Pemanfaatan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Populasi Bakteri dan Produksi Tanaman Padi Gogorancah

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

BAB III METODE PENELITIAN

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

Nurjaya, Ibrahim Adamy, dan Sri Rochayati

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

Untuk menunjang pertumbuhannya, tananam memerlukan pasokan hara

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK

PENGELOLAAN HARA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH BUKAAN BARU DI HARAPAN MASA-TAPIN KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkualitas. Salah satu kendala peningkatan kualitas sumberdaya manusia adalah


III. METODE PENELITIAN

EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMUPUKAN LAHAN SAWAH BERMINERAL LIAT 2:1 UNTUK PADI BERPOTENSI HASIL TINGGI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PENGARUH PUPUK ORGANIK BERKADAR BESI TINGGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI DI PESAWARAN DAN LAMPUNG SELATAN

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Lahan Sawah. reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat

PENGARUH PUPUK NPK MAJEMUK TERHADAP HASIL PADI VARIETAS CIHERANG DAN SIFAT KIMIA TANAH INCEPTISOL, BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

Pengaruh Aplikasi Pupuk Kandang dan Sistim Tanam Terhadap Hasil Varietas Unggul Padi Gogo Pada Lahan Kering Masam di Lampung

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN APLIKASI PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN AN- ORGANIK TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

PERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN

KAJIAN PUPUK MAJEMUK NPK (30-6-8) DAN PUPUK ORGANIK KUJANG PADA PADI SAWAH VARIETAS INPARI 13 DI DAERAH PENGAIRAN SETENGAH TEKNIS DI PURWAKARTA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Pengelolaan Hara Terpadu untuk Meningkatkan Produktivitas Padi Lahan Rawa Pasang Surut Sulfat Masam Potensial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Pengaruh Sistem Tanam Terhadap Peningkatan Produksi Padi dan Pendapatan Petani di Kabupaten Bangka

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

REHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah

Agriekonomika, ISSN e ISSN Volume 4, Nomor 1 KAJIAN PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK PADA USAHATANI PADI SAWAH DI SERANG BANTEN

SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO

Abstrak

Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi p-issn: Volume 1 Nomor 2 Tahun 2017 e-issn:

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat

III. BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN

PENAMPILAN DELAPAN GALUR PADI DI LAHAN LEBAK TENGAHAN PADA MUSIM KEMARAU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Pengaruh Silikat Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Sawah pada Tanah Ultisol

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PADI ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

PENEMPATAN PUPUK ANORGANIK YANG EFISIEN PADA TANAMAN JAGUNG DI LAHAN KERING. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

1 SET A. INDIVIDU PETANI

Penetapan Rekomendasi Pemupukan Dengan PUTK (Perangkat Uji Tanah Lahan Kering)

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN

Transkripsi:

