Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Maluku

dokumen-dokumen yang mirip
Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Indonesia

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Jawa Timur

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Jawa Barat

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Bali

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Aceh

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Papua

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di DKI Jakarta

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Gorontalo

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Sulawesi Tenggara

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Nusa Tenggara Timur

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Sulawesi Utara

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Kalimantan Tengah

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Sulawesi Barat

Isi Paparan. REL Tanah Papua Tahun dari Sektor Kehutanan 6/22/ Roadmap Implementasi REDD+ di Tanah Papua 4.

Perkiraan Sementara Emisi CO 2. di Kalimantan Tengah

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

PENDAHULUAN. mengkonversi hutan alam menjadi penggunaan lainnya, seperti hutan tanaman

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

Lembar Fakta Kurva Biaya Pengurangan Emisi GRK (Gas Rumah Kaca) Indonesia

Indonesian National Carbon Accounting System (INCAS) Pendugaan Emisi Gas Rumah Kaca Tahunan dari Hutan dan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. iklim global ini telah menyebabkan terjadinya bencana alam di berbagai belahan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Inventarisasi Nasional Emisi dan Serapan Gas Rumah Kaca di Hutan dan Lahan Gambut Indonesia

I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 60 Pg karbon mengalir antara ekosistem daratan dan atmosfir setiap

D4 Penggunaan 2013 Wetlands Supplement to the 2006 IPCC Guidelines untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca di Indonesia.

Tata ruang Indonesia

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menyebabkan perubahan tata guna lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Alih

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut

BAB I PENDAHULUAN. saling berkolerasi secara timbal balik. Di dalam suatu ekosistem pesisir terjadi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENUNDAAN PEMBERIAN IZIN BARU DAN

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan

TINGKAT EMISI ACUAN HUTAN (FOREST REFERENCE EMISSION LEVEL) PROVINSI SUMATERA SELATAN

DARI DEFORESTASI, DEKOMPOSISI DAN KEBAKARAN GAMBUT

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

ANALISIS POTENSI SERAPAN KARBON PADA AREA KONSERVASI MANGROVE PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk KALIMANTAN SELATAN

KONTRIBUSI (PERAN) SEKTOR KEHUTANAN DALAM PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM

ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DARI KEBAKARAN LAHAN GAMBUT

Pengaruh Daya Dukung Hutan Terhadap Iklim & Kualitas Udara di Ekoregion Kalimantan

West Kalimantan Community Carbon Pools

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.

Metode Standar untuk Pendugaan Emisi Gas Rumah Kaca dari Sektor Kehutanan di Indonesia (Versi 1)

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. menyebabkan perubahan yang signifikan dalam iklim global. GRK adalah

Ari Wibowo 1 1. Pusat Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan Jalan Gunung Batu No. 5. Bogor, 16610,

Informasi hasil aplikasi perhitungan emisi grk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERKEMBANGAN LOI RI-NORWAY DINAS KEHUTANAN PROVINSI RIAU

PERAN BENIH UNGGUL DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

BAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait

Strategi dan Rencana Aksi Pengurangan Emisi GRK dan REDD di Provinsi Kalimantan Timur Menuju Pembangunan Ekonomi Hijau. Daddy Ruhiyat.

Istilah dalam Perubahan Iklim

BABV. PENDEKATAN PENGUKURAN KEBERHASILAN RENCANA AKSI DAN SISTEM MONITORING

Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur

INDONESIA - AUSTRALIA FOREST CARBON PARTNERSHIP (IAFCP)

PENYEMPURNAAN NATIONAL FOREST INVENTORY (NFI) UNTUK INVENTARISASI STOK DAN ESTIMASI EMISI KARBON HUTAN TINGKAT PROVINSI

Perhitungan karbon untuk perbaikan faktor emisi dan serapan grk

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. membiarkan radiasi surya menembus dan memanasi bumi, menghambat

Governors Climate & Forests Task Force. Provinsi Kalimantan Tengah Central Kalimantan Province Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN. menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan tersebut

Deforestasi merupakan penghilangan dan penggundulan hutan yang tidak

Topik C4 Lahan gambut sebagai cadangan karbon

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perubahan Iklim dan SFM. Dewan Nasional Perubahan Iklim Jakarta, 3 Desember 2009

