Kata kunci: pengangkutan sampah, ritase, cakupan pelayanan.

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM

EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH

EVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN

EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PENGANGKUTAN SAMPAH KOTA LIWA, KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Ellina S. Pandebesie, MT Dosen Penguji : IDAA Warmadewanthi, ST, MT, PhD. Sidang Tesis

EVALUASI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN OPTIMASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MEMPAWAH

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah

Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG

ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG

ANALISIS KEBUTUHAN TRUK SAMPAH DI KECAMATAN DENPASAR UTARA. Oleh : I Ketut Gd Yoga Satria Wibawa NIM:

PROFIL KABUPATEN / KOTA

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR

PROFIL KABUPATEN / KOTA

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Jurusan Teknik Planologi Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung 2013 Jl. Dr Setiabudhi No 193 Tlp (022) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh peningkatan perpindahan sebagian rakyat pedesaan ke kota dengan

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

BAB IV INVENTARISASI STUDI PERSAMPAHAN MENGENAI BIAYA SPESIFIK INVESTASI

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN TAHUN 2006

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

ABSTRAK. Kata kunci :Volume timbulan sampah, kebutuhan armada pengangkut sampah, BOK Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana,

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi Metode Vehicle Routing Problem with Time Windows untuk Pengangkutan Sampah Rayon Surabaya Pusat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG EVALUATION OF SOLID WASTE TRANSPORTATION SYSTEM IN MALANG CITY

PROFIL KABUPATEN / KOTA

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG

EVALUASI SISTEM PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DI TPA LADANG LAWEH KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU CONTROLLED LANDFILL

Tingkat Pelayanan Pengangkutan Sampah di Rayon Surabaya Pusat

DAFTAR TABEL. Halaman

Oleh : YENNI SOFYAN MORA NRP

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL KABUPATEN / KOTA

POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH PASAR DAN SENTRA MAKANAN DI KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI

Analisis Sistem Pengangkutan Sampah di Wilayah Surabaya Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA

PROFIL KABUPATEN / KOTA

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah...

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 12 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF BATU PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

PROFIL KABUPATEN / KOTA

MODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG )

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

PROFIL KABUPATEN / KOTA

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN

Efisiensi Rute Truk Pengangkutan Sampah Sistem Stationary Container di Kota Padang dengan Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour

PROFIL KABUPATEN / KOTA

ANALISIS ANGKUTAN PERSAMPAHAN DI KECAMATAN KUTA ANALYSIS ON SOLID WASTE TRANSPORTATION IN KUTA DISTRICT

BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Metoda Pemindahan dan Pengangkutan

STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR

UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI APLIKASI SWAT OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir di seluruh negara dan

BAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

KAJIAN SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BATU Yosa Putri Hapsari, Dewi Dwirianti, Yulinah Trihadiningrum Program Pascasarjana, Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS, Surabaya E-mail: yprincess@yahoo.com ABSTRAK Kota Batu sebagai kota baru dan kota wisata, menghadapi masalah pengelolaan sampah yang cukup kompleks. Di satu sisi, dana yang ada tidak cukup untuk membiayai pengangkutan sampah di Kota Batu karena sebagian masyarakat tidak bersedia membayar Retribusi Kebersihan Lingkungan (RKL), sementara di sisi lain, masyarakat tidak membayar RKL karena tingkat pelayanan pengangkutan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) baru mencapai 30%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ritase dan sistem pengangkutan sampah yang paling efisien berdasarkan jam kerja dan peralatan yang ada. Hasil analisa teknis kemudian dikaji lebih lanjut dalam analisa aspek pembiayaan. Ruang lingkup studi meliputi aspek teknis dan aspek pembiayaan dari pengangkutan sampah di tiga kecamatan di Kota Batu (Kecamatan Batu, Junrejo, dan Bumiaji). Data primer didapatkan dari observasi lapangan berupa waktu operasi, jarak yang ditempuh truk pengangkut, infrastruktur kota (jalan dan kondisi TPS serta TPA), dan timbulan sampah Kota Batu. Data primer dan data sekunder kemudian diolah untuk mendapatkan peta daerah pelayanan dan optimasi ritase dari truk pengangkut agar DKP dapat meningkatkan cakupan pelayanannya. Dari analisa, diperoleh total timbulan sebesar 655,94 m 3 /hari dengan berat jenis 197 kg/m 3. DKP baru mampu melayani pengangkutan sebesar 192 m 3 /hari. Dengan optimasi ritase truk pengangkut dan penambahan daerah pelayanan, cakupan pelayanan meningkat sampai 40,3% tanpa penambahan armada. Persentase ini sudah melebihi target National Action Plan (NAP) Kota Batu di Tahun 2005 sebesar 38,08%. Dengan optimasi, ritase Dump Truck meningkat menjadi 3 sampai 4 trip/hari, ritase Arm Roll Truck meningkat menjadi 5 trip per/hari, dan ritase Open Truck meningkat menjadi 3 trip/hari. Peningkatan cakupan pelayanan menjadi 40,3% membutuhkan biaya investasi sebesar Rp. 144.000.000,00 dan tambahan biaya operasional sebesar Rp. 6.132.000,00 per tahun untuk tambahan BBM. Kata kunci: pengangkutan sampah, ritase, cakupan pelayanan. PENDAHULUAN Dengan diterbitkannya UU Nomor 11 Tahun 2001, tanggal 21 Juni 2001, tentang pembentukan Kota Batu, maka Kota Batu resmi menjadi daerah otonom Pemerintahan Kota. Secara administratif, Kota Batu dibagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji, dan Kecamatan Junrejo. Semua kecamatan termasuk dalam wilayah studi. Luas kawasan Kota Batu secara keseluruhan adalah sekitar 20.280 Ha (RTRW Kota Batu Tahun 2003 2013) atau sekitar 0,42% dari total luas Jawa Timur. Status Kota Batu sebagai kota wisata didukung oleh data PDRB Kota Batu Tahun 2003 dimana 45% kontribusi berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran (sumber: Kota Batu Dalam Angka 2003). Sebagai kota wisata, estetika tentunya adalah hal yang penting. Untuk itu, pengangkutan sampah sebagai salah satu komponen pengelolaan sampah juga harus terlayani dengan baik. Dari data sekunder timbulan

sampah sebesar 450 m 3 di Tahun 2004 (DKP Kota Batu, April 2005), tidak semua sampah dapat terangkut. Warga di daerah yang tidak dilayani DKP umumnya membuang sampah di sungai atau di curah (jurang-jurang kecil) yang banyak terdapat di Kota Batu. Berikut ini adalah rumusan masalah pengangkutan sampah di Kota Batu: 1. Bagaimana efisiensi teknis pelayanan pengangkutan sampah di Kota Batu? 2. Bagaimanakah aspek finansial pengangkutan sampah di Kota Batu? 3. Bagaimanakah sistem/struktur kelembagaan Dinas Kebersihan Kota Batu dalam kaitannya dengan pengangkutan sampah di Kota Batu? Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menentukan ritase dan sistem pengangkutan sampah di Kota Batu yang paling efisien, atas dasar jam kerja di Kota Batu dan peralatan pengangkutan. 2. Mengkaji aspek finansial dari pengangkutan sampah di Kota Batu, berdasarkan hasil analisa pada tujuan pertama. 3. Mengkaji sistem kelembagaan Dinas Kebersihan Kota Batu dalam kaitannya dengan pengangkutan sampah di Kota Batu. Thesis ini diharapkan dapat bermanfaat secara khusus bagi Kota Batu dalam upaya peningkatan pelayanan kebersihan. Kebersihan menjadi salah satu isu penting untuk menunjang Kota Batu sebagai Kota Wisata. METODA Tahap-tahap penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1. Dari data yang diperoleh dapat diketahui sistem pengangkutan sampah saat ini beserta jumlah timbulan sampah yang sebenarnya. Daerah pelayanan dapat ditentukan dari kepadatan penduduk dan aktivitas di daerah tersebut. Rekomendasi akan diberikan dalam kerangka National Action Plan (NAP). Data primer rute pengangkutan truk kemudian digambarkan dalam peta rute pengangkutan sampah untuk masing-masing truk pengangkut sampah. Peta rute pengangkutan sampah dari semua truk kemudian digabungkan untuk melihat daerah yang sudah terlayani. E-1-2