Kode: SP-014-006 diisi panitia Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 752-756 Pemanfaatan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Populasi Bakteri dan Produksi Tanaman Padi Gogorancah The Use of Organic Fertilizers to Population Bacteria and Dry Land Paddy Production Sri Wahyuni*, Slamet Rianto, Ukhwatul Muanisah, Prihasto Setyanto Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Indonesian Agricultural Environment Research Institute (IAERI) Jl. Raya Jakenan-Jaken KM 05 Jakenan Pati. 59182 *Corresponding Email: swahuni@gmail.com Abstrak Kata Kunci Kecenderungan petani menggunakan bahan agrokimia untuk budidaya tanaman, terutama pupuk anorganik dan pestisida dalam jangka panjang dapat menimbulkan penurunan kualitas tanah. Penggunaan pupuk organik sangat diperlukan untuk memperbaiki kualitas tanah, terutama yang terkait dengan jumlah bakteri yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan peningkatan produksi tanaman. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Jakenan dari bulan Nopember 2015 - Maret 2016, menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 6 perlakuan 3 ulangan. Tanaman yang digunakan adalah padi varietas Ciherang. Jarak tanam yang digunakan jajar legowo 2:1 dengan jarak dalam baris (20 x 20) cm. Ukuran plot yang digunakan adalah (10 x 5) m. Populasi bakteri dihitung menggunakan test kid bacterial SANICHECK. Dosis pupuk organik yang gunakan 10 ton dan 20 ton ha -1. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan populasi bakteri dan produksi tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik meningkatkan populasi bakteri tanah dari menjadi 10 7. Produksi padi tertinggi terdapat pada perlakuan penggunaan pupuk organik 20 ton ha -1 yang ditambah dengan pupuk NPK gabah kering panen sebesar 7,3 ton/ha diikuti penggunaan pupuk organik 10 ton/ha + NPK produksi mencapai 7,0 ton/ha. : pupuk organik, populasi bakteri, produksi padi 1. PENDAHULUAN Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) ke-3 (2015-2019), dimana RPJM tersebut merupakan penjabaran dari visi dan program aksi Presiden Jokowidodo. Peningkatan kedaulatan pangan adalah agenda ke-7 Nawa cita, dimana kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri. Hal ini perlu adanya dukungan dari ketahanan pangan terutama kemampuan mencukupi pangan dari produk dalam negeri (Sekjen Kementan, 2016). Luas lahan tadah hujan di Indonesia berdasarka badan Seiring dengan makin menyusutnya luasan lahan sawah beririgasi, sawah tadah hujan perlu dioptimalkan pemanfaatannya untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Namun pengelolaan lahan sawah tadah hujan dihadapkan pada berbagai kendala, antara lain: curah hujan rendah, kesuburan tanah rendah, dominasi gulma, dan cekaman kekeringan yang menyebabkan hasil padi sawah tadah hujan rendah. atau tidak stabil (Boling et al., 2004). Rata-rata hasil padi di lahan sawah tadah hujan dengan pola tanam padi gogorancah (musim penghujan) diikuti padi walik jerami (musim kering) dan diikuti palawija atau bera (musim kering), yaitu 3,5-6,5 t ha -1 (Wihardjaka et al., 1999). Untuk memperbaiki produktivitas tanah dan tanaman di lahan sawah tadah hujan, ketersediaan hara dalam tanah harus tercukupi, antara lain dengan pemberian pupuk anorganik secara berimbang disertai pemberian bahan pembenah tanah diantaranya pupuk organik. Purba (2015), menyatakan bahwa penambahan pupuk organik berupa kompos jerami akan menyebabkan tanah menjadi subur, hara tanah bertambah, dan dapat menggemburkan tanah sehingga akar tanaman padi menjadi lebih mudah menyerap unsur hara. Penggunaan pupuk secara terus menerus dengan takaran tinggi dapat menstimulasi penurunan produktivitas tanah sawah baik fisik, kimia, dan 752 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya

Wahyuni et al. Pemanfaatan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Populasi bakteri dan Produksi hayati (Adiningsih et al., 1995). Perbaikan lingkungan tumbuh tanaman dapat dilakukan melalui pemberian bahan pembenah organik untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik terutama di tanah sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan umumnya mempunyai tingkat kesuburan tanah rdah dan tergantung pada curah hujan yang tidak menentu. Penggunaan sisa tanaman seperti jerami padi, kompos, atau pupuk kandang sebagai pupuk organik telah diterapkan petani sebelum penggunaan pupuk anorganik digiatkan. Penggunaan pupuk organik di lahan sawah mulai berkurang dengan tingginya ketergantungan petani pada pupuk anorganik berkadar hara tinggi dan frekuensi tanam yang intensif (Suhartatik et al., 2002). Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh pupuk organik yang dapat meningkatkan produksi padi sawah tadah hujan dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia. 2. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di lahan sawah tadah hujan di Kebun Percobaan Jakenan, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada musim penghujan pada bulan Nopember 2015 sampai April 2016 (padi gogorancah). Jenis tanah yang digunakan penelitian diklasifikasikan sebagai Vertic Endoaquepts menurut Soil Survey Staff (1998), dengan kelas tekstur lempung berpasir (15% liat dan 43% debu pada lapisan olah, 23% liat dan 40% debu di lapisan bawah). Tanah pada lapisan olah (0-20 cm) bereaksi agak masam (ph-h 2O 5,6). Kandungan N total rendah (0,3 mg g -1 ), C-organik rendah (3,2 mg g -1 ), P terekstrak Bray 1 rendah (5,06 ppm P), KTK rendah (6,96 cmol(+) kg -1 ), kation K, Na, Ca, Mg dapat ditukar rendah masing-masing 0,12; 0,24; 3,05; dan 0,61 cmol(+) kg -1 (Wihardjaka, 2011). Pelaksanaan Penelitian Penelitian disusun dengan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan dan enam perlakuan yang meliputi: tanpa pupuk (K0 ), NPK rekomendasi (K1), pupuk kandang 10 t ha -1 (K2), pupuk kandang 10 t ha -1 + NPK rekomendasi (K3), pupuk kandang 20 t ha -1 (K4), pupuk kandang 20 t ha -1 + NPK rekomendasi (K5). Rekomendasi dosis pupuk anorganik untuk tanah sawah tadah hujan di Jakenan adalah 112,5 kg N; 45 kg P 2O 5; 60 kg K 2O ha -1. Jarak tanam yang digunakan adalah Pada sistem gogorancah (gora) MH 2015/2016, benih padi yang digunakan adalah varietas Inpari 13. Jarak tanam yang digunakan adalah jajar legowo 2:1 (20 x 20) cm dan ukuran petakan adalah (10 x 5) m. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang yang diberikan secara tabur bersamaan dengan pengolahan tanah. Pemberian pupuk tahap pertama dilakukan saat 10 hari setelah tanam (hst) untuk pupuk P sekaligus, 1/3 dosis N, dan ½ dosis K. Pemberian pupuk tahap kedua dilakukan saat 21 hst untuk 1/3 dosis N dan ½ dosis K, dan pemberian tahap ketiga dilakukan saat 42 hst untuk 1/3 dosis N. Data yang diperoleh meliputi populasi bakteri, tinggi tanaman, jumlah anakan, produksi padi dan brangkasan ha -1. Populasi bakteri dihitung menggunakan tes kid bacterial. Tinggi tanaman dan jumlah anakan diukur dari 12 contoh rumpun sampai menjelang panen. Hasil gabah diukur dari ubinan dengan ukuran (3 x 3) m. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan populasi bakteri dan produksi tanaman padi gogorancah. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Tanaman Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh sifat genetik dan kemampuan tanaman dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Hasil pengamatan tinggi tanaman selama masa pertumbuhan padi diamati dari tanaman umur 14 HST hingga saat panen. Tinggi tanaman padi dari umur 14 HST meningkat, semakin bertambahnya umur tanaman padi varietas inpari 13 meningkat terus, namun setelah tanaman umur 94 HST tinggi tanaman mulai menurun kembali karena pada kondisi ini bulir padi sudah mulai merunduk dan menguning. Peningkatan tinggi tanaman ini dapat disebabkan oleh penambahan bahan organik kedalam tanah. Semakin tinggi dosis pupuk organik yang digunakan, maka semakin tinggi juga dibandingkan denagan yang kontrol/tanpa pupuk kandang (pukan), hal ini disajikan dalam Gambar 1. Tinggi tanaman padi tertinggi pada perlakuan penggunaan pukan 20 t ha -1 + NPK. Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS 753

