Best Practice. Company Third level

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

PARAMETER ISIAN GREEN SCHOOL AWARD No Komponen Pengukuran/Indikator Keterangan. 1 Jumlah murid masukkan angka. 2 Jumlah guru masukkan angka

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

PRAKTEK PENCAPAIAN EKO-EFISIENSI DI KLASTER INDUSTRI TAPIOKA DESA SIDOMUKTI KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR. Oleh: SAIFILLAILI NUR ROCHMAH L2D

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA AKSI DAERAH (RAD) UNTUK PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

green gauge Visi AECI adalah untuk menjadi penyedia bahan kimia dan penyedia jasa tambang pilihan bagi para pelanggan.

ISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT

STANDAR INDUSTRI HIJAU

STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Responsibility) dan. kaitannya dengan

GREEN TRANSPORTATION

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

KANTOR BALAI TAMS I MENUJU ZERO WASTE

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI

BAB I PENDAHULUAN. saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

EFISIENSI ENERGI & PENURUNAN EMISI SEKRETARIAT PROPER

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau

LEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia

Corporate Social Responsibility PPMJ

KRITERIA DAN INDIKATOR ADIPURA KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Infrastruktur adalah bangunan yang mendukung dan atau meningkatkan

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

PERATURAN GUBERNUR No. 38 tahun 2012 tentang BANGUNAN GEDUNG HIJAU

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI

Definisi dan Hubungan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses hubungan timbal balik antar faktor-faktor yang ada di

PENJABARAN INSTRUMENT GREEN UNIT AWARD DAN PENGEMBANGAN SEBAGAI PROGRAM DI TIAP FAKULTAS/UNIT KERJA

Potensi pengurangan emisi. LULUCF 590 Mt (21%) Mt Mencegah deforestasi, SFM, reforestasi

IKLIM. Dr. Armi Susandi, MT. Pokja Adaptasi, DNPI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Global Carbon Dioxide Emissions from Fossil-Fuels (EPA, 2012)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

TABEL 4-3. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN LALU Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun 2013

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses hubungan timbal balik antar faktor-faktor yang ada di

KOP PERUSAHAN. Nomor : Lampiaran : 1 (satu) gabung Perihal : Laporan Pengelolaan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

PENGERTIAN GREEN CITY

GREEN INCINERATOR Pemusnah Sampah Kota, Industri, Medikal dsbnya Cepat, Murah, Mudah, Bersahabat, Bermanfaat

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

SOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS PROPER 2013

TATA CARA PENILAIAN KETAATAN DAN PENILAIAN KINERJA LEBIH DARI KETAATAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN EFEK BERSIFAT UTANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN BOND)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR DAN TARGET KINERJA SERTA PENDANAAN INDIKATIF. A. Program dan Kegiatan BPLH Kota Bandung Tahun B

I. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

A. Program dan Kegiatan BPLH Kota Bandung Tahun B

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

BAB 1 PENDAHULUAN. pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus

Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (2010) Rp (juta) target. target

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN

1. PENDAHULUAN. Indocement. Bosowa Maros Semen Tonasa. Semen Kupang

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

ProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012

GREEN BUSINESS: Konsep dan Arah Kebijakan. Endah Murniningtyas DeputiBidanng SDA-LH Kementerian PPN/Bappenas

KUESIONER PENELITIAN. tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara anggap benar.

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Mereka berusaha melakukan berbagai cara untuk tetap sehat serta

ENERGY AND CLIMATE CHANGE 2016

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU

Transkripsi:

Best Practice Company ( Green Third level Companies) Fourth level Lely Riawati, ST, MT

SUMBER INDONESIA GREEN COMPANY 2014 Third level Fourth level SUMBER : SWA Ed. 26 ( 8-17 DESEMBER 2014)