IDE - Latar Belakang Tujuan Penelitian: 1. Menentukan ritase dan sistem pengangkutan sampah di Kota Batu yang paling efisien. 2. Mengkaji sistem kelembagaan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batu dalam kaitannya dengan pengangkutan sampah. Mengkaji aspek finansial dari pengangkutan sampah di Kota Batu. Tinjauan Pustaka PENGUMPULAN DATA Aspek Teknis Aspek Finansial Data Sekunder - Timbulan sampah - Sistem pengangkutan - Jumlah armada - Lokasi TPS - Peta pelayanan pengangkutan sampah Data Primer - Teknik operasional pengangkutan - Jumlah trip/hari - Jumlah timbulan sampah & persentasenya Data Sekunder - Jumlah penduduk 5 tahun terakhir - PAD - Anggaran Belanja DKP Kota Batu ANALISA DATA DAN Gambar 1. Metode penelitian Aspek pembiayaan dianalisa berdasarkan hasil analisa teknis. Dengan penambahan cakupan pelayanan, akan dihutung kebutunan investasi dan kebutuhan biaya operasionalnya. Dihitung juga biaya pengangkutan sampah per ton. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Aspek Teknis Operasional Jenis dan kondisi sarana pengangkutan yang dimiliki DKP Kota Batu dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kondisi Sarana Pengangkut DKP Kota Batu No Jenis No. Pol Tahun Kondisi Asal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Dump Truck Dump Truck Dump Truck Dump Truck Open Truck Arm Roll Arm Roll Arm Roll Arm Roll N 9648 M L 9989 E N 9979 E N 9629 CN N 9644 M N 9615 E N 9987 E N 9975 A N 9978 A Sumber: DKP Kota Batu, Februari 2005 KESIMPULAN 1992 2004 2003 1992 1992 1995 2004 2000 2001 Rusak Berat Cukup Cukup Cukup Kab. Malang Kota Batu Kota Batu Kab. Malang Kab. Malang Kab. Malang Kota Batu Kab. Malang Kab. Malang E-1-3

Sampai dengan bulan Mei 2005, hanya 11 desa/kelurahan dari total 23 desa dan kelurahan di Kota Batu yang dilengkapi dengan TPS dan dilayani oleh DKP Kota Batu (sumber: DKP Kota Batu). 11 desa/kelurahan ini mewakili 49,3% dari total penduduk Kota Batu. Dari hasil pengamatan, pengangkutan sampah dilaksanakan pada pagi sampai siang hari. Sebagian besar truk pengangkut berangkat dari pool (DKP Kota B atu yang bertempat di Jl. Kartini No. 14, Batu) sekitar pukul 07.00 WIB dan kembali ke pool sekitar pukul 13.00 WIB. Jumlah trip per hari dari masing-masing truk pengangkut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah trip per hari dari masing-masing truk pengangkut No Sistem Jenis Truk Nopol Jumlah Trip per hari 1 HCS Arm Roll Truck N 9987 E 4 2 Arm Roll Truck N 9975 A 4 3 Arm Roll Truck N 9615 EL 4 4 Arm Roll Truck N 9978 A 4 5 SCS Dump Truck N 9979 E 2 6 Dump Truck N 9989 E 1 7 Dump Truck N 9648 M 2 8 Dump Truck N 9629 CN 2 9 Open Truck N 9644 M 1 Sumber: Hasil pengamatan, April 2005 Waktu tidak efektif dengan proporsi waktu terbesar disebabkan oleh waktu untuk menarik truk lain yang tergelincir karena jalan berlumpur di TPA Ngaglik. Hal ini sering terjadi pada musim hujan. Waktu tidak efektif lain yang sering terjadi adalah kemacetan karena jalan yang sempit. Hasil Penelitian Aspek Pembiayaan Rincian biaya O&P pengangkutan sampah DKP Kota Batu dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Biaya O&P pengangkutan sampah DKP Kota Batu Tahun 2004 No Deskripsi Unit Biaya (Rp) I BBM dan Oli 1 BBM Truk 20 lt x 11 truk x 365 hari x 2100 168.630.000 2 BBM Sofel 40 lt x 1 sofel x 365 hari x 2100 30.660.000 3 Oli Truk 8 lt x 11 truk x 12 bln x 12.500 13.200.000 4 Oli Sofel 3 lt x 1 sofel x 12 bln x 12.500 450.000 Jumlah 212.940.000 II Perawatan 1 Ban 6 bh x 11 truk x 1 th x 600.000 39.600.000 2 Kopling 1 unit x 11 truk x 1 th x 1.250.000 13.750.000 3 Rem 1 unit x 11 truk x 1 th x 300.000 3.300.000 4 Laker 4 bh x 11 truk x 1 th x 150.000 6.600.000 5 Cross Joint 3 bh x 11 truk x 1 th x 700.000 23.100.000 Jumlah 86.350.000 Jumlah Total O&P 299.290.000 Sumber: DKP Kota Batu, April 2005 E-1-4