POTENSI STOK KARBON DAN TINGKAT EMISI PADA KAWASAN DEMONSTRATION ACTIVITIES (DA) DI KALIMANTAN

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Dengan kata lain manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

Rehabilitasi dan Pengelolaan Lahan Gambut Bekelanjutan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

BRIEF Volume 11 No. 01 Tahun 2017

Metode Standar untuk Pendugaan Emisi Gas Rumah Kaca dari Sektor Kehutanan di Indonesia (Versi 1)

Dampak moratorium LoI pada hutan alam dan gambut Sumatra

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2. Strategi Monitoring PSP untuk Mencapai Target RAD dan SRAP Provinsi

Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan

TINJAUAN PUSTAKA. dalam siklus karbon global, akan tetapi hutan juga dapat menghasilkan emisi

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3. Pengembangan Sistem Monitoring PSP yang Terintegrasi dan Partisipatif di Provinsi

Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Penyimpan Karbon

Rumus Emisi CO 2. E = (Ea + Ebb + Ebo Sa) / Δt. Ea = Emisi karena terbakarnya jaringan dipermukaan tanah, misalnya pada waktu pembukaan lahan.

INTEGRASI NFI KE DALAM SISTEM MONITORING KARBON HUTAN YANG AKAN DIBANGUN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional

IDENTIFIKASI SUMBER EMISI SEKTOR KEHUTANAN KEBAKARAN HUTAN PENEBANGAN POHON PERUBAHAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (LEGAL DAN ILLEGAL)

Transkripsi:

Emisi bersih GRK Dugaan emisi bersih tahunan GRK dari penggunaan lahan lahan dan perubahan penggunaan lahan di hutan dan lahan gambut akibat ulah manusia selama 2001-2012. Hasil yang ada menunjukkan jumlah semua emisi dan serapan GRK m CO2-e setiap tahunnya. Area menunjukkan total areal hutan dan lahan gambut tahunan yang mengalami perubahan, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka kerja INCAS. Total emisi tahunan gas rumah kaca dari hutan dan lahan gambut di Maluku Emisi bersih (tco2-eq) 2001 4.890.888 2002 12.567.446 2003 7.592.048 2004 7.914.943 2005 6.360.252 2006 9.871.762 2007 7.548.535 2008 8.654.423 2009 11.488.028 2010 11.580.032 2011 9.611.190 2012 9.100.170 Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Maluku Luas (Ha) 2001 14.285 2002 38.945 2003 23.416 2004 22.897 2005 18.400 2006 27.827 2007 22.102 2008 24.435 2009 32.075 2010 30.068 2011 28.033 2012 27.953 Hasil ini termasuk emisi gas rumah kaca yang sedang berlangsung dari kegiatan deforestasi dan degradasi hutan yang terdeteksi selama tahun-tahun sebelumnya, termasuk tahun 1990-2000.

Emisi bersih GRK berdasarkan Pool Karbon Dugaan emisi bersih tahunan GRK dari penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan di hutan dan lahan gambut akibat ulah manusia selama 2001-2012. Hasil ditampilkan dalam emisi CO2-e untuk semua GRK utama dan semua pool karbon; mencakup emisi dan serapan dari perubahan stok karbon (biomassa di atas permukaan tanah, biomassa di bawah permukaan tanah, serasah, kayu mati, dan emisi dari kebakaran hutan), sebagai tambahan emisi dari tanah mineral, kebakaran gambut dan oksidasi biologis gambut. Area menunjukkan total areal hutan dan lahan gambut tahunan yang mengalami perubahan, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka kerja INCAS. Emisi bersih GRK (tco2-eq) di Maluku Di atas permukaan tanah (tco2-eq) Di bawah permukaan tanah (tco2-eq) Serasah (tco2-eq) Kayu mati (tco2-eq) Emisi CH4 dari kebakaran hutan (tco2-eq) Emisi N2O dari kebakaran hutan (tco2- eq) Tanah mineral (tco2-eq) Kebakaran gambut (tco2- eq) Oksidasi Biologis Gambut (tco2-eq) TOTAL (tco2-eq) 2001 1.995.046 455.901 14.414 1.443.144 50.490 3.285 928.607 - - 4.890.888 2002 7.416.253 702.479 288.685 2.466.306 704.922 45.867 942.934 - - 12.567.446 2003 3.372.231 705.173 160.181 2.212.625 171.781 11.177 958.880 - - 7.592.048 2004 3.404.322 562.841 234.401 2.474.378 251.135 16.341 971.525 - - 7.914.943 2005 2.147.532 486.519 207.953 2.400.408 128.457 8.358 981.025 - - 6.360.252 2006 4.734.809 738.619 275.775 2.729.277 370.771 24.125 998.386 - - 9.871.762 2007 2.909.253 796.529 192.221 2.545.531 81.739 5.319 1.017.943 - - 7.548.535 2008 3.626.704 975.522 201.866 2.701.577 96.268 6.264 1.046.221 - - 8.654.423 2009 5.540.657 1.172.979 279.957 3.107.177 286.320 18.630 1.082.308 - - 11.488.028 2010 5.449.266 1.729.473 185.303 3.061.690 13.077 851 1.140.372 - - 11.580.032 2011 3.641.776 1.019.545 388.668 3.249.932 132.435 8.617 1.170.218 - - 9.611.190 2012 3.087.029 777.822 427.054 3.411.157 195.864 12.744 1.188.500 - - 9.100.170 Total luas tahunan perubahan hutan dan gambut di Maluku Luas (Ha) 2001 14.285 2002 38.945 2003 23.416 2004 22.897 2005 18.400 2006 27.827 2007 22.102 2008 24.435 2009 32.075 2010 30.068 2011 28.033 2012 27.953 Hasil ini termasuk emisi gas rumah kaca yang sedang berlangsung dari kegiatan deforestasi dan degradasi hutan yang terdeteksi selama tahun-tahun sebelumnya, termasuk tahun 1990-2000.

