BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Kondisi Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Return on Equity (ROE) pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. a. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) pada sektor perbankan periode tahun 2007-2011 telah memenuhi kriteria kecukupan modal minimum yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Hal ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 nilai CAR tertinggi diperoleh oleh Bank Danamon. Bank Central Asia memperoleh nilai CAR tertinggi pada tahun 2008, pada tahun 2009 Bank Danamon kembali memperoleh nilai CAR tertinggi. Tetapi pada tahun 2010 nilai CAR tertinggi diperoleh oleh Bank Pundi. Pada tahun 2011 nilai CAR tertinggi diperoleh oleh Bank Negara Indonesia. Sementara itu, untuk nilai CAR terendah diperoleh oleh Bank Pundi pada tahun 2007, 2008 dan 2009. Pada tahun 2010 nilai CAR terendah diperoleh oleh Bank Central Asia dan Bank Pundi kembali memperoleh nilai CAR terendah pada tahun 2011. Maka dapat disimpulkan, sektor perbankan dapat memenuhi kriteria rasio kecukupan minimum modal yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 8% yang terlihat bahwa sektor perbankan pada periode 2007-2011 diatas 8%. b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) sektor perbankan pada periode tahun 2007-2011 membuktikan bahwa bank mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2007 jumlah DPK tertinggi dimiliki oleh Bank Central Asia dan jumlah DPK terendah dimiliki oleh Bank Pundi. Pada tahun 2008 jumlah DPK tertinggi kembali dimiliki oleh Bank Central Asia dan jumlah DPK terendah dimiliki 116
kembali oleh Bank Pundi. Pada tahun 2009 jumlah DPK dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia dan jumlah DPK terendah dimiliki oleh Bank Pundi. Pada tahun 2010 jumlah DPK tertinggi dimiliki kembali oleh Bank Rakyat Indonesia dan jumlah DPK terendah kembali dimiliki oleh Bank Pundi. Pada tahun 2011 jumlah DPK tertinggi masih dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia dan jumlah DPK terendah masih juga dimiliki oleh Bank Pundi. Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa bank mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di bank. Terbukti dengan jumlah Dana Pihak Ketiga yang terus mengalami peningkatan tiap tahunnya pada sektor perbankan periode tahun 2007-2011. c. Pertumbuhan Loan to Deposit Ratio (LDR) sektor perbankan periode 2007-2011 cukup stabil. Tetapi masih terdapat sebagian besar sektor perbankan yang masih belum memiliki tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) yang sudah mendekati sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 85%-110%. Dimana dapat terlihat bahwa pada tahun 2007 tingkat LDR tertinggi dimiliki oleh Bank Danamon dan LDR terendah dimiliki oleh Bank BCA. Pada tahun 2008 tingkat LDR tertinggi dimiliki kembali oleh Bank Danamon dan tingkat LDR terendah dimiliki oleh Bank BCA. Pada tahun 2009 Bank Danamon kembali memiliki tingkat LDR tertinggi dan Bank BCA kembali mengalami tingkat LDR terendah. Pada tahun 2010 tingkat LDR tertinggi dimiliki kembali oleh Bank Danamon dan tingkat LDR terendah dimiliki oleh Bank Pundi. Pada tahun 2011 tingkat LDR tertinggi masih dimiliki oleh Bank Danamon dan tingkat LDR terendah masih dimiliki oleh Bank BCA. Maka dapat disimpulkan, bahwa sektor perbankan masih belum mampu membayar kembali dana yang ditarik masyarakat melalui kredit. Hal ini dikarenakan masih banyak sektor perbankan yang memiliki tingkat LDR dibawah 85% yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. d. Rata-rata jumlah tingkat Return On Equity sektor perbankan pada periode tahun 2007-2011 cenderung stabil. ROE tertinggi pada tahun 2007 dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia dan ROE terendah dimiliki oleh Bank Pundi. 117