Pembahasan Aspek Teknis Operasional Timbulan dan Komposisi Sampah Timbulan sampah Kota Batu hasil analisa dapat dilihat pada Tabel 4. Dari data tersebut, diperoleh timbulan sampah per orang sebesar 2,4 lt/orang/hari dengan membagi volume sampah total dengan jumlah penduduk. Diperoleh juga berat jenis sampah lepas Kota Batu sebesar 0,197 kg/lt atau 197 kg/m 3. Tabel 4 Timbulan sampah Kota Batu Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Timbulan sampah (kg/org/hr) Timbulan sampah (lt/org/hr) Total Volume (lt/hr) Total Volume (m 3 /hr) Batu 77.039 0,61 3,1 238.820,9 46.993,8 Junrejo 49.852 0,46 2,1 104.689,2 22.931,9 Bumiaji 40.057 0,31 1,6 84.119,7 12.417,7 166.948 2,4 402.703,8 402,7 Sumber: BPS dan hasil analisa Sumber sampah yang teridentifikasi oleh DKP Kota Batu adalah permukiman, pasar, perhotelan, perkantoran, fasilitas umum, industri, sapuan jalan, sekolah, pertokoan dan restoran, serta Rumah Sakit. Volume yang dihasilkan beserta persentasenya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Volume sampah yang dihasilkan sumber beserta persentasenya No Sumber Sampah Volume (m 3 ) Unit Jumlah (m 3 ) % 1 Permukiman 0,0024 166.948 (Orang) 402,7 86,70 2 Pasar 8 8 (Kontainer) 64 13,69 3 Perhotelan 0,15 406 (Hunian) 61,21 13,10 4 Perkantoran 0,17 59 (Kantor) 10,03 2,15 5 Fasilitas Umum 18 3,85 6 Industri 0,12 358 (industri) 42 8,99 7 Sapuan Jalan 0,0001 160 (Km) 16 3,42 8 Sekolah 0,03 193 (sekolah) 6 1,28 9 Toko & Restoran 0,1 246 (toko & restoran) 24 5,14 10 Rumah Sakit 0,44 27 (RS, puskesmas) 12 2,57 Jumlah Total 655,94 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa sumber sampah terbesar di Kota Batu adalah permukiman, diikuti oleh pasar dan perhotelan. Dari Kota Batu dalam Angka diperoleh data jumlah hotel di Tahun 2000 sebesar 64 hotel, sementara di Tahun 2003 meningkat menjadi 195, dengan demikian, laju peningkatan hotel per tahunnya adalah sebesar 68 % per tahun. Laju pertumbuhan hotel ternyata jauh lebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,5 % (sumber: NAP Propinsi Jatim, 2004). Potensi ini mendukung status Kota Batu sebagai Kota Wisata, sekaligus menunjukkan potensi RKL untuk menambah dana operasional DKP Kota Batu. Di lain pihak, pertumbuhan hotel dan penduduk juga menjadi tantangan bagi DKP Kota Batu dalam hal pelayanan kebersihan. Saat ini pelayanan pengangkutan sampah difokuskan pada daerah perkotaan (Kecamatan Batu) dan sekitarnya. Sebelas desa/kelurahan yang dilayani memiliki jumlah penduduk sebesar 82.350 jiwa. Dengan total penduduk 166.948 jiwa, DKP Kota Batu mampu melayani 49,33%. Sampah Kota Batu yang terangkut adalah sebesar 192 m 3 /hari. Dengan total timbulan sebesar 655,94 m 3 /hari (Tabel 5.14), maka DKP Kota E-1-5

Batu mampu melayani pengangkutan sebesar 29,3%. Analisa ini tidak berbeda jauh dengan analisa RTRW Kota Batu Tahun 2003-2013 sebesar 30%. Analisis Pengangkutan Sampah DKP Kota Batu saat ini memiliki 4 Dump Truck yang beroperasi. Dump Truck beroperasi dengan sistem pengangkutan Stationary Container System (SCS). Jumlah ritase, umur dan kondisi truk dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Jumlah ritase, umur dan kondisi Dump Truck DKP Kota Batu No Jenis Truk Th Kondisi Waktu Operasi Trip/ Aktual Seharusnya hari 1 Dump Truck N 9979 E 2003 07 00 11 00 07 00 15 00 2 2 Dump Truck N 9989 E 2004 05 00 09 30 05 00 13 00 1 3 Dump Truck N 9648 M 1992 Rusak Berat 07 00 14 00 07 00 15 00 2 4 Dump Truck N 9629 CN 1992 Cukup 06 00 10 00 06 00 14 00 2 Grafik di samping adalah contoh grafik antara jarak dengan waktu dari masingmasing Dump Truck yang beroperasi. Dari grafik-grafik ini didapatkan nilai a dan b sebagai slope dan intercept untuk menghitung jumlah trip (lihat Tabel 9). Waktu (menit) 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Dump Truck N 9979 E y = 2.0104x + 2.3467 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Jarak (Km) Gambar 2. Grafik hubungan antara jarak dan waktu pengangkutan Dump Truck N 9979 E Tabel 7 Perhitungan trip/ritase pengangkutan Dump Truck No. Jenis Truk Nopol Truk t1 (jam) t2 (jam) Ct (container/ trip) uc (jam/ container) s (jam) a b W np (lokasi/ trip) tdbc (jam/trip) x (Km/ trip) H (jam) P h T N (trip) N (trip) N exsisting 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 = (6*7)+[(12-1)*13] 17 = 9+(10*14) 18 = 16+17+8 19 = [(12*(1-11))- (4+5)]/18 20 21 1 Dump Truck / SCS N 9979 E 0.1 0.08 18 0.03 0.05 0.04 0.03 0.04 8 0.02 7.3 8 0.68 0.28371 1.00871 7.447926 8 2 2 N 9989 E 0.03 0.2 80 0.02 0.14 0.01 0.04 0.06 53 0.0091 2 6.4 8 1.9942 0.24636 2.3786 3.078912 4 1 3 N 9648 M 0.02 0.21 34 0.03 0.27 0.03 0.03 0.21 28 0.02 12.55 8 1.56 0.46042 2.29042 2.665886 3 2 4 N 9629 CN 0.02 0.3 9 0.11 0.18 0.13 0.05 0.26 7 0.07 8 8 1.41 0.50492 2.09492 2.688406 4 2 Sumber: Hasil perhitungan Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa (Tabel 7), jumlah ritasi Dump Truck ini seharusnya dapat ditingkatkan menjadi 4 sampai 8 trip per hari, namun sesuai dengan SK SNI T-13-1990-F, dimana ritasi per hari adalah 1 4 trip, maka akan disarankan untuk menambah trip perhari menjadi 3 sampai 4 trip untuk Dump Truck. Penambahan daerah pelayanan untuk masing-masing Dump Truck dapat dilihat pada Tabel 8 E-1-6

Tabel 8 Penambahan daerah pelayanan untuk Dump Truck Truk Penambahan Daerah Pelayanan Rute Tambahan Dump Truck N 9979 E Kelurahan Songgokerto 4,4 Km (2 trip) Dump Truck N 9989 E Desa Torongrejo 6,8 Km (2 trip) Dump Truck N 9629 CN Desa Junrejo 2,3 Km (1 trip) Sumber: Hasil analisa Arm Roll Truck milik DKP Kota Batu relatif lebih baru dengan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan Dump Truck. Ada 4 Arm Roll Truck yang dioperasionalkan, dan semua truk dapat melakukan 4 trip per hari. Jumlah ritase, umur dan kondisi Arm Roll Truck DKP Kota Batu dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah ritase, umur dan kondisi Arm Roll Truck DKP Kota Batu No Jenis Tahun 1. 2. 3. 4. Arm Roll N 9615 EL Arm Roll N 9987 E Arm Roll N 9975 A Arm Roll N 9978 A Sumber: Hasil pengamatan 1995 2004 2000 2001 Kondis i Cukup Waktu Operasi Aktual 07 00 10 30 07 00 10 30 07 00 11 30 07 00 11 00 Seharusnya 07 00 15 00 07 00 15 00 07 00 15 00 07 00 15 00 Jumlah Trip Per hari Contoh grafik antara jarak dengan waktu dari masing-masing Arm Roll Truck yang beroperasi dapat dilihat pada Gambar 3. Dari grafik-grafik ini didapatkan nilai a dan b sebagai slope dan intercept untuk menghitung jumlah trip. 4 4 4 4 ARM ROLL N 9615 EL Waktu (menit) 100 80 60 40 20 y = 1.6987x + 0.6945 0 0 10 20 30 40 50 60 Jarak (Km) Gambar 3. Grafik hubungan antara jarak dan waktu pengangkutan Arm Roll Truck N 9615 EL Dari analisa, disarankan agar ritase Arm Roll Truck ditingkatkan menjadi 5 trip per hari. Penambahan trip tersebut akan menambah volume sampah terangkut menjadi sebesar 248 m 3 /hari dari volume sampah terangkut sebelumnya sebesar 232 m 3 /hari. Penambahan daerah pelayanan untuk Arm Roll Truck dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Penambahan daerah pelayanan untuk Arm Roll Truck Truk Penambahan Daerah Pelayanan Rute Tambahan Arm Roll Truck N 9987 E Desa Tulungrejo 10,2 Km (1 trip) Arm Roll Truck N 9615 EL Desa Oro-oro Ombo 3,4 Km (1 trip) Sumber: Hasil analisa E-1-7

Berdasarkan SK SNI T 13 1990 F, dimana kontainer dengan kapasitas 1000 lt (1 m 3 ) dapat melayani 80 KK, maka dengan jumlah penduduk sebesar 166.948 jiwa atau 43.948 KK (sumber: Kota Batu dalam Angka 2003), Kota Batu seharusnya dilengkapi dengan + 69 unit container. Open Truck digunakan oleh DKP Kota Batu untuk mengangkut sampah dari riol, termasuk juga membersihkan rumput di sekitar riol tersebut. Jumlah ritase, umur dan kondisi Open Truck dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Jumlah ritase, umur dan kondisi Open Truck Waktu Operasi Jumlah No Jenis Th Kondisi Trip Aktual Seharusnya Per hari 1 Open Truck N 9644 M 1995 Cukup 07 00 10 30 07 00 15 00 1 Sumber: Hasil pengamatan Dari perhitungan ritase, Open Truck seharusnya dapat lebih dioptimalkan. Jumlah trip dapat ditingkatkan menjadi 2 trip per hari. Apabila pembersihan riol memang tidak terlalu diperlukan, maka Open Truck dapat diperbantukan untuk membantu Dump Truck. Penambahan daerah pelayanan untuk Open Truck dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 12 Penambahan daerah pelayanan untuk Open Truck Truk Penambahan Daerah Pelayanan Rute Tambahan Open Truck N 9644 M Sumber: Hasil analisa Desa Temas Desa Torongrejo 2,1 Km (1 trip) 1,2 Km (1 trip) Penambahan daerah pelayanan 9 truk pengangkut dapat meningkatkan cakupan pelayanan dari 29,3% menjadi 40,3% (memenuhi target NAP untuk pelayanan persampahan di Kota Batu di Tahun 2005 sebesar 38,08%). Daerah pelayanan eksisting beserta pengembangan daerah pelayanan dapat dilihat pada Gambar 4. Pembahasan Aspek Pembiayaan Biaya O&P dengan penambahan ritase Penambahan ritase ketiga jenis truk di Kota Batu akan menambah jarak pengangkutan sebesar 30,4 Km seperti terlihat pada Tabel 13. Untuk penambahan trip Arm Roll Truck, dibutuhkan juga penambahan dua kontainer volume 8 m 3, dan dua landasan kontainer. Investasi yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 13 Total jarak pengangkutan truk setelah penambahan daerah pelayanan Truk Penambahan Kebutuhan Rute Tambahan Daerah Pelayanan BBM Dump Truck N 9979 E Kelurahan 4,4 Km (2 trip) 1 lt Songgokerto Dump Truck N 9989 E Desa Torongrejo 6,8 Km (2 trip) 1,5 lt Dump Truck N 9629 CN Desa Junrejo 2,3 Km (1 trip) 1 lt Arm Roll Truck N 9987 E Desa Tulungrejo 10,2 Km (1 trip) 2,5 lt Arm Roll Truck N 9615 EL Desa Oro-oro Ombo 3,4 Km (1 trip) 1 lt Open Truck N 9644 M Desa Temas 2,1 Km (1 trip) 1 lt Desa Torongrejo 1,2 Km (1 trip) Jarak Total 30,4 Km 8 lt Sumber: Hasil analisa E-1-8