Kode: SP-014-006 diisi panitia Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 752-756 Tinggi Tanaman Tinggi Tanaman (cm) 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 14 28 42 56 70 84 98 Kontrol NPK Pukan 10 t/ha Pukan 10 t/ha + NPK Pukan 20 t/ha Pukan 20 t/ha + NPK Gambar 1. Tinggi Tanaman pada berbagai umur tanaman dan berbagai perlakuan Peningkatan tinggi tanaman padi juga diiringi dengan jumlah anakan pada berbagai umur tanaman. Jumlah anakan terbanyak pada perlakuan penggunaan pukan 20 t ha -1 + NPK, dan diikuti penggunaan pukan 20 t ha -1. Hal ini diduga disebabkan penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki kesuburan tanah. Tanpa penggunaan pupuk organik, kesembangan unsur hara dalam tanah akan berkurang. Ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah yang terus menerus akan berakibat pada pelandaian produktivitas padi. Produktivitas padi dalam dua dasawarsa terakhir mengindikasikan efisiensi penggunaan pupuk semakin menurut (Rustiarti dan abdurahman, 2011 dalam Sujitno et al. 2014). Usaha yang digunakan untuk meningkatkan kembali kesuburan tanah sehingga bisa meningkatkan jumlah anakan dan produksi tanaman salah satu cara yaitu dengan penggunaan pupuk organik. Secara umum penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Dengan penambahan bahan organik dalam tanah dapat menghasilkan hasil gabah yang tinggi (Arafah, 2011). Hasil pengamatan jumlah anakan pada berbagai perlakuan, disajikan dalam Gambar 2. 40 30 20 10 0 Jumlah Anakan 14 28 42 56 70 84 98 Kontrol NPK Pukan 10 t/ha Pukan 10 t/ha + NPK Pukan 20 t/ha Pukan 20 t/ha + NPK Gambar 2. Jumlah anakan pada berbagai perlakuan dan berbagai umur pengamatan Pemberian pupuk anorganik dapat meningkatkan populasi bakteri dalam tanah. Dosis pupuk kandang nyata meningkatkan jumlah populasi bakteri dalam tanah. Tanah yang tidak diberi bahan organik populasinya cenderung rendah. Dalam penyerapan dan penyediaan unsur hara bagi tanaman, aktivitas bakteri sangat diperlukan untuk menjaga ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Ketersediaan bakteri sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan organik dalam tanah. Populasi bakteri awal pada berbagai perlakuan berkisar antara sampai 10 4. Populasi bakteri meningkat pada akhir penelitian setelah diberi perlakuan. Perlakuan pemberian pukan 20 ton ha -1 dapat meningkatkan populasi bakteri dari cfu/ml menjadi 10 7 cfu/ml. Dalam penelitian ini terlihat bahwa semakin banyak dosis pupuk organik yang diberikan dalam tannah, maka semakin tinggi populasi bakteri yang dihasilkan. Hal ini diduga bakteri tanah berperan aktif dalam merombak bahan organik dalam tanah. Bahan organik dalam tanah dirombak menjadi unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman, sehingga dapat 754 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya

Berat Gabah Kering panen (t/ha) Wahyuni et al. Pemanfaatan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Populasi bakteri dan Produksi meningkatkan pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi padi. Tabel 1. Populasi Bakteri pada awal dan akhir penelitian No Perlakuan 1 Kontrol 2 NPK 3 Pukan 10 t/ha 4 Pukan 10 t/ha + NPK 5 Pukan 20 t/ha 6 Pukan 20 t/ha + NPK Populasi bakteri awal (cfu/ml) Populasi bakteri akhir (cfu/ml) 10 6 10 6 10 7 10 7 3.2 Produksi Padi Hasil gabah kering panen (GKP) dan brangkasan saat panen ditunjukkan dalam Gambar 3. Perlakuan pukan 20 t ha -1 + NPK memiliki produksi padi yang tertinggi yaitu sebesar 7,3 t ha- 1. Hal ini diduga unsur hara yang ada dalam tanah paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Kasno dan Setyorini (2008), mengatakan bahwa pemberian bahan organik mampu memperbaiki kualitas tanah, sehingga dapat memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Perlakuan penggunaan pupuk organik juga dapat meningkatkan populasi bakteri, 8,0 7,0 6,0 5,0 4,0 3,0 2,0 1,0 0,0 Kontrol NPK Pukan 10 t/ha Pukan 10 t/ha + NPK dimana penggunaan pukan yang tinggi kepadatan populasi bakteri juga tinggi. Hal ini sehalan dengan hasil penelitian yang tertuang dalam Tabel 1. Pemberian pupuk anorganik saja sesuai dengan rekomendasi memperoleh hasil 4,3 t ha -1, namun perlakuan pemberian pukan 10 t ha -1 yang ditambah dengan pupuk NPK rekomendasi produksi tanaman padi Impari 13 bisa mencapai 7,0 t ha -1 atau produksinya setara dengan perlakuan pemberian pukan 20 t ha -1 yaitu sebesar 7,0 t ha -1. Respon tanaman padi terhadap unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium sangat dipengaruhi oleh penggunaan bahan organik (Makarim dan suhartatik, 2009). Perlakuan Pukan 20 t/ha Pukan 20 t/ha + NPK Gambar 3. Berat Gabah Kering Panen 4. KESIMPULAN Pemberian pupuk kandang 20 t ha -1 dapat meningkatkan populasi bakteri dari menjadi 10 7 cfu/ml dibandingkan dengan kontrol. Dalam pertumbuhannya, tanaman membutuhkan unsur hara yang cukup baik unsur hara makro ataupun mikro sehingga akan memperoleh produksi yang optimal. Pemberian pupuk kandang 20 t ha -1 dan NPK rekomendasi meningkatkan hasil gabah padi gogorancah dibandingkan dengan pemupukan NPK rekomendasi saja dari 4,6 ton ha -1 menjadi 7,3 t ha -1. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih atas peran aktif sdr. Duri dan bpk Wasidin Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS 755

Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 748-751 dalam membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan penelitian di lapangan. 6. DAFTAR PUSTAKA Arafah. 2011. Kajian pemanfaatan pupuk organik pada tanaman padi sawah di Pinrang Sulawesi Selatan. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 4(1): 11-18 Boling, A., T.P. Tuong, S.Y. Jatmiko, & M.A. Burac. 2004. Yield constraints of rainfed lowland rice in Central Java, Indonesia. Field Crops Research 90: 351-360. Kasno dan D. Setyorini. 2008. Neraca hara N, P, dan K pada tanah inceptisol dengan pupuk majemuk untuk tanaman padi. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 27(3): 141-147. Makarim, A.K. dan Suhartatik. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Padi Inovasi Teknologi dan Ketahanan Pangan. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan Litbang pertanian: 295-330. Purba R. 2015. Kajian pemanfaatan pupuk organik pada usahatani padi sawah di Serang Banten. Jurnal Agroekonomika. Madura. 4 (1) hlm 60 Rustiarti T dan S Abdulrachman. 2011. Komparatif beberapa metode penetapan kebutuhan pupuk adaptasi varietas dan evaluasi kebutuhan pupuk padi gogo pada tanaman padi. Prosiding Semnas. 2010. Buku 2. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Hlm. 1065-1077. Sujitno E., Kurnia, T. Fahmi. 2014. Penggunaan berbagai pupuk organik pada tanaman padi di lahan sawah irigasi. Prosiding seminar nasional Pertanian organik. Bogor 18-19 Juni. Adiningsih, S.J., D. Setyorini, & T. Prihatini. 1995. Pengelolaan hara terpadu untuk mencapai produksi pangan yang mantap dan akrab lingkungan. Hal. 55-69 dalam Risalah Pertemuan Teknis Penelitian Tanah dan Agroklimat di Cisarua, Bogor, 10-12 Januari 1995. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor. Sekretariat Jendral. 2016. Dukungan Sektor Lain untuk Pembangunan pertanian Tahun 2015-2019. Kementerian Pertanian Republik Indonesia Suhartatik, E., Haryanto, & Idawati. 2002. Serapan N padi sawah dan tanaman pupuk hijau (Sesbania rostrata) pada sistem tumpangsari. Hal. 140-147 dalam Soejitno, J., Hermanto, Sunihardi (Eds.). Sistem Produksi Pertanian Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Wihardjaka, A. 2011. Pengaruh sistem tanam dan pemberian jerami padi terhadap emisi metana dan hasil padi ciherang di ekosistem sawah tadah hujan. Pangan 20(4): 364-424. Wihardjaka, A., G.J.D. Kirk, S. Abdurachman, & C.P. Mamaril. 1999. Potassium balances in rainfed lowland rice on light textured soil. Field Crops Research 64: 237-247. Penanya: Solfiyeni (Universitas Andalas) Pertanyaan: Mengapa yinggi tanaman di 98 HST menurun? Jawaban: Tinggi tanaman pada berbagai umur pemamatan naik terus, namun pada saat menjelang panen turun, hal ini sesuai dengan pertumbuhan tanaman padi. Saat vegetative hingga generative tinggi tanamanya naik terus, setelah tanaman padi itu bulirnya merunduk secara otomatis tingginya akan turum, ini artinya tinggi tanaman padi varietas cikaerang optimal tumbuh pada 84 HST 756 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya