Jurnal Manajemen Keuangan, FEB Universitas Brawijaya 2016 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

Pertemuan 6 Manajemen Piutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK. Melany Sumari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VI AKTIVA LANCAR-PIUTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investasi (Kasmir, 2012:114). Profitabilitas adalah kemampuaan perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. bahwa Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka

Bab 7 Manajemen Piutang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORETIS. Berdasarkan penelitian dengan metode analisis regresi linier berganda

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum istilah piutang timbul karena adanya kebijakan penjualan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. 2.1 Piutang (Accounts Receivable) kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TBK DENGAN ANALISIS RASIO DAN ANALISIS DU PONT

BAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kinerja Perusahaan. Kinerja merupakan hal yang penting yang harus dicapai oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

PENGELOLAAN MODAL KERJA YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Karya Abdi Malang Periode )

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

Antonius Kurpono Program Studi Keuangan STIE Widya Dharma

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

III. METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN PIUTANG ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN KEUANGAN I

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB II KERANGKA TEORI. menjaga kelangsungan hidup usaha tersebut dimasa yang akan datang dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produktif (Nur Azlina, 2009). Untuk itu, perusahaan memerlukan manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan uang atau kombinasinya. Menurut Yadati dan Wahyudi (2006) yang dilaksanakan dengan dua cara yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dalamnya. Dengan semakin berkembangnya dunia saat ini, maka

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor.

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PIUTANG PT SUZUKI FINANCE INDONESIA (SFI) PEKANBARU

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT TIRTA SARANA BORNEO DI TANJUNG REDEB. Nahwani Fadelan

BAB 5 PENUTUP. keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun , dapat ditarik

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Piutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

Transkripsi:

Pengelolaan Piutang yang Efektif untuk Meningkatkan Profitabilitas pada Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Tahun 2010-2014 Oleh : Gilang Dwi Surya 1), Dosen Pembimbing: Dr.Siti Aisjah,SE,MS 2) Konsentrasi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang 65145, Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pengelolaan piutang pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk selama tahun 2010 2014 dengan menggunakan rasio keuangan (Rasio Perputaran Piutang, Umur Rata rata piutang, rasio Net Profit Margin,rasio Return On Assets). Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari Divisi Credit and Collection pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berupa dokumen serta wawancara. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengelolaan piutang perusahaan mengalami penurunan yang signifikan, hal ini disebabkan kurang efektifnya pengelolaan piutang perusahaan sehingga berpengaruh pada penurunan profitabilitas perusahaan. Cara perusahaan untuk mengatasi terjadinya penurunan perputaran piutang tersebut perusahaan perlu mengkaji pengelolaan piutang dengan cara memberi penilaian pada pelanggan melalui five C s of credit (Character, Capacity, Capital, Collateral, Conditions),memberikan diskon kepada pelanggan, dan menambahkan pengumpulan piutang kepada pelanggan dengan cara kunjungan personal dari perusahaan. Akhirnya dimasa yang akan datang, menjadi lebih efektif. Kata Kunci: Manajemen Piutang, Rasio Keuangan ABSTRACT This research tries to determine the performance of Account Recceivables management in PT Krakatau Steel (Persero) Tbk during the years of 2010-2014 using financial ratios (Accounts Receivable Turn Over ratio, Average Collection period ratio, Profit Margin ratio, Return on Total Assets ratio). This descriptive research uses case study approach where the data was obtained from Department of Credit and Collection of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk in the form of official documents and interviews. The result of the research explains that the Management of Account Receivables of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk during the years of 2010 2014 has decreased, due to the lack of effective receivable management. Thus, it causes decrease in company s profitability. To overcome the problem of the company needs to improve the management of receivables by assessing customer through the five C s of credit(character, Capacity, Capital, Collateral, Conditions), giving 1