Tabel 14 Rincian kebutuhan dana untuk perluasan daerah pelayanan Kota Batu Kebutuhan Unit Jumlah (Rp) Biaya Investasi Gerobak Dorong 4 unit x Rp 3.500.000,00 14.000.000,00 Kontainer 8 m 3 2 unit x Rp 15.000.000,00 30.000.000,00 Landasan Kontainer 2 unit x Rp. 50.000.000,00 100.000.000,00 Biaya Operasional BBM 8 lt/hari x Rp 2.100,00 x 365 hari 6.132.000,00 Sumber: Hasil analisa Dengan demikian, Kota Batu membutuhkan biaya investasi sebesar Rp. 144.000.000,00 dan tambahan biaya operasional sebesar Rp. 14.700,00 per hari untuk menambah cakupan pelayanan menjadi 40,3% Apabila RKL dapat dioptimalkan, maka seharusnya DKP dapat memenuhi kebutuhan biaya di atas. Perkiraan penerimaan RKL dalam satu bulan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Perkiraan penerimaan RKL per bulan dan realisasi penerimaan Tahun 2004 No Sumber Unit Besar RKL (Rp) Jumlah (Rp) Realisasi Th 2004 (Rp) 1 Permukiman 21.500 KK 2.000 43.000.000 23.418.000 2 Hotel 195 hotel 500.000 97.500.000 Total 140.500.000 Sumber: DKP Kota Batu, Februari 2005, diolah Biaya Pengangkutan per Ton Biaya pengangkutan per ton sampah dapat dihitung dari biaya operasional DKP. Dari biaya tersebut dapat dihitung pengeluaran operasional harian yang dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Biaya operasional harian pengangkutan sampah untuk Dump Truck dan Open Truck No Keterangan Rincian Jumlah I BBM dan oli 1 BBM truk 20 lt x Rp. 2.100 Rp. 42.000,00 2 BBM sofel 40 lt x Rp 2.100 Rp. 84.000,00 3 Oli truk 8 lt x Rp. 12.500 / 30 hr Rp. 3.333,33 4 Oli sofel 3 lt x Rp. 12.500 / 30 hr Rp. 1.250,00 II Perawatan 1 Ban 6 bh x Rp. 600.000 / 365 hr Rp. 9.863,01 2 Kopling 1 unit x Rp. 1.250.000/365 hr Rp. 3.424,66 3 Rem 1 unit x Rp. 300.000 / 365 hr Rp. 821,92 4 Laker 4 bh x Rp. 150.000 / 365 hr Rp. 1.643,84 5 Cross joint 3 bh x Rp. 700.000 / 365 hr Rp. 5.753,42 III Honor petugas 5 org x Rp. 400.000 / 30 hr Rp. 66.666.67 Total Rp. 218.756,85 Sumber: DKP Kota Batu, April 2005, diolah Untuk rute eksisting, jumlah trip harian Dump Truck rata-rata adalah 2 trip/hari dengan kapasitas angkut sebesar 16 m 3 /hari. Dari analisa timbulan sampah didapatkan E-1-9

berat jenis sampah lepas Kota Batu sebesar 197 kg/m 3. Berat jenis sampah di atas truk menurut Tchobanoglous (1993) adalah 250 kg/m 3. Dengan demikian, biaya pengangkutan untuk Dump Truck adalah sebesar Rp. 54.700,00 per ton sampah dengan perhitungan sbb: biaya 1 16 hari x 3 m 1 250 Rp.54.689,2 3 m xrp.218.756,85x1000 kg ton Rp.54.700 ton Dengan cara yang sama, untuk rute eksisting dapat dihitung biaya pengangkutan per ton sampah untuk Open Truck sebesar Rp. 109.400,00. Untuk Arm Roll Truck, dengan cara yang sama dapat dihitung biaya pengangkutan per ton sampah harian sebesar Rp. 178. 756,85. Sehingga biaya pengangkutan untuk Arm Roll Truck adalah sebesar Rp. 22.400,00 per ton sampah. Dengan cara yang sama, dapat dihitung biaya pengangkutan untuk Dump Truck dan Open Truck per ton sampah setelah penambahan daerah pelayanan sebesar Rp. 29.800,00. Sementara untuk Arm Roll Truck, biaya pengangkutan per ton sampah setelah penambahan daerah pelayanan adalah Rp. 19.900,00. Biaya pengangkutan per ton sampah sebelum dan setelah penambahan daerah pelayanan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Biaya pengangkutan per ton sampah Truk Sebelum Penambahan Rute Setelah penambahan Rute Biaya (Rp.) Sampah Biaya (Rp.) Sampah terangkut terangkut (m 3 ) (m 3 ) Dump Truck Rp. 54.700,00 Rp.29.800,00 232 Arm Roll Rp.22.400,00 Rp.19.900,00 248 192 Truck Open Truck Rp.109.400,00 Rp.29.800,00 264 Sumber: Hasil analisa KESIMPULAN DAN SARAN Aspek Teknis Operasional Pelayanan pengangkutan sampah eksisting dengan 9 truk pengangkut mencapai 29,3% dari total timbulan Optimasi ritase truk pengangkut dapat meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah hingga mencapai 40,3% dari total timbulan sampah Ritase Dump Truck dapat ditingkatkan sebanyak 1-2 trip/hari Ritase Arm Roll Truck dapat ditingkatkan sebanyak 1 trip/hari Ritase Open Truck dapat ditingkatkan sebanyak 2 trip/hari Aspek Pembiayaan Penambahan cakupan pelayanan pengangkutan sampah menjadi 40,3% membutuhkan biaya investasi sebesar Rp. 144.000.000,00 dan penambahan biaya operasional sebesar Rp. 6.132.000,00 per tahun. Biaya pengangkutan sampah per ton untuk Dump Truck adalah sebesar Rp. 54.700,00 untuk rute pengangkutan eksisting dan Rp. 29.800,00 untuk penambahan cakupan pelayanan dari 29,3% menjadi 35,4%. kg ton E-1-10

Biaya pengangkutan sampah per ton untuk Arm Roll Truck adalah sebesar Rp. 22.400,00 untuk rute pengangkutan eksisting dan Rp. 19.900,00 untuk penambahan cakupan pelayanan dari 35,4% menjadi 37,8%. Biaya pengangkutan sampah per ton untuk Open Truck adalah sebesar Rp. 109.400,00 untuk rute pengangkutan eksisting dan Rp. 29.800,00 untuk penambahan cakupan pelayanan dari 37,8% menjadi 40,3%. Gambar 4. Daerah Pelayanan DKP Kota Batu Sumber: Hasil Pengamatan diolah Batas Kota Batas Kecamatan Batas Desa/Kelurahan Jalan Aspal Jalan Tanah/Setapak Sungai Daerah Pelayanan Eksisting Penambahan Daerah Pelayanan DT Penambahan Daerah Pelayanan AT Penambahan Daerah Pelayanan OT Judul Thesis: Kajian Sistem Pengangkutan Sampah di Kota Batu Yosa Putri Hapsari NRP : 3303 201 003 Pembimbing: DR. YULINAH TRIHADININGRUM, MappSc DEWI DWIRIANTI, ST, MEng Gambar 4. Daerah pelayanan DKP sebelum dan setelah peningkatan cakupan pelayanan E-1-11

DAFTAR PUSTAKA Anonim (2003), Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu, Badan Perencanaan Pembangunan Kota Batu. Anonim ( 2005) Kajian Pengolahan Persampahan dan Kebersihan Kota Batu, Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batu. Anonim ( 2001) Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001, Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum. Departemen Pekerjaan Umum, Republik Indonesia. Anonim (1990) SNI 19 3964 1994, Pengambilan Contoh Timbulan Sampah. Departemen Pekerjaan Umum, Republik Indonesia. Anonim (1990) SK SNI T 13 1990 F, Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan. Departemen Pekerjaan Umum, Republik Indonesia. Hickman Jr (2000), A Brief History of Solid Waste Management in the US, 1950 2000. Part 6. http://www.forester.net/msw_0009_history.html (dikutip pada tanggal 6 juli 2004, 23.10 WIB). Tchobanoglous (1993) Integrated Solid Waste Management. International Edition. McGraw-Hill Book Co, Singapore, ch. 8. Weston and Brigham (1988) Manajemen Keuangan (Managerial Finance). Edisi ke-7. Jilid 1 & 2. Penerbit Erlangga, Jakarta Pusat, Bagian 4. E-1-12