program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga standar kompetensi melakukan prosedur administrasi, kompetensi dasar melakukan surat menyurat adalah model konvensional. Model ini menyebabkan siswa masih tergantung pada penjelasan guru saja dalam proses belajar mengajar tanpa memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan ICT yang disediakan oleh sekolah. Guru tidak memberikan studi kasus dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan pembelajaran sehingga pembelajaran terpusat pada buku paket. Di dalam pembelajaran, tidak terbentuk kelompok belajar sebagai wadah untuk mengemukakan pendapat, diskusi serta tanya jawab antar siswa sehingga siswa pasif dalam pembelajaran. Guru tidak melakukan refleksi di akhir pertemuan sehingga guru tidak dapat mengetahui kekurangan dalam pemberajaran dan tidak bisa memperbaikinya. Siswa juga kurang perhatian saat PBM berlangsung. Pembelajaran seperti ini menyebabkan hasil belajar siswa kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Pemecahan masalah ini dapat menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Model pembelajaran ini cocok digunakan karena membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
5 Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan permasalahan yang menjadi fokus dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah apakah dengan penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Program Keahlian Administrasi Perkantoran pokok bahasan Melakukan Surat-menyurat kelas X.3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2011-2012 di SMK Kristen Salatiga? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Program Keahlian Administrasi Perkantoran pokok bahasan Melakukan Surat-menyurat kelas X.3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2011-2012 di SMK Kristen Salatiga. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan diharapkan mempunyai manfaat khususnya antara lain : A. Bagi siswa - Penelitian ini sebagai acuan untuk meningkatkan aktivitas hasil belajar siswa.
6 - Mengembangkan kerjasama dan menghargai siswa satu sama lain. B. Bagi guru - Penelitian ini sebagai pedoman dalam pelaksaaan pembelajaran supaya dapat mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. - Guru termotivasi untuk menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi. C. Bagi SMK Kristen Salatiga - Penelitian ini untuk memberikan sumbangan positif dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan mutu sekolah. - Memajukan prestasi sekolah dalam mata pelajaran produktif melakukan prosedur administrasi.