discount, and improving the method of receivable collection through personal visit from the company to customer. Key words: Management Of Accounts Receivable, Financial Ratio PENDAHULUAN Perusahaan pada umumnya melakukan aktivitas penjualan barang maupun jasa. Perusahaan dalam melakukan penjualan produk tersebut memiliki kebijakan untuk menjual secara tunai maupun secara kredit. Kebijakan penjualan memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan daya saing perusahaan. Perusahaan dituntut untuk efektif dan efesien dalam melakukan aktivitas penjualan, untuk itu manajemen perusahaan harus terorganisir, sehingga dapat memaksimalkan sumber daya yang sangat diperlukan oleh perusahaan dan mampu mengambil keputusan dalam kebijakan penjualan secara tepat. Dengan demikian kinerja perusahaan dapat bekerja secara optimal, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kinerja perusahaan dievaluasi menggunakan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan pada periode tertentu dengan perhitungan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Laporan keuangan yang dibutuhkan yakni laporan laba rugi komperhensif dan laporan posisi keuangan (Munawir, 2014 : 3). Salah satu ukuran kinerja keuangan perusahaan adalah profitabilitas perusahaan. Menurut Agus (2001:122) profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun 2 modal sendiri. Profitabilitas sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga dan mempertahankan perusahaan melakukan aktivitas pembelian dan penjualan dalam jangka panjang. Profitabilitas menunjukkan sejauh mana perusahaan mempunyai prospek yang baik dimasa mendatang. Profitabilitas merupakan rasio dari efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas terdiri atas profit margin, basic earning power, return on assets, return on equity. Profitabilitas diukur melalui penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Kebijakan penjualan kredit yang dilakukan perusahaan akan mampu memaksimalkan profitabilitas perusahaan, karena dengan kebijakan penjualan kredit diharapkan mampu meningkatkan daya beli konsumen, sehingga akan mengakibatkan peningkatan permintaan. Kebijakan penjualan kredit akan menimbulkan piutang. Piutang ini merupakan salah satu dari komponen di aktiva yang likuid artinya dapat mampu dikonversikan menjadi uang dengan cepat sehingga dapat melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan. Menurut Hendra (2011:164) porsi piutang pada perusahaan manufaktur dan distributor sebesar 7 sampai dengan 20 dari jumlah harta (aktiva). Sedangkan menurut Weston dan Copeland (1997:281) Komponen dari aktiva yang perlu diperhatikan adalah piutang, karena piutang

memiliki porsi yang jumlahnya cukup besar dari jumlah aktiva yakni mencakup hampir 80 dari aktiva lancar. Menurut Warren et all.,(2008 : 404) piutang adalah : Semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya. Tujuan perusahaan melakukan kebijakan piutang adalah untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan laba dan mampu menghadapi pesaing. Kebijakan penjualan kredit dapat mengakibatkan perusahaan tidak akan menerima kas dari penjualan kecuali piutang tersebut dapat tertagih. Jadi besar kecilnya jumlah piutang dipengaruhi langsung oleh penjualan kredit. Apabila perusahaan fokus pada penjualan saja tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul, maka pemberian piutang akan berakibat adanya biaya bagi perusahaan, biaya tersebut antara lain administrasi piutang, biaya modal atas dana yang tertanam dalam piutang, biaya penagihan dan biaya piutang yang kemungkinan tidak tertagih. Risiko lainnya adalah kemungkinan besar modal kerja tidak beroperasi secara efesien dan menimbulkan kesulitan likuidasi yaitu ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Munawir (2007:80) bahwa perputaran (turn over) modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan rendahnya perputaran persediaan, piutang, atau adanya saldo kas yang terlalu besar. Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar secara 3 terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja, modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan melakukan kegiatan usahanya. Penting bagi perusahaan mengetahui periode piutang untuk mengawasi dan mengontrol agar piutang perusahaan dapat tertagih dan tidak menimbulkan beban yang terlalu besar bagi modal kerja perusahaan. Periode piutang yaitu waktu rata rata yang dibutuhkan untuk mengkonversi piutang menjadi kas setelah terjadi penjualan. Oleh karena hal tersebut, penting bagi perusahaan untuk melakukan manajemen piutang yang merupakan pengelolaan piutang agar kebijakan kredit dan penagihan kepada pelanggan mencapai optimal, sehingga keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan akibat kebijakan kredit, dengan manfaat yang diperoleh dari kebijakan tersebut dapat tercapai bagi perusahaan. Berdasarkan pada fakta, data dan alasan yang telah di paparkan sebelumnya, maka diperlukan suatu kajian atau studi mendalam berupa penelitian dengan judul Pengelolaan Piutang yang Efektif untuk Meningkatkan Profitabilitas Pada Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada tahun 2010 2014. LANDASAN TEORI Definisi Piutang Menurut Warren, et. all (2008:404) menyatakan bahwa yang dimaksud piutang adalah : Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya.