Emisi bersih GRK berdasarkan jenis gas Dugaan emisi bersih tahunan GRK dari penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan di hutan dan lahan gambut akibat ulah manusia selama 2001-2012. Hasilnya dibagi menjadi emisi langsung CO2, N2O, dan CH4, serta emisi CO2 dari karbon organik terlarut (DOC) akibat pengeringan tanah organik semua ditampilkan dalam CO2-e. Area menunjukkan total areal hutan dan lahan gambut tahunan yang mengalami perubahan, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka INCAS. Emisi bersih GRK (tco2-eq) di Maluku CO2 (tco2) N2O (tco2-eq) CH4 (tco2-eq) DOC (tco2-eq) Total (tco2-eq) 2001 4.747.313 93.084 50.490-4.890.888 2002 11.725.509 137.016 704.922-12.567.446 2003 7.316.351 103.917 171.781-7.592.048 2004 7.553.457 110.351 251.135-7.914.943 2005 6.128.501 103.294 128.457-6.360.252 2006 9.380.158 120.833 370.771-9.871.762 2007 7.362.780 104.016 81.739-7.548.535 2008 8.450.338 107.817 96.268-8.654.423 2009 11.077.861 123.847 286.320-11.488.028 2010 11.455.024 111.930 13.077-11.580.032 2011 9.356.049 122.707 132.435-9.611.190 2012 8.775.718 128.588 195.864-9.100.170 Total luas tahunan perubahan lahan hutan dan gambut di Maluku Luas (Ha) 2001 14.285 2002 38.945 2003 23.416 2004 22.897 2005 18.400 2006 27.827 2007 22.102 2008 24.435 2009 32.075 2010 30.068 2011 28.033 2012 27.953 Catatan Hasil ini termasuk emisi gas rumah kaca yang sedang berlangsung dari kegiatan deforestasi dan degradasi hutan yang terdeteksi selama tahun-tahun sebelumnya, termasuk tahun 1990-2000.