(2006-2011) Third : level Green building naik 1700% sedangkan konstruksi secara keseluruhan naik 17% Fourth level GREEN. Gerakan konsumen hijau ( green consumer) AS (2002-2011) pasar makanan organik tumbuh 238% sedangkan makanan secara keseluruhan naik 33% (2002-2011)» impor Fifth level makanan bersertifikat melonjak 1442% padahal impor makanan secara keseluruhan turun 38% Italia, Jepang, Spanyol : banyak yang hanya mau membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan peduli lingkungan (responsible consumption product)

INDONESIA GREEN COMPANIES (SWA) Penilaian yang dilakukan antara lain berkaitan dengan : - Proses produksi - Pengolahan limbah Third level - Cara mendapatkan bahan baku Fourth level - Produk dan kemasan

ASPEK PENILAIAN INDONESIA GREEN COMPANIES (SWA) Click Kriteria to penilaian edit Master umum text styles Usahanya mencemari lingkungan atau tidak Efisiensi energi / pengurangan emisi Konservasi Third level air dan sumber daya alam Manajemen Fourth level limbah dan sampah Produknya» Fifth ramah level lingkungan atau tidak Inklusi sosial ( internal / eksternal) Kesehatan keuangan Komitmen CEO, konsep dan strategi (kejelasan sasaran, keefektifan dan kekreatifan strategi, mengikuti peraturan atau tidak, kesesuaian etika bisnis

ASPEK PENILAIAN INDONESIA GREEN COMPANIES (SWA) Langkah langkah pelaksanaan Click Dukungan to edit alokasi Master dana text styles Pengorganisasian Mekanise sistematis dalam mengeksekusi strategi Third level Fourth level Hasil dan dampak konkret Dampak terhadap pelestarian lingkungan Efek terhadap kinerja bisnis Pengakuan terhadap hasil Program sustainability (peningkatan kualitas, pengembangan program, internalisasi menjadi sistem dan budaya yang melekat diperusahaan

PESERTA Yang bisa mendaftar : mendapatkan penilaian proper (minimal Third biru) level dari KLH memenuhi kriteria green (di Indonesia) Fourth level Pendaftar awal» Fifth : 150 level perusahaan Finalis : 15 perusahaan Dipilih 6 terbaik

Holcim Indonesia Garuda Indonesia Aneka Tambang United Second Tractors level Indocement Tunggal Prakarsa Third level Blue scope Indonesia Fourth level Metland development Indonesia Power Beberapa Finalis Pembangkitan Jawa Bali Nestle Indonesia Perusahaan Gas Negara Wahana Solarhat Toyota Motor Manufacturing Indonesia Gajah tunggal

Garuda Indonesia Indonesia Power Nestle Indonesia Perusahaan Gas Negara Third level Gajah tunggal Fourth level 6 Terbaik Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Inovasi Riset & Development, R & D sebagai pusat inovasi dengan target menciptakan ban yang sesuai dengan kebutuhan Second masa level depan dan ramah lingkungan Produksi Third ban level ramah lingkungan, memproduksi ban GT Champiro Fourth Eco level ( ban radial ramah lingkungan pertama di Indonesia» untuk Fifth level kendaraan roda 4)

Program CSR yang berkelanjutan, yang difokuskan pada 4 Click hal yaitu to : edit Master text styles Lingkungan alam, mengurangi jejak karbon dan mendukung Third level program konservasi untuk keberlanjutan lingkungan alam Fourth level Kesejahteraan, membantu proses pembelajaran berkesianambungan bagi seluruh karyawan melalui pendidikan dan kesehatan. Masyarakat, memberdayakan komunitas sekitar pabrik Ekonomi, menciptakan nilai untuk kesejahteraan ekonomi bagi pemangku kepentingan internal dan eksternal.