Menurut Brigham dan houston (2006:179), piutang merupakan saldo yang diperoleh dari pelanggan ketika perusahaan menjual secara kredit. Menurut Gitosudarmo dan Basri (1995 : 83), piutang adalah aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit. Faktor faktor yang mempengaruhi besarnya piutang Piutang merupakan salah satu komponen aktiva yang penting bagi perusahaan,karena merupakan salah satu aset yang paling likuid setelah kas bagi perusahaan. Besar kecilnya piutang dipengaruhi beberapa hal faktor. Faktor faktor tersebut diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2008: 85-87) sebagai berikut : 1. Volume Penjualan Kredit Semakin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan dapat memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan demikian perusahaan harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang apabila tiap tahunnya proporsi penjualannya meningkat, akan tetapi semakin besar pula resiko yang ditanggung perusahan dan bersamaan dengan itu perusahaan juga dapat menjaga dan meningkatkan profitabilitas. 2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit Syarat pembayaran penjualan kredit dapat merupakan suatu kebijakan berupa kebijakan ketat atau kebijakan lunak. Apabila perusahaan menggunakan kebijakan ketat dalam syarat pembayaran kredit, maka perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada pertimbangan laba. Syarat yang ketat 4 misalnya dalam bentuk batas waktu pembayaran yang pendek, pembebanan bunga yang berat pada piutang yang terlambat pada waktu jatuh temponya. 3. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau plafon bagi kredit yang diberikan kepada para pelanggan. Makin tinggi plafon yang ditetapkan bagi masing-masing pelanggan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. Sebaliknya, jika batas maksimal plafon lebih rendah, maka jumlah piutang pun akan lebih kecil. 4. Kebijakan Dalam Pengumpulan Piutang Perusahaan dapat menjalankan kebijakan dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan kebijakan secara aktif, maka perusahaan harus mengeluarkan uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang, tetapi dengan menggunakan cara ini, maka piutang yang ada akan lebih cepat tertagih, sehingga akan lebih memperkecil jumlah piutang perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan menggunakan kebijaksanaan secara pasif, maka pengumpulan piutang akan lebih lama, sehingga jumlah piutang perusahaan akan lebih besar. 5. Kebiasaan Membayar Pelanggan Kebiasaan para pelanggan dalam membayar dalam periode cash discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih kecil, sedangkan pelanggan membayar periode setelah cash discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih besar karena

jumlah dana yang tertanam dalam piutang lebih lama untuk menjadi kas. Pengertian Profitabilitas Menurut R. Agus Sartono (2001: 122) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas dibutuhkan perusahan karena untuk dapat melangsungkan hidupnya perusahaan haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik investor dan pelanggan. Maka betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan. Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada suatu waktu tertentu. Profitabilitas sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga dan mempertahankan perusahaan melakukan aktivitas pembelian dan penjualan dalam jangka panjang. Profitabilitas menunjukkan sejauh mana perusahaan mempunyai prospek yang baik dimasa mendatang. Profitabilitas merupakan rasio dari efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas terdiri atas profit margin, basic earning power, return on assets, return on equity. Profitabilitas diukur melalui penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus karena penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan kasus, mendeskripsikan dan kemudian menginterpretasikannya dengan memanfaatkan data yang berdasarkan 5 pada angka. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Penelitian ini mengambil lokasi yang dilaksanakan di perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di jalan Krakatau Industrial Estate, jl Industri No 5 Cilegon, Banten, Indonesia (42435). HASIL DAN PEMBAHASAN Rasio Keuangan 2010 2011 2012 2013 2014 Rasio Perputaran Piutang Umur rata rata Piutang 7,2 x 7,86 x 5,98 x 5,08 x 5,32 x 51 Profit Margin 7,10 Return Assets on 6,03 47 5,71 4,75 61-0,86-0,76 72-3,07-2,69 67 8,53 6,14 Berdasarkan hasil analisis yang telah dikemukakan secara rasio dengan menggunakan analisis trend yang dihasilkan dari pengolahan laporan keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk selama kurun waktu lima tahun yaitu dari tahun 2010 2014. a. Receivable Turn Over Berdasarkan pada tabel diatas Penurunan selama tiga tahun menunjukkan bahwa adanya over investment dalam piutang dan bagian penagihan bekerja belum cukup efektif. b. Average Collection Period Average Collection Period (Periode pengumpulan piutang) adalah waktu rata rata yang dibutuhkan untuk mengumpulkan piutang menjadi uang kas kembali.

Semakin singkat waktunya maka semakin baik dikarenakan semakin cepat tertagih. Dari tabel analisis diatas dapat diketahui bahwa selama tahun 2011 2013 terus mengalami peningkatan jumlah tertagihnya piutang atau jumlah pengumpulan piutangnya. Hal ini menunjukkan bahwa bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif dikarenakan memerlukan waktu yang lama untuk menagihkan piutang kepada konsumen dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan kepada konsumen tidak ketat. c. Net Profit Margin Net Profit Margin merupakan tingkat profit yang diperoleh dengan cara membagi profit yang diperoleh dengan total penjualan netto. Semakin tinggi rasio menunjukkan manajemen yang efektif. Hasil analisis diatas dapat menunjukkan bahwa terjadi penurunan profit margin selama tiga tahun yakni pada tahun 2011 2014. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengumpulan piutang terhadap profitabilitas perusahaan. d. Return On Assets Return On Assets merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Dengan 6 demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi. Pada hasil analisis diatas dapat menunjukkan bahwa ROA selama tiga tahun yakni tahun 2011 2013 mengalami penurunan. Dengan demikian perusahaan telah melakukan pengelolaan yang kurang efektif. Berdasarkan hasil wawancara dengan supervisor divisi credit and collection, bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menggunakan sistem SAP. Menurut James dan George (2014:351), SAP adalah software ERP yang sangat terintegrasi antara berbagai modulnya seperti Sales Distribution, Material Management, Financial and Controlling, Human Resource. Karena keintegrasiannya dan sifatnya yang sangat generik membuat software ini banyak digunakan oleh perusahaan besar di seluruh dunia. Divisi credit and collection PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mulai menggunakan sistem SAP ini pada tahun 2012. Pada tahun tersebut bisa dilihat dari hasil analisis bahwa terjadi penurunan perputaran piutang dikarenakan para pegawai belum terbiasa dengan sistem tersebut. Pada tahun 2012 juga terjadi penurunan penjualan yang sangat signifikan hal ini disebabkan oleh naiknya harga jual yang diberikan oleh perusahaan dikarenakan biaya produksinya mengalami peningkatan.

Biaya produksi yang mengalami peningkatan dikarenakan saat ini perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sedang fokus pada industrial hilir, disebabkan industrial hulu, raw material (bahan baku) mengalami peningkatan harga atau lebih mahal. Kebijakan perusahaan ini dilakukan karena perusahaan ingin tetap menjaga kualitas produk yang dimiliki perusahaan. Term of payment yang diberikan perusahaan bagi pelanggan untuk membayarkan piutangnya adalah 15, 30, 60, 90 dan 120. Apabila pelanggannya dari dalam negeri maka perjanjian tertulisnya menggunakan SKBDN ( Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri), sedangkan jika pelanggannya dari luar negeri maka menggunakan Letter of Credit (L/C). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Pengelolaan Piutang pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 secara garis besar kurang baik. Alasan yang mendasari kesimpulan tersebut secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Piutang Usaha Tingkat perputaran piutang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk selama lima tahun masih sangat rendah dikarenakan setiap tahunnya penjualan kredit yang dihasilkan cenderung mengalami penurunan sehingga piutang yang diperoleh perusahaan rendah. Penurunan piutang usaha diikuti dengan umur rata rata 7 pengumpulan piutang yang mengalami peningkatan hal ini menunjukan terjadi kelonggaran dalam penagihan piutang. Umur rata rata piutang selama tiga tahun yakni tahun 2011 2014 mengalami peningkatan menyebabkan pelanggan kurang tepat waktu dalam melakukan pembayarannya, hal ini akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan. b. Profitabilitas Perusahaan selama lima tahun terakhir dapat dikatakan cenderung kurang baik karena perusahaan mengalami penurunan selama tiga tahun yakni pada tahun 2011-2013, terbukti dengan rasio profitabilitas yang mengalami penurunan, hal ini menunjukan kinerja keuangan perusahaan untuk mendapatkan laba perusahaan kurang optimal. Saran : a. Perusahaan PT Krakatau Steel diharapkan perlu meninjau kembali kebijakan yang diberikan kekosumen mengenai kebijakan penjualan kredit untuk dapat memperketat persyaratan kepada pelanggan yang berpotensi dapat menyebabkan kredit macet bagi perusahaan. b. Bagian Divisi Credit & Collection diharapkan melakukan evaluasi kinerja sebulan dua kali untuk meningkatkan kinerja pencatatan dan penagihan sehingga mengurangi tingkat kesalahan dan dapat meminimalisir kredit macet. c. Perusahaan diharapkan perlu meninjau kembali kebijakan kredit

yang diberikan kepada pelanggan, dengan memberikan discount. DAFTAR PUSTAKA Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi), Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE Bambang Riyanto. 2008. Dasar dasar pembelanjaan perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Kedelapan. Yogyakarta : BPFE. Brigham, Eugene & Joel F. Houston. 2012. Essentials Of financial Management. Terjemahan Dasar Dasar Manajemen Keuangan oleh Ali Akbar Yulianto. Edisi kesebelas. Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat Brigham, Eugene & Joel F. Houston. 2006. fundamentals Of financial Management. Eight edition. Jilid dua. Diterjemahkan oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Jakarta : Erlangga Hendra S. Raharjaputra. 2009. Buku Panduan Praktis Manajemen Keuangan dan Akuntansi untuk Eksekutif Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat Indriyo Gitosudarmo dan Basri, 1995, Manajemen Keuangan, Yogyakarta : BPFE James C, Van Horne dan John M. Wachowicz. 2005. Financial Management. Edisi keduabelas. Terjemahan prinsip prinsip manajemen keuangan Oleh Dewi Fitriasari. Jakarta : Salemba Empat Laporan keuangan Divisi Credit & Collection PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tahun 2010...,..., Tahun 2011 8...,..., Tahun 2012...,..., Tahun 2013...,..., Tahun 2014 Munawir, S. 2014. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Warren, Reeve dan Fess. 2008. Accounting, Edisi 21, terjemahan Pengantar Akuntansi Oleh Damayanti Dian. Jakarta : Salemba Empat Weston, J. Fred & Thomas E. Copeland. 1997. Managerial Finance, Edisi Kesembilan. Jilid 2. Terjemahan Manajemen Keuangan oleh A. Jaka Wasana dan Kibrandoko, Jakarta : Binarupa Aksara.