Tahun 2008 ROE tertinggi kembali dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia dan ROE terendah kembali dimiliki oleh Bank Pundi. Pada tahun 2009 ROE tertinggi masih dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia dan ROE terendah masih dimiliki oleh Bank Pundi. Tahun 2010 Bank Rakyat Indonesia masih memegang jumlah ROE tertinggi dan Bank Pundi masih memegang jumlah ROE terendah. Dan pada tahun 2011 ROE tertinggi masih tetap dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia dan ROE terendah masih dimiliki oleh Bank Pundi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa, sebagian besar sektor perbankan pada tahun 2007-2011 telah mampu mengelola sumber dana yang efektif sehingga dapat menghasilkan dan meningkatkan laba bersih. Atas perolehan laba bersihnya, maka kinerja sektor perbankan akan meningkat. 2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Equity (ROE) pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 secara Simultan Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap pengaruh secara simultan menunjukkan bahwa nilai Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Equity (ROE) menunjukkan bahwa nilai Capital Adequcy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki hubungan yang positif dengan Return on Equity (ROE) dan memiliki keeratan hubungan yang cukup. Dan dari hasil pengujian hipotesis (Uji F) diperoleh H o ditolak, dan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Capital Adequcy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara signifikan terhadap Return on Equity (ROE). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Equity (ROE). 118
3. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Equity (ROE) pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011 secara Parsial a. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap pengaruh secara parsial menunjukkan bahwa nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki hubungan yang positif dan memiliki keeratan hubungan lemah. Dari hasil pengujian hipotesis (Uji-t) diperoleh H 0 diterima, dari hasil analisis statistik bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE). Dan dapat ditarik simpulan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE) secara Parsial. b. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap pengaruh secara parsial menunjukkan bahwa nilai Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki hubungan yang positif dan memiliki keeratan hubungan cukup. Dari hasil pengujian hipotesis (Uji-t) diperoleh H 0 ditolak, dari hasil analisis statistik bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE). Dan dapat ditarik simpulan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE) secara Parsial. c. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap pengaruh secara parsial menunjukkan bahwa nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki hubungan yang positif dan memiliki keeratan hubungan lemah. Dari hasil pengujian hipotesis (Uji-t) diperoleh H 0 diterima, dari hasil analisis statistik bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE). Dan dapat ditarik simpulan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return On Equity (ROE) secara Parsial. 119
5.2 Saran Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyarankan: 1. Bagi bank agar profitabilitas menjadi lebih baik, maka sebaiknya bank lebih aktif lagi dalam memasarkan produknya. Dalam hal ini, produk tabungan, giro, dan deposito karena secara empiris hanya DPK lah yang memiliki kontribusi paling besar dalam meningkatkan profitabilitas bank. Tetapi faktor CAR dan LDR harus tetap menjadi perhatian karena faktorfaktor tersebut masih terkait dengan tingkat kesehatan bank dan pada akhirnya tingkat kesehatan bank akan menjadi penilaian masyarakat sebelum memutuskan untuk menyimpan dananya di bank. sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat yang berimbas positif terhadap perkembangan profitabilitas perbankan tersebut. 2. Bagi investor, Jika ingin berinvestasi diperbankan terutama untuk ke-5 bank yang diteliti, maka sebaiknya investor lebih berfokus pada tingkat DPK dari masing-masing bank tersebut. Karena dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya tingkat DPKlah yang berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Dari hasil analisis deskriptif yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, dapat disarankan pada investor untuk berinvestasi di bank BCA dan Bank BRI, karena DPK dan ROE bank tersebut jauh lebih baik daripada ketiga bank lainnya. 3. Bagi peneliti lain yang tertarik dengan topik yang sama, Sebaiknya menambah jumlah bank yang menjadi unit analisis, karena semakin banyak bank yang diteliti maka hasil penelitiannya nanti akan lebih dapat digeneralisir pada industri perbankan di indonesia. Selain itu diharapkan dapat melakukan analisis laporan keuangan yang lebih mendalam, menambahkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai profitabilitas perbankan. 120