Emisi bersih GRK berdasarkan kategori penggunaan lahan UNFCCC: lahan hutan Stok bersih karbon dan emisi/serapan bersih tahunan GRK ditampilkan dalam tabel format laporan umum (CRF) termodifikasi berdasarkan kategori penggunaan lahan hutan UNFCCC, memisahkan lahan hutan tetap lahan hutan, dan lahan dikonversi menjadi lahan hutan. Area menunjukkan total areal hutan tahunan yang mengalami perubahan, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka kerja INCAS. Maluku SUMBER GAS RUMAH KACA DAN KATEGORI SERAPAN Kategori penggunaan lahan Subdivisi Perubahan stok karbon/ emisi bersih CO2/ serapan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 A. Total Hutan Luas (ha) 13.237 36.197 20.183 20.318 16.511 24.122 17.714 18.170 24.167 17.420 21.969 24.386 biomassa hidup (t C) (539.548) (1.824.515) (681.365) (735.821) (450.467) (951.336) (369.434) (353.878) (695.514) (154.233) (419.335) (516.630) Perubahan stok bersih karbon pada bahan organik mati (t C) (11.586) (399.020) (312.412) (420.038) (414.900) (539.467) (467.798) (505.868) (615.070) (543.104) (611.610) (691.125) tanah mineral (t C) Perubahan stok bersih karbon pada tanah organik (t C) Emisi bersih/ serapan (t CO2) 2.020.823 8.152.961 3.643.847 4.238.150 3.173.015 5.466.278 3.069.853 3.152.400 4.805.477 2.556.900 3.780.128 4.428.434 1. Forest land remaining forest Luas(ha) 12.167 32.322 16.801 18.056 14.627 23.118 16.134 16.523 23.081 15.760 20.635 22.932 land Perubahan besih stok karbon pada biomassa hidup (t C) (576.914) (1.880.197) (755.313) (834.651) (568.143) (1.087.115) (521.809) (526.361) (887.924) (363.524) (642.972) (747.560) Perubahan stok bersih karbon pada bahan organik mati (t C) (10.126) (397.593) (311.536) (419.389) (414.595) (539.552) (468.071) (505.779) (615.181) (543.496) (612.631) (692.805) tanah mineral (t C) Perubahan stok bersih karbon pada tanah organik) (t C) Emisi bersih/ serpan (t CO2) 2.152.479 8.351.897 3.911.782 4.598.148 3.603.372 5.964.447 3.629.558 3.784.514 5.511.386 3.325.742 4.603.879 5.281.339 2. Land converted to Luas (ha) 1.070 3.875 3.382 2.262 1.885 1.004 1.579 1.647 1.086 1.660 1.333 1.454 forest land biomassa hidup (t C) 37.366 55.682 73.949 98.831 117.676 135.779 152.374 172.483 192.410 209.292 223.638 230.930 bahan organik mati (t C) (1.460) (1.426) (876) (649) (306) 85 272 (88) 111 393 1.021 1.680 tanah mineral (t C) tanah organik (t C) Emisi bersih/ serapan) (t CO2) (131.656) (198.936) (267.935) (359.998) (430.358) (498.169) (559.705) (632.115) (705.910) (768.842) (823.750) (852.905) NOTE: Hutan rawa diasumsikan telah dikeringkan sejak pemanenan pertama. Perubahan stok bersih karbon di tanah organik (bila ada) meliputi wilayah lahan gambut terdegradasi sebelum tahun 2001. Hal ini diperlukan untuk menghitung emisi yang sedang berlangsung dari gambut yang dikeringkan.

Emisi bersih GRK berdasarkan kategori penggunaan lahan UNFCCC: lahan pertanian Perubahan stok bersih karbon dan emisi/serapan bersih tahunan GRK ditampilkan dalam tabel format laporan umum (CRF) termodifikasi berdasarkan kategori penggunaan lahan hutan terkonversi menjadi lahan pertanian UNFCCC. Area menunjukkan total areal lahan hutan tahunan dikonversikonversi menjadi lahan pertanian, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka kerja INCAS. Maluku SUMBER GAS RUMAH KACA DAN KATEGORI SERAPAN Kategori penggunaan lahan 2.1 Perubahan hutan menjadi lahan pertanian Subdivisi Perubahan stok karbon/ emisi bersih CO2/ serapan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Luas (ha) 1.049 2.748 3.233 2.579 1.889 3.705 4.389 6.265 7.908 12.648 6.065 3.567 biomassa hidup (t C) Perubahan stok bersih karbon pada bahan organik mati (t C) tanah mineral (t C) Perubahan stok bersih karbon pada tanah organik (t C) (128.892) (389.685) (430.655) (346.133) (267.910) (541.417) (641.234) (901.275) (1.135.477) (1.803.605) (851.935) (537.420) (385.930) (352.341) (334.717) (318.720) (296.471) (280.093) (278.861) (285.981) (308.694) (342.440) (380.736) (355.660) (228.766) (232.305) (236.220) (239.322) (241.661) (245.912) (250.703) (257.637) (266.479) (280.716) (288.035) (292.543) Emisi bersih/ serapan (t CO2) 2.726.490 3.572.548 3.672.504 3.315.307 2.955.487 3.913.880 4.292.927 5.297.938 6.272.384 8.898.124 5.575.921 4.347.284 Semua kawasan yang mengalami deforestasi diasumsikan terkonversi menjadi lahan pertanian. Perubahan stok bersih karbon di tanah organik meliputi wilayah terdeforestasi sebelum tahun 2001. Hal ini diperlukan untuk menghitung emisi dari membusuknya bahan organik mati Perubahan stok bersih karbon tanah mineral diasumsikan semua area terdeforestasi berubah menjadi lahan pertanian, termasuk area terdeforestasi sebelum tahun 2001. Hal ini perlu dilakukan untuk menghitung emisi yang sedang berlangsung dari tanah mineral. Perubahan stok bersih karbon tanah mineral mencakup area gambut terdegradasi sebelum 2001. Ini perlu dilakukan untuk menghitung emisi yang sedang berlangsung dari lahan gambut yang dikeringkan.

Emisi bersih GRK hutan berdasar aktivitas REDD+ Dugaan emisi bersih GRK tahunan tiap aktivitas REDD+ selama 2001-2012 ditampilkan dalam emisi CO2-e untuk semua GRK utama, mencakup pool karbon dari komponen hutan (mis. Biomassa di atas permukaan tanah, biomassa di bawah permukaan tanah, serasah dan pohon mati, tetapi tidak termasuk tanah). Emisi dari kebakaran hutan juga dimasukkan. Area menunjukkan total tambahan area tahunan hutan akibat aktivitas REDD+, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka kerja INCAS. Emisi Bersih GRK (tco2-eq) selain tanah berdasarkan REDD+ di Maluku Deforestasi (tco2-eq) Degradasi Hutan (tco2-eq) SMF (tco2-eq) Peningkatan stok karbon hutan (tco2-eq) Total (tco2-eq) 2001 1.887.695 2.062.015 144.226 (131.656) 3.962.280 2002 2.733.651 8.912.058 177.739 (198.936) 11.624.512 2003 2.810.101 3.889.744 201.259 (267.935) 6.633.168 2004 2.443.418 4.642.117 217.880 (359.998) 6.943.418 2005 2.069.713 3.510.260 229.612 (430.358) 5.379.227 2006 3.017.255 6.116.184 238.106 (498.169) 8.873.376 2007 3.374.899 3.471.156 244.242 (559.705) 6.530.592 2008 4.356.305 3.635.439 248.573 (632.115) 7.608.202 2009 5.314.787 5.545.635 251.208 (705.910) 10.405.720 2010 7.868.944 3.086.886 252.672 (768.842) 10.439.660 2011 4.524.919 4.486.643 253.161 (823.750) 8.440.972 2012 3.276.088 5.235.679 252.809 (852.905) 7.911.671 Total luas tahunan hutan terdampak oleh Activitas REDD+ di Maluku Deforestasi (Ha) Degradasi Hutan (Ha) SMF (Ha) Peningkatan stok karbon hutan (Ha) Total (Ha) 2001 1.049 10.719 1.449 1.070 14.285 2002 2.748 30.873 1.449 3.875 38.945 2003 3.233 15.352 1.449 3.382 23.416 2004 2.579 16.607 1.449 2.262 22.897 2005 1.889 13.178 1.449 1.885 18.400 2006 3.705 21.669 1.449 1.004 27.827 2007 4.389 14.686 1.449 1.579 22.102 2008 6.265 15.074 1.449 1.647 24.435 2009 7.908 21.632 1.449 1.086 32.075 2010 12.648 14.312 1.449 1.660 30.068 2011 6.065 19.187 1.449 1.333 28.033 2012 3.567 21.483 1.449 1.454 27.953 NOTE: dari aktivitas REDD+ untuk inventarisasi GRK dalam analisis ini, perubahan tutupan hutan terobservasi dan aktivitas pengelolaan hutan selama tahun 2000-2012, serta perubahan penggunaan lahan yang tercatat yang menghasilkan emisi GRK yang sedang berlangsung.

Emisi bersih GRK hutan berdasar kejadian Dugaan emisi bersih tahunan GRK hutan selama 2001-2012, tidak termasuk tanah. Hasil dipilah berdasarkan jenis kejadian yang mempengaruhi perubahan emisi/stok karbon. Area menunjukkan total areal tahunan terdampak berdasarkan tiap jenis kejadian, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka INCAS. Emisi bersih GRK (tco2-eq), selain tanah, berdasarkan jenis di Maluku Pembukaan Hutan (tco2-eq) Penebangan(tCO2-eq) Kebakaran (tco2-eq) Penanaman (tco2-eq) Total (tco2-eq) 2001 1.887.587 1.697.449 508.900 (131.656) 3.962.280 2002 2.652.850 2.100.630 7.069.968 (198.936) 11.624.512 2003 2.775.057 2.322.274 1.803.772 (267.935) 6.633.168 2004 2.391.805 2.284.329 2.627.282 (359.998) 6.943.418 2005 2.063.168 2.366.688 1.379.729 (430.358) 5.379.227 2006 2.970.552 2.608.128 3.792.865 (498.169) 8.873.376 2007 3.359.405 2.852.990 877.902 (559.705) 6.530.592 2008 4.325.740 2.920.929 993.648 (632.115) 7.608.202 2009 5.202.208 3.117.885 2.791.537 (705.910) 10.405.720 2010 7.860.158 3.250.706 97.638 (768.842) 10.439.660 2011 4.506.717 3.535.711 1.222.295 (823.750) 8.440.972 2012 3.258.526 3.648.832 1.857.217 (852.905) 7.911.671 Total luas tahunan hutan terdampak oleh Kejadian di Maluku Pembukaan Hutan (Ha) Penebangan(Ha) Kebakaran (Ha) Penanaman (Ha) Total (Ha) 2001 1.048 10.697 1.470 1.070 14.285 2002 2.623 11.564 20.883 3.875 38.945 2003 3.183 11.617 5.234 3.382 23.416 2004 2.505 10.620 7.509 2.262 22.897 2005 1.886 10.655 3.974 1.885 18.400 2006 3.640 12.196 10.987 1.004 27.827 2007 4.372 13.720 2.431 1.579 22.102 2008 6.224 13.728 2.835 1.647 24.435 2009 7.743 14.957 8.289 1.086 32.075 2010 12.647 15.385 376 1.660 30.068 2011 6.047 16.850 3.803 1.333 28.033 2012 3.548 17.123 5.828 1.454 27.953 NOTE: Hasil ini termasuk emisi gas rumah kaca yang sedang berlangsung dari kegiatan deforestasi dan degradasi hutan yang terdeteksi selama tahun-tahun sebelumnya, termasuk tahun 1990-2000.

Emisi bersih GRK hutan berdasar fungsi hutan Dugaan emisi bersih dari Hutan tahunan selama 2001-2012, tidak termasuk tanah. Hasil dibagi berdasarkan fungsi hutan. Aktivitas deforestasi banyak terjadi pada hutan produksi, khususnya pada hutan produksi yang dapat dikonversi, dan lahan hutan yang dialokasikan untuk penggunaan lain, dikenal sebagai APL (areal penggunaan lain). Area menunjukkan total areal hutan tahunan yang mengalami perubahan pada tiap fungsi hutan, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka kerja INCAS. Emisi Bersih GRK selain tanah, berdasarkan fungsi hutan di Maluku APL (tco2-eq) Konservasi dan Lindung (tco2-eq) Produksi (tco2-eq) Total (tco2-eq) 2001 659.009 556.073 2.747.199 3.962.280 2002 1.570.973 1.470.674 8.582.865 11.624.512 2003 777.991 778.038 5.077.139 6.633.168 2004 911.500 475.384 5.556.534 6.943.418 2005 518.876 551.239 4.309.111 5.379.227 2006 718.322 1.182.179 6.972.876 8.873.376 2007 505.410 670.151 5.355.031 6.530.592 2008 621.403 867.362 6.119.438 7.608.202 2009 795.758 1.295.519 8.314.443 10.405.720 2010 557.898 1.769.296 8.112.466 10.439.660 2011 862.207 1.017.653 6.561.113 8.440.972 2012 541.413 1.035.561 6.334.697 7.911.671 Total luas tahunan perubahan hutan, berdasarkan fungsi hutan di Maluku APL (Ha) Konservasi dan Lindung (Ha) Produksi (Ha) Total (Ha) 2001 436 889 12.961 14.285 2002 3.458 4.357 31.130 38.945 2003 1.274 2.208 19.934 23.416 2004 1.873 1.148 19.877 22.897 2005 800 1.204 16.397 18.400 2006 1.398 2.610 23.819 27.827 2007 1.100 1.402 19.601 22.102 2008 1.599 1.961 20.875 24.435 2009 2.002 2.667 27.406 32.075 2010 1.213 3.329 25.526 30.068 2011 2.339 1.960 23.734 28.033 2012 1.579 2.127 24.246 27.953 NOTE: Hasil ini termasuk emisi gas rumah kaca yang sedang berlangsung dari kegiatan deforestasi dan degradasi hutan yang terdeteksi selama tahun-tahun sebelumnya, termasuk tahun 1990-2000.

Emisi tanah mineral Total emisi tahunan dalam ton CO2-e dari pool karbon tanah mineral yang mengalami perubahan dari hutan menjadi non-hutan. Hasil ini mencakup emisi CO2 dan emisi non-co2 (N2O) dari tanah mineral. Area menunjukkan total tambahan area tahunan tanah mineral yang mengalami perubahan dari hutan menjadi non-hutan, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka kerja INCAS. Emisi Bersih GRK (tco2-eq) tanah mineral akibat perubahan Hutan menjadi Non Hutan di Maluku N2O (t CO2-eq) CO2(t CO2) Total (t CO2-eq) 2001 89.799 838.808 928.607 2002 91.149 851.785 942.934 2003 92.739 866.141 958.880 2004 94.010 877.515 971.525 2005 94.936 886.089 981.025 2006 96.708 901.678 998.386 2007 98.698 919.245 1.017.943 2008 101.553 944.668 1.046.221 2009 105.217 977.091 1.082.308 2010 111.079 1.029.292 1.140.372 2011 114.090 1.056.128 1.170.218 2012 115.844 1.072.656 1.188.500 Total luas tahunan tanah mineral akibat perubahan Hutan menjadi Non Hutan di Maluku Luas tahunan tanah mineral akibat perubahan hutan menjadi non hutan (Ha) 2001 1.044 2002 2.746 2003 3.235 2004 2.586 2005 1.882 2006 3.605 2007 4.047 2008 5.808 2009 7.453 2010 11.926 2011 6.124 2012 3.568 NOTE: Perubahan stok karbon di tanah mineral mengasumsikan seluruh area yang terdeforestasi dikonversi menjadi lahan pertanian termasuk daerah terdeforestasi sebelum tahun 2001. Hal ini diperlukan untuk menghitung emisi yang sedang berlangsung dari tanah mineral yang rusak.

Emisi kebakaran gambut berdasarkan jenis kebakaran Total emisi GRK tahunan dari kebakaran gambut selama 2001 2012. Hasil mencakup emisi CO2 dan emisi non-co2 (CH4) dari terbakarnya gambut ditunjukkan dalam emisi CO2-e. Hasil dibagi menjadi kebakaran pertama, kebakaran kedua, dan ketiga serta kebakaran lanjutan yang terjadi di lokasi selama periode tersebut, untuk menghitung perbedaan karakteristik kebakaran gambut. Area menunjukkan total kawasan lahan gambut tahunan yg terkena dampak kebakaran, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka kerja INCAS. Emisi bersih GRK (tco2-eq) dari kebakaran gambut di Maluku Kebakaran pertama (tco2- Kebakaran kedua (tco2- Kebakaran ketiga dan eq) eq) berikutnya (tco2-eq) Total (tco2-eq) 2001 - - - - 2002 - - - - 2003 - - - - 2004 - - - - 2005 - - - - 2006 - - - - 2007 - - - - 2008 - - - - 2009 - - - - 2010 - - - - 2011 - - - - 2012 - - - - Total luas tahunan lahan gambut yang terdampak oleh kabakaran di Maluku Area yang mengalami kebakaran pertama (Ha) Area yang mengalami kebakaran kedua (Ha) Area yang mengalami kebakaran jenis ketiga dan berikutnya (Ha) Total (Ha) 2001 - - - - 2002 - - - - 2003 - - - - 2004 - - - - 2005 - - - - 2006 - - - - 2007 - - - - 2008 - - - - 2009 - - - - 2010 - - - - 2011 - - - - 2012 - - - - Tidak termasuk emisi dari terbakarnya biomassa.