Melalukan 3 langkah konkret Green campaign, partisipasi dalam program earth our, kampanye penyelamatan hiu, menyelenggarakan Green Aviation Second Conference, level membuat biopori, membangun jalur pedestrian, Third level carpooling, melakukan elearning, menerapkan remote Fourth office, level penghijauan diarea Garuda City. Green action, konservasi bahan bakar portable water management, optimum centre of gravity, fleet rejuvenation ( penyederhanaan dan peremajaan pesawat), reduksi kebisingan ( dengan memonitor perawatan mesin), daur ulang kertas Green Responsibility, menerapkan konsep triple bottom line ( ekonomi, sosial dan Lingkungan)

Implementasi program gasifikasi, mengganti bahan bakar minyak yang digunakan unit pembangkit grati dan semarang dengan bahan bakar gas untuk mengurangi efek gas rumah kaca dan efisiensi bahan bakar minyak. 3. INDONESIA POWER Implementasi Third level pengelolaan emisi udara, memantau dan mengukur Fourth secara level rutin serta mengendalikan proses agar kualitas memenuhi baku mutu Implementasi pengelolaan limbah, mengelola limbah cair sesuai dengan baku mutu, mengelola limbah B3 sesuai dengan izin dan ketentuan, mengelola dan memanfaatkan limbah non B3 Implementasi penghijauan dan keanekaragaman hayati

Implementasi konservasi air, menggunakan kembali limbah dari proses produksi dan domestik untuk dikembalikan kedalam proses Implementasi pengembangan CSR, memperbesar irisan triple Third bottom level line dalam satu area melalui program kampung Fourth pelag level self powering 3. INDONESIA POWER

Nestle peduli mata air (NPMA) & Kota Hijau, program penyelamatan sumber mata air dengan cara menanam pohon di hulu, mendukung program penyelamatan sumber mata air 1000 biopori, membuat lubang yang diisi sampah organik agar menjadi Third kompos level dengan tujuan memperluas lahan penyerapan air diarea pabrik Fourth level Energi terbarukan untuk masyarakat, memasang instalasi 12 sel surya sebegai penerangan jalan umum Energi terbarukan dalam pabrik, memasang natural lighting untuk mengganti penggunaan lampu listrik Biogas, bekerjasama dengan HIVOS memberikan fasilitas pembangunan biogas, bantuan pelatihan serta pinjaman dana tanpa bunga pada peternak untuk pembuatan biogas

Program penurunan emisi karbon, mengkonversi BBM ke BBG untuk mobil operasional PGN untuk mencapai efisiensi energi dan menghasilkan penurunan emisi karbon Second dari level konsumsi bahan bakar mobil operasional Jakarta sebesar 9,2% dari tahun 2013 Third level Sistem Carbon Fourth level Calculator, menghitung emisi karbon dari pemakaian» Fifth listrik, level pemakaian gas untuk pembangkit listrik, konsumsi bahan bakar untuk kendaraan, penurunan emisi dari bisnis PGN dalam menyalurkan gas bumi. Sistem informasi keanekaragaman hayati dikawasan air terjun Bedegung dan stasiun Pagardewa, untuk memantau dan mengembangkan keanekaragaman hayati dikawasan ini.

Efisiensi Energi, meningkatkan penghematan pemakaian energi dalam proses produksi dan pendukung, menghilangkan proses yang tidak mempunyai nilai tambah dengan Second melakukan level audit energi, menggunakan sumber daya energi alternatif terbarukan yang rendah emisi gas Third level rumah kaca, meningkatkan kesadaran budaya hemat Fourth level energi kepada seluruh karyawan melalui kampanye Penurunan emisi, program penurunan emisi CO2 dari logistik transportasi produk kendaraan program penurunan VOC ( volatile Prganic Compound ) Penanganan limbah B3, mengurangi timbunan limbah B3 melalui praktek housekeeping / 5R, mengurangi limbah paint slige dengan membakar diincinerator

Penanganan limbah padat non B3, mengurangi timbunan limbah B3 melalui praktek house keeping 5R, meningkatkan Second level kegiatan pemanfaatan limbah non B3 menuju kondisi zero landfill Third level Perlindungan Fourth keanekaragaman level Hayati, perlindungan terhadap» satwa Fifth level tertentu, pengayaan jenis pohon, mendukung pelestarian keanekaragaman hayati yang berkaitan dengan peningkatan kehisupan masyarakat disekitar perusahaan