Emisi kebakaran gambut berdasarkan gas Total emisi tahunan GRK dari kebakaran hutan di Indonesia selama 2001 2012. Hasil ditunjukkan dalam emisi CO2 dan emisi methane (CH4) dari kebakaran gambut, ditunjukkan dalam CO2-e. Area menunjukkan total kawasan lahan gambut tahunan yg terkena dampak kebakaran, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka kerja INCAS. Emisi bersih gas rumah kaca (tco2-eq) dari kebakaran gambut di Maluku CO2 (tco2) CH4(tCO2-eq) Total (tco2-eq) 2001 - - - 2002 - - - 2003 - - - 2004 - - - 2005 - - - 2006 - - - 2007 - - - 2008 - - - 2009 - - - 2010 - - - 2011 - - - 2012 - - - Total luas tahunan lahan gambut yang terpengaruh oleh kabakaran di Maluku Area yang mengalami kebakaran (Ha) 2001-2002 - 2003-2004 - 2005-2006 - 2007-2008 - 2009-2010 - 2011-2012 - Tidak termasuk emisi dari terbakarnya biomassa.

Emisi oksidasi biologis gambut berdasarkan gas Total emisi tahunan GRK dari oksidasi biologis lahan gambut rusak selama periode 2001-2012. Hasil termasuk emisi langsung CO2, N2O, CH4 dan emisi CO2 dari karbon organik terlarut (DOC) yang keluar dari pengeringan tanah organik, semua ditampilkan dalam CO2-equivalent. Area menunjukan total tambahan kawasan tahunan yang mengalami oksidasi biologis, untuk keperluan penghitungan GRK dalam kerangka kerja INCAS. Emisi bersih gas rumah kaca (tco2-eq) dari oksidasi biologis gambut oleh aktivitas REDD+ di Maluku Oksidasi Biologis an) (tco2-eq) N2O (tco2-eq) CH4 (tco2-eq) DOC (tco2-eq) Total (tco2-eq) 2001 - - - - - 2002 - - - - - 2003 - - - - - 2004 - - - - - 2005 - - - - - 2006 - - - - - 2007 - - - - - 2008 - - - - - 2009 - - - - - 2010 - - - - - 2011 - - - - - 2012 - - - - - Total luas tahunan akibat penambahan lahan gambut yang mengalami Oksidadi Biologis di Maluku Luas tahunan gambut yang mengalami degradasi (Ha) 2001-2002 - 2003-2004 - 2005-2006 - 2007-2008 - 2009-2010 - 2011-2012 - Hasil ini termasuk emisi gas rumah kaca yang sedang berlangsung dari gambut yang terdegradasi yang rusak selama bertahun-tahun sebelumnya, termasuk 1990 2000.

Emisi oksidasi biologis gambut berdasarkan aktivitas REDD+ Total emisi tahunan GRK dari oksidasi biologis lahan gambut rusak selama 2001-2012. Hasil dibagi berdasarkan aktivitas REDD+ yang mengawali pengeringan dan degradasi lahan gambut. Area menunjukkan total tambahan area tahunan lahan gambut yang mengalami oksidasi biologis, untuk keperluan pengukuran GRK dalam kerangkakerja INCAS. Emisi bersih gas rumah kaca (tco2-eq) dari oksidasi biologis gambut oleh aktivitas REDD+ di Maluku Degradasi Hutan Deforestasi (tco2- Deforestasi sebelum Degradasi Hutan (tco2- sebelum 2001 eq) 2001 (tco2-eq) eq) (tco2-eq) SMF (tco2-eq) Total (tco2-eq) 2001 - - - - - - 2002 - - - - - - 2003 - - - - - - 2004 - - - - - - 2005 - - - - - - 2006 - - - - - - 2007 - - - - - - 2008 - - - - - - 2009 - - - - - - 2010 - - - - - - 2011 - - - - - - 2012 - - - - - - Total luas tahunan akibat penambahan lahan gambut yang mengalami Oksidadi Biologis di Maluku Luas lahan gambut tahunan yang mengalami degradasi (Ha) 2001-2002 - 2003-2004 - 2005-2006 - 2007-2008 - 2009-2010 - 2011-2012 - Hasil ini termasuk emisi gas rumah kaca yang sedang berlangsung dari gambut yang terdegradasi yang rusak selama bertahun-tahun sebelumnya, termasuk tahun 1990